Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN AGENDA III

1. SMART ASN

LITERASI DIGITAL

Pengertian Literasi Digital

Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi :

a) Affordance (keterjangkauan) : akses, perangkat, dan platform digital.


b) Constraint : kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi digital. 
literasi digital mengacu kepada kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan
mengintegrasi ke dalam berbagai format (multiple formats) dalam bentuk digital. 
Literasi Digital (Definisi UNESCO) : kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan
informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan
yang layak, dan kewirausahaan, yang mencakup kompetensi literasi komputer, literasi
TIK, literasi informasi dan literasi media.

IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA

A. Lanskap Digital

Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring,
perangkat seluler, dan lain sebagainya.

Kategori untuk mesin komputer : Komputer Pribadi, Notebook, Netbook (Internet Notebook),
Tablet dan Telepon Pintar.

Mengetahui dan Memahami Internet

a) Hal yang perlu disiapkan untuk mengakses internet, yaitu komputer, modem, akses ke
penyedia jasa internet, dan berbagai perangkat lunak.
b) Internet merupakan jaringan komputer yang memungkinkan satu komputer saling
berhubungan dengan komputer lain.
c) Perangkat dapat terkoneksi dengan internet karena adanya perusahaan penyedia jasa
internet (internet service provider) yang menyediakannya.
d) Pertimbangan dalam memilih jasa internet : kecepatan akses, stabilitas, pelayanan
terhadap pelanggan, dan biaya jasa internet sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Landasan Kecakapan Digital
dalam Kehidupan Berbudaya, Berbangsa, dan Bernegara. Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya,
berbangsa dan bernegara. Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Paham.
Internalisasi (Penerapan) Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Ruang Digital.
Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Produksi, Cakap Distribusi, Cakap
Partisipasi dan Cakap Kolaborasi.

Sila ke-1 : kemampuan untuk mengakses, mengeksplorasi dan sekaligus menyeleksi


informasi tentang agama dan kepercayaan dari sumber yang kredibel, dan memungkinkan
adanya kajian multi perspektif.

Sila ke-2 : Setara = tidak ada pembedaan jenis kelamin, ras, agama, status sosial, kelompok
politik, disabilitas fisik dan pembedaan lainnya dalam hal akses memperoleh informasi di
ruang digital dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang definisi konten yang berisi
penghinaan, perendahan, pengucilan, perundungan terhadap kelompok tertentu.

Sila ke-3 : Kita harus mampu mengakses, mengeksplorasi, menyeleksi dan mengelaborasi
pengetahuan tentang Indonesia dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang batasan ujaran
kebencian (hate speech) yang dapat memprovokasi polarisasi/perpecahan.

Sila ke-4 : kesadaran untuk mengetahui, mengeksplorasi, menyeleksi dan mengelaborasi


informasi publik yang berhak diakses dari lembaga publik sebagai pertanggungjawaban
transparansi dan akuntabilitasnya serta menjamin adanya prinsip egaliter,

Sila ke-5 : kesadaran untuk memahami regulasi dan kebijakan tentang ranah digital dan harus
memahami netiquette, sebuah panduan etika berperilaku sebagai warga negara digital.

2. MANAJEMEN ASN
A. Kedudukan ASN
B. Fungsi, Tugas dan Peran ASN
C. Hak dan Kewajiban ASN
1) Hak ASN
Hak ASN adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa
hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.

2) Kewajiban ASN

Kewajiban ASN adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.  Bentuk Kewajiban (Pasal 23) :

a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Tujuan : Menjaga martabat dan kehormatan ASN.

Fungsi Kode Etik dan Kode Perilaku ASN :

a) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam menjalankan


tugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
b) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur sipil
negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya Etika birokrasi penting sebagai
panduan norma bagi aparat birokrasi dalam menjalankan tugas pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai