Anda di halaman 1dari 10

PEMINATAN : ARTIFICIAL INTELLIGENCE

JUDUL #1
IMPLEMENTASI DATA MINING KLASIFIKASI DALAM MEMPREDIKSI
PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES
BERBASIS WEBSITE
(STUDI KASUS : INSTALASI GIZI RSUD LUBUK BASUNG )

19101152630094 LUCI RUSTANTI


19101152630265 IFAUDINARA PUTRI

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fajrin dkk. pada tahun 2021 dengan
judul Rancang Bangun Aplikasi Data Mining untuk Klasifikasi Pemakaian Obat dengan
Metode Naïve Bayes pada Puskesmas Bandar baru. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat akurasi keberhasilan metode naïve bayes dalam mengklasifikan
pemakaian obat-obatan, obat mana saja yang memiliki tingkat pemakaian yang banyak
diperlukan pada unit pelayanan kesehatan. Penerapan metode naïve bayes data mining akan
menghasilkan tiga kategori obat, yaitu kategori obat dengan pemakaian yang banyak, sedang,
dan sedikit yang dapat digunakan sebagai referensi perencanaan inventaris pada tahun
berikutnya. Penelitian ini berhasil menerapkan metode naïve bayes ke dalam aplikasi. Hasil
presentase akurasi pengujian pertama adalah 78,58%, pengujian kedua adalah 76,67%,
pengujian ketiga adalah 84% (Fajrin et al., 2018).

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Isron dkk. tahun 2018 dengan judul
Sistem Informasi Persediaan Obat dengan Metode Naïve Bayes Pada RSUD Tanjungpinang.
Penelitian ini menjelaskan tentang sistem yang mampu memprediksi data obat berdasarkan
dari penjulan obat dan dari rata-rata penjualan obat. Alasan menggunakan metode naïve
bayes adalah karena metode ini memberikan kemudahan dalam menghitung dan menentukan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di apotek RSUD Tanjungpinang serta dapat
membantu apotek dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi pembelian obat.
Pengembangan sistem informasi dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan metode

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Waterfall. Aplikasi pengembangannya menggunakan netbeans 7.3.1 dan MySQL sebagai
database. Program diuji dengan metode Black Box. Dengan adanya aplikasi ini dapat
membantu pihak apotek dalam melakukan pendataan data obat dengan cepat dan tepat serta
dapat membantu melakukan prediksi data obat menggunakan metode naïve bayes untuk
mengambil keputusan dalam melakukan pembelian obat. Serta dapat membuat laporan yang
nanti diserahkan kepada pimpinan (Isron Al Miraz Siregar et al., 2018).

RSUD Lubuk Basung sudah menjadi kepercayaan untuk masyarakat sekitar dalam
pelayanan kesehatan. Penentuan menu dan bahan makanan bagi pasien masih bergantung
pada keputusan pakar gizi pada Instalasi Gizi. Sistem pengelolaan persediaan bahan makanan
yang memadai dalam suatu instalasi gizi merupakan hal krusial yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan. Perlu adanya cara untuk mengelola bahan makanan dengan
benar, efisien dan efektif secara berkelanjutan dengan koordinasi yang baik. Kendala yang
dihadapi yaitu pihak Kepala Instalasi Gizi kesulitan dalam menentukan jumlah pengadaan
bahan makanan satu periode ke depan karena jumlah pengadaan barang yang dipesan hanya
dihitung dengan melihat jumlah pengeluaran periode sebelumnya sehingga dinilai kurang
efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam perencanaan
dan pengendalian persediaan bahan makanan.

