BKKBN melaksanakan Pendataan Keluarga di seluruh Indonesia secara serentak mulai 1 April hingga 31 Mei
2021.(ANTARA/HO-BKKBN)
Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) mendata sekitar 77,9 juta keluarga di seluruh Indonesia dalam
Pendataan Keluarga yang dilaksanakan serentak mulai 1 April hingga 31 Mei
2021.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sebagaimana dikutip dalam siaran pers BKKBN
di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa Pendataan Keluarga 2021 dilakukan
untuk memperoleh data mikro keluarga yang akan dijadikan sebagai dasar
dalam perencanaan pembangunan.
Pendataan Keluarga tahun 2021, menurut dia, penting bagi penyediaan basis
data keluarga untuk merancang Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta program
pembangunan pemerintah yang lain.
Hasil pendataan akan meliputi profil pasangan usia subur, keluarga dengan
balita, keluarga dengan remaja, keluarga dengan orang lanjut usia, keluarga
dengan risiko stunting, dan kondisi kesejahteraan keluarga.
"Semua potensi dan tantangan keluarga merupakan potensi dan tantangan bagi
bangsa. Maka kita lakukan pendataan untuk mengukur kualitas kemandirian dan
kebahagiaan keluarga di Indonesia," kata Hasto.
Mantan Bupati Kulon Progo itu mengemukakan bahwa keluarga adalah bagian
fundamental dalam masyarakat, agama, dan negara.