Naskah Madya
Naskah Madya
PAI/B.INDONESIA
TENTANG BERPIKIR KRITIS
Pertama-tama, marilah kita memuji Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman
dan Islam, serta memanjatkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, yang telah
membawa kita dari kegelapan menuju cahaya petunjuk.
Menurut Mizanul Akronim dalam buku Mengenal Teori Kritis, berpikir kritis menurut
Alquran juga bisa dimaknai sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT berdasarkan hati.
Sebab, akal manusia dapat berpikir secara luas, namun tetap memiliki keterbatasan
mengenai kekuasaan Allah SWT sebagaimana hadits dari sabda Rasulullah SAW yang
berbunyi:
َتَف َّكُر وا ِفي اْلَخ ْلِق َواَل َتَف َّكُر وا ِفي اْلَخ اِلِق َف ِإَّنُك ْم اَل َتْق ُد ُر وَن َق ْد َرَه
Artinya: “Berpikirlah tentang ciptaan dan jangan berpikir tentang Pencipta, karena kamu
tidak akan mampu memikirkan-Nya.” (HR. Abu Nu’aim).
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII SMA/SMK, hadits
di atas berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yang membedakannya dengan
makhluk lain, yaitu dapat berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih
berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan.
4. Lebih mandiri