Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK)


DALAM TINGKAH LAKU DAN KEPRIBADIAN SISWA DI SD 076693
HILIMBARUZÖ

MURNIATI HAREFA

20190201014

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


STT BANUA NIHA KERISO PROSTESTAN SUNDERMANN
GUNUNGSITOLI
2024

1
Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan pendidikan yang berporos pada pribadi Tuhan
Yesus Kristus dan Alkitab (Firman Allah) sebagai dasar atau sumber acuanya. Dalam dunia
pendidikan Martin Luther berpendapat bahwa Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah yang
melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa mereka
serta bersuka cita dalam firman Yesus Kristus yang memerdekakan. Disamping itu PAK juga
meperlengkapi mereka dengan sumber iman, khusunya yang berkaitan dengan pengalaman
berdoa, firman tertulis (Alkitab) dan rupa-rupa kebudayaan.1
Seorang guru semestinya dalam tugas dan fungsinya melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memimpin, menilai,
dan memotivasi peserta didik sesuai bakat yang mereka miliki. 2 Dalam hal mengajar guru dituntut
untuk mampu memberikan, mencari solusi, dan menggunakan strategi yang tepat sehingga
pengajaran dapat terlaksanak dengan baik. Guru juga dituntut dalam mengajar melakukan
pendekatan dengan siswa sehingga terjadi proses interaksi antara guru dengan siswa. Seorang guru
Pendidikan agama kristen pengajaran yang baik juga ikut berpengaruh dalam pembentukan
tingkah laku dan kepribadian anak. Pendidikan agama kristen ini adalah menjadi tanggung jawab
keluarga, gereja, dan sekolah. Jadi pengajaran pendidikan agama kristen ini bukan hanya guru
juga yang berperan akan tetapi keluarga, gereja juga berperan. Akan tetapi guru pendidikan agama
kristen juga sangat besar tanggung jawabnya yaitu bertanggung jawab dalam tugasnya, mengajar,
mendidik anak-anak, menjelaskan isi Alkitab, penyelamat, pembaharu, serta mewujudkan ajaran
kristen dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pengajaran Pendidikan Agama Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran
berdasarkan dengan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh kudus untuk
mebimbing setiap pribadi pada semua pertumbuhan kristen. Guru merupakan pedoman utama
dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu membimbing
peserta didiknya. Menjadi guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah panggilan khusus
dari Tuhan untuk mengajarkan kebenaran Firman Tuhan.
Dalam pandangan Homrighausen dan Enklaar, mereka berpendapat bahwa Guru
Pendidikan Agama Kristen merupakan seorang penginjil, bertanggung jawab, memberikan diri
sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Tujuanya adalah agar mereka benar-benar menjadi murid
1
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip Dan Praktik Pendidikan Agama Kristen (ANDI; Yogyakarta 2006) hal. 1-2.
2
Jannes Eduard Sirait, Purim Marbun, Guru Profesional Inspiratif Dan Menyenangkan; (CV Andi Offiset,
Yogyakarta 5), hlm 9.

2
Tuhan. Jadi seorang guru Pendidikan Agama Kristen dalam mengajar harus memberikan
teladan bagi peserta didik, baik dari segi kerohanian maupun perkataan, sikap, dan perbuatan. 3
Dalam pengajaranya seorang guru tersebut yaitu melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang telah dipercayakan kepada mereka terkait dengan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan
peserta didik. Pendidik harus melaksanakan proses pendidikan, pengajaran, dan pelatihan tersebut.
Dalam buku Mulyasa (2010:7) ia berpendapat bahwa tanggung jawab profesional seorang
pendidik yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik merupakan untuk memelihara serta
mengembangkan nilai-nilai kehidupan. Mengajar adalah memelihara serta mengembangkan ilmu
pengetahuan yang ada. Sedangkan pelatihan adalah untuk meningkatkan bakat siswa tersebut.
Pengajaran yang dilakukan seorang guru adalah bukan hanya menuntut peserta didik,
menghasilkan siswa yang pintar, akan tetapi memiliki moral dan akhlak yang baik. Jadi guru disini
sangat berperan penting yaitu mampu memberikan keteladan kepada siswa, karena keteladan ini
sangat berpengaruh pada tingkah laku dan kepribadian peserta didik.4
Pada hakikatnya pengajaran pendidikan agama kristen itu dapat membangun kepercayaan
kristen terhadap peserta didik itu dengan tersamp 5aikannya pengetahuan. Inilah jalan yang
seharusnya dikehendaki oleh Tuhan agar Firmanya dapat tersampaikan kepada kita dan
menyelamatkan peserta didiknya. Jadi anak-anak dapat mengakui pokok-pokok firman Tuhan
dalam kehidupan mereka masing-masing.
Namun, tidak seperti yang terjadi di SD 076693 Hilimbaruzö setelah penulis mengamati
disana masih tergolong belum mencapai proses pembelajaran yang baik terhadap peserta didik.
Jadi pelaksanaan pembelajaran disana belum terlaksana dengan baik. Dalam pengajaran seorang
Guru Pendidikan Agama Kristen disana masih minim, penyampaian materi terlalu monoton,
membuat siswa tertekan, bosan, ngantuk, terjadinya perkelahian antara satu dengan yang lain, dan
lain sebagainya. Menurut penulis, dalam keadaan di SD Hilimbaruzö itu masih belum mencapai
proses pembelajaran yang baik, guru harus kreatif untuk menciptakan pembelajaran yang menarik
baik di dalam kelas maupun di luar kelas, yang umurnya 6-12 tahun. Mestinya guru itu mampu
memberikan teladan, tulus dalam mengajar, mengajarkan kebenaran Firman Tuhan, guru juga
senantiasan mencerminkan dirinya kepada peserta didik agar menghasilkan peserta didik yang
bermoral dan berspiritual yang baik. Oleh karena itu, penulis akan meneliti tentang Pengajaran
Pendidikan Agama Kristen Mempengaruhi Tingkah Laku dan Kepribadian Siswa Di SD Negeri

3
Jenri Ambarita, Ester Yuniati, problematika pembelajaran PAK Daerah Tertinggal; (Adab; Cv. Adanu Abimata
2020) hlm 33-34
4
Ibid 9-10
5
E.G.Homrighausen, Enklar, Pendidikan Agama Kristen, (PT BPK Bapak Gunung Mulia; Jakarta 2008) hlm 23-24

3
076693 Hilimbaruzö jadi harapanya yaitu menjadi guru yang kreatif, tulus dalam mengajar,
menjadi teladan terhadap peserta didiknya.
Dalam pengajaranya seorang guru tersebut yaitu melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang telah dipercayakan kepada mereka terkait dengan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan
peserta didik. Pendidik harus melaksanakan proses pendidikan, pengajaran, dan pelatihan tersebut.
Dalam buku Mulyasa (2010:7) ia berpendapat bahwa tanggung jawab profesional seorang
pendidik yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik merupakan untuk memelihara serta
mengembangkan nilai-nilai kehidupan. Mengajar adalah memelihara serta mengembangkan ilmu
pengetahuan yang ada. Sedangkan pelatihan adalah untuk meningkatkan bakat siswa tersebut.
Pengajaran yang dilakukan seorang guru adalah bukan hanya menuntut peserta didik,
menghasilkan siswa yang pintar, akan tetapi memiliki moral dan akhlak yang baik. Jadi guru disini
sangat berperan penting yaitu mampu memberikan keteladan kepada siswa, karena keteladan ini
sangat berpengaruh pada tingkah laku dan kepribadian peserta didik.6

Seorang guru di SD Hilimbaruzö SDN 076693 khususnya Guru Pendidikan Agama


Kristen dalam pengajaranya didalam kelas untuk menyampaikan materi kepada peserta didiknya
terlalu monoton sampai berjam-jam, kurang kreatif dalam menggunakan metode mengajar, disana
juga memang menggunakan papan tulis hanya saja di sekolah tersebut masih mempergunakan alat
tulis kapur. Ketika guru menyampaikan materi disekolah SD tersebut di jam les pelajaran tersebut
materi yang disampaikan minggu yang lalu gurunya tidak mengulas kembali dan tidak
mengingatkan peserta didik apa saja materi yang telah mereka terima minggu lalu. Pada hal
seorang guru yang kreatif itu bukan hanya mengajar saja tetapi apa materi yang telah
disampaikanya minggu lalu ia harus mengingatkan peserta didiknya supaya peserta didik tersebut
tidak lupa akan pelajaran yang mereka terima disekolah tersebut. Agar pelajaran itu juga tidak
hanya berlalu namun peserta didik juga harus menerangkan dalam kehidupan mereka baik
dilingkungan sekolah, diluar lingkungan sekolah, bahkan dimana pun mereka berada. Jadi dalam
pengajaran guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen disana dalam pengajaranya itu terlalu
monoton sehingga siswa merasakan bosan, mengantuk, ribut, keluar masuk kelas, pergi ke kantin,
suka mengganggu kawanya disaat jam les pelajaran, terjadinya perkelahian antara satu dengan
yang lain. Ketika guru menyampaikan materi sebelum pulang kerumah guru tersebut memberikan
tugas kepada peserta didik tersebut terkait dengan pelajaran yang mereka terima saat les pelajaran
itu.

6
Ibid 9-10

4
Ketika guru memeriksa tugas yang diberikan ada siswa yang mengerjakan dan ada siswa
yang tidak mengerjakan. Akan tetapi bagi siswa yang tidak mengerjakan mereka dimarahin,
dijewer telinga, dicoret pipi pakai kapur dan lain sebagainya. Sehingga siswa tersebut sangat
tertekan dan merasa malu kepada teman-teman mereka yang lain, dan mereka diejek oleh teman
yang tidak dihukum. Sehingga disaat les pelajaran selanjutnya khususnya Pendidikan Agama
Kristen ketika masuk kelas maupun dilingkungan sekolah peserta didik yang sudah dihukum oleh
gurunya tersebut ketika bertemu dengan temannya yang tidak dihukum itu, dia akan terus
dibuling, diejek, dimaki, sehingga anak tersebut merasa tertekan dan adanya keterpaksaan dalam
mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Sebagai arah bahwa seharusnya pengajaran Pendidikan Agama Kristen proses pengajaran
dan pembelajaran berdasarkan dengan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh
kudus untuk mebimbing setiap pribadi pada semua pertumbuhan kristen, menanamkan nilai-nilai
kristiani. Harapan penulis sesuai dengan judul yang saya amati yaitu pengaruh pengajaran
pendidikan agama kristen terhadap tingkah laku siswa adalah adanya suatu perubahan dari guru
tersebut dan memiliki sikap yang tulus dalam pengajarannya yaitu mencerminkan hidup dan layak
sebagai teladan bagi murid-muridnya. Tidak hanya sekedar memberi keteladan bagi siswanya
akan tetapi guru pendidikan agama kristen juga sebgai penguatan moral dan pembentukan karakter
tanpa meminta balasan dari peserta didiknya. Harapan penulis juga agar guru pendidikan agama
kristen bersikap adil dan tulus dalam mengajar tanpa paksaan, mampu membawa peserta didiknya
untuk mengenal Yesus Kristus lebih dalam lagi.
Sesuai judul yang dibahas oleh penulis yaitu Pengaruh Pengajaran Pendidikan Agama
Kristen terhadap Tingkah Laku dan Kepribadian Siswa di SD Hilimbaruzö, maka penulis
menganalisa bahwa pengajaran Pendidikan Agama Kristen tentunya sangat memiliki pengaruh
besar dalam mengarahkan dan membentuk tingkah laku dan kepribadian peserta didik. Disana
proses pengajaran seorang guru Pendidikan Agama Kristen kurang sesuai pengajaranya, tidak
seperti mengajar guru pendidikan agama kristen yang biasanya. Jadi guru disekolah tidak hanya
sekedar mentransfer ilmunya kepada siswanya akan tetapi membina dan menjadi teladan serta
menjadi contoh bagi peserta didiknya.
Sebaiknya menurut saya yang menjadi solusi kedepanya yaitu perkembangan tingkat laku
dan kepribadian anak sangat erat hubunganya dengan proses kemampuan anak dalam pergaulanya
dan tingkah lakunya. Oleh karena itu yang menjadi solusi atau harapan penulis adalah Harapan
penulis sesuai dengan judul yang saya amati yaitu pengaruh pengajaran pendidikan agama kristen
terhadap tingkah laku siswa adalah adanya suatu perubahan dari guru tersebut dan memiliki sikap

5
yang tulus dalam pengajarannya yaitu mencerminkan hidup dan layak sebagai teladan bagi murid-
muridnya.
a. FENOMENA INILAH YANG MENYEBABKAN PENULIS TERTARIK MENELITI DI
SD 076693 HILIMBARUZö. Penulis ingin mengetahui kurangnya pemahaman Pengaruh
Pengajaran Padidikan Agama Kristen (PAK) dan kurangnya pemahaman terhadap metode
pengajaran agama kristen. Dari uraian tersebut dan realita yang dihadapi, penulis ingin
mengkaji lebih mendalam lagi terkait dengan judul “Pengaruh Pengajaran Pendidikan
Agama Kristen dalam tingkah laku dan kepribadian siswa di SD 076693 Hilimbaruzö

2. Identifikasi Masalah
b. Kurangnya pemahaman pengajaran pendidikan agama kristen (PAK) di SD 076693
Hilimbaruzö.
c. Kurangnya guru pendidikan agama kristen dalam mengajar pengajaran PAK di SD
076693 Hilimbaruzö.
d. Kurangnya metode pengajaran PAK di SD 076693 Hilimbaruzö.

3. Batasan Masalah
e. Dari beberapa identifikasi masalah yang terdapat diatas maka, penulis membuat
pembatasan masalah atau fokus penelitian yaitu sejauh mana guru memahami peran-nya
dalam mengajar, mendidik dan membentuk tingkah laku peserta didiknya sehingga tidak
berakibat buruk dalam metode pengajaran agama kristen khususnya di SD 076693
Hilimbaruzö.

4. Rumusan Masalah
a. Sejauh mana pengajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang dilakukan guru di SD
076693 Hilimbaruzö.
b. Bagaimana pengajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam tingkah laku dan
kepribadian siswa dalam proses pembelajaran PAK di SD 076693 Hilimbaruzö.
c. Bagaimana guru memilih metode pengajaran PAK sehingga tidak menghambat tingkah
laku dan kepribadian siswa di SD 076693 Hilimbaruzö.

6
5. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengajaran PAK dalam tingkah laku dan
kepribadian siswa di SD 076693 Hilimbaruzö.
b. Untuk mengetahui bagaimana tingkah laku dan kepribadian siswa di SD 076693
Hilimbaruzö.

6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengungkap
manfaat penelitian sebagai berikut.

a. Manfaat Teoritis
Dalam tulisan ini diharapkan mampu memberi konstribusi bagi penulis sebagai calon
pendidik dimasa yang akan mendatang dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dibidang ilmu pengajaran PAK, serta bisa menjawab apa yang selalu digumuli
oleh penulis selama ini, yang terkait dengan pengaruh pengajaran PAK dalam tingkah laku
dan kepribadian siswa.
b. Manfaat Praktis
Dalam tulisan ini diharapkan mampu memberi pemahaman pemikiran bagi para pendidik
khususnya guru PAK di sekolah untuk memahami bagaimanakah pengajaran PAK yang
seharusnya diajarkan kepada anak. Agar pengajaran PAK di sekolah khususnya di SD
Hilimbaruzӧ, dapat diajarkan sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah tersebut. Dan
tidak menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada diri anak selama proses kegiatan
berlangsung.
7. Asumsi Penelitian
Guru PAK di sekolah mampu memahami dan menerapkan metode pengaruh
pengajaran PAK dalam tingkah laku dan kepribadian siswa. Pengaruh pengajaran PAK dalam
tingkah laku dan kepribadian siswa yang sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2022 tentang
perlindungan anak, yang para peserta didik menghasilkan tujuan pendidikan dan juga tuntutan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan merekan yang berlaku di indonesia.

