Anda di halaman 1dari 1

Pengerakan Nasional merupakan istilah yang

diguna- kan untuk menyebut satu fase dalam


Pengertian sejarah Indonesia yakni masa perjuangan
mencapai kemerdekaan yakni pada kurun
Pada 1908 menjadi awal pergerakan nasional, 1908-1945.
karena pada masa tersebut perjuangan yang
dilakukan oleh rakyat masuk ke dalam kategori
visi nasional. Istilah pergerakan nasional juga
digunakan untuk menggambarkan proses
1. Adanya tekanan dan penderitaan yang terus
perjuangan bangsa Indonesia dalam masa Munculnya menerus, sehingga rakyat Indonesia harus
mempertahankan kemerdekaan. Salah satu faktor
bangkit melawan penjajah;
yang melatarbelakangi munculnya kebangkitan
2. Adanya rasa senasib-sepenanggungan yang
nasional di indonesia adalah munculnya kaum
Dalam negeri hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga
terpelajar di Indonesia akibat Politik Etis yang
timbul se- mangat bersatu membentuk Negara;
diterapkan.
3. Adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri,
menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air
dan hak menentukan nasib sendiri.

Tujuan didirikannya Sarekat Islam ini adalah


sebagai perkumpulan pedagang Islam untuk Penyebab 1. Adanya faham baru, yakni liberalisme dan
menentang pedagang asing yang masuk ke human rights, akibat dari Perang Kemerdekaan
Sarekat Islam
Indonesia. Karena pedagang asing ini ditakutkan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789),
akan menguasai ekonomi rakyat Indonesia. yang sudah mulai dikenal oleh para elit
intelektual.

Organisasi ini mulai berdiri pada 20 Mei 1908 Pergerakan nasional Luar negeri
2. Diterapkannya pendidikan sistem Barat dalam
pelaksanaan Politik Etis (1902), yang menimbul-
dengan nama Budi Utomo dengan semboyan kan wawasan secara luas bagi pelajar Indonesia,
Indie Vooruit (Hindia Maju) dan bukannya Java walaupun jumlahnya sangat sedikit.
Vooruit (Jawa Maju). Munculnya organisasi Budi Budi utomo 3. Kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun
Utomo dianggap sebagai kebangkitan nasional, 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi
makanya tanggal 20 Mei pun dianggap sebagai rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan bangsa
Hari Kebangkitan Nasional. penjajah (bangsa berkulit putih).

Indische Partij atau yang disingkat sebagai IP


didirikan di Kota Bandung pada tanggal 25
Desember 1912. Indische Partij (IP) memiliki cita- Nasionalisme etnik ini mengawinkan antara
cita untuk menyatukan golongan yang ada di eksklusivitas etnis dan nostalgia kejayaan masa
Indonesia dan banyak yang disebarluaskan Indische Partij lampau. Tipe nasionalisme ini mengacu gagasan-
melalui surat kabar. Media surat kabar yang Nasionalisme etnik gagasan yang dikumandangkan oleh organisasi
terkenal saat itu adalah De Express. Karena Organisasi Awal regional-etnis, seperti Boedi Oetomo, Tri Koro
tujuannya cukup besar maka disusun program Dharmo, Jong Java, dan lain-lain.
kerja.
Nasionalisme radikal menjadikan kesamaan nasib
Organisasi ini lahir pada tanggal 18 November dan kemanusiaan sebagai perekatnya. Nasion
1912 di Kampung Kauman Yogyakarta. Fokus dari merdeka yang dicita-citakan adalah sebuah
organisasi ini adalah untuk perkembangan agama Corak baru Nasionalisme radikal wadah yang bisa menampung setiap manusia
dan umat Islam. Organisasi yang memiliki sebuah yang bersukarela menjadi warga negaranya
tujuan untuk memajukan, mengembangkan Muhammadiyah
tanpa memandang suku, agama, ras dan kelas
pengajaran dan pengetahuan Islam, cara hidup sosial.
menurut aturan Islam, serta meningkatkan
kehidupan khususnya masyarakat Islam.
Nasionalisme kiri mencoba menghubungkan
antara anti-kolonialisme dan cita-cita keadilan
organisasi yang didirikan dengan maksud untuk sosial. Bagi nasionalis kiri, kemerdekaan nasional
mengembangkan pendidikan di Indonesia. Jadi, hanyalah “jembatan emas” menuju cita-cita yang
bisa dibilang bahwa organisasi fokus untuk Nasionalisme kiri lebih tinggi: masyarakat tanpa penghisapan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Ki Hajar manusia atas manusia dan penindasan bangsa
Dewantara sukses melahirkan organisasi Taman atas bangsa. Karena itu, nasionalisme kiri kental
Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Taman Siswa dengan penolakan terhadap feodalisme
Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan (keningratan) dan kapitalisme (borjuisme).
dengan tujuan mendidik anak muda agar
menghasilkan jiwa kebangsaan sebagai budaya
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai