Anda di halaman 1dari 14

Metodologi Penelitian Bisnis

BUKU AJAR
METODOLOGI PENELITIAN
BISNIS

Penulis

Sugiharto

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI GICI


DEPOK
2020

STIE GICI Business School 1


Penulis: Sugiharto
_______________________________
Editor
_______________________________
Setting & Layout
_______________________________
Desain Cover & Gambar
_______________________________

ISBN : _________________________

Cetakan I : ______________________

© Copyright 2014, GICI Press

KUTIPAN PASAL 72:


Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagai mana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

GICI Press
Art Design, Publishing & Printing
Ruang Marketing
Gedung GICI Business School Bogor
Jl. Pahlawan No. 31-33 Bogor, Jawa Barat
Telp. 0251-8321163/8334740
Fax. 0251-832530
Metodologi Penelitian Bisnis

BAB 5
VARIABEL PENELITIAN

Proses penelitian kuantitatif adalah satu langkah dan


aktivitas untuk menguji satu variabel. Oleh karena itu, penelitian
kuantitatif dapat dilakukan apabila peneliti dapat menentukan
variabel apa saja yang akan diamati. Variabel dapat diartikan
sebagai ciri, ciri, kepribadian atau kondisi yang melekat pada
seseorang atau sesuatu. Beberapa peneliti berpendapat bahwa
variabel sama dengan faktor, sehingga penggunaan kata variabel
dan faktor sering kali membingungkan.

Istilah variabel digunakan oleh para ilmuwan dan peneliti


sebagai sinonim dari pekerjaan atau objek yang diteliti. Jadi,
variabel adalah simbol yang diberi nomor atau nilai.

1. Pengertian Variabel

Para ahli menawarkan interpretasi yang berbeda terhadap


variabel. Perbedaan ini disebabkan karena masing-masing ahli
menekankan baik berfokus pada karakteristik, nilai-nilai atau
memberikan konsep yang berbeda. Istilah variabel dapat
dipahami dengan berbagai cara. Variabel dapat dipahami sebagai
apa saja yang akan menjadi subjek penelitian. Atau lebih umum
lagi, variabel adalah seluruh faktor yang berperan dalam proses
penelitian.

Variabel penelitian bisnis adalah faktor atau elemen yang


dapat diukur, diamati, atau diidentifikasi dalam suatu penelitian
bisnis untuk tujuan analisis dan pengambilan keputusan.

STIE GICI Business School 3


Variabel ini merupakan aspek-aspek yang menjadi fokus
penelitian dan mempengaruhi fenomena atau peristiwa yang
sedang diteliti. Berikut adalah beberapa definisi variabel
penelitian bisnis menurut beberapa ahli:

a) Hatch dan Farhady (1981); variabel merupakan


atribut seseorang atau objek yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan orang lain, atau
satu objek dengan objek lain. Pintar, berat badan,
malas, tidak semangat, kemampuan, dan daya
tanggap adalah atribut dari seseorang.

b) Kerlinger (1973) mengartikan variabel sebagai


bentuk konstruk (constructs) atau sifat yang akan
dipelajari. Misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan,
pendidikan, status sosial, dan jenis kelamin. Dengan
demikian, variabel merupakan suatu yang
bervariasi.

c) Sekaran (2003): Menurut Uma Sekaran, variabel


penelitian adalah karakteristik, atribut, atau properti
yang dapat diukur dan digunakan untuk
menggambarkan objek penelitian. Variabel
penelitian dapat berupa data kuantitatif (angka) atau
kualitatif (deskripsi).

d) Saunders et al. (2016): Dalam bukunya yang


berjudul "Research Methods for Business Students,"
Saunders et al. menyebutkan bahwa variabel
penelitian adalah karakteristik yang dapat diukur
atau diamati yang digunakan dalam penelitian untuk
mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan
penelitian.
Metodologi Penelitian Bisnis

e) Hair et al. (2017): Hair et al. dalam buku


"Multivariate Data Analysis" mendefinisikan
variabel sebagai karakteristik atau atribut yang
dapat berubah atau bervariasi dari satu entitas ke
entitas lain dalam penelitian.

f) Cooper dan Schindler (2014): Menurut Cooper dan


Schindler dalam bukunya "Business Research
Methods," variabel penelitian adalah atribut yang
dapat diamati atau diukur dalam suatu penelitian
yang dapat mengalami variasi atau perubahan dari
satu unit penelitian ke unit penelitian yang lain.

g) Creswell dan Creswell (2017): Dalam bukunya


"Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches," Creswell dan
Creswell mengatakan bahwa variabel penelitian
adalah konsep, properti, atau karakteristik yang
dapat diukur atau diidentifikasi dalam penelitian.

