Anda di halaman 1dari 59

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
No. 1554 K/Pid.Sus/2015
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

do
gu Yang memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

In
Nama lengkap : PT.KALLISTA ALAM;
A
Akta Korporasi : - Akta Pendirian Perseroan Nomor : 18 tahun
1980 tanggal 11 Maret 1980;
ah

lik
- Akta Berita Acara Rapat Nomor : 5 tahun 2008
tanggal 04 Agustus 2008 dan telah disahkan
am

ub
dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM
Nomor : AHU–66614. AH.01.02 tahun 2008
ep
tanggal 22 September 2008;
k

Berkedudukan : Kabupaten Nagan Raya. Kecamatan Darul


ah

Makmur;
R

si
Bidang usaha : usaha perkebunan dan pertanian terutama

ne
ng

perkebunan Kepala Sawit, mengusahakan,


berbagai industri terutama industri pengolahan
minyak kelapa sawit;

do
gu

Dalam hal ini diwakili oleh :


Nama : SUBIANTO RUSID;
In
A

Tempat lahir : Alue Billie;


Umur / tanggal lahir : 57 Tahun / 6 Januari 1955;
ah

lik

Jenis kelamin : Laki-laki;


Kebangsaan : Indonesia;
m

ub

Tempat tinggal : Bukit Hijau Regency (BHR) Nomor : 91


Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan
ka

Medan Selayang, Provinsi Sumatera Utara;


ep

Agama : Islam;
ah

Pekerjaan : Direktur PT. Kalista Alam;


R

Terdakwa berada di luar tahanan:


es
M

ng

on

Hal. 1 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Meulaboh karena didakwa

R
dengan dakwaan sebagai berikut :

si
DAKWAAN

ne
ng
Bahwa Terdakwa PT. Kalista Alam yang diwakili oleh Subianto Rusid selaku
Direktur PT. Kalista Alam yang berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar

do
Pengadilan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor : 5 tahun 2008 tanggal 04
gu Agustus 2008 dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor :
AHU – 66614. AH.01.02 tahun 2008 tanggal 22 September 2008 pada hari Jum’at

In
A
tanggal 23 Maret 2012 sekira pukul 07.30 WIB sampai dengan hari Selasa tanggal 27
Maret 2012 sekira pukul 05.00 WIB dan pada hari Minggu tanggal 17 Juni 2012 sampai
ah

lik
dengan hari Minggu tanggal 24 Juni 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2012 bertempat di Areal Perkebunan Sawit PT. Kalista Alam di Kecamatan Darul
am

ub
Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh atau setidak-tidaknya disuatu tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Meulaboh yang
berwenang memeriksa dan mengadilinya telah membuka lahan dengan cara membakar
ep
k

yang dilakukan secara berlanjut, Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan
ah

cara-cara sebagai berikut :


R

si
Bahwa PT. Kalista Alam yang bergerak di bidang Perkebunan, Perindustrian,
Leveransir, dan Pengangkutan dalam usaha bidang Perkebunan PT. Kalista Alam

ne
ng

mempunyai areal perkebunan kelapa sawit dengan luas ± 1605 (seribu enam ratus lima)
Ha dan telah memperoleh Ijin Usaha Perkebunan sesuai dengan surat Gubernur Aceh

do
gu

No. 525/BP2T/5322/2011 tanggal 25 Agustus 2011 tentang Izin Usaha Perkebunan


Areal Perkebunan Kelapa Sawit, areal perkebunan tersebut termasuk dalam kawasan
In
Ekosistem Leuser dan Kawasan Strategis Nasional yang ditetapkan berdasarkan
A

Peraturan Pemerintah Nomor 26 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;


Bahwa dalam mengusahakan perkebunan kelapa sawit tersebut telah dilakukan
ah

lik

pembukaan lahan areal kelapa sawit yaitu land clearing dan penanaman sawit untuk
wilayah kebun Divisi Alue Geutah, Divisi Gunung Kong, Divisi II, VII, VIII, , IX, X
m

ub

Kebun Suak Bahong PT. Kalista Alam sesuai rencana pada tahun 2012 akan ditanam
pada lahan yang telah siap di rumpuk atau di steking yaitu blok A1, A2, A3, A5 dan A7;
ka

ep

Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 Maret 2012 terjadi kebakaran di blok A2
ah

Divisi VII PT. Kalista Alam dengan luas terbakar sekitar ± 5 (lima) hektar, areal
R

es

tersebut masuk dalam areal kebun Suak Bahong yang belum dilakukan penanaman sawit
M

tetapi sudah di stacking dan telah disiapkan lobang tanam (hole), api berasal dari lahan
ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT. Kalista Alam yang pada saat itu api membakar ke lahan kebun blok A2 yang telah

R
dilakukan stekingan tetapi belum ditanam, pada saat itu api membakar jalur-jalur

si
rumpukan (arah utara selatan) di blok A2 kebakaran ini berlangsung sampai dengan hari

ne
ng
Selasa tanggal 27 Maret 2012 dan tidak ada upaya pemadaman dari pihak PT. Kalista
Alam;

do
Bahwa kebakaran juga terulang kembali yaitu pada hari Minggu tanggal 17 Juni
gu 2012 sampai dengan hari Minggu tanggal 24 Juni 2012 di blok E42B Divisi VIII seluas
± 8 (delapan) Ha, pada saat itu api mengarah ke utara membakar rumpukan steking dan

In
A
tanaman sawit yang tidak bagus (pertumbuhannya kerdil dan daunnya berwarna kuning),
dalam kejadian ini pula pihak PT. Kalista Alam tidak melakukan upaya pemadaman
ah

lik
karena ternyata perusahaan ini tidak memiliki sistem dalam pengendalian/pencegahan
kebakaran yaitu tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran yang memadai, tidak
am

ub
memiliki tenaga pemadam kebakaran yang telah mendapat pelatihan/keterampilan di
bidang pengendalian kebakaran, tidak memiliki akses jalan yang mudah dilalui dalam
mobilisasi, tidak memiliki petugas yang melaksanakan tugas pemantauan dan
ep
k

pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran lahan yang rawan terjadi


ah

kebakaran, termasuk penyediaan biaya yang cukup dan memadai dalam program
R

si
pencegahan/pengendalian kebakaran lahan;
Bahwa dengan kebakaran yang sering terjadi secara berlanjut maka PT. Kalista

ne
ng

Alam telah mendapatkan teguran tertulis dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Nagan Raya;

do
gu

Bahwa berdasarkan foto udara yang diabadikan oleh (sdr) Carlos / (Sdri) Farwiza
dari pesawat dengan pengambilan titik koordinat N 03º 50’ 56,4”, E 096º 32’ 50,3 maka
In
tampak jelas bahwa kebakaran yang terjadi di areal PT. Kalista Alam bukanlah
A

kebakaran yang biasa namun kebakaran yang telah direncanakan dengan baik hal
tersebut tampak dari kebakaran yang memangsa areal penyiapan lahan dan menyisakan
ah

lik

badan jalan yang seharusnya juga ikut terbakar;


Bahwa berdasarkan data Hot Spot di areal PT. Kalista Alam sebelumnya sudah
m

ub

berulang kali terjadi kebakaran antara lain pada tanggal 08 Januari 2011 (di titik
koordinat Utara 3º50’13,2” dan selatan 96º32’42”), tanggal 01 Februari 2012 (di titik
ka

ep

koordinat Utara 3º47’38.4” dan selatan 96º35’34.8”), tanggal 23 Maret 2012 (di titik
koordinat Utara 3º51’3.6” dan selatan 96º32’20.4”), tanggal 17 Juni 2012 ( di titik
ah

koordinat Utara 3º47’13.2” dan selatan 96º34’37.2”) dan masih banyak lagi kebakaran
R

es

yang terjadi di areal Kebun Sawit PT. Kalista Alam;


M

ng

on

Hal. 3 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan keterangan ahli kebakaran hutan dan atau lahan Prof Dr. Ir

R
Bambang Hero Saharjo M Agr, data hot Spot (titik panas) yang berhasil terdeteksi pada

si
areal bekas terbakar dan telah ditanami kelapa sawit tersebut tampak berkelompok dan

ne
ng
terjadi pada periode tertentu saja serta terjadi kebakaran secara berulang tahun 2009,
2010, 2011 dan 2012. Kebakaran lahan yang terjadi di areal perkebunan kelapa sawit

do
PT. Kalista Alam terbukti tidak karena faktor alam tetapi jelas karena faktor kesengajaan
gu manusia, hasil analisa hot spot dari bulan ke bulan kejadian kebakaran pada tahun yang
sama memastikan hal tersebut dimana hot spot yang terdeteksi mengumpul pada areal-

In
A
areal yang sedang dibuka dan tengah dikerjakan seharusnya api bergerak bebas
mengikuti pergerakan angin dan bukan mengikuti pembukaan lahan;
ah

lik
Bahwa berdasarkan keterangan ahli kebakaran hutan dan/atau lahan Prof Dr. Ir.
Bambang Hero Saharjo M.Agr. menjelaskan fakta dari hasil pengamatan (investigasi)
am

ub
yang dilakukan di lokasi bekas kejadian kebakaran di lahan kebun pengembangan PT
Kalista Alam pada tanggal 05 Mei 2012 dan 15 Juni 2012 menunjukkan bahwa memang
penyiapan lahan dengan pembakaran sengaja dilakukan, hal tersebut di lapangan terlihat
ep
k

dengan jelas dimana areal terbakar penuh dengan arang dan abu hasil pembakaran dan
ah

masih menghitam pada log yang terbakar hal ini dilakukan selain untuk memudahkan
R

si
dalam melakukan pekerjaan / pengolahan lahan berikutnya juga untuk mendapatkan abu
hasil pembakaran yang kaya mineral yang dapat berfungsi sebagai pengganti pupuk

ne
ng

untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan fakta sebagai berikut :


• Terdapat log sisa tebangan dengan menggunakan chainsaw dengan diameter dan

do
gu

panjang yang bervariasi telah ditebang dan ditumbangkan berserakan di permukaan


tanah dalam kondisi telah terbakar baik pada blok A di Divisi VII maupun Blok E di
In
Divisi VII;
A

• Log sisa tebangan yang ditumbangkan, hasil tebasan tumbuhan bawah dan log bekas
tebangan terdahulu menjadi bahan bakar dalam proses pembakarannya;
ah

lik

• Penumpukan abu dan arang pada lokasi terbakar relatif merata hal ini memang yang
diharapkan agar supaya tidak timbul bagian-bagian yang tidak terbakar yang
m

ub

nantinya justru akan merugikan karena merupakan sarang hama dan penyakit yang
akan menyerang tanamannya;
ka

ep

• Pembakaran dilakukan dengan sengaja dengan cara membiarkan log-log bekas


tebangan yang terdapat di permukaan lahan yang sedang dalam proses land clearing
ah

tersebut terbakar seperti tampak pada blok A pada Divisi VII dan blok E pada divisi
R

es

VIII, hal itu didukung karena minimnya sarana dan prasarana pengendalian
M

kebakaran yang tersedia demikian pula halnya dengan tidak adanya system
ng

on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pencegahan kebakaran atau SOP, organisasi pemadam maupun personil pemadam

R
itu sendiri seperti diakui oleh saksi Sujandra, meskipun menurut penanggungjawab

si
UKL dan UPL Sdri Niken Sawitri dan diketahui oleh Direktur PT. Kalista Alam Sdr.

ne
ng
Subianto Rusid bahwa PT. Kalista Alam akan melaksanakan UPL seperti tercantum
dalam Bagian Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup dan

do
bersedia secara berkala melaporkan hasilnya kepada instansi terkait, bersedia
gu dipantau dampak dan kegiatan usahanya sebagaimana tercantum dalam program
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup, apabila lalai untuk melaksanakan

In
A
Upaya Pengelolaan sebagaimana tercantum dalam UKL dan UPL bersedia untuk
menghentikan kegiatan operasional kebun sawit dan bila terjadi kasus pencemaran
ah

lik
dan kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan kebun kelapa sawit yang belum
termasuk dalam formulir isian bersedia untuk bertanggungjawab dan ditindak sesuai
am

ub
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku namun nyatanya tidak demikian
dilapangan bahkan kebakaran tersebut sudah terjadi berlanjut dan faktanya pola api
pada saat kebakaran tidak bebas bergerak namun mengikuti pola tertentu yang
ep
k

menunjukkan adanya campur tangan manusia;


ah

• Hasil pengamatan terhadap beberapa titik sampel yang dianalisa dilapangan


R

si
menunjukkan bahwa kebakaran telah tampak pengikisan pada lapisan permukaan;
• Lahan yang terbakar terkonsentrasi pada areal yang telah dibuka / di land clearing;

ne
ng

• Data hasil analisa hotspot juga menunjukkan bahwa areal yang terbakar cenderung
memiliki hotspot yang mengelompok pada periode tertentu (contoh pada blok E

do
gu

pada divisi VIII);


• Hasil pemotretan dari udara melalui helikopter mempertegas bagaimana proses
In
pembakaran yang terkonsentrasi pada blok-blok yang sudah di land clearing saja dan
A

sistematis;
Bahwa berdasarkan Kesimpulan Surat Keterangan Ahli Kebakaran Hutan dan
ah

lik

Lahan Prof. Dr.Ir Bambang Hero Saharjo, M.AGR adalah sebagai berikut :
Berdasarkan fakta lapangan yang berhasil diungkap selama investigasi dilakukan
m

ub

serta didukung oleh data hasil analisa laboratorium maka dapat disimpulkan beberapa
hal yang berkaitan dengan kejadian kebakaran di areal perkebunan kelapa sawit PT.
ka

ep

Kalista Alam yang terletak di Pulo Kruet dan Suak Bahong Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya Provinsu Aceh adalah sebagai berikut :
ah

1. Perkebunan kelapa sawit PT. Kalista Alam telah melakukan kegiatan pembukaan
R

es

lahan pada lahan gambut dengan ketebalan lebih dari 3 m serta pada areal yang telah
M

ng

on

Hal. 5 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional yang dilindungi oleh peraturan

R
perundang-undangan yang berlaku;

si
2. Minimnya peralatan yang tersedia di PT. Kalista Alam dari jumlah standar minimal

ne
ng
yang harus dimiliki termasuk tidak tersedianya menara pengawas api yang
seharusnya ada, menunjukkan kepedulian yang rendah terhadap ancaman terjadinya

do
kebakaran lahan baik yang dilakukan secara sengaja maupun akibat kelalaian
gu sehingga areal yang terbakar makin luas;
3. Perusahaan melakukan kegiatan penyiapan lahan dengan pembakaran secara

In
A
sistematis dan terencana melalui pembiaran terhadap terjadinya kebakaran
khususnya pada areal yang tengah dilakukan land clearing dan hal ini telah terjadi
ah

lik
bertahun-tahun;
4. Akibat terjadinya kebakaran tersebut telah merusak lapisan permukaan gambut
am

ub
dengan tebal rata-rata 5-10 cm sehingga 1.000.000 m³ terbakar dan tidak kembali
lagi sehingga akan mengganggu kesetimbangan ekosistem di lahan bekas terbakar
tersebut;
ep
k

5. Akibat terjadinya kebakaran di PT. Kalista Alam maka telah berhasil dilepaskan Gas
ah

Rumah Kaca selama berlangsungnya kebakaran yaitu 13.500 ton karbon, 4.725 ton
R

si
CO2, 49,14 ton CH4, 21,74 ton NOx, 60,48 ton NH3, 50,08 ton O3, 874,12 ton CO
serta 1050 ton partikel, maka bila dibandingkan dengan standar baku mutu yang ada

ne
ng

maka gas yang dilepaskan selama kebakaran berlangsung telah melewati batas
ambang yang berarti telah mencemarkan lingkungan di lahan terbakar dan sekitarnya

do
gu

serta gambut yang terbakar tidak mungkin kembali lagi karena telah rusak;
6. Dalam rangka pemulihan lahan gambut yang rusak akibat kebakaran lahan di PT.
In
Kalista Alam seluas 1000 ha melalui pemberian kompos, serta biaya yang harus
A

dikeluarkan untuk memfungsikan faktor ekologis yang hilang maka dibutuhkan


biaya sebesar Rp366.098.669.000,00;
ah

lik

Bahwa berdasarkan Kesimpulan Surat Keterangan Ahli Perusakan Lingkungan


Akibat Pembakaran Lahan di PT. Kalista Alam Desa Suak Bahong Kecamatan Darul
m

ub

Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh oleh Dr. Ir Basuki Wasis, M.Si, sebagai
berikut :
ka

ep

Dengan melihat fakta dan hasil analisa tanah di Laboratorium Pengaruh Hutan
dan Tanah Hutan, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB Bogor seperti diatas
ah

maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :


R

es

1. Hasil pengamatan dan analisa sampel tanah di laboratorium bahwa memang benar
M

pada lokasi penelitian memang telah terjadi perusakan lingkungan akibat


ng

on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembakaran tanah gambut dalam pembuatan kebun kelapa sawit, seluas sekitar

R
1,000 ha;

si
2. Hasil analisa tanah menunjukkan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi

ne
ng
kerusakan lingkungan sifat fisik tanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan
(PP Nomor 4 tahun 2001; PP nomor 150 tahun 2000) untuk parameter kadar air

do
tersedia dan subsiden;
gu 3. Hasil analisa tanah menunjukkan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi
kerusakan lingkungan sifat kimia tanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan

In
A
(PP Nomor 4 tahun 2001; PP nomor 150 tahun 2000) untuk parameter pH tanah, C
organic tanah dan N total tanah;
ah

lik
4. Hasil analisa tanah menunjukkan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi
kerusakan lingkungan sifat biologi tanah karena telah termasuk kriteria baku
am

ub
kerusakan (PP Nomor 4 tahun 2001; PP nomor 150 tahun 2000) untuk total
mikroorganisme tanah, total fungsi tanah dan respirasi tanah;
5. Hasil pengamatan lapangan dan analisa vegetasi menunjukkan bahwa memang tanah
ep
k

tersebut dibakar telah terjadi kerusakan lingkungan aspek flora karena telah masuk
ah

criteria baku kerusakan (PP Nomor 4 tahun 2001, PP nomor 150 tahun 2000) untuk
R

si
keragaman spesies dan populasi;
6. Hasil pengamatan lapangan telah terjadinya kerusakan habitat satwa akibat terbakar,

ne
ng

sehingga keragaman spesies dan populasi juga hilang;


