Anda di halaman 1dari 59

1

IEI2P3– Penelitian Operasional 2

Masalah Jaringan (Bagian 1)

S1 Teknik Industri – Fakultas Rekayasa Industri


2

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa memahami struktur masalah jaringan

Mahasiswa memahami klasifikasi masalah jaringan

Mahasiswa mampu mendapatkan solusi optimal masalah


jaringan menggunakan algoritma yang diberikan
3

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP JARINGAN


4

DEFINISI JARINGAN

Analisis Jaringan merupakan suatu perpaduan pemikiran yang


logis, digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-
lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan secara analitis.

Analisis jaringan kerja memungkinkan suatu perencanaan yang


efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai interaktivitas.
5

DEFINISI JARINGAN

Sebuah jaringan terdiri dari serangkaian node yang dihubungkan oleh arcs (atau
branches).
Node (lingkaran kecil),
• menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian
didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa
kegiatan

Arcs (anak panah) Contoh nodes, arcs, dan flow


• menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan di sini didefinisikan
sebagai hal yang memerlukan jangka waktu tertentu dalam pemakaian
sejumlah sumber daya (sumber tenaga, peralatan, material, biaya).

Flow of product/things
• Arcs (anak panah) mungkin memiliki aliran dari suatu hal yang
melalui mereka
• Contoh: oil products mengalir di pipa
6

DEFINISI JARINGAN

Jaringan G dinyatakan dengan notasi standard:


G = (N, A);

N adalah set dari node


A adalah set dari arcs.

Contoh:
N = {1, 2, 3, 4, 5}
A = { (1, 3), (1, 2), (2, 3), (2, 4), (2, 5), (3, 4), (3, 5), (4, 5)}
7

DEFINISI JARINGAN

Siklus adalah lintasan yang menghubungkan suatu node dengan node itu sendiri.

Contoh:
Lintasan 2 3, 3  4, dan 4  2.
8

KEUNTUNGAN DAN MANFAAT ANALISIS JARINGAN

Menyelesaikan masalah
yang berhubungan Dapat merencanakan Penjadwalan pekerjaan
dengan desain sistem suatu proyek secara dalam urutan yang
transportasi & keseluruhan. praktis dan efisien.
komunikasi.

Penjadwalan ulang Menentukan


Pengadaan pengawasan
untuk mengatasi kemungkinan
dan pembagian kerja
hambatan dan pertukaran antara
maupun biaya.
keterlambatan. waktu dan biaya.
9

RUANG LINGKUP MASALAH JARINGAN

• Banyak situasi penelitian operasional dapat dimodelkan dan dipecahkan sebagai


jaringan. Berikut adalah beberapa contoh masalah jaringan.
Desain jaringan pipa gas alam lepas pantai yang menghubungkan kepala sumur Teluk
Meksiko ke titik pengiriman dekat pantai. Tujuan dari model ini adalah untuk
meminimalkan biaya pembangunan pipa

Penentuan rute terpendek antara dua kota.

Penentuan kapasitas maksimum (dalam ton per tahun) jaringan pipa coal slurry yang
menghubungkan tambang batu bara di Wyoming dengan pembangkit listrik di
Houston.

Penetapan jadwal aliran biaya minimum dari ladang minyak ke kilang melalui jaringan
pipa.
10

KLASIFIKASI MASALAH JARINGAN

Masalah Lintasan Terpendek (Shortest Path)

Masalah Minimum Spanning Tree

Masalah Maximum Flow

Traveling Salesman Problem

Minimum Cost Flow


11

SHORTEST PATH

Berikut adalah beberapa kategori penerapan shortest path.


1. Minimalkan jarak total yang ditempuh
2. Meminimalkan total biaya dari suatu rangkaian kegiatan
3. Minimalkan total waktu suatu rangkaian kegiatan

Contoh:
Anda ingin menemukan rute terbaik untuk berkendara dari satu kota ke kota lain melalui
sejumlah kota perantara. Anda kemudian memiliki pilihan untuk menentukan rute terbaik yang
dapat meminimumkan total jarak yang ditempuh atau yang meminimumkan total biaya
yang dikeluarkan atau yang meminimumkan total waktu tempuh
12

MINIMUM SPANNING TREE

Berikut adalah beberapa penerapan minimum spanning tree.


1. Desain jaringan telekomunikasi (jaringan serat optik, jaringan komputer, jaringan telepon leased-line, jaringan
televisi kabel, dll.)
2. Desain jaringan transportasi yang jarang digunakan untuk meminimalkan total biaya penyediaan link (jalur rel, jalan
raya, dll.)
3. Perancangan jaringan jalur transmisi tenaga listrik tegangan tinggi
4. Desain jaringan kabel pada peralatan listrik (misalnya, sistem komputer digital) untuk meminimalkan total panjang
kabel
5. Desain jaringan pipa untuk menghubungkan sejumlah lokasi
Contoh:
Dalam jaringan telekomunikasi, diperlukan untuk memberikan link yang cukup untuk dapat menyediakan jalur
telekomunikasi di antara setiap pasang node, sehingga, merancang jaringan merupakan penerapan klasik dari masalah
minimum spanning tree. beberapa jaringan telekomunikasi sekarang menelan biaya jutaan dolar, ini sangat penting
untuk mengoptimalkan desainnya dengan mencari minimum spanning tree untuk masing-masing jaringannya.
13

MAXIMUM FLOW

Berikut adalah beberapa penerapan minimum spanning tree.

1. Memaksimalkan jumlah barang yang dialirkan dari pabrik ke pelanggan pada jaringan distribusi perusahaan.
2. Memaksimalkan jumlah barang yang dialirkan dari vendor ke pabrik pada jaringan pasokan perusahaan.
3. Memaksimalkan jumlah aliran minyak yang melalui sistem perpipaan.
4. Memaksimalkan jumlah aliran air yang melalui sistem saluran air.
5. Memaksimalkan aliran arus kendaraan yang melalui jaringan transportasi.
14

MINIMUM COST FLOW

• Seperti masalah maximum flow, minimum flow cost problem mempertimbangkan aliran material/ barang yang
melewati suatu jaringan yang memiliki keterbatasan terkait kapasitas arcs.
• Seperti masalah shortest-path, minimum cost flow mempertimbangkan biaya (atau jarak) untuk melewati
suatu arcs.
• Seperti persoalan transportasi/ penugasan, minimum cost flow dapat mempertimbangkan keberadaan
multiple sources dan multiple destination.
15

TRAVELING SALESMAN PROBLEM

Mulai dari kota asalnya, penjual ingin menentukan rute mana untuk mengunjungi setiap kota tepat satu kali sebelum
kembali ke kota asalnya untuk meminimalkan total panjang tur.
Berikut adalah beberapa penerapanTraveling Salesman Problem.
1. Penentuan rute kunjungan serangkaian tempat wisata
2. Penentuan rute pengiriman paket barang oleh kurir ekspedisi
3. Dll.
16

SHORTEST PATH
17

 Pada jaringan yang diberikan, cari lintasan jarak, waktu, atau


biaya minimum dari poin awal (the start node) sampai ke
tujuan (the terminal node)
 Definisi masalah
▪ Terdapat n buah node, dimulai dengan start node 1 dan diakhiri dengan terminal node n.
▪ Bi-directional arcs menghubungkan connected node i dan j dengan jarak nonnegatif, dij
▪ Cari lintasan total jarak minimum yang menghubungkan node to node n.
18

• Step 1: tetapkan node 1 dengan label permanen [0,S]. Angka pertama adalah
jarak dari node 1; angka kedua adalah preceeding node. Karena node 1 tidak
memiliki preceeding node, maka starting node dilabeli dengan S.
• Step 2: hitung label-label sementara, (d,n), untuk tiap node yang dapat
dicapai secara langsung dari node 1. d = jarak langsung dari node 1 ke node in
question — ini disebut sebagai distance value. n menunjukkan preceeding node
pada rute dari node 1 — ini disebut sebagai preceeding node value. (Seluruh
node yang dilabeli pada langkah ini memiliki n = 1)
• Step 3: identifikasi node dengan label sementara yang memiliki distance
value terkecil. Anggap node ini adalah node k. Node k kemudian dilabeli secara
permanen (menggunakan tanda kurung [ , ]). Jika seluruh node telah dilabeli
secara permanen, GO TO STEP 5.
19

• Step 4: untuk setiap node yang tidak memiliki label permanen yang dapat dicapai
secara langsung dari node k pada langkah 3, hitung jumlah t, dimana

t = (arc distance dari node k menuju node i)


+ (Distance value pada node k).

(Continued on next slide . . .)


20

• Jika node yang belum dilabeli secara permanen memiliki label


sementara, bandingkan t dengan distance value saat ini dengan
node yang dipertanyakan yang terlabeli sementara.
• Jika t < distance value dari node yang terlabeli sementara, ganti label sementara yang dipertanyakan
dengan (t,k).
• Jika t > distance value dari node yang terlabeli sementara, pertahankan label sementara saat ini.

• Jika node yang belum dilabeli secara permanen tidak memiliki


label sementara, buat label sementara (t,k) untuk node yang
dipertanyakan.
• Setelah itu, GO TO STEP 3.
21

• Step 5:
• Label permanen mengidentifikasi jarak terpendek dari node 1
menuju setiap node seperti halnya preceeding node pada rute
terpendek.
• Rute terpendek pada given node dapat dicari secara
backwards dengan dimulai dari given node dan bergerak
menuju preceeding node.
• Dengan melanjutkan prosedur ini dari preceeding node akan
menghasilkan rute terpendek dari node 1 menuju node yang
dipertanyakan.
22

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


• Find the shortest route from node 1 to node 7 in the network:

5
2 5

4 3 6
2
7 3
1 3 7

5 1 2
6
4 6
8
23

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 1
• Step 1: tetapkan node 1 dengan label permanen [0,S].
• Step 2: karena node 2, 3, dan 4 terhubung langsung dengan
node 1, tetapkan label sementara (4,1) untuk node 2; (7,1)
untuk node 3; dan (5,1) untuk node 4.
• Step 3: node 2 adalah node yang dilabeli sementara yang
memiliki jarak terpendek (4), dan selanjutnya menjadi node
baru yang terlabeli permanen.
24

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

(4,1)
• Label sementara: 2
5
5

4 3 6
(7,1) 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
(5,1) 8
25

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

[4,1]
• Label sementara: 2
5
5

4 3 6
(7,1) 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
(5,1) 8
26

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 1
• Step 4: untuk setiap node yang berlabel sementara yang
terhubung dengan node 2 hanya dengan satu arc, hitung
jumlah arc length dengan distance value node 2 (yaitu 4).

• Node 3: 3 + 4 = 7 (tidak lebih kecil dari label saat ini; jangan diubah)

• Node 5: 5 + 4 = 9 (tetapkan label sementara pada node 5 dengan


(9,2) karena node 5 belum memiliki label)
27

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 1 2
5
5
(7,2)
4 3 6
(7,1) 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
(5,1) 8
28

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 1 2
5
5

4 3 6
(7,1) 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
29

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 2
• Step 3: node 4 memiliki jarak label sementara terpendek (5).
Node 4 menjadi node baru yang terlabeli permanen.
• Step 4: untuk setiap node dengan label sementara yang
terhubung dengan node 4 menggunakan satu arc, hitung
jumlah arc length dengan distance value node 4 (yaitu 5).
• Node 3: 1 + 5 = 6 (ganti label sementara node 3 dengan (6,4) karena
6 < jarak saat ini (7))
• Node 6: 8 + 5 = 13 (tetapkan label sementara node 6 dengan (13,4)
karena node 6 belum dilabeli)
30