7
8. Landasan Teori
a. Teori tingkah laku
Kata tingkah laku terdiri dari dua kata, “tingkah” dan “laku”. Tingkah memiliki arti yaitu
olah perbuatan yang aneh-aneh atau yang tidak sewajarnya. Sedangkan laku adalah perbuatan,
kelakuan, yang menjalankan atau yang berbuat. 7 Dalam dunia pendidikan menurut caplin,
tingkah laku merupakan respon yang dilakukan seseorang dengan reaksi atau tanggapan dari
perbuatan yang dilakukan setiap individu. 8 Dalam teori psikologi juga mengatakan bahwa
tingkah laku adalah tindakan atau respon yang ditujukan oleh individu dalam berbagai situasi.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkah laku adalah tindakan atau
perbuatan yang dilakukan sesorang secara nyata sesuai dengan keinginan seseorang.
b. Teori kepribadian
Pengertian kepribadian
Kepribadian adalah tingkah laku atau hasil dari pendidikan dan pengajaran. Jadi kepribadian
ini adalah hasil dari bnetukan tingkah laku seseorang. Sebagai contoh di kota-kota besar biasanya
terdapat sekolah-sekolah kepribadian, yaitu lembaga pendidikan dan pengajaran yang bertujuan
untuk “memperbaiki” tingkah laku seseorang.9 Kepribadian adalah pola perilaku atau tingkah laku
sikap dan tindakan yang dilakukan seseorang. Perkembangan kepribadian akan terus terjadi
seiring berjalanya waktu dan proses perkembangan dalam diri seseorang bahkan itu dimulai sejak
lahir.
c. Pengertian Pendidikan Agama Kristen
Secara umum Pendidikan Agama Kristen adalah usaha untuk mengajarkan setiap orang
mengenal Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan iman kita yang berlandasakan pada Alkitab. Setiap
orang yang mengikut Kristus karakter dan moralnya akan terbentuk sesuai dengan perbuatan
Allah, berspiritualitas, dan memiliki nilai-nilai kristiani. Menurut E.G. Homrighousen ia
berpandangan bahwa Pendidikan Agama Kristen adalah usaha sadar sebagaimana dalam Alkitab
untuk hidup dalam keharmonisan sesuai dengan iman kristen. Jadi, saya dapat menyimpulkan
bahwa Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha sadar untuk membangun kepercayaan kita
kepada Yesus Kristus yang berlandaskan pada Alkitab serta menjadi umat pengikut Kristus sesuai
dengan iman dan identitas kita masing-masing.10
1.Tugas dan fungsi Guru Pendidikan Agama Kristen

7
Selamatkaro@mail.com. Jurnal Pendidikan Religious volume 2 no. 2 (2020 juli :17-80;
8
http://jurnal.upmk.ac.id. Jaludin, Psikologi Agama, Edisi revisi, PT.Remaja Raja Grafindo, 2004, cet.8, hal.209
9
Hamka Abdul Aziz, Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati (Jakarta;Al-Mawardi, 2011) hal. 50
10
Kresbinol Laborar, Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk Multikultural, (Lakeisha; Jawa
Tengah; 2019) hlm 1-42

8
Guru Pendidikan Agama Kristen adalah seorang penanggung jawab atau yang menjadi
fondasi iman bagi peserta didiknya untuk membangun kepribadian dan tingkah laku seorang
siswa. Oleh karena itu keteladan sangat penting bagi peserta sehingga peserta didik tidak hanya
fokus pada pengetahuan yang mereka terima akan tetapi, mereka juga meneladani sikap guru yang
menjadi contoh bagi sikap dan perilaku peserta didik tersebut. Tugas dan funsi seorang guru
Pendidikan Agama Kristen yaitu:
Menurut Piaget ada beberapa tahapan perkembangan tingkah laku anak usia 6-12 tahun,
yaitu mereka melewati dua tahap yang berbeda dalam cara berpikir dan juga moralitas. Anak usia
4-7 tahun, mulai menunjukkan perkembangan moral. Anak juga mulai percaya bahwa mereka
tidak berhak membuat peraturan sendiri. Usia 7-10 tahun anak mulai sadar dan cara berpikir
mereka mulai berkembang.11
Batasan usia yang ditetapkan penulis yaitu usia 10-12 tahun. Alasan menetapkan usia 10-12 tahun
karena pada usia ini ditentukan bagaimana perkembangan manusia itu. PAK adalah suatu usaha
pendidikan menaruh perhatian pada masalah pembentukan identitas pribadi tentu saja. identitas
pribadi yang kristen. John Dewey misalnya, mengartikan pendidikan sebagai “ partisipasi individu
dalam kesadaran sosial (social awareness) dari masyarakat”. Berpatisipasi dalam kesadaran sosial
suatu masyarakat barangkali dapat diartikan sebagai interaksi individu dengan lingkungan sosial
budaya diamana seorang individu itu hidup dalam masyarakat.12
 Arti pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari seseorang yang ikut membentuk watak,
kepercayaan dan perbuatan seseorang. Pada dasarnya karakter adalah sifat-sifat yang
melekat pada kepribadian seseorang.13 Sedangkan kristen adalah sebutan bagi seseorang
yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat, secara pribadi serta
meneladani hidup dan ajaran-ajaranya dalam kehidupan sehari-hari.

 Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


Usia 7 hingga 11 atau 12 tahun merupakan usia remaja awal. Mereka ini pada umumnya
sedang menjalani pendidikan pada jenjang sekolah dasar. Usia awal memasuki sekolah dasar
bervariasi dibanyak negara, mulai dari 5 tahun hingga 7 tahun. Bagi anak yang memasuki usia
sekolah dasar pada usia 6 tahun, dengan perjalanan yang normal dia akan menyelesaikan
pendidikan jenjang ini pada usia 12 tahun. Banyak orang membagi anak usia remaja awalini

11
Hendrik Legi, Moral Karakter Dan Disiplin Dalam PAK; ( Edu Publisher; Jawa Barat 2020) hlm 4-20
12
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK;Jurnal Info Media;(Bandung, 2007), hlm 51
13
https://www.scribd.com

9
menjadi dua, yaitu ‘ kanak-kanak tengah” tengah (usia 7-9 tahun) dan periode kanak-kanak
tengah akhir (usia 10-11 tahun).
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku dan kepribadian individu
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu, baik yang bersumber dari dalam
dirinya (faktor internal) atau pun yang berasal dari luar dirinya (faktor eksternal). Faktor
internal merupakan segala sifat dan kecakapan yang dimiliki atau dikuasai individu dalam
perkembanganya, diperoleh dari hasil keturunan atau karena interaksi keturunan dengan
lingkungan. Faktor eksternal merupakan segala hal yang diterima individu dari
lingkungannya.14
 Defenisi Peserta didik
Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan
formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru.
Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karena, kehadiran peserta didik
menjadi keniscahyaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang
dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Tentu saja,
optimasi pertumbuhan dam perkembangan peserta didik diragukan perwujudanya, tanpa
kehadiran guru yang profesional.15

9. Metodologi Penelitian
Penulis akan menggunakan metode penelitian Kepustakaan, yakni metode penelitian
yang dilakukan dengan memanfaatkan buku-buku atau literatur-literaturterkait dengan
pengajaran PAK tentang Pembimbing PAK, Pendidikan Karakter. Yaitu untuk mendukung
studi pengajaran PAK yang akan dilakukan oleh penulis.
Selain itu, penulis juga akan menggunakan metode penelitian lapangan dengan cara
wawancara dan juga observasi untuk melihat persoalan yang terjadi atau yang ada di
sekolah terkait dengan masalah pengaruh pengajaran Pak dalam tingkah laku dan
kepribadian siswa.
a. Lokasi Penelitian dan Sumber Data
Tempat penelitian dalam penelitian ini yaitu lingkungan sekolah khususnya di SD 076693
Hilimbaruzӧ disebabkan penulis telah tinggal di lingkungan sekolah ini lebih dari 19 tahun
lamanya. Bahkan menjalani pendidikan sekolah dasar di sekolah tersebut. Untuk sumber
data atau subjek (pelaku) dalam penelitian ini adalah mereka yang menjadi objek

14
Ibid 44-46
15
Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik; (Alfa Beta, Bandung 2010), hlm 1-2

10
pengamatan dalam suatu setting alamiah pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di
sekolah, yakni guru dan juga siswa. Dalam hal ini subjek penelitian sekaligus bertindak
sebagai informan yakni seseorang atau lebih yang dianggap kompeten memberikan
keterangan atau data berkaitan dengan topik yang sedang diteliti oleh penulis sendiri.
b. Informasi/sumber data
Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode kepustakaan dan penelitian
lapangan.Metode kepustakaan berkaitan dengan pemanfaatan buku-buku yang memiliki
hubungan dengan judul penulis untuk mendukung kerangka teori.
c. Instrumen penelitian
Ada pun tekni yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian lapangan
yaitu melalui observasi dan juga wawancara.
1) Wawancara
Teknik wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang berupa
informasi diloksi observasi dan wawancara.
2) Observasi
Penulis menggunakan penelitian lapangan berupa observasi atau pengamatan yang
terlibat secara lansung disekolah.
3) Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan data dari hasil penelitian berupa
foto dokumen untuk mendukung pengambilan data dalam penelitian.

10. Sistematika penulisan


Sistematika penulisan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

BAB I :PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Batasan Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat
7. Asumsi Penelitian
8. Sistematika Penulisan
BAB II: Tinjauan Pustaka

11
BAB III: METODE PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Metode Penelitian
1.1. Jenis penelitian
1.2. Lokasi penelitian
1.3. Waktu penelitian
1.4. Sumber data
1.4.1.Subjek Penelitian
1.4.2.Objek Penelitian
1.5. Teknik pengumpulan data
1.5.1. Observasi
1.5.2. Wawancara
1.5.3. Dokumentasi
2. Hasil Penelitian
3. Pembahasan Penelitian
BAB IV: IMPLIKASI PRAKTIS DAN REFLEKSI TEOLOGIS
1. Solusi
2. Implikasi
3. Refleksi teologis
BAB V: PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR WAWANCARA
LAMPIRAN

12
Daftar Pustaka
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip Dan Praktik Pendidikan Agama Kristen(ANDI; Yogyakarta 2006)
Dr. Jannes Eduard Sirait, M. Pd, Dr. Purim Marbun,M.Th, Guru ProfesionaInspiratif Dan
Menyenangkan; (CV Andi Offiset, Yogyakarta 5)
Selamatkaro@mail.com. Jurnal Pendidikan Religious volume 2 no. 2 (2020 juli :17-80)
http://jurnal.upmk.ac.id. Jaludin, Psikologi Agama, Edisi revisi, PT.Remaja Raja Grafindo, 2004,
cet.8
Jenri Ambarita, Ester Yuniati, problematika pembelajaran PAK Daerah Tertinggal; (Adab; Cv.
Adanu Abimata 2020)
Kresbinol Laborar, Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk Multikultural,
(Lakeisha; Jawa Tengah; 2019)
Dr. E.G.Homrighausen, Dr.I. H. Enklar, Pendidikan Agama Kristen, (PT BPK Bapak Gunung
Mulia; Jakarta 2008)
Hendrik Legi, Moral Karakter Dan Disiplin Dalam PAK; ( Edu Publisher; Jawa Barat 2020)
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK;Jurnal Info Media;(Bandung, 2007)
https://www.scribd.com

13
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING PROPOSAL SKRIPSI
Proposal Penelitian Skripsi yang diajukan oleh:
Nama : Murniati Harefa
NIM : 20190201014
Program Studi : S1 Pendidikan Agama Kristen
Judul Skripsi : Pengaruh Pengajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Tingkah
Laku dan Kepribadian Siswa di SD 076693 Hilimbaruzö
Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan dalam Seminar Proposal Skripsi, yang
dilaksanakan oleh STT BNKP Sundermann.
Gunungsitoli, 31 Januari 2024
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Pdt.Dr. Dorkas Orienti Daeli, M.Th Pdt. Dr. Yurulina Gulo, M.Si
NIDN.

Mengetahui:
Ketua Program Studi
S1 Pendidikan Agama Kristen

AMURISI NDRAHA, M.Pd,K


NIDN.

14

Anda mungkin juga menyukai