Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PembelajaranTeaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa
yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industridan dilaksanakan dalam
suasana seperti yang terjadi di industri.PelaksanaanTeaching Factory menuntut keterlibatan
mutlak pihak industrisebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di
SMK.PelaksanaanTeaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah,pemerintah
daerah danstakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan,implementasi maupun
evaluasinya.Teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan
yangsesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antarapengetahuan yang
diberikan sekolah dan kebutuhan industri.Teachingfactory merupakan pengembangan dari
unit produksi yakni penerapan sistemindustri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK.
Unit produksi adalahpengembangan bidang usaha sekolah selain untuk menambah
penghasilansekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan,peningkatan
SDM, dll juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata pada siswanya.
Penerapan unit produksi sendiri memiliki landasanhukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 1990 pasal 29 ayat 2 yaitu"Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah
kejuruan menjadi tenagakerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit
produksi yangberoperasi secara profesional."Pembelajaran melalui teaching factory
bertujuan untuk menumbuh-kembangkankarakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab,
jujur, kerjasama,kepemimpinan, dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta
meningkatkankualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi
(competencybased training) menuju ke pembelajaran yang membekali
kemampuanmemproduksi barang/jasa (production based training).Konsepsi
dasarPelaksanaanTeaching Factory diSMK Negeri 1 SragenTeaching Factory adalah
mengimplementasikan“Factory to

Iklan

Classroom” yang bertujuan untuk melakukan transfer lingkungan produksi diindustri secara nyata ke
dalam ruang praktik. Kehidupan produksi yang nyatasangat dibutuhkan untuk meningkatkan
kompetensi pengajaran yang berbasisaktivitas nyata dari praktik industri pada setiap
harinya.Selanjutnya pengembangan sistem pembelajaran berbasis Teaching Factory diSMKNegeri 1
Sragen merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah adayaituCompetency Based Educationand
Training (CBET) danProductionBased Education and Training (PBET), dalam pengertiannya bahwa
suatuproses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakanberdasarkan prosedur
dan standar bekerja (Standard Operation Procedure)yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk
yang sesuai dengan tuntutanpasar/konsumen (industri). Adapun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan olehSMKNegeri 1 Sragen dalam rangka pengembangan,pertamaadalah Implementasi
PembelajaranCBET diarahkan menjadi PBET, yang kemudian berlanjut ke Teaching
Factory.Pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (lifeskill)dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yangsesungguhnya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan tuntutanpasar/konsumen. Dengan perkataan lain, untuk mencapai
kompetensi tertinggi,Jobsheet dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar
kerjayang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutanpasar artinya
kualitasnya sudah dipercayai pasar, bukan produk gagal.Perubahan pada kurikulum yang berlaku
perlu dilakukan dalam rangkamemenuhiSKKNIdan penyesuaian terhadap implementasi
pembelajaran yangditerapkan pada Teaching Factory.Proses penerapan program Teaching Factory
adalah dengan memadukankonsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi
keahlianyang relevan, misalnya : pada program keahlian Multimedia melalui kegiatanPengembangan
Unit Usaha yang dikerjakan oleh peserta didik.Keduapenyediaan bahan pembelajaran. Bahan
pembelajaran merupakanfasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan

pembelajaran ini bisa berupa bahan bacaan, media, alat peraga, atau alatpendukung lainnya. Untuk
menyukseskan Pengembangan Teaching Factory diSMKNegeri 1 Sragen ini bahan pembelajaran perlu
disiapkan dan diadakansecara lengkap, sehingga proses belajar mengajar tidak terhambat
olehkurangnya bahan pembelajaran. Ketiga penyediaan fasilitas ruang praktik siswayang
peralatannya lengkap, sesuai/sama dengan yang ada di dunia industri,agar tamatan nantinya
memiliki kompetensi yang sama dengan kompetensiyang dibutuhkan oleh Industri.Selanjutnya yang
tak kalah penting, yang sangat menentukan keberhasilanpengembangan teaching factorySMKNegeri
1 Sragen adalah kesiapan sumberdaya manusia (SDM) guru dan tenaga kependidikan, utamanya
adalah guruproduktif program keahlian animasi yang merupakan pelaku utama dari
programpengembangan teaching factory. Oleh karena kami merencanakan kegiatanworkshop
sosialisasi dan desiminasi program teaching factory, workshoppenyusunan rencana pengembangan
teaching factory semua program keahlian,workshop penyusunan perangkat pembelajaran teaching
factory, workshoppenyusunan rancangan pengkondisian fasilitas teaching factory,
pengembanganSDM guru produktif melalui kegiatan magang kerja di industri, serta
pembenahansarana prasarana ruang praktik dan pengembangan akses informasi melaluimedia
online (Website, Blog, Facebook) dan lainnya sebagai sarana promosisekolah dan media untuk
berkomunikasi dengan dunia industriBerdasar kajian dan argumentasi diatas maka Bantuan
PengembanganTeaching Factory dari Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan
SekolahMenengah Kejuruan sangat dibutuhkan olehSMKNegeri 1 Sragen gunamengeratkan
hubungan kerjasama(partnership) dengan industri dalam polapembelajaran teaching factory yang
sistematis dan terencana melaluisinkronisasi kurikulum pembelajaran sekolah dengan dunia industri.
Termasuk juga sebagai salah satu upaya untuk check and balance terhadap prosespendidikan
padaSMKNegeri 1 Sragen.

Iklan

B. Maksud dan TujuanImplementasi program pengembangan teaching factory diSMKNegeri 1 Sragen


merupakan kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara langsungmelakukan kegiatan produksi
baik berupa barang maupun jasa di dalamlingkungan sekolah. Barang atau jasa yang dihasilkan
memiliki kualitas sehinggamemiliki nilai jual dan diterima oleh masyarakat atau konsumen. Adapun
maksud dan menjadi tujuan dari program pengembangan teachingfactory diSMKNegeri 1 Sragen
sebagai berikut:1. Mempersiapkan lulusan SMK yang siap menjadi pekerja dan berwirausaha;2.
Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;3.
Menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menghasilakn produk danaatu layanan jasa sesuai
dengan kompetensinya;4. Meningkatkan jiwa entrepreunership lulusan;5. Memberikan keterampilan
yang dibutuhkan dalam dunia kerja;6. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan
SMK;7.Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai tambah; 8.Meningkatkan sumber
pendapatan sekolah / memiliki nilai ekonomi; 9. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau
dunia bisnis yang relevan10. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga
kerja,serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;11. Memberi kesempatan
kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannyasehingga dapat membuat keputusan tentang karier
yang akan dipilih.C. Rencana PelaksanaanPelaksanaan program pengembangan teaching factory
diSMKNegeri 1 Sragen,yaitu dengan menimplementasikan kegiatan pembelajaran dan
kegiatanproduksi secara seimbang sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skillyang
memadai untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketatpersaingannya. Kompetensi keahlian
yang akan dikembangkan secara bertahapmelalui program pengembangan teaching factory adalah
sebagai berikut:1. Kompetensi keahlian Multimedia, yang menyiapkan lulusan agar
memilikikompetensi keahlian dalam menghasilkan produk berupa Unit Produksi Jasa

yang melayani pembuatan Desain Grafis (Graphics Design), Foto(Photography), dan Video
(Videography)., yang meliputi;✓ Info grafis✓ Desain logo✓ Desain merchandise✓ Desain media:
undangan, poster, brosur, kalender, leaflet, banner, dll✓ Desain kaos, wearpack, seragam✓
Photobooth✓ Paket Foto Buku Tahunan Sekolah (BTS)✓ Paket Foto Indoor (pas photo)✓ Paket Foto
Pernikahan mulai✓ Video Shooting Offline (rekaman)✓ Video Shooting Live Streaming✓ Video profile
instansi/ perusahaan✓ Video iklan produk/ layanan masyarakatRencana pelaksanaan pengembangan
teaching factory kompetensi keahlianMultimedia diSMKNegeri 1 Sragen meliputi beberapa tahapan,
yaitu;✓ Pengembangan Unit Usaha Pada Kompetensi Keahlian Multimedia✓ Pengembangan
Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian TataBusana✓ Pengembangan Teaching Factory pada
Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga✓ Pengembangan Teaching Factory pada
Kompetensi KeahlianOtomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran✓ Pengembangan Teaching Factory
pada Kompetensi Keahlian TeknikKomputer dan Jaringan2. Kompetensi keahlian Multimedia, yang
menyiapkan lulusan agar memilikikompetensi keahlian sebagai berikut;✓ Desain Grafis (Graphics
Design),✓ Foto (Photography), dan✓ Video (Videography).✓ Pemeliharaan Laboratorium

Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

3. Tim PelaksanaSusunan Tim Pengembang Program Teaching FactorySMKNegeri 1 Sragensebagai


berikut:No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim1. Drs. Sarno, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab2.
Wahyudi Wijayanto, ST. Ketua Program Keahlian Ketua3. Basuki Eryanto, S. Kom. Guru Sekretaris4.
Dra. Hartini, MM. Guru Bendahara5. Pitoyo Meiono, ST. Guru Anggota6. Indrat Susilo, S. Kom. Guru
Anggota7. Aristona Bayu Pratama, S.Kom.Guru Anggota8. Moh. Faizal, S.Pd. Guru Anggota9. Aziz
Mufa’adi, S. Kom. Staff TU Anggota10. Aditya Pratama Fauzan Tool Man AnggotaDalam pelaksanaan
program Pengembangan Teaching FactorySMKNegeri 1Sragen yang salah satunya adalah
pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) Guru Produktif melalui program magang di industri, Tim
Pengembangbekerjasama dan bersinergi dengan Dunia Industri mitra yang selama ini
seringberkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Data Industri mitraSMKNegeri 1
Sragen sebagai berikut ;NO NAMA PERUSAHAAN ALAMATCONTACTPERSON1 Ramon Computer,
Surakarta Surakarta (0271) 6540752 BKK Tanon Sragen 0271-70052743 AR Computer Kedawung
Sragen 0857-1244-9224

NO NAMA PERUSAHAAN ALAMATCONTACTPERSON4 BMT Hira Cab. Karangmalang/Puro Sragen


(0271) 08913375 Solocom, Surakarta Surakarta (0271) 6450546 Prima Computer, Karanganyar
Karanganyar (0271) 64976787 BMT Hira Cab. Gondang Sragen (0271) 78898118 BMT Hira Cab.
Sidoharjo Sragen (0271) 78898119 BMT Hira Cab. Tangen Sragen (0271) 788981110 BMT Hira
Gabugan Tanon Sragen (0271) 788981111 Giant Plaza, Palur Surakarta (0271) 820307112 Amanah
Computer Masaran Sragen (0271) 89320213 Total Computer Sragen Sragen(0271) 89366614 WE
Computer Sambungmacan Sragen 0813-9313-585515 Excell Media Sragen Sragen 085 629 56 81416
BMT Hira Cab. Sukodono Sragen 0851-0087-766817 Mitragama, Mojokerto, Kedawung Sragen 0852-
9388-903518 Kanet Computer, Kadipiro, Sambirejo Sragen 0853 29 28 611119 Oke Koe Art Sragen
Sragen 0856 47 44 40 3820 MIX Computer Kartasura Surakarta 0856-4079-124921 Dadung Com,
Mantingan, Ngawi Ngawi 0856-4869-510222 Adista Computama, Gawan, Tanon Sragen 0857-2876-
073823 ANS Computer Mantingan, Ngawi Ngawi 0857-3542-560924 BTS Cell Masaran Sragen 0896-
9753-0840

Iklan

BAB IIPELAKSANAAN PROGRAMPENGEMBANGAN TEACHING FACTORYSMK NEGERI 1 SRAGENA.