Dari semua kejadian berlanjut ini tampak jelas bahwa memang Terdakwa

do
gu

sengaja dan tidak mempunyai itikad baik untuk melindungi areal usahanya dari ancaman
bahaya kebakaran karena kebakaran tersebut sesungguhnya memang diharapkan dalam
In
rangka penyiapan lahan;
A

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 108 jo.
Pasal 69 ayat (1) huruf (h), Pasal 116 ayat (1) huruf (a), Pasal 118, Pasal 119 Undang-
ah

lik

Undang Nomor : 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup dan jo. Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;
m

ub

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Suka
ka

ep

Makmue tanggal 10 Juni 2014 sebagai berikut :


1. Menyatakan Terdakwa PT. Kalista Alam yang diwakili oleh Subianto Rusid selaku
ah

Direktur PT. Kalista Alam telah terbukti melakukan pembakaran lahan sebagaimana
R

es

dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf (h) yang dilakukan secara berlanjut sebagai
M

mana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 108 jo. Pasal 69 ayat (1) huruf (h),
ng

on

Hal. 7 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 116 ayat (1) huruf (a), Pasal 118, Pasal 119 Undang-undang Nomor : 32 tahun

R
2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan jo. pasal 64 ayat

si
(1) KUH Pidana;

ne
ng
2. Menjatuhkan pidana denda terhadap terdakwa PT.Kalista Alam yang diwakili oleh
Subianto Rusid selaku Direktur PT.Kalista Alam dengan pidana denda sebesar

do
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah);
gu 3. Menyatakan barang bukti berupa :
3.1. PT.Kalista Alam – 1 koordinat N 03 84580º ; E 096 53945º (blok A-4):

In
A
• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;
• Arang 1 (satu) kantong plastik;
ah

lik
• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;
• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;
am

ub
• Daun sawit segar 1 (satu) ampolop;
• Cover crop 1 (satu) ampolop;
• Tanaman pakis segar 1 (satu) ampolop;
ep
k

• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;


ah

(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);


R

si
3.2. PT. Kalista Alam – 2 koordinat N 03 84500º ; E 096 53948º (blok A-4) :
• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;

ne
ng

• Arang 1 (satu) kantong plastik;


• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;

do
gu

• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;


• Daun sawit segar 1 (satu) amplop;
In
• Cover crop 1 (satu) amplop;
A

• Tanaman pakis segar 1 (satu) amplop;


• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;
ah

lik

(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);


3.3. PT.Kalista Alam – 3 koordinat N 03 84571º ; E 096 54137º (blok A-4) :
m

ub

• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;


• Arang 1 (satu) kantong plastik;
ka

ep

• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;


• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;
ah

• Daun sawit segar 1 (satu) amplop;


R

es

• Cover crop 1 (satu) amplop;


M

• Tanaman pakis segar 1 (satu) amplop;


ng

on

8
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;

R
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);

si
3.4. PT.Kalista Alam – 4 koordinat N 03 84572º ; E 096 54134º (blok A-4) :

ne
ng
• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;
• Arang 1 (satu) kantong plastik;

do
• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;
gu • Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;
• Daun sawit segar 1 (satu) amplop;

In
A
• Cover crop 1 (satu) amplop;
• Tanaman pakis segar 1 (satu) amplop;
ah

lik
• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);
am

ub
Dirampas untuk dimusnahkan;
3.5. PT.Kalista Alam – 5 ;
• Dokumen peta PT. Kalista Alam;
ep
k

• Dokumen Peta Divisi VII;


ah

• Peta Warna Kebun Pengembangan;


R

si
• Data penggunaan pupuk bulan Januari sampai dengan Mei 2012;
• Struktur Organisasi PT. Kalista Alam (Kantor Medan);

ne
ng

• Dokumen Akta Notaris (Salinan Akta);


• Surat Iin Usaha Perdagangan (SIUP) besar;

do
gu

• Hak Guna Usaha (HGU);


• Izin Usaha Tetap;
In
• Persetujuan UKL – UPL Kebun;
A

• Persetujuan Amdal dan RKL – RPL;


• Dokumen UKP – UPL Kebun;
ah

lik

Tetap terlampir dalam berkas perkara;


3.6. PT.KA – E42B koordinat N 03º 47,400’ ; E 096º 34,797’ (blok E42B)
m

ub

• Arang 1 (satu) kantong plastik;


• Abu permukaan (hitam) 1 (satu) kantong plastik;
ka

ep

• Abu permukaan (putih) 1 (satu) kantong plastik;


• Daun sawit segar 1 (satu) kantong plastik;
ah

• Daun sawit terbakar 1 (satu) kantong plastik;


R

es

• Tanaman pioner /pakis 1 (satu) amplop;


M

(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);


ng

on

Hal. 9 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3.7. PT.KA – E44B koordinat N 03º 47,265’ ; E 096º 35,133’ (blok E42B) :

R
• Arang 1 (satu) kantong plastik;

si
• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;

ne
ng
• Daun sawit segar 1 (satu) kantong plastik;
• Tanaman pioner/pakis 1 (satu) kantong plastik;

do
• Tanaman kacangan 1 (satu) kantong plastik;
gu (masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);
3.8. PT. KA – E44A koordinat N 03º 47,291’ ; E 096º 35,602’ (blok E44A) :

In
A
• Arang 1 (satu) kantong plastik;
• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;
ah

lik
• Daun sawit segar 1 (satu) kantong plastik;
• Tanaman pioner/pakis 1 (satu) kantong plastik;
am

ub
• Tanaman kacangan 1 (satu) kantong plastik;
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);
Dirampas untuk dimusnahkan;
ep
k

3.9. PT. KA :
ah

• Dokumen Peta Divisi Kebun Suak bahung terbaru (setelah perubahan);


R

si
• Dokumen UKL-UPL PT.Kalista Alam tahun 2009;
• Akta Notaris (Liliani Handajawati Tamsil, SH Nomor : 18 tanggal

ne
ng

11 Maret 1980 Perseroan Terbatas PT. Kalista Alam;


• Akta Notaris (Sartono Simbolon, SH) Nomor : 05 tanggal 04 Agustus 2008

do
gu

Berita Acara Rapat PT. Kalista Alam;


• Akta Notaris (Ny. Yanty Sulaiman Sihotang, SH) Nomor : 06 tanggal
In
04 Oktober 2011;
A

• Tanda Bukti Lapor Kejadian Kebakaran Lahan PT. Kalista Alam Kepolisian
Resor Nagan Raya Sektor Darul Makmur tanggal 18 Juni 2012;
ah

lik

• Surat Keputusan Nomor : 06.04/SK-KAPERSO/KA/2011 tentang


Penempatan Estate Manager Pengembangan PT. Kalista Alam Kebun Suak
m

ub

Bahung tanggal 10 Agustus 2011;


• Surat Keputusan Nomor : 06.03/SK-KAPERSO/KA/2010 tentang
ka

ep

Penempatan Estate Manager Pengembangan PT.Kalista Alam Kebun Suak


Bahung tanggal 01 Juni 2010;
ah

• Sertifikat Buku Tanah Hak Guna Usaha Nomor : 27 tanggal 23 Januari 1980;
R

es
M

ng

on

10
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Surat Izin Usaha Perkebunan Budidaya dari Gubernur Aceh Nomor : 525/

R
BP2T/5322/2011 tanggal 25 Agustus 2011;

si
• Surat permohonan Izin Usaha Perkebunan (IUP) Perluasan atas nama

ne
ng
perkebunan PT. Kalista Alam Nomor : 09.09/KA/2010 tanggal
25 September 2010;

do
• Keputusan Bupati Nagan Raya Nomor : 522/104/2008 tanggal
gu 05 Februari 2008 tentang Pemberian Izin Lokasi Pembangunan Perkebunan
Kelapa Sawit dalam Kabupaten Nagan Raya;

In
A
• Surat dari Menteri Pertanian Nomor : HK.350/ES.858/12.95 tanggal
22 Desember 1995 perihal Persetujuan Prinsip Usaha Perkebunan Kelapa
ah

lik
Sawit 1600 Ha di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Aceh Barat Daerah
Istimewa Aceh;
am

ub
• Surat dari Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh
Barat Nomor : 404.21-15/SK/IL/571996 tentang pemberian Izin Lokasi
untuk keperluan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit;
ep
k

• Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : 04.01/SPK/KA/2010 tanggal


ah

03 September 2010;
R

si
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
4. Menetapkan supaya Terdakwa PT. Kalista Alam yang diwakili oleh Subianto Rusid

ne
ng

selaku Direktur PT. Kalista Alam dibebani biaya perkara sebesar Rp10.000,00
(sepuluh ribu rupiah);

do
gu

Membaca putusan Pengadilan Negeri Meulaboh No. 131/Pid.B/2013/ PN.MBO.,


tanggal 15 Juli 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
In
1. Menyatakan Terdakwa PT. KALISTA ALAM telah terbukti secara sah dan
A

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “LINGKUNGAN HIDUP YANG


DILAKUKAN SECARA BERLANJUT”;
ah

lik

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa PT. KALISTA ALAM oleh karena itu
dengan pidana denda sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah);
m

ub

3. Menetapkan barang bukti berupa :


3.1. PT.Kalista Alam – 1 koordinat N 03 84580º ; E 096 53945º (blok A-4) :
ka

ep

• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;


• Arang 1 (satu) kantong plastik;
ah

• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;


R

es

• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;


M

• Daun sawit segar 1 (satu) ampolop;


ng

on

Hal. 11 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Cover crop 1 (satu) ampolop;

R
• Tanaman pakis segar 1 (satu) ampolop;

si
• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;

ne
ng
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);
3.2. PT. Kalista Alam – 2 koordinat N 03 84500º ; E 096 53948º (blok A-4) :

do
• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;
gu • Arang 1 (satu) kantong plastik;
• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;

In
A
• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;
• Daun sawit segar 1 (satu) amplop;
ah

lik
• Cover crop 1 (satu) amplop;
• Tanaman pakis segar 1 (satu) amplop;
am

ub
• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);
3.3. PT.Kalista Alam – 3 koordinat N 03 84571º ; E 096 54137º (blok A-4) :
ep
k

• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;


ah

• Arang 1 (satu) kantong plastik;


R

si
• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;
• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;

ne
ng

• Daun sawit segar 1 (satu) amplop;


• Cover crop 1 (satu) amplop;

do
gu

• Tanaman pakis segar 1 (satu) amplop;


• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;
In
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);
A

3.4. PT.Kalista Alam – 4 koordinat N 03 84572º ; E 096 54134º (blok A-4) :


• Tanah gambut komposit terbakar 1 (satu) kantong plastik;
ah

lik

• Arang 1 (satu) kantong plastik;


• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;
m

ub

• Tanah gambut komposit dalam > 3 m (bor) 1 (satu) kantong plastik;


• Daun sawit segar 1 (satu) amplop;
ka

ep

• Cover crop 1 (satu) amplop;


• Tanaman pakis segar 1 (satu) amplop;
ah

• Ranting dan kayu terbakar 1 (satu) kantong plastik;


R

es

(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);


M

Dirampas untuk dimusnahkan;


ng

on

12
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3.5. PT.Kalista Alam – 5 :

R
• Dokumen peta PT. Kalista Alam;

si
• Dokumen Peta Divisi VII;

ne
ng
• Peta Warna Kebun Pengembangan;
• Data penggunaan pupuk bulan Januari sampai dengan Mei 2012;

do
• Struktur Organisasi PT. Kalista Alam (Kantor Medan);
gu • Dokumen Akta Notaris (Salinan Akta);
• Surat Iin Usaha Perdagangan (SIUP) besar;

In
A
• Hak Guna Usaha (HGU);
• Izin Usaha Tetap;
ah

lik
• Persetujuan UKL – UPL Kebun;
• Persetujuan Amdal dan RKL – RPL;
am

ub
• Dokumen UKP – UPL Kebun;
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
3.6. PT.KA – E42B koordinat N 03º 47,400’ ; E 096º 34,797’ (blok E42B)
ep
k

• Arang 1 (satu) kantong plastik;


ah

• Abu permukaan (hitam) 1 (satu) kantong plastik;


R

si
• Abu permukaan (putih) 1 (satu) kantong plastik;
• Daun sawit segar 1 (satu) kantong plastik;

ne
ng

• Daun sawit terbakar 1 (satu) kantong plastik;


• Tanaman pioner /pakis 1 (satu) amplop;

do
gu

(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);


3.7. PT.KA – E44B koordinat N 03º 47,265’ ; E 096º 35,133’ (blok E42B) :
In
• Arang 1 (satu) kantong plastik;
A

• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;


• Daun sawit segar 1 (satu) kantong plastik;
ah

lik

• Tanaman pioner /pakis 1 (satu) kantong plastik;


• Tanaman kacangan 1 (satu) kantong plastik;
m

ub

(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);


3.8. PT. KA – E44A koordinat N 03º 47,291’ ; E 096º 35,602’ (blok E44A) :
ka

ep

• Arang 1 (satu) kantong plastik;


• Abu permukaan 1 (satu) kantong plastik;
ah

• Daun sawit segar 1 (satu) kantong plastik;


R

es

• Tanaman pioner/pakis 1 (satu) kantong plastik;


M

• Tanaman kacangan 1 (satu) kantong plastik;


ng

on

Hal. 13 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(masing-masing di masukkan dalam amplop coklat diberi kode yang sama);

R
Dirampas untuk dimusnahkan;

si
3.9. PT. KA :

ne
ng
• Dokumen Peta Divisi Kebun Suak bahung terbaru (setelah perubahan);
• Dokumen UKL-UPL PT.Kalista Alam tahun 2009;

do
• Akta Notaris (Liliani Handajawati Tamsil, SH Nomor : 18 tanggal
gu 11 Maret 1980 Perseroan Terbatas PT. Kalista Alam;
• Akta Notaris (Sartono Simbolon, SH) Nomor : 05 tanggal 04 Agustus 2008

In
A
Berita Acara Rapat PT. Kalista Alam;
• Akta Notaris (Ny. Yanty Sulaiman Sihotang, SH) Nomor : 06 tanggal
ah

lik
04 Oktober 2011;
• Tanda Bukti Lapor Kejadian Kebakaran Lahan PT. Kalista Alam Kepolisian
am

ub
Resor Nagan Raya Sektor Darul Makmur tanggal 18 Juni 2012;
• Surat Keputusan Nomor : 06.04/SK-KAPERSO/KA/2011 tentang
Penempatan Estate Manager Pengembangan PT. Kalista Alam Kebun Suak
ep
k

Bahung tanggal 10 Agustus 2011;


ah

• Surat Keputusan Nomor : 06.03/SK-KAPERSO/KA/2010 tentang


R

si
Penempatan Estate Manager Pengembangan PT.Kalista Alam Kebun Suak
Bahung tanggal 01 Juni 2010;

ne
ng

• Sertifikat Buku Tanah Hak Guna Usaha Nomor : 27 tanggal 23 Januari 1980;

do
gu

• Surat Izin Usaha Perkebunan Budidaya dari Gubernur Aceh Nomor : 525/
BP2T/5322/2011 tanggal 25 Agustus 2011;
In
• Surat permohonan Izin Usaha Perkebunan (IUP) Perluasan atas nama
A

perkebunan PT. Kalista Alam Nomor : 09.09/KA/2010 tanggal


25 September 2010;
ah

lik

• Keputusan Bupati Nagan Raya Nomor : 522/104/2008 tanggal


05 Februari 2008 tentang Pemberian Izin Lokasi Pembangunan Perkebunan
m

ub

Kelapa Sawit dalam Kabupaten Nagan Raya;


• Surat dari Menteri Pertanian Nomor : HK.350/ES.858/12.95 tanggal
ka

ep

22 Desember 1995 perihal Persetujuan Prinsip Usaha Perkebunan Kelapa


Sawit 1600 Ha di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Aceh Barat Daerah
ah

Istimewa Aceh;
R

es
M

ng

on

14
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Surat dari Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh

R
Barat Nomor : 404.21-15/SK/IL/571996 tentang pemberian Izin Lokasi

si
untuk keperluan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit;

ne
ng
• Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : 04.01/SPK/KA/2010 tanggal
03 September 2010;

do
Seluruhnya tetap terlampir dalam berkas perkara;
gu 4. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp10.000,00
(sepuluh ribu rupiah);

In
A
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Banda Aceh No. 201/Pid/2014/ PT.BNA,
tanggal 19 November 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
ah

lik
- Menerima permohonan banding dari Terdakwa PT. Kalista Alam;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Meulaboh tanggal 15 Juli 2014 Nomor :
am

ub
131/Pid.B/2013/PN.Mbo, yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai
perumusan amar/kualifikasi tindak pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa
sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut :
ep
k

1. Menyatakan perbuatan PT. Kalista Alam telah terbukti secara sah dan meyakinkan
ah

bersalah “MELAKUKAN TINDAK PIDANA MEMBUKA LAHAN UNTUK


R

si
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN CARA MERUSAK

LINGKUNGAN SECARA BERLANJUT”;

ne
ng

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana denda
sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah);

do
gu

3. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Meulaboh tanggal 15 Juli 2014 Nomor :


131/Pid.B/2013/PN.Mbo untuk selebihnya;
In
A

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam dua tingkat peradilan, yang di
tingkat banding sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah);
ah

lik

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 01/Akta.Pid/2015 yang


m

dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Meulaboh yang menerangkan, bahwa pada
ub

tanggal 13 Januari 2015 Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan


ka

Pengadilan Tinggi tersebut;


ep

Memperhatikan memori kasasi tanggal 23 Januari 2015 dari Terdakwa sebagai


ah

Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Meulaboh pada


R

tanggal 23 Januari 2015;


es

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


M

ng

on

Hal. 15 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah diberitahukan

R
kepada Terdakwa pada tanggal 7 Januari 2015 dan Terdakwa mengajukan permohonan

si
kasasi pada tanggal 13 Januari 2015 serta memori kasasinya telah diterima di

ne
ng
kepaniteraan Pengadilan Negeri Meulaboh pada tanggal 23 Januari 2015 dengan
demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam

do
tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan
gu kasasi tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa

In
A
pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa adapun alasan keberatan Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam)
ah

lik
adalah dikarenakan Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum, tidak
menerapkan hukum atau menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya, yaitu
am

ub
terhadap hal-hal sebagai berikut :
2.1 Judex Facti salah dalam menerapkan hukum atau tidak menerapkan Hukum Acara
Pidana sebagaimana mestinya mengenai eksepsi Terdakwa;
ep
k

