RUMAH SAKIT
di
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Disusun Oleh:
di
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Disusun Oleh:
Pembimbing Fakultas
Pembimbing di RS Sembiring Delitua
Fakultas Farmasi
Institut Kesehatan Deli Husada
Dekan,
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan perubahan dari
waktu ke waktu. Dahulu diabetes diklasifikasikan berdasarkan waktu munculnya
(time of onset). Diabetes yang muncul sejak masa kanak-kanak disebut “juvenile
diabetes”, sedangkan yang baru muncul setelah seseorang berumur di aats 45
tahun disebut sebagai “adult diabetes”. Namun klasifikasi ini sudah tidak layak
dipertahankan lagi, sebab banyak sekali kasus-kasus diabetes yang muncul pada
usia 20-39 tahun yang menimbulkan kebingunan untuk mengklasifikasikannya.
Secar ringkas, perbedaan DM tipe 1 dan DM Tipe 2 disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 2.1 Perbanngan Perbedaan DM tipe 1 dan 2
BAB III
PENATALAKSANAAN UMUM
1 Ceftriaxone Inj 1 gr - √ - - - -
5 Gliquidone 30 mg √ √ √ √ √ √
6 Curcuma 20 mg √ √ √ √ √ √
SOAP FARMASI
Hari ke-2 (14 Oktober 2022)
SOAP FARMASI
Hari ke-3 (15 Oktober 2022)
23
SOAP FARMASI
Hari Ke-4 (16 Oktober 2022)
SOAP FARMASI
24
SOAP FARMASI
Hari Ke-6 (18 oktober 2022)
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1. Pembahasan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi
drug related problems pada penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus tipe 2
di RSU SEMBIRING delitua pada bulan Oktober 2022. Pasien masuk Rumah
Sakit Umum Sembiring Deli Tua datang ke IGD tanpa penghantaran bidan pada
tanggal 13 oktober pukul 17:09 Wib. Kemudian di periksa oleh dokter, dengan
keluhan utama nyeri seluruh perut, gembung, mual dan sesak nafas. Diagnosa
awal pasien adalah DM tipe 2. Kemudian keluarga pasien mengisi biodata
dibagian informasi dan melengkapi berkas administrasi untuk mendapatkan
medical record (MR) dan untuk pemeriksaan selanjutnya pasien menjalani rawat
inap di kamar 07 Edelweis.
Pengkajian
Anamnesa Obat Yang Anjuran / Pengkajian Anjuran /
Pasien Tepat
/ Diagnosa Diberikan Intervensi Tepat Obat Intervensi
Indikasi
Nyonya -
Antibiotik Ceftriaxone Tepat - Tepat
R
(Wanita) Gastritis Injeksi Tepat - Tepat -
24
ranitidine
Amlodipine
01 Hipertensi Tepat - Tepat -
5mg
Juni
1972
menggunakan obat dengan tepat. Baik bentuk sediaan obat, aturan pakai obat,
waktu pemberian obat, menjaga pola makan serta gaya hidup untuk meningkatkan
- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang
digunakan pasien.
50 50 Terapi
Ranitidine Ampul 2x1 Dosis sesuai
mg/hari mg/hari dilanjutkan
30 30 Terapi
Gliquidone Ampul 1x1 Dosis sesuai
mg/hari mg/hari dilanjutkan
25
Terapi
Amlodipine Tablet 1x1 5 mg/hari 5 mg/hari Dosis sesuai
dilanjutkan-
Curcuma 60 60 Terapi
Tablet 3x1 Dosis sesuai
mg/hari mg/hari dilanjutkan
Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak
diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi
obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.
Pengkajian waspada efek samping obat dan interaksi obat dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini:
Tabel 4. 3 Pengkajian Efek Samping Obat dan Interaksi Obat pada tanggal 13
Oktober 2022 – 18 Oktober 2022
Efek
Interaksi Manifestasi Efek Samping Samping
Nama Obat Anjuran
Obat Klinik Umum Pada
pasien
Detak jantung tidak
Tidak ada teratur, demam, Tidak
Ceftriaxone - -
interaksi menggigil, terjadi
obat mengantuk
Sakit kepala,
hematologik, Tidak
Ranitidine - -
sembelit, diare, terjadi
mual, muntah
Hipoglikemia,
peningkatan berat Tidak
Gliquidone - -
badan, gangguan terjadi
fungsi hati
Amlodipine - Pusing, sakit kepala, Pusing dan Istirahat
kaki bengkak, sakit Sakit kepala yang cukup
perut dan mual
26
Pembengkakakn
Curcuma pada wajah, ruam Tidak
- -
kulit, kesulitan terjadi
bernafas
- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari Obat yang
digunakan pasien.
27
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari
satu periode.
2. Penggunaan obat pada pasien Nyonya R dengan diagnosa Diabetes melitus
tipe II dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian meliputi tepat pasien,
tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan waspada efek samping obat pada
pasien.
5.2. Saran
1. Diharapkan kepada pasien agar patuh dalam penggunaan obat baik dalam
bentuk injeksi maupun tablet agar tidak terjadi resistensi obat yang digunakan
lebih efektif
2. Kepada seluruh tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kerjasama dan
komunikasi antar teman sejawat. Apoteker untuk lebih meningkatkan kegiatan
pelayanan farmasi klinis secara berkesinambungan demi meningkatkan
rasionalitas penggunaan obat di rumah sakit.