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 2 2
5
5
(6,4)
4 3 6
(7,1) 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(13,4)
31

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 2 2
5
5

4 3 6
(6,4) 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(13,4)
32

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 2 2
5
5

4 3 6
[6,4] 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(13,4)
33

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 3
• Step 3: node 3 memiliki jarak label sementara terpendek (6),
sehingga menjadi node baru yang terlabeli secara permanen.
• Step 4: untuk setiap node dengan label sementara yang
terhubung dengan node 3 hanya dengan satu arc, hitung
jumlah arc length dengan jarak ke node 3 (yaitu 6).
• Node 5: 2 + 6 = 8 (ganti label sementara node 5 dengan (8,3) karena
8 < jarak saat ini (9))
• Node 6: 6 + 6 = 12 (ganti label sementara node 6 dengan (12,3)
karena 12 < jarak saat ini (13))
34

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


(8,3)
(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 3 2
5
5

4 3 6
[6,4] 2
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(12,3)
(13,4)
35

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 4
• Step 3: node 5 memiliki jarak label sementara terkecil (8),
sehingga menjadi node baru yang terlabeli permanen.
• Step 4: untuk setiap node dengan label sementara yang
terhubung dengan node 5 hanya dengan satu arc, hitung
jumlah arc length dengan distance value dari node 5 (yaitu 8).
• Node 6: 3 + 8 = 11 (ganti label sementara node 6 dengan (11,5)
karena 11 < jarak saat ini (12))
• Node 7: 6 + 8 = 14 (tetapkan label sementara untuk node 7 dengan
(14,5) karena node 7 belum dilabeli)
36

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


[8,3]
(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 4 2
5
5

4 3 6
[6,4] 2 (14,5)
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(12,3)
(11,5)
(13,4)
37

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 5
• Step 3: node 6 memiliki jarak label sementara terkecil (11),
sehingga menjadi node baru dengan label permanen.
• Step 4: untuk setiap node dengan label sementara yang
terhubung dengan node 6 hanya dengan satu arc, hitung
jumlah arc length ditambah dengan distance value pada node
6 (yaitu 11).
• Node 7: 2 + 11 = 13 (ganti label sementara node 7 dengan (13,6)
karena 13 < jarak saat ini (14))
38

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


[8,3]
(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 5 2
5
5

4 3 6
[6,4] 2 [13,6]
(14,5)
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(12,3)
[11,5]
(13,4)
39

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Iteration 6
• Step 3: node 7 jadi terlabeli permanen, dan karenanya seluruh node terlabeli permanen.
Lanjutkan pada ringkasan di langkah 5.

• Step 5: ringkas dengan pengusutan backwards rute terpendek melewati label permanen.
40

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


[8,3]
(9,2)
[4,1]
• Hasil Iterasi 5 2
5
5

4 3 6
[6,4] 2 [13,6]
(14,5)
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(12,3)
[11,5]
(13,4)
41

CONTOH KASUS SHORTEST PATH

• Ringkasan solusi

Node minimum distance shortest route


2 4 1-2
3 6 1-4-3
4 5 1-4
5 8 1-4-3-5
6 11 1-4-3-5-6
7 13 1-4-3-5-6-7
42

CONTOH KASUS SHORTEST PATH


[8,3]
(9,2)
[4,1]
5
2 5

4 3 6
[6,4] 2 [13,6]
(14,5)
7 3
[0,S] 1 3 7

5 1 2
6
4 6
[5,1] 8
(12,3)
[11,5]
(13,4)
43

MODEL MINIMUM SPANNING TREE


44

Tree merupakan sekelompok arcs yang terhubung yang tidak membentuk siklus

1 3

2 4

1 3 5 Spanning tree merupakan Tree yang


menghubungkan seluruh node pada
suatu jaringan.
2 4
45

▪ Masalah minimum spanning tree berusaha untuk mencari jumlah arc


lengths minimum yang dibutuhkan untuk menghubungkan seluruh
node dalam suatu jaringan.
▪ Kriteria yang akan diminimisasi dalam kasus minimum spanning tree
tidak terbatas pada jarak meskipun istilah “terdekat” ("closest“)
digunakan untuk menjelaskan suatu prosedur. Kriteria lainnya adalah
seperti waktu dan biaya.
46

CONTOH : MINIMUM SPANNING TREE

• Find the minimum spanning tree:

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
47

PROSEDUR PENYELESAIAN

• Step 1: pilih salah satu node (bebas) dan hubungan pada node
terdekat. Kedua node ini menjadi connected nodes, dan sisa node
lainnya menjadi unconnected nodes.
• Step 2: identifikasi unconnected node yang terdekat dengan salah satu
dari connected nodes (tidak perlu mempertimbangkan ikatan).
Tambahkan node baru ini pada kelompok connected nodes. Ulangi
langkah ini sampai seluruh node terhubung.
• Note: Suatu kasus dengan n node yang akan dihubungkan akan
memerlukan n - 1 iterasi dari langkah di atas.
48

CONTOH : MINIMUM SPANNING TREE

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
49
• Iteration 1: Secara acak dipilih node 1, kita lihat bahwa node terdekat
adalah node 2 (distance = 30). Sehingga, awalnya kita punya:
• Connected nodes: 1,2
• Unconnected nodes: 3,4,5,6,7,8,9,10
• Arcs terpilih: 1-2
3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
• Iteration 2: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node 50
5 (distance = 25 to node 2). Node 5 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5
• Unconnected nodes: 3,4,6,7,8,9,10
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5
3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
51
• Iteration 3: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node
7 (distance = 15 to node 5). Node 7 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5,7
• Unconnected nodes: 3,4,6,8,9,10
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5, 5-7
3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
52
• Iteration 4: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node
10 (distance = 20 to node 7). Node 10 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5,7,10
• Unconnected nodes: 3,4,6,8,9
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5, 5-7, 7-10
3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
• Iteration 5: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node 8 (distance 53
= 25 to node 10). Node 8 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5,7,10,8
• Unconnected nodes: 3,4,6,9
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5, 5-7, 7-10, 10-8

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
• Iteration 6: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node 6 (distance 54
= 35 to node 10). Node 6 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5,7,10,8,6
• Unconnected nodes: 3,4,9
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5, 5-7, 7-10, 10-8, 10-6

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
• Iteration 7: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node 55
3 (distance = 20 to node 6). Node 3 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5,7,10,8,6,3
• Unconnected nodes: 4,9
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5, 5-7, 7-10, 10-8, 10-6, 6-3

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
• Iteration 8: Unconnected node terdekat dari connected node adalah node 56
9 (distance = 30 to node 6). Node 9 menjadi connected node.
• Connected nodes: 1,2,5,7,10,8,6,3,9
• Unconnected nodes: 4
• Arcs terpilih: 1-2, 2-5, 5-7, 7-10, 10-8, 10-6, 6-3, 6-9

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
• Iteration 9: Unconnected node yang tersisa tinggal node 4. Node yang 57
paling dekat dengan node 4 adalah node 6 (distance = 45).
• Selanjutnya, minumum spanning tree (lihat slide selanjutnya) terdiri dari:
• Arcs: 1-2, 2-5, 5-7, 7-10, 10-8, 10-6, 6-3, 6-9, 6-4
• Nilai: 30 + 25 + 15 + 20 + 25 + 35 + 20 + 30 + 45 = 245

3 60
45
20
9
50 30
1 45
4 6
40
40
30 35
5 15
25
7 20
10
2 35
30
25
50
8
58

OPTIMUM SPANNING TREE

3
20
9
30
1 45
4 6

30 35
5 15
25
7 20
10
2
25
8
59

TERIMA KASIH

59

Anda mungkin juga menyukai