Mekanisme / Strategi PelaksanaanProgram Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di
SMK berbasisproduksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku diindustri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.Implementasi Teaching Factory di SMK
dapat menjembatani kesenjangankompetensi antara kebutuhan industri dan kompetensi yang
dihasilkan olehsekolah. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihakindustri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan dari SMK.Teaching Factory juga harus
melibatkan Pemda/Pemkot/provinsi maupun orangtua dan masyarakat dalam perencanaan, regulasi
maupun implementasinya.Dalam proses pendidikan di SMK, keterlibatan pihak industri dalam
prosespembelajaran sangatlah penting, karena perkembangan teknologi maupunproses dalam
produksi/jasa yang sangat pesat. Penerapan Teaching Factory diSMK akan mendorong mekanisme
kerja sama antar sekolah dan industri yangsaling menguntungkan, sehingga SMK akan selalu
mengikuti perkembanganindustri secara otomatis (teknologi transfer, manajerial,
pengembangankurikulum, prakerin, magang guru) dan sebagainya.Salah satu tujuan utama program
Teaching Factory di SMK adalah untukmeningkatkan kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan
kebutuhanindustri, sehingga berdampak kepada penguatan daya saing industri
diIndonesia.Kompetensi yang dihantarkan secara integratif melalui penerapan TeachingFactory
adalah kompetensi yang“comphrehensive” meliputi keahlian di ranahpsikomotorik, afektif/sikap
(“attitude”) dan kemampuan berpikir/mental(cognitive) “Higher -Order Thinking Skills” (HOTS) yang
mampu berpikir kritis danmemecahkan masalah (“critical thinking/evaluation” dan “problem
solving”).Sehingga pendidikan di SMK akan menghasilkan lulusan yang tidak hanyakompeten dari sisi
keterampilan(hard skill), namun juga produktif dan bersikap

baik (produktif dan tahan banting). Peraturan, prosedur, kurikulum, sarana danprasarana untuk
mendukung terlaksananya penerapan program TeachingFactory di SMK harus ditindaklanjuti
secepatnya oleh instansi teknis terkait.Berkaitan dengan pengembangan teaching factory SMK Negeri
1 Sragen,strategi yang akan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Teaching Factory yangtelah diangkat
oleh Kepala SMK Negeri 1 Sragen berdasarkan Surat Keputusan(SK) Nomor : 423.5/288, dengan
Susunan Tim Pengembang Teaching Factorysebagai berikut;No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim1.
Dra. Budi Isnanik, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab2. Baskoro Hadi, SE., M.Pd.Ketua
KompetensiKeahlian MultimediaKetua3. Basuki Eryanto, S.Kom. Guru Sekretaris4. Dra. Hartini, MM.
Guru Bendahara5. Wahyudi Wijayanto, ST. Guru Anggota6. Pitoyo Meiono, ST. Guru Anggota7. Indrat
Susilo, S.Kom. Guru Anggota8. Aristona Bayu Pratama,S.Kom.Guru Anggota9. Moh. Faizal, S.Pd. Guru
Anggota10. Aziz Mufa’adi, S.Kom. Guru Anggotasecara garis besar meliputi kegiatanpengembangan
secara non fisik.Untukpenjelasannya kami uraikan sebagai berikut;1. Kegiatan pengembangan
teaching factory non fisik adalah kegiatanpengembangan yang berorientasi pada penyiapan
perangkat pembelajaranyang dibutuhkan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Guru dan

Iklan

Tenaga Kependidikan melalui kegiatan seperti sosialisasi, workshop,magang guru produktif. Secara
rinci kami gambarkan sebagai berikut;No Komponen/Program/Bentuk KegiatanRincianVolume
Satuan1 2 3 41. Sosialisasi dan Desiminasi Program TeachingFactory (1 hari)1 Kegiatan2. Penyusunan
Rencana Pengembangan TeachingFactory untuk semua kompetensi keahlian :2.1. Workshop ke 1,
penyusunan draft rencanapengembangan teaching factory semuakompetensi keahlian (1 hari)2.2.
Workshop ke 2, Finalisasi RencanaPengembangan teaching factory semuakompetensi keahlian (1
hari)11KegiatanKegiatan3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeachingFactory :3.1. Workshop ke
1, Penyusunan DraftPerangkat Pembelajaran Teaching Factoryuntuk Kompetensi Keahlian yang
diTeaching Factory kan (3 hari)3.2. Workshop ke 2, Finalisasi PerangkatPembelajaran Teaching
Factory untukKompetensi Keahlian yang di TeachingFactory kan melalui Pendampingan (3
hari)11KegiatanKegiatan4. Penyusunan Rancangan Pengkondisian FasilitasTeaching Factory:4.1.
Workshop ke 1, Penyusunan DraftRancangan Pengkondisian FasilitasTeaching Factory4.2. Workshop
ke 2, Finalisasi RancanganPengkondisian Fasilitas Teaching Factory11KegiatanKegiatan5.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) :3.1. Magang Kerja Industri Guru Produktif
dariKompetensi yang di Teaching Factory kan (2Guru Produktif selama 1 bulan)3.2.
Seminar/Workshop/Lomba Hasil KaryaSiswa SMK21OrangOrang6. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana
Prasana dalamPengembangan Teahing Factory :6.1. Pembenahan Tempat Praktek/Bengkel6.2.
Revitalisasi Peralatan6.3. Penataan Lingkungan6.4. Pengembangan
Website1111KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
B. Jadwal Pelaksanaan KegiatanDalam pelaksanaan kegiatan pengembangan teaching factory agar
dapatberjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, maka Tim PengembangTeaching Factory SMK
Negeri 1 Sragen menyusun jadwal pelaksanaan kegiatansebagai berikut
;No.Komponen/Program/Bentuk Kegiatan JmlKegTahun 2021Juli Agustus September Oktober
November1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41.Pengenalan dan Pemahaman KonsepTeaching
Factory 12.Penyusunan Program KerjaPengembanganTeaching Factory 2.1 Pembahasan Program
KerjaPengembangan TeFa (semuakompetensi)12.2 Penyusunan/pembuatanProgram Kerja TeFa
(olehpetugas)23.Penyusunan Perangkat PembelajaranTeFa 3.1 Pendampingan/Workshop13.2
Penyusunan PerangkatPembelajaran34.Penyusunan RancanganPengkondisian Fasilitas
TeachingFactory:24.1. Workshop ke 1, PenyusunanDraft Rancangan PengkondisianFasilitas Teaching
Factory4.2. Workshop ke 2, FinalisasiRancangan PengkondisianFasilitas Teaching Factory5.Magang
Industri 16.Pengkondisian Fasilitas dan SaranaPrasarana 6.1 Pembenahan Bengkel16.2 Revitalisasi
Peralatan16.3 Penataan Lingkungan16.4 Pengembangan WEB Site1

Iklan

BAB IIIEVALUASI PELAKSANAANEvaluasi pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1


