Anda di halaman 1dari 25

REVIEW JURNAL NASIONAL & INTERNASIONAL

Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Lili Karmela Fitriani.,M.Si

Disusun oleh:
NAMA : DEDE NUR ALFARIZAL
NIM : 20210510197
KELAS : MANAJEMEN 3E

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KUNINGAN
2024
RIVIEW JURNAL NASIONAL
No Penulis, Tahun Judul Pembahasan
1 1. Ayu Lestari, Pengaruh Turnover 1. Latar Belakang
2. Wani Fitriah, Intention danTeknologi Perhatian terhadap kepuasan kerja ini
3. Anggreany Informasi terhadap menjadi sangat genting dimana saat
Hustia, Kepuasan Kerja pada penelitian ini dilakukan saat dimana sedang
(2021) Masa Pandemi Covid- terjadi pandemic covid-19 yang
19 menyebabkan beberapa perusahaan
menjalankan beberapa kebijakan yang
selama ini belum pernah dijalankan. Salah
satu kebijakan yang dijalankan PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III
Palembang adalah adanya pembatasan sosial
di lingkungan perusahaan. Hal ini dilakukan
sesuai dengan arahan presiden yang
diberitakan dalam kompasdia (Vincentius
Gitiyarko, 2020) yang mengatakan bahwa
adanya seruan presiden agar masyarakat
melakukan pembatasan sosial (sosial
distancing) dengan menjalankan berbagai
kegiatan dari rumah, mulai dari sekolah
dirumah, bekerja dirumah dan ibadah
dirumah sebagai bentuk upaya pencegahan
menularan covid-19. Kebijakan ini
menyebabkan karyawan harus bekerja lebih
keras dalam menyelesaikan pekerjaannya
walau dari rumah. Selain itu ketika mereka
harus bekerja dikantor ada ketakutan dan
kekhawatiran akibat dari mudahnya wabah
pandemic covid-19 ini menyebar. Bentuk
ketakutan dan kekhawatiran ini menjadi
stress secara psikologis yang menjadi
penghambat bagi perusahaan untuk
menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan.
Sesuai dengan teori (Robbins, 2008), bahwa
salah satu dampak variabel secara psikologis
dapat menurunkan kepuasan kerja
karyawan.

2. Teori
2.1 Kepuasan Kerja
Menurut (Robbins, 2008) menyatakan,
bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap
umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih
antara banyaknya ganjaran yang diterima
seorang pekerja dan banyaknya ganjaran
yang mereka yakini seharusnya mereka
terima.
2.2 Turnover intention
Menurut Senada Lee, dalam (Kartono, 2018)
menjelaskan bahwa turnover intention
merupakan suatu persepsi subjektif dari
anggota organisasi untuk berhenti dari
pekerjaannya saat ini dengan tujuan untuk
mencari kesempatan lain.
2.3 Teknologi Informasi
Menurut Haag & Keen dalam (Tata Sutabri,
2013) mengatakan bahwa teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi
dan melaksanakan tugas- tugas yang
berhubungan dengan pemerosesan informasi.
3. Hipotesis & Kerangka
H1: Ada pengaruh turnover intention dan
teknologi informasi terhadap kepuasan kerja
pada masa Pandemi
Covid-19 di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional III Palembang.
H2: Ada pengaruh turnover intention
terhadap kepuasan kerja pada masa Pandemi
Covid-19 di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional III Palembang.
H3: Ada pengaruh teknologi informasi
tehadap kepuasan kerja pada masa variable
Covid-19 di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional III Palembang.
4. Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian asosiatif
yaitu untuk mengetahui pengaruh turnover
intention dan teknologi informasi terhadap
kepuasan kerja.
Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis regresi
linier berganda, uji F dan uji t yang dianalisis
dengan menggunakan program variable
(software) SPSS versi 25.
5. Sampel
Karyawan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional III Palembang 116
orang dijadikan sebagai populasi penelitian
namun yang dijadikan sebagai sampel
sebanyak 90 orang responden dengan
menggunakan variabel Sampling Probability
Sampling dan metode sampling yang
digunakan adalah Proporionate Stratified
Random Sampling. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer.
6. Alat Analis
analisis regresi linier berganda, uji F dan uji
t yang dianalisis dengan menggunakan
program variable (software) SPSS versi 25.
7. Hasil
Hasil analisis regresi linier berganda,
diketahui adanya pengaruh yang positif dari
turnover intention dan teknologi informasi
terhadap kepuasan kerja pada masa variable
covid-19 di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional III Palembang.
Hasil uji hipotesis secara variabl-sama
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan turnover intention dan teknologi
informasi terhadap kepuasan kerja pada
masa variable covid-19 di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Divisi Regional III
Palembang. Hasil uji hipotesis secara
parsial, menunjukan ada pengaruh yang
signifikan turnover intention terhadap
kepuasan kerja pada masa variable covid-19
di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi
Regional III Palembang. Dan ada pengaruh
yang signifikan teknologi informasi
terhadap kepuasan kerja pada masa variable
covid-19 di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional III Palembang.
Kemudian pengaruh turnover intention dan
teknologi informasi terhadap kepuasan kerja
ini diperkuat dari hasil uji determinasi
bahwa antara turnover intention dan
teknologi informasi saling berkaitan dalam
berkonstribusi sebesar 74,5%
mempengaruhi kepuasan kerja pada masa
variable Covid-19 di PT. Kereta Api
Indonesia Divisi Regional III Palembang
2 Anie Luthfiyani Pengaruh Atribut 1. Latar Belakang
Septiyadi, 2021 Kemasan ( Packaging) Di era globalisasi saat ini, penampilan yang
Terhadap Minat Beli menarik merupakan salah satu hal yang
Konsumen Pada diutamakan bagi setiap individu. Dari segi
Produk Kosmetik kebutuhan, wanita memang berbeda dengan
Emina pria, terutama dalam penampilan. Bagi para
wanita identik memperhatikan keindahan
dan kecantikan bagi dirinya.
Kebutuhan ini bisa mendorong potensi pasar
yang lebih besar di bidang kosmetik. Oleh
karena itu, persaingan kosmetik semakin
ketat. Persaingan binis merupakan tantangan
yang dihadapi pesaing, yaitu mencari cara
terbaik untuk memikat hati konsumen dan
mempertahankan pangsa pasar. Dengan tren
masyarakat Indonesia, produk kecantikan
menjadi permintaan utama. Achmad Sigit
Dwiwahjono, Direktur Jendral Industri
Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian
Perindustrian, mengatakan Indonesia
merupakan pasar kosmetik yang sangat
potensial, sehingga bisnis ini cukup
menjanjikan bagi produsen yang ingin
mengembangkan kosmetik (Kementrian
Perindustrian, 2019).
2. Teori
Pengaruh desain kemasan, warna kemasan,
bahan kemasan,gaya huruf terhadap minat
beli,pengaruh informasi terletak terhadap
stabilitas perbankan.
3. Hipotesis
H1:Warna kemasan berpengaruh positif
terhadap minat beli
H2:Desain kemasan berpengaruh positif
terhadap minat beli konsumen
Hs:Bahan kemasan berpengaruh positif
terhadap minat beli konsumen
H4:Gaya huruf berpengaruh positif terhadap
minat beli konsumen
H5:Informasi tercetak berpengaruh positif
terhadap minat beli konsumen
4. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan
program SPSS versi 26.
5. Sampel
Populasi yang digunakan adalah seluruh
Masyarakat yang menjadi konsumen produk
kosmetik Emina di Indonesia. Ponentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non probability sampling atau Teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan
kemungkinan yang sama pada anggota
populasi untuk dipilih sebagai sampel. Oleh
karena itu,penentuan sampel didasarkan pada
keputusan peneliti.
6. Alat Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dengan menggunakan
program SPSS versi 26.
7. Hasil
Hasil penelitian menunjukan jika warna
kemasan berpengaruh positif sebesar 0.126
dan signifikan terhadap minat beli produk
kosmetik Emina. Desain kemasan
berpengaruh positif sebesar 0.262 dan
signifikan terhadap minat beli produk
kosmetik Emina. Bahan kemasan
berpengaruh positif sebesar 0.311 dan
siginifikan terhadap minat beli produk
kosmetik Emina. Gaya huruf berpengaruh
positif sebesar 0.166 dan signifikan terhadap
minat beli produk kosmetik Emina.
Informasi tercetak berpengaruh positif
sebesar 0.256 dan signifikan terhadap minat
pembelian produk kosmetik Emina.
3 1. Lilik Widayanto, Pengaruh Efektivitas 1. Latar Belakang
2. Yuli Budiati, Komunikasi Dan Latar belakang dari jurnal ini yaitu dengan
3. Indarto, Information adanya beberapa alasan penting mengapa
Technology Terhadap penelitian tentang pengaruh efektivitas
( 2023 ) Produktivitas Kerja komunikasi dan Informasi Teknologi
terhadap produktivitas karyawan dilakukan
Dengan Kepuasan
terhadap Adhi Persada Gedung. Adhi
Kerja Sebagai Variabel
Persada Gedung merupakan perusahaan
Mediasi Karyawan
konstruksi yang memiliki kegiatan dan
Pada PT Adhi Persada
operasi yang signifikan. Sebagai organisasi
Gedung
dengan banyak karyawan, penting untuk
memahami faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja mereka
(Mariani, 2021). Penelitian ini akan
memberikan wawasan khusus tentang
pengaruh komunikasi dan Informasi
Teknologi terhadap produktivitas dalam
konteks perusahaan konstruksi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1)Untuk menganalisis pengaruh
efektivitas komunikasi terhadap kepuasan
kerja. (2)Untuk menganalisis pengaruh
informasi teknologi terhadap kepuasan
kerja. (3)Untuk menganalisis pengaruh
kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja.
(4)Untuk menganalisis pengaruh efektivitas
komunikasi terhadap produktivitas kerja.
(5)Untuk menganalisis pengaruh informasi
teknologi terhadap produktivitas kerja.
(6)Untuk menganalisis pengaruh efektivitas
komunikasi terhadap produktivitas kerja
dengan kepuasan kerja sebagai variabel
mediasi. (7)Untuk menganalisis pengaruh
informasi teknologi terhadap produktivitas
kerja dengan kepuasan kerja sebagai
variabel mediasi.
2. Teori
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
merupakan salah satu sumberdaya atau
aset dan modalperusahaan dalam
menentukan kualitas dari pekerjaan
yangdilakukan.Tingkat produktivitas
karyawan yang tinggi akan memberikan
dampak kinerja yang positif dalam
lingkungan kerja,baik internal maupun
eksternal. Produktivitas karyawan sendiri
dipandang sebagai kemampuan dari seorang
individu untuk mengelola masukan menjadi
sebuah keluaran berdasarkan dari standar
yang telah ditentukan olehperusahaan
3. Hipotesis
H1: Efektivitas komunikasi
berpengaruh terhadap kepuasan kerja H2:
Informasi teknologi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja
H3: Kepuasan kerja berpengaruh
terhadap produktivitas kerja
H4: Efektifitas komunikasi berpengaruh
terhadap produktivitas kerja
H5: Informasi teknologi berpengaruh
terhadap produktivitas kerja
H6: Efektivitas komunikasi berpengaruh
terhadap produktivitas kerja dengan
kepuasan kerja sebagai ariable mediasi
H7: Informasi teknologi berpengaruh
terhadap produktivitas kerja dengan
kepuasan kerja sebagai ariable mediasi

4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif yang dipilih oleh peneliti. Metode
kuantitatif, seperti yang didefinisikan oleh
Sugiyono (2019), adalah metode penelitian
yang melibatkan analisis populasi atau
sampel, pengumpulan data, analisis data
dengan menggunakan variable, penetapan
hipotesis, dan berlandaskan pada filsafat
variable.

5. Sampel
Sampel, sesuai dengan definisi yang sama
oleh Sugiyono (2019), adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang
ditetapkan terdiri dari 86 karyawan PT Adhi
Persada Gedung yang digunakan untuk
pengumpulan data dan analisis variabel.
6. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam jurnal ini
yaitu analisis regresi

7. Hasil
1. Hipotesis pertama Dari Tabel 20,
dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi
(sig.) untuk variable Efektivitas Komunikasi
adalah 0,000, yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang umumnya digunakan
(0,05). Selain itu, nilai koefisien untuk
Efektivitas Komunikasi positif. Ini
mengindikasikan bahwa hipotesis pertama
dalam penelitian ini dapat diterima.
2. Hipotesis kedua Dari Tabel 20, dapat
disimpulkan bahwa nilai signifikansi (sig.)
untuk variable Informasi Teknologi adalah
0,001, yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang umumnya digunakan
(0,05). Selain itu, nilai koefisien untuk
Informasi Teknologi positif. Ini
mengindikasikan bahwa hipotesis kedua
dalam penelitian ini dapat diterima.
3. Hipotesis ketiga Dari Tabel 21, dapat
disimpulkan bahwa nilai signifikansi (sig.)
untuk variable Kepuasan Kerja adalah
0,178, yang lebih besar dari tingkat
signifikansi yang umumnya digunakan
(0,05).
Selain itu, nilai koefisien untuk Kepuasan
Kerja positif. Ini mengindikasikan bahwa
hipotesis ketiga dalam penelitian ini harus
ditolak.
4. Hipotesis keempat Dari Tabel 21,
dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi
(sig.) untuk variable Efektivitas Komunikasi
adalah 0,000, yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang umumnya digunakan
(0,05). Selain itu, nilai koefisien untuk
Efektivitas Komunikasi positif. Ini
mengindikasikan bahwa hipotesis keempat
dalam penelitian ini dapat diterima.
5. Hipotesis kelima Berdasarkan Tabel
21, dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi (sig.) untuk variable Informasi
Teknologi adalah 0,000, yang lebih kecil
dari tingkat signifikansi yang umumnya
digunakan (0,05). Selain itu, nilai koefisien
untuk Informasi Teknologi positif. Hal ini
mengindikasikan
4 1. Swesti Mahardini, Pengaruh 1. Latar Belakang
2. Lydia Kurniawan, Penggunaan Sumber daya manusia (SDM) berperan
3. Erline Natalia Teknologi Informasi, penting bagi perusahaan untuk
Motivasi, Dan memungkinkannya “bertahan hidup” dalam
(2023) Kompensasi suasana persaingan bebas tanpa batas
Terhadap Kepuasan (Zainal et al., 2015). Sumber daya manusia
berkualitas akan sangat menentukan
Kerja Karyawan
perkembangan bisnis perusahaan di masa
mendatang. Perkembangan zaman ditandai
dengan perkembangan teknologi informasi,
manusia dan teknologi tidak dapat
dipisahkan lagi.
Produk teknologi informasi berkembang
sangat cepat dan menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat. Teknologi dalam
suatu organisasi tidak hanya tentang
peralatan, tetapi juga tentang metode kerja.
Teknologi pada dasarnya ditujukan untuk
mempermudah pekerjaan manusia,
termasuk karyawan. Karyawan tidak lepas
dari penggunaan teknologi saat melakukan
pekerjaan mereka. Kecanggihan teknologi
saat ini di satu sisi akan meningkatkan
kecepatan dan ketepatan pekerjaan, namun
pada di sisi lain membuat pekerjaan menjadi
kurang menantang. Pekerjaan yang kurang
menantang menurunkan kepuasan kerja.
Belum lagi karyawan akan menganggap
bahwa keberhasilan pekerjaan merek sangat
bergantung pada penggunaan teknologi.
Artinya, kesuksesan yang diraih pada bukan
karena komitmen penuh mereka, melainkan
karena didukung teknologi yang canggih.

2. Teori
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh
(Ningrum Rahayu Kartin Aprianti, 2020)
yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Pt. Perum Pegadaian Salama Cabang
Bima”. Hasil ini menunjukkan bahwa
motivasi kerja secara parsial berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya
semakin tinggi tingkat motivasi yang
diberikan kepada pegawai maka kepuasan
kerja pegawai akan semakin meningkat.
3. Hipotesis
H1: Pengaruh penggunaan teknologi
informasi terhadap kepuasan kerja karyawan
H2: Pengaruh motivasi terhadap kepuasan
kerja karyawan
H3: Pengaruh kompensasi terhadap
kepuasan kerja karyawan

4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada jurnal ini yaitu
populasi dan sampel, Teknik pengumpulan data
melalui observasi dan kuisioner/angket, Teknik
analysis dan evaluasi model.

5. Sampel
Pemilihan sampel yang diambil dengan
menggunakan teknik Solvin adalah antara
1020% dari populasi penelitian. Jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 1.321 karyawan, sehingga
persentase kelonggaran kurang lebih adalah
10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan
untuk mencapai kewajaran.
Berdasarkan perhitungan sampel yang
menjadi responden dalam penelitian ini di
sesuaikan menjadi sebanyak 100 orang dari
seluruh total karyawan PT Sinar Mas Agro
Resources And Technology Tbk (PT
SMART TBK). Hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data dan
untuk hasil pengujian yang lebih baik.

6. Alat Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dengan menggunakan
program SPSS versi 26.
7. Hasil
a. Pengaruh penggunaan teknologi informasi
terhadap kepuasan kerja karyawan tidak
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin sulit karyawan menggunakan
teknologi semakin rendah kepuasan
kerjanya. Disebabkan ketidakmampuan
karyawan untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang dipenuhi dengan
teknologi. Hal ini terlihat dari nilai Tstatistik
sebesar 0.417 < 1.96 dan Pvalue sebesar
0.6770.701 > 0.05.
b. Pengaruh motivasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai
PValues

5 1. Gugus Wijonarko Analisis Kualitas 1. Latar Belakang


2. Alexander Aplikasi Pada penelitian ini mengkaji hubungan dari
Wirapraja OrangeHRM pemanfaatan sistem informasi sumber daya
Menggunakan manusia menggunakan aplikasi opensource
(2021) WebQual 4.0 Dalam berbasis web yaitu OrangeHRM. Di
Mempengaruhi Indonesia sendiri terdapat beberapa aplikasi
Kepuasan Karyawan pengelolaan sumber daya manusia selain
dan Produktivitas OrangeHRM misalnya Sleekr, Talenta, BSC,
Kerja Gadjian, dan lain-lain . Pada penelitian ini
menggunakan studi kasus pada pemanfaatan
OrangeHRM karena aplikasi ini telah secara
umum digunakan oleh praktisi bisnis dan
telah memiliki jaringan komunitas yang
besar di Indonesia serta memiliki versi yang
bersifat opensource atau versi gratis,
meskipun terdapat versi profesional dan
enterprise yang berbayar yang ditujukan
untuk kalangan profesional yang
menginginkan fitur lebih lengkap.

2. Teori
Karyawan merupakan salah satu
sumberdaya atau aset dan modal
perusahaan dalam menentukan kualitas
dari pekerjaan yang dilakukan. Tingkat
produktivitas karyawan yang tinggi akan
memberikan dampak kinerja yang positif
dalam lingkungan kerja, baik internal
maupun eksternal. Produktivitas karyawan
sendiri dipandang sebagai kemampuan dari
seorang individu untuk mengelola masukan
menjadi sebuah keluaran berdasarkan dari
standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
3. Hipotesis
Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini
terdapat pada gambar 2 dalam jurnal
penelitian yang menyatakan bahwa bahwa
kerangka penelitian dalam penelitian ini
menggunakan 3 variabel Website Quality 4.0
dengan indikatornya yaitu kualitas
informasi, interaksi layanan dan faktor
penggunaan, variabel kedua yaitu variabel
kepuasan kerja dengan indikator kepuasan
emosional, kepuasan hasil kerja, dan
kepuasan terkait persoalan dalam pekerjaan,
dan variabel ketiga adalah produktivitas
kerja yang diukur dari aspek efektif dan
efisien. Hubungan antara ketiga variabel ini
akan diukur dengan melihat antara variabel
dengan indikatornya dan variabel satu
dengan yang lainnya dengan mengukur
tingkat persepsi dan penerimaan dan korelasi
dari responden yang akan digunakan dalam
penelitian ini.

4. Metode Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode kuantitatif,
yang dimana metode kuantitatif ini adalah
metode penelitian yang menjelaskan sebuah
masalah dan hasilnya dapat digeneralisasi,
sehingga keluasan data menjadi aspek
penting dalam menentukan representasi dari
populasi. Selain itu, juga menggunakan
metode pengambilan sampel dan juga
menggunakan Metode Structural Equation
Modelling (SEM) dimana Metode SEM ini
adalah metode yang digunakan untuk
menguji koefisien model secara simultan
berdasarkan hubungan antar variable.
5. Sampel
Dalam penelitian ini sampel penelitian yang
digunakan sebanyak 120 responden dengan
sebaran profil responden. Pada metode SEM,
ukuran sempel yang yang diperkenankan
dalam penelitian menggunakan metode SEM
adalah antara 100-300 responden.
6. Alat Analisis
Pada jurnal ini, alat analisis yang digunakan
adalah Uji Validitas dan Reliabilitas dan
analisis SEM.
7. Hasil
Dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi, khususnya perangkat lunak seperti
OrangeHRM, akan berdampak signifikan
terhadap efektivitas dari pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan. Dengan
menggunakan aplikasi perangkat lunak
berbasis web mereka dapat melakukan akses
dari mana saja dan kapan saja, menghemat
waktu pengerjaan, membuat pekerjaan
menjadi lebih cepat, dan membuat
pengambilan keputusan manajerial menjadi
lebih baik lagi.
RIVIEW JURNAL INTERNASIONAL
No. Penulis (Tahun) Judul Pembahasan
1 1. Edit Terek THE INFLUENCE 1. Latar Belakang
2. Siniša Mitić OF INFORMATION Sejumlah penelitian menunjukkan
3. Violeta Cvetkoska TECHNOLOGY ON pentingnya kepuasan pengguna teknologi
4 .Jelena JOB SATISFACTION informasi; kepuasan pengguna teknologi
Vukonjanski AND informasi bahkan dianggap sebagai
ORGANIZATIONAL pengganti kinerja teknologi informasi
5. Milan Nikolić
COMMITMEN (Delone & McLean, 1992). Mc Murtrey,
Grover,
(2018) Teng, & Lightner (2002) menunjukkan
bahwa teknologi informasi memiliki
pengaruh yang lebih besar terhadap
kepuasan karyawan dengan orientasi
profesional teknis yang dominan
dibandingkan dengan orientasi manajerial.
Maroofi, Rastad, & Amjadi (2015)
menunjukkan bahwa teknologi informasi
tidak berdampak langsung terhadap
kepuasan kerja (JS) kecuali perusahaan
memiliki orientasi teknologi tingkat tinggi.
Selain itu, hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa keterampilan
administratif menyederhanakan dampak
teknologi komunikasi informasi terhadap
kepuasan karyawan.

2. Teori
2.1 Teknologi informasi
Teknologi informasi telah menjadi
sumber daya strategis yang penting bagi
organisasi. Mereka menyediakan
pengumpulan informasi, yang penting
untuk pengambilan keputusan yang baik
(Galbraith, 2012). Delone dan McLean
(1992) menetapkan kategorisasi kinerja
teknologi informasi berdasarkan 180
penelitian yang berhubungan dengan
dampak teknologi informasi pada suatu
organisasi.
2.2 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap yang
dimiliki seseorang terhadap pekerjaannya.
Sikap ini bisa positif atau negatif,
tergantung pada perasaan karyawan
terhadap pekerjaannya.
2.3 Komitmen organisasi
Komitmen organisasi menunjukkan sejauh
mana individu diidentifikasi dengan
organisasi dan terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi (Kinicki & Kreitner, 2006).
Demikian pula menurut Robbins & Judge
(2009), komitmen organisasi didefinisikan
sebagai situasi di mana seorang karyawan
mengidentifikasi diri dengan
organisasi tertentu.

3. Hipotesis
H1 : Terdapat korelasi yang signifikan
secara statistik antara item teknologi
informasi dan dimensi kepuasan kerja.
H2 : Terdapat korelasi yang signifikan secara
statistik antara item teknologi informasi dan
dimensi komitmen organisasi.
H3 : Terdapat pengaruh prediksi item
teknologi informasi yang signifikan secara
statistik terhadap dimensi kepuasan kerja.
H4: Terdapat efek prediksi yang signifikan
secara statistik dari item teknologi informasi
terhadap dimensi komitmen organisasi.
4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu sampel dan
analisis data dan Operasionalisasi dan
validasi ukuran
5. Sampel
Respondennya adalah manajer menengah
yang bekerja di perusahaan di Serbia.
Manajer menengah mengisi kuesioner.
Sebanyak N = 380 manajer menengah dari
102 perusahaan mengisi kuesioner.
Manajer menengah digunakan sebagai
responden karena mereka memiliki kontak
dengan manajemen puncak dan karyawan
lain pada saat yang bersamaan.
6. Hasil
Jurnal ini membahas hasil studi tentang
dampak teknologi informasi (TI) terhadap
kepuasan kerja (JS) dan keterikatan
karyawan (OCM) pada perusahaan di
Serbia. Untuk mengukur keadaan teknologi
informasi di perusahaan-perusahaan di
Serbia, enam item ditentukan: kepemilikan
teknologi informasi modern, integrasi
teknologi informasi modern ke dalam
perusahaan, penggunaan teknologi
informasi modern, pelatihan karyawan
untuk bekerja dengan teknologi informasi
modern, motivasi karyawan. karyawan
untuk bekerja dengan teknologi informasi
modern dan pentingnya manajemen
memberikan teknologi informasi modern.
Penelitian ini berkaitan dengan studi tentang
dampak teknologi informasi terhadap
kepuasan kerja dan afiliasi organisasi. Data
diperoleh dengan menggunakan kuesioner
yang diisi oleh 380 manajer dari 102
perusahaan di Serbia. Kesimpulan utama
survei menunjukkan bahwa nilai rata-rata
item teknologi informasi sedikit di atas rata-
rata skala, yang menunjukkan keadaan
teknologi informasi yang baik di
perusahaan-perusahaan Serbia. Posisi
teknologi informasi modern juga baik,
karena item penting yang diberikan oleh
pemerintah kepada teknologi informasi
modern mempunyai nilai rata-rata tertinggi.
Semua korelasi antara item teknologi
informasi dan kinerja organisasi yang
diamati
2 1. Rugayah Employees’ Job 1. Latar Belakang
Hashim, Satisfaction and Ketika peningkatan kasus penyakit virus
2. Alfina Bakar, Performance through corona 2019 (COVID-19) meningkat secara
3. Ismayaza Noh, Working from Home signifikan pada bulan Maret 2020,
4. Hanim during the Pandemic pemerintah Malaysia mengumumkan
Lockdown periode lockdown pertama, yaitu Movement
Azura
Mahyudin Control Order (MCO), mulai tanggal 16-31
Maret 2020 (Tang, 2020). Langkah-langkah
(2020) lebih lanjut untuk membendung pandemi ini
menghasilkan periode lockdown tambahan
dalam berbagai fase. Meskipun
demikian, tiga fase pertama dari
perintah pengendalian pergerakan
mengamanatkan semua orang yang tinggal
di Malaysia untuk dibatasi berada di
lingkungan rumah (Azlan, Hamzah, Sern,
Ayub, & Mohamad, 2020). Garis waktu
singkat lockdown ditunjukkan pada Tabel
1.0; namun, hingga tulisan ini ditulis,
Malaysia telah memberlakukan
Perintah Kontrol Pergerakan bersyarat dan
pemulihan dengan yang terakhir berakhir
pada 31 Desember 2020.
2. Teori
2.1 Ikhtisar Telework,
Telecommuting, atau Kerja Jarak
Jauh
Telecommuting bukanlah hal baru.
Telecommuting (seperti yang diciptakan
oleh Jack Niles) telah ada sejak tahun 1972
(van Meel, 2011). Karyawan di seluruh
dunia diizinkan bekerja dari rumah atau
bekerja jarak jauh selama periode lockdown.
Dengan merebaknya pandemi Covid19,
pemerintah menerapkan lockdown secara
nasional.

2.2 Kepuasan kerja dan kesejahteraan


subjektif
Bagi sebagian besar karyawan, kepuasan
kerja adalah hal yang paling penting.
Selain kepuasan kerja, faktor penentu
kesejahteraan subjektif lainnya dari
pekerjaan juga memprioritaskan individu
yang bekerja (Azizan & Mahmud, 2018).

2.3 Produktivitas dan Kinerja dalam


Telework
Mengizinkan karyawan bekerja dari rumah
(atau telework) memerlukan unsur
kepercayaan bagi pemberi kerja. Namun,
selama periode lockdown akibat pandemi,
teleworking adalah pilihan yang tepat.
Mengukur produktivitas dalam telework
dan kepuasan kerja berkorelasi positif
(Kazekami, 2020).

3. Hipotesis
H1: Ikhtisar Telework, Telecommuting, atau
Kerja Jarak Jauh
H2: Kepuasan kerja dan kesejahteraan
subjektif
H3: Produktivitas dan Kinerja dalam
Telework
4. Metode Penelitian
Metode kuantitatif studi institusional ini
membentuk kepraktisan proyek penelitian.
Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data primer adalah
kuesioner online yang dirancang pada
Google Form. Metode yang digunakan
adalah metode sensus sampling.
5. Sampel
Sampel populasinya adalah 622 staf
administrasi di empat kampus yang berada
di bawah UCS. Selain itu, seluruh staf
administrasi dari 15 departemen berlokasi di
empat kampus, yaitu Puncak Alam, Puncak
Perdana, Dengkil, dan Sungai Buloh. Staf
administrasi dihubungi melalui grup
WhatsApp departemen yang memberi
mereka tautan ke survei elektronik. Tingkat
responsnya adalah 514, atau 85,7%.

6. Alat Analisis
Analisis data terdiri dari statistik deskriptif,
interpretasi data dalam bentuk grafik, dan
deskripsi ilustrasi.

7. Hasil
UCS harus mempertimbangkan alternatif
bekerja dari rumah bagi staf administrasi,
namun segmen dari mereka yang diizinkan
untuk melakukannya akan bergantung pada
lingkup pekerjaan mereka. Staf administrasi
akan menjadi pilihan pertama untuk opsi
bekerja dari rumah, namun karyawan perlu
hadir secara fisik di kantor dari waktu ke
waktu sebagaimana dianggap oleh atasan. Di
sisi lain, persentase mereka yang tidak
melengkapi buku catatan hariannya menjadi
perhatian utama telah dilakukan. Tidak
lengkapnya logbook akan mempengaruhi
evaluasi kinerja tahunan karyawan. Staf
administrasi UCS juga direkomendasikan
untuk menjalani pelatihan berbasis TIK
karena bekerja dari rumah memerlukan
banyak penggunaan peralatan
telekomunikasi. Para karyawan juga perlu
memiliki peralatan ICT yang memadai di
rumah untuk membantu berbagai lingkup
pekerjaannya. Ketika staf administrasi dapat
bekerja dari jarak jauh sambil memastikan
tingkat produktivitas, kinerja, dan kualitas
kerja mereka tetap terjaga, administrasi
eksekutif universitas harus
mempertimbangkan alternatif ini sebagai hal
yang baru bagi departemen terkait.
3 1. JokoMuji The Influence of Work 1. Latar Belakang
Subagyo Deni Experience on Work Objek Penelitian Pabrik Tahu Z di
2. Widyo Prasetyo Productivity with Job Kabupaten Jombang. Permasalahan pada
3. Wasis Satisfaction as pabrik tahu Z adalah bahan baku yang
Mediator dihasilkan untuk membuat produk tidak
(2023) semuanya menjadi produk jadi tahu, setiap
bulannya selalu terdapat produk yang rusak
dari hasil produksi, hal ini menunjukkan
produktivitas karyawan yang belum
maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menguji pengaruh pengalaman kerja
terhadap kepuasan kerja, menguji pengaruh
pengalaman kerja dan kepuasan kerja
terhadap produktivitas kerja dan menguji
peran mediasi kepuasan kerja terhadap
pengaruh pengalaman kerja terhadap
produktivitas kerja. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi pemilik pabrik untuk mengetahui Z
tentang cara meningkatkan produktivitas
karyawan dengan melihat hasil pengalaman
kerja dan kepuasan kerja karyawan.
2. Teori
Kinerja adalah hasil kerja, baik kualitas
maupun kuantitas yang dicapai oleh
seseorang/pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan. Kinerja merupakan suatu
konsep universal, yaitu efektivitas
operasional suatu organisasi, organisasi dan
pegawainya berdasarkan standar dan kriteria
yang telah ditetapkan.
3. Hipotesis
1. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja
2. Pengaruh pengalaman kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan
3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan

4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian
eksplanatori dengan menggunakan
kuesioner penelitian dengan skala likert.

5. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan sampling jenuh yaitu seluruh
karyawan bagian produksi Pabrik Tahu yang
berjumlah 45 karyawan.
6. Alat Analisis
Alat analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis jalur dengan SPSS.
7. Hasil
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan antara
pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja,
artinya semakin banyak karyawan
mempunyai pengalaman dalam bekerja
maka semakin puas pula karyawan dalam
bekerja. Terdapat pengaruh positif yang
signifikan pengalaman kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan, artinya
semakin banyak pengalaman yang dimiliki
karyawan dalam bekerja maka semakin
tinggi pula produktivitas kerja karyawan
tersebut. Terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara kepuasan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan, artinya jika
karyawan merasa puas terhadap
pekerjaannya maka produktivitas kerja
karyawan akan meningkat. Kepuasan kerja
merupakan variabel intervening atau mediasi
antara pengalaman kerja dengan
produktivitas kerja karyawan. Temuan dalam
penelitian ini adalah pengalaman karyawan
lebih dari 5 tahun mampu memberikan
kepuasan terhadap hasil kerja sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
4 1. Ismail Hajiali, Determination of Work 1. Latar Belakang
2. Andi Muhammad Motivation, Untuk menyikapi gaya kepemimpinan yang
Fara Kessi, Leadership Style, menurunkan kepuasan kerja dan kinerja
3. Budhiandriani, Employee pegawai karena manajemen LLDIKTI-IX
4. Etik Prihatin, Competence on Job tidak peduli dalam menerapkan gaya
5. Mukhlis Sufri Satisfaction and kepemimpinan yang baik, maka perlu
Employee Performance diterapkan Bäker & Goodall, (2020); H.
Zhao & Zhou, (2021) Teori Karakteristik
(2022) Kepemimpinan Transaksional yang
menyatakan bahwa setiap pemimpin harus
mampu melakukan pertukaran dalam
mempengaruhi dan menggerakkan
bawahannya untuk menerapkan
karakteristik kepemimpinan dengan baik.
Seorang pemimpin mengeluarkan perintah
atau arahan kepada rekan kerja berdasarkan
siapa yang paling cocok untuk melakukan
pekerjaan yang diawasinya. Kemudian
menjadi faktor dalam berhubungan antara
pemimpin dan bawahan. Menurut penelitian
sebelumnya seperti Paracha et al. (2012),
kepemimpinan transaksional yang rendah
mempengaruhi kepuasan dan kinerja,
sedangkan mengikuti gaya dasar
menyebabkan rendahnya kepuasan kerja
dan kinerja SDM. Menurut penelitian lain
yang dilakukan oleh Muhammad An dan
Nasreen (2011), kebahagiaan kerja dan
kinerja sangat ditentukan oleh
kepemimpinan, hal ini mempunyai dampak
yang baik dan signifikan.
2. Teori
2.1.Memotivasi pekerjaan

Mengacu pada tesis Herzberg, faktor Karena


keberhasilan seseorang bergantung pada
motivasi, maka peningkatan kinerja
karyawan merupakan hal yang krusial.
Menurut (Badavi et al., 2021), motivasi
adalah keinginan untuk mencapai sesuatu
untuk mencapai kepuasan dan kinerja.
2.2.Gaya kepemimpinan

Pemimpin menurut Chaurasia dan Shukla


(2013) adalah orang yang dapat
memotivasi, mengarahkan atau
mempengaruhi sekelompok besar orang
agar mengikuti perintah dan keinginannya
untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan suatu syarat
yang disepakati berdasarkan tanda
kelayakan menjadi anggota pemimpin yang
memimpin pimpinan organisasi.

2.3.Efisiensi dan kinerja di tempat kerja

Efisiensi merupakan elemen penting dalam


keberhasilan SDM dalam mencapai tujuan
organisasi. Kompetensi berasal dari kata
“kompeten” yang berarti mampu yang
identik dengan kata “kemampuan”.

3. Hipotesis
H1 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan
H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja
H3 : Kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
H4 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
H5 : Gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai.
H6 : kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan
H7 : Kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan
H8 : Motivasi kerja melalui kepuassan kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan H9 :
Gaya kepemimpinan melalui kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai
H10 : kompetensi melalui kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai
4. Metode Penelitian
Penelitian eksploratif bertujuan untuk
menemukan asosiasi-asosiasi baru,
sedangkan penelitian eksplanatori
menjelaskan gejala-gejala yang ditimbulkan
oleh objek penelitian. Berdasarkan data
yang ada bersifat retrospektif yang
menunjukkan bahwa penelitian tersebut
merupakan penelitian empiris sistematis
yang dilakukan setelah terjadinya
kecelakaan.
5. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 125
responden.
6. Alat Analisis
Data kuesioner dianalisis menggunakan
AMOS 18 dan model persamaan struktural.
7. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian, motivasi kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja. Motivasi karyawan dalam
hal kehadiran, keterlibatan dan pertumbuhan
masih rendah, namun perlu adanya
peningkatan kepuasan kerja karyawan.
Kinerja pegawai dipengaruhi oleh
kompetensi secara positif namun tidak
signifikan. Kompetensi pegawai masih
menjadi isu pengembangan karir, dan masih
sedikit perhatian yang diberikan pada peran
inovasi dan teknologi dalam meningkatkan
kinerja pegawai Kinerja pegawai
dipengaruhi oleh kompetensi melalui
kepuasan kerja secara positif namun tidak
signifikan. Kepuasan kerja pegawai lemah
dalam meningkatkan kinerjanya karena
penerapan kompetensi yang diarahkan
selama ini masih sebatas memenuhi
kebutuhan bisnis
5 1. Bayad Jamal Ali, An Empirical Study of 1. Latar Belakang
2. Govand Anwar Employees’ Pentingnya kepuasan karyawan dan motivasi
Motivation and its kerja semakin meningkat setiap saat di
(2021) Influence Job perusahaan. Banyak penelitian telah
Satisfaction dilakukan untuk mengetahui pengaruh
kepuasan kerja dan penghargaan terhadap
produktivitas kerja. Tujuan dari penelitian
semacam ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang dapat
ditingkatkan di perusahaan sasaran dan
bagaimana membuat karyawan menikmati
pekerjaannya setiap hari. Dalam penelitian
ini dijelaskan faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap kepuasan karyawan
dan kemungkinan penyebab ketidakpuasan
kerja. Misalnya kekuatan uang sebagai
motivator yang akan dibahas. Teori ini
menunjukkan betapa pentingnya karyawan
bagi suatu organisasi dan betapa pentingnya
kepuasan, motivasi, dan produktivitas.
2. Teori
a. Kepuasan kerja
Kepuasan karyawan umumnya dianggap
sebagai pendorong retensi karyawan dan
produktivitas karyawan. Karyawan yang
puas merupakan prasyarat untuk
meningkatkan produktivitas, daya tanggap,
kualitas, dan pengakuan layanan.
b. Motivasi Karyawan
Penghargaan dan insentif dapat diberikan
agar orang dapat mencapai tujuan yang
diberikan dengan lebih baik. Konteks sosial
juga akan mempengaruhi tingkat motivasi
(Anwar & Shukur, 2015).
c. Hadiah
Upah merupakan bagian dari ganjaran
imbalan atas kerja seorang pegawai.
Ini juga merupakan salah satu faktor
motivasi dan perangsang utama.
d. Kompensasi
Program kompensasi dikembangkan untuk
memotivasi,menarik, memberi penghargaan
dan mempertahankan tenaga kerja.
Insentif
konsep insentif menarik banyak perhatian,
terutama ketika merekrut pekerja terampil
yang dapat mencapai tujuan lembaga secara
efisien. - Pengakuan
Karyawan tidak hanya ingin mendapat
kompensasi, tetapi mereka juga ingin
dihormati oleh pemberi kerja. Hasilnya,
semangat kerja karyawan akan meningkat.

1. Hipotesis
H1: Reward sebagai faktor motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja bank.
H2: Kompensasi sebagai faktor motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja bank.
H3: Insentif sebagai faktor motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja bank
H4: Pengakuan sebagai faktor motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja bank.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki pengaruhitu evolusi
motivasi sebagai kepuasan kerja. Untuk
mengukur penelitian ini, peneliti
menggunakan empat motivasi Perspektif
(imbalan, kompensasi, insentif dan
pelanggan). Disebutkan sebelumnya
perspektif motivasi adalah faktor
independen dalam penelitian ini di sisi
lain JKepuasan masyarakat pada sektor
perbankan merupakan faktor
dependen.Sebuah teknik kuantitatif yang
diterapkan untuk menganalisis penelitian
ini.
3. Sampel
Sampel penelitian dipilih dengan
menggunakan prosedur random sampling
dan dilakukan pada bank yang berbeda.
Sebanyak 140 kuesioner yang disebar,
namun terdapat 128 peserta yang mengisi
kuesioner dengan benar.
4. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan pada
jurnal/artikel ini yaitu analisis regresi
berganda
5. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompensasi sebagai motivasi mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja pada taraf 5%. Hasilnya
menunjukkan bahwa kompensasi sebagai
motivasi mempunyai pengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja pada
taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa insentif sebagai motivasi
mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan kerja pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motivasi pengakuan mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja pada taraf 5%. Selain itu,
semua nilai beta lebih tinggi dari 0,001.
Semua model memiliki R yang
disesuaikan sangat tinggi (masing-masing
0,7511, 0,7636, 0,7435, dan 0,6871)
menunjukkan kemampuan model dalam
menjelaskan variasi kepuasan kerja
akibat variasi variabel independen sangat
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, B. J., & Anwar, G. (2021). An empirical study of employees’ motivation and its influence
job satisfaction. Ali, BJ, & Anwar, G.(2021). An Empirical Study of Employees’
Motivation and its Influence Job Satisfaction. International Journal of Engineering,
Business and Management, 5(2), 21-30.
Hajiali, I., Kessi, A. M. F., Budiandriani, B., Prihatin, E., & Sufri, M. M. (2022). Determination
of work motivation, leadership style, employee competence on job satisfaction and
employee performance. Golden Ratio of Human Resource Management, 2(1), 57-69.
Hashim, R., Bakar, A., Noh, I., & Mahyudin, H. A. (2020). Employees’ job satisfaction and
performance through working from home during the pandemic
lockdown. Environment-Behaviour Proceedings Journal, 5(15), 461-467.
Lestari, A., Fitriah, W., & Hustia, A. (2021). Pengaruh turnover intention dan teknologi
informasi terhadap kepuasan kerja pada masa pandemi COVID-19. Jurnal Nasional
Manajemen Pemasaran & SDM, 2(1), 15-24.
Mahardini, S., Kurniawan, L., & Natalia, E. (2023). Pengaruh Penggunaan Teknologi
Informasi, Motivasi, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan. IKRAITH-EKONOMIKA, 6(3), 33-43.
Septiyadi, A. L., & Dirgantara, I. M. B. (2021). Pengaruh atribut kemasan (packaging) terhadap
minat beli konsumen pada produk kosmetik Emina. Diponegoro Journal of
Management, 10(6).
Subagyo, J. M., Prasetyo, D. W., & Wasis, W. (2023). The Influence of Work Experience on
Work Productivity with Job Satisfaction as Mediator. International Journal of
Management Science and Application, 2(2), 61-75.
Terek, E., Mitic, S., Cvetkoska, V., Vukonjanski, J., & Nikolic, M. (2018). The influence of
information technology on job satisfaction and organizational commitment. Dynamic
Relationships Management Journal.
Widayanto, L., Budiati, Y., & Indarto, I. (2023). Pengaruh Efektivitas Komunikasi Dan
Information Technology Terhadap Produktivitas Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Mediasi Karyawan Pada PT Adhi Persada Gedung. Jurnal Mirai
Management, 8(3).
Wijonarko. G., Wirapraja. A. 2021. Analisis Kualitas Aplikasi OrangeHRM Menggunakan
WebQual 4.0 Dalam Mempengaruhi Kepuasan Karyawan dan Produktivitas Kerja.
Jurnal Teknika, Volume 10(2).

Anda mungkin juga menyukai