Catatan Skala
Catatan Skala
1. Self Control
Self control adalah kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku,
kemampuan individu dalam mengelola informasi yang diinginkan dan yang tidak
diinginkan, dan kemampuan individu untuk memilih salah satu tindakan
berdasarkan sesuatu yang diyakini, aspek dari kontrol diri terdiri dari aspek
mengontrol perilaku, mengontrol kognitif, dan mengontrol keputusan(Averill,
1973). Averill (dalam Ghufron, & Risnawati, 2011:24) menyebutkan, terdapat
tiga aspek kontrol diri, yaitu(Educhannel, 2022) :
a) Kontrol perilaku (behavior control)
Kontrol perilaku merupakan kesiapan tersedianya suatu respons yang dapat
secara langsung memengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak
menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua
komponen, yaitu mengaturpelaksanaan (regulated administrastion) dan
kemampuan memodifikasi stimulus (stimulus modifiability). Kemampuan
mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa
yang mengendalikan situasi atau keadaan. Apakah dirinya sendiri atau aturan
perilaku dengan menggunkan kemampuan dirinya dan bila tidak mampu individu
akan menggunakan sumber eksternal. Kemampuan mengatur stimulus merupakan
kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak
dikehendaki dihadapi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, yaitu mencegah
atau menjahui stimulus, menempatkan tenggang waktu diantara rangkaian
stimulus sebelum waktunya berakhir, dan membatasi intensitasnya.
b) Kontrol Kognitif (cognitif control)
Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi
yang tidak dinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan
suatu kejadian dalam suatu kerangkan kognitif sebagai adaptasi psikologis atau
mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua konponen, yaitu memperoleh
informasi (information gain) dan melakukan penilaian (appraisal). Dengan
informasi yang dimiliki oleh individu dapatmengantisipasi keadaan tersebut
dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha
menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memerhatikan
segi-segi positif secara subjektif.
c) Mengontrol keputusan (decesional control)
Mengontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil
atau suatu tindakan berdasarkan pada suatu yang diyakini atau disetujuinya.
Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik dengan adanya suatu
kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih
berbagai kemungkinan tindakan.
2. Skala Penilaian
Dalam skala self control ini menggunakan skala penilaian likert. Skala
Likertadalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau
fenomenasosial. erdapat dua bentuk pertanyaan dalam skala likert, yaitu bentuk
pertanyaan positif untuk mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan
negatif untuk mengukur skala negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan
1; sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan
5(Pranatawijaya, Widiatry, Priskila, & Putra, 2019). Skala likert menggunakan
beberapa butir pertanyaan untuk mengukur perilaku individu dengan merespon 5
titik pilihan pada setiap butir pertanyaan, sangat setuju, setuju, tidak memutuskan,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju(Likert, 1932). Pernyataan favorable adalah
pernyataan yang mendukung atau memihak objek penelitian, sedangkan
pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung atau tidak
memihak(Nanggroe, 2015). Skala yang digunakan adalah skala likert dengan
pilihan jawaban SS (sangat setuju), S (setuju), N (netral), TS (tidak setuju), dan
STS (sangat tidak setuju). Item-itemnya terdiri dari item favorabledan unfavorable
dengan skor untuk item favorableyaitu 5, 4, 3, 2, 1 untuk masing-masing
pilihan jawaban sedangkan untuk aitem unfavorableadalah kebalikannya yaitu,
1,2,3,4,5(Andi Fitrah Mutmainnah, Sitti Murdiana, & Harlina Hamid, 2023).
Skala Penilaian
No Aspek Pernyataan Kategori
SS S R TS STS