Penting untuk diingat bahwa definisi variabel penelitian


dapat bervariasi tergantung pada metode penelitian yang
digunakan, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Variabel penelitian adalah elemen yang mendasari proses
penelitian bisnis dan digunakan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasi data dalam rangka
memahami fenomena yang sedang diteliti.

Definisi abstrak dari variabel tersebut akan lebih jelas bila


diberi contoh sebagai berikut:

1) Hubungan antara kompetensi SDM dengan produktivitas


kerja.

2) Pengaruh warna terhadap minat beli mobil listrik.

STIE GICI Business School 5


3) Hubungan antara promosi dengan volume penjualan

2. Faktor dan Variabel Penelitian

Faktor dan variabel adalah dua konsep yang sering


digunakan dalam penelitian, dan mereka memiliki perbedaan
yang penting. Berikut adalah perbedaan antara faktor dan
variabel penelitian:

1) Definisi:

Variabel Penelitian: Variabel adalah karakteristik atau


atribut yang dapat diukur atau diidentifikasi dalam
penelitian. Variabel dapat memiliki beberapa nilai atau
tingkat yang berbeda dan dapat bervariasi dari satu entitas
ke entitas lain dalam penelitian. Variabel penelitian adalah
elemen yang menjadi fokus dalam analisis penelitian.

Faktor Penelitian: Faktor adalah elemen, kondisi, atau


variabel yang diyakini dapat mempengaruhi variabel
dependen atau hasil yang sedang diteliti. Faktor adalah
variabel independen yang digunakan untuk menguji
hipotesis dalam penelitian.

2) Peran:

Variabel Penelitian: Variabel penelitian adalah elemen yang


diamati, diukur, atau diidentifikasi untuk menggumpulkan
data dalam penelitian. Mereka digunakan untuk mengukur
atau menggambarkan fenomena yang sedang diteliti.

Faktor Penelitian: Faktor penelitian adalah variabel


independen yang digunakan untuk mengevaluasi
pengaruhnya terhadap variabel dependen dalam penelitian.
Metodologi Penelitian Bisnis

Mereka digunakan untuk mengidentifikasi hubungan kausal


atau asosiasi antara faktor-faktor ini.

3) Hubungan:

Variabel Penelitian: Variabel dapat menjadi variabel


dependen (hasil yang ingin diukur) atau variabel
independen (faktor yang mempengaruhi hasil). Dalam
penelitian, Anda dapat memiliki beberapa variabel
independen dan satu atau lebih variabel dependen.

Faktor Penelitian: Faktor adalah jenis variabel independen


yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruhnya
terhadap variabel dependen. Faktor dapat berperan sebagai
penyebab atau pemicu perubahan pada variabel dependen.

Contoh:

Variabel Penelitian: Tingkat pendapatan, usia, jenis


kelamin, tingkat pendidikan, dan penilaian kinerja adalah
contoh variabel dalam penelitian bisnis.

Faktor Penelitian: Promosi produk, harga, dan kualitas


layanan adalah contoh faktor dalam penelitian yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat


dirumuskan bahwa variabel merupakan atribut, ciri, sifat,
kemampuan dan ukuran lainnya yang berbeda-beda (bervariasi)
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dikaji dan dipelajari.
Sebaliknya, kumpulan dari suatu yang berbeda-beda itu, baik
atribut, ciri, kemampuan, dan lain-lain disebut sebagai faktor.
Contoh-contoh variable secara umum ialah: karakteristik
individu, kinerja, motivasi, kepuasan kerja, harga, promosi,
pertumbuhan aset, kualitas produk, dan lain-lain.

STIE GICI Business School 7


Penting untuk memahami perbedaan antara faktor dan
variabel dalam konteks penelitian karena ini akan membantu
peneliti merancang penelitian dengan baik, mengidentifikasi
faktor-faktor yang relevan, dan menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian.

3. Jenis Jenis Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat dikelompokkan ke dalam


beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan sifatnya. Berikut
adalah beberapa jenis variabel penelitian yang umum:

1) Variabel Independen (Variabel Bebas): Variabel


independen adalah variabel yang dianggap sebagai faktor
penyebab atau pengendali dalam penelitian. Ini adalah
variabel yang digunakan untuk menguji pengaruhnya
terhadap variabel dependen.

Contoh: Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, harga


produk, promosi.

2) Variabel Dependensi (Variabel Tergantung): Variabel


dependen adalah variabel yang menjadi hasil atau efek yang
ingin diukur dalam penelitian. Variabel ini adalah yang
akan dipengaruhi oleh variabel independen.

