net/publication/342792467
CITATION READS
1 607
3 authors:
Herdi Ashaury
Universitas Jenderal Achmad Yani
11 PUBLICATIONS 12 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Tacbir Hendro Pudjiantoro on 17 November 2020.
1,2,3
Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Informatika
Universitas Jenderal Achmad Yani
1,2,3
Jl. Terusan Sudirman, Cimahi
E-mail: tacbir.hendro@lecture.unjani.ac.id1), irma.santikarama@lecture.unjani.ac.id2), ashaury.herdi@gmail.com3)
ABSTRAK
Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) adalah salah satu perguruan tinggi yang terletak di kota Bandung. UNJANI
sudah mengunakan sistem informasi akademik berbasis komputer secara terpusat. Sistem informasi yang digunakan
tersebut sudah disosialisasikan kepada para penggunanya, hal ini dilakukan oleh UNJANI karena dirasakan sudah
waktunya semua sistem yang ada dirubah menggunakan bantuan teknologi informasi. Namun demikian, belum semua
sumber daya yang ada di UNJANI mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang sama dalam menggunakan sistem
informasi berbasis teknologi informasi. Pengukuran pengetahuan dan kemampuan teknologi informasi atau biasa dikatakan
tingkat kesiapan yang dimiliki oleh sumberdaya yang ada di UNJANI, dapat dilakukan dengan menggunakan framework
STOPE (Strategy, Technology, Organization, People, dan Environtment), yang akan menunjukan tingkat kesiapaan
UNJANI dari sisi-sisi strategi teknologi informasi, teknologi yang digunakan, organisasi, sumber daya manusia, dan
lingkungan bisnis pada UNJANI. Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk pemetaan kemampuan sumberdaya yang ada
di UNJANI, dengan pemetaan ini dapat di identifikasi masing-masing unit yang memerlukan pengetahuan dan kecakapan
tambahan atau hanya sekedar penyegaran. Kondisi tersebut dapat membantu pihak manajamen UNJANI, untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumberdaya manusia UNJANI dalam teknologi informasi.
Kata kunci : Sistem Informasi, Tingkat Kesiapan, Teknologi Informasi, STOPE, Pemetaan
Penelitian sebelumnya dilakukan untuk evaluasi sarana komunikasi serta pemanfaatan untuk pengambilan
kesiapan perguruan tinggi dalam penerapan sistem keputusan. Teknologi informasi di perguruan tinggi
informasi akademik di Akademik Pariwisata Yogyakarta meningkatkan keefektifan dalam hal pelayanan terhadap
(Akparyo) (Setyawan, dkk., 2016). Penelitian ini civitas akademika. Dalam implementasinya, ditemukan
menggunakan pendekatan framework STOPE (strategy, berbagai kendala dalam pemanfataan teknologi informasi
technology, organization, people, dan environment). di perguruan tinggi. Salah satunya adalah ketidaksiapan
Framework STOPE dipilih karena memiliki domain- Sumber daya Manusia (SDM) dalam mengelola teknologi
domain yang sesuai dengan kondisi siap yang diharapkan informasi yang akan disediakan. Untuk mengatasi hal ini,
pemegang kebijakan di Akparyo. Akparyo yang merupakan perlu diadakan pelatihan bagi SDM agar lebih memahami
suatu organisasi di bidang pendidikan tinggi tentunya tidak penggunaan teknologi informasi. Permasalahan kedua
akan sama dengan organisasi pemerintah, bank, atau yakni soal keuangan, contohnya migrasi data dari
perusahaan profit. Sehingga nantinya ada beberapa faktor dokumen fisik menuju sistem informasi elektronik, tentu
yang dapat dimodifikasi disesuaikan dengan hal-hal yang saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pengembangan
mendukung penerapan Sistem Informasi Akademik. Selain sistem informasi, penyediaan hardware serta software,
itu, pendekatan ini memperkenalkan suatu model analisis kebutuhan bandwith dan ruangan untuk penyimpanan
matematika untuk melakukan penilaian, yang server, serta biaya maintenance. Kendala lainnya yang
memungkinkan dilakukan penilaian e-readiness dan juga mungkin muncul adalah terkait birokrasi kampus.
pembandingan tingkat pengaruhnya terhadap nilai Universitas Jenderal Achmad Yani sudah menggunakan
ereadiness sekaligus pada tiga level yang berbeda (domain, sistem informasi berbasis teknologi secara terpusat. Pada
sub-domain, dan sub-subdomain). waktu yang relatif singkat, sistem informasi tersebut
Penelitian sebelumnya dilakukan penilaian kesiapan dibangun dengan memanfaatkan dana hibah yang didapat
pengalihan PBB pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Universitas Jenderal Achmad Yani melalui pemerintah.
Gunungkidul (Hari Susanto, 2004) yang akan melihat Kondisi tersebut sangat dimanfaatkan dan bermanfaat
bagaimana tingkat kesiapan Pemerintah Daerah untuk perkembangan Universitas Jenderal Achmad Yani di
Gunungkidul dalam menerima pengalihan PBB periode selanjutnya.
menggunakan pendekatan framework STOPE. Tujuan dari Sistem informasi yang digunakan tersebut sudah
penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesiapan disosialisasikan kepada para penggunanya, dan kemudian
pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul dalam proses mereka diberikan pendidikan cara penggunaanya. Hal ini
pengalihan PBB dan mengidentifikasi pengaruh domain- dilakukan oleh Universitas Jenderal Achmad Yani karena
domain pada framework STOPE terhadap implementasi dirasakan sudah waktunya semua sistem yang ada dirubah
pengalihan PBB. menggunakan bantuan teknologi informasi.
Penelitian sebelumnya dilakukan e-audit di lingkungan Sistem informasi yang telah dibangun dalam proses
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. E-audit merupakan perjalananya ternyata banyak yang tidak termanfaatkan
(Latif, et al., 2012)bagian integral dari Impelementasi e- secara maksimal. Harapan yang diinginkan tidak sesuai
government di Iingkungan Badan Pemeriksa Keuangan dengan realisasinya. Hal ini secara sepintas dilihat terjadi
(BPK) RI. impelementasi e-audit dilakukan secara bertabap karena pengetahuan dan kemampuan tentang teknologi
berpatokan pada grand design dan peta jalan dimulai dlri informasi para user belum merata. Ketidakmerataan
2010 hingga 2014. Keberhasilanya sangat ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan penggunaan teknologi
sejaub mana kesiapan (readiness) BPK RI, organisasi informasi ini belum diukur sebelumnya, meskipun pada
maupun SDM, terhadap penerapan e-audit tersebut. saat sistem informasi yang dibangun itu akan digunakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesiapan BPK RI para user sudah diberikan pelatihan penggunaan sistem
Perwakilan Provinsi Banten terhadap impelementasi e- informasi.
audit. Peailaian e-audit readiness pada penelitian ini Namun demikian, belum semua sumber daya yang ada
menggunakan Framework STOPE dengan mengevaluasi 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani mempunyai
domain, 14 sub- umain (isu), dan 60 sub-sub-domain pengetahuan dan kemampuan yang sama dalam
(faktor). Basil analisis data menunjukkan bahwa BPK RI menggunakan sistem informasi berbasis teknologi
Perwakilan Proviosi Banten berada pada peringkat 3 (siap) informasi. Sumberdaya di Universitas Jenderal Achmad
dari skala 4 untuk mengimplementasikan e-audit. Dari sisi Yani mempunyai kemampuan yang beragam terkait
Domain Strategy, Domain Technology, Domain People teknologi informasi, untuk mengetahui seberapa dalam dan
dan Domain Environment, BPK RI Perwakilan Provinsi seberapa luas kemampuan yang dimiliki oleh sumberdaya
Banten berada pada peringkat 3 (siap) pada skala 4 untuk yang ada di Universitas Jenderal Achmad Yani, diperlukan
mengimplementasikan e-audit. Namun dari sisi Domain sebuah penelitian yang dapat mengukur pengetahuan dan
Organization, BPK RI Perwakilan Provinsi Banteo berada kemampuan yang dimilikinya.
pada peringkat 2 (cukup siap) pada skala 4 untuk
mengimplementasikan e-audit. 2. RUANG LINGKUP
Teknologi informasi di PTS dapat dimanfaatkan pada Pengukuran pengetahuan dan kemampuan teknologi
tiga tingkatan, yaitu dalam memberikan dukungan untuk informasi atau tingkat kesiapan teknologi informasi yang
pelayanan, administrasi, sebagai alat bantu pengajaran dan dimiliki oleh sumberdaya yang ada di Universitas Jenderal
160 SEBATIK 2621-069X
Achmad Yani, dapat dilakukan dengan menggunakan permasalahan yang ada pada sudut pandang strategy,
framework STOPE (Strategy, Technology, Organization, technology, Organization, people, dan Environment.
People, dan Environtment), yang akan menunjukan Framework STOPE mempunyai fitur yang berbeda
tingkat kesiapaan Universitas Jenderal Achmad Yani dari dengan perangkat pengukuran lainnya, sehingga
sisi-sisi strategi teknologi informasi, teknologi yang mempunyai potensi yang baik yang dapat digunakan untuk
digunakan, organisasi, sumber daya manusia, dan negara dan atau organisasi pada beberapa bidang yang
lingkungan bisnis pada Universitas Jenderal Achmad berbeda (Alfantookh, et al., 2008). Framework STOPE
Yani. mempunyai sub-domain berdasarkan domain STOPE
Pemerataan pengetahuan dan kemampuan seperti pada Gambar 1.
menggunakan teknologi informasi menjadi suatu yang
sangat diperlukan oleh sumberdaya manusia yang ada di
Universitas Jenderal Achmad Yani Universitas Jenderal
Achmad Yani agar tujuan dan harapan pembangunan
sistem infromasi berbasis teknologi informasi tercapai.
Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk pemetaan
kemampuan sumberdaya yang ada di Universitas Jenderal
Achmad Yani, dengan pemetaan ini dapat di identifikasi
masing-masing unit yang memerlukan pengehauan dan
kecakapan tambahan atau hanya sekedar penyegaran.
Kondisi tersebut dapat membantu pihak manajamen
Universitas Jenderal Achmad Yani, untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan sumberdaya manusia
Universitas Jenderal Achmad Yani dalam teknologi
informasi.
STOPE, masing- masing domain pada level factor 4.1. Penyesuaian Framework STOPE
diberikan indicator kesiapan IT pada Universitas Dilakukan penyesuain terhadap framework STOPE
Jenderal Achmad Yani. Masing-masing indicator terutama pada bagian domain dan sub domain sehingga
merupakan gambaran tingkat kesiapan IT pada dapat sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Universitas Jenderal Achmad Yani. Beberapa item diubah karena tidak sesuai dengan kondisi
2. Penyusunan instrument pengambilan data tempat studi kasus yang dilakukan pada Universitas
Pada tahap ini dilakukan penyusunan istrumen Jenderal Achmad Yani. Setelah dilakukan penyesuaian
pengambilan data dilakukan dengan cara pembuatan dengan framework STOPE, masing- masing domain pada
kuesioner yang mengacu kepada indicator yang telah level factor diberikan indicator kesiapan IT pada
disusun pada tahap sebelumnya. Kuesioner ditujukan Universitas Jenderal Achmad Yani. Masing-masing
untuk mendapatkan nilai pembobotan. indicator merupakan gambaran tingkat kesiapan IT pada
Universitas Jenderal Achmad Yani. Adapun item
3. Survei dan pengumpulan data framework STOPE yang dimodifikasi untuk disesuaikan
Pada tahap ini dilakukan survei dan pengumpulan dengan studi kasus dapat dilihat pada Tabel 1.
data yang dilakukan pada Universitas Jenderal
Achmad Yani menggunakan instrument yang telah Tabel 1. Penyesuaian Framework STOPE
disusun sebelumnya. Survei dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak untuk memudahkan No Domain Item Yang DImodifikasi /
dalam pengumpulan data. Adapun tahapan Dieliminasi
pengambangan perangkat lunak pengolahan kuesioner 1 Strategy Tidak ada item yang dimodifikasi /
adalah sebagai berikut: dieliminasi
2 Technology Tidak ada item yang dimodifikasi /
1) Identifikasi Kebutuhan
dieliminasi
2) Analisis 3 Organizational Tidak ada item yang dimodifikasi /
3) Perancangan Perangkat Lunak dieliminasi
4) Implementasi 4 People Factor Media Support dieliminasi
5 Environment Factor Trade dieliminasi
Dari perangkat lunak pengolahan kuesioner didapat
data mentah jawaban dari kuesioner yang diisi oleh
responden. 4.2. Penyusunan Instrumen Pengambilan Data
Dilakukan penyusunan istrumen pengambilan data
4. Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan cara pembuatan kuesioner yang mengacu
Pada tahap ini dilakukan analisis dan pengolahan data kepada indicator yang telah disusun pada tahap
yang dijadikan landasan untuk memberikan penilaian sebelumnya. Kuesioner ditujukan untuk mendapatkan nilai
dan pemeringkatan tingkat kesiapan IT pada pembobotan. Adapun contoh kuesioner pada domain
Strategy yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 2.
Universitas Jenderal Achmad Yani. Nilai hasil survei
dan pengumpulan data diolah dengan menggunakan Tabel 2. Contoh Kuesioner
persamaan matematis framework STOPE untuk
menghasilkan nilai tingkat kesiapan IT pada Sub Factor Statement of Quesioner
Universitas Jenderal Achmad Yani. Domain
5. Perhitungan tingkat kesiapan IT Domain : Strategy
Pada tahap ini dilakukan perhitungan dan tingkat ICT - Vision 1. Pimpinan
kesiapan IT pada Universitas Jenderal Achmad Yani Leadership - Government mengarahkan
yang dilakukan dengan mengacu pada pemeringkatan - Support penggunaan ICT
- Commitments 2. Pimpinan
kesiapan skala 4 yang terdapat pada framework memberikan inisiatif-
- ICT Manangers
STOPE, dengan skala terendah adalah 1 yang / inisiatif terkait
menggambarkan kondisi belum siap (not ready), skala Responsibilities penggunaan ICT
2 yang menggambarkan kondisi cukup siap (almost 3. Terdapat rencana
ready), skala 3 yang menggambarkan kondisi siap strategis dalam bisnis
(ready), atau skala 4 yang menggambarkan kondisi yang direncanakan
sangat siap (complety ready). 4. Rencana strategis
bisnis mendukung
rencana strategis IT
4. PEMBAHASAN
5. Pegawai memberikan
Dalam bagian ini akan dibahasa menegai beebrapa hal laporan kerja kepada
yangberkaiatan dengan bahan dan metoda yang digunakan pimpinan
dalam penelitian ini. 6. Kualifikasi pegawai
sesuai dengan
posisinya
162 SEBATIK 2621-069X
4.3. Survei dan Pengumpulan Data 2) Fungsi kelola kuesioner digunakan oleh actor
Dilakukan survei dan pengumpulan data yang admin untuk mengelola kuesioner. Pada fungsi ini,
dilakukan pada Universitas Jenderal Achmad Yani admin dapat melakukan tambah pertanyaan
menggunakan instrument yang telah disusun sebelumnya. kuesioner, ubah pertanyaan kuesioner, hapus
Survei dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pertanyaan kuesioner, dan lihat pertanyaan
untuk memudahkan dalam pengumpulan data. Adapun kuesioner yang tentunya telah disesuaikan dengan
hasil pengambangan perangkat lunak pengolahan kuesioner pertanyaan kuesioner berdasarkan framework
adalah sebagai berikut : STOPE.
3) Fungsi kelola hasil kuesioenr digunakna oleh actor
1. Identifikasi Kebutuhan admin untuk mengelola hasil kuesioner yang telah
Dalam pengelolaan kuesioner diperlukan suatu system dilakukan pengisian kuesioner oleh responden.
yang dapat mempermudah proses pengumpulan data pada 4) Fungsi pengisian kuesioner digunakan oleh actor
survei yang dilakukan. Perangkat lunak pengolahan responden untuk melakukan pengisian kuesioner
kuesioner ini memudahkan responden dalam memberikan pada perangkat lunak pengolah kuesioner berbasis
data terkait dengan survei yang dilakukan. Proses bisnis web.
dalam perangkat lunak pengolah kuesioner ini dapat dilihat
pada Gambar 3. 3. Perancangan Perangkat Lunak
Dalam perangkat lunak pengolah kuesioner berbasis
web terdapat 2 user pengguna, yaitu admin dan responden
yang terdiri atas berbagai jabatan. Admin dapat melakukan
login ke aplikasi web survey, kelola kuesioner, dan
menghitung hasil kuesioner. Sedangkan responden dapat
melakukan pengisian kuesioner. Apabila dimodelkan
dalam use case, dapat dilihat pada Gambar 4.
7. DAFTAR PUSTAKA