Anda di halaman 1dari 2

“Putra tunggal Pan Jenggo mau masuk ABRI.

Pan Jenggo dengan bangga mengumumkan itu


pada para tetangga. Ia sendiri mengaku pernah gagal masuk ABRI karena matanya jereng
sebelah.”
- Pan jenggo termasuk indeks karena kata pan yang dalam bahasa Bali berarti Ayah
sedangkan Jenggo adalah nama dari putra tunggalnya.
Berarti pan Jenggo adalah pannya Jenggo (ayahnya Jenggo)
- Matanya jereng termasuk indeks karena mata jereng merupakan gangguan pada otot
penggerak bola mata hal ini yang membuat Pan Jenggo tidak lolos saat tes ABRI
karena mata yang sehat merupakan salah satu syarat lolos ABRI
“Maka Jenggo sekarang harus jadi ’balas dendam’ saya!” kata pan Jenggo
- Leksia ini menggambarkan suasana hati Pan Jenggo yang semangat ingin
memasukkan Jenggo ke ABRI karena dulu Pan Jenggo pernah gagal.
istrinya sendiri tak setuju. Men Jenggo lebih sreg, Wayan Jenggo membantu jaga warungnya.
Karena itulah sumber utama nafkah keluarga.
- Men Jenggo termasuk indeks karena kata Men yang dalam bahasa Bali berarti Ibu
sedangkan Jenggo adalah nama dari putra tunggalnya.
Berarti Men Jenggo adalah Mennnya Jenggo (Ibunya Jenggo)
- Warung merupakan simbol untuk konsep usaha kecil milik keluarga.
”Saya sendiri sudah kena rematik, susah untuk meneruskan ngurus warung. Sementara bapak
kan seniman pengangguran yang merasa berdagang itu pekerjaan jahat. Ia memang suka
perang, tapi sebatas nonton film. Sejatinya ia penakut. Itu sebabnya ia memaksa anaknya jadi
pahlawan.”
- Terdapat kode semik pada paragraf tersebut menggambarkan suasana sakit karena
subjek saya yakni Man Jenggo yang menyatakan bahwa ia sudah kena rematik.
- Terdapat kode semik yang menggambarkan suasana hati ketidaksenangan dari man
Jenggo yang tidak setuju jika Jenggo masuk ABRI karena nantinya tidak ada yang
bisa mengurus warung.
- Terdapat kode semik yang menggambarkan suasana hati amarah dan menganggap
rendah suatu profesi “berdagang itu pekerjaan jahat”
- Terdapat kode semik yang menggambarkan suatu tempat yang tidak terurus (warung)
jika Jenggo masuk ABRI
- Kode semik yang menggambarkan pribadi Jenggo yang penakut sehingga tidak cocok
untuk masuk ABRI
- Pahlawan merupakan simbol dari orang yang berjuang untuk membela kebenaran
Men Jenggo lantas konsultasi ke Bu RT. Meminta petunjuk bagaimana caranya supaya
suaminya berhenti memaksa Jenggo memanggul senjata.
- Memanggul senjata merupakan simbol untuk konsep tentara
Pak, Jenggo itu kan orangnya lemah-lembut. Jangankan berperang, bunuh nyamuk pun ia
tidak mau, kalau tidak terlalu perlu.
- Terdapat kode semik yang menggambarkan pribadi Jenggo yang memiliki sifat lemah
lembut dan tidak cocok untuk berperang karena bunuh nyamuk saja ia tidak mau,
kalau tidak terlalu perlu apalagi untuk melawan musuh nantinya.

Bagaimana bisa memanggul senjata, lihat, memanggul pacul kalau masyarakat lagi kerja
bakti saja, ia sering diketawain, karena kelihatan kikuk!
- Terdapat kode semik ini menggambarkan suasana ragu dan merendahkan si Jenggo
yang jelas-jelas diragukan jika masuk ABRI karena kerja bakti untuk lingkungan;
memacul saja tidak bisa bagaimana dengan berperang memanggul senjata nantinya.
“Supaya Jenggo jadi laki-laki sejati!” “Maksud Bapak?” “Aduh, ibu masak tidak tahu,
Jenggo itu kan banci!” Bu RT tertegun
- Terdapat kode semik yang menggambarkan suasana heran dan memberikan
pertanyaan untuk mendapatkan suatu penjelasan yang tepat
- Kata banci merupakan simbol dari identitas gender
- Bu RT tertegun merupakan ko semik yang menggambarkan suasana kaget
Betul! Tapi mana mungkin banci diterima jadi tentara!”
- Terdapat kode semik yang menggambarkan suasana tidak yakin jika seorang banci
bisa diterima jadi tentara
Tapi, kalau Jenggo ditolak jadi tentara, apa itu tidak akan membuat Pan Jenggo kecewa dan
Jenggo sendiri minder, Pak?
- Terdapat kode semik yang menggambarkan suasana takut akan sesuatu hal yang bisa
saja terjadi dan dapat merugikan beberapa pihak yakni Pan Jenggo yang akan
merasakan kecewa dan Jenggo yang merasa minder karena dianggap lemah.

Anda mungkin juga menyukai