2.1.1. Bahwa terhadap eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa atas Dakwaan Jaksa/
ah

Penuntut Umum, Pengadilan Negeri Meulaboh berdasarkan Putusan Sela


R

si
Nomor 131/Pid.B/2013/PN.Mbo. tanggal 10 Desember 2013 telah
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

ne
ng

MENGADILI :
• Menyatakan eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa PT. Kallista Alam tidak

do
gu

beralasan hukum;
• Menolak eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa PT. Kallista Alam tersebut untuk
In
A

seluruhnya;
• Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Suka
ah

Makmur No. Reg. Perk. PDM-14/SukaMakmur/ Euh.2/05/2013 atas nama


lik

Terdakwa PT. Kallista Alam adalah sah menurut hukum;


• Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan
m

ub

Terdakwa PT. Kallista Alam tersebut didepan persidangan umum Pengadilan


ka

Negeri Meulaboh;
ep

2.1.2 Bahwa pemohon kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam) keberatan terhadap
ah

Putusan Sela Pengadilan Negeri Meulaboh tersebut, sebab Surat Dakwaan


R

Jaksa/Penuntut Umum tersebut seyogianya tidak memenuhi syarat formal


es
M

ng

on

16
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sahnya suatu surat dakwaan sebagaimana di maksud di dalam Pasal 165 ayat

R
(1), Pasal 143 ayat (2) huruf b dan Pasal 143 ayat (3) KUH Pidana;

si
2.1.3 Bahwa keberatan Pemohon Kasasi (Terdakwa PT Kallista Alam) tersebut

ne
ng
adalah dengan alasan sebagai berikut :
2.1.3.1. Surat Dakwaan Penuntut Umum Melanggar Asas Nebis In Idem

do
gu • Bahwa persidangan perkara pidana sebagai bagian dari
sistem Peradilan pidana, adalah suatu proses pencarian
kebenaran materiil dengan diikuti pemberian sanksi atau

In
A
hukuman bagi orang atau pelaku yang terbukti secara
sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana yang
ah

lik
didakwakan. Begitu pula dalam perkara ini, adalah untuk
menemukan kebenaran materiil dan menentukan apakah
am

ub
benar Terdakwa sebagai pihak yang telah melakukan
tindak pidana yang didakwakan. Dengan kata lain,
apakah benar PT. Kallista Alam telah melakukan
ep
k

pembukaan lahan dengan cara membakar sebagaimana


ah

dimaksud dalam surat dakwaan Penuntut Umum


R

si
melanggar Pasal 108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h,
Pasal 116 ayat (1) huruf a, Pasal 118, Pasal 119 Undang-

ne
ng

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan dan juncto Pasal 64 ayat

do
gu

(1) KUHPidana;
• Bahwa untuk menjawab pertanyaan apakah benar Pemohon Kasasi (Terdakwa
In
A

PT. Kallista Alam) telah melakukan perbuatan sebagaimana yang telah


didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum, maka tentu akan dilakukan dengan
ah

memeriksa perkara dan membuktikan dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tersebut


lik

untuk nantinya akan diputus oleh Majelis Hakim yang terhormat. Namun apabila
atas objek, locus dan tempus delicti yang sama telah dan sedang diperiksa atau
m

ub

diadili di persidangan perkara perdata, maka akan terjadi double jeopardy dan
ka

akan melanggar asas nebis in idem. Prosesnya memang berbeda tetapi fakta dan
ep

hukumnya adalah sama, selain sebagai Terdakwa di dalam perkara pidana ini,
PT. Kallista Alamjuga menjadi tergugat dalam perkara perdata dengan Reg.
ah

Nomor: 12/Pdt.G/2012,PN.Mbo yang diajukan oleh Kementerian Lingkungan


es

Hidup selaku Penggugat, dengan objek gugatan adalah pembukaan lahan yang
M

ng

dilakukan oleh PT. Kallista Alam dengan cara membakar sehingga


on

Hal. 17 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup (sama dengan

R
objek perbuatan pidana yang didakwakan di dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut

si
Umum);

ne
ng
• Bahwa disamping itu, waktu (tempus) kejadian yang diuraikan di dalam surat
gugatan tersebut adalah sama persis dengan peristiwa pidana yang diuraikan oleh

do
gu Penuntut Umum di dalam surat dakwaanya, yaitu pada bulan Maret 2012 atau
setidak-tidaknya di tahun 2012;
• Bahwa demikian juga dengan tempat (locus) kejadian yang diuraikan di dalam

In
A
surat gugatan sama dengan tempat (locus) kejadian yang diuraikan oleh Jaksa/
Penuntut Umum di dalam surat dakwaannya, yaitu di Desa Pulo Kruet,
ah

lik
Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh;
• Bahwa adanya persamaan subjek, objek, tempus dan locus delicti antara gugatan
am

ub
perdata Nomor : 12/Pdt.G/2012/ PN.Mbo dengan Surat Dakwaan Jaksa/Penuntut
Umum a quo, menunjukkan bahwa Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista
ep
Alam) dituntut 2 (dua) kali atas peristiwa hukum yang sama (nebis in idem);
k

Pasal 76 KUH Pidana berbunyi sebagai berikut:


ah

“Kecuali dalam hal putusan hakim masih mungkin diulangi,


R

si
orang tidak boleh dituntut dua kali karena perbuatan yang oleh
hakim Indonesia terhadap dirinya telah diadili dengan putusan

ne
ng

yang menjadi tetap“;


• Bahwa meskipun perkara perdata a quo belum berkekuatan hukum tetap

do
gu

(inkracht van gewijsde) karena masih dalam proses pemeriksaan di tingkat kasasi
oleh Mahkamah Agung Rl demikian juga dengan perkara pidana ini, namun
In
A

dapat dipastikan kedua perkara ini akan berkekuatan hukum tetap dan Pemohon
Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam) pasti akan dihukum berdasarkan putusan
ah

lik

perdata maupun putusan pidana atas perbuatan yang sama pula;


- Bahwa terhadap asas nebis in idem tersebut, Mahkamah Agung RI
melalui Surat Edaran Nomor : 3 Tahun 2002 tentang Penanganan
m

ub

Perkara Yang Berkaitan Dengan Asas Nebis In Idem, menegaskan


ka

sebagai berikut:
ep

“Sehubungan dengan banyaknya laporan mengenai pengulangan


ah

perkara dengan objek dan subjek yang sama dan telah diputus
R

serta mempunyai/kekuatan hukum tetap baik di tingkat Judex


es

Facti sampai dengan tingkat kasasi, baik dari lingkungan


M

ng

on

18
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peradilan umum, peradilan agama dan peradilan tata usaha

R
negara, maka dengan ini Mahkamah Agung meminta perhatian

si
sungguh-sungguh dan seluruh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama

ne
ng
mengenai masalah tersebut. Agar asas nebis in idem dapat
terlaksana dengan balk dan demi kepastian bagi pencari keadilan

do
dengan menghindari adanya putusan yang berbeda, maka :
gu 1. Proses Pengadilan Yang Sama:
a. ...

In
A
b. ...
c. Majelis Hakim wajib mempertimbangkan baik pada putusan
ah

lik
eksepsi maupun pokok perkara, mengenai perkara serupa
yang pernah diputus di masa lalu...”
am

ub
- Bahwa ketentuan SEMA No. 3 Tahun 2002 tersebut jelas
menekankan agar pengadilan dapat menegakkan asas nebis in
idem untuk menghindari putusan yang saling bertentangan satu
ep
k

dengan yang lainnya. Oleh karena apabila terhadap suatu


ah

perbuatan telah diberikan putusan pengadilan yang berkekuatan


R

si
hukum tetap kemudian muncul pengadilan lain yang memeriksa
dan mengadili perbuatan yang sama, bukan tidak mungkin

ne
ng

putusan yang dikeluarkan akan berbeda dengan putusan yang


telah dikeluarkan sebelumnya, sehingga akan menimbulkan

do
gu

permasalahan terkait kepastian hukum;


- Bahwa oleh karenanya untuk menghindari terjadinya pelanggaran
In
terhadap asas nebis in idem sebagaimana dimaksud dalam SEMA
A

No. 3 Tahun 2002 tersebut, maka permohonan Penasehat Hukum


Terdakwa PT. Kallista Alam agar Mejelis Hakim Pengadilan
ah

lik

Negeri Meulaboh yang memeriksa dan mengadili perkara a quo


menunda proses pemeriksaan terhadap Terdakwa PT. Kallista
m

ub

Alam adalah beralasan dan tidak bertentangan dengan undang-


undang;
ka

ep

- Bahwa untuk itu, melalui memori kasasi ini, Pemohon Kasasi


(Terdakwa PT. Kallista Alam) memohon kepada Majelis Hakim
ah

Agung agar berkenan untuk membatalkan Putusan Sela


R

es

Pengadilan Negeri Meulabob Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Mbo.


M

tanggal 10 Desember 2013;


ng

on

Hal. 19 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.1.3.2. Surat Dakwaan Penuntut Umum Melanggar Asas Praduga Tidak

R
Bersalah dan Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan;

si
- Bahwa selain terhadap Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista

ne
ng
Alam) dalam perkara Nomor : 131/Pid. B/2013/ PN.Mbo, Jaksa/
Penuntut Umum juga membuat surat dakwaan atas nama

do
Terdakwa Ir. KHAMIDIN YOESOEF Bin MUHAMMAD
gu YUSUF dalam perkara pidana Nomor : 133/Pid.B/2013/PN.Mbo.,
padahal di dalam kedua perkara tersebut objek dakwaannya sama

In
A
demikian juga dengan tempus dan locus delicti nya;
- Bahwa seyogianya kedua perkara tersebut dapat dligabung dalam
ah

lik
satu surat dakwaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141
huruf b KUHAP yang berbunyi sebagai berikut :
am

ub
“Penuntut Umum dapat melakukan penggabungan perkara dan
membuatnya dalam satu surat dakwaan, apabila pada waktu yang
sama atau hampir bersamaan la menerima berkas perkara dalam
ep
k

hal : a. beberapa tindak pidana yang bersangkut paut satu dengan


ah

yang lain “.
R

si
Penjelasan Pasal 141 huruf b KUHAP tersebut, dijelaskan sebagai
berikut :

ne
ng

“yang dimaksud dengan tindak pidana dianggap mempunyai


sangkut paut satu dengan yang lain, apabila pidana tersebut

do
gu

dilakukan: (1) oleh lebih dari seorang yang bekerjasama dan


dilakukan pada saat yang bersamaan”;
In
• Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 141 huruf -b KUHAP beserta penjelasannya
A

tersebut menunjukkan bahwa Jaksa/Penuntut Umum memiliki kewenangan


untuk menggabungkan perkara apabila terdapat beberapa pihak yang diduga
ah

lik

secara bekerjasama melakukan tindak pidana tersebut pada waktu yang


bersamaan;
m

ub

- Bahwa jika ditelaah surat dakwaan atas nama Terdakwa PT.


Kallista Alam (Reg. No.: 131/Pid.B/2013/PN.Mbo) dengan surat
ka

ep

dakwaan atas narna Terdakwa Ir. KHAMIDIN YOESOEF Bin


MUHAMMAD YUSUF (Reg No.: 133/Pid.B/ 2013/PN.MbO),
ah

akan terlihat dengan jelas bahwa perbuatan pidana yang diuraikan


es

di dalam kedua surat dakwaan tersebut adalah sama dan tidak


M

ng

terpisahkan. Hal ini dikarenakan, Ir. KHAMIDIN YOESEOF Bin


on

20
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MUHAMMAD YUSUF adalah karyawan dan Terdakwa PT.

R
Kallista Alam dan pada dasarnya menjalankan seluruh kebijakan

si
yang digariskan dan ditetapkan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam

ne
ng
dalam pelaksanaan tata kelola perkebunan kelapa sawit termasuk
dalam hal tata cara pembukaan lahan;

do
- Bahwa pada tingkat penyelidikan dan penyidikan oleh PPNS di
gu Kementerian Lingkungan Hidup, pemeiiksaan tcrbadap kedua
Terdakwa tersebut digabung dalam satu berkas, namun anehnya

In
A
di tingkat penuntutan berkas tersebut kemudian dipisah dan
dijadikan dalam dua dakwaan yang berbeda;
ah

lik
- Bahwa pemisahan berkas perkara ke dalam dua dakwaan yang
berbeda menimbulkan potensi bahwa Pemohon Kasasi (Terdakwa
am

ub
PT. Kallista Alam) akan menjadi saksi dalam perkara pidana Reg.
No. : 133/Pid.B/2013/PN.Mbo. atas nama Ir. KHAMIDIN
YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF, demikian pula
ep
k

sebaliknya Terdakwa Ir. KHAMIDIN YOESOEF Bin


ah

MUHAMMAD YUSUF akan menjadi saksi dalam perkara pidana


R

si
Reg. No. : 131/Pid.B/2013/PN.Mbo. atas nama Terdakwa PT.
Kallista Alam. Penempatan kedua Terdakwa tersebut sebagai

ne
ng

saksi di dalam berkas perkara yang berbeda mengakibatkan proses


persidangan tersebut melanggar asas praduga tidak bersalah

do
gu

(presumption of innocence) sebab keberadaan kedua Terdakwa


tersebut ketika menjadi saksi dalam perkara yang lain akan
In
menempatkan keduanya dalam memberikan keterangan secara
A

tidak bebas dan terkesan dipaksakan untuk saling menjerat dan


menjebak satu sama lainnya;
ah

lik

Pasal 52 KUHAP, menetapkan sebagai berikut :


“Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan,
m

ub

Tersangka atau Terdakwa berhak memberikan keterangan secara


bebas kepada penyidik atau hakim”;
ka

ep

- Bahwa dengan adanya pemisahan berkas perkara tersebut berarti


masing-masing Terdakwa (PT. Kallista Alam dan Ir. KHAMIDIN
ah

YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF) dibebani kewajiban


R

es

pembuktian untuk dirinya sendiri. Padahal Pasal 66 KUHAP yang


M

merupakan penjelmaan dan asas praduga tidak bersalah


ng

on

Hal. 21 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(presumption of innocence) dengan tegas menyatakan bahwa :

R
“Tersangka atau Terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian

si
“;

ne
ng
- Bahwa dengan demikian tindakan Jaksa/Penuntut Umum yang
menyusun surat dakwaan yang terpisah dan berbeda antara

do
Terdakwa PT. Kallista Alam dan Terdakwa Ir. KHAMIDIN
gu YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF melanggar asas non self
incrimination dan asas presumption of innocnce (praduga tidak

In
A
bersalah);
- Bahwa disamping itu, pemisahan berkas perkara ini juga
ah

lik
melanggar asas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang
am

ub
Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, sebab
dengan adanya pemisahan berkas perkara ke dalam 2 (dua)
register perkara maka pemeriksaan terhadap perkara tersebut
ep
k

menjadi tidak sederhana, tidak cepat dan sudah pasti


ah

menggunakan biaya yang tidak ringan lagi;


R

si
2.1.3.3. Surat Dakwaan Tidak Disusun Secara Cermat. Jelas dan Lengkap;
- Bahwa penyusunan surat dakwaan secara cermat, jelas dan

ne
ng

lengkap merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh Jaksa/


Penuntut Umum, sebab jika surat dakwaan yang disusun tersebut

do
gu

tidak secara cermat, tidak jelas dan tidak lengkap maka surat
dakwaan tersebut menjadi batal demi hukum;
In
Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, menyebutkan:
A

“Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal


dan ditandatangani serta berisi : b. uraian secara cermat, jelas dan
ah

lik

lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan


menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan”
m

ub

Selanjutnya, Pasal 143 ayat (3) KUHAP, menyebutkan :


“Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
ka

ep

dimaksud dalam ayat (2) huruf b batal demi hukum” Lebih lanjut
dalam Surat Edaran Jaksa Agung RI Nomor :
ah

SE-004/1.A/11/1993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan,


R

es

dinyatakan sebagai berikut :


M

ng

on

22
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Uraian secara cermat, berarti menuntut ketelitian Jaksa/Penuntut

R
Umum dalam mempersiapkan Surat Dakwaan yang akan

si
diterapkan bagi Terdakwa. Dengan menempatkan kata “cermat”

ne
ng
paling depan dan rumusan Pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP,
pembuat undang-undang menghendaki agar Jaksa/Penuntut

do
Umum dalam membuat surat dakwaan selalu bersikap korek dan
gu teliti. Uraian secara jelas, berarti uraian kejadian atau fakta
kejadian yang jelas dalam surat dakwaan, sehingga Terdakwa

In
A
dengan mudah memahami apa yang didakwakan terhadap dirinya
dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan sebaik-baiknya.
ah

lik
Uraian secara lengkap, berarti surat dakwaan itu memuat semua
unsur (elemen) tindak pidana yang didakwakan. Unsur-unsur
am

ub
tersebut harus terlukis dalam uraian fakta kejadian yang
dituangkan dalam surat dakwaan“;
- Bahwa apabila dibaca dengan teliti surat dakwaan Jaksa/Penuntut
ep
k

Umum tersebut, maka akan kelihatan bahwa surat dakwaan


ah

tersebut telah disusun secara tidak cermat, tidak jelas dan tidak
R

si
lengkap sehingga tidak saja bertentangan dengan Pasal 143 ayat
(2) huruf b KUHAP tetapi juga melanggar Surat Edaran Jaksa

ne
ng

Agung Republik Indonesia Nomor : 004/1.A/11/1993, sehingga


sudah selayaknya surat dakwaan tersebut dinyatakan batal demi

do
gu

hukum, atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;


- Bahwa ketidakcermatan, ketidakjelasan dan ketidaklengkapan
In
Jaksa/Penuntut Umum dalam menyusun surat dakwaan a quo
A

adalah sebagai berikut:


a. Surat Dakwaan Tidak Lengkap Karena Tidak Menguraikan
ah

lik

Perbuatan Terdakwa Berdasarkan Unsur Pasal Yang


Didakwakan.
m

ub

Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum,


Terdakwa didakwa melakukan perbuatan yang melanggar
ka

ep

Pasal 108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h, Pasal 116 ayat (1)
huruf a, Pasal 118, Pasal 119 Undang-Undang Nomor : 32
ah

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


R

es

Lingkungan Hidup, juncto Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;


M

ng

on

Hal. 23 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dan rangkaian pasal-pasal yang didakwakan tersebut,

R
pasal yang mengatur tentang perbuatan yang dilarang adalah

si
Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor : 32 Tahun

ne
ng
2009, yang berbunyi sebagai berikut : “Setiap orang dilarang
untuk melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar”;

do
Bahwa sebagaimana telah diatur dalarn Surat Edaran Jaksa
gu Agung RI Nomor : SE-004/l.A/11/1993 tentang Pembuatan
Surat Dakwaan, agar uraian dakwaan menjadi lengkap maka

In
A
surat dakwaan harus mencantumkan semua unsur dan pasal
yang didakwakan dan harus terlukis dalam uraian kejadian
ah

lik
dalam surat dakwaan. Dalam perkara pidana ini Penuntut
Umum harus menguraikan kejadian yang berhubungan dengan
am

ub
pasal yang didakwakan, termasuk kejadian yang melanggar
pasal terkait perbuatan yang dilarang, yaitu Pasal 69 ayat (1)
huruf h Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009 tentang
ep
k

pembukaan lahan dengan cara membakar;


ah

Bahwa apabila dibaca surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum


R

si
secara teliti, terlihat bahwa tidak ada satu pun uraian kejadian
yang menyebutkan Terdakwa melakukan pembukaan lahan

ne
ng

dengan cara membakar dan bagaimana cara Terdakwa


melakukan perbuatan yang dilarang tersebut. Dengan kata

do
gu

lain, bagaimana mungkin Terdakwa dapat didakwa atas


perbuatan yang sama sekali tidak diuraikan dalam surat
In
dakwaan;
A

Bahwa dengan tidak adanya uraian yang lengkap tentang


peristiwa pidana yang didakwakan untuk dihubungkan dengan
ah

lik

Pasal 69 ayat (1) huruf h UU Nomor : 32 Tahun 2009 sebagai


inti dakwaan, maka surat dakwaan tersebut menjadi tidak
m

ub

lengkap.
b.Surat Dakwaan Tidak Cermat dan Tidak Jelas Karena
ka

ep

Didasarkan Atas Keterangan Ahli.


Bahwa di dalam surat dakwaan tersebut, Jaksa/ Penuntut
ah

Umum hanya merujuk kepada keterangan ahli sebagai fakta


R

es

hukum tentang perbuatan pidana yang dilakukan oleh


M

Terdakwa PT. Kallista Alam. Seyogyanya keterangan ahli


ng

on

24
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya bersifat pendapat hukum, bukan sebagai fakta hukum.

R
Padahal seorang ahli tidak dapat menerangkan fakta hukum

si
tentang peristiwa pidana yang didakwakan tanpa melihat,

ne
ng
mendengar dan mengalami sendiri kejadian yang didakwakan
sebagaimana ditentukan dalani Pasal 1 angka 26 KUHAP;

do
Pendapat ahli yang dijadikan sebagai dasar bagi Penuntut
gu Umum untuk menetapkan PT. Kallista Alam sebagai
Terdakwa adalah sebagai berikut :

In
A
Halaman2 :
“Keterangan ahli kebakaran hutan dan lahan, Prof. Dr. Ir.
ah

lik
Bambang Heru Sahajo, MAgr .... kebakaran lahan yang terjadi
di areal perkebunan kelapa sawit PT. Kallista Alam terbukti
am

ub
tidak karena faktor alam tetapi jelas karena faktor kesengajaan
manusia...”
Halaman 3 :
ep
k

“Bahwa berdasarkan keterangan ahli kebakaran hutan dan/


ah

atau lahan Prof Dr. Bambang Heru Saharjo, MAgr


R

si
menjelaskan fakta dan hasil pengamatan (investigasi) yang
dilakukan di lokasi bekas kejadian kebakaran di lahan kebun

ne
ng

pengembangan PT. Kallista Alam pada tanggal 5 Mei 2012


dan 15 Juni 2012 menunjukkan bahwa memang penyiapan

do
gu

lahan dengan pembakaran sengaja dilakukan, hal tersebut di


lapangan terlihat dengan jelas dimana areal terbakar penuh
In
dengan arang dan abu hasil pembakaran dan masih menghitam
A

pada log yang terbakar hal ini dilakukan selain untuk


memudahkan dalam melakukan pekerjaan/pengolahan lahan
ah

lik

berikutnya juga untuk mendapatkan abu hasil pembakaran


yang kaya mineral yang dapat berfungsi sebagai pengganti
m

ub

pupuk untuk meningkat kan pertumbuhan tanaman


denganfakta sebagai berikut ...”;
ka

ep

Bahwa uraian Jaksa/Penuntut Umum yang dikutip dalam surat


dakwaan tersebut yang dijadikan sebagai fakta hukum untuk
ah

mendakwa Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam)


R

es

didasarkan atas keterangan ahli dan tidak dapat


M

dikualifikasikan sebagai keterangan saksi. Sebab ahli tersebut,


ng

on

Hal. 25 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam mengungkapkan fakta-fakta hukum tidak didasarkan

R
atas apa yang dilihat, didengar dan dialami sendiri melainkan

si
berdasarkan asumsi atau pendapat semata berdasarkan

ne
ng
keilmuan yang dimilikinya yang notabene berbeda dengan
fakta yang sebenarnya seandainya ahli tersebut melihat,

do
mendengar dan mengalami langsung peristiwa kebakaran
gu lahan kepunyaan PT. Kallista AIam;
Bahwa selain berdasarkan keterangan ahli tersebut di atas,

In
A
uraian Jaksa/Penuntut Umum tentang peristiwa pidana yang
didakwakan terhadap Terdakwa sama sekali tidak didasarkan
ah

lik
atas fakta hukum berdasarkan keterangan saksi dan surat;
Bahwa dengan demikian surat dakwaan Jaksa/Penuntut
am

ub
Umum telah disusun secara tidak cermat dan tidak jelas,
sehingga sudah selayaknya swat dakwaan Jaksa/ Penuntut
Umum tersebut dinyatakan batal demi hukum;
ep
k

c.Surat Dakwaan Tidak Cermat dan Tidak Jelas Karena


ah

Menguraikan Luasan Lahan Yang Berbeda-beda Pada Satu


R

si
Lokasi Yang Sama.
Bahwa ketidakcermatan dan ketidakjelasan dakwaan Jaksa/

ne
ng

Penuntut Umum tersebut juga terlihat dan tidak


konsekwennya Jaksa/Penuntut Umum dalam menentukan luas

do
gu

lahan yang terbakar, sehingga uraian dakwaan Penuntut


Umum bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya;
In
Pada halaman 2 dalam surat dakwaan, Jaksa/Penuntut Umum
A

menguraikan sebagai berikut :


“Bahwa pada hari Jum‘at tanggal 27 Maret 2012 terjadi
ah

lik

kebakaran di lokasi A2 Divisi VII PT. Kallista Alam dengan


luas terbakar sekitar ± 5 (lima) hektar, areal tersebut masuk
m

ub

dalam areal kebun Suak Bahung yang belum dilakukan


penanaman sawit tetapi sudah di stacking dan disiapkan
ka

ep

lobang tanam (hole), api berasal dan lahan PT. Kallista Alam
yang pada saat itu api membakar ke lahan kebun blok A2
ah

yang telah dilakukan steckingan tetapi belum ditanam, pada


R

es

saat itu api membakar jalur-jalur rumpukan (arah utara


M

selatan) di blok A2...”;


ng

on

26
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pada halaman 2 paragraf selanjutnya dalam surat dakwaan,

R
Jaksa /Penuntut Umum menguraikan sebagai berikut:

si
“Bahwa kebakaran juga terulang kembali yaitu pada hari

ne
ng
Minggu tanggal 17 Juni 2012 sampai dengan hari Minggu
tanggal 24 Juni 2012 di blok E42B Divisi VIII seluas ± 8

do
(delapan) Ha. pada saat itu api mengarah ke utara membakar
gu rumbukan stecking dan tanaman sawit tidak bagus... “;
Sedangkan pada bagian selanjutnya pada halaman 4 paragraf

In
A
ke-6 dan dakwaan tersebut, Jaksa/Penuntut Umum
menguraikan sebagai berikut :
ah

lik
“Dalam rangka pemuihan lahan gambut yang rusak akibat
kebakaran lahan di PT. Kallista Alam seluas 1.000 ha melalui
am

ub
pemberian kompos...”
Bahwa ketidak konsistenan Jaksa/Penuntut Umum dalam
menentukan luasan lahan yang terbakar tersebut
ep
k

menunjukkan bahwa surat dakwaan Penuntut Umum telah


ah

disusun secara tidak cermat dan tidak jelas, sehingga surat


R

si
dakwaan tersebut sudah seharusnya dinyatakan batal demi
hukum;

ne
ng

d.Surat Dakwaan Tidak Cermat Karena Tidak Bisa


Membedakan Antara Proses Pembukaan Lahan Dengan Cara

do
gu

Membakar Dengan Proses Stacking Yang Merupakan


Pembukaan Lahan Tanpa Bakar
In
Bahwa sebagaimana diatur di dalam Surat Edaran Jaksa
A

Agung RI Nomor : SE-004/l.A/11/1993 tentang Pembuatan


Surat Dakwaan, terlihat bahwa surat dakwaan Jaksa/Penuntut
ah

lik

Umum telah disusun secara tidak cermat dan tidak jelas sebab
tidak didasarkan atas pengetahuan yang cukup mengenai tata
m

ub

kelola perkebunan kelapa sawit termasuk tata cara pembukaan


lahan tanpa bakar. Akibatnya uraian peristiwa pidana yang
ka

ep

didakwakan Jaksa/Penuntut Umum tersebut menjadi tidak


jelas dan saling bertentangan;
ah

Bahwa pembukaan lahan yang tidak menggunakan api atau


R

es

pembukaan lahan tanpa bakar dilakukan dengan melakukan


M

stecking (perumpukan). Sistem stecking (pembukaan lahan


ng

on

Hal. 27 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan cara perumpukan) adalah sistem pembukaan lahan

R
yang disyaratkan oleh peraturan. Sistem perumpukan diawali

si
dengan melakukan imas dan tumbang, kemudian kayu-kayu

ne
ng
yang berserakan tersebut disusun dan ditumpuk secara
sistematis sehingga membentuk jalur tanam. Rumpukan kayu-

do
kayu tersebut dibiarkan hingga kering dan menjadi
gu membusuk;
Bahwa dengan demikian, tidak mungkin suatu lahan yang

In
A
telah dibuka dan kayu-kayunya dirumpuk kemudian dibuka
lagi dengan cara membakar. Namun oleh karena
ah

lik
katidakpahaman Jaksa/ Penuntut Umum tentang tatacara
pembukaan lahan dengan cara merumpuk ataupun membakar,
am

ub
akibatnya uraian dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tersebut
tidak jelas sebagaimana kutipan sebagai berikut :
Pada halaman 2 di dalam surat dakwaan, dinyatakan sebagai
ep
k

berikut :
ah

“Bahwa pada hari Jum’at tanggal 27 Maret 2012 terjadi


R

si
kebakaran di lokasi A2 Divisi VII PT. Kallista Alam dengan
luas terbakar sekitar ± 5 (lima) hektar, areal tersebut masuk

ne
ng

dalam areal kebun Suak Bahung yang belum dilakukan


penanaman sawit tetapi sudah di stacking dan disiapkan

do
gu

lobang tanam (hole), api berasal dari lahan PT. Kallista Alam
yang pada saat itu api membakar ke lahan kebun blok A2
In
yang telah dilakukan steckingan tetapi belum ditanam, pada
A

saat itu api membakar jalur-jalur rumpukan (arah utara


selatan) di blok A2 ...”
ah

lik

Uraian Jaksa/Penuntut Umum tersebut semakin tidak jelas


pada paragraf selanjutnya yaitu sebagai berikut :
m

ub

“Bahwa kebakaran juga terulang kembali yaitu pada hari


Minggu tanggal 17 Juni 2012 sampai dengan hari Minggu
ka

ep

tanggal 24 Juni 2012 di blok E42B Divisi VIII seluas ± 8


(delapan) Ha. Pada saat itu api mengarah ke utara membakar
ah

rumbukan stecking dan tanaman sawit tidak bagus ... “;


R

es

Bahwa dari kedua paragraf tersebut, terbaca bahwa api


M

membakar rumpukan adalah merupakan sesuatu yang tidak


ng

on

28
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
logis dan tidak mungkin dilakukan secara sengaja apalagi

R
dengan tujuan membuka lahan. Dengan adanya rumpukan,

si
maka sesungguhnya telah terbuka dan siap untuk ditanami

ne
ng
sehingga tidak perlu dibuka lagi apalagi dengan cara
membakar rumpukan;

do
Bahwa uraian yang disusun Jaksa/Penuntut Umum di dalam
gu surat dakwaan tersebut sangat tidak jelas dan kabur, sehingga
sudah selayaknya untuk dinyatakan batal demi hukum;

In
A
2.1.4. Bahwa oleh karena surat dakwaan yang disusun oleh Jaksa/Penuntut Umum
tersebut tidak memenuhi ketentuan Pasal 165 ayat (1), Pasal 143 ayat (2)
ah

lik
huruf b dan Pasal 143 ayat (3) KUH Pidana, maka eksepsi Penasehat Hukum
Terdakwa PT. Kallista Alam sudah selayaknya menurut hukum untuk
am

ub
diterima;
2.1.5. Bahwa akan tetapi berdasarkan Putusan Sela Pengadilan Negeri Meulaboh
Nomor : 131/Pid.B/2013/PN.Mbo. tanggal 10 Desember 2013, eksepsi
ep
k

Penasehat Hukum Terdakwa PT. Kallista Alam justru ditolak tanpa


ah

mempertimbangkan sama sekali ketentuan Pasal 165 ayat (1), Pasal 143 ayat
R

si
(2) huruf b dan Pasal 143 ayat (3) KUH Pidana;
2.1.6. Bahwa ditingkat banding, eksepsi Terdakwa tidak dipertimbangkan sama

ne
ng

sekali oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh a quo. Judex Facti
justru mengambil alih seluruh pertimbangan hukum pengadilan tingkat

do
gu

pertama dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi Judex Facti Pengadilan


Tinggi Banda Aceh dalam memutus perkara a quo dalam tingkat banding,
In
sebagaimana pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda
A

Aceh pada halaman 26 alinea terakhir dan halaman 27 alinea pertama yang
mempertimbangkan sebagai berikut :
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari


dengan seksama pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan
m

ub

Negeri, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan hukum hakim


tingkat pertama dalam putusannya bahwa Terdakwa terbukti dengan syah
ka

ep

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan


kepadanya, tetapi Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa perumusan amar/
ah

kualifikasi (straafsfeit) tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa,


R

es

Pengadilan Tinggi tidak sependapat karena inti tindak pidananya (core delict)
M

dalam dakwaan adalah membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit


ng

on

Hal. 29 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan cara merusak lingkungan secara berlanjut, sehingga amar putusan

R
Pengadilan Negeri harus diperbaiki dan pertimbangan hakim tingkat pertama

si
diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri

ne
ng
dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan hakim

do
tingkat pertama, maka Pengadilan Tinggi memutus menguatkan putusan
gu Pengadilan Negeri Meulaboh tanggal 15 Juli 2014 Nomor : 131/Pid.B/2013/
PN.MBO untuk selebihnya yang dimohonkan banding;

In
A
2.1.7. Bahwa oleh karena Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan
Pengadilan Negeri Meulaboh telah salah dalam menerapkan hukum atau
ah

lik
tidak menerapkan hukum acara pidana sebagaimana mestinya terhadap
eksepsi Terdakwa PT. Kallista Alam, maka dimohon kepada Yth. Ketua
am

ub
Mahkamah Agung RI berkenan memberikan putusan terhadap eksepsi
Penasehat Hukum Terdakwa PT. Kallista Alam yang amarnya berbunyi
sebagai berikut :
ep
k

a. Menerima eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa PT. Kallista Alam


ah

tersebut untuk seluruhnya;


R

si
b. Menyatakan eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa PT. Kallista Alam
beralasan menurut hukum;

ne
ng

c. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Suka


Makmur No. Reg. Perk. : PDM-14/Suka Makmur/Euh.2/08/2013 atas

do
gu

nama Terdakwa PT. Kallista Alam adalah tidak sah menurut hukum;
d. Memerintahkan Penuntut Umum untuk memulihkan dan merehabilitasi
In
nama baik Terdakwa PT. Kallista Alam;
A

2.2.Judex Facti Salah Dalam Menerapkan Hukum Atau Tidak Menerapkan Hukum
Pembuktian Sebagaimana Mestinya Mengenai Pembuktian Unsur-unsur Tindak
ah

lik

Pidana Yang Didakwakan


2.2.1. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Meulaboh Nomor : 131/
m

ub

Pid.B/2013/PN. Mbo. tanggal 15 Juli 2014, Terdakwa PT. Kallista Alam


dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ka

ep

tindak pidana “Lingkungan Hidup Yang Dilakukan Secara Berlanjut”


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h,
ah

Pasal 116 ayat (1) huruf a, Pasal 118, Pasal 119 UU Nomor : 32 Tahun 2009,
R

es

juncto Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana, akan tetapi sebagaimana pertimbangan
M

hukum Putusan Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nomor : 201/PID/2014/


ng

on

30
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT.MBA. tanggal 19 November 2014 pada halaman 26 alinea terakhir yang

R
berpendapat “...tetapi Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa perumusan

si
amar/kualifikasi (straafsfeit) tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa,

ne
ng
Pengadilan Tinggi tidak sependapat karena inti tindak pidananya (core delict)
dalam dakwaan adalah membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit

do
dengan cara merusak lingkungan secara berlanjut,...” maka diktum 1 Putusan
gu Pengadilan Tinggi Banda Aceh tersebut berbunyi : Menyatakan Terdakwa
PT. Kallista Alam telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

In
A
“Melakukan Tindak Pidana Membuka Lahan Untuk Perkebunan Kelapa
Sawit Dengan Cara Merusak Lingkungan Secara Berlanjut”;
ah

lik
Pasal 108 Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009, berbunyi sebagai berikut
:
am

ub
“Setiap orang yang melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
ep
k

sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak


ah

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)”;


R

si
2.2.2. Bahwa Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam) berkeberatan
terhadap putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan Pengadilan

ne
ng

Negeri Meulaboh, sebab unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaaan yang


menjadi pertimbangan hukum Judex Facti tidak beralasan hukum sama

do
gu

sekali. Pertimbangan hukum judex factie sama sekali tidak didasarkan atas
fakta-fakta hukum yang terungkap di depan persidangan;
In
2.2.3. Bahwa jika ditelaah tuntutan pidana yang dikenakan terhadap Pemohon
A

Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam), perbuatan yang dapat dipidana


menurut ketentuan Pasal 108 UU Nomor 32 Tahun 2009 adalah “melakukan
ah

lik

pembakaran lahan” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h,


yaitu “melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar”;
m

ub

2.2.4. Bahwa kalimat “melakukan pembakaran lahan” atau “melakukan pembukaan


lahan dengan cara membakar” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108
ka

ep

juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009


tersebut, memberi makna bahwa perbuatan tersebut harus dilakukan dengan
ah

sengaja dan dengan maksud agar terjadi kebakaran. Tanpa adanya


R

es

kesengajaan untuk melakukan pembakaran lahan atau dengan sengaja


M

melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, maka si pelaku tidak


ng

on

Hal. 31 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dikenakan Pasal 108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang

R
Nomor : 32 Tahun 2009;

si
2.2.5. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas dan dihubungkan

ne
ng
dengan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108
juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h, Pasal 116 ayat (1) huruf a, Pasal 118, Pasal

do
119 Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009, juncto Pasal 64 ayat (1) KUH
gu Pidana, Terdakwa PT. Kallista Alam tidak sependapat dengan pertimbangan
hukum Judex Facti Pengadilan Negeri Meulaboh pada halaman 95 (yang

In
A
kemudian diambil alih oleh Pengadilan Tinggi Banda Aceh) yang
berpendapat sebagai berikut :
ah

lik
“Menimbang, bahwa lebih lanjut dalam Undang-undang Nomor : 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pasal
am

ub
2 mengenai asas diatur adanya asas kehati-hatian, sehingga dengan demikian
dengan tidak hati-hatinya pengelolaan perkebunan PT. Kallista Alam
karyawan dan staf terdakwa tidak mampu memadamkan api, haruslah
ep
k

dinyatakan pembukaan lahan telah dilakukan dengan cara membakar”;


ah

2.2.6. Bahwa seyogianya Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam) tidak
R

si
terbukti sama sekali telah melakukan tindak pidana lingkungan hidup yang
dilakukan secara berlanjut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 juncto

ne
ng

Pasal 69 ayat (1) huruf h, Pasal 116 ayat (1) huruf a, Pasal 118, Pasal 119
Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juncto Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;
2.2.7. Bahwa untuk membuktikan apakah Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista
In
Alam) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
A

pidana lingkungan hidup yang dilakukan secara berlanjut sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h, Pasal 116 ayat
ah

lik

(1) huruf a, Pasal 118, Pasal 119 UU Nomor : 32 Tahun 2009, juncto Pasal
64 ayat (1) KUH Pidana, Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam)
m

ub

akan menguraikan unsur-unsur pasal yang didakwakan berdasarkan fakta-


fakta hukum yang dipersidangan, yaitu sebagai berikut :
ka

ep

a. Unsur Setiap Orang


- Bahwa Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam) sependapat
ah

dengan Judex Facti mengenai unsur “setiap orang” sebagaimana


R

es

pertimbangan hukumnya pada halaman 89 dan 90 yang berpendapat


M

sebagai berikut :
ng

on

32
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa yang dimaksud “setiap orang” mengandung arti

R
yakni adalah orang atau badan hukum selaku subjek hukum yang

si
mempunyai hak dan kewajiban yang dapat melakukan perbuatan hukum

ne
ng
dan dapat pula mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa dalam Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009

do
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dipergunakan
gu terminologi baru yaitu “setiap orang” yang di dalam ketentuan umum
dinyatakan bahwa setiap orang adalah orang perorangan atau termasuk

In
A
korporasi, sehingga dengan demikian sudah barang tentu harus ada orang/
manusia sebagai subjek hukum yang didakwa melakukan suatu perbuatan
ah

lik
yang dilarang dan diancam dengan undang-undang;
Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI Nomor :
am

ub
1398 K/Pid/1994, yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah sama
dengan terminologi kata “barang siapa” adalah setiap orang atau pribadi
yang merupakan subjek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana
ep
k

atau subjek pelaku daripada suatu perbuatan pidana yang dapat dimintai
ah

pertanggungjawaban atas segala tindakannya;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan,
Terdakwa telah membenarkan identitasnya sebagaimana dimuat dalam

ne
ng

surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum, tentang kebenaran identitas


Terdakwa tersebut telah pula dibenarkan oleh saksi-saksi di persidangan,

do
gu

sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam memeriksa dan


mengadili perkara ini tidak terjadi kesalahan tentang orang yang
In
didudukkan sebagai Terdakwa, dengan demikian setiap orang dalam hal
A

ini adalah Terdakwa yang bernama PT. Kallista Alam yang diwakili oleh
Direkturnya SUBIANTO RUSID;
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk menetapkan apakah benar Terdakwa adalah


subjek pelaku daripada suatu perbuatan pidana dalam perkara ini, perlu
m

ub

dibuktikan apakah Terdakwa tersebut benar telah melakukan rangkaian


tingkah laku perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa/
ka

ep

Penuntut Umum, jika benar Terdakwa melakukan rangkaian tingkah laku


perbuatan yang memenuhi semua unsur-unsur dari pasal undang-undang
ah

hukum pidana yang didakwakan, maka dengan sendirinya unsur “setiap


R

es

orang” tersebut telah terpenuhi bahwa Terdakwa adalah pelaku dari


M

perbuatan pidana dalam perkara ini;


ng

on

Hal. 33 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Unsur Membuka Lahan Dengan Cara Membakar

R
- Bahwa tidak satu pun saksi, baik yang diajukan oleh Jaksa/ Penuntut

si
Umum maupun yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (Terdakwa PT.

ne
ng
Kallista Alam), yang menerangkan melihat, mendengar atau
mengetahui secara langsung bahwa kebakaran yang terjadi di lahan

do
Terdakwa disebabkan atau diakibatkan oleh perbuatan Terdakwa.
gu Bahkan saksi-saksi pelapor, yaitu : saksi HARIMUDDIN, SH (staf
UKP4) dan saksi SURATMAN (anggota YEL) sama sekali tidak

In
A
melihat dan tidak mengetahui lahan tersebut apakah memang dengan
sengaja dibakar oleh Terdakwa atau atas perintah Terdakwa.
ah

lik
Keterangan saksi HARIMUDDIN, SH dan saksi SURATMAN
sebagaimana dikutip dari putusan Judex Facti menerangkan sebagai
am

ub
berikut :
Saksi HARIMUDDIN, SH, di depan persidangan menerangkan :
“bahwa saksi mengunjungi lokasi kebakaran pada akhir Maret atau
ep
k

awal April bersama saksi SURATMAN, tetapi asap sudah tidak ada
ah

lagi yang saksi lihat ada bekas-bekas kebakaran, memeriksa tugu oleh
R

si
karena rawa tripa adalah Kawasan Ekosistem Leuser. Saksi
mengunjungi lokasi kebakaran sebanyak dua kali, yang pertama tanggal

ne
ng

31 Maret 2012 sampai 3 atau 4 April yang kedua bersama dengan


Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), PPNS KLH, Bareskrim Polri

do
gu

dan Polda pada bulan Mei atau Juni. Menurut Pak Suratman kebakaran
ini disengaja karena kalau terbakar alami mestinya lahan yang ada
In
sawitnya mesti terbakar dan saksi melihat sendiri memang diantara
A

perbatasan itu daun-daunnya masih hijau royo-royo”;


Demikian juga dengan saksi SURATMAN, di depan persidangan
ah

lik

menerangkan sebagai berikut : “bahwa saksi tahu kejadian kebakaran


tanggal 27 Maret 2012 karena saksi berada tempat kejadian dilahan
m

ub

pengembangan tersebut dan melihat sendiri kebakaran dalam jarak 5


(lima) meter. Saksi melihat yang terbakar adalah rumpukan kayu
ka

ep

sedangkan sampah diantara rumpukan kayu tidak terbakar. Menurut


saksi rumpukan tersebut dibakar karena disana biasanya sarang hama,
ah

tikus, landak dan rayap”;


R

es

- Bahwa memang beberapa saksi yang diajukan oleh Jaksa/ Penuntut


M

Umum yang merupakan karyawan dan kontraktor PT. Kallista Alam


ng

on

34
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerangkan mengetahui kebakaran di lahan PT. Kallista Alam yang

R
terjadi sebanyak 2 (dua) kali, namun mereka tidak mengetahui

si
penyebab kebakaran dan telah dilakukan pemadaman atas kebakaran

ne
ng
yang terjadi sampai api dan asap di lahan yang terbakar menjadi
padam;

do
- Bahwa kebakaran pertama terjadi di lahan yang berada dalam IUP-B
gu PT. Kallista Alam yaitu di Blok A2 pada tanggal 23 Maret 2012, pada
saat itu sudah tidak ada lagi kegiatan apapun yang dilakukan oleh PT.

In
A
Kallista Alam di lahan tersebut demi mematuhi perintah penghentian
sementara dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Pemerintah
ah

lik
Aceh. Kebakaran tersebut adalah rumpukan kayu dengan perkiraan
seluas ± 5 Ha (lima hektar) berdasarkan keterangan saksi Penuntut
am

ub
Umum, yaitu : saksi SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi ELVIS serta
saksi yang diajukan oleh Terdakwa yaitu saksi SUWARNO;
- Bahwa kebakaran kedua terjadi di lahan HGU lama milik PT.
ep
k

Kallista Alam, yaitu di Blok E-42B pada tanggal 17 Juni 2012 dan
ah

membakar lahan yang sudah ditanami seluas ± 8 Ha (delapan hektar)


R

si
berdasarkan keterangan saksi Penuntut Umum, yaitu saksi
SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi ELVIS serta saksi yang diajukan

ne
ng

oleh Terdakwa yaitu saksi SUWARNO;


- Bahwa tidak ada seorang saksi pun yang mengetahui siapa yang

do
gu

melakukan pembakaran dan penyebab terjadinya kebakaran pada


tanggal 23 Maret 2012 maupun tanggal 17 Juni 2012. Saksi
In
SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi ELVIS dan saksi yang dihadirkan
A

Terdakwa yaitu saksi SUWARNO menerangkan bahwa sebelum terjadi


kebakaran di lahan Blok A2 PT. Kallista Alam telah terjadi kebakaran
ah

lik

besar disebelah lahan PT. Kallista Alam yaitu di lahan masyarakat dan
lahan PT. SPS. Saksi SUJANDRA menerangkan bahwa saksi
m

ub

mengetahui terjadinya kebakaran lahan disebelah lahan PT. Kallista


Alam dan segera memerintahkan saksi SURIADI untuk melakukan
ka

ep

penjagaan dan pengawasan agar tidak merembet ke lahan PT. Kallista


Alam. Saksi SURIADI menerangkan bahwa berdasarkan perintah saksi
ah

SUJANDRA tersebut kemudian melakukan pengawasan selama


R

es

beberapa hari, akan tetapi pada tanggal 23 Maret 2012 ketika saksi
M

SURIADI baru kembali dari rumah dan hendak melakukan pengawasan


ng

on

Hal. 35 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lagi api telah masuk dibeberapa titik di Blok A2 dan membakar

R
rumpukan kayu yang sudah kering dan sebagian tanaman yang

si
dikerjakan sebelum terbitnya perintah penghentian aktivitas dari BP2T

ne
ng
pada akhir tahun 2011;
- Bahwa tidak ada saksi yang mengetahui secara langsung bagaimana

do
proses terjadinya kebakaran yang membakar sebagian lahan di Blok A2
gu tersebut, karena pada awalnya yang terbakar adalah lahan masyarakat
dan lahan PT. SPS yang terletak bersebelahan dengan Blok A2 tersebut.

In
A
Namun berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan, kebakaran
yang terjadi di lahan PT. Kallista Alam adalah dikarenakan faktor alam.
ah

lik
Saksi SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi ELVIS, saksi KHAMIDIN
YOESOEF dan saksi SUWARNO menerangkan bahwa dalam keadaan
am

ub
angin kencang dan cuaca yang panas dan kering, bara api dan material
gambut dari lahan yang sedang terbakar dapat terbang terbawa angin
lalu membakar lahan lainnya yang berdekatan dan berada disekitarnya.
ep
k

Menurut keterangan para saksi tersebut, kebakaran yang terjadi di lahan


ah

IUP-B PT. Kallista Alam di Blok A2 disebabkan oleh bara api dan
R

si
material gambut yang terbang terbawa angin dan kemudian membakar
rumpukan kayu kering di lahan PT. Kallista Alam;

ne
ng

- Bahwa keterangan saksi FARWIZA yang menyatakan bahwa


“kebakaran tersebut disengaja dan yang membakar adalah PT.

do
gu

Kallista Alam” adalah merupakan keterangan yang tidak benar, bohong


dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sebab
In
keterangan saksi FARWIZA tersebut tidak didasarkan atas pengetahuan
A

dan penglihatannya sendiri secara langsung. Sebagaimana keterangan


saksi FARWIZA di persidangan, “bahwa saksi datang ke lokasi di Suak
ah

lik

Bahung pada tanggal 27 Maret 2012 ditemani oleh CHARLOS dan


MUSTAFA (supir) karena adanya telepon dari SURATMAN”,
m

ub

membuktikan bahwa saksi FARWIZA memang tidak tahu sama sekali


proses awal terjadinya kebakaran tersebut apalagi untuk mengetahui
ka

ep

sebab musabab terjadinya kebakaran. Keterangan yang disampaikan


saksi FARWIZA tentang kebakaran terjadi sejak tanggal 24 Maret 2012
ah

berdasarkan informasi dari saksi SURATMAN lewat telepon dan


R

es

kemudian datang ke lokasi melihat kebakaran pada tanggal 27 Maret


M

2012 adalah keterangan bohong dan harus dikesampingkan sebab


ng

on

36
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan saksi FARWIZA tersebut tidak berkesesuaian dengan

R
keterangan saksi SURATMAN;

si
Saksi SURATMAN menerangkan bahwa dia baru tahu ada kebakaran

ne
ng
di lahan PT. Kallista Alam sesaat setelah sampai di lokasi pada pagi
hari tanggal 27 Maret 2012, dimana tujuan awal saksi SURATMAN

do
mendatangi area tersebut adalah untuk memonitor orangutan, namun
gu ketika dekat dengan lahan PT. Kallista Alam saksi melihat asap dan api
di lahan PT. Kallista Alam;

In
A
- Bahwa keterangan saksi SURATMAN tentang kebakaran yang terjadi
di lahan PT. Kallista Alam pada tanggal 27 Maret 2012 juga harus
ah

lik
dikesampingkan, karena tidak berkesesuaian dengan keterangan saksi-
saksi lain yang dihadirkan oleh Penuntut Umum, yaitu saksi
am

ub
SUJANDRA, saksi SURIADI dan saksi KHAMIDIN YOESOEF yang
menerangkan bahwa kebakaran di Blok A2 PT. Kallista Alam terjadi
pada tanggal 23 Maret 2012 dan setelah dilakukan upaya pemadaman
ep
k

api telah padam pada malam harinya dan keesokan harinya yaitu
ah

tanggal 24 Maret 2012 seluruh asap sisa kebakaran berhasil dimatikan;


R

si
- Bahwa terhadap kebakaran yang terjadi pada tanggal 17 Juni 2012 di
lahan PT. Kallista Alam Blok E-42B tidak seorang pun dari saksi yang

ne
ng

diajukan oleh Penuntut Umum mengetahui secara langsung terjadinya


peristiwa kebakaran tersebut. Saksi SUJANDRA, saksi SUWARNO

do
gu

dan saksi KHAMIDIN YOESOEF menerangkan bahwa memang terjadi


kebakaran pada tanggal 17 Juni 2012 di lahan E-42B seluas ± 8 Ha
In
(delapan hektar) namun saksi-saksi tersebut tidak mengetahui
A

penyebabnya. Saksi KHAMIDIN YOESOEF yang memiliki


tanggungjawab atas Blok E-42B tersebut menerangkan bahwa begitu
ah

lik

saksi mengetahui terjadi kebakaran di lahan tersebut, saksi langsung


memerintahkan saksi SUWARNO untuk melakukan pemadaman dan
m

ub

api baru dapat dipadamkan setelah satu minggu kemudian. Bahkan


saksi KHAMIDIN YOESOEF menerangkan bahwa PT. Kallista
ka

ep

Alam telah melakukan laporan kepada Kepolisian Sektor Darul


Makmur sesuai dengan surat tanda bukti laporan kepolisian Nomor :
ah

TBL/31/VI/2012/Aceh/Res.Nara/Sek.Darul Makmur tanggal 18 Juni


R

es

2012 (Laporan Polisi ini menjadi bukti dan dilampirkan di dalam


M

berkas perkara);
ng

on

Hal. 37 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, pertimbangan

R
hukum Judex Facti yang berpendapat : “Menimbang, bahwa lebih

si
lanjut dalam Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009 tentang

ne
ng
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pasal 2
mengenai asas diatur adanya asas kehati-hatian, sehingga dengan

do
demikian dengan tidak hati-hatinya pengelolaan perkebunan PT.
gu Kallista Alam karyawan dan staf Terdakwa tidak mampu memadamkan
api, haruslah dinyatakan pembukaan lahan telah dilakukan dengan cara

In
A
membakar”, adalah tidak beralasan hukum sama sekali, sebab
pertimbangan hukum Judex Facti tersebut hanya didasarkan atas
ah

lik
ketentuan Pasal 2 huruf f Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009 (asas
kehati-hatian) tanpa didukung dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat
am

ub
bukti yang sah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 184 ayat (2)
KUHAP;
- Bahwa Pasal 183 KUHAP, menentukan sebagai berikut : “Hakim tidak
ep
k

boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan


ah

sekurang-kurangnya dua alat bukti yang ia memperoleh keyakinan


R

si
bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah
yang bersalah melakukannya”. Bahkan di dalam Pasal 185 ayat (2)

ne
ng

KUHAP, telah ditentukan : “Keterangan seorang saja tidak cukup untuk


membuktikan bahwa Terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang

do
gu

didakwakan kepadanya”;
- Bahwa oleh karenanya, pertimbangan hukum tersebut adalah
In
merupakan asumsi belaka dari Judex Facti sehingga harus ditolak dan
A

dikesampingkan;
- Bahwa seandainya pun benar “quodnon”, Pasal 2 huruf f Undang-
ah

lik

undang Nomor : 32 Tahun 2009 dijadikan sebagai landasan hukum


untuk membuktikan kesalahan Terdakwa, pertimbangan hukum
m

ub

tersebut juga tidak beralasan sama sekali, sebab Pemohon Judex Facti
Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam) telah menggunakan prinsip
ka

ep

kehati-hatian untuk menghindari terjadinya kebakaran;


- Bahwa dalam kaitannya dengan pembukaan lahan, PT. Kallista Alam
ah

selalu menerapkan kebijakan anti pembakaran, dimana dalam setiap


R

es

tahapan kegiatan perkebunan penggunaan api atau pembakaran


M

termasuk untuk membuka lahan adalah dilarang. Hal ini sebagaimana


ng

on

38
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diterangkan oleh saksi yang dihadirkan Penuntut Umum

R
dipersidangan, yaitu saksi SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi ELVIS,

si
saksi IDRIS GINTING dan saksi KHAMIDIN YOESOEF, termasuk

ne
ng
saksi-saksi yang dihadirkan oleh Terdakwa yaitu saksi SUWARNO,
saksi MARYANI, saksi MASNIAR, saksi SRILINDA dan saksi

do
HAYATI.
gu - Bahwa salah satu kebijakan larangan menggunakan api/ pembakaran
atau menimbulkan kebakaran adalah dengan adanya Surat Edaran

In
A
Direksi PT. Kallista Alam yang dikeluarkan pada tahun 1999 dan 2006,
selain instruksi lisan dari General Manager dan para Manager. Bahkan
ah

lik
di seluruh lahan PT. Kallista Alam banyak ditemukan papan peringatan
yang bertulisan “awas api” atau “dilarang merokok” dan peringatan
am

ub
lainnya yang bertujuan untuk menghindari dan mengantisipasi
terjadinya kebakaran;
- Bahwa selain itu, upaya untuk menghindari dan mengantisipasi
ep
k

terjadinya kebakaran di lahan PT. Kallista Alam juga dibangun menara


ah

pengawas api sebanyak 4 (empat) unit dengan ketinggian ± 12 (dua


R

si
belas) meter dan selalu dijaga secara bergilir oleh karyawan PT.
Kallista Alam. PT. Kallista Alam juga memiliki Tim Pemadam

ne
ng

Kebakaran yang berjumlah 20 (dua puluh) orang berasal dari karyawan


PT. Kallista Alam dan dipimpin oleh saksi SUWARNO. Tim Pemadam

do
gu

Kebakaran ini memiliki keahlian dan kemampuan untuk memadamkan


api karena mendapat pelatihan khusus dari General Manager dan para
In
Manager tentang pengendalian dan pemadaman kebakaran. Tim
A

Pemadam Kebakaran ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung antara


lain : 1 (satu) unit mobil tangki air, 12 unit mesin pompa dan siram
ah

lik

merek Robyn, racun api dan lain sebagainya;


- Bahwa ketika terjadi kebakaran di lahan PT. Kallista Alam Blok A2
m

ub

pada tanggal 23 Maret 2012 dan di Blok E-42B pada tanggal 17 Juni
2012, Tim Pemadam Kebakaran tersebut telah bekerja secara maksimal
ka

ep

untuk memadamkan api sehingga kebakaran tersebut dapat dilokalisir


dan dipadamkan serta tidak merambat ke areal yang lebih luas lagi;
ah

- Bahwa meskipun PT. Kallista Alam telah berupaya untuk menghindari


R

es

dan mengantisipasi terjadinya kebakaran, namun peristiwa kebakaran


M

yang terjadi di lahan PT. Kallista Alam Blok A2 pada tanggal 23 Maret
ng

on

Hal. 39 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2012 dan di Blok E-42B pada tanggal 17 Juni 2012 sama sekali diluar

R
kemampuan PT. Kallista Alam dan tidak dapat dihindari, sebab api

si
yang membakar lahan PT. Kallista Alam tersebut memang berasal dari

ne
ng
lahan masyarakat dan PT. SPS sebagaimana diterangkan oleh saksi
SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi ELVIS, saksi KHAMIDIN

do
YOESOEF dan saksi SUWARNO;
gu - Bahwa prinsip kehati-hatian yang diterapkan oleh PT. Kallista Alam
dalam menjalankan kegiatan usahanya di areal Izin Usaha Perkebunan

In
A
Budidaya (IUP-B) termasuk melakukan pembukaan lahan tanpa bakar,
seyogianya signifikan dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada
ah

lik
halaman 94 sebagai berikut :
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi ELVIS yang melakukan
am

ub
kontrak kerjasama dengan saksi Ir. KHAMIDIN YOESOEF untuk
pembukaan lahan seluas 300 hektar untuk dan atas nama Terdakwa PT.
Kallista Alam, dalam salah satu item perjanjiannya saksi ELVIS
ep
k

menerangkan bahwa perusahaan dan saksi selaku kontraktor telah


ah

menerapkan Zero Burning atau pembukaan lahan tanpa bakar, namun


R

si
demikian kenyataannya lahan gambut tersebut tetap terbakar;
Menimbang, bahwa menurut saksi ELVIS ia baru menyelesaikan

ne
ng

pekerjaan sebagaimana Perjanjian Kerjasama No. : 04.01/SPK/


KA/2010 tertanggal 3 September 2010 dengan tujuh item sebagaimana

do
gu

disebutkan dalam Pasal 1 Surat Perjanjian Kerjasama tersebut, kira-kira


200 hektar lebih karena adanya penyetopan dari pemerintah dan dinas
In
terkait;
A

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari karyawan Terdakwa


yaitu saksi SENTOSA dan saksi SURIADI dan saksi SUJANDRA
ah

lik

bahwa kebakaran awalnya dari pembukaan lahan oleh kebun


masyarakat yang selanjutnya pada tanggal 23 Maret 2012 tersebut
m

ub

merembet ke lahan milik Terakwa PT. Kallista Alam di Blok A


tersebut;
ka

ep

Menimbang, bahwa selanjutnya terjadi lagi kebakaran di bulan Juni


2012 yang akhirnya pihak perusahaan pun telah melaporkan kejadian
ah

terebut kepada pihak Polsek;


R

es

- Bahwa oleh karena Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam)


M

telah menggunakan dan menerapkan prinsip kehati-hatian di dalam


ng

on

40
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengelolaan Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B) terutama dalam

R
melakukan pembukaan lahan, maka pertimbangan hukum Judex Facti

si
tersebut yang menyatakan : “sehingga dengan demikian dengan tidak

ne
ng
hati-hatinya pengelolaan perkebunan PT. Kallista Alam karyawan dan
staf Terdakwa tidak mampu memadamkan api, haruslah dinyatakan

do
pembukaan lahan telah dilakukan dengan cara membakar”, sudah
gu selayaknya ditolak dan dikesampingkan;
- Bahwa demikian juga, dengan pertimbangan hukum Judex Facti

In
A
lainnya berdasarkan pendapat ahli Prof. Dr. BAMBANG HERO
SAHARJO, M.Agr. adalah juga tidak beralasan menurut hukum, sebab
ah

lik
pendapat yang dikemukakan oleh ahli tersebut juga merupakan asumsi
belaka dimana kesimpulan yang dikemukakan oleh ahli tersebut
am

ub
seyogianya tidak dilihat dan tidak dialami secara langsung oleh ahli.
Pendapat ahli tersebut adalah sebagaimana yang dikutip oleh Judex
Facti pada halaman 93 sebagai berikut :
ep
k

“... hal ini dilakukan selain untuk memudahkan dalam melakukan


ah

pekerjaan/pengolahan lahan berikutnya juga untuk mendapatkan abu


R

si
hasil pembakaran yang kaya mineral yang dapat berfungsi sebagai
pengganti pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman ...”¸ dan

ne
ng

pada halaman 94 sebagai berikut : “Pembakaran dilakukan dengan


sengaja dengan cara membiarkan log-log bekas tebangan yang terdapat

do
gu

di permukaan lahan yang sedang dalam proses land clearing tersebut


terbakar seperti tampak pada Blok A pada Divisi VII dan Blok E pada
In
Divisi VII”;
A

- Bahwa oleh karenanya pendapat ahli tersebut yang kemudian diadopsi


oleh Judex Facti menjadi pertimbangan hukum di dalam putusan a quo
ah

lik

untuk menyatakan Terdakwa PT. Kallista Alam telah melakukan


pembukaan lahan dengan cara membakar, sudah seharusnya ditolak dan
m

ub

dikesampingkan;
- Bahwa disamping itu, terhadap pertimbangan hukum Judex Facti pada
ka

ep

halaman 97 dan 98 yaitu tentang pendapat yang dikemukakan oleh ahli


Dr. BASUKI WASIS mengenai kerusakan lingkungan hidup sebagai
ah

akibat dari kebakaran di lahan PT. Kallista Alam, menurut Pemohon


R

es

Banding tidak ada relevansi dan signifikansinya sama sekali dengan


M

unsur “membuka lahan dengan cara membakar”. Oleh karenanya


ng

on

Hal. 41 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan hukum Judex Facti tersebut harus ditolak dan

R
dikesampingkan;

si
- Bahwa dengan demikian, unsur “membuka lahan dengan cara

ne
ng
membakar” tidak terbukti sama sekali terhadap Terdakwa
PT. Kallista Alam;

do
- Bahwa oleh karena unsur “membuka lahan dengan cara membakar”
gu tidak terpenuhi, maka menurut hukum acara pidana unsur selanjutnya
dari pasal yang didakwakan tidak perlu dibuktikan lagi. Akan tetapi

In
A
untuk memberi keyakinan kepada Mahkamah Agung RI, maka unsur
tindak pidana selanjutnya akan kami buktikan;
ah

lik
c. Unsur Dilakukan Oleh Badan Hukum
- Bahwa benar Kallista Alam adalah badan hukum yang berbentuk
am

ub
perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris LILIANI
HANDAJAWATI TAMSIL, SH Nomor : 18 tanggal 11 Maret 1980,
kemudian dilakukan perubahan berdasarkan Akta Notaris SARTONO
ep
k

SIMBOLON, SH Nomor : 5 tanggal 04 Agustus dan kemudian


ah

diadakan perubahan berdasarkan Akta Notaris Ny. YANTY


R

si
SULAIMAN SIHOTANG, SH Nomor : 06 tanggal 04 Oktober 2011,
dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM berdasarkan Surat

ne
ng

Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor : AHU-66614.AH.01.02


tanggal 22 September 2008;

do
gu

- Bahwa benar telah terjadi 2 (dua) kali kebakaran di lahan perkebunan


PT. Kallista Alam yang terletak di Kecamatan Darul Makmur Kabupten
In
Nagan Raya Provinsi Aceh, yaitu :
A

Pertama : Pada tanggal 23 Maret 2012, kebakaran terjadi di lahan


IUP-B PT. Kallista Alam di Blok A2 dengan luas ± 5 Ha
ah

lik

(lima hektar);
Kedua : Pada tanggal 17 Juni 2012, kebakaran terjadi di lahan
m

ub

HGU lama milik PT. Kallista Alam di Blok E-42B


dengan luas ± 8 Ha (delapan hektar);
ka

ep

- Bahwa akan tetapi kebakaran tersebut tidak dilakukan sama sekali oleh
Terdakwa PT. Kallista Alam. Berdasarkan fakta-fakta hukum yang
ah

terungkap di depan persidangan, tidak satu pun saksi yang


R

es

menerangkan bahwa kebakaran tersebut sengaja dilakukan oleh


M

Terdakwa PT. Kallista Alam. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun
ng

on

42
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum maupun yang dihadirkan

R
oleh Terdakwa melihat, mendengar dan mengalami secara langsung

si
bahwa Terdakwa PT. Kallista Alam melakukan atau menyuruh

ne
ng
melakukan atau memerintahkan kepada karyawan dan stafnya agar
membuka lahan dengan cara membakar;

do
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh
gu Penuntut Umum, yaitu saksi SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi
ELVIS, saksi Ir. KHAMIDIN YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF

In
A
menerangkan bahwa kebakaran yang terjadi di lahan PT. Kallista Alam
di Blok A2 dan Blok E-42B berasal dari bara api dan gambut yang
ah

lik
membakar lahan masyarakat dan lahan PT. SPS yang lokasinya
bersebelahan dengan lahan PT. Kallista Alam. Keterangan saksi-saksi
am

ub
charge Penuntut Umum tersebut didukung dengan keterangan saksi ade
charge yang dihadirkan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam yaitu saksi
SUWARNO;
ep
k

- Bahwa kebijakan zero burning yang diterapkan oleh Terdakwa


ah

PT. Kallista Alam dalam melakukan pembukaan lahan sebagaimana


R

si
terungkap dipersidangan berdasarkan perintah tertulis Direktur PT.
Kallista Alam kepada seluruh karyawannya dan Surat Perintah Kerja

ne
ng

kepada saksi ELVIS (kontraktor) yang ditandatangani oleh Ir.


KHAMIDIN YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF, merupakan bukti

do
gu

yang faktual bahwa kebakaran di lahan PT. Kallista Alam Blok A2 dan
Blok E-42B tersebut tidak ada kaitannya sama dengan pembukaan
In
lahan yang dilakukan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam;
A

- Bahwa dengan demikian unsur “dilakukan oleh badan hukum” tidak


terbukti sama sekali;
ah

lik

d. Unsur Beberapa Perbuatan Yang Ada Hubungannya Sedemikian Rupa


Sehingga Dipandang Sebagai Perbuatan Berlanjut
m

ub

- Bahwa Terdakwa PT. Kallista Alam sependapat dengan pertimbangan


hukum Judex Facti mengenai pengertian unsur “beberapa perbuatan
ka

ep

yang ada hubungannya sedemikan rupa sehingga dipandang sebagai


perbuatan berlanjut” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1)
ah

KUH Pidana, yaitu sebagai berikut :


R

es

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan beberapa perbuatan itu


M

harus mempunyai hubungan yang sedemikian rupa” hubungan ini dapat


ng

on

Hal. 43 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditafsirkan secara beragam, misalnya karena adanya persamaan waktu,

R
persamaan tempat dari terjadinya beberapa perbuatan itu dan

si
sebagainya. Hoge Raad mengartikan “tindakan yang dilanjutkan” itu

ne
ng
sebagai perbuatan-perbuatan yang sejenis dan sekaligus merupakan
pelaksanaan dari satu maksud yang sama, suatu tindakan yang

do
dilanjutkan tidak cukup jika beberapa perbuatan itu merupakan
gu perbuatan-perbuatan yang sejenis akan tetapi haruslah perbuatan-
perbuatan tersebut juga merupakan pelaksanaan dari suatu maksud

In
A
yang sama yang dilarang oleh undang-undang;
Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) secara
ah

lik
teoritis dikatakan ada perbuatan berlanjut (vooertgezette handeling)
apabila ada seseorang melakukan beberapa perbuatan, perbuatan
am

ub
tersebut masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran dan
antara perbuatan-perbuatan itu ada hubungan sedemikian rupa sehingga
harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut, dimana “ada hubungan
ep
k

sedemikian rupa” kriterianya adalah :


ah

- Harus ada satu keputusan kehendak, yaitu tertuju pada satu objek
R

si
tindak pidana (object delict);
- Masing-masing perbuatan harus sejenis;

ne
ng

- Tenggang waktu antara perbuatan-perbuatan itu tidak terlampau lama;


Demikian pula menurut R. Soesilo (KUHP serta Komentar-

do
gu

komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal), menerangkan beberapa


perbuatan yang ada hubungannya itu supaya dapat dipandang sebagai
In
satu perbuatan yang diteruskan, harus memenuhi syarat :
A

a. Harus timbul dari satu niat atau kehendak atau keputusan;


b. Perbuatan-perbuatan itu harus sama macamnya;
ah

lik

c.Waktu antaranya tidak boleh terlalu lama. Penyelesaiannya mungkin


memakan tempo tahunan, akan tetapi perbuatan berulang-ulang
m

ub

untuk menyelesaikan itu antaranya tidak terlalu lama;


- Bahwa akan tetapi, Pemohon Kasasi (Terdakwa PT. Kallista Alam)
ka

ep

tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Judex Facti yang


menyatakan unsur “melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungan
ah

sedemikian rupa sehingga dipandang sebagai perbuatan berlanjut” telah


R

es

terpenuhi pada perbuatan Terdakwa PT. Kallista Alam;


M

ng

on

44
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di depan

R
persidangan, tidak satu saksi pun yang menerangkan bahwa kebakaran

si
tersebut sengaja dilakukan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam. Dengan

ne
ng
kata lain, tidak ada seorang pun saksi yang dihadirkan oleh Penuntut
Umum maupun yang dihadirkan oleh Terdakwa melihat, mendengar

do
dan mengalami secara langsung bahwa Terdakwa PT. Kallista Alam
gu melakukan atau menyuruh melakukan atau memerintahkan kepada
karyawan dan stafnya agar membuka lahan dengan cara membakar;

In
A
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh
Penuntut Umum, yaitu saksi SUJANDRA, saksi SURIADI, saksi
ah

lik
ELVIS, saksi Ir. KHAMIDIN YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF
menerangkan bahwa kebakaran yang terjadi di lahan PT. Kallista Alam
am

ub
di Blok A2 dan Blok E-42B berasal dari bara api dan gambut yang
membakar lahan masyarakat dan lahan PT. SPS yang lokasinya
bersebelahan dengan lahan PT. Kallista Alam. Keterangan saksi-saksi
ep
k

charge Penuntut Umum tersebut didukung dengan keterangan saksi ade


ah

charge yang dihadirkan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam yaitu saksi
R

si
SUWARNO;
- Bahwa kebijakan zero burning yang diterapkan oleh Terdakwa

ne
ng

PT. Kallista Alam dalam melakukan pembukaan lahan sebagaimana


terungkap dipersidangan berdasarkan perintah tertulis Direktur PT.

do
gu

Kallista Alam kepada seluruh karyawannya dan Surat Perintah Kerja


kepada saksi ELVIS (kontraktor) yang ditandatangani oleh Ir.
In
KHAMIDIN YOESOEF Bin MUHAMMAD YUSUF, merupakan bukti
A

yang faktual bahwa kebakaran di lahan PT. Kallista Alam Blok A2 dan
Blok E-42B tersebut tidak ada kaitannya sama dengan pembukaan
ah

lik

lahan yang dilakukan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam;


- Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan :
m

ub

“..., telah ternyata kebakaran terjadi pada tanggal 23 Maret 2012 seluas
5 hektar di Blok A2 Divisi VII yang disaksikan oleh saksi FARWIZA
ka

ep

bersama-sama saksi SURATMAN tidak ada pemadaman dan ditempat


tersebut dalam keadaan kosong dan kebakaran pada tanggal 17 Juni
ah

2012 sampai dengan 24 Juni 2012 seluas hektar di Blok E-42B Divisi
R

es

VIII”, tidak dapat dijadikan sebagai dasar pembuktian untuk


M

menyatakan bahwa PT. Kallista Alam telah melakukan pembukaan


ng

on

Hal. 45 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lahan dengan cara membakar. Saksi FARWIZA dan saksi

R
SURATMAN sama-sama tidak mengetahui bagaimana terjadinya

si
kebakaran di lahan PT. Kallista Alam. Keterangan saksi FARWIZA

ne
ng
dan saksi SURATMAN tentang tidak adanya pemadaman tidak dapat
dipersamakan sebagai perbuatan berlanjut yang terjadi pada Terdakwa

do
PT. Kallista Alam;
gu - Bahwa keterangan saksi FARWIZA yang menyatakan bahwa
“kebakaran tersebut disengaja dan yang membakar adalah PT.

