Judul Artikel dari Jurnal Sinta 1 atau Sinta 2 yang di ATM : Eksistensi Pedagang Kaki Lima
Di JalanArteri Primer Kota Singaraja.
Nama Jurnal, Volume dan Nomor : Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 8, Nomor 3.
Empirical Gap:
Kondisi Ideal Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 34 ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Salah
satu bentuk pelayanan umum yang disediakan oleh pemerintah yakni
penyediaan fasilitas pendukung lalu lintas dan angkutan jalan berupa
penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
Kondisi Faktual Berdasarkan kondisi lapangan, trotoar disepanjang jalan pacuan kuda
kota surabaya digunakan oleh sebagian besar pedagang kaki lima untuk
berjualan.
Teori Y Haris, & Suwena (2015), dengan hasil salah satu faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi PKL dalam melakukan usaha berupa
faktor aksesibilitas yang baik bagi PKL tersebut.
Kesenjangan Akibat dari pemilihan lokasi oleh PKL yang memilih berjualan di
yang pinggir jalan (trotoar), mengakibatkan pengguna jalan melakukan
menimbulkan transaksi jual beli sehingga menyebabkan kerumunan di jalan.
masalah
BAB I
PENDAHULUAN
Tempat yang digunakan pedagang kaki untuk berjualan tidak hanya mengambil hak
pejalan kaki melainkan juga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan Pacuan Kuda.
Hal ini menyebabkan ketidaknyaman pula bagi pengguna jalan. Selain itu banyak
pedagang kaki lima yang kurang bertanggungjawab dalam menjaga kebersihan
lingkungan, seperti membuang sampah dan air bekas cucian di sungai . Sampah dan air
cucian tersebut dapat merusak ekosistem dan memberikan aroma yang tidak sedap dari
sungai tersebut. Dampak yang lebih bahaya dapat berakibat pada penumpukan sampah
akibat tersumbatnya saluran air akibat sampah yang sengaja dibuang di saluran air
sehingga terjadinya banjir yang sewaktu waktu dapat terjadi.