Algoritma Naive Bayes Classifiers merupakan salah satu algoritma yang terdapat
pada teknik klasifikasi. Naive Bayes merupakan pengklasifikasian dengan metode
probabilitas dan statistik yang dikemukan oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu
memprediksi peluang di masa depan berdasarkan pengalaman dimasa sebelumnya sehingga
dikenal sebagai Teorema Bayes. Teorema tersebut dikombinasikan dengan Naïve bayes
dimana diasumsikan kondisi antar atribut saling bebas. Metode Bayes/Bayesian
Classification adalah pengklasifikasian statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi
probabilitas keanggotaan suatu class. Bayesian Classification didasarkan pada teorema Bayes
yang memiliki kemampuan klasifikasi serupa dengan Deicion Tree dan Neural Network.
Bayesian Classification terbukti memiliki akurasi dan kecepatan yang tinggi saat
diaplikasikan kedalam database. Dengan mengimplementasikan data mining menggunakan
metode naïve bayes diharapkan akan lebih efektif dalam melakukan klasifikasi, karena

PAGE \* MERGEFORMAT 2
metode ini akan mengklasifikasikan bahan-bahan makanan kedalam kelompok yang terpisah
sesuai dengan jumlah pemakaian yang dilakukan. Masing-masing kelompok yang terbentuk
akan muncul bahan makanan apa saja yang memiliki tingkat pemakaian yang banyak, sedang
ataupun sedikit. Dengan hasil metode naïve bayes data mining akan menghasilkan tiga
kategori bahan makanan, yaitu kategori bahan makanan dengan pemakaian yang banyak,
sedang, dan sedikit yang dapat digunakan sebagai referensi perencanaan inventaris pada
tahun berikutnya. Selain itu, informasi yang dihasilkan dari data mining dapat digunakan
sebagai rekomendasi untuk Instalasi gizi dalam meningkatkan efisiensi untuk memprediksi
pengadaan bahan makanan.
Dari permasalahan tersebut penulis ingin mengangkat judul penelitian yaitu
”IMPLEMENTASI DATA MINING KLASIFIKASI DALAM MEMPREDIKSI
PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE
BAYES BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS : INSTALASI GIZI RSUD LUBUK
BASUNG )”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan pe
rmasalahan yang akan dibahas pada laporan ini sebagai berikut :
1. Bagaimana aplikasi data mining dapat membantu Instalasi Gizi untuk mengetahui baha
n makanan apa tingkat pemakaiannya yang banyak, sedang ataupun sedikit ?
2. Bagaimana aplikasi data mining dapat membantu Instalasi Gizi untuk membuat prediksi
bahan makanan yang diperlukan per bulannya ?

1.3 Hipotesa

Hipotesa merupakan dugaan sementara dimana nantinya akan dibuktikan dengan hasi
l penelitian yang dilakukan. Berdasarkan permasalahan yang ada dapat dikemukakan beberap
a hipotesa sebagai berikut :
1. Diharapkan aplikasi data mining menggunakan metode Algoritma naïve bayes mampu
membantu pihak Instalasi Gizi dalam memanfaatkan data guna mengetahui bahan
makanan yang tingkat pemakaian yang banyak, sedang ataupun sedikit.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
2. Diharapkan aplikasi data mining dapat mempercepat perkerjaan ahli gizi dalam
memprediksi dan menghitung jumlah bahan makanan yang diperlukan setiap bulannya

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah dalam p


enyusunan penelitian ini maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu, peneliti akan me
mbuat aplikasi data mining yang dapat membantu pekerjaan ahli gizi dalam memprediksi
penyediaan bahan makanan dengan metode naïve bayes data mining akan menghasilkan tiga
kategori bahan makanan, yaitu kategori bahan makanan dengan pemakaian yang banyak,
sedang, dan sedikit yang dapat digunakan sebagai referensi perencanaan inventaris pada
tahun berikutnya. Objek penelitian akan dilakukan pada Instalasi gizi di RSUD Lubuk
Basung, sistem yang akan dibuat nantinya akan berbasis website dengan bahasa pemrograma
n PHP serta database MySQL.

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah:
1. Untuk membantu Instalasi Gizi di RSUD Lubuk Basung dalam mengatur persediaan
makanan dengan tingkat pemakaiannya banyak, sedang ataupun sedikit .
2. Untuk membantu pihak RSUD Lubuk Basung dalam mengarsipkan data persediaan
bahan makanan dengan cepat dan akurat.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :


1. Dengan dibuatnya Data Mining ini maka dapat membantu Instalasi Gizi RSUD Lubuk
Basung mengetahui prediksi persediaan bahan makanan perbulannya.
2. Dengan dibuatnya Data Mining ini maka dapat membantu Instalasi Gizi RSUD Lubuk
Basung dalam melihat jumlah persediaan dari bulan ke bulan sehingga didapatkan
laporan yang akurat untuk diajukan ke pimpinan RSUD.

