Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN GERINDA YANG AMAN

Dalam aktivitas menggerinda, ada banyak potensi bahaya yang kita jumpai. Beberapa bahaya
yang dapat kita ketahui misalnya gram yang dihasilkan saat proses gerinda, putaran batu
gerinda yang dapat menggores kita, percikan api dan material hasil gerinda yang panas bisa
menyebabkan luka bakar, rembes akibat terkena sinar, pecahnya batu gerinda, arus listrik
yang bisa jadi ada kabel-kabel yang tidak terisolasi dengan sempurna serta getaran yang
dihasilkan dll. Bahaya-bahaya itu bisa menjadi risiko yang besar jika kita tidak berhati-hati
dan mampu menanggulanginya.

Beberapa risiko yang dapat kita dapatkan seperti tersengat arus listrik, luka sayat, gangguan
pendengaran, hand arm vibration syndrome, carpal tunnel syndrome, tremor pada tangan
hingga menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit paru (pneumonia, bronkhitis, efusi
pleura, edema paru). Bahkan di beberapa video keselamatan kerja ada yang hingga
meninggal dunia, karena batu gerinda yang pecah atau lepas dan mengenai mata, anggota
tubuh atau kepala pekerja. Jadi proses gerinda ini memang tidak sembarang, prosesnya harus
dilakukan oleh orang yang kompeten.

Batu Gerinda dengan spesifikasi 15.300 rpm

Beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan oleh operator pada penggunaan


gerinda.

 Operator tidak kompeten dalam menggunakan mesin gerinda.


 Operator tidak memahami spesifikasi kecepatan (rpm) yang tercantum dalam cakram /
batu gerinda dengan spesifikasi kecepatan mesin (rpm) gerinda.
 Operator tidak melakukan inspeksi terhadap kondisi mesin gerinda.
 Arus listrik tidak diputus saat mengganti batu gerinda atau setelah melakukan
pekerjaan.
 Operator tidak menggunakan APD yang sesuai.
 Melakukan gerinda dipermukaan yang licin atau posisi yang tidak tetap.
 Menggerinda dekat dengan area yang mudah terbakar.
Contoh Spesifikasi Mesin
Gerinda dengan 8500 RPM

Secara umum ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari kesalahan
dalam penggunaan mesin gerinda.

 Pastikan yang menggunakan mesin gerinda adalah orang yang kompeten untuk
mengoperasikannya.
 Pastikan anda telah memahami bahaya dan risiko dalam melakukan aktivitas dengan
mesin gerinda.
 Jika bahaya-bahaya dalam melakukan proses gerinda tidak dapat di hilangkan, maka
gunakan APD yang sesuai. Misalnya masker, safety glasess, face shield, ear plug dan
“gloves” (Note dibeberapa kondisi untuk alat berputar tidak direkomendasikan
menggunakan sarung tangan, namun saat ini ada teknologi baru yang proper untuk
kondisi tersebut). Walaupun dibeberapa mesin gerinda telah ada pelindung cakram.
Sebaiknya tetap gunakan APD lainnya.
 Pasang batu gerinda untuk ukuran yang dibutuhkan dengan memperhatikan batas
kecepatan maksimum/ maximum operation speed (MOS) yang tertera pada batu
gerinda dan pastikan MOS pada batu gerinda lebih besar dari kecepatan
maksimum mesin yang akan digunakan. Anda bisa lihat kecepatan maksimum
mesin pada bodi mesin.
 Pastikan bahwa anda memahami dengan betul kode spesifikasi batu gerinda. Dengan
mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan
untuk menggerinda atau memotong material apa.
 Pastikan bahwa benda kerja yang akan dipotong atau digerinda dalam posisi yang
tetap. Oleh karena itu, tidak dianjurkan meletakkan benda yang akan digerinda pada
permukaan yang licin. Hal ini berpotensi menyebabkan benda dapat terpental ketika
diberikan tekanan oleh batu gerinda.
 Pastikan bahwa arus listrik sudah terputus saat mengganti batu gerinda.
 Saat selesai melakukan pekerjaan. Pastikan bahwa anda telah mematikan mesin
gerinda dengan menekan tombol off terlebih dahulu baru kemudian memutuskan arus
listriknya. Karena beberapa kejadian yang tidak meng-offkan mesin gerindanya
setelah selesai pekerjaan, saat di sambungkan ke arus listrik langsung menyala (untuk
beberapa jenis mesin gerinda).

Anda mungkin juga menyukai