Contoh: Volume penjualan, keuntungan bersih, tingkat


kepuasan pelanggan, kinerja karyawan, loyalitas merek.

Pola hubungan dari variabel Independen dan Dependen


dapat berbentuk macam-macam. Kalau hubungan itu hanya
antara satu variabel dengan satu variabel saja, maka disebut
hubungan bivariat (bivariate relationship). Jika hubungan
itu antara satu atau lebih variable dengan yang lainnya juga
Metodologi Penelitian Bisnis

satu atau lebih variabel, maka hubungan atau kaitan itu


disebut hubungan variabel berganda (multivariate
relationship).

Dengan demikian, apabila peneliti telah mengetahui mana


di antara variabel itu yang menjadi sebab, dan manakah
yang menjadi akibat (dependent atau independent) ,maka
hubungan itu disebut hubungan asimetris (asymetric
relationship).

Contoh rumusan masalah yang menggambarkan pola


hubungan asymetris (variabel dependen dan independen)
adalah sebagai berikut:

a) Apakah terdapat hubungan antara kegiatan pameran


(sales promotion) terhadap peningkatan penjualan
perusahaan?

b) Apakah upah atau gaji yang tinggi memiliki


hubungan dengan produktifitas kerja karyawan?

c) Apakah teknologi informasi, saling ketergantungan,


karakteristik sistem akuntansi manajemen
berpengaruh terhadap kinerja manajerial
perusahaan?

d) Apakah terdapat hubungan antara ukuran dan


pertumbuhan perusahaan terhadap return saham
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta?

3) Variabel Intervening (Variabel Perantara): Variabel


perantara adalah variabel yang berada di antara variabel
independen dan variabel dependen dalam hubungan kausal.
Mereka menjelaskan "bagaimana" atau "mengapa" variabel
independen memengaruhi variabel dependen.

STIE GICI Business School 9


Berbeda dengan variabel dependen dan independen,
variabel intervening sulit untuk dilihat, diukur, atau
dimanipulasi. Dalam suatu analisis biasanya variabel ini
dipengaruhi oleh variabel independen secara langsung, dan
kemudian variabel sela akan mempengaruhi variabel
dependen.

Contoh: Motivasi (sebagai variabel perantara antara


penghargaan karyawan dan kinerja karyawan), kepuasan
pelanggan (sebagai variabel perantara antara kualitas
layanan dan loyalitas pelanggan).

4) Variabel Kontrol: Variabel kontrol adalah variabel


tambahan yang digunakan untuk mengontrol efek variabel
lain yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Ini
membantu peneliti memastikan bahwa perbedaan yang
diamati adalah hasil dari variabel independen yang sedang
diteliti.

Contoh: Dalam penelitian tentang pengaruh pendidikan


terhadap penghasilan, faktor-faktor seperti pengalaman
kerja atau lokasi geografis dapat dianggap sebagai variabel
kontrol.

5) Variabel Kualitatif: Variabel kualitatif adalah variabel yang


memiliki atribut atau kategori sebagai nilainya. Mereka
tidak dapat diukur dengan angka.

Contoh: Jenis kelamin (pria, wanita), status perkawinan


(menikah, belum menikah, cerai), merek produk (A, B, C).

6) Variabel Kuantitatif: Variabel kuantitatif adalah variabel


yang dapat diukur dengan angka dan memiliki nilai yang
dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan riil.
Contoh: Usia (dalam tahun), pendapatan (dalam dolar),
jumlah stok barang (dalam unit).
Metodologi Penelitian Bisnis

7) Variabel Diskret: Variabel diskret adalah variabel


kuantitatif yang memiliki nilai-nilai yang terbatas dan
terpisah.

Contoh: Jumlah anak dalam sebuah keluarga (1, 2, 3, dst.),


Jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan (10, 20, 30,
dst.).

8) Variabel Kontinu: Variabel kontinu adalah variabel


kuantitatif yang dapat memiliki nilai-nilai dalam rentang
tertentu yang bersifat kontinu.

Contoh: Tinggi badan (dalam sentimeter), suhu (dalam


derajat Celsius), berat badan (dalam kilogram).

Variabel penelitian dapat bervariasi dalam berbagai cara


tergantung pada jenis penelitian dan pertanyaan penelitian yang
diajukan. Pemahaman tentang jenis-jenis variabel ini penting
dalam merancang penelitian, mengumpulkan data, dan
menganalisis hasil penelitian.