1.7 Gambaran Umum Objek Penelitian

PAGE \* MERGEFORMAT 2
1.7.1 Sekilas Tentang RSUD Lubuk Basung
1.7.1.1 Sejarah Singkat RSUD Lubuk Basung

RSUD Lubuk Basung Berdiri pada tanggal 13 Maret 1986. Pada awalnya
RSUD Lubuk Basung berdiri sebagai rumah sakit tipe D yang ditetapkan berdasa
rkan Peraturan Daerah TK II Agam Nomor : 03 Tahun 1994 RSUD Lubuk Basun
g merupakan RS Tipe D yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan ke
sehatan dengan pelaksanaan teknisnya Dinas Kesehatan Kabupaten Agam. RSU
D Lubuk Basung dipimpin oleh seorang Direktur yang secara teknis bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional kepada Bupati selaku kepala
daerah.
Pada tanggal 20 Mei 1997 RSUD Lubuk Basung ditetapkan sebagai RSU
tipe C sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
482/ Menkes/SK/V/1997 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Lubuk Basung.
Seiring dengan semakin besarnya harapan dan tuntutan masyarakat terha
dap pelayanan di RSUD Lubuk Basung, maka pada tahun 2015 RSUD Lubuk Ba
sung menjadi PPK-BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Berdasarkan Surat K
eputusan Bupati Agam Nomor 477 Tahun 2014 tentang Penetapan Pola Pengelol
aan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PKK-BLUD) sehingga RSUD Lu
buk Basung dapat mengelola keuangan sendiri dengan mengutamakan kelengka
pan fasilitas pelayanan demi meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelaya
nan kesehatan di RSUD Lubuk Basung.

1.7.1.2 Profil Rumah Sakit RSUD Lubuk Basung

a. Nama Rumah Sakit : RSUD Lubuk Basung


b. Alamat : Jl. DR. MH. Hatta, Padang Baru,Lubuk Basung
Kabupaten Agam
c. Provinsi : Sumatera Barat
d. Tipe :C

1.7.1.3 Visi & Misi RSUD Lubuk Basung

PAGE \* MERGEFORMAT 2
a. Visi : Terwujudnya rumah sakit yang profesional, mandiri, inovatif d
an berkeadilan
b. Misi :
1.) Mewujudkan rumah sakit yang profesional sesuai dengan standar akreditasi
JCI/ISO
2.) Memberdayakan seluruh potensi dan meningkatkan kerjasama untuk mewuj
udkan kemandirian rumah sakit
3.) Memberikan pelayanan yang inovatif berbasis teknologi terkini
4.) Memberikan pelayanan yang menyeluruh untuk masyarakat tanpa membed
akan sastra sosial
c. Motto : Pelayanan tanpa keluhan

1.7.2 Gambaran umum Instalasi Gizi di RSUD Lubuk Basung


Instalasi gizi adalah wadah yang mengelola pelayanan gizi yang
memperhatikan aspek efektif, efisiensi, dan memiliki kualitas yang optimal,
meliputi penyediaan, pengelolaan, pendistribusian makanan, terapi gizi dan
konsultasi gizi.

a. Fungsi instalasi gizi


Adapun fungsi instalasi gizi adalah sebagai berikut :
1) Menyelenggaraan pengadaan, pengolahan, dan penyaluran makanan
2) Melaksanakan pelayanan asuhan gizi pada pasien rawat inap dan rawat ja
lan.
3) Menyelenggarakan pendidikan dan penyuluhan gizi
4) Menyelenggakan penelitian dan pengembangan gizi terapan
5) Menyelenggrakan kegiatan administrasi pelayanan gizi.

b. Visi, Misi dan Motto Instalasi Gizi


1) Visi : “Terpenuhinya kebutuhan gizi optimal pasien secara
profesional.”
2) Misi :
a) Memberikan makanan yang sehat, hygienis, enak dan sesuai kebu
tuhan gizi pasien.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
b) Memberikan konsultasi sesuai kebutuhan gizi yang dianjurkan da
pat dilaksanakan dan dimengerti pasien.
c) Menyelenggarakan administrasi yang jelas, rapi dan mudah dimen
gerti
d) Membangun tanggung jawab, kebersamaan dan kepedulian dalam
bekerja.
3) Motto : “Makanan bergizi membantu kesembuhan anda”

