NTSIUM6016TEKNIK PONDASI
TUGAS PENGANTAR
Oleh
Off :A3-13GA
Nama :Daniel Setiawan
NIM :200523629297
1. Beban mati:
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu bangunan yang bersifat tetap,
termasuk segala bagian tambahan, mesin-mesin serta perlengkapan tetap yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari bangunan itu.
2. Beban hidup:
Beban hidup adalah beban yang sifatnya dapat beubah-ubah atau begerak sesuai
dengan penggunaan bangunan (ruangan) yang bukan bagian dari konstruksi bangunan.
Beban hidup dapat menopang pada beban mati yang dapat berubah dalam jangka waktu
pendek sesuai pergerakan atau pemindahan benda dan dapat juga berubah dalam jangka
waktu panjang. Adapun jenis beban hidup yang ada pada bangunan meliputi: manusia,
furniture, kendaraan, dan gerakan yang terjadi seperti ledakan.
Beban Horizotal
1. Beban angin:
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada bangunan atau bagian bangunan
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban agin diperhitungkan karena angin
besar dapat menekan bangunan dan mempengaruhi kekuatannya. Bila kecepatan angin di
suatu daerah rata-rata konstan, maka hal ini dapat disebut statis. Apabila perubahannya
besar maka termasuk tekanan dinamis. Tekanan dinamis ini dipengaruhi oleh factor-faktor
lingkungan seperti kekasaran dan bentuk kerampingan bangunan, dan letak bangunan yang
berdekatan satu sama lain.
2. Beban gempa:
Beban gempa adalah semua beban static ekivalen yang bekerja pada bangunan atau
bagian bangunan yang menirukan pengaruh dari pergerakan tanah akibat gempa itu.
Pengaruh gempa pada struktur ditentukan berdasarkan analisa dinamik, maka yang diartikan
dalam beban gempa yaitu gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh tanah
akibat gempa itu.
Tekanan tanah lateral adalah gaya yang di timbulkan oleh akibat dorongan tanah di
belakang struktur penahanan tanah. Besarnya tekanan lateral sangat dipengaruhi oleh
perubahan letak (displacement) dari dinding penahan sifat-sifat tanahnya (Hardiyatmo,
2010).
Beban additional
Beban additional adalah beban yang memiliki nilai yang lebih besar dari nilai beban
mati atau beban hidup dan merupakan bagian dari struktur yang harus ditinjau. Diantara
beban additional adalah tendon air di atas bangunan, kuda-kuda, tangga, dan lift.
2. LL (Liquid Limit
Adalah keadaan kadar ar pada batas antara kondisi cair dan plastits
3. PL (plastic Limit)
Adalah keadaan kadar air pada kedudukan antara plastis dan semi padat
SL = wi (%) - ∆w(%)
7. Kadar air
Adalah persentase kandungan air pada suatu bahan yang dapat dinyatakan
berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis).
Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen,
sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen
γb = W / V
Dengan, γb = Berat volume tanah basah (gram/cm3) W = Berat tanah basah
(gram) V = Volume tanah basah (cm3)
Spesifikasi :
-Material batu kali aslinya berbentuk bulat dan keras. Agar dapat dicampur
dengan material lain untuk pondasi rumah, batu kali perlu dipecah terlebih
dahulu.
-Karakter utama dari batu kali adalah ketahanannya terhadap perubahan cuaca,
guncangan, kebocoran air hingga serangan jamur. Batu kali dapat tetap kokoh
meskipun telah berusia lama, oleh karena itu material ini sangat awet sebagai pondasi
bangunan.
Fungsi :
-Mengurangi Resiko Kebocoran
Batu kali mampu meminimalisir segala jenis kebocoran seperti air dan gas.
Bangunan dengan rencana pondasi batu kali cenderung lebih aman dari
kejadian kebocoran gas, banjir, serta tahan dari serangan jamur.
-Tahan Gempa
Berkat karakteristiknya yang kokoh, pemasangan pondasi batu kali cenderung
tahan terhadap guncangan. Anda dapat memadukan metode pelaksanaan
pondasi batu kali dengan pemasangan pile (bore/strauss) untuk meredam
getaran baik dari dalam tanah atau wilayah sekitar bangunan.
Spesifikasi :
-Pondasi footplat harus dibangun pada kedalaman 1-2 meter apabila tanahnya
keras. Tujuannya adalah menghindari gerakan tanah yang mungkin terjadi dan
bisa mempengaruhi posisi pondasinya.
-Untuk pondasi rumah 2 lantai cukup dengan tinggi 60 ~ 75 cm, lebar sisi atas
20 cm, dan lebar sisi bawah 40 ~ 60 cm.
Fungsi :
Spesifikasi :
-Pondasi ini hanya perlu ditancapkan hingga bagian tanah yang keras,
sehingga tidak perlu menggali tanah lebih dalam lagi.
Fungsi:
-Menahan bangunan apabila terjadi penyesuain bentuk tanah. Dengan
menggunakan pondasi jenis tapak, bangunan Anda tidak mudah runtuh
meskipun berada di tanah yang labil.
-Menahan beban live load (beban hidup) dalam fungsi bangunan yang sudah
ditentukan.
-Membuat bangunan lebih aman saat terjadi bencana alam, seperti gempa
bumi.
-Menahan beban bangunan secara horizontal dan memastikan tidak ada
struktur yang bergeser.
-Menahan berat total dari bangunan yang dibangun di atasnya.
Spesifikasi:
- Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih menerus yang
dibawahnya dikakukan oleh rib – rib tegak yang pipih tetapi tinggi.
- Bentuknya bisa digambarkan sebagai kotak raksasa yang terbalik
(menghadap kebawah).
- konstruksi laba – laba dinilai masih sanggup bertahan ditumbuh beban
hingga lebih dari 80 ton dan juga tahan gempa
- Pembesian rib dan plat cukup dengan pembesian minimum, 120 kg - 150
kg/m3 volume beton rata-rata 0,2 - 0.45 m3 beton/m2
- Dapat diplikasikan untuk gedung bertingkat 2-10 lantai ,ekonomis dan ramah
lingkungan
- Memamfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur bawah
dengan komposisi lebih kurang 85% tanah dan 15% beton.
Fungsi:
berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom
dan juga dapat menahan gempa
Gambar 1.6 Pondasi KSLL
Fungsi:
Fungsinya mencengkeram kuat tanah di bawahnya agar bangunan yang
dibangun di atasnya benar-benar berdiri kokoh.
Spesifikasi :
-Spesifikasi pipa-pipa pada pondasi cakar ayam umunya:
Diameter 120 cm
Ketebalan 8 cm
Panjang 150-200 cm
Jarak pipa 2,0-2,5 meter
- Seluruh isi pondasinya benar-benar berisi beton padat yang kuat. Tak ada
celah atau ruangan untuk drainase seperti yang ada
pada pondasi konvensional.
-Pondasi ini dapat dibuat dan ditanam dengan kedalaman antara 60 hingga 80
cm saja. Tidak perlu terlalu dalam karena bebannya pun tidak
seberat rumah 2 lantai atau lebih.
Gambar 1.7 Pondasi Cakar Ayam
Spesifikasi:
-Diameter lubang ini cukup besar dengan variasi 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan
400 cm, sehingga memungkinkan untuk dimasuki orang.
- umumnya, pondasi sumur digunakan pada konstruksi bangunan di atas tanah
yang keras dan punya kedalaman sekitar 3-5 meter.
-Saat proses pembangunan rangka, polusi suara yang dihasilkan cenderung
minim.
Fungsi :
Untuk memperkokoh tanah bangunan. Misalnya saja, gedung atau rumah yang
akan Anda bangun berada di kawasan pinggiran bukit atau tanah berbatu
Gambar 1.8 Pondasi Sumuran
Fungsi:
meneruskan beban-beban diatasnya kelapisan tanah dasar yang lebih keras,
cara pembuatannya juga sama yaitu tanah di lobangi dengan cara di bor
kemudian dimasukkan besi tulangan yang sudah diinstall lalu dilakukan
pengecoran.
Spesifikasi:
-Ukuran pengeboran bisa disesuaikan dengan aturan metode tiang strauss,
sekitar 25 cm hingga 30 cm.
-Retakan tanah cukup minim
Tidak bisa dipungkiri apabila terkadang proses pemasangan pondasi akan
menyebabkan adanya retakan tanah bukan? Tapi apabila Anda menggunakan
cara diatas dijamin retakan tanah akan lebih minim. Sebab prosesnya akan
bertumpu pada lapisan bawah tanah bagian dalam.
Gambar 1.9 Pondasi Strauss Pile
Spesifikasi :
-Kekuatan tariknya besar sehingga pada waktu di angkat untuk pemancangan
tidak menimbulkan kesulitan seperti pada tiang pancang beton precast
Gambar 2.1 Pondasi Tiang Pancang Kayu
Fungsi:
menerima serta mentransfer beban dari struktur atas ke tanah yang terletak
pada kedalaman tertentu.
Spesifikasi:
-Pembuatan pondasi tiang pancang dilakukan di tempat khusus yaitu di sebuah
pabrik dan baru di panjang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari
- Spek umum
Mutu Beton : K450.
Tulangan Utama : 4D13mm.
Tulangan Spiral : Polos diameter 6mm.
Daya Dukung Axial : 40 Ton.
Tebal Plat Sambung : 5mm.
Panjang : 6m.
Spesifikasi :
Yang umum seperti :
Tiang segiempat, panjang sisi : 25 cm
Mutu Beton : K-450
Ukuran dan jumlah baja tulangan : 4D13mm atau
4D16mm
Tulangan spiral : ø 5 mm (0,2 mm toleransi)
Luas baja tulangan l: 8,04 cm²
Luas penampang tiang netto : 617.00 cm²
Gambar 2.3 Pondasi Tiang Profil Baja
Spesifikasi :
Bahan dinding pondasi yang digunakan dalam tipe ini dapat terbuat dan kayu,
batu pecah, atau beton bertulang dan biasanya dibuat pada tanah yang
mempunyai muka air tanah cukup dalam, sehingga tanah dapat dengan mudah
dikeluarkan dari dalam silinder/kotak tersebut.
Fungsi :
Untuk menahan beban di atasnya dan diterapkan pada rumah biasa pada
umumnya
Spesifikasi:
Pondasi jenis ini mempunyai ruangan khusus sebagai tempat kerja dengan
tekanan dalam ruangan tersebut lebih tinggi dari tekanan atmosfir, dengan
tujuan untuk mencegah rembesan air dan bawah agar tidak masuk kedalam
ruangan kerja
Gambar 3.2 Pondasi kaison bertekanan
Fungsi :
mengirimkan beban besar yang harus melaalui air atau material jelek sebelum
mencapai tanah pendukung yang kuat.
Definisi :
Bentuk pondasi biasanya adalah kotak /silinder dengan sisi bagian atasnya
terbuka, sedangkan sisi bawah tertutup
Spesifikasi:
Pondasi jenis ini mempunyai ruangan khusus sebagai tempat kerja dengan
tekanan dalam ruangan tersebut lebih tinggi agar tidak masuk kedalam
ruangan kerja
Fungsi:
Untuk menjamin stabilitas pondas, selama penarikan biasanya di dalam
pondasi diberi pemberat berupa pasir.
Gambar 3.3 Pondasi kaison tertutup
DAFTAR PUSTAKA
Nurhikmah, Siti. 2020. “Penjelasan Lengkap Pondasi Tiang Pancang Beserta Jenis,
Keunggulan, Dan Kelemahannya.” Retrieved
(https://artikel.rumah123.com/penjelasan-lengkap-pondasi-tiang-pancang-beserta-
jenis-keunggulan-dan-kelemahannya-64629).