Sragen akandisampaikan setelah seluruh rencana program yang dirancang dan disepakati olehKepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, Guru Produktifyang di Teaching
Factorykan telah dilaksanakan. Asumsi sementara dari kami bahwa dengan adanya Program
PengembanganTeaching Factory maka akan sangat membantu kegiatan pembelajaran praktik
siswakarena muatan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri yang relevan,mampu
meningkatkan SDM Guru dan siswa sehingga mampu menghasilkanproduk/hasil karya siswa yang
memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.Hambatan-hambatan yang ditemui dan hal-hal yang perlu
diperbaiki dalampelaksanaan Pengembangan Teaching Factory pada kegiatan pembelajaran
adalahdalam sosialisasi pelaksanaan teaching factory dan evaluasi serta perbaikan hasilpembelajaran
teaching factory. Sedangkan hambatan dan hal yang perlu diperbaikidalah proses produksi adalah
pada bagian pemasaran.Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran adalah
prosespembelajaran kompetensi keahlian lebih disesuaikan dengan standar kerja yangsesungguhnya
di Industri), setting pembelajaran lebih disesuaikan dengan situasikerja, pembelajaran lebih
diorientasikan pada kegiatan problem solving, pembelajaranlebih diarahkan pada student active
learning, pembelajaran lebih ditekankan padapencapaian kompetensi, pengembangan soft skill
dalam kegiatan pembelajaran,kemauan untuk belajar terus menerus, pengembangan pola
pembelajaran berbasisbisnis, pengorganisasian siswa yang terlibat dalam teaching factory, dan
memberikanbimbingan ke siswa pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran teaching factory.
Padaproses produksi, hal yang harus ditingkatkan adalah kegiatan perencanaan, produksi,purna jual,
dan membangun kemitraan dengan indusri(Partnership) yang relevandengan kompetensi keahlian
yang dikembangkan teaching factorynya.

BAB IVPENDANAAN KEGIATANPENGEMBANGAN TEACHING FACTORYSMK NEGERI 1


SRAGENPelaksanaan Kegiatan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen yangmeliputi
kegiatan non fisik dan fisik, membutuhkan anggaran biaya sebesarRp.450.000.000,00 (empat ratus
lima puluh juta rupiah), yang keseluruhan danatersebut diharapkan berasal dari Bantuan Pemerintah
Pusat melalui DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar danMenengah u.p. Kepala Subdit Kurikulum Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRepublik
Indonesia.Selanjutnya untuk Rencana Penggunaan Dana (RPD), dan Rencana Anggaran Biaya(RAB)
Bantuan Pengembangan Teaching FactorySMK Negeri 1 SragenTahun Anggaran 2019 dijabarkan
sebagaimana terlampir dilampiran Proposal BantuanPengembangan Teaching Factory ini.

Iklan

BAB VPENUTUPSMK Negeri 1 Sragen melalui Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory
iniadalah salah satu upaya dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)guru dan siswa
yang memiliki skil/keahlian yang profesional siap bersaing,menyiapkan sarana prasarana praktik yang
representatif sesuai standar yang ada diindustri sehingga siswa mampu menghasilkan produk/karya
yang bernilai ekonomissebagai bekal ketika mereka telah tamat dari sekolah. Selain itu juga
untukmembangun hubungan kemitraan dengan dunia industri yang relevan, agarketerserpan tenaga
kerja tamatan dapat maksimal.Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK pada umumnya masih
kurangmemiliki pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui pembelajaran polaTeaching
Factory yang hakekatnya memboyong sistem dan suasana industri sebagaipendekatan pembelajaran
di SMK diharapkan menjadi transfer teknologi dari industri,yang pada akhirnya kualitas guru akan
meningkat. Pola pembelajaranTeaching Factorydirancang berbasis produksi barang/jasadengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri,akan memberi pengalaman
pembelajaran kompetensi tambahan terutamasoft skillseperti etos kerja disiplin, jujur,
bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakterkewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi secara cerdas
dan sebagainya.Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan kejuruan
yangdiselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanyadilaksanakan sampai
pada pencapaian kompetensi keahlian sebagaihard skill.Selain itu Hubungan kerjasama antara SMK
dengan industri dalam pola pembelajaranTeaching Factoryakan berdampak positif untuk
meningkatkan kerjasama(partnership)secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisiwin-win
solution.Penerapan pola pembelajaranTeaching Factorymerupakan sinkronisasi duniapendidikan
kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadicheck and balanceterhadap proses pendidikan pada
SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan(link and match)dengan kebutuhan pasar
kerja.Sragen, 11 April 2021Kepala SMK Negeri 1 SragenKabupaten SragenDrs. S A R N O, M.Pd.NIP.
19610613 199033 1 003

Anda mungkin juga menyukai