u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 1830 K/Pdt/2015
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
M AHKAM AH AGUNG
do
gu berikut dalam perkara:
PT. FEGA INDOTAMA, bertempat tinggal di Jalan Petojo Utara
In
VII, Nomor 50 E, Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada
A
Hanan Soeharto, S.H.,M.H., dan kawan, para Advokat,
ah
lik
Surat Kuasa Khusus tanggal 19 November 2014;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding;
am
ub
lawan
LVMH FRAGRANCES & COSMETICS (Singapore) PTE. LTD.,
ep
berkedudukan di (Registrasi Nomor 199608524 W) sebuah
k
si
Promenade #14-09/10, Great World City West Tower, Singapore-
237944, diwakili oleh Jean-Yves, Michel Bianchi, selaku Direktur,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
make-up dan perawatan kulit dengan Merek LVMH Fragrances & Cosmetics
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Parfums Christian Dior, untuk seluruh Wilayah Indonesia, sesuai dengan
si
Surat Tanda Pendaftaran sebagai Distrbutor Tunggal Barang Produksi Luar
Negeri Nomor 2768/STP-LN/PDN.2/8/2011, berlaku sampai dengan 2 Mei
ne
ng
2013;
2. Bahwa sesuai dengan Perjanjian Distribusi Eksklusif tersebut di atas
Penggugat sebagai Distributor Tunggal di seluruh wilayah Indonesia, sudah
do
gu melaksanakan dan memenuhi semua kewajibannya beserta syarat-syarat
yang telah diatur dan ditentukan didalam perjanjian diantaranya adalah
In
A
sebagai berikut:
1) Secara aktif beriklan mempromosikan pendistribusian produk-produk untuk
ah
lik
meningkatkan pertumbuhan dan penambahan citra bergengsi dan bermutu
tinggi Merek Parfums Christian Dior;
2) Memelihara reputasi dan wibawa Merek dagang LVMH Fragrances &
am
ub
Cosmetics Parfums Christian Dior, sebagai Merek terkenal, bergengsi dan
elegan dalam bidang penciptaan/pembuatan dan pendistribusian Parfum di
ep
seluruh dunia;
k
si
4) Mengembangkan/meningkatkan volume penjualan produk-produk Parfums
Christian Dior dengan cara sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
terkemuka;
2. Meningkatkan luas ruangan penjualan rata-rata dari 20 m² menjadi 25 –
In
30 m² di semua Mal-Mal dan Departement Store terkemuka;
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kewajibannya";
si
Dalam hal yang demikian persetujuan tidak batal demi hukum, tetapi
pembatalan harus dimintakan kepada Hakim;
ne
ng
Permintaan ini juga harus dilakukan, meskipun syarat batal mengenai tidak
dipenuhinya kewajiban dinyatakan didalam perjanjian;
Jika syarat batal tidak dinyatakan dalam persetujuan, Hakim adalah leluasa
do
gu untuk, menurut keadaan, atas permintaan si Tergugat memberikan suatu
jangka waktu untuk masih juga memenuhi kewajibannya, jangka waktu mana
In
A
namun tidak boleh lebih dan satu bulan;
Pasal 1267 KUH Perdata:
ah
lik
Pihak terhadap siapa perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih apakah ia, jika
hal itu masih dapat dilakukan, akan memaksa pihak yang lain untuk
memenuhi perjanjian, ataukah ia akan menuntut pembatalan perjanjian,
am
ub
disertai penggantian biaya kerugian dan bunga;
5. Bahwa berdasarkan pada fakta-fakta hukum sebagai alat-alat bukti tersebut
ep
di atas, Tergugat telah melakukan perbuatan melanggar hukum
k
si
yang tersebut dibawah ini;
1. Bahwa selama dalam masa Perjanjian Distribusi Eksklusif Penggugat
ne
ng
do
gu
lik
ub
dipertanggung jawabkan;
ep
oleh Tergugat, maka Penggugat mengalami kerugian yang sangat besar baik
R
secara materiil maupun immateriil, oleh karena itu Penggugat meminta agar
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Serikat);
si
7. Bahwa oleh karena maksudnya Para Penggugat tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, maka beserta ini
ne
ng
Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengadili
dan memberikan putusan hukumnya;
8. Bahwa Penggugat mohon hendaknya putusan perkara ini dapat dilaksanakan
do
gu lebih dahulu (uitrvoerbaar bij voorraad), meskipun diajukan perlawananan
(verzet) atau permohonan banding dan kasasi;
In
A
9. Bahwa beserta ini Penggugat mohon diperkenankan mengajukan gugatan
piovisi terhadap Tergugat sebagai berikut:
ah
lik
a) Sebelum putusan perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap,
melarang Tergugat dan/atau orang lain yang mendapat hak atau kuasa
darinya, supaya tidak melakukan Perjanjian Distribusi Eksklusif dengan
am
ub
pihak manapun atas semua produk-produk Merek Parfums Christian Dior
untuk wilayah Pendistribusian di Indonesia;
ep
b) Sebelum putusan perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap,
k
si
mendistribusikan dan menjual Produk-produk parfum feminin dan
maskulin, jenis-jenis produk makeup dan perawatan kulit dengan Merek
ne
ng
LVMH Fragrances & Cosmetics dan Parfums Christian Dior, untuk seluruh
Wilayah Indonesia, sesuai dengan Surat Tanda Pendaftaran Sebagai
do
gu
lik
Dalam Provisi:
I. Menerima dan mengabulkan seluruh Permohonan dan gugatan Provisi
m
ub
Tergugat dan/atau orang lain yang mendapat hak atau kuasa darinya, supaya
ep
Pendistribusian di Indonesia;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ini;
si
II. Menyatakan menurut hukum, bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan
melanggar hukum (onrechtmatige daad) yang menyebabkan timbulnya
ne
ng
kerugian baik materiil maupun immateriil bagi Penggugat;
III. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian materiil maupun
immateriil sebagai kompensasi kepada Penggugat sebesar USD
do
gu 10.000.000,- (sepuluh juta Dollar Amerika Serikat);
IV. Menyatakan Penggugat adalah satu-satunya pemegang hak yang Sah
In
A
sebagai Distributor yang menerima hak tunggal dan eksklusif untuk
mengimport, mendistribusikan dan menjual produk-produk parfum feminin
ah
lik
dan maskulin, jenis-jenis produk make-up dan perawatan kulit dengan
Merek LVMH Fragrances & Cosmetics dan Parfums Christian Dior, untuk
seluruh Wilayah Indonesia sesuai dengan Surat Tanda Pendaftaran
am
ub
Sebagai Distributor Tunggal Barang Produksi Luar Negeri Nomor 2768/
STP-LN/PDN.2/8/2011;
ep
V. Melarang Tergugat dan/atau orang lain yang mendapat hak atau kuasa
k
si
untuk Wilayah Pendistribusian di Indonesia;
VI. Menyatakan menurut hukum, bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Dalam Eksepsi:
Dalam Konvensi:
ka
Penggugat:
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang telah diratifikasi melalui Keppres 34 Tahun 1981;
si
2. Pertama-tama, mohon diperhatikan bahwa Pasal XX dari Perjanjian
Distribusi mewajibkan Para Pihak untuk menyelesaikan segala sengketa
ne
ng
mengenai pelaksanaan maupun pemutusan Perjanjian Distribusi melalui
arbitrase di Singapura (vide Exclusive Distribution Agreement tanggal
10 Juli 2009 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat
do
gu ("Perjanjian Distribusi")), sebagaimana dikutip di bawah ini;
"Any disputes or differences arising out of or in connection with this
In
A
contract, including any question regarding its existence, validity or
Termination, shall be referred to and finally resolved by arbitration in
ah
lik
Singapore in accordance with the Arbitration Rules of Singapore
International Centre ("SIAC Rules") for the time being in force, which rules
are deemed to be incorporated by reference to this clause";
am
ub
Terjemahan bahasa Indonesianya adalah sebagai berikut:
"Segala sengketa atau perbedaan pendapat yang timbul dari atau
ep
sehubungan dengan perjanjian ini, termasuk segala persoalan
k
si
sesuai dengan aturan arbitrase dari Singapore International Centre ("SIAC
Rules") yang berlaku pada saat itu, aturan mana dianggap sebagai bagian
ne
ng
do
gu
lik
ub
besar baik secara materiil dan immateriil, oleh karena itu Penggugat
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(vide butir 6, hal. 3 Gugatan);
si
4. Tergugat yakin Majelis Hakim dapat melihat bahwa Gugatan Penggugat
tersebut merupakan suatu pelanggaran hukum terutama bukan hanya
ne
ng
karena Penggugat telah nyata-nyata melanggar Pasal XX dari Perjanjian
Distribusi (melakukan wanprestasi), namun Penggugat juga melanggar
Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30, Tahun 1999 tentang
do
gu Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU Arbitrase");
Pasal 11 ayat (1) UU Arbitrase:
In
A
"Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak Para Pihak
untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang
ah
lik
5. Dalam hal ini, mohon Majelis Hakim memperhatikan beberapa Pasal
dalam UU Arbitrase yang menentukan Pengadilan Negeri tidak berwenang
am
ub
memeriksa sengketa yang tunduk pada perjanjian arbitrase sebagaimana
diuraikan di bawah ini;
ep
Pasal 3 UU Arbitrase:
k
si
Pasal 11 ayat (2) UU Arbitrase:
“Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pasal ini, harus, atas permintaan salah satu Pihak, memerintahkan Para
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menentukan bahwa yurisdiksi arbitrase berdasarkan perjanjian arbitrase
si
adalah bersifat absolut, dan peradilan umum secara total tidak berwenang
mengadili sengketa apapun yang tunduk pada ataupun timbul dari
ne
ng
perjanjian yang memuat perjanjian arbitrase;
(a) Putusan Mahkamah Agung Nomor 1034K/Pdt/2009 tanggal
7 Desember 2009 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 790 K/Pdt/
do
gu 2006 tanggal 5 Februari 2007. Dalam kedua perkara tersebut,
Mahkamah Agung menentukan bahwa pengadilan Indonesia tidak
In
A
berwenang memeriksa gugatan perbuatan melawan hukum dengan
alasan adanya perjanjian arbitrase antara Penggugat dengan
ah
lik
Tergugat;
(b) Putusan Mahkamah Agung Nomor 1084 K/Pdt/2009 tanggal 21 Juli
2010, yang pada pokoknya menyatakan:
am
ub
"[...] perjanjian pengikatan jual beli rumah tanggal 26 Agustus 1994
menentukan bahwa Para Pihak mufakat untuk mengadili perselisihan
ep
tersebut di arbitrase sehingga Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak
k
berwenang [...]";
ah
si
31 Desember 2010 yang pada pokoknya menyatakan:
"Bahwa dalam kontrak tersebut terdapat klausula arbitrase, karena itu
ne
ng
do
gu
tersebut) yang tidak dapat diselesaikan oleh kedua belah Pihak secara
musyawarah maka Badan Arbitrage lah yang terdiri dari tiga orang
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
22 Februari 1982, yang pada pokoknya menyatakan:
R
“Bahwa
si
ketentuan mengenai Dewan Arbitrase, sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 15 Basic Agreement for Joint Venture, telah
ne
ng
mengikat Para Pihak sebagai Undang-Undang (Pasal 1338 BW), oleh
karena mana putusan Judex Facti telah bertentangan dengan Pasal
615 dan seterusnya;
do
gu dari Kitab Undang-undang Hukum Acara Perdata (R.V), dan dengan
demikian dari kitab undang-undang hukum acara perdata (R.V) dan
In
A
dengan demikian pula telah melanggar ketentuan tentang komptensi
yang absolut”;
ah
lik
(f) Putusan Mahkamah Agung Nomor 455 K/Sip/1982 tanggal 27 Januari
1983, yang pada pokoknya menyatakan:
“[...] Dalam Polis Kecelakaan Pribadi Nomor 210/PA/30.318 tanggal
am
ub
10 Agustus 1978 di bawah ketentuan umum dicantumkan (sub. 7)
bahwa pertikaian berkenaan dengan Polis ini, diselesaikan dalam
ep
tingkat tertinggi di Jakarta oleh 3 orang juru pemisah (Arbitrase)";
k
si
Undang-Undang Nomor 14/1970 khususnya memori penjelasan
Pasal tersebut”;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berwenang untuk menyatakan dirinya tidak berwenang memeriksa dan
si
mengadili sengketa”;
8. Selain dari berbagai yurisprudensi Mahkamah Agung tersebut, Mahkamah
ne
ng
Agung sendiri juga sudah sejak lama memantapkan pandangannya terkait
kompetensi absolut dari arbitrase, bahkan sebelum diundangkannya UU
Arbitrase. Hal ini dapat dari berbagai tulisan-tulisan yang oleh Mahkamah
do
gu Agung dijadikan bahan pembinaan bagi hakim-hakim di Indonesia sebagai
berikut:
In
A
(a) Proyek Pengembangan Teknis Yustisial Mahkamah Agung - Rl,
Penemuan Hukum dan Pemecahan Masalah Hukum, Reader III Jilid II
ah
lik
tahun 1991:
"[...] maka badan peradilan tertinggi negara kita menganut pendirian
bahwa dalam hal adanya perjanjian antara Para Pihak untuk
am
ub
menyelesaikan sengketa mereka melalui arbitrase, pengadilan tidak
berkuasa (berwenang) memeriksa serta mengadilinya”;
ep
(b) Proyek Peningkatan Tertib Hukum dan Pembinaan Hukum Mahkamah
k
si
‘‘Adanya kesepakatan (perjanjian) Para Pihak untuk menyerahkan
penyelesaian sengketa mereka melalui Arbitrase menyebabkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
9. Lebih lanjut lagi, Para ahli hukum di Indonesia juga telah mengeluarkan
berbagai macam tulisan yang mendukung peraturan perundang-undangan,
ka
bawah ini
R
dalam Teori dan Praktek”, dimuat dalam Varia Peradilan Nomor 104
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Mahkamah Agung menganut garis pendirian bahwa dalam hal ada
si
klausula arbitrase Pengadilan tidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara itu. Bahkan lebih jauh dari itu, kewenangan atau
ne
ng
kompetensi yang dimaksudkan di sini adalah kewenangan atau
kompetensi absolut;
Pendirian bahwa dalam hal adanya klausula arbitrase pengadilan tidak
do
gu berwenang memeriksa dan mengadili sesuatu perkara termasuk dalam
persoalan tentang kompetensi absolut diulangi oleh Mahkamah Agung
In
A
dalam beberapa putusannya. Dan karenanya dapat dikatakan
merupakan suatu yurisprudensi tetap";
ah
lik
(b) Pendapat ahli M. Yahya Harahap dalam tulisannya berjudul
‘‘Penyelesaian Sengketa Dagang Melalui Arbitrase", dimuat dalam
Varia Peradilan Nomor 88 Tahun VIII, Januari 1993:
am
ub
“Sejak 1980, yurisprudensi konstan di Indonesia telah meninggalkan
paham klausula arbitrase “niet publiek orde". Berbarengan dengan itu
ep
terjadi pergeseran pendapat menganut paham “Pacta Sunt Servanda".
k
yang dirumuskan dalam Pasal 1338 KUH Perdata. Maka atas asas
R
si
kebebasan berkontrak tersebut yurisprudensi menegaskan, antara
lain:
ne
ng
do
gu
lik
ub
(c) Pendapat ahli Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., dalam bukunya
ah
ng
(d) Pendapat ahli Erman Rajagukguk, S.H., LL.M., Ph.D dalam bukunya
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berjudul “Arbitrase dalam Putusan Pengadilan”:
R
“Manakala Para Pihak sudah sepakat memilih arbitrase sebagai
si
tempat penyelesaian sengketa, maka pengadilan harus menolak
ne
ng
untuk memeriksa sengketa tersebut. Tujuan arbitrase sebagai
alternatif penyelesaian sengketa akan sia-sia, bila pengadilan masih
bersedia memeriksa sengketa, yang sejak semula disepakati untuk
do
gu diselesaikan melalui arbitrase”;
10. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, Tergugat yakin majelis hakim
In
A
akan sependapat bahwa Penggugat tidak mempunyai satupun alasan
yang patut untuk mengajukan gugatan ini melalui Pengadilan Negeri,
ah
lik
justru, gugatan Penggugat ini membuktikan:
(a) Penggugat tidak mempunyai itikad baik dalam melaksanakan
Perjanjian Distribusi dengan sengaja melakukan wanprestasi
am
ub
(khususnya terhadap Pasal XX Perjanjian Distribusi);
(b) Penggugat juga telah sengaja melanggar UU Arbitrase dan Keppres
ep
Nomor 34/1981;
k
si
berdasarkan ketentuan hukum asing adalah pengadilan asing;
11. Pasal XX Perjanjian Distribusi menyebutkan:
ne
ng
do
gu
Dalih Penggugat yang mengutip Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata") jelas-jelas tidak relevan
ah
lik
ub
lewatnya jangka waktu yang disepakati oleh Para Pihak dalam Pasal 11.1
R
Perjanjian Distribusi;
es
ng
"This Agreement is effective as from 1st January 2009, and will remain in
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
force for a three (3)-year period through 31st December 2011. The first
si
year of this Agreement will end on the 31st December 2009";
Terjemahan bahasa Indonesianya berbunyi:
ne
ng
"Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009, dan akan tetap
berlaku untuk jangka waktu 3 tahun yaitu sampai dengan 31 Desember
Tahun pertama Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember
do
gu 2009’’;
12. Tergugat berkeyakinan Majelis Hakim akan sepandapat bahwa
In
A
permasalahan hukum dalam perkara ini mau tidak mau tidak bisa lepas
dari penafsiran atas isi Perjanjian Distribusi dan hukum Singapura
ah
lik
misalnya mekanisme berakhirnya Perjanjian Distribusi harus merujuk
kepada hukum Singapura, demikian juga apakah pengakhiran Perjanjian
Distribusi telah dilakukan sesuai hukum harus merujuk kepada hukum
am
ub
Singapura, bahkan permasalahan apakah Perjanjian Distribusi benar-
benar telah berakhir harus diperiksa berdasarkan hukum Singapura;
ep
13. Oleh karena itu, seandainyapun Gugatan Penggugat tidak tunduk pada
k
si
perkara ini. Mahkamah Agung telah mengeluarkan yurisprudensi yang
kaidah hukumnya menyatakan apabila suatu perjanjian diatur menurut
ne
ng
atau tunduk pada hukum asing, maka sengketa yang berkaitan dengan
perjanjian tersebut tunduk pada yurisdiksi pengadilan asing yang relevan.
do
gu
lik
ub
III. Tergugat mohon eksepsi kompetensi absolut ini diperiksa dan diputus terlebih
es
ng
15. Eksepsi ini adalah eksepsi kompetensi absolut. Oleh karena itu, sesuai
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum acara perdata Indonesia, Tergugat mohon dengan hormat
si
kepada Majelis Hakim untuk terlebih dahulu memeriksa dan menjatuhkan
putusan atas Eksepsi Kompetensi Absolut ini sebelum memeriksa materi
ne
ng
pokok perkara dalam Gugatan ini;
16. Tergugat mohon agar Majelis Hakim berkenan mempertimbangkan
ketentuan hukum acara perdata di bawah ini dalam memeriksa
do
gu permohonan ini;
(a) Pasal 125 (2) dan Pasal 136 HIR;
In
A
Pasal 125 (2) HIR menyebutkan:
“Akan tetapi jika si Tergugat, dalam surat jawabannya tersebut pada
ah
lik
Pasal 121, mengemukakan eksepsi (tangkisan) bahwa Pengadilan
Negeri tidak berkuasa memeriksa perkaranya, maka meskipun ia
sendiri atau wakilnya tidak datang, wajiblah Pengadilan Negeri
am
ub
mengambil keputusan tentang eksepsi itu, sesudah mendengar
Penggugat itu; hanya jika eksepsi itu tidak dibenarkan, Pengadilan
ep
Negeri boleh memutuskan perkara itu";
k
si
tentang hal hakim tidak berwenang, tidak boleh dikemukakan dan
ditimbang sendiri-sendiri, melainkan harus dibicarakan dan
ne
ng
do
gu
lik
HIR)”;
(c) Doktrin dari beberapa ahli hukum yang secara konsisten menyatakan
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Tindakan yang dapat dilakukan, memeriksa dan memutus eksepsi
si
terlebih dahulu;
3. Tindakan demikian bersifat imperatif, tidak dibenarkan memeriksa
ne
ng
pokok perkara sebelum ada putusan yang menegaskan apakah
Pengadilan Negeri yang bersangkutan berwenang atau tidak
memeriksanya, Hakim bebas menjatuhkan putusan menolak atau
do
gu mengabulkan eksepsi";
Pendapat ahli Retnowulan Soetantio, yang menyebutkan:
In
A
“Eksepsi mengenai kekuasaan absolut dapat diajukan setiap waktu
selama pemeriksaan perkara berlangsung, bahkan hakim wajib
ah
lik
karena jabatannya, artinya tanpa diminta oleh pihak Tergugat untuk
memecahkan soal berkuasa tidaknya beliau memeriksa persoalan
tersebut dengan tidak usah menunggu diajukannya keberatan dari
am
ub
Pihak yang berperkara”;
Pendapat ahli Prof. Soepomo, yang menyebutkan:
ep
“Terhadap eksepsi tidak berkuasanya hakim itu, Pasal 136
k
si
“Pasal 136 HIR menyebutkan bahwa kecuali eksepsi yang
menyangkut kekuasaan hakim secara absolut dan relatif, eksepsi lain
ne
ng
do
gu
17. Oleh karena itu, kami mohon agar Majelis Hakim terlebih dahulu
memeriksa dan menjatuhkan putusan atas eksepsi kompetensi absolut
In
ini, dan menunda pemeriksaan pokok perkara sampai dengan adanya
A
lik
Indonesia, khususnya Pasal 134 HIR dan Pasal 132 RV, kami mohon agar
Majelis Hakim menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak
m
ub
“Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak termasuk wewenang
ah
itu, boleh diminta supaya hakim mengaku tidak berwenang, dan hakim itu pun,
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya, maka ia
si
meskipun tidak diajukan tangkisan tentang ketidakwenangannya, karena
jabatan wajib menyatakan dirinya tidak berwenang";
ne
ng
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, berikut Tergugat sampaikan juga
jawaban dan gugatan Rekonvensi Tergugat terhadap gugatan Penggugat
sesuai perintah Majelis Hakim (walaupun kami telah meminta agar
do
gu permasalahan mengenai yurisdiksi pengadilan negeri diperiksa terlebih dahulu
sebelum kami mengajukan jawaban dan gugatan Rekonvensi sesuai hukum
In
A
acara perdata yang berlaku). Mohon dicatat bahwa jawaban dan Gugatan
Rekonvensi ini bukanlah pengakuan Tergugat atas yurisdiksi/kewenangan
ah
lik
Pengadilan Negeri dan tidak bisa dianggap bahwa Tergugat tunduk pada
yurisdiksi/kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam memeriksa dan
menjatuhkan putusannya dalam perkara ini;
am
ub
Tergugat mengajukan jawaban dan gugatan rekonvensi ini dengan itikat baik
dan semata-mata agar kepentingannya tidak sampai dirugikan dalam
ep
pemeriksaan perkara ini. Sekali lagi, kami mohon agar Majelis Hakim
k
si
B. Jawaban dalam eksepsi dan pokok perkara;
Dalam Eksepsi:
ne
ng
do
gu
bawah ini;
I. Penggugat tidak mempunyai legal standing atau alas hak yang sah
In
untuk mengajukan gugatan a quo karena penggugat bukanlah pihak
A
lik
ub
Indonesia;
R
LVMH Fragrances & Cosmetics (Singapore) Pte Ltd dengan PT. Fega
M
ng
Indotama;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Namun demikian, surat kuasa tertanggal 5 Oktober 2011 yang dijadikan
si
dasar untuk mengajukan gugatan terhadap Tergugat ternyata tidak
diberikan oleh PT. Fega Indotama, melainkan oleh Edi Budiono dengan
ne
ng
demikian, pihak yang mengajukan gugatan dalam perkara ini adalah Edi
Budiono, bukan PT. Fega Indotama;
4. Gugatan Penggugat tersebut jelas-jelas melanggar ketentuan Pasal 1340
do
gu KUHPerdata karena Penggugat telah bertindak seolah-olah sebagai pihak
dalam Perjanjian Distribusi, padahal Penggugat bukan merupakan Pihak
In
A
dalam perjanjian tersebut dan karenanya tidak memiliki kepentingan
hukum apapun atas berakhirnya Perjanjian Distribusi, berikut Tergugat
ah
lik
kutip isi Pasal 1340 KUHPerdata;
"Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya.
Suatu perjanjian tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga,
am
ub
dan tak dapat pihak-pihak ketiga mendapat manfaat karenanya, selain
dalam hal yang diatur dalam Pasal 1317 KUHPerdata”;
ep
5. Lebih lanjut, Mahkamah Agung dalam berbagai Yurisprudensi tetapnya
k
si
kepentingan hukum dengan masalah yang disengketakan. Gugatan yang
diajukan oleh Pihak yang tidak memiliki hubungan atau kepentingan
ne
ng
do
gu
(a) Putusan Mahkamah Agung Nomor 294 K/Sip/1971 tanggal 7 Juli 1971,
yang pada pokoknya menyatakan:
“Suatu Gugatan perdata harus diajukan oleh orang/subjek hukum yang
In
A
lik
Gugatan yang secara salah diajukan oleh “orang lain" tersebut, harus
dinyatakan “gugatan tidak dapat diterima;
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hanya mengikat kepada mereka yang membuatnya. Oleh karena itu,
si
gugatan yang menarik Tergugat I dan II yang tidak ikut
menandatangani perjanjian adalah gugatan yang keliru dan harus
ne
ng
dinyatakan tidak dapat diterima";
6. Berdasarkan uraian di atas, maka terbukti bahwa Penggugat tidak memiliki
legal standing atau alas kaki yang sah untuk mengajukan gugatan ini. Oleh
do
gu karena itu, kami mohon agar Majelis Hakim yang mulia menyatakan bahwa
gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Kalaupun Majelis Hakim yang
In
A
mulia berpendapat bahwa Penggugat dalam perkara ini adalah PT. Fega
Indotama, gugatan Penggugatpun sepatutnya dinyatakan tidak dapat
ah
lik
diterima atas dasar gugatan tersebut tidak jelas dan kabur sebagaimana
diuraikan di bawah ini;
II. Gugatan Penggugat terbukti kabur karena petitum gugatan tersebut
am
ub
tidak didukung oleh uraian fakta dan dasar hukum dalam posita
gugatan;
ep
7. Fakta membuktikan bahwa Perjanjian Distribusi telah berakhir demi hukum
k
si
produk-produk Tergugat di wilayah Indonesia;
8. Mohon perhatian Majelis Hakim yang terhormat bahwa dalam bagian
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Karenanya jelas bahwa bagian posita gugatan Penggugat tidak sejalan
si
atau saling bertentangan dengan bagian petitum gugatan, dengan kata
lain:
ne
ng
(a) Di satu sisi Penggugat tidak pernah membantah dan bahkan mengakui
fakta bahwa perjanjian distribusi yang memberikan hak dan kewenangan
kepadanya untuk bertindak selaku distributor tunggal atas produk-produk
do
gu Tergugat di wilayah Indonesia telah berakhir;
(b) Di saat yang bersamaan, Penggugat meminta agar dirinya tetap
In
A
dinyatakan sebagai distributor tunggal atas produk-produk Tergugat di
wilayah Indonesia;
ah
lik
Hal tersebut di atas nyata-nyata menunjukkan bahwa Gugatan Penggugat
adalah Gugatan yang rancu, inkonsisten serta membingungkan sehingga
tidak dapat dibantah bahwa gugatan Penggugat merupakan gugatan yang
am
ub
kabur;
9. Mahkamah Agung melalui Yurisprudensi tetapnya telah berkali-kali
ep
menegaskan bahwa akibat hukum dari suatu gugatan yang kabur dan tidak
k
jelas adalah gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima, berikut
ah
si
(a) Putusan Mahkamah Agung Nomor 586 K/Pdt/2000 tanggal 23 Mei
2001, yang pada pokoknya menyatakan:
ne
ng
do
gu
lik
sama lain, dalam arti bahwa petitum (tuntutan) haruslah didukung oleh
posita/fundamentum petendi yang diuraikan baik faktanya maupun segi
m
ub
dapat diterima”;
ah
10. Berdasarkan hal-hal di atas, maka Tergugat mohon dengan hormat kepada
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam Rekonvensi:
si
1. Penggugat Rekonvensi mohon agar Jawaban Penggugat Rekonvensi
sebagaimana diuraikan di atas dianggap merupakan bagian yang tidak
ne
ng
terpisahkan dari gugatan Rekonvensi ini. Mohon akta bahwa tidak seperti
gugatan Tergugat Rekonvensi, gugatan Rekonvensi ini tidak tunduk pada
klausula arbitrase dalam Perjanjian Distribusi. Karenanya, menurut
do
gu Penggugat Rekonvensi, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memiliki
kewenangan untuk memeriksa Gugatan Rekonvensi ini;
In
A
2. Pertama-tama, kembali Penggugat Rekonvensi tegaskan fakta hukum
sebagai berikut:
ah
lik
(a) Perjanjian Distribusi telah berakhir demi hukum pada tanggal
31 Desember 2011, berdasarkan ketentuan Pasal 11.1 Perjanjian
Distribusi;
am
ub
(b) Berdasarkan ketentuan Pasal 22 (6) Permendag Nomor 11 STP Nomor
2768 telah berakhir demi hukum terhitung sejak tanggal 1 April 2012;
ep
3. Selanjutnya, perlu juga Penggugat Rekonvensi sampaikan bahwa Tergugat
k
si
gagal untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya selaku distributor pasca
berakhirnya Perjanjian Distribusi sebagaimana diatur antara lain dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Mahkamah Agung, antara lain melalui Yurisprudensinya Nomor 3191
si
K/Pdt./1984 tanggal 8 Februari 1986, telah menegaskan bahwa perbuatan
melawan hukum dalam hukum Indonesia meliputi tindakan-tindakan yang
ne
ng
melanggar asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati yang seharusnya
dimiliki seseorang terhadap sesama anggota masyarakat dan harta benda
orang lain. Yurisprudensi Mahkamah Agung ini telah secara luas diterima di
do
gu Indonesia;
5. Dalam konteks perbuatan melawan hukum, ketidakpatutan meliputi suatu
In
A
kondisi dimana seseorang dalam menyelenggarakan kepentingannya
demikian mengabaikan kepentingan orang lain dan membiarkan
ah
lik
kepentingan orang lain terlanggar begitu saja. Dengan kata lain,
penyelenggaraan kepentingan seseorang tidak dapat dilakukan tanpa
mengindahkan kepentingan orang lain;
am
ub
6. Berdasarkan ketentuan Pasal 22 (3) Permendag Nomor 11, apabila suatu
perjanjian distribusi berakhir sebelum habisnya masa berlaku STP, maka
ep
STP untuk distributor baru akan diberikan setelah tercapainya penyelesaian
k
si
itikad baik telah meminta Tergugat Rekonvensi untuk menerbitkan surat
penyelesaian secara tuntas (clean break) kepada Penggugat Rekonvensi.
ne
ng
do
gu
lik
ub
Rekonvensi;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rekonvensi di wilayah Indonesia (melalui beberapa tindakannya, antara
si
lain dengan menutup gerai-gerai Tergugat Rekonvensi yang menjual
Produk-produk Penggugat Rekonvensi dan menginformasikan kepada
ne
ng
Pihak-Pihak tertentu hahwa Tergugat Rekonvensi bukan lagi distributor
tunggal atas produk-produk Penggugat Rekonvensi di wilayah
Indonesia;
do
gu Namun Tergugat Rekonvensi justru dengan sengaja menghambat
kelancaran dan kelangsungan usaha Penggugat Rekonvensi di
In
A
Indonesia dengan tidak menerbitkan surat penyelesaian secara tuntas
(clean break) kepada Penggugat Rekonvensi tanpa alasan;
ah
lik
Dengan ini Penggugat Rekonvensi tegaskan bahwa Tergugat
Rekonvensi tidak memiliki alasan yang dapat dibenarkan untuk
menahan penerbitan surat penyelesaian secara tuntas (clean break)
am
ub
kepada Penggugat Rekonvensi;
9. Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas, Tergugat mohon agar Majelis
ep
hakim yang mulia memerintahkan Tergugat Rekonvensi untuk menerbitkan
k
Rekonvensi;
R
si
II. Tindakan Tergugat Rekonvensi tidak menerbitkan surat penyelesaian
secara tuntas (clean break) tanpa alasan yang jelas telah menimbulkan
ne
ng
do
gu
Dalam hal ini, menurut Permendag Nomor 11, apabila suatu perjanjian
distribusi berakhir sebelum habisnya masa berlaku STP (sebagaimana
ah
lik
ub
ng
11. Untuk itu, Penggugat Rekonvensi mohon kepada Majelis Hakim yang
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhormat untuk menghukum Tergugat Rekonvensi membayar ganti rugi,
si
baik materiil maupun immateriil, kepada Penggugat Rekonvensi dengan
perincian sebagai berikut:
ne
ng
(a) Kerugian materiil Penggugat Rekonvensi sebesar 75.000 Euro (tujuh
puluh lima ribu Euro) akibat tidak diperolehnya keuntungan dari
penjualan produk-produk Penggugat Rekonvensi di wilayah Indonesia
do
gu sejak 1 Januari 2012 s/d 31 Maret 2012;
(b) Kerugian immateriil Penggugat Rekonvensi akibat rusaknya bisnis
In
A
Penggugat Rekonvensi di Indonesia, termasuk rusaknya citra, nama
baik dan reputasi dari produk-produk Penggugat Rekonvensi maupun
ah
lik
Penggugat Rekonvensi itu sendiri di mata masyarakat dan kalangan
bisnis, baik di Indonesia maupun di dunia internasional, yang apabila
dinilai secara materi setara dengan uang senilai 30.000.000 Euro (tiga
am
ub
puluh juta Euro);
12. Total ganti rugi sebesar 30.075.000 Euro (tiga puluh juta tujuh puluh lima
ep
ribu Euro) tersebut di atas masih harus ditambah dengan bunga sebesar 6%
k
per tahun terhitung sejak Gugatan Rekonvensi ini diajukan sampai dengan
ah
seluruh nilai ganti rugi tersebut dibayar lunas oleh Tergugat Rekonvensi;
R
si
III. Permohonan pembayaran uang paksa (dwangsom);
13. Guna memastikan dilaksanakannya dengan segera putusan perkara
ne
ng
do
gu
lik
ub
Gugatan Rekonvensi ini menjadi sia-sia, maka mohon kiranya agar Ketua
ah
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat cq. Majelis Hakim dalam perkara a quo
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
secara terpisah;
si
15. Sesuai dengan ketentuan Pasal 226 HIR, Penggugat Rekonvensi dengan ini
juga memohon agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat CQ. Majelis
ne
ng
Hakim dalam perkara a quo berkenan untuk meletakkan Sita Revindikasi
(revindicatoir beslag) atas barang-barang bergerak milik Penggugat
Rekonvensi yang berada dalam penguasaan Tergugat Rekonvensi, yang
do
gu rinciannya akan dimohonkan oleh Penggugat Rekonvensi secara terpisah;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi
In
A
mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memberikan putusan
sebagai berikut:
ah
lik
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat Rekonvensi untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Surat Tanda Pendaftaran Sebagai Distributor Tunggal
am
ub
Barang Produksi Luar Negeri Nomor 2768/STP-LN/PDN.2/8/2011 atas
nama PT. Fega Indotama telah secara sah berakhir terhitung sejak tanggal
ep
1 April 2012;
k
si
4. Memerintahkan Tergugat Rekonvensi untuk menerbitkan surat penyelesaian
secara tuntas (clean break) kepada Penggugat Rekonvensi;
ne
ng
do
gu
lik
ub
(dwangsom) sebesar 10.000 USD (sepuluh ribu dolar Amerika Serikat) per
ah
hari secara terus menerus setiap kali Tergugat Rekonvensi gagal untuk
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat Rekonvensi;
si
9. Menyatakan Sita Jaminan yang telah dijalankan dalam perkara ini sah dan
berharga;
ne
ng
10. Menyatakan Sita Revindikasi yang telah dijalankan dalam perkara ini sah
dan berharga;
11. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar segala biaya yang
do
gu timbul dalam perkara ini;
12. Atau: apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, Tergugat/
In
A
Penggugat Rekonvensi mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono) demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;
ah
lik
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah
memberikan Putusan Nomor 410/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst., tanggal 19 Desember
2012, yang amarnya sebagai berikut:
am
ub
Dalam eksepsi:
- Menerima Eksepsi Kompetensi Absolute Tergugat;
ep
Dalam Provisi Konvensi dan Rekonvensi:
k
si
- Menghukum Penggugat/Tergugat Rekonvensi untuk membayar ongkos
perkara yang hingga saat ini ditaksir sebesar Rp616.000,00 (enam ratus
ne
ng
do
gu
lik
ub
tersebut;
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 410/Pdt.G/
ka
tersebut sekedar format dan redaksi amar putusan sehingga amar putusan
ah
Dalam Konvensi;
es
Dalam provisi;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menyatakan permohonan dan gugatan Provisi dari Penggugat dinyatakan
si
tidak dapat diterima;
Dalam Eksepsi;
ne
ng
- Menerima Eksepsi Kompetensi Absolut Tergugat;
Dalam Pokok Perkara;
- Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili
do
gu perkara Nomor 410/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst;
Dalam Rekonvensi;
In
A
- Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili
perkara Nomor 410/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst;
ah
lik
Dalam Konvensi dan Rekonvensi;
- Menghukum Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara hingga saat ini ditaksir sebesar Rp616.000,00
am
ub
(enam ratus enam belas ribu rupiah);
- Menghukum Pembanding/Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/
ep
Tergugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua
k
si
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Penggugat/Pembanding pada tanggal 17 November 2014, kemudian
ne
ng
do
gu
lik
ub
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
si
Penggugat/Pembanding dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya
sebagai berikut:
ne
ng
A. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Judex
Facti) telah Keliru menyatakan tidak berwenang mengadili perkara a quo,
oleh karena sama sekali tidak mempertimbangkan alasan-alasan dan
do
gu Pemohon Kasasi/PTFI;
1. Bahwa pertimbangan hukum putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
In
A
(Judex Facti) pada halaman 5 alinea kedua menyatakan;
Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mencermati
ah
lik
keberatan Pembanding/Terbanding semula Penggugat dalam Konvensi/
Tergugat dalam Rekonvensi tersebut dan dihubungkan dengan pertimbangan
hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama, menurut pendapat majelis Hakim
am
ub
Tingkat banding materi keberatan tersebut pada prinsipnya telah
dipertimbangkan dengan benar dan beralasan hukum, sehingga oleh Majelis
ep
Hakim Tingkat banding berpendapat bahwa Putusan Perkara a quo sudah tepat
k
dan benar dan oleh Majelis Tingkat Banding disetujui dan diambil alih sebagai
ah
pertimbangan sendiri dalam memutus Perkara ini, serta menjadi bagian dari dan
R
si
telah termasuk Putusan ini;
Dasar pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI (Judex Facti)
ne
ng
do
gu
lik
Indonesia;
- Berdasarkan Mukadimah dari Undang-Undang Dasar 1945 yang filosofinya
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dirinya dan Negara wajib memberikan dan melindungi kepentingan hukum
si
atas warganya;
- Nasionalisme Negara Republik Indonesia yang bebas Merdeka dan
ne
ng
berkedaulatan Hukum Nasional yang melindungi segenap bangsa Indonesia;
- Adalah suatu kewajiban bagi Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
hukum dan berkedaulatan rakyat in casu Lembaga Peradilan di Indonesia
do
gu untuk melindungi segenap Warga Negara baik didalam maupun diluar
Indonesia Pemerintah Negara Republik Indonesia memiliki kewajiban untuk
In
A
melindungi segenap bangsa Indonesia maupun semua badan-badan hukum
yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia;
ah
lik
- Fundamental Supremasi Hukum Nasional atau Kedaulatan Hukum Nasional,
bahwa Negara Indonesia wajib untuk melindungi seluruh warga Negara
dengan perundang-undangan Indonesia, untuk menegakkan hukum dan
am
ub
memberikan keadilan bagi kepastian kepada warga Negara Indonesia in casu
Pemohon Kasasi sebagai Badan Hukum Indonesia yang didirikan
ep
berdasarkan Hukum Republik Indonesia;
k
si
pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Judex
Facti), pada halaman 61 alinea 4 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ne
ng
do
gu
lik
ub
1338 KUHPerdata”;
R
tersebut di atas, yang disetujui dan diambil alih sebagai pertimbangan sendiri
M
ng
oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam memutus perkara aquo, adalah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keliru dan salah, oleh karena itu Pemohon Kasasi menolak secara tegas
si
dengan alasan:
Perjanjian Distribusi Eksklusif Cacat Hukum;
ne
ng
Perjanjian Distribusi Eksklusif Tertanggal 10 JuIi 2009, yang dibuat antara
Pemohon Kasasi/PTFI dengan Termohon Kasasi/LVMH, yang dijadikan
dasar dalam pertimbangan hukum untuk mengambil keputusan adalah cacat
do
gu hukum oleh karena:
1) Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009
In
A
Tentang Bendera, Bahasa dan Lembaga Negara serta Lagu
Kebangsaan, yang mulai berlaku pada tanggal 9 Juli 2009;
ah
lik
didalam Nota kesapahaman atau Perjanjian yang melibatkan Lembaga
Negara, Instansi Pemerintah Republik Indonesia, Lembaga Swasta
am
ub
Indonesia atau Perseorangan warga Negara Indonesia”;
2) Perjanjian Distribusi Eksklusif antara Pemohon Kasasi/PTFI dengan
ep
Termohon Kasasi/LVMH dibuat dan ditandatangani pada Tanggal 10 Juli
k
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa Dan Lembaga Negara serta Lagu
R
si
Kebangsaan, yang mulai berlaku pada tanggal 9 Juli 2009), hanya dibuat
dalam satu bahasa yaitu Bahasa Inggris tanpa menggunakan Bahasa
ne
ng
do
gu
lik
Indonesia”;
4) Dengan demikian pertimbangan hukum dalam Putusan Pengadilan Tinggi
m
ub
DKI Jakarta (Judex Facti) dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
(Judex Facti) sudah tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, oleh
ka
cacat hukum;
ah
Selain dan pada itu pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
R
Pusat tersebut di atas, juga tidak sesuai dan bertentangan dengan asas-
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Negara Republik Indonesia adalah Negara Merdeka, bebas, demikian juga
si
dengan lembaga Peradilan yang ada di Negara Republik Indonesia dapat
bebas mengadlil semua perselisihan hukum berdasarkan Undang-undang
ne
ng
Republik Indonesia;
- Prinsip Fundamental Supremasi atau Kedaulatan Hukum Nasional, bahwa
Negara Indonesia wajib untuk melindungi seluruh warga Negara dengan
do
gu perundang-undangan Indonesia, untuk menegakkan hukum dan
memberikan keadilan bagi kepastian kepada warga Negara Indonesia in
In
A
casu Penggugat sebagai Badan Hukum Indonesia yang didirikan
berdasarkan Hukum Republik Indonesia;
ah
lik
- Prinsip Fundamental supremasi atau Kedaulatan Hukum Nasional tidak
dapat disimpangi prinsip apapun, dengan demikian maka kata sepakat yang
dituangkan dalam perjanjian internasional yang berdasar azas kebebasan
am
ub
berkontrak dibatasi oleh aturan-aturan hukum Nasional dan Negara yang
bersangkutan (Negara Republik Indonesia);
ep
- Prinsip Fundamental supremasi atau Kedaulatan Hukum erat kaitannya
k
dengan azas lex populi suprema lex hukum tertinggi adalah kepentingan
ah
rakyat, hal ini sesuai dengan filosofi Negara Republik Indonesia yang
R
si
tertuang dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa
Negara wajib melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
ne
ng
darah Indonesia;
- Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Pokok-Pokok Kekuasaan
do
gu
lik
Indonesia”;
Pasal 10 (1) menyatakan:
m
ub
kurang jelas”;
ep
Artinya Hakim atau Pengadilan wajib untuk memeriksa dan mengadili suatu
ah
ng
undangan yang harus diterapkan bagi seluruh warga Negara Indonesia dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
semua Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik
si
Indonesia.
Asas perlindungan dan asas keadilan wajib dilakukan oleh Pemerintah
ne
ng
Negara Republik Indonesia bagi seluruh warga Negara Indonesia dan
semua Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik
Indonesia;
do
gu Berdasarkan asas kebebasan Hakim adalah asas universal. Asas itu berarti
bahwa Hakim bebas dalam peradilan, bebas dalam memeriksa dan
In
A
mengadili, dan bebas dan campur tangan atau intervensi dari pihak
manapun;
ah
lik
- Teori The most characteristic connection Theory, bahwa hukum yang akan
dipakai berdasarkan prinsip atau teori ini adalah hukum dari pihak yang
memiliki titik taut yang paling karakteristik (Center of gravity) dari suatu
am
ub
kontrak atau pelaksanaannya, dalam hal ini adalah hukum di Indonesia oleh
karena objek permasalahan (objek sengketa) adalah di wilayah hukum
ep
Negara Republik Indonesia;
k
si
penentuan hukum yang harus dipakai. Penggunaan teori atau prinsip ini
penting untuk menentukan peradilan mana yang akan dipergunakan untuk
ne
ng
menyelesaikan kasus atau sengketa tersebut, yaitu hukum dari pihak yang
memiliki titik taut yang paling karaktenstik dari suatu kontrak atau
do
gu
lik
hukum;
- Adanya Kewajiban menggunakan Bahasa Indonesia dalam perjanjian kerja
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
segenap warga Negara/Badan hukum Indonesia yang bersengketa dengan
si
Badan hukum asing di Negara Republik Indonesia;
- Meskipun didasarkan azas kebebasan berkontrak, akan tetapi ada batasan-
ne
ng
batasannya, sehingga tidak merupakan kebebasan mutlak, batas-batas
tersebut diantaranya adalah tidak boleh disimpanginya aturan-aturan hukum
Nasional, hal ini dikuatkan oleh adanya Prinsip Hukum Latin Pakta private
do
gu jun publico derogate possunt bahwa kontrak privat tidak boleh melebihi
ketentuan hukum publik;
In
A
- Bahwa sebagai Negara yang berdaulat, maka Negara Republik Indonesia
berwenang untuk menerima dan mengadili perkara yang melibatkan warga
ah
lik
Negara Indonesia/Perusahaan-perusahaan berbadan hukum Indonesia,
yang mengadakan perjanjian kerjasama dengan warga Negara Asing/
Perusahaan berbadan hukum asing, apabila timbul perselisihan dalam
am
ub
perjanjian tersebut yang dlsebabkan karena adanya perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap pihak Iainnya, hal ini
ep
termasuk Yurisdiksi Negara Republik Indonesia yang mempunyai
k
kedaulatan hukum;
ah
si
kegiataan usahanya dibidang perindustrian dan pemasaran produk-produk
parfum dan kosmetika selama ± 39 tahun, dimana selama menjalan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
distributor tunggal) sangat nyata dan sangat jelas telah merugikan
si
Pemohon Kasasi/PTFI selaku perusahaan nasional yang tentu saja hendak
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap kepada Negara Republik
ne
ng
Indonesia. Namun sangat ironis bahwa perbuatan secara melawan hukum
yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/LVMH telah merugikan kepentingan
hukum dari Pemohon Kasasi/PTFI sehingga adalah hal yang benar dan
do
gu pantas apabila Pemohon Kasasi/PTFI mengajukan gugatan a quo untuk
diperiksa, dipertimbangkan, diadili dan diputus oleh Pengadilan Negeri
In
A
Jakarta Pusat;
3. Kepada yang Terhormat Majelis Hakim Agung pertimbangan hukum
ah
lik
Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (Judex Facti) dan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat (Judex Facti) telah melanggar asas-asas hukum acara
perdata yang berlaku dikarenakan terbukti tidak secara saksama dan sama
am
ub
sekali tidak teliti dalam memberikan pertimbangan hukum atas perkara
a quo tanpa memperhatikan adanya rasa nasionalisme dan asas kedaulatan
ep
yang dianut oIeh Negara Republik Indonesia. Adapun dasar-dasarnya
k
si
berkedaulatan Hukum yang bebas, Merdeka, mandiri dalam menegakan
hukum dan sesuai dengan filosofi dari Undang - Undang Dasar 1945
ne
ng
yang ada didalam Mukadimah, Preambul bahwa Negara wajib dan harus
melindungi segenap bangsa Indonesia;
do
gu
lik
ub
hukum dan peradilan yang adil bagi segenap warga negaranya yaitu
ep
melindungi hak-haknya;
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kebebasan berkontrak dijamin oleh Negara Republik Indonesia akan
si
tetapi seluruh kebebasan berkontrak tidak bersifat mutlak;
Negara Republik Indonesia mempunyai kewajiban untuk melindungi
ne
ng
segenap warga Negara Indonesia, termasuk semua perusahaan-
perusahaan nasioanal yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan
berkedudukan di wilayah Republik Indonesia; dan
do
gu e. Azas hukum yang berlaku di Indonesia, semua orang termasuk Badan
hukum yang merasa dirugikan oleh pihak-pihak lain dapat mengajukan
In
A
gugatan hukum di Pengadilan Indonesia;
4. Yang terhormat Majelis Hakim Agung sebagaimana telah diuraikan dalam
ah
lik
Sub judul A pada angka 1, 2 dan 3 diatas, maka selanjutnya Pemohon
Kasasi/PTFI akan menguraikan secara tegas bahwa pertimbangan hukum
yang diambil alih oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (Judex Facti) dan
am
ub
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Judex Facti) telah bertentangan dengan
hukum acara perdata yang berlaku sehingga memberikan amar putusan
ep
yang tidak tepat dan bertentangan dengan hukum yaltu sebagai berikut:
k
si
penambahan keterangan):
“Menimbang bahwa demikian juga mengenai pendapat 2 ahli yang diajukan
ne
ng
do
gu
dengan alasan jika pendapat ahli tersebut diterima, justru akan melanggar
prinsip hukum Indonesia yang mengakui adanya azas kebebasan
In
berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata, terutama karena
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
secara seksama dan meneliti perkara a quo bahwa adalah hal yang sangat
si
jelas bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/LVMH
merupakan tindakan secara melawan hukum yang telah semena-mena
ne
ng
terhadap Pemohon Kasasi/PTFI. Apabila perbuatan melawan hukum
tersebut berkelanjutan dan tanpa adanya perlindungan hukum diberikan
oleh Negara Republik Indonesia kepada segenap warga negaranya dalam
do
gu hal ini Pemohon Kasasi/PTFI maka kontribusi investor-investor asing yang
bertindak semena-mena akan memberikan dampak negative terhadap
In
A
hukum positif Negara Republik Indonesia;
Bahwa juga patut diperhatikan oleh yang terhormat Majelis Hakim Agung
ah
lik
bahwa Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (Judex Facti) yang mengambil aIih
pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Judex
Facti) dalam memberikan pertimbangan hukumnya mendalilkan adanya
am
ub
kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata. Namun sama sekali tidak
ep
mempertimbangkan bahwa asas kebebasan berkontrak yang dianut oleh
k
si
sebagaimana diatur dalam Pasal 1339 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata yang menyatakan sebagai berikut (kutipan):
ne
ng
“Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas
dinyatakan didalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat
do
gu
lik
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/PTFI adalah bukan mengenai isi dan
pelaksanaan perjanjian Antara Pemohon Kasasi/PTFI dengan Termohon
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memeriksa dan mengadili, satu dan lain diatur dalam Pasal 100 Rv
si
(Reglement op de Burgerlijk Rechtvordering) menyatakan antara lain bahwa
pihak asing (Termohon Kasasi/LVMH) yang berkedudukan diluar wilayah
ne
ng
Republik Indonesia yang telah mengadakan kerja sama dengan Warga
Negara Indonesia/perusahaan Indonesia maka dapatlah diajukan perkara ini
di Pengadilan Negeri dan tempat tinggal Penggugat (recht van overdaging)
do
gu dalam hal ini Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
6. Pengajuan Eksepsi Kompetensi absolut dan gugatan Rekonvensi oleh
In
A
Termohon Kasasi/LVMH terhadap Pemohon Kasasi/PTFI. Bahwa tindakan
yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/LVMH telah bertentangan dengan
ah
lik
hukum acara yang berlaku sebagaimana ditegaskan dalam Reglemen
Indonesia Yang Dibaharui (H.l.R) Pasal 132a (1) menyatakan:
“Tergugat berhak dalam tiap-tiap perkara memasukan gugatan melawan
am
ub
kecuali:
1e. Kalau Penggugat memajukan gugatan karena suatu sifat, sedang
ep
Gugatan melawan itu akan mengenai dirinya sendiri dan sebaliknya;
k
2e. Kalau Pengadilan Negeri yang memeriksa surat gugat Penggugat tidak
ah
si
perselisihan;
3e. Dalam perkara perselisihan tentang menjalankan keputusan.”;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Harahap, S.H., dalam Buku Hukum Acara Perdata, Penerbit Sinar Grafika,
Cetakan ke 5 tahun 2007, halaman 486-487, antara lain menyatakan
ka
“Larangan yang tercantum dalam Pasal 132 a ayat (1) ke 2 HIR hanya tepat
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa selain hal tersebut Doktrin Hukum yang diberikan oleh Retnowulan
si
Sutantio, S.H., & Iskandar Oeripkartawinata, S.H., dalam Buku Hukum
Acara Perdata Dalam Teori & Praktek, Penerbit Alumni, 1979, halaman 43
ne
ng
antara lain menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan):
“Gugat balasan diperkenankan apabila melanggar kekuasaan relatif, akan
tetapi tidak diperkenankan apabila melanggar kekuasaan absolut;
do
gu Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, maka Termohon Kasasi/
LVMH yang nyata-nyata mengajukan eksepsi kompetensi absolut serta
In
A
mengajukan gugatan Rekonvensi, dengan demikian Termohon
Kasasi/LVMH telah melanggar ketentuan Pasal 132 a ayat (1) ke 2 HIR;
ah
lik
Mohon yang terhormat Majelis Hakim Agung untuk memeriksa kesalahan
yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (Judex Facti) yang telah
mengambil alih pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri Jakarta
am
ub
Pusat (Judex Facti) telah membuktikan bahwa tidak diterapkannya Pasal
132 a ayat (1) HIR dikarenakan Termohon Kasasi/LVMH telah mengajukan
ep
gugatan Rekonvensi yang dengan demikian maka demi hukum Termohon
k
Hukum Indonesia termasuk proses hukum acara perdata yang berlaku dan
R
si
oleh karenanya Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh Termohon
Kasas/LVMH berdasarkan hukum wajib untuk diabaikan dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kasasi/LVMH tidak berhak/tidak dapat mengajukan gugatan Rekonvensi,
si
akan tetapi Termohon Kasasi/LWMH tetap mengajukan gugatan
Rekonvensi, hal ini menjadi bukti bahwa sebenarnya Termohon Kasasi/
ne
ng
LVMH sudah menyetujui dan sekaligus melepaskan haknya dalam Pasal XX
perjanjian Distribusi Eksklusif tanggal 10 Juli 2009:
Lebih lanjut berdasarkan fakta-fakta tetap yang tidak terbantahkan bahwa
do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mempunyai kewenangan untuk
memeriksa, mengadili serta memutus gugatan yang diajukan oleh Pemohon
In
A
Kasasi/PTFI. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Tetap
Republik Indonesia (Yurisprudonsl MARl”) pernah mengesampingkan
ah
lik
Klausula Arbitrase dan menyatakan Pengadilan Negeri yang berwenang
untuk memeriksa dan mengadili Gugatan, yaitu terdapat dalam:
a. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1205 K/Pdt/1990 tanggal
am
ub
14 Desember 1991 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor
486/Pdt/PT.DKI tanggal 14 Oktober 1989 Jo. Putusan Pengadilan
ep
Negeri Jakarta Pusat Nomor 499/PdtIG/1988 tanggal 29 Juni 1989
k
dalam perkara antara E.D. & F. MAN (Sugar) LTD lawan Yani Haryanto
ah
si
“Bahwa akan tetapi, eksepsi yang berkaitan dengan masalah Klausula
Arbitrase inipun, karena menyangkut ketentuan Nomor 14 tentang
ne
ng
Arbitrase yang tercantum dalam kedua Kontrak (vide Bukti P-1 dan P-2),
sedangkan justru kedua kontrak inilah yang menjadi Pokok
do
gu
persengketaan antara kedua belah pihak dan yang oleh pihak Penggugat
dimohonkan pembatalannya dalam Pokok Perkara, maka pada
In
hakikatnya materi eksepsi tentang Arbitrase inipun dalam kasus ini tidak
A
bersifat ekseptif lagi yang harus diputus terlebih dahulu, tetapi sudah
menyangkut materi Pokok Perkara yang akan dipertimbangkan setelah
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Putusan Mahkamah Agung Nomor 1511 K/Sip/1975 tertanggal 19 April
si
1977 Dalam Perkara Oen Cheng Ho melawan Bong Foeng Tjong dan
Walikota Kepala Daerah Kotamadya Medan dan Kepala Kantor Urusan
ne
ng
Perumahan kotamadya Medan menyatakan sebagai berikut:
“bahwa karena ternyata gugatan Penggugat bukanlah mengenai sewa
menyewa, tetapi mengenai perbuatan dursila (onrechtmatige daad),
do
gu maka perkara ini termasuk wewenang Pengadilan Negeri untuk
mengadilinya.”;
In
A
c. Bahwa lebih lanjut dalam salah satu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yaitu Putusan Nomor 454/Pdt.G/1999/PN.Jkt.SeI yang dalam putusannya
ah
lik
menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang
mengadili gugatan perdata yang diajukan oleh PT. Perusahaan Dagang
Tempo terhadap PT. Roche Indonesia meskipun diantara kedua pihak
am
ub
telah terikat perjanjian distribusi yang mengandung klausul arbitrase.
Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan tersebut masuk yurisdiksi
ep
Pengadilan Negen Jakarta Selatan karena sengketa yang timbul adalah
k
antara kedua belah pihak tersebut dipandang oleh Majelis Hakim perlu
R
si
diselesaikan secara hukum di depan pengadilan dan arbitrase tidak
berwenang untuk memeriksa serta mengadilinya;
ne
ng
do
gu
lik
ub
timbul terhadap suatu jumlah yang harus dibayar dalam polis perjanjian
asuransi. Putusan Sela ini telah dikuatkan dengan Putusan Pengadilan
ka
diajukan oleh PT. Prima Laksana Mandiri melawan PT. Asuransi AXA
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Prima Laksana Mandiri mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum
si
atas pemutusan perjanjian asuransi secara sepihak oleh PT. Asuransi
AXA Indonesia. Majelis Hakim kembali berpendapat bahwa klausul
ne
ng
arbitrase dalam perjanjian asuransi diantara para pihak tidak mencakup
perbuatan melawan hukum dan hanya menyangkut perselisihan yang
timbul terhadap suatu jumlah yang harus dibayar dalam polis perdaftaran
do
gu asuransi;
8. Yang terhormat Majells Hakim Agung bahwa terdapat Doktrin Hukum
In
A
mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum atau Wanprestasi, Prof.
Rosa Agustina, S.H., M.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Perikatan
ah
lik
(Law of Obligations), Penerbit Pustaka Larasan, Halaman 11-12 (dalam
kutipan);
1. Saat ini terjadi pergeseran dari teori klasik yang membedakan secara
am
ub
tajam antara gugatan wanprestasi dan gugatan PMH ke arah teori
modern yang tidak lagi membedakan secara tajam gugatan wanprestasi
ep
dan gugatan PMH;
k
si
3. Perkembangan yang menarik adalah bahwa adanya hubungan
kontraktual tidak menghalangi diajukannya gugatan PMH. Hal ini dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
produk-produk Termohon Kasasi/ LVMH telah bertentangan dengan
si
kewajiban hukum dari Termohon Kasasi/ LVMH;
9. Bahwa untuk selanjutnya mohon diperiksa oleh Majelis Hakim Agung bahwa
ne
ng
gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/PTFI (Penggugat/PTFI)
adalah bukan terkait pelaksanaan isi perjanjian antara Pemohon Kasasi/
PTFI dengan Termohon Kasasi/LVMH melainkan merupakan tindakan
do
gu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/LVMH.
Oleh karenanya maka berdasarkan Yurisprundesi tetap MARl dan Putusan-
In
A
Putusan Pengadilan Negeri telah secara tegas menyatakan bahwa
Peradilan Indonesia untuk memeriksa, mengadili dan memutus gugatan
ah
lik
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/PTFI. Selain hal tersebut juga diakui
secara tegas oleh Termohon Kasasi/LVMH dengan mengajukan Gugatan
Rekonvensi terhadap Pemohon Kasasi/PTFI, dengan demikian maka demi
am
ub
hukum Termohon Kasasi/LVMH telah menyatakan untuk tunduk dan patuh
terhadap proses hukum yang sedang berlangsung di Pengadilan Negeri
ep
Jakarta Pusat;
k
si
yuridis formal baik Pemohon Kasasi/PTFI maupun Termohon Kasasi/LVMH
mengakui dan sudah memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Jakarta
ne
ng
Pusat, untuk itu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berhak dan berwenang
memeriksa dan mengadili perkara gugatan a quo. Apabila Termohon
do
gu
lik
ub
10. Bahwa sebagaimana fakta hukumnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (Judex
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengadili perkara a quo, namun justru Termohon Kasasi/LVMH kemudian
si
mengajukan pernyataan banding terhadap Putusan SeIa Nomor 410/Pdt.G/
2011/PN.Jkt.Pusat berdasarkan akta permohonan banding Nomor 247/
ne
ng
SRT.PDT/BDG/2012/PN.JKT.PST Jo Nomor 410/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst
tanggal 28 Desember 2012 dan Memori Banding tanggal 30 Januari 2014,
hal tersebut membuktikan bahwa perkara a quo adalah mengenai perbuatan
do
gu melawan hukum yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/LVMH terhadap
Pemohon Kasasi/PTFI dan sama sekali bukan terkait dengan pelaksanaan
In
A
isi peranjian antara Pemohon Kasasi/PTFI dengan Termohon Kasasi/ LVMH
sehingga oleh karenanya Termohon Kasasi/LVMH mengajukan
ah
lik
permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang semata-
mata bertujuan untuk menutupi bahwa gugatan aquo adalah gugatan
perbuatan melawan hukum sehingga dengan demikian Pengadilan Negeri
am
ub
Jakarta Pusat berhak memeriksa perkara aquo;
11. Lebih lanjut berdasarkan International Arbitration Act (Chapter 143A)
ep
Section 6 (1) menyatakan sebagai berikut:
k
si
any court against any other party to the agreement in respect of any matter
which is the subject of the agreement, any party to the agreement may, at
ne
ng
any time after appearance and before delivering any pleading or taking any
other step in the proceedings, aalv to that court to stay the proceedinas so
do
gu
lik
ub
hal yang disengketakan tidak terkait dengan isi dari pelaksanaan perjanjian
R
ng
Hukum dan oleh karenanya Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Judex Facti)
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menerima gugatan a quo dan selanjutnya memeriksa dan memutus
si
terhadap pokok perkara.
Bahwa sebagaimana telah diuraikan dan dijelaskan berdasarkan fakta-takta
ne
ng
hukum diatas, maka adalah hal yang tepat dan benar kemudian yang
terhormat Majelis Hakim Agung mengadili sendiri dan selanjut memberikan
putusan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk
do
gu memeriksa dan mengadili perkara aquo. Sehingga dengan demikian
berdasarkan pada alasan-alasan tersebut di atas, maka beserta ini
In
A
Pemohon Kasasi/PTFI mohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Agung
berkenan menerima Permohonan Kasasi beserta seluruh alasan - alasan
ah
lik
yang dimohon dan diajukan Pemohon Kasasi/PTFI;
B. Termohon Kasasi/LVMH telah melakukan perbuatan melanggar hukum
dalam perkara aquo;
am
ub
1. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan oleh Sub Judul A diatas, maka
pengajuan gugatan a quo adalah sudah tepat dan benar diajukan kepada
ep
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan lebih lanjut dalam Memori Kasasi ini
k
si
melakukan pemasaran atas produk-produk Terbanding/LVMH di seluruh
wilayah Indonesia, sudah melaksanakan dan memenuhi semua
ne
ng
do
gu
Termohon Kasasi/LVMH;
b. Memelihara reputasi dan wibawa Merek dagang LVMH Fragrances
ah
lik
ub
Indonesia:
ep
ng
Store terkemuka;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(ii) Meningkatkan luas ruangan penjualan rata-rata dan 20 m² menjadi
si
25-30 m² di semua Mal-mal dan Departement Store terkemuka;
(iii) Menjalin hubungan kerjasama dengan MaI-mal dan Departement
ne
ng
Store terkemuka yang baru akan beroperasi, guna mendapatkan
ruangan-ruangan penjualan yang paling strategis untuk produk-
produk Parfums Christian Dior;
do
gu (iv) Bahwa walaupuni Termohon Kasasi/LVMH secara sepihak tanpa
persetujuan dari Pemohon Kasasi/PTFI telah memutuskan
In
A
Perjanjian Distribusi Eksklusif, sesuai dengan surat dan Termohon
Kasasi tertanggal 31 Mei 2011, namun dalam surat (email
ah
lik
tertanggal 20 Juni 2011), Termohon Kasasi/LVMH tetap
memberikan harapan seolah-olah Pemohon Kasasi/PTFI tetap akan
ditunjuk kembali sebagai Distributor Tunggal untuk seluruh wilayah
am
ub
Indonesia, hal dapat dibuktikan dengan permintaan Termohon
Kasasi kepada Pemohon Kasasi diantaranya;
ep
a) Membuat rencana usaha untuk 3 (tiga) tahun mendatang;
k
si
d) Menyusun strategi pemasaran, dan hal-hal lainya yang berkaitan
dengan persiapan kontrak barn yang akan datang;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
itikad buruk mengakhiri perjanjian secara sepihak yang kemudian
si
dilanjutkan mempemainkan Pemohon Kasasi/PTFI untuk melakukan syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh Pemohon Kasasi/PTFI terhadap Termohon
ne
ng
Kasasi/LVMH dan kemudian menjanjikan seolah-olah Pemohon Kasasi/
PTFI akan ditunjukkan kembali sebagai distributor tunggal untuk seluruh
Indonesia padahal sejak awal sebenarnya Termohon Kasasi/LVMH sudah
do
gu tidak ingin menunjukkan kembali Pemohon Kasasi/PTFI sebagai Distributor
Tunggal untuk seluruh Indonesia;
In
A
4. Berdasarkan uraian Sub Judul B angka 1 sampai dengan 3 diatas maka
adalah jelas adanya itikad buruk dari Termohon Kasasi/LVMH dengan
ah
lik
secara semena mena mempermainkan Pemohon Kasasi/PTFI sehingga
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi Pemohon Kasasi/PTFI akibat
tindakan Termohon Kasasi/LVMH yang bertentangan dengan kewajiban
am
ub
hukumnya. Lebih lanjut berdasarkan buku “Proyek Pengembangan Teknis
Yustisial Mahkamah Agung - RI”, tentang Penemuan Hukum dan
ep
Pemecahan Masalah Hukum Reader III, Jilid I, Penerbit Tim Penguji Hukum
k
si
“Sejak dijatuhkannya putusan dalam perkara Lindenbaum Cohen pada
tahun 1919, terdapat 4 kriteria perbuatan melanggar hukum keempat kriteria
ne
ng
tersebut, adalah:
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku:
do
gu
lik
ub
dipenuhinya salah satu kriteria itu, secara alternatif telah terpenuhi pula
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
syarat-syarat yang telah diminta oleh Termohon Kasasi/LVMH jelas
si
merupakan perbuatan melawan hukum yang telah memenuhi kriteria paling
tidak angka I, 2 dan/atau 4 tersebut di atas, karenanya adalah wajar, sah
ne
ng
dan berharga, jika perbuatan illegal tersebut diberikan ganjaran setimpal
oleh yang Terhormat Majelis Hakim Agung untuk menyatakan bahwa
Termohon Kasasi/LVMH telah melakukan perbuatan melawan hukum
do
gu terhadap Pemohon Kasasi/PTFI;
5. Bahwa selain itu terdapat juga Doktrin Hukum atas Perbuatan Melawan
In
A
Hukum yaitu sebagai berikut:
a. Pendapat dari MA. Moegni Djojodirdjo, S.H., dalam bukunya yang
ah
lik
berjudul perbuatan Melawan Hukum, tanggung gugat (aansprakelijkheid)
untuk kerugian, yang disebabkan karena perbuatan melawan hukum,
cetakan kedua, penerbit PT. Pradnya Paramita, 1982 halaman 105, yang
am
ub
menyatakan sebagai berikut (kutipan):
“Sesuatu perbuatan melawan hukum yang mempunyai ciri-ciri daripada
ep
penghinaan, yang akan tetapi dalam mana tidak terdapat unsur
k
penghinaan yang tidak boleh tidak harus ada, memberikan hak untuk
ah
si
b. Pendapat dari Setiawan, S.H., yang dikutip dalam buku “Proyek
Pengembangan Teknis Yustisial Mahkamah Agung - RI, tentang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Kepatutan, ketelitian, serta sikap hati-hati mewajibkan setiap orang -
R
–
si
dalam memenuhi kepentingannya memperhatikan orang lain.
Pemenuhan kepentingan seseorang haruslah dilaksanakan sedemikian
ne
ng
rupa sehingga tidak berbahaya bagi kepentingan warga masyarakat yang
lain. Dalam melaksanakan kepentingan tadi, seseorang haruslah
memperhatikan norma-norma kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati;
do
gu sehingga tindakannya tidak boleh membahayakan atau merugikan orang
lain. Dalam hal ini Ia bertindak tanpa memperhatikan norma-norma
In
A
tersebut dan tindakannya itu tadi menimbulkan kerugian bagi orang lain,
maka dapatlah dikatakan bahwa orang itu melakukan perbuatan
ah
melanggar hukum.”;
lik
d. Pendapat dari Rachmat Setiawan, S.H., dalam bukunya yang berjudul
“Tinjauan Elementer Perbuatan Melanggar Hukum”, cetakan pertama,
am
ub
penerbit Binacipta, 1991 halaman 14 dan 15, yang menyatakan sebagai
berikut (kutipan):
ep
“Kriteria bertentangan dengan kepatutan adalah mengenai suatu
k
si
Setiap manusia harus menyadari bahwa ia adalah bagian dari anggota
masyarakat dan karenanya dalam perbuatan dan tingkah lakunya harus
ne
ng
do
gu
lik
ub
mengalami kerugian baik secara materiil maupun immateriil, oleh karena itu
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa kerugian materiil dan immaterial tersebut telah dipertegas oleh
si
Pendapat Hukum atau doktrin hukum yaitu sebagai berikut (dalam kutipan):
(i) J. Satrio S.H., dalam bukunya yang berjudul “Hukum Perikatan
ne
ng
(Perikatan yang lahir dari Undang-Undang) bagian pertama”, penerbit
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, cetakan pertama, tahun 1993, halaman
294, yang menyatakan sebagai berikut:
do
gu “Konsep kerugian dalam Perbuatan Melawan Hukum meliputi Kerugian
Kekayaan (vermogens-schade), Kerugian ldiil dan Kerugian Moril.
In
A
Kerugian tersebut bukan hanya kerugian yang sudah diderita pada saat
menuntut tetapi juga kerugian-kerugian yang masih berlangsung terus
ah
lik
sesudah itu atau sejak saat itu;
(ii) Setiawan S.H., dalam bukunya yang berjudul “Aneka Masalah Hukum
dan Hukum Acara Perdata”, penerbit Alumni, Bandung, tahun 1992,
am
ub
telah mengutip doktrin-doktrin dan para ahli hukum tentang “kerugian
sebagai akibat dan suatu perbuatan melawan hukum” yaitu sebagai
ep
berikut:
k
si
akibat suatu kejadian tertentu;
ii. Hoffman-Drion, membedakan kerugian menjadi tiga hal, yaitu:
ne
ng
do
gu
lik
sebagai berikut:
(a) penggantian dalam bentuk uang terhadap berkurangnya kekayaan
m
ub
melanggar hukum;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(d) penggantian dalam bentuk uang terhadap penderitaan orang yang
si
ditimbulkan oleh orang lain karena suatu perbuatan melanggar
hukum;
ne
ng
Kerugian yang ditimbulkan oleh perbuatan melawan hukum dapat
berupa kerugian kekayaan (vennogensschade) atau kerugian bersifat
idill. Pada pokoknya kerugian kekayaan adalah kerugian yang dialami
do
gu oleh Si penderita sebagai akibat perbuatan melawan hukum yang
berkaitan erat dengan kekayaan yang diukur atau dinilai dengan adanya
In
A
kerugian uang. Namun demikian, perlu untuk diketahui bahwa suatu
perbuatan melawan hukum tidak hanya menimbulkan kerugian uang
ah
lik
saja, tapi juga dapat menyebabkan kerugian moril atau idiil, yaitu antara
lain berupa ketakutan, terkejut, sakit dan kehilangan kesenangan
hidup.”;
am
ub
7. Bahwa lebih lanjut terkait dengan tuntutan ganti rugi Pemohon Kasasi/PTFI
telah diakui dan dipertegas oleh yurisprudensi MARl dan doktrin hukum
ep
yang akan diuraikan sebagai berikut:
k
si
“Meskipun seorang pria menyangkal, namun karena si wanita telah
melakukan “Sumpah Suppletoir” dalam persidangan, yang isinya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. M.A Moegni Djojodirdjo, S.H., dalam bukunya, yang berjudul Perbuatan
si
Melawan Hukum, Tanggung gugat (aansprakelijkheid) untuk kerugian,
yang disebabkan karena perbuatan melawan hukum, yang diterbitkan
ne
ng
oleh Pradnya Paramita, cetakan Kedua Tahun 1982, cetakan kedua
tahun 1982, halaman 19 menyatakan (dalam kutipan):
“.... bahwa orang yang secara bersalah melakukan perbuatan melanggar
do
gu hukum dan dengan itu merugikan orang lain, adalah berwajib mengganti
kerugian.”;
In
A
yang kemudian dalam buku yang sama M.A Moegni Djojodirdjo, S.H., di
halaman 449 yang menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan):
ah
lik
Sebagai ketentuan umum kiranya dapat digunakan kenyataan bahwa
maksud dan pada kewajiban memberikan ganti kerugian adalah untuk
membawa si penderita sedapat mungkin pada keadaan sekiranya tidak
am
ub
terjadi perbuatan melawan hukum;
8. Bahwa beserta ini Pemohon Kasasi/PTFI mohon kepada Mahkamah Agung
ep
Republik Indonesia untuk mengabulkan gugatan provisi terhadap Termohon
k
si
melarang Termohon Kasasi/LVMH dan/atau orang lain yang mendapat
hak atau kuasa darinya, supaya tidak melakukan Perjanjian Distribusi
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa karena gugatan ini telah didasarkan pada bukti-bukti otentik yang
ep
yang Mulia Majelis Hakim Agung memutuskan perkara ini dengan serta
R
merta (uitvorbaar bij voorrad), sesuai dengan ketentuan Pasal 180 ayat
es
(1) HIR/PasaI 191 RBG dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3
M
ng
Tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta (uitvorbaar bij voorrad) dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
provisionil. Berdasarkan pada alasan-alasan tersebut di atas, maka
si
cukup dasar hukum bagi Pemohon Kasasi/PTFI untuk mohon kepada
Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk mengadili dan memberikan
ne
ng
putusan hukum yang mengabulkan seluruh permohonan Pemohon
Kasasi/PTFI;
Dalam Rekonvensi:
do
gu 1. Mohon periksa yang terhormat Majelis Hakim Agung bahwa gugatan
Rekonvensi Termohon Kasasi/LVMH tidak memenuhi syarat materil dan
In
A
syarat formil dalam suatu gugatan Rekonvensi dengan uraian sebagai
berikut:
ah
lik
Tidak terpenuhinya syarat materiil:
Bahwa untuk terpenuhinya suatu syarat materiil dalam suatu gugatan
Rekonvensi baru dianggap sah dan dapat diterima untuk diakumulasi dengan
am
ub
gugatan Konvensi, apabila terpenuhi syarat:
a. Terdapat faktor pertautan hubungan mengenai dasar hukum dan kejadian
ep
yang relevan antara gugatan Konvensi dengan gugatan Rekonvensi; dan
k
si
Bahwa perlu diketahui yang Terhormat Majelis Hakim Agung bahwa gugatan
Konvensi adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
ne
ng
do
gu
yang terpisah dan tidak ada sama sekali penyambung antara Gugatan
Konvensi dengan gugatan Rekonvensi;
ah
lik
ub
hukum;
ep
Lebih lanjut terkait dengan syarat formil tersebut, M. Yahya Harahap, S.H.,
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Grafika, Jakarta, 2005, halaman 478, menyebutkan Iebih lanjut sebagai
si
berikut (kutipan):
Bahwa gugatan Rekonvensi harus memenuhi syarat formil gugatan yaitu:
ne
ng
1. Menyebut dengan tegas subjektif yang ditarik sebagai Tergugat
Rekonvensi;
2. Merumuskan dengan jelas posita atau dalil gugatan Rekonvensi, berupa
do
gu penegasan dasar hukum dan dasar peristiwa yang melandasi gugatan;
3. Menyebut dengan rinci petitum gugatan;
In
A
Tidak terpenuhinya syarat materil:
Apabila unsur-unsur diatas tidak terpenuhi, gugatan Rekonvensi dianggap
ah
tidak memenuhi syarat, dan harus dinyatakan tidak dapat diterima.” Oleh
lik
karena itu, selain eksistensi gugatan Rekonvensi mesti tegas disebutkan
dalam jawaban, mesti disebut dengan tegas pada pihak yang ditarik sebagai
am
ub
Tergugat, terang dalil yang dirumuskan serta rinci satu persatu petitumnya;
Sehubungan dengan itu, menurut Putusan MA Nomor 1154 K/Sip/1973,
ep
gugatan Rekonvensi yang tidak memenuhi unsur syarat formil gugatan,
k
si
Bahwa pada faktanya gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi secara
nyata tidak memenuhi syarat formil dengan tidak menguraikan dan
ne
ng
menegaskan rumusan posita dan petitum secara jelas maka adalah jelas
bahwa gugatan - Rekonvensi tidak memenuhi syarat formil sehingga sudah
do
gu
sepatut dan sepantasnya untuk ditolak oleh Majelis Hakim Agung yang
terhormat;
In
2. Bahwa berdasarkan hal yang dijelaskan diatas maka Pemohon Kasasi/PTFI
A
lik
ub
gugatan a quo;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d. Pemohon Kasasi/PTFI sama sekali tidak pernah merugikan Termohon
si
Kasasi/LVMH dalam bentuk apapun, oleh karena itu tidak ada dasar
hukum bagi Termohon Kasasi/LVMH untuk meminta ganti kerugian materiil
ne
ng
sebesar € 75.000,- (tujuh puluh lima ribu Euro) maupun Immateriil sebesar
€ 30.000.000,- (tiga puluh juta Euro), beserta bunga 6 (enam) % per tahun,
atau dalam jumlah lainnya;
do
gu e. Oleh karena Pemohon Kasasi/PTFI tidak pernah merugikan Termohon
Kasasi/LVMH, maka tidak ada dasar hukum bagi Termohon Kasasi/LVMH
In
A
untuk mohon sita Jaminan conservatoir beslaag dan revindicatôir beslaag
terhadap harta kekayaan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak
ah
lik
milik Pemohon Kasasi/PTFI;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
am
ub
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex
Facti tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan;
ep
Bahwa meskipun gugatan Penggugat adalah mengenai perbuatan
k
melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat pada Penggugat, namun karena
ah
si
“segala perselisihan” yang timbul bukan klausul arbitrase yang bersifat parsial,
maka hal itu menyebabkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang
ne
ng
do
gu
lik
Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
m
ub
MENGADILI:
R
INDOTAMA tersebut;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding untuk membayar
si
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah);
ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Mahkamah Agung
pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2016 oleh Dr. H. Abdurrahman, S.H.,M.H.,
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua,
do
gu Sudrajad Dimyati, S.H.M.H., dan Syamsul Ma’arif, S.H.,LL.M.,Ph.D., Hakim-
hakim Agung masing-masing sebagai Anggota, putusan diucapkan dalam
In
A
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan
dihadiri Anggota-anggota tersebut dan Jarno Budiyono, S.H., Panitera
ah
lik
Pengganti dan tidak dihadiri oleh para pihak.
ub
Ttd./Sudrajad Dimyati, S.H.M.H. Ttd./
Ttd./Syamsul Ma’arif, S.H.,LL.M.,Ph.D. Dr. H. Abdurrahman, S.H.,M.H.
ep
Panitera Pengganti,
k
Ttd./
ah
Jarno Budiyono,S.H.
R
si
Biaya-biaya:
ne
ng
1. Materai : Rp 6.000,00
2. Redaksi : Rp 5.000,00
3. Administrasi Kasasi : Rp489.000,00 +
do
gu
Jumlah : Rp500.000,00
(lima ratus ribu rupiah)
Untuk salinan
In
MAHKAMAH AGUNG RI
A
an. Panitera
Panitera Muda Perdata,
ah
lik
m
ub
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54