1.7.3 Struktur Organisasi Instalasi Gizi di RSUD Lubuk Basung

Kepala Instalasi
Gizi

Sekretariat

P.J.
P.J. Publikasi dan
P.J. Rawat Inap P.J. Rawat Jalan Penyelenggaraan
Litbang
Makanan

1.7.4 Tugas dan Tanggung Jawab


Berikut adalah uraian tugas dan tanggung pada Instalasi Gizi :
1. Kepala Instalasi Gizi
a. Menyusun perencanaan pelayanan gizi.
b. Menyusun rencana evaluasi pelayanan gizi.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian.
d. Melaksanakan pemantauan.
e. Melaksanakan pengkajian data khusus.
f. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
2. Bagian Sekretariat
a. Merencanakan pemakaian bahan makanan perhari.
b. Mengeluarkan bahan makanan dari Gudang penyimpanan.
c. Menyelenggarakan pencatatan pelaporan pemakaian bahan makanan.
d. Menyelenggarakan penyimpanan bahan makanan.
e. Menyelenggarakan pembukuan bahan habis pakai.
f. Menyelnggarakan pencatatan inventaris peralatan.
g. Tugas lain yang dibebankan sesuai bidang tugasnya.

3. Penanggung Jawab Rawat Inap


a. Melaksanakan visite Bersama dokter di ruang rawat inap.
b. Menetapkan diet pasien Bersama dokter.
c. Melaksanakan konsultasi diet atas permintaan dokter atau pasien sendiri.
d. Memantau pelaksanaan diet pasien diruangan atau di instalasi gizi.
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
f. Tugas lain yang dibebankan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Penanggung Jawab Rawat Jalan


a. Merencanakan konsultasi gizi pasien rawat jalan.
b. Menyelenggarakan pencatatn registrasi pasien yang baru dating.
c. Mengisi formular yang diperlukan guna penyuluhan gizi pada pasien.
d. Melaksanakan penyuluhan sesuai kondisi dan diet yang diperlukan pasien.
e. Melaksanakan pelaporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan.
f. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang di lakukan.
g. Tugas lain yang dibebankan sesuai bidang tugasnya.

5. Penanggung Jawab Penyelenggaraan Makan


a. Membuat rencana pembelian bahan makanan.
b. Menyelenggarakan penerimaan bahan makanan.
c. Mengawasi pengolahan bahan makanan.
d. Mengawasi pendistribusian makanan di instalasi gizi.
e. Menyelenggarakan pencatatan,pelaporan dan evaluasi
f. Tugas lain yang dibebankan sesuai bidang tugasnya.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
6. Penanggung Jawab Penelitian dan Pengembangan
a. Membuat rencana penelitian dan pengembangan gizi terapan
b. Membuat rencana diklat gizi bekerjasama dengan bagian diklat RS
c. Membuat rencana penyuluhan gizi di RS atau luar instalasi
d. Melaksanakan rendiri atau bekerjasama melakukan penelitian dan pengembanga
n gizi terapan.
e. Melakukan diklat gizi bekerja bekerjasama dengan bagian diklat RS.
f. Melaksanakan penyuluhan gizi.
g. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
h. Melaksanakan evaluasi kegiatan.
i. Tugas lain yang di bebankan sesuai bidang tugasnya.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR PUSTAKA

Fajrin, A. A., Maulana, A., Informatika, T., Batam, U. P., & Soeprapto, J. R. (2018). PENERAPAN D
ATA MINING UNTUK ANALISIS POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA F
P- GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN. 05(01), 27–36.

Isron Al Miraz Siregar, Elvianna, & Nurul Saepul. (2018). Sistem Informasi Persediaan Obat dengan
Metode Naïve Bayes Pada RSUD Tanjungpinang. Jurnal Bangkit Indonesia, 7(1), 188–195. http
s://doi.org/10.52771/bangkitindonesia.v7i1.168

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai