Anda di halaman 1dari 72

AKUNTANSI TRANSAKSI

MURABAHAH
WALI SAPUTRA,SE.Ak,MA
Definisi dan Penggunaan Murabahah
Ketentuan Syar’i Transaksi Murabahah

Ketentuan syar’i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh fatwa Dewan Syariah Nasional
Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000. Fatwa tersebut membahas tentang ketentuan umum murabahah dalam
bank syariah, ketentuan murabahah kepada nasabah, jaminan, utang dalam murabahah, penundaan
pembayaran, dan kondisi bangkrut pada nasabah murabahah.
Rukun Transaksi Murabahah
Rukun transaksi murabahah meliputi transaktor, yaitu adanya pembeli (nasabah) dan penjual
(bank syariah), objek akad murabahah yang di dalamnya terkandung barang dan harga, serta
ijab dan kabul berupa pernyataan kehendak masing-masing pihak, baik dalam bentuk ucapan
maupun perbuatan.

Transaktor

Adanya pihak yang bertransaksi (transaktor) merupakan rukun transaksi murabahah. Transaktor
dalam transaksi murabahah terdiri atas pembeli (yaitu nasabah yang memerlukan barang) dan
penjual (yaitu bank syariah). Dalam fikih muamalah, transaktor disyaratkan memiliki kompetensi
berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang optimal, seperti tidak gila, tidak sedang
dipaksa, dan lainnya. Adapun untuk transaksi dengan anak kecil, dapat dilakukan dengan izin
dan pantauan dari walinya.
Terkait dengan jual beli, DSN membolehkan bank meminta nasabah untuk membayar uang muka
(urbun) saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Kebijakan meminta uang muka diterapkan
secara ketat pada transaksi murabahah yang pembelian asetnya dilakukan oleh bank. Pada umumnya,
nilai uang muka yang diterapkan adalah 30% dari harga perolehan. Penerapan uang muka pada
dasarnya adalah untuk menguji kemampuan finansial nasabah pada saat transaksi murabahah
diadakan. Pada segmen nasabah tertentu yang memiliki risiko rendah (misal pegawai pemerintah atau
pegawai dari institusi yang dianggap mapan secara finansial), beberapa bank tidak menerapkan
ketentuan uang muka secara ketat. Adanya uang muka juga dimaksudkan untuk mengantisipasi kerugian
bank akibat pembatalan nasabah membeli barang yang sudah dipesan dan diperoleh bank. Sekiranya
terdapat kerugian bank akibat pembatalan pembelian, bank dapat mengurangi uang muka sebesar
kerugian yang ditanggung oleh bank. Adapun jika uang muka tidak mencukupi untuk menutupi kerugian
Bank, DSN membolehkan bank meminta sisa kerugiannya kepada nasabah.
Alur Transaksi Murabahah (dengan Pesanan)
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi Murabahah
Perhitungan Pendapatan Margin yang Diakui saat Jatuh Tempo atau
Pembayaran Angsuran

Setiap tanggal jatuh tempo, bank syariah akan mengakui adanya pendapatan margin. Besarnya
pendapatan margin yang diakui bergantung pada alternatif pendekatan yang digunakan. Bila bank
menggunakan pendekatan proporsional, maka besarnya margin setiap bulan adalah sama, sedang
bila menggunakan pendekatan tabel anuitas, maka margin pada bulan pertama akan lebih besar
dibanding dengan bulan kedua dan seterusnya. Teknis perhitungan masing-masing pendekatan
dapat dilihat pada bagian Lampiran 1.

Berdasarkan PSAK 102, pendekatan yang disarankan adalah pendekatan proporsional, yaitu
proporsional terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih dengan mengalikan persentase
keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih (PSAK 102 paragraf 24). Adapun
persentase keuntungan dihitung dari (1) perbandingan antara total margin dan total piutang di luar
uang muka atau (2) perbandingan antara total margin dengan biaya perolehan murabahah.
Tabel 1
Jadwal Pembayaran Murabahah PT HANIYA
Lampiran 1
Jadwal dan Realisasi Pembayaran Angsuran Murabahah PT HANIYA
• Margin murabahah yang ditangguhkan dilaporkan di neraca sebagai pengurang piutang murabahah.
Dalam laporan keuangan bank syariah, semua piutang murabahah net telah dikurangi terlebih dahulu
dengan margin murabahah yang ditangguhkan. Akan tetapi terkadang bank tidak mengeksplisitkan
adanya akun margin murabahah yang ditangguhkan.
** Pendapatan margin murabahah dilaporkan di laporan laba rugi pada bagian pendapatan pengelolaan
dana sebagai mudharib. Jika pendapatan margin murabahah telah berwujud kas, maka jumlah tersebut
dapat diikutsertakan dalam perhitungan bagi hasil dengan nasabah penghimpunan dana yang
menggunakan akad mudharabah
Penyajian Transaksi Murabahah di Laporan Keuangan
Pengungkapan Transaksi Murabahah
4. Hitunglah besar margin dan pokok piutang dalam setiap angsuran yang dibayar oleh PT Agifira
selama periode berjalan dengan menggunakan metode anuitas.

Anda mungkin juga menyukai