Anda di halaman 1dari 1

SRI RAHMAWATI HABIE

D52116016

Dimana Trotoar Kita?

Ruang publik adalah suatu ruang dimana semua orang memiliki hak yang sama
dalam mengaksesnya atau mengadakan berbagai aktivitas dan kepentingan publik. Ruang
publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public Spaces in
New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama
berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan
museum, dan pada dasarnya merupakan suatau wadah yang dapat menampung aktivitas
tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu maupun secara kelompok, dimana bentuk
ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa bangunan.

Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki
melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat
meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Pedestrian
memiliki peranan penting dalam menentukan kemajuan peradaban dan pembangunan kota
masa depan. Kualitas pedestrian yang tinggi serta di dukung oleh lingkungan yang
terperlihara dengan baik dapat meningkatkan kehidupan social masyarakat di perkotaan
dengan menciptakan nilai tambah secara ekonomi, social, ataupun lingkungan. Itulah
mengapa dalam penyediaannya diperlukan perancangan ruang publik kota yang baik agar
tercapai kesesuaian fungsi ruang bagi masyarakat umum terutama pejalan kaki.

Faktanya banyak pedestrian yang beralih fungsi dan menimbulkan rasa tidak
nyaman bagi pejalan kaki maupun wisatawan yang ingin berjalan-jalan menikmati kawasan
perkotaan dan pedesaan. Contoh masalah yang terjadi adalah banyaknya pedestrian
menjadi lahan parkir mobil atau sepeda motor, menjadi lahan pedagang kaki lima berjualan
dagangannya, bahkan dijadikan jalur alternative oleh pengendara sepeda motor di kala
terjadi kemacetan. Pedestrian yang salah peruntukan dan fungsinya akan mempersempit
lebar jalan dan akhirnya menambah tingkat kemacetan jalan raya.

Penting diketahui, ketersediaan fasilitas trotoar merupakan hak pejalan kaki yang
telah disebut dalam Pasal 131 ayat (1) UU LLAJ. Ini artinya, trotoar diperuntukkan untuk
pejalan kaki, bukan untuk orang pribadi. Lebih lanjut dikatakan dalam Pasal 25 ayat (1)
huruf h UU LLAJ bahwa setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib
dilengkapi dengan perlengkapan jalan, yang salah satunya berupa fasilitas pendukung
kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di jalan dan di luar badan jalan. Ini
artinya, sebagai salah satu fasilitas pendukung jalan, trotoar juga merupakan perlengkapan
jalan. Masih berkaitan dengan trotoar sebagai perlengkapan jalan, berdasarkan Pasal 28
ayat (2) UU LLAJ, setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan
gangguan pada fungsi perlengkapan jalan.

Sebelumnya pembangunan pedestrian dianggap sebagai hal sepele, padahal dengan


perencaanaan yang baik kawasan pedestrian bisa saja merangkap menjadi kawasan kuliner
serta kerajinan di hari-hari tertentu. Hal ini dapat meningkatkan arus jumlah wisatawan
nusantara dan wisatawan luar negeri yang lebih menyukai berjalan-jalan keliling perkotaan
atau tempat keramaian serta mengurangi masalah kemacetan.

Sumber : http://eprints.undip.ac.id/18474/
http://www.kompasiana.com/yume_thedreamer/menuju-ruang-publik-kota-yang-........
http://www.kompasiana.com/satriya1998/pedestrian-trotoar-adalah-hak-pejalan-.........
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52f3b9054af4a/larangan-menguasai-.......

Anda mungkin juga menyukai