Anda di halaman 1dari 3

[ADIB SOBARKHAH – X902308012] PPG PRAJABATAN 2023

Lembar Kerja Lk 2.b Pembelajaran dan Asesmen pada Teaching Factory.


1. Apa yang Anda pahami tentang pembelajaran dalam konteks teaching factory?

Jawaban

Pembelajaran dalam konteks teaching factory (TeFa) adalah suatu konsep


pembelajaran di SMK berbasis dunia kerja berupa produksi/jasa yang mengacu
kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri, dan dilaksanakan dalam
suasana seperti yang terjadi diindustri. Suasana yang dimaksud yaitu
pembelajaran praktik dilakukan pada lingkungan yang merupakan replika industri,
dan dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti di industri. Konsep teaching
factory yaitu dengan menggabungkan konteks belajar dan lingkungan kerja yang
realistis dan memunculkan pengalaman belajar yang relevan sesuai dengan
bidang keahliannya. Pembelajaran berbasis produksi hanya sebatas pada proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan industri pasangan, akan tetapi kurikulum
yang digunakan mengacu pada kurikulum dari Pemerintah (Kemendikbudristek)
yang berlaku, namun perlu dilakukan integrasi pengalaman dunia kerja ke dalam
kurikulum SMK. Dalam konsep ini melibatkan langsung dari industri sesuai
dengan bidangnya mulai dari proses sampai penjualan produk yang telah
disesuaikan standar industri. Selain keterlibatan industri pasangan, teaching
factory juga harus melibatkan Pemda/Pemkot/Provinsi maupun orang tua dan
masyarakat dalam perencanaan, regulasi maupun implementasinya. Sesuai
dengan prinsip pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada peserta didik,
peserta didik SMK harus terlibat langsung dalam proses produksi, sehingga
kompetensinya dibangun berdasarkan kebutuhan industri. Guru sebagai
fasilitator dapat melakukan asesmen selama proses pembelajaran pembuatan
produk/jasa (asesmen formatif) dan menilai hasil akhir pembelajaran berupa
produk/jasa (asesmen sumatif).

Pembelajaran berbasis proyek dapat berhasil apabila perameter penerapan


teaching factory menjadi dasar untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan
teaching factory, yang terdiri dari: Manajemen, Bengkel/laboratorium, Pola
Pembelajaran Training, Marketing, Promosi, Produk/jasa, Sumber daya manusia,
dan hubungan industri. Pembelajaran berbasis proyek ini dapat dilaksanakan
mengikuti alur sebagai berikut

- Perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan industri dan masyarakat,


menentukan produk yang akan diproduksi, jobsheet yang akan digunakan,
menyusun jadwal blok, dan menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan.

TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN - UNS Page 1


[ADIB SOBARKHAH – X902308012] PPG PRAJABATAN 2023

- Pelaksanaan merupakan tahap peserta didik memproduksi produk sesuai


dengan jobsheet dan jadwal blok dengan dibimbing dan diarahkan instruktur
yang kompeten dari guru atau praktisi industri.
- Penilaian atau asesmen terhadap produk yang dihasilkan oleh peserta didik
oleh instruktur (guru/praktisi) berdasarkan standar kualitas industri.
- Pengiriman produk dilakukan setelah produk dinyatakan memenuhi standar
kualitas industri selanjutnya dapat dikirim ke konsumen.

2. Komponen apa saja yang penting pada pembelajaran teaching factory?

Jawaban

Komponen yang penting pada pembelajaran teaching factory yaitu pembelajaran


yang mengaitkan antara Produk, Lembar Kerja (Jobsheet), dan dilaksanakan
dalam sistem jadwal blok. Penjelasan lebih rinci sebagai berikut:
a. Produk barang atau jasa pada pembelajaran ini merupakan media
pengantar untuk mencapai suatu kompetensi tertentu yang relevan dengan
kebutuhan industri dan masyarakat. Produk barang atau jasa adalah inti dari
pembelajaran teaching factory.
b. Rencana pembelajaran dan lembar kerja (jobsheet) adalah perangkat
pembelajaran yang disiapkan oleh guru berkolaborasi dengan pihak industri
berdasarkan analisis produk atau jasa yang akan diproduksi. Lembar kerja
(jobsheet) berisi urutan kerja dan penilaian (asesmen) sesuai dengan
prosedur kerja standar industri. Jobsheet penting untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas industri.
c. Sistem jadwal blok adalah jadwal pembelajaran yang disusun berdasarkan
produk yang akan diproduksi. Jadwal blok merupakan persyaratan
terselenggaranya pembelajaran teaching factory yang mengatur kontinuitas
proses pembelajaran dalam pencapaian kompetensi, menyelaraskan budaya
belajar dengan budaya industri, menyelaraskan proses pembelajaran dengan
proses produksi dan mengoptimalisasi penggunaan alat praktik untuk proses
pembelajaran. Jadwal blok berfungsi untuk memastikan bahwa pembelajaran
berjalan secara efektif dan efisien disesuaikan dengan sumber daya yang
ada di sekolah.

Selain ketiga komponen di atas, pembelajaran teaching factory juga


membutuhkan komponen pendukung lain seperti ruang dan peralatan praktik
yang menunjang kegiatan produksi, instruktur yang kompeten untuk

TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN - UNS Page 2


[ADIB SOBARKHAH – X902308012] PPG PRAJABATAN 2023

memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta didik dalam proses produksi,
dan kerjasama dengan industri untuk memastikan bahwa pembelajaran
teaching factory sesuai dengan kebutuhan industri.

3. Sekolah Anda memiliki peralatan bengkel yang memadai untuk mendukung


pembelajaran teaching factory, tetapi jumlah peralatan tidak sebanding dengan
jumlah peserta didik yang terdiri dari 3 rombel. Bagaimana strategi Anda agar
pembelajaran praktik pada teaching factory bisa berjalan efektif dan melibatkan
semua rombel.

Jawaban

Strategi yang dapat diterapkan agar pembelajaran praktik pada teaching factory
bisa berjalan efektif dan melibatkan semua rombel dengan keterbatasan jumlah
peralatan, pembelajaran dapat dilaksanakan dengan sistem jadwal blok. Jadwal
blok termasuk pilar utama dalam implementasi pembelajaran teaching factory.
Jadwal blok adalah persyaratan terselenggaranya pembelajaran teaching factory
yang mengatur kontinuitas proses pembelajaran dalam pencapaian kompetensi,
menyelaraskan budaya belajar dengan budaya industri, menyelaraskan proses
pembelajaran dengan proses produksi dan mengoptimalisasi penggunaan alat
praktik untuk proses pembelajaran. Pembelajaran blok berfungsi sebagai upaya
mengoptimalkan pemanfaatan yang ada di sekolah baik peserta didik, guru,
sarana, dan prasarana dalam rangka menciptakan situasi belajar mengajar yang
lebih efektif dan efisien. Dalam kasus ini sarana berupa jumlah peralatan tidak
sebanding dengan jumlah peserta didik yang terdiri dari 3 rombel. Penjadwalan 3
rombel dilakukan secara blok atau semi blok dalam seminggu secara bergantian
setiap kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dimungkinkan praktik
secara bersama. Contoh jadwal blok (full blok) yang diterapkan yaitu pada
minggu pertama praktik rombel 1, sedangkan rombel 2 dan rombel 3
pembelajaran teori begitu juga minggu seterusnya.
**) Catatan: Hasil pekerjaan diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.

TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN - UNS Page 3

Anda mungkin juga menyukai