4. Definisi Operasional

Setelah menentukan variabel mana yang tergolong variabel


terikat dan mana yang merupakan variabel bebas, maka
prosedur selanjutnya adalah memberikan penjelasan (definisi)
dari setiap variabel yang digunakan. Langkah ini penting untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran umum terhadap apa
yang diamati. Perbedaan persepsi antara peneliti, responden,
pembimbing, dan pembaca kemungkinan besar terjadi karena
masing-masing pihak mempunyai pengetahuan yang berbeda.

Definisi operasional adalah proses mengkonversi konsep


atau variabel abstrak menjadi suatu definisi yang jelas, spesifik,
dan terukur yang dapat digunakan dalam konteks penelitian atau
pengukuran. Dalam penelitian ilmiah, definisi operasional

STIE GICI Business School 11


diperlukan agar konsep abstrak dapat diukur dengan cara yang
obyektif dan dapat diulang oleh peneliti lain. Definisi
operasional menjelaskan secara konkret apa yang dimaksudkan
dengan suatu konsep dalam konteks penelitian.

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih


mudah dicari hubungannya antara satu variable dengan lainnya
dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variable, peneliti
akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran
hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual.

Operasionalisasi variable bermanfaat untuk:

1) mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang


sedang didefinisikan;

2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin


mempunyai lebih dari satu definisi operasional

Tingkat Upah/gaji (Variabel Bebas) – Produktivitas


(Variabel Terikat)- Motivasi Kerja (Variabel Moderator)

3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam


situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.

Definisi operasional adalah penjelasan tentang bagaimana


aktivitas atau aktivitas dilakukan untuk memperoleh data atau
metrik yang mewakili metrik yang dimaksud. Dengan kata lain
definisi operasional adalah bagaimana mencari dan mengukur
variabel-variabel (instance) tersebut di dunia nyata atau di
lapangan, merumuskannya secara ringkas dan jelas, tanpa
menimbulkan penjelasan yang berbeda-beda.

Berikut adalah komponen-komponen utama dari definisi


operasional:
Metodologi Penelitian Bisnis

1) Variabel atau Konsep: Ini adalah konsep atau variabel


abstrak yang ingin diukur atau dikaji dalam penelitian.

2) Indikator atau Pengukuran: Definisi operasional


mengidentifikasi indikator atau pengukuran konkret yang
akan digunakan untuk mengukur variabel atau konsep
tersebut. Indikator ini harus dapat diamati atau diukur
secara objektif.

3) Metode Pengukuran: Definisi operasional juga mencakup


metode atau teknik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data terkait dengan indikator tersebut.
Misalnya, apakah data akan dikumpulkan melalui survei,
observasi, atau analisis arsip.

4) Skala Pengukuran: Definisi operasional dapat mencakup


jenis skala pengukuran yang akan digunakan, seperti skala
nominal, ordinal, interval, atau rasio, tergantung pada jenis
data yang diperlukan.

Contoh Definisi Operasional: Misalnya, dalam penelitian


tentang kepuasan pelanggan di sebuah restoran, konsep
"kecepatan pelayanan" bisa dioperasionalisasikan sebagai
berikut: Variabel atau Konsep: Kecepatan Pelayanan.

Indikator atau Pengukuran: Waktu tunggu antara saat


pelanggan memesan makanan dan saat makanan disajikan.
Metode Pengukuran: Waktu tunggu akan diukur dengan
menggunakan stopwatch atau jam digital. Skala Pengukuran:
Waktu tunggu akan diukur dalam menit (skala interval).

Dengan definisi operasional yang jelas seperti ini, penelitian


dapat dilakukan secara konsisten dan hasilnya dapat
diinterpretasikan dengan lebih baik. Definisi operasional
memastikan bahwa variabel yang dikaji dapat diukur secara

STIE GICI Business School 13


obyektif, dan hasilnya dapat diandalkan untuk analisis dan
interpretasi selanjutnya dalam konteks penelitian.

Sumber Referensi

1) Gini Stephens. 1996. Fashion From Concept to Consumer,


Fifth Edition, Prentice. Hall, New Jersey, USA.
2) Ulrich, KT and Eppinger, PRODUCT DESIGN AND
DEVELOPMENT, SIXTH EDITION Published by
McGraw-Hill Education, 2 Penn Plaza, New York, NY
10121. Copyright © 2016 by McGraw-Hill Education.
3) Pulat, Babur Mustafa and Alexander, David C. editor. 1992,
industrial ergonomics case studies. New York: Mc Graw-
Hill,Inc.
4) Roebuck, J., 1995. Anthropometric Methods: Designing to
Fit the Human Body. USA: Human factors and Ergonomics
Society.

Anda mungkin juga menyukai