Anda di halaman 1dari 19

perpajakan

indonesia
xi ips
tujuan
pembelajaran

Menjelaskan sistem Menjelaskan objek


pemungutan pajak dan cara pengenaan
di Indonesia
pajak
sistem
pemungut a
n pajak di
Indonesia
mari fokus ya guys
mulai nanti dino
belaj ar gigit nih!!!!
RAARRRR
Sistem pemungutan pajak sendiri
telah diatur dalam Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1994

A B
ada 3 sistem Pungutan
Pajak Di Indonesia

O SE WIT
F
OFFICIAL AssesSment
L
SELF AssesSment WITHHOLDING
System System AssesSment System
OBJEK
PAJAK
adalah segala sesuatu yang
menurut undang- undang
dijadikan dasar atau sasaran
pemungutan pajak.
setidaknya ada enam ( 6) contohobjek pajak dan cara
pengenaan pajak yang ada di Indonesia yangperlu
kita ketahui
1 2 3
ObjekPajak 1.Objek Pajak 1.Objek Pajak
Pertambahan Penjualan Bumidan Bangunan
Nilai (PPN) Barang Mewah (PBB)
(PPnBM)
4 5 6
Objek Pajak 1. Objek Objek Pajak Bea
Penghasilan Pajak Bea Perolehan Hak atas
( PPh) Materai Tanahdan Bangunan
(BPHTB)
Objek Pajak Pertambahan
Nilai (PPN)
PPN adalah besaran pajak yang
akan dibebankan kepada
pertambahan nilai suatu barang
dan jasa pajak yang di tentukan
sebesar 10 %

Contoh: seorang konsumen


membeli sebuah sepatu
seharga Rp.1.400.000, maka
dia harus membayar sebesar?
RUM US

Harga bayar = harga beli+ PPN


10%      + (10% x Rp1.400.000)
Harga bayar     = Rp1.400.000 
Harga bayar     = Rp 1.400.000       + Rp 140.000
Harga bayar     = Rp 1.540.000
Objek Pajak P e n j u a l a n
Barang Mewah
(PPnBM)
PPnBM adalah pajak yang
dikenakan atas transaksi yang
melibatkan Barang Kena Pajak
( BKP) mewah baik itu barang
yang diproduksi di dalam negeri
maupun di luar negeri. 30%,

Contoh : Pengusaha Kena Pajak (PKP)


mengimpor BKP yang termasuk
barang mewah dengan Dasar Pengenaan
Pajak (DPP) senilai Rp.400.000.000.
BKP tersebut dikenai PPN dan
PPnBM sebesar 30%.Maka harga yang
harus dibayar oleh PKP sebesar:
RUM US

Harga bayar = + PPN +


DPP PPnBM
Harga bayar        = Rp.400 juta   + (10% x Rp.400 juta)  + (30% xRp.400 juta)
Harga bayar          = Rp.400 juta   + Rp.40 juta + Rp.120 juta
Harga bayar           = Rp.560 juta
1.Objek Pajak Bumi
dan Bangunan
(PBB)
PBB adalah pungutan yang dibebankan atas
objekpajak berupa tanah dan atau bangunan yang
muncul sebagai akibat adanya keuntungan dan
atau kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang
atau badan yang memiliki suatu
hak atasnya dan memperoleh manfaat dari objek tersebut

Contoh : Rahma memiliki sebidang


tanah 70 m2 dengan harga tanah
Rp.500.000/ m2. Di tanah tersebut
didirikan bangunan rumah seluar 50
m2 dengan harga
Rp.1.000.000/m2. MakaPBB yang harus
dibayarkan setiaptahun adalah :
RUM US

PBB = 0,5% x 20% x NJOPKP


NJOP tanah      =
= 70m2 x Rp.500.000/m            = Rp.35.000.000
2

NJOP bangunan       = 50 m2 x Rp.1.000.000/m        = Rp.50.000.000


2

NJOP bumi dan bangunan       = Rp85.000.000

NJOPKP   = NJOP   – NJOPTKP = Rp.85.000.000 – Rp.12.000.000 = Rp.73.000.000


PBB          = 0,5% x 20% x NJOPKP = 0,5% x 20% x Rp.73.000.000 = Rp.73.000/ tahun
NJOP tanah = 70m2 x Rp.500.000/m2 = Rp.35.000.000
NJOP = 50 m2 x Rp.1.000.000/m2 =
Rp.50.000.000
bangunan NJOP bumi dan bangunan = Rp.85.000.000

NJOPKP = NJOP – NJOPTKP = Rp.85.000.000 – Rp.12.000.000


= Rp.73.000.000
PBB = 0,5% x 20% x NJOPKP = 0,5% x 20% x Rp.73.000.000
=
Rp.73.000/ tahun
Objek Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan kepada


perorangan atau badan usaha atas pendapatn/ penghasilan yang
mereka terima. Terdapat 3 jenis PPH yaitu PPH pasal
23 (dikenakan atas modal, penyerahan jasa, hadiah, dan
penghargaan), PPH pasal 25 (penghasilan perorangan,
perusahaan, badan hukum lain), PPH pasal 21 (wajib pajak dengan sumber
pendapatan di Indonesia).

Sesuai dengan pasal 17 ayat 1 UU No36 tahun 2008,


tarifpajakpenghasilan pribadi menggunakan tariff progresif
antara lain :
Sampai dengan Rp.50.000.000, sebesar 5%
50.000.000 – Rp. 250.000.000, sebesar 15%
250. 000. 000 – Rp. 500. 000. 000, sebesar
25%
Diatas Rp 500 000 000 sebesar 30%
Objek Pajak Bea Materai
Objek yang dikenai Bea Materai adalah kertas/ dokumen yang
berisi tulisan dengan maksud perbuatan tentang keadaan atau
kenyataan bagi seseorang atau berbagai pihak yang
berkepentingan dan menyangkut status perdata. Besaran bea
materai menggunakan tariff tetap sebesar Rp.3.000 dan
Rp.6.000
Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)
BPHTB dikenakan terhadap orang atau suatu badan yang
memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. Sesuai dengan
pasal 2 UU No.20 tahun 2000(UU BPHTB), perolehan hak atas
tanah dan atau bangunan meliputi ; jual beli, tukar menukar,
hibah, hibah wasiat, waris, pemasukan dalam perseroan atau
badan hukum lainnya

Anda mungkin juga menyukai