Anda di halaman 1dari 16

PAJAK REKLAME

DAN PAJAK
HIBURAN
KELOMPOK
9
Ramade Ayu Prasetya
1 233141507111023
Lutfi Primadani
2 233141507111027
Salwanda Amelia
3
233141507111026
Pajak
Reklame
Pajak Reklame merupakan biaya yang harus
dibayar agar mendapatkan izin penyelenggaraan
reklame. Reklame didefinisikan sebagai alat,
benda, perbuatan atau media yang bentuk dan
ragam coraknya dirancang guna komersial
memperkenalkan, menganjurkan,
mempromosikan, atau menarik perhatian
terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang
dapat dilihat secara umum. (Pasal 1 angka 27 UU
PDRD)
Jenis Reklame
REKLAME NON
REKLAME PRODUK
PRODUK

Reklame produk adalah Reklame non-produk


reklame yang berisikan adalah jenis reklame
informasi mengenai yang hanya memuat
barang dan jasa yang nama perusahaan,
nama usaha, badan
tujuannya untuk
dengan tujuan agar
keperluan promosi.
perusahaan dapat
dikenal orang banyak.
Subjek dan Objek Reklame
OBJEK
SUBJEK
Objek pajak reklame adalah semua
penyelenggaraan reklame, meliputi
Subjek pajak reklame reklame papan/billboard,
adalah orang pribadi videotron, megatron, reklame kain,
atau badan yang stiker, selebaran, reklame berjalan,
udara, apung, reklame suara, film
menggunakan reklame atau slide, dan peragaan.
tersebut.
Pembayaran Pajak
Reklame
Masa pajak reklame adalah jangka
1 waktu yang lamanya sama dengan
waktu penyelenggaraan Reklame.

Pembayaran Pajak dilakukan di Kas


Umum Daerah atau Bendahara
2 Penerimaan pada Dinas dan atau
Bendahara Penerimaan Pembantu
pada UPTD Dinas Pendapatan.
Perubahan Regulasi Pajak
Reklame
SESUDAH
SEBELUM
Melalui Undang-Undang Nomor 1
Dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 Tahun 2022 tentang Hubungan
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Keuangan Antara Pemerintah Pusat
Daerah (UU PDRD), reklame dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD),
dikenakan pajak maksimal sebesar pemerintah menaikkan pajak reklame
10 % dari nilai sewa reklame. maksimal menjadi 25 % dari nilai sewa
reklame.
Dasar Pengenaan
Pajak Rekalme

Dasar Pengenaan Pajak adalah


Nilai Sewa Reklame (NSR). Nilai
Sewa Reklame dihitung dengan
menjumlahkan Nilai Strategis
(NS) dan Nilai Jual Obyek Pajak
(NJOP) Reklame.
Studi
kasus Perhitungan Pajak
Reklame Produk

Sebuah perusahaan minuman


kemasan “Ayo Drink”ingin
mempromosikan produk
terbarunya lewat reklame sebesar
3 x 6 meter di jalan Sudirman yang
termasuk dalam lokasi Protokol A
selama 30 hari.

Maka perhitunganya :
-> 18 meter (penghitungan besar reklame)
x Rp125.000 (NSR) x 30 (jumlah hari) x 25%
(tarif pajak reklame) = Rp16.875.000,00.
Studi
kasus Perhitungan Pajak
Reklame Non Produk

Sebuah Lembaga Bimbingan


Belajar “Buana Ilmu” ingin
memasang reklame sebesar 3 x 1
meter selama 7 hari di area
Kuningan yang merupakan
Protokol A.

Maka penghitungan pajaknya:


-> 3 meter (penghitungan besar reklame) x
7 (jumlah hari) x Rp25.000 (NSR) x 25%
(tarif pajak reklame) = Rp131.250,00.
Pajak
Hiburan
Pajak hiburan adalah pajak atas
penyelenggaraan hiburan yang
dikenakan pada orang pribadi atau
badan yang menikmati hiburan. Pajak
hiburan dapat meliputi, semua jenis
pertunjukkan, tontonan, permainan,
atau keramaian dalam bentuk
apapun dan dapat dikenakan
pungutan pajak.
Subjek, wajib dan Objek Pajak
Hiburan
SUBJEK OBJEK
Tontonan film
Subjek Pajak Hiburan adalah orang
Pagelaran kesenian, musik, tari, dan busana
pribadi atau Badan yang menikmati
hiburan. Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya
Pameran
Diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya
Sirkus, akrobat, dan sulap
WAJIB Biliar, golf, dan bowling,
Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan
Wajib Pajak Hiburan adalah orang permainan ketangkasan
pribadi atau Badan yang Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat
menyelenggarakan hiburan. kebugaran
Pertandingan olahraga.
Pembayaran
Pajak Hiburan

Masa Pajak Hiburan adalah jangka


waktu yang lamanya 1 bulan (bisa
lebih atau kurang)
Pajak Hiburan yang terhutang
dipungut di wilayah daerah
tempat Hiburan diselenggarakan
Dasar Pengenaan
Pajak Hiburan
Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah
uang yang diterima atau yang seharusnya
diterima oleh penyelenggara Hiburan. Jumlah
uang yang seharusnya diterima sebagaimana
dimaksud termasuk potongan harga dan tiket
cuma-cuma diberikan kepada penerima jasa
Hiburan.
Studi
kasus Perhitungan Pajak
Hiburan

Tuan A bersama 5 orang rekan


kerjanya memesan tempat di
Karaoke BBB di Jakarta dengan
harga jasa karaoke sebesar
Rp100 ribu per jam. Harga
tersebut belum termasuk tarif
pajak hiburan sebesar 40%.

Tuan A dan kelima rekannya tersebut menghabiskan waktu 3 jam untuk karaoke. Maka
biaya karaoke yang harus dibayar Tuan A termasuk tarif pajaknya sebesar:
Jumlah harga karaoke: -> Tarif pajak karaoke: -> Total biaya karaoke:
= Rp100 ribu x 3 jam = Tarif pajak x Jumlah harga = Jumlah harga + Tarif pajak
= Rp300 ribu = 40% x Rp300 ribu = Rp300 ribu + Rp120 ribu
= Rp120 ribu = Rp420 ribu
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai