SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
KATA PENGANTAR
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur kepada-Nya atas
segala limpahan karunia-Nya, kami diberi kekuatan dan kemudahan dalam penyusunan
Pedoman Keselamatan Pasien di Klinik Semoga Sehat Darussalam.
Klinik Semoga Sehat Darussalam merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Samarinda, yang merupakan ujung tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan Klinik perlu
adanya suatu pedoman yang mengatur dan menjadi dasar dalam penyelenggaraan seluruh
kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien. Penyusunan Pedoman Keselamatan Pasien
Klinik Semoga Sehat Darussalam merupakan salah satu langkah untuk mempersiapkan kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh Klinik yang nantinya berorientasi pada peningkatan cakupan dan
mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan
setempat.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu proses penyusunan Pedoman Keselamatan Pasien Klinik Semoga Sehat
Darussalam ini. Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa Pedoman Keselamatan Pasien
Klinik Semoga Sehat Darussalam ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya bagi kami sebagai dasar dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan keselamatan pasien.
Kami sangat menyadari bahwa Pedoman Keselamatan Pasien Klinik Semoga Sehat
Darussalam ini, masih sangat jauh dari kata sempurna karena berbagai keterbatasan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat yang konstruktif
dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaanya, sehingga apa yang menjadi target,
visi, misi Klinik dapat tercapai dan terlaksana dengan baik demi mencapai status kesehatan
masyarakat yang optimal.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Sasaran 3
D. Ruang Lingkup 3
E. Batasan Operasional 3
F. Landasan Hukum 5
A. Standar Kepemimpinan 6
A. Lingkup Kegiatan 12
BAB V LOGISTIK 41
BAB IX PENUTUP 51
DAFTAR PUSTAKA 50
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 1990an, tercetus suatu pernyataan yang menggemparkan bahwa, terlepas dari
semua kekuatan obat modern yang diketahui dapat menyembuhkan dan memperbaiki penyakit,
suatu fasilitas kesehatan bukanlah tempat yang aman untuk penyembuhan. Sebaliknya, suatu
fasilitas kesehatan merupakan tempat yang penuh dengan risiko yang membahayakan pasien.
Salah satu respon penting terhadap realisasi ini adalah dengan meningkatkan minat terhadap
keselamatan pasien. Semakin jelas bahwa keselamatan pasien telah menjadi satu disiplin ilmu
tersendiri, lengkap dengan pengetahuan dan keahlian terpadu, dan memiliki potensi untuk
merevolusi perawatan kesehatan, mungkin sama radikalnya dengan biologi molekuler yang
secara dramatis meningkatkan kemampuan terapeutik dalam pengobatan.
Keselamatan pasien telah diakui di banyak negara, dengan kesadaran global dipupuk oleh
Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien dari WHO (Emanuel, 2008). Namun tetap ada
tantangan yang signifikan dalam menerapkan kebijakan dan praktik keselamatan pasien.
Komponen keselamatan pasien telah diungkapkan oleh banyak ahli, dan model telah
dipresentasikan. Seiring sejarah intelektual keselamatan pasien berkembang, semakin penting
untuk menentukan keselamatan pasien. Apakah keselamatan pasien merupakan cara untuk
melakukan sesuatu yaitu dalam hal filosofi (baik dengan membuat kerangka kerja, prinsip etika,
dan metode) dan suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan keahlian, ataukah suatu atribut yang
memiliki maksud, tujuan dan kondisi (yang dikatakan aman) atau bahkan merupakan suatu
properti yang muncul dari sistem pelayanan kesehatan. Definisi yang ada sepertinya sangat
beragam dan mengundang pertanyaan. Meskipun Institute of Medicine (IOM) mendefinisikan
keamanan sebagai "kebebasan dari kecelakaan", keselamatan pasien sebagai disiplin atau bidang
penyelidikan.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di Klinik antara lain:
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan Klinik yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas,
keselamatan lingkungan (green productivity) yang dapat berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan “bisnis” Klinik yang terkait dengan kelangsungan hidup Klinik
sebagai suatu fasilitas kesehatan. Kelima aspek keselamatan Klinik tersebut sangat penting
untuk dilaksanakan di setiap Klinik, yang mana harus dikelola secara profesional, komprehensif
dan terintegrasi.
Diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan menjadi
semakin kompleks dan berpotensi menyebabkan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan-KTD
(Adverse Event) apabila tidak dilakukan dengan hati-hati. Di Klinik terdapat ratusan macam
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
obat, puluhan tes dan prosedur, banyak alat dengan teknologinya, bermacam jenis tenaga profesi
dan non profesi yang siap memberikan pelayanan pasien secara terus menerus. Keberagaman
dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan
masyarakat yang berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang berikan, maka
pelaksanaan program keselamatan pasien perlu dilakukan. Berdasakan hal itu, diperlukan suatu
acuan yang jelas dalam melaksanakan keselamatan pasien di suatu fasilitas kesehatan khususnya
Klinik.
Pengaturan keselamatan pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas
pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan
kesehatan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan mengacu pada hal
tersebut, Klinik Semoga Sehat Darussalam perlu membentuk suatu program keselamatan pasien
melalui pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang profesional, komprehensif dan
terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisasi dan dicegah sedini mungkin.
B. TUJUAN
1 Sebagai acuan dalam melaksanakan program keselamatan pasien melalui pengelolaan
risiko dalam suatu manajemen risiko di Klinik Semoga Sehat Darussalam.
2 Terciptanya keselamatan pasien di lingkup kerja Klinik Semoga Sehat Darussalam.
3 Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Klinik Semoga Sehat Darussalam.
4 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan di Klinik Semoga Sehat Darussalam.
5 Meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan
manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh Klinik Semoga
Sehat Darussalam.
C. SASARAN
1. Tersedianya pedoman keselamatan pasien sebagai acuan pelaksanaan manajemen resiko
di Klinik Semoga Sehat Darussalam.
2. Tersedianya bukti sosialisasi pedoman keselamatan pasien kepada pimpinan unit layanan
fungsional dan manajerial serta pegawai di Klinik Semoga Sehat Darussalam
D. RUANG LINGKUP
1. Menyelenggarakan keselamatan pasien melalui pembentukan sistem pelayanan yang
menerapkan standar keselamatan pasien, sasaran keselamatan pasien, dan tujuh langkah
menuju keselamatan pasien.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
E. BATASAN OPERASIONAL
1 Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2 Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera yang dapat dicegah pada pasien.
3 Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya. Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi
(reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko
terintegrasi yang memprioritaskan keselamatan pasien, melalui revisi pengembangan
proses, fungsi dan layanan.
4 Indikator area prioritas adalah suatu varibel yang digunakan untuk menilai suatu
kegiatan yang bersifat klinis untuk menilai dan meningkatkan proses atau hasil klinis
yang terjadi.
5 Indikator sasaran keselamatan pasien adalah sejumlah variabel yang digunakan untuk
mengukur dan menilai keberhasilan pelaksananaan pelayanan kesehatan berorientasi
pada keselamatan pasien.
6 Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian tidak diharapkan yang mengakibatkan kematian
atau cedera serius.
7 Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian tidak diharapkan yang
mengakibatkan cedera pasien akibat tidak melaksanakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak
dapat dicegah.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission) yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi.
9 Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden yang telah terpapar kepada pasien, tetapi
tidak menyebabkan cedera.
10 Kejadian potensial cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden.
11 Root Cause Analysis/analisis akar masalah (RCA) adalah suatu proses terstruktur untuk
mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
penyimpangan kinerja termasuk KTD
12 FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) adalah salah satu cara atau metode
pembelajaran yang berfungsi mengidentifikasi potensi terjadinya masalah atau error
dalam sebuah proses di Klinik, FMEA fokus pada pencegahan kesalahan atau malpraktek
dalam proses pelayanan kesehatan dan penanganan pasien.
F. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3441)
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679)
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/PER/X/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 464)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 413)
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. PERAN KEPEMIMPINAN
Standar peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien merupakan salah
satu kegiatan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal:
1. Mendorong dan menjamin implementasi Keselamatan Pasien secara terintegrasi dalam
organisasi melalui penerapan tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien
2. Menjamin berlangsungnya kegiatan identifikasi risiko Keselamatan Pasien dan menekan
atau mengurangi insiden secara proaktif
3. Menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang Keselamatan Pasien
4. Mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan
meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan Keselamatan
Pasien
5. Mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi setiap unsur dalam meningkatkan kinerja
fasilitas pelayanan kesehatan dan Keselamatan Pasien
Selain beberapa poin kegiatan di atas, guna mendukung terpenuhinya standar peran
kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien, sebagai pimpinan fasilitas kesehatan
dapat menjamin terlaksananya beberapa persyaratan yang meliputi :
1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola Keselamatan Pasien
2. Tersedia kegiatan atau program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan Insiden
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari fasilitas
pelayanan kesehatan terintegrasi dan berpartisipasi dalam Keselamatan Pasien
4. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap Insiden, termasuk asuhan kepada pasien
yang terkena musibah, membatasi risiko, dan penyampaian informasi yang benar dan
jelas untuk keperluan analisis
6. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan Insiden termasuk
penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang analisis akar masalah Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan kejadian sentinel pada saat
Keselamatan Pasien mulai dilaksanakan
7. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis Insiden, atau kegiatan proaktif
untuk memperkecil risiko, termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan kejadian sentinel
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
8. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar
pengelola pelayanan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan dengan pendekatan antar
disiplin
9. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan perbaikan
kinerja fasilitas pelayanan kesehatan dan perbaikan Keselamatan Pasien, termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
10. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif
untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan dan
Keselamatan Pasien, termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
pasien, dan tujuh langkah menuju keselamatan pasien melalui pelaksanaan manajemen
risiko, dan bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan dengan Kepala Klinik,
semua anggota staf medis, semua pegawai dan dengan pihak luar Klinik.
2) Koordinasi dan Uraian Tugas
Dikarenakan fungsi tim keselamatan pasien sangat luas dan kegiatan klinik yang sangat
beragam, maka untuk keberhasilan program keselamatan pasien, Klinik harus menetapkan
mekanisme koordinasi baik secara formal maupun informal antara tim keselamatan pasien
dengan semua unit layanan struktural dan fungsional klinik serta fungsi lain di dalam dan di
luar klinik.
Kepala Klinik, berfungsi sebagai pembuat keputusan untuk berbagai kegiatan penting
dalam program keselamatan pasien. Bagian Keuangan bertanggungjawab dalam
pembiayaan dan memberikan informasi yang berharga untuk program keselamatan pasien,
mengawasi operasi keuangan sesuai dengan dana yang ada dan mengawasi kinerja analisis
keuangan Klinik. Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian, bertanggung jawab untuk
mengembangkan efektifitas uraian tugas dan proses penilaian kinerja, pemeriksaan latar
belakang pegawai, verifikasi izin, pemberian cuti pegawai dan pemeriksaan kesehatan
pegawai secara berkala yang semuanya penting untuk mencegah serta melindungi staf
medis dan non medis yang melakukan tindakan/ pelayanan.
Ketua Tim keselamatan pasien memiliki tanggung jawab utama dalam upaya asuhan
pasien lebih aman. Tugas Tim Keselamatan Pasien dalam hal manajemen risiko sebagai
berikut :
a. Meningkatkan mutu pelayanan dengan menerapkan standar keselamatan pasien, sasaran
keselamatan pasien, dan tujuh langkah menuju keselamatan pasien
b. Mencegah dan mengurangi kerugian dengan cara mengembangkan mekanisme
identifikasi risiko seperti laporan insiden, rujukan staf, tinjauan rekam medik, tinjauan
keluhan pasien.
c. Mengembangkan dan memelihara hubungan kolaborasi dengan unit layanan terkait
yaitu semua ruang/unit pelayanan.
d. Mengembangkan aturan dan prosedur di area yang rentan terjadi risiko seperti informed
consent, kerahasiaan dan penanganan kejadian sentinel.
e. Membuat dan menyampaikan laporan kinerja tahunan kepada Kepala Klinik
Keselamatan pasien adalah bagian dari struktur manajemen puncak dibawah Kepala
klinik. Tugasnya adalah mencegah kerugian (loss prevention) misalnya dengan inspeksi
keamanan, pendidikan karyawan, analisa statistik tentang sumber potensial klaim dan
mengendalikan kerugian (loss control), dengan cara mengidentifikasi, investigasi,
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
mengevaluasi, memonitor, mengukur, menangani klaim dan mengatasi risiko yang terkait
dengan sumber daya manusia, sistem prosedur, pengawasan internal maupun gabungannya.
Tugas tim keselamatan pasien antara lain :
a. Menyusun kebijakan dan pengaturan di bidang Keselamatan Pasien untuk ditetapkan
oleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
b. Mengembangkan program Keselamatan Pasien di fasilitas pelayanan kesehatan;
c. Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan
program Keselamatan Pasien di fasilitas pelayanan kesehatan;
d. Melakukan pelatihan Keselamatan Pasien bagi fasilitas pelayanan kesehatan;
e. Melakukan pencatatan, pelaporan Insiden, analisis insiden termasuk melakukan RCA,
dan mengembangkan solusi untuk meningkatkan Keselamatan Pasien;
f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan fasilitas pelayanan
kesehatan dalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien;
g. Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan; dan
h. Mengirim laporan Insiden secara kontinu melalui e-reporting sesuai dengan pedoman
pelaporan Insiden. Pelaporan kinerja tahunan menilai pencapaian dan pengembangan
kegiatan keselamatan pasien, mengukur tujuan dan sasaran keselamatan pasien secara
spesifik. keselamatan pasien harus menyiapkan laporan tahunan untuk menentukan
kegiatan selanjutnya.
Ketua
(Amelia Nur Safitri, A. Md. Kep)
BAB III
STANDAR FASILITAS
Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang
1. Sarana Kesekretariatan
a. Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris yang purna waktu
b. Komputer, printer dan internet
c. Telepon
d. Sarana kesekretariat lainnya
2. Dukungan Manajemen
Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa :
a. Surat Keputusan untuk Komite /Tim Keselamatan Pasien
b. Menyediakan anggaran untuk :
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang
Pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan rapat rutin
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup dari tim Keselamatan Pasien adalah :
1. Menyelenggarakan keselamatan pasien melalui pembentukan sistem pelayanan yang
menerapkan standar keselamatan pasien, sasaran keselamatan pasien, dan tujuh langkah
menuju keselamatan pasien.
2. Melaksanakan pelayanan dengan mengutamakan keselamatan melalui sistem manajemen
resiko yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya; dan
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
3. Manajemen resiko dirancang untuk mengidentifikasi, menilai, mencegah dan mengontrol
kerugian yang timbul akibat cedera pada pegawai, kewajiban pembayaran hutang, properti,
kepatuhan terhadap peraturan dan kerugian lain yang timbul dalam proses kegiatan.
Program manajemen risiko mencakup pencegahan kehilangan, kontrol dan kegiatan
peningkatan mutu berkesinambungan. Upaya tim untuk melaksanakan program
manajemen risiko mencakup dokter, administrator, manajemen, pengawas dan karyawan
front line untuk mengidentifikasi, meninjau, mengevaluasi dan pengendalian risiko yang
mengganggu mutu pelayanan pasien, keselamatan.
Ruang lingkup Manajemen Resiko :
a. Terkait dengan pelayanan pasien
• Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien.
• Konsekuensi hasil pengobatan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
• Kerahasiaan dan pemberian informasi yang sesuai.
• Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan.
• Pasien diberitahu tentang risiko
• Pengobatan yang nondiskriminatif
b. Terkait dengan staf medis
• Apakah telah dilakukan kredensial terhadap staf medis
• Apakah tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur baku
• Apakah pasien dikelola dengan benar
• Apakah staf yang kita miliki telah cukup dilatih
c. Terkait dengan karyawan
• Menjaga lingkungan yang aman
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
Bangun sistem dan proses untuk mengelola risiko dan mengindentifikasi kemungkinan
terjadinya kesalahan
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN :
Untuk tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan :
a) Pelajari kembali struktur dan proses untuk pengelolaan risiko klinis dan non klinis,
dan pastikan hal ini sudah terintegrasi dengan keselamatan pasien dan staf komplain
dan risiko keuangan serta lingkungan.
b) Kembangkan indikor-indikator kinerja untuk sistem manajemen risiko anda
sehingga dapat di monitor oleh pimpinan.
c) Gunakan informasi-informasi yang diperoleh dari sistem pelaporan insiden dan
asesmen risiko untuk perbaikan pelayanan pasien secara pro-aktif.
Untuk tingkat Unit/Pelaksana :
a) Giatkan forum-forum diskusi tentang isu-isu manajemen risiko dan keselamatan
pasien, berikan feedback kepada manajemen.
b) Lakukan asesmen risiko pasien secara individual sebelum dilakukan tindakan
c) Lakukan proses asesmen risiko secara reguler untuk tiap jenis risiko dan lakukan
tindaka-tindakan yang tepat untuk meminimalisasinya.
d) Pastikan asesmen risiko yang ada di unit anda masuk ke dalam proses asesmen
risiko di tingkat organisasi dan risk register.
a) Gunakan informasi yang berasal dari sistem pelaporan insiden, asesmen risiko,
investigasi insiden, audit dan analisa untuk menetapkan solusi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Hal ini mencakup redesigning system dan proses, penyelarasan pelatihan
staf dan praktek klinik.
b) Lakukan asesmen tentang risiko-risiko untuk setiap perubahan yang direncanakan.
c) Monitor dampak dari perubahan-perubahan tersebut
d) Implementasikan solusi-solusi yang sudah dikembangkan eksternal. Hal ini
termasuk solusi yang dikembangkan oleh KNKP atau Best Practice yang sudah
dikembangkan oleh Fasilitas Klesehatan lain
Untuk tingkat Unit/Pelaksana :
a) Libatkan tim anda dalam pengembangan cara-cara agar asuhan pasien lebih baik dan
lebih aman.
b) Kaji ulang perubahan-perubahan yang sudah dibuat dengan tim anda untuk
memastikan keberlanjutannya
c) Pastikan tim anda menerima feedback pada setiap followup dalam pelaporan
insiden.
Pada langkah identifikasi risiko, sesuai dengan pedoman terbaru fasilitas pelayanan
kesehatan melakukan pemisahan antara risiko yang pernah terjadi di fasilitas pelayanan
kesehatan dengan proses berisiko tinggi (untuk risiko-risiko yang kemungkinan bisa
terjadi).
Upaya
Tingkat risiko
Penanganan Penanggu Pelaporan
Pelayanan Risiko yang (sangat tinggi, Penyebab Pencegahan
No Akibat jika ng jawab jika terjadi
/Unit Kerja mungkin terjadi tinggi, sedang, terjadinya risiko
terkena (PIC) paparan
rendah)
risiko
c. Analisis Risiko
1) Analisis risiko diawali dengan melakukan analisis tingkat keparahan risiko
2) Untuk kejadian sentinel dan KTD : lakukan Root Cause Analysis (RCA)
3) Upaya proaktif untuk memperbaiki suatu proses/prosedur pelayanan: lakukan
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
Analisis risiko harus mempertimbangkan bahwa telah ada kontrol atas risiko saat
ini, termasuk kemungkinan keparahan apabila risiko tersebut muncul menjadi sebuah
insiden (risiko yang potensial menjadi insiden),dan kemungkinan terjadinya insiden.
Penilaian dan rangking risiko dilakukan menggunakan kategori kemungkinan dan
konsekuensi.
Lihat tabel kategori probabilitas dan dampak serta matriks penilaian risiko di
bawah ini :
a. Risiko Klinis
Probabilitas/ Frekuensi Kejadian
Level Frekuensi Kejadian Aktual
1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2-5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1-2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
memperpanjang perawatan
4 Berat ( Major ) Cidera Luas kehilangan fungsi utama permanen
(motoric, sensorik, psikologis, intelektual),
permanen/ irreversible/tidak berhubungan dengan
penyakit. Kerugian keuangan besar
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
(Catastrophic ) penyakit. Kerugian keuangan sangat besar.
Kategori Risiko
Kategori Risiko sangat penting dalam menjamin identifikasi Risiko yang
komprehensif dan pengikhtisaran atau pelaporan Risiko. Kategori Risiko disusun
sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi. Kategori Risiko minimal di
Kementerian Kesehatan adalah sebagaimana tabel berikut:
Kategori Dampak
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
ke level terendah (risiko sisa) dan meminimalisir dampak atau kerugian yang timbul dari
insiden yang sudah terjadi.
Terdiri dari dua kategori :
o Kategori biru atau hijau : investigasi sederhana (lembar investigasi sederhana
terlampir)
o Kategori kuning dan merah : RCA (Root Cause Analysis)
Lembar Kerja Investigasi Sederhana
Untuk Risiko Biru/Hijau
Penyebab langsung insiden : ………………………………………………………………………………………………….
Jika tidak ada kejadian, tetapi kita akan memperbaiki suatu sistem agar minimal risiko, maka
lakukan FMEA (Falilure Mode and Effect Analysis)
Modus- Indikator
Kemudahan Risk
modus Kemungkinan Tingkat untuk
Penyebab dideteksi Priority Solus
egagalan Aakibatnya terjadinya keparahan mengukur
terjadinya (D=Detectability Number i
/ (O=Occurance) (S=Severity) keberhasila
) (RPN)
kesalahan dari solusi
Kemungkinan Terjadi Amat Sangat Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau
1
Rendah tidak ada yang ingat kapan terakhir terjadi
Tidak Ada Peluang Untuk Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya
10
Diketahui kesalahan
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
Berpeluang Sedang Untuk Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi
5
Diketahui tidak otomatis atau dilakukan secara sampling
4 Berpeluang Tinggi Untuk Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak
3 Diketahui otomatis
Hampir Dipastikan Untuk Ada proses otomatis yang akan menghentikan proses
1
Diketahui untuk mencegah kesalahan
Mulai
Selesai
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Tim Keselamatan Pasien
direncanakan dalam pertemuan bulanan Tim Keselamatan Pasien, yang selanjutnya akan
disosialisasikan pada lokakarya mini lintas program di Klinik Semoga Sehat Darussalam sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Tim Keselamtaan Pasien perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim
Keselamatan Pasien.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Tim Keselamatan Pasien, perlu
diperhatikan keselamatan kerja seluruh karyawan Klinik Semoga Sehat Darussalam dan seluruh
pengunjung terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk
setiap kegiatan Tim Keselamatan Pasien yang akan dilaksanakan.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Standar Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan merupakan upaya fasilitas
pelayanan kesehatan di bidang Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan. Kriteria standar Keselamatan Pasien
dalam kesinambungan pelayanan meliputi:
1. Pelayanan secara menyeluruh dan terkoordinasi mulai dari saat pasien masuk, pemeriksaan,
diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan, pemindahan pasien, rujukan, dan
saat pasien keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan
2. Koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan ketersediaan sumber
daya fasilitas pelayanan kesehatan
3. Koordinasi pelayanan dalam meningkatkan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan
keluarga, asuhan keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi, rujukan, dan tindak lanjut
lainnya, dan
4. Komunikasi dan penyampaian informasi antar profesi kesehatan sehingga tercapai proses
koordinasi yang efektif.
Standar penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan Keselamatan Pasien merupakan kegiatan mendesain proses baru atau memperbaiki
proses yang telah ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis insiden, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta Keselamatan
Pasien. Kriteria standar penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan Keselamatan Pasien meliputi:
1. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
2. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara
lain terkait dengan pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu
pelayanan, dan keuangan
3. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan evaluasi semua insiden dan secara
proaktif melakukan evaluasi 1 (satu) proses kasus risiko tinggi setiap tahun, dan
4. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menggunakan semua data dan informasi hasil
evaluasi dan analisis untuk menentukan perubahan sistem (redesain) atau membuat sistem
baru yang diperlukan, agar kinerja dan Keselamatan Pasien terjamin
Proses perancangan (desain) yang baik dilakukan dengan mengacu pada visi, misi, dan
tujuan fasilitas pelayanan kesehatan, kebutuhan pasien, petugas pelayanan kesehatan, kaidah
klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien
sesuai dengan tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
Memantau dan meninjau sistem yang sedang berjalan, penting untuk memastikan bahwa
rencana keselamatan resiko tetap relevan. Mengingat bahwa banyak faktor yang dapat
mempengaruhi perubahan “kemungkinan dan dampak risiko” setiap saat, maka keselamatan
resiko harus melakukan pemantauan berulang kali, serta meninjau kembali setiap langkah dalam
proses keselamatan pasien. Penentuan indikator keselamatan, prioritas risiko dan perencanaan
kegiatan, memperhitungkan laporan insiden internal, litigasi dan informasi klaim, informasi
audit, keluhan pelangan.
Pemimpin unit layanan informasi secara sistematis harus menyusun indikator keselamatan
pasien dengan memperhatikan standar keselamatan pasien dengan beracuan pada tujuh langkah
menuju keselamatan pasien, menetapkan prioritas resiko menurut kaparahan resiko (sesuai
warna/bands resiko) dan pemantauan terhadap pelaporan insiden dan penanganannya.
Adapun tujuan dari proses pemantauan yang dilakukan secara berkesinambungan meliputi:
1. Terciptanya keselamatan pasien
2. Untuk mengembangkan sebuah daftar risiko (risk register) secara komprehensif yang
diprioritaskan untuk membuat rencana tindakan terhadap risiko yang signifikan dan moderat
3. Untuk mengembangkan daftar risiko internal dan rencana kegiatan untuk semua unit kerja
4. Untuk mengembangkan profil utama risiko dan risiko signifikan yang mungkin timbul dari
kegiatan klinik, serta untuk menganalisis risiko yang berdampak terhadap keuangan,
kemungkinan risiko yang mungkin muncul menjadi insiden dan kemungkinan untuk
mengontrol.
MEKANISME PELAPORAN
Analisis diawali dengan pengumpulan informasi tertulis dari masing-masing unit untuk
mengidentifikasi risiko yang ada. Risiko yang telah diidentifikasi selanjutnya dikompilasi dan
dilakukan analisis skala kemungkinan, analisis akibat/dampak risiko dan status risiko sesuai
tabulasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Data risiko yang terkumpul dilakukan analisis
untuk mengetahui akar masalah dan dampak yang dapat ditimbulkan apabila risiko terjadi.
Risiko yang ada dinilai skala prioritasnya dan dipilih yang mempunyai status risiko tertinggi
untuk diangkat menjadi prioritas masalah yang akan dianalisis secara lebih lanjut. Analisis risiko
akan menghasilkan alternatif pemecahan masalah dan rencana tindak lanjut.
Alternatif pemecahan masalah dan rencana tindak lanjut akan dijadikan rekomendasi untuk
diusulkan oleh Tim Keselamatan Pasien kepada Kepala Klinik Semoga Sehat Darussalam untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya. Manajemen risiko dilakukan setahun sekali pada
akhir tahun agar dapat di laporkan.
Mekanisme pelaporan insiden diawali dengan pengumpulan informasi tertulis oleh
unit/pelaksana/pasien yang terkena dampak yang kemudian di lakukan tindakan sesuai dengan
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
band grading resiko yang hasilnya dilaporkan kepada kepala Klinik Semoga Sehat Darussalam
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya. Setiap insiden harus dilaporkan kepada tim
Keselamatan Pasien Klinik Semoga Sehat Darussalam dalam waktu paling lambat 2x24 jam
dengan menggunakan format laporan yang ada. Tim Keselamatan Pasien melakukan investigasi
dalam bentuk wawancara dan pemeriksaan dokumen. Berdasarkan hasil investigasi, Tim
Keselamatan Pasien menentukan derajat insiden (grading) dan melakukan RCA (Root Cause
Analysis) dengan metode baku untuk menemukan akar masalah. Tim Keselamatan Pasien harus
memberikan rekomendasi keselamatan pasien kepada pimpinan Klinik Semoga Sehat
Darussalam berdasarkan hasil RCA.
Klinik Semoga Sehat Darussalam harus melakukan pelaporan insiden secara online dan
tertulis kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien sesuai dengan format yang ada. Pelaporan
insiden tersebut, disampaikan setelah dilakukan analisis, serta mendapatkan rekomendasi dan
solusi dari tim Keselamatan Pasien Klinik Semoga Sehat Darussalam.
Setelah menerima pelaporan insiden, Komite Nasional Keselamatan Pasien akan melakukan
pengkajian dan memberikan umpan balik berupa rekomendasi Keselamatan Pasien dalam
rangka mencegah berulangnya kejadian yang sama di fasilitas pelayanan kesehatan lain secara
nasional.
Laporan Insiden adalah laporan secara tertulis setiap keadaan yang tidak konsisten dengan
kegiatan/ prosedur rutin yang berlangsung di Klinik terutama untuk pelayanan kepada pasien.
Secara umum maksud laporan insiden adalah untuk mengingatkan kepada manajemen risiko
bahwa ada keadaan yang mengancam terjadinya klaim. Identifikasi akan membantu langkah
langkah yang akan diambil klinik terhadap risiko tersebut.
Laporan insiden terdiri dari :
1. Laporan insiden Klinik (Internal): Pelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial
cedera dan insiden yang menimpa pasien, keluarga, pengunjung, maupun karyawan yang
terjadi di klinik.
2. Laporan insiden keselamatan pasien (eksternal): Pelaporan secara anonim dan tertulis ke
Komite Nasional Keselamatan Pasien yakni setiap kondisi potensial cedera dan insiden
keselamatan pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi, dan solusinya.
Jenis-jenis insiden dan kondisi yang harus dilaporkan sebagai berikut:
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
1. Kejadian sentinel adalah insiden yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
sebagai berikut :
a) Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh bunuh diri)
b) Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau kondisi
yang mendasari penyakitnya.
c) Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah.
d) Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yang bukan orang
tuanya.
2. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar
ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinyainsiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.
5. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Tipe Insiden:
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Proses Medikasi / Cairan Infus/Oksigen
5. Alat Medis
6. Perilaku pasien
7. Pasien jatuh
8. Pasien Kecelakaan
9. Infrastruktur / Sarana / Bangunan
10. Sumber daya / Manajemen
Narrative Chronology
Timeline
Tabular Timeline
Time Person Grid
e) Identifikasi CMP (Care Management Problem)
(Brainstorming, Brainwriting)
f) Analisis Informasi
5 Why’s,
Analisis Perubahan
Analisis Penghalang
FishBone / Analisis Tulang Ikan
g) Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk perbaikan
FORMULIR PELAPORAN
Formulir yang digunakan dalam kegiatan keselamatan pasien di Klinik Semoga Sehat
Darussalam terdiri dari :
1. Buku Formulir Laporan KTD, KNC, KPC, dan KTC
2. Formulir Pelaporan Insiden Ke Tim Keselamatan Pasien
3. Formulir Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ke Komite Nasional Keselamatan Pasien
4. Formulir Register Risiko
5. Formulir Identifikasi Proses Berisiko Tinggi
6. Formulir Monitoring Sasaran Keselamatan Pasien
7. Formulir Risiko Jatuh Pasien
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
BAB IX
PENUTUP
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di Klinik maka
pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien Klinik sangatlah penting. Melalui kegiatan ini
diharapkan terjadi penurunan insiden sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap klinik. Program Keselamatan Pasien merupakan never ending proses,
karena itu diperlukan budaya termasuk motivasi yang cukup tinggi untuk bersedia melaksanakan
program keselamatan pasien secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
KLINIK “SEMOGA SEHAT” DARUSSALAM
SIO : 91204097727910002
Jalan KH. Abdullah Marisie Samarinda – Kalimantan Timur (75111)
Telepon (0541) 7777474 / Handpone 082250943748
Email : kssdarussalamsmd@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2008. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient
Safety). Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Di Lingkungan Kementerian Kesehatan