Dalam cerita satua I Belog unsur interinsik yang terkandung di dalamnya yakni :
A. Tema
Tema yang diangkat dalam satua I Belog adalah “Akibat dari kebodohan”
B. Amanat
Amanat yang dapat disampaikan kepada pembaca dari satua I Belog adalah “Ilmu atau
wawasan merupakan hal yang sangat penting dan wajib untuk dicari agar nantinya tidak
selalu bergantung dan merugikan orang lain di sekitar kita”
C. Alur
Alur atau Plot dari satua I Belog adalah menggunakan “Alur maju”.
D. Perwatakan/Penokohan
Dalam cerita satua I Belog, metode yang digunakan pengarang dalam melukiskan watak
tokoh adalah metode “Campuran”, yakni gabungan analitik dan dramatik.
I Belog memiliki watak yang “Sangat Bodoh”, hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut:
“Mara ia teked di tengah semane nget nepukin bangken anak luh keliwat jegeg pesan. I
Belog lantas ngomong, “luh, luh, nyak mekurenan teken tiang” anake ento mendep dogen.”
Ibu I Belog memiliki watak yang “baik dan peduli” terhadap anaknya. Perhatikan kutipan
berikut:
“Meme, yen anake mati, bengu bonne? Memene lantas mesaut, “Aa, yen anake mati bonne
bengu, buina nyem awakne”
E. Latar/Setting
Latar atau setting pada cerita satua Bali I Belog yakni di Sema (Kuburan) dan di rumah.
F. Sudut Pandang
Sudut Pandang yang digunakan dalam mengkisahkan satua I Belog adalah sudut pandang
“Orang Ketiga” artinya pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar,
tidak terlibat dalam cerita.