In
A
Kallista Alam” adalah merupakan keterangan yang tidak benar, bohong
dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sebab
ah

lik
keterangan saksi FARWIZA tersebut tidak didasarkan atas pengetahuan
dan penglihatannya sendiri secara langsung. Sebagaimana keterangan
am

ub
saksi FARWIZA di persidangan, “bahwa saksi datang ke lokasi di Suak
Bahung pada tanggal 27 Maret 2012 ditemani oleh CHARLOS dan
MUSTAFA (supir) karena adanya telepon dari SURATMAN”,
ep
k

membuktikan bahwa saksi FARWIZA memang tidak tahu sama sekali


ah

proses awal terjadinya kebakaran tersebut apalagi untuk mengetahui


R

si
sebab musabab terjadinya kebakaran. Keterangan yang disampaikan
saksi FARWIZA tentang kebakaran terjadi sejak tanggal 24 Maret 2012

ne
ng

berdasarkan informasi dari saksi SURATMAN lewat telepon dan


kemudian datang ke lokasi melihat kebakaran pada tanggal 27 Maret

do
gu

2012 adalah keterangan bohong dan harus dikesampingkan sebab


keterangan saksi FARWIZA tersebut tidak berkesesuaian dengan
In
keterangan saksi SURATMAN;
A

Saksi SURATMAN menerangkan bahwa dia baru tahu ada kebakaran


di lahan PT. Kallista Alam sesaat setelah sampai di lokasi pada pagi
ah

lik

hari tanggal 27 Maret 2012, dimana tujuan awal saksi SURATMAN


mendatangi area tersebut adalah untuk memonitor orangutan, namun
m

ub

ketika dekat dengan lahan PT. Kallista Alam saksi melihat asap
dan api di lahan PT. Kallista Alam;
ka

ep

- Bahwa keterangan saksi SURATMAN tentang kebakaran yang terjadi


di lahan PT. Kallista Alam pada tanggal 27 Maret 2012 juga harus
ah

dikesampingkan, karena tidak berkesesuaian dengan keterangan saksi-


R

es

saksi lain yang dihadirkan oleh Penuntut Umum, yaitu saksi


M

SUJANDRA, saksi SURIADI dan saksi KHAMIDIN YOESOEF yang


ng

on

46
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerangkan bahwa kebakaran di Blok A2 PT. Kallista Alam terjadi

R
pada tanggal 23 Maret 2012 dan setelah dilakukan upaya pemadaman

si
api telah padam pada malam harinya dan keesokan harinya yaitu

ne
ng
tanggal 24 Maret 2012 seluruh asap sisa kebakaran berhasil dimatikan;
- Bahwa terhadap kebakaran yang terjadi pada tanggal 17 Juni 2012 di

do
lahan PT. Kallista Alam Blok E-42B tidak seorang pun dari saksi yang
gu diajukan oleh Penuntut Umum mengetahui secara langsung terjadinya
peristiwa kebakaran tersebut. Saksi SUJANDRA, saksi SUWARNO

In
A
dan saksi KHAMIDIN YOESOEF menerangkan bahwa memang terjadi
kebakaran pada tanggal 17 Juni 2012 di lahan E-42B seluas ± 8 Ha
ah

lik
(delapan hektar) namun saksi-saksi tersebut tidak mengetahui
penyebabnya. Saksi KHAMIDIN YOESOEF yang memiliki
am

ub
tanggungjawab atas Blok E-42B tersebut menerangkan bahwa begitu
saksi mengetahui terjadi kebakaran di lahan tersebut, saksi langsung
memerintahkan saksi SUWARNO untuk melakukan pemadaman dan
ep
k

api baru dapat dipadamkan setelah satu minggu kemudian. Bahkan


ah

saksi KHAMIDIN YOESOEF menerangkan bahwa PT. Kallista Alam


R

si
telah melakukan laporan kepada Kepolisian Sektor Darul Makmur
sesuai dengan surat tanda bukti laporan kepolisian Nomor : TBL/31/

ne
ng

VI/2012/Aceh/ Res.Nara/Sek.Darul Makmur tanggal 18 Juni 2012


(Laporan Polisi ini menjadi bukti dan dilampirkan di dalam berkas

do
gu

perkara);
- Bahwa demikian juga dengan pertimbanan hukum Judex Facti
In
berkenaan dengan keterangan ahli Prof. BAMBANG HERU
A

SAHARJO, M.Agr. yang menyatakan ”...,tidak ada sistem


pengendalian/pencegahan kebakaran, tidak memilik akses jalan yang
ah

lik

mudah dilalui dalam mobilisasi, penyediaan dana yang cukup dalam


program pencegahan kebakaran”, juga tidak beralasan menurut hukum
m

ub

dan tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa PT. Kallista
Alam telah melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
ka

ep

Berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan kebakaran


yang terjadi di lahan PT. Kallista Alam di Blok A2 Divisi VII dan di
ah

Blok E42B Divisi VIII, berhasil dipadamkan oleh karyawan PT.


R

es

Kallista Alam meskipun upaya untuk memadamkan api tersebut tidak


M

ng

on

Hal. 47 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dilakukan secara instan dan seketika yang jelas-jelas adalah

R
merupakan peritiwa alam (force majeur);

si
- Bahwa oleh karenanya kebakaran yang terjadi di lahan PT. Kallista

ne
ng
Alam bukan merupakan perbuatan yang dilarang sebagaimana
ketentuan Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-undang Nomor : 32 Tahun

do
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
gu sehingga peristiwa kebakaran yang terjadi di lahan PT. Kallista Alam di
Blok A2 Divisi VII seluas ± 5 Ha (lima hektar) pada tanggal 23 Maret

In
A
2012 dan di Blok E42B Divisi VIII seluas ± 8 Ha (delapan hektar) pada
tanggal 17 Juni 2012 tidak dapat dikatagorikan sebagai perbuatan
ah

lik
berlanjut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;
- Bahwa dengan demikian, unsur “beberapa perbuatan yang ada
am

ub
hubungannya sedemikan rupa sehingga dipandang sebagai perbuatan
berlanjut” tidak terpenuhi sama sekali terhadap Terdakwa PT. Kallista
Alam;
ep
k

2.2.8. Bahwa oleh karena Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum atau
ah

tidak menerapkan hukum acara pidana sebagaimana mestinya, maka unsur


R

si
tindak pidana yang didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum tersebut tidak
terbukti sama sekali;

ne
ng

2.2.9. Bahwa dengan demikian sudah selayaknya pertimbangan hukum dan amar
putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh yang menyatakan :

do
gu

“Terdakwa PT. Kallista Alam telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana membuka lahan untuk perkebunan kelapa
In
sawit dengan cara merusak lingkungan secara berlanjut” dibatalkan;
A

2.3. Judex Facti Salah Dalam Menerapkan Hukum Atau Tidak menerapkan Hukum
Sebagaimana Mestinya Mengenai Tidak Dipertimbangkannya Keterangan Ahli
ah

lik

Yang Diajukan Oleh Terdakwa


2.3.1. Bahwa perkara a quo adalah termasuk dalam lingkup perkara lingkungan
m

ub

hidup, dimana penanganan perkaranya harus menganut prinsip kehati-hatian


karena masalah lingkungan hidup adalah hal yang rumit dan kompleks dan
ka

ep

berkaitan dengan berbagai perundangan-undangan, baik hukum pidana,


hukum perdata, hukum adminstrasi negara, hukum perusahaan, hukum
ah

perburuhan dan lain sebagainya;


R

es

2.3.2. Bahwa oleh karenanya sesuai dengan Surat Keputusan Mahkamah Agung RI
M

Nomor : 36/KMA/SK/11/2013 tentang Pedoman Penyelesaian Perkara


ng

on

48
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lingkungan Hidup yang intinya selain harus dengan kehati-hatian dalam

R
pemeriksaan juga hakim harus memberikan pertimbangan-pertimbangan

si
hukum yang seimbang (balance of probality) dalam membuktikan hak-hak

ne
ng
para pihak, keterangan terdakwa, saksi-saksi, ahli yang diajukan para pihak
termasuk mencari ahli lainnya yang neteral bila terjadi pertentangan antara

do
ahli-ahli yang diajukan para pihak, bukti surat maupun alat bukti lainnya;
gu 2.3.3. Bahwa akan tetapi Judex Facti justeru tidak mempertimbangkan sama sekali
keterangan ahli yang diajukan oleh Terdakwa PT. Kallista Alam, yaitu : Ahli

In
A
Hukum Pidana DR. (Jur) Andi Hamzah, Ahli Hot Spot dan Deteksi
Kebakaran Machmud Arifin Raymodoya, Ahli Gambut (Kerusakan,
ah

lik
Pemanfaatan dan Tanaman) DR. Basuki Sumawinata dan Ahli Perkebunan
dan Regulasi Perkebunan (Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian
am

ub
Pertanian RI) I Gede Putu Karwadi, M.Si., padahal keterangan ahli tersebut
tertulis dalam berita acara persidangan dan dikutip di dalam putusan
Pengadilan Negeri Meulaboh Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.MBO. tanggal 15
ep
k

Juli 2014. Keterangan ahli tersebut adalah sebagaimana terlampir di dalam


ah

Nota Pembelaan (Pledooi) dan Memori Kasasi ini;


R

si
2.3.4. Bahwa dengan tidak dipertimbangkannya keterangan ahli yang diajukan oleh
Terdakwa PT. Kallista Alam, maka pertimbangan hukum Judex Facti tidak

ne
ng

seimbang (balance of probality) dalam membuktikan tindak pidana yang


didakwakan terhadap Terdakwa PT. Kallista Alam;

do
gu

2.3.5. Bahwa dengan demikian Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum
atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya;
In
2.4.Judex Facti Salah Dalam Menerapkan Hukum atau Tidak Menerapkan Hukum
A

Dalam Membuat Amar Putusan


2.4.1. Bahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh menyebutkan di dalam
ah

lik

pertimbangan hukumnya pada halaman 26 aliena terakhir yang berbunyi :


“..., tetapi Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa perumusan amar/kualifikasi
m

ub

(straafsfeit) tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, Pengadilan Tinggi


tidak sependapat karena inti tindak pidananya (core delict) dalam dakwaan
ka

ep

adalah membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit dengan cara merusak
lingkungan secara berlanjut, sehingga amar putusan Pengadilan Negeri harus
ah

diperbaiki dan pertimbangan hakim tingkat pertama diambil alih dan


R

es

dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus


M

perkara ini dalam tingkat banding”;


ng

on

Hal. 49 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.4.2. Bahwa seharusnya Judex Facti di dalam memperbaiki amar putusannya pada

R
tingkat banding harus terlebih dahulu memperbaiki pertimbangan hukumnya,

si
akan tetapi dalam hal ini Judex Facti tidak ada sama sekali memperbaiki

ne
ng
pertimbangan hukumnya hanya mengambil alih seluruh pertimbangan hukum
Pengadilan Negeri Meulaboh;

do
2.4.3. Bahwa dalam hal ini Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh telah nyata-
gu nyata salah atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya;
2.5.Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh Salah Dalam Menerapkan Hukum Atau

In
A
Tidak Menerapkan Hukum Sebagaimana Mestinya Karena Amar Putusannya
Melampaui Kualifikasi Dari Tindak Pidana Yang Ditentukan Undang-undang
ah

lik
2.5.1. Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Pemohon Kasasi
(Terdakwa PT. Kallista Alam) didakwa dengan dakwaan melanggar Pasal
am

ub
108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h, Pasal 116 ayat (1) huruf a, Pasal 118,
Pasal 119 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juncto Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;
ep
k

Pasal 108 Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009, berbunyi sebagai berikut


ah

:
R

si
“Setiap orang yang melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h, dipidana dengan pidana penjara paling

ne
ng

singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak

do
gu

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)”;


Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009, berbunyi
In
sebagai berikut :
A

“Setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar”


Pasal 118 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, berbunyi sebagai berikut :
ah

lik

“Terhadap tindak pidana sebagimana dimaksud dalam Pasal 116 ayat (1)
huruf a, sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha yang diwakili oleh
m

ub

pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan di luar pengadilan sesuai


dengan peraturan perundang-undangan selaku pelaku fungsional”
ka

ep

Pasal 119 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, berbunyi sebagai berikut :


“Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini, terhadap
ah

badan usaha dapat dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib
R

es

berupa :
M

a. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana;


ng

on

50
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan;

R
c. perbaikan akibat tindak pidana;

si
d. pewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak, dan/atau

ne
ng
e. penempatan perusahaan dibawah pengampuan paling lama 3 (tiga) tahun”
2.5.2. Bahwa yang dilarang berdasarkan ketentuan Pasal 108 Undang-Undang

do
Nomor : 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
gu Hidup adalah perbuatan “MELAKUKAN PEMBAKARAN LAHAN” dan
berdasarkan Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor : 32 Tahun

In
A
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah
perbuatan “MELAKUKAN PEMBUKAAN LAHAN DENGAN CARA
ah

lik
MEMBAKAR”;
2.5.3. Bahwa akan tetapi Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh di dalam amar
am

ub
putusan a quo pada diktum 1 (kesatu) yang menyatakan Terdakwa PT.
Kallista Alam telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
“MELAKUKAN TINDAK PIDANA MEMBUKA LAHAN UNTUK
ep
k

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN CARA MERUSAK


ah

LINGKUNGAN SECARA BERLANJUT”;


R

si
2.5.4. Bahwa amar putusan a quo didasarkan atas pertimbangan hukum Judex Facti
sebagaimana tersebut pada halaman 26 alinea terakhir yang berbunyi sebagai

ne
ng

berikut : “Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan


seksama pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri,

do
gu

Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan hukum hakim tingkat


pertama dalam putusannya bahwa terdakwa terbukti dengan syah dan
In
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan
A

kepadanya, tetapi Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa perumusan

amar/kualifikasi (straafsfeit) tindak pidana yang dilakukan oleh


ah

lik

Terdakwa, Pengadilan Tinggi tidak sependapat karena inti tindak

pidananya (core delict) dalam dakwaan adalah membuka lahan untuk


m

ub

perkebunan kelapa sawit dengan cara merusak lingkungan secara


ka

berlanjut, sehingga amar putusan Pengadilan Negeri harus diperbaiki dan


ep

pertimbangan hakim tingkat pertama diambil alih dan dijadikan sebagai


ah

pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam


R

tingkat banding”;
es

(penebalan kalimat dilakukan oleh Judex Facti)


M

ng

on

Hal. 51 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.5.5. Bahwa rumusan amar putusan Judex Facti dalam diktum 1 (kesatu) tersebut

R
tidak relevansi dan signifikansinya sama sekali dengan rumusan tindak

si
pidana yang diatur dan diancam dengan hukuman menurut ketentuan Pasal

ne
ng
108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor : 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dimana

do
perbuatan pidana yang diancam dengan hukuman menurut Pasal 108
gu Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009 adalah perbuatan “melakukan
pembakaran lahan” dan menurut Pasal 69 ayat (1) huruf h Undang-Undang

In
A
Nomor : 32 Tahun 2009 adalah perbuatan “melakukan pembukaan lahan
dengan cara membakar”, bukan “membuka lahan untuk perkebunan kelapa
ah

lik
sawit dengan cara merusak lingkungan”;
2.5.6. Bahwa oleh karenanya pertimbangan hukum dan amar putusan Judex Facti
am

ub
Pengadilan Tinggi Banda Aceh tersebut telah malampaui kualifikasi tindak
pidana yang ditentukan dalam Pasal 108 dan Pasal 69 ayat (1) huruf h
Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
ep
k

Pengelolaan Lingkungan Hidup;


ah

2.5.7. Bahwa dengan demikian Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh telah
R

si
salah dalam menerapkan hukum atau tidak menerapkan hukum sebagaimana
mestinya, sehingga sudah selayaknya putusan Pengadilan Tingga Banda

ne
ng

Aceh tersebut dibatalkan;


2.6.Judex Facti Salah Atau Tidak Menerapkan Hukum Karena Tidak Mematuhi Surat

do
gu

Keputusan Mahkamah Agung Nomor : 36/KMA/SK/11/2013


2.6.1. Bahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh menyatakan di dalam
In
pertimbangan hukumnya pada halaman 26 alinea terakhir yang berbunyi :
A

“Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama


pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri, Pengadilan
ah

lik

Tinggi sependapat dengan pertimbangan hukum hakim tingkat pertama


dalam putusannya bahwa terdakwa terbukti dengan syah dan meyakinkan
m

ub

bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya,


tetapi Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa perumusan amar/kualifikasi
ka

ep

(straafsfeit) tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa, Pengadilan Tinggi


tidak sependapat karena inti tindak pidananya (core delict) dalam dakwaan
ah

adalah membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit dengan cara merusak
R

es

lingkungan secara berlanjut, sehingga amar putusan Pengadilan Negeri harus


M

diperbaiki dan pertimbangan hakim tingkat pertama diambil alih dan


ng

on

52
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus

R
perkara ini dalam tingkat banding”;

si
2.6.2. Bahwa seharusnya Judex Facti di dalam memperbaiki amar putusannya harus

ne
ng
terlebih dahulu memperbaiki pertimbangan hukumnya, tetapi di dalam
perkara ini Judex Facti tidak ada memperbaiki pertimbangan hukumnya

do
cukup mengambil alih seluruh pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
gu Meulaboh, padahal seharusnya judex factie Pengadilan Tinggi Banda Aceh
membuat pertimbangan hukum sendiri dalam memeriksa dan memutus

