Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMASI PRAKTIS

“METABOLIK”

NAMA : Mairedho Alwi


NIM : 1948201052
DOSEN : apt. Yuliandani M.Farm.Klin

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HARAPAN IBU JAMBI
T.A.2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat- Nya
kami dapat menyelesaikan Tugas Farmasi Praktis ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan
umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Tugas Farmasi Praktis rini tentunya bertujuan agar mahasiswa lebih mengenal lagi
dengan mata kuliah Farmasi Praktis Terutama mahasiswa juga tentunya akan mengetahui
lebih dalam mengenai metabolik obat, sesuai yang akan kami bahas dalam makalah ini.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen ibu
apt.Yuliandani.M.Farm.Klin , yang sudah membimbing kami. Penulis juga menyadari
dalam pembuatan tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya lebih baik. Semoga
tugas ini bermanfaat bagi kita semua dalam menambah pengetahuan tentang obat
metabolik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisa resep metabolit ...............................................................................
2.2 Medication Eror ..........................................................................................
2.3 Defenisi DM tipe 2......................................................................................
2.4 Penyebab DM tipe 2....................................................................................
2.5 Pencegahan DM tipe 2 ................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan.
Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu diperlukan obat tersedia
pada saat diperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup, berkhasiat nyata dan berkualitas
baik (Sambara, 2007). Saat ini banyak sekali beredar berbagai macam jenis obat baik itu
produk generik maupun produk dagang, pada umumnya konsumen atau masyarakat lebih
tertarik untuk mengkonsumsi produk obat bermerk/produk dagang dibandingkan produk
generik, hal itu disebabkan adanya anggapan bahwa obat generik mutunya lebih rendah dari
pada produk yang bermerk dagang (Rahayu dkk, 2006).

Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan.
Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu diperlukan obat tersedia
pada saat diperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup, berkhasiat nyata dan berkualitas
baik (Sambara, 2007). Saat ini banyak sekali beredar berbagai macam jenis obat baik itu
produk generik maupun produk dagang, pada umumnya konsumen atau masyarakat lebih
tertarik untuk mengkonsumsi produk obat bermerk/produk dagang dibandingkan produk
generik, hal itu disebabkan adanya anggapan bahwa obat generik mutunya lebih rendah dari
pada produk yang bermerk dagang (Rahayu dkk, 2006).

Gangguan metabolik adalah kelainan dalam proses metabolisme tubuh. Metabolisme


itu sendiri adalah proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi energi yang dibutuhkan
oleh tubuh.Ketika seseorang mengalami gangguan metabolik, proses metabolisme di dalam
tubuhnya terganggu. Akibatnya, produksi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan
berbagai fungsi tubuh juga mengalami gangguan.
Nutrisi yang merupakan sumber energi atau kalori adalah karbohidrat atau gula,
protein, dan lemak. Jadi, gangguan metabolik adalah semua penyakit yang menyebabkan
gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Salah satu contoh penyakit
metabolik yang paling terkenal adalah diabetes.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Analisa administration error, pharmaceutical errors, clinical errors,
penyebab penyakit dan pencegahannya, serta informasi pasiennya ?
1.3 Tujuan
Mahasiswa/i dapat memahami dan mengetahui serta mampu menjelaskan analisa
administration error, pharmaceutical errors, clinical errors, penyebab penyakit dan
pencegahannya
BAB II
PEMBAHASAN
Resep

2.1 Analisa Resep


➢ Diagnosa : pasien menderita penyakit Diabetes melitus tipe 2
➢ indikasi
- metformin: DM tipe 2 (NIDDM) yang kadar gula darahnya tidak terkontrol
dengan diet dan aktivitas fisik
- glimefiride: penderita DM tipe 2 yang tidak dapat dikontrol dengan diet dan
olahraga.
- Novomik : pengobatan pada pasien dengan DM yang membutuhkan insulin.
➢ dosis
- metformin: dosis awal: 1x500 mg/hari. Dosis maksimum 2000 mg dalam dosis
terbagi
- glimefiride: dosis awal 1 mg sekali sehari. Peningkatan dosis secara bertahap
1-4 mg, kecuali pada dosis 8 mg
- novomik : -
➢ efek samping
- Metformin : mual,muntah,anoreksia,dan diare.
- glimefiride: hipoglikemia,gangguan penglihatan,gangguan GIT,urtikaria
- Novomik : hipoglikemia (penurunan glukosa dalam darah)
➢ kontra indikasi
- Glimipiride : DM tipe 1,hifersensitipitas glimepiride dan golongan
sulfonilurea,gangguan fungsi hati,dan ginjal,kehamilan dan menyusui.
- Metformin : penyakit ginjal berat.kondisi metabolik asidosis akut,maupun
kronik
- Novomik : hipersensitif terhadap insulin aspart atau eksipien lainya

2.2 Medication eror


❖ Administration errors
Hasil dari kelengkapan data pasien dalam pada proses perscribing yaitu : ,tidak
ada nomor rekam medik ,tidak ada jenis kelamin, tidak ada berat badan ,dan tinggi
badan .
Data pasien dalam penulisan resep cukup penting, karena hal ini sangat diperlukan
dalam proses pelayanan peresepan karena dapat digunakan sebagai pembeda ketika
ada nama pasien yang sama, agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien.
Seperti contohnya umur dan nomor rekam medis pasien sangatlah penting dan harus
dicantumkan dalam resep. Bentuk keridak lengkapan data pasien dalam resep yang
diamati ini beragam,yaitu karena tidak dituliskannya tanggal lahir ,nomor rekamedis
pasien,berat badan, tinggi badan atau bahkan tidak dicantumkan keseluruhan.
Seperti data pasien yang tidak lengkap hal ini menyebabkan adanya hambatan ketika
resep tersebut akan diberikan kepada pasien. Tulisan tangan yang tidak jelas, nama
obat yang membingungkan dapat mengakibatkan kesalahan pengambilan obat
sehingga berakibat fatal bagi pasien bila sampai pada tahap pemberian obat, karena
yang diberikan tidak sesuai dengan penyakitnya.
❖ Pharmaceutical errors
Peran Farmasis sangat besar dalam pencegahan kesalahan pelayanan obat dalam
peresepan, pada penerimaan resep farmasis harius bekerja ektra hati-hati dalam
menerjemahkan perintah dokter ke dalam pelayana pemberian obat.
lahan pelayanan obat dimulai dari pabrik yaitu bentuk kemasan dan pelabelan maupun
penamaan yang sangat mirip di mana dapat menyebabkan kekeliruan dalam
pengembalian obat pada saat pengisian resep. Kesalahan dalam memperhatikan letak
desimal atau penulisan atau pembacaan angka yang kurang jelas.
Kesalahan lain yaitu tidak memberitahuu efek lain, misalnya obat bila dimakan akan
memberikan warna air seni menjadi merah , tidak mengingkatkan efek samping di
mana hal ini merupakan kesalahan yang dapat mengakibatkan kejadian yang tidak
diinginkan.
❖ Clinical errors
1. Obat diberikan tidak sesuai dengan jadwal pemberian atau diluar jadwal yang
ditetapkan
2. Menggunakan cara pemberian yang keliru termasuk misalnya menyiapkan obat
dengan teknik yang tidak dibenarkan (misalkan obat im diberikan iv)
3. Terjadi kesalahan, hingga terapi dan intervensi lanjut diperlukan dan kesalahan ini
memberikan efek yang buruk yang sifatnya sementara.
4. Terjadi kesalahan dan hampir merenggut nyawa pasien contoh syok anafilaktik

2.3 Defenisi DM tipe 2


Diabetes Tipe 2 Pengertian Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 atau diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang
terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Penyakit ini
adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi
terlalu tinggi. Jika dibiarkan tanpa penanganan penyakit meningkatkan risiko
gangguan serius pada jantung, mata, dan saraf dalam tubuh.
Diabetes melitus adalah kondisi yang dialami seumur hidup, sehingga dapat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari pengidapnya. Pengidapnya perlu mengubah
pola makan, minum obat, dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengelola penyakit
ini. Diabetes sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan, gaya hidup tidak aktif,
atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.

2.4 Penyebab DM tipe 2


1. Sel-sel di otot, lemak, dan hati menjadi resisten terhadap insulin. Karena tidak
dapat berinteraksi secara normal dengan insulin, kelebihan gula tidak dapat dibuang.
2. Pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula
darah.
Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi kelebihan berat badan dan tidak
aktif secara fisik menjadi faktor utama yang berkontribusi. Sebelum mengetahui apa
saja yang menjadi faktor pemicu, berikut ini penjelasan terkait tentang bagaimana
cara kerja insulin dan peran glukosa dalam tubuh:
2.5 Pencegahan DM tipe 2
- Konsumsi makanan sehat. Pilih makanan yang rendah lemak dan kalori, serta
tinggi serat. Fokus pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Bergerak aktif. Lakukan aktivitas aerobik dalam intensitas sedang hingga berat
selama 150 menit atau lebih dalam seminggu, seperti jalan cepat, bersepeda,
lari, atau berenang.
- Diet sehat. Menurunkan berat badan dan mempertahankannya dapat menunda
diabetes, kehilangan 7% hingga 10% dari berat badan dapat menurunkan risiko
diabetes
Informasi pasien :
Nama pasien : Tarumi
Tanggal lahir :
Umur : 52 th
Tinggi badan :
Berat badan :
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat :
Tanggal Penulisan Resep Ruangan/Unit Asal Resep :
: 21/05/2022

APOTEK “STIKES HI” APOTEK “STIKES HI”


Jl. Tarmizi Kadir No. 71 Pakuan Baru Jl. Tarmizi Kadir No. 71 Pakuan Baru
Telp. (0741) 7552270 Telp. (0741) 7552270

Apoteker : ___________________________________ Apoteker : ___________________________________

SIPA : ___________________________________ SIPA : ___________________________________

No. ______ Tgl. ______________ No. ______ Tgl. ______________

_______________________________________ _______________________________________
Bungkus Bungkus
Tablet Tablet
Sehari __________ Kali __________ Kapsul Sehari __________ Kali __________ Kapsul
Sendok teh Sendok teh
Sendok Makan Sendok Makan

HARUS DENGAN RESEP DOKTER HARUS DENGAN RESEP DOKTER


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diabetes tipe 2 adalah Penyakit jangka panjang yang terjadi ketika tubuh tidak dapat
menggunakan insulin secara efektif. Penyakit ini adalah kondisi umum yang menyebabkan
kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi terlalu tinggi.Obat yang digunakan yang tertulis
pada resep adalah Glibenklamid untuk mengendalikan kadar gula darah yang tinggi pada
diabetes tipe 2, metformin menurunkan kadar gula dara diabetes tipe 2,catopril untuk
menangani hipertensi dan gagal jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Meek CL, Lewis HB, Patient C, Murphy HR, Simmons D.(2015). Diagnosis of
gestational diabetes mellitus: Falling through the net. Article of Diabetologia.
Fahdilla, A. S., & Mutmainah, N. (2020). Study Literatur: Kajian Administratif,
Farmasetis Dan Klinis Pada Resep (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Waspadji. 2007. Pedoman Diet Diabetes Melitus Bagi panduan ahli GIZI, Dokter,
Mahasiswa dan Petugas Kesehatan. Jakarta : FKUI

Anda mungkin juga menyukai