In
A
perkara ini;
2.6.3. Bahwa dalam hal ini Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh telah nyata-
ah

lik
nyata salah atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya;
2.6.4. Bahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh tidak berpedoman kepada
am

ub
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 36/KMA/SK/11/2013
tentang Pedoman Penyelesaian Perkara Lingkungan Hidup yang intinya
selain harus dengan kehati-hatian dalam pemeriksaan juga hakim harus
ep
k

memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum yang seimbang (balance of


ah

probality);
R

si
2.6.5. Bahwa dengan demikian Judex Facti Pengadilan Tinggi Banda Aceh dalam
memeriksa dan memutus perkara ini tidak mencerminkan rasa keadilan;

ne
ng

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan pemohon kasasi/Terdakwa tersebut


Mahkamah Agung berpendapat:

do
gu

Bahwa alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan, Judex Facti tidak salah
menerapkan hukum dalam hal menyatakan Terdakwa PT. Kallista Alam terbukti secara
In
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana membuka lahan untuk
A

perkebunan sawit dengan cara merusak lingkungan secara berlanjut;


Bahwa alasan kasasi Terdakwa PT.Kalista angka 2.1.3.1 pada pokoknya
ah

lik

menyatakan dalam pemeriksaan perkara a quo telah melanggar prinsip Nebis in Idem.
Alasan ini tidak dapat dibenarkan. Bahwa pemeriksaan perkara dalam ranah hukum
m

ub

perdata dengan perkara dalam ranah hukum pidana sekalipun objek, subjek, locus dan
tempus, peristiwa yang sama secara hukum tidak dapat dikatakan melanggar asas hukum
ka

ep

Nebis In Idem dengan alasan sekalipun objek, subjek, locus dan tempus yang sama
namun perkara diperiksa dalam dua ranah hukum yang berbeda yairu ranah hukum
ah

perdata dan ranah hukum pidana. Bahwa dari berbagai ranah hukum pidana, tata usaha
R

es

negara/ adminitarsi negara, perdata terdapat titik taut atau titik singgung. Sehingga
M

ng

on

Hal. 53 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memungkinkan suatu objek, subjek, peristiwa yang sama diperiksa dan diadili dalam

R
ranah hukum yang berbeda;

si
Bahwa yang dimaksud dengan Nebis In Idem sebagaimana dimaksud dalam

ne
ng
Pasal 76 KUHPidana disebutkan kecuali dalam hal keputusan hakim masih boleh diubah
lagi, maka orang tidak boleh dituntut sekali lagi lantaran perbuatan yang baginya telah

do
diputuskan oleh hakim di negara Indonesia dengan putusan yang tidak boleh diubah lagi.
gu Ketentuan ini mengandung arti terhadap orang itu juga, peristiwa itu juga, objek itu
juga, lucus dan tempus itu juga tidak boleh dituntut, diperiksa atau diadili dua kali dalam

In
A
ranah hukum yang sama. Berbeda halnya apabila berada dan terjadi dalam ranah hukum
pidana perkara Putusan Reg. No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tanggal 15 Juil 2014 jo.
ah

lik
Putusan Reg. No. 201/Pid/2014/PT.BNA tanggal 19 November 2014 dan perkara
perdata Putusan Reg. No. 12/Pdt.G/2012/PN.MBO, ketentuan tentang Nebis In Idem
am

ub
tidak berlaku, sebab sistem pertanggungjawaban pidananya masing-masing pelaku
tindak pidana artinya korporasi berbuat korporasi bertanggungjawab sedangkan
pengurus perusahaan berbuat pengurus bertanggungjawab, demikian halnya apabila
ep
k

pengurus berbuat bersama dengan korporasi maka keduanya dimintai tanggungjawab


ah

pidana seperti dalam perkara a quo;


R

si
Bahwa pertanggungjawaban korporasi maupun pengurus merupakan dua
masalah hukum yang berbeda meskipun perbuatan pidana/actus reus yang dilakukan

ne
ng

adalah sama atau satu kesatuan yang tidak terpisahkan yaitu menjalankan seluruh
kebijakan yang digariskan dan ditetapkan oleh terdakwa PT. Kallista Alam dalam

do
gu

pelaksanaan tata kelola perkebunan kepala sawit, termasuk pembukaan lahan.


Pertanggungjawaban pidana korporasi merupakan perkara tersendiri, demikian pula
In
halnya dengan pertanggungjawaban pengurus korporasi merupakan masalah tersendiri.
A

Hal ini dapat diketahui melalui ketentuan Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang
Perlidungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, secara tegas mengatur
ah

lik

pertanggungjawaban korporasi maupun pengurus korporasi;


Bahwa alasan kasasi angka 2.1.3.2 pada pokoknya menyatakan terjadi
m

ub

pelanggaran asas praduga tidak bersalah. Alasan ini tidak dapat dibenarkan bahwa
penuntutan PT. Kallista Alam sebagal Terdakwa dalam perkara Reg. No. 131/
ka

ep

Pid.sus/2013/PN.Mbo dan penuntutan saudara KHAMIDIN YOESOEF sebagai


Terdakwa dalam pekara Reg. No. 133/Pid.sus/2013/PN.Mbo dengan objek, tempus dan
ah

lokus delik yang sama. Bahwa pendakwaan/penuntutan korporasi sebagai subjek pelaku
R

es

tindak pidana secara teori maupun normatif juridis dibenarkan. Korporasi baik berbadan
M

hukum atau non-badan hukum maupun manusia sebagai orang perorangan keduanya
ng

on

54
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan subjek hukum pelaku dan dapat dimintakan pertanggungjawaban serta

R
dijatuhi sanksi baik secara perdata, pidana maupun administrasi. Sepanjang ada fakta

si
persidangan dapat dibuktikan adanya keterkaitan korporasi maupun pengurus korporasi/

ne
ng
direktur yang diwujudkan melalui actus reus dan mens rea pelaku. Sehingga kedua
subjek hukum tersebut wajib dimintai tanggungjawab dan dijatuhi sanksi. Seperti halnya

do
dalam perkara a quo. Berbagai teori yang dapat digunakan membenarkan diajukannya
gu penuntutan dan pemidanaan korporasi misalnya, teori identifikasi, teori fungional dan
sebagainya;

In
A
Bahwa terhadap alasan pelanggaran asas peradilan cepat murah dan sederhana.
Alasan ini dapat dibenarkan bahwa pengajuan pelaku tindak pidana secara terpisah/
ah

lik
splitsing berpotensi melanggar asas peradilan cepat murah dan sederhana, namun alasan
ini tidak dapat dijadikan dasar membatalkan putusan a quo. Dalam praktek pengajuan,
am

ub
pendakwaan/penuntutan perkara korporasi masih bervariasi berbeda satu dengan
Iainnya, belum ada pedoman baku. Majelis berpendapat memang sebaiknya
pendakwaan/penututan korporasi dan pengurusnya tidak dilakukan secara splitsing
ep
k

melainkan disatukan dalam satu berkas dakwaan. Pandangan ini baru sebatas pemikiran
ah

atau ius constituendum belum menjadi praktek peradilan yang baku;


R

si
Bahwa alasan kasasi angka 2.2 tidak dapat dibenarkan, mengenal pembuktian
unsur membuka lahan perkebunan dengan cara merusak Iingkungan dapat dibuktikan

ne
ng

berdasarkan keterangan beberapan orang saksi dan keterangan ahi serta saksi ahli yang
diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium;

do
gu

Bahwa saksi Suratman mantan pekerja PT. Kallista Alam dipersidangan pada
pokoknya menerangkan bahwa setiap tahun pada musim kemarau ada dilakukan
In
pembakaran. Keterangan saksi tersebut dapat dijadikan bukti awal atau bukti petunjuk
A

bahwa ada kebiasaan buruk yang dilakukan perusahaan perkebunan bahwa pada musim
kemarau menempuh cara praktis melakukan pembakaran hutan/perkebunan dengan
ah

lik

maksud menghemat waktu dan biaya;


Majelis Hakim berpendapat bahwa cara-cara kebiasan yang selama ini dilakukan
m

ub

oleh perusahan adalah merupakan perbuatan melanggar hukum karena hasilnya tidak
dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prinsip hukum Iingkungan hidup;
ka

ep

Bahwa sejalan dengan keterangan saksi Suratman berkaitan dengan pembuktian


tentang unsur membuka perkebunan/hutan dengan cara merusak Iingkungan dengan cara
ah

pembakaran, dapat dibuktikan berdasarkan terjadinya berapa titik api di areal


R

es

perkebunan yang dikuasasi Terdakwa PT. Kallista Alam terjadi pembakaran di areal
M

Blok A2 berdasarkan tempus delik pada tanggal 23 Maret 2012. Sedangkan kebakaran
ng

on

Hal. 55 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di areal perkebunan lainnya terjadi pada tanggal 27 Maret 2012. Berdasarkan peta

R
Hotspot setelah diteliti dan diperiksa di lapangan terdapat tanda-tanda atau bekas

si
kebakaran;

ne
ng
Bahwa keterangan saksi Suriadi melihat lahan terbakar dan jarak 20 meter, saksi
melihat api di lahan PT. Kallista Alam pada tanggal 23 maret 2012 di Blok A2. Bahwa

do
yang terbakar adalah rumpukan. Pada tanggal 25 Maret 2012 ada kebakaran dilokasi
gu sebelahan berbatasan dengan PT. Kallista Alam. Keterangan tersebut bersesualan
dengan keterangan saksi Sujandra bahwa terjadi kebakaran pada tanggal 23 Maret 2012

In
A
di areal PT. Kallista Alam di Blok A lahan PT. Kallista Alam. Sedangkan keterangan
saksi yang menyatakan sejak tanggal 18 Maret 2012 telah terjadi kebakaran di areal
ah

lik
sebelahan PT. Kallista Alam, menurut Ketua Majelis hal ini tidak didukung dengan alat
bukti yang terungkap disidang, saksi juga tidak menunjuk dengan jelas dan tegas dilahan
am

ub
siapa. Sehingga tidak dapat diyakini kebenarannya. Keterangan saksi tersebut hanya
bertujuan membela kepentingan PT. Kallista Alam dalam kedudukannya selaku
Manager;
ep
k

Bahwa selanjutnya keterangan ahli Bambang Hero Saharjo menerangkan saksi


ah

Sujandra Manager PT. Kallista Alam mengatakan bahwa ada kebakaran pada tanggal 23
R

si
Maret 2012 di Blok A. Selanjutnya ahli bertanya pada Sujandra, bagaimana
memandamkan, katanya ada 8 orang yang melakukannya. Ahli bertanya lagi apakah

ne
ng

mempunyai Standar Operasional Prosedur atau cara lain, saudara Sujandra mengatakan
belum punya struktur/personil pemadam kebakaran dan belum memiliki pula sarana dan

do
gu

prasarana serta belum memiliki Standar Operasional Prosedur. Padahal menurut


ketentuan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2001 serta Permentan No. 26 tahun 2007
In
ditegaskan : wajib hukumnya untuk menyediakan sarana dan prasarana serta struktur
A

personil pemadam kebakaran;


Bahwa peralatan yang tersedia dan dimiliki oleh Terdakwa PT. Kallista Alam
ah

lik

sangat minim dan jumlah standar minimal yang harus dimiliki setiap perusahaan
perkebunan, termasuk tidak tersedianya menara pengawas api. Hal ini menunjukkan
m

ub

bahwa PT. Kallista Alam tidak mempunyai kepedulian terhadap ancaman terjadinya
kebakaran lahan baik yang dilakukan secara sengaja maupun karena kelalaian sehingga
ka

ep

areal yang terbakar semakin luas;


Bahwa berdasarkan hal tersebut, Terdakwa PT. Kallista Alam yang memiliki
ah

areal perkebunan ratusan hektar belum mempunyai menara pengontrol untuk mengawasi
R

es

kemungkinan terjadinya titik-titik api. Terdakwa PT. Kalllista Alam tidak mempunyai
M

itikad baik untuk mencegah terjadinya ancaman kebakaran areal/lahan perkebunan.


ng

on

56
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa PT. Kallista Alam telah lalai dalam mengambil upaya atau tindakan penting

R
dalam memadamkan kebakaran di areal perkebunan PT. Kallista Alam;

si
Bahwa pertanggungjawaban korporasi harus memiliki kewajiban untuk membuat

ne
ng
kebijakan dan melakukan langkah-langkah yang harus diambilnya. Direktur tidak dapat
melepaskan diri dan tanggungjawab pidana dalam hal terjadi tindak pidana pencemaran

do
atau kerusakan lingkungan berupa pembakaran, karena direksi memiliki “kemampuan
gu dan kewajiban” untuk mengawasi kegiatan korporasi termasuk kewajiban untuk
melakukan pelestarian Iingkungan;

In
A
Bahwa menurut keterangan ahli bahwa kebakaran yang terjadi pada areal PT.
Kailista Alam dilakukan dengan sengaja dengan alasan : indikator dan hotspot yaitu
ah

lik
mengelompok pada tempat tempat tertentu dan waktu tertentu, hasil cek lapangan
memastikan bahwa tidak mungkin faktor alam;
am

ub
Bahwa dan segi kesalahan perusahaan tidak menyediakan sarana dan prasarana
dapat dikategorikan dengan sengaja;
Bahwa Majelis berpendapat bahwa kebiasaan buruk yang dilakukan pemilik
ep
k

lahan sehingga melakukan pembakaran mempunyai maksud untuk menghindari biaya


ah

yang tinggi sebagai ongkos produksi yang akan dikeluarkan pihak perusahaan mulai dan
R

si
kegiatan land clearing sampai TM 1 sebesar Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah);
Bahwa berdasarkan alasan pertimbangan tersebut, mengenai unsur membuka

ne
ng

lahan perkebunan dengan cara merusak lingkungan dapat disimpulan bahwa tanggal 23
Maret 2012 merupakan awal kejadian titik api berada di lahan PT. Kallista Alam maka

do
gu

penyebab kebakaran bukan dari lahan masyarakat menyebar/merembet pindah ke lahan


PT. Kallista Alam, melainkan titik api berawal dari areal Pt Kallista Alam sendiri;
In
Bahwa segi pertanggungjawaban pidana pengurus dan korporasi dalam hal
A

terjadi kebakaran lahan, yang bertanggungjawab adalah pemilik lahan (pengurus dan
korporasi);
ah

lik

Bahwa jika terjadi kebakaran dan perusahaan tidak memiliki sistem dalam
pengendalian pencegahan kebakaran maka yang bertanggungjawab adalah Direktur/
m

ub

Direktur utama ataupun pimpinan lainnya termasuk PT. Kallista Alam sebagai subjek
hukum;
ka

ep

Bahwa terjadinya kebakaran tersebut telah merusak lapisan permukaan gambut


dengan tebal rata-rata 5-10 cm sehingga 1.000.000 m3 terbakar dan tidak pulih lagi
ah

sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem di lahan bekas terbakar. Akibat


R

es

lain dari kejadian kebakaran tersebut yaitu dilepaskan gas rumah kaca selama
M

berlangsungnya kebakaran sebanyak 13.500 ton karbon, 4.725 ton C02, 49,14 ton Ch4,
ng

on

Hal. 57 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21,74 ton Nox, 60,48 ton Nh3, 50,08 ton 03, 874, 12 ton Co serta 1050 ton partikel.

R
Sehinggga mengakibatkan standar baku mutu lingkungan melewati ambang batas;

si
Bahwa perbuatan a quo Terdakwa PT. Kallista Alam sebagai akibat terjadinya

ne
ng
kebaran tersebut telah merugikan keuangan negara dalam bentuk biaya pemulihan
rehabilitasi lahan guna memfungsikan kembali ekologi yang rusak sebesar

do
Rp366.098.669.000,00 (tiga ratus enam puluh enam miliar sembilan puluh delapan juta
gu enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah);
Menimbang bahwa oleh karena kerugian keuangan Negara dalam bentuk

In
A
pemulihan/rehabilitasi telah dibebankan dalam perkara perdata No. 651 K/PDT/2015
yang berhubungan dengan perkara a quo, maka dalam perkara a quo tidak dibebankan
ah

lik
lagi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,
am

ub
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/Terdakwa tetap dipidana, maka
ep
k

harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
ah

Memperhatikan Pasal 108 jo. Pasal 69 ayat (1) huruf (h), Pasal 116 ayat (1) huruf
R

si
(a), Pasal 118, Pasal 119 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan jo. Pasal 64 ayat (1) KUHPidana, Undang-Undang

ne
ng

No. 40 Tahun 2009 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 dan
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah

do
gu

dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
In
A

MENGADILI
ah

lik

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa: PT. KALLISTA


ALAM tersebut;
m

ub

Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada tingkat


ka

kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);


ep

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada


hari Selasa, tanggal 5 April 2016 oleh Prof. Dr. SURYA JAYA, S.H., M.Hum. Hakim
ah

Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H.
es

Margono, S.H., M.Hum, M.M. dan Dr. H. Suhadi, S.H., M.H. Hakim-Hakim Agung
M

ng

on

58
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan

si
tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan
dibantu oleh M. Ikhsan Fathoni, S.H., M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh

ne
ng
Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa/Penuntut Umum.

do
gu Hakim-Hakim Anggota:
ttd./
Ketua Majelis:
ttd./
Dr. H. Margono, S.H., M.Hum, M.M. Prof. Dr. SURYA JAYA, S.H., M.Hum.

In
A
ttd./
Dr. H. Suhadi, S.H., M.H.
ah

lik
Panitera Pengganti:
ttd./
am

ub
M. Ikhsan Fathoni, S.H., M.H.
Untuk Salinan,
Mahkamah Agung RI
ep
k

a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus,
ah

si
ne
ng

ROKI PANJAITAN, SH.


NIP. 19590430 198512 1 001

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 59 dari 61 hal. Put. No. 1554 K/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59

Anda mungkin juga menyukai