Bisnis Plan Adhit Revisi 1
Bisnis Plan Adhit Revisi 1
BUSINESS PLAN
OLEH
ADHITYA RASYA
NIM. 21253222020
2024
RENCANA BISNIS
BISNIS PLAN
Oleh :
ADHITYA RASYA
NIM. 21253222020
Bisnis Plan diajukan sebagai syarat menyelesaikan Mata Kuliah Bisnis Plan di
semester V pada Program Studi Agribisnis Jurusan Bisnis Pertanian Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh
2024
RINGKASAN PROYEK
A. MANAJEMEN
B. OPERASIONAL PRODUKSI
C. PEMASARAN
ayam
D. FINANSIAL
Biaya/tahun : Rp.150.881.575.
Keuntungan/tahun : Rp.56.318.425.
NPV : Rp.36.125.228.
IRR : 37,578065%
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN PROYEK .......................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. PENDAHULUAN
Dalam arti luas pertanian itu terdiri dari lima sektor, yaitu perkebunan,
sistem usaha tani yaitu pembangunan dalam kegiatan yang menggunakan barang-
barang modal dan sumber daya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian
primer. Termasuk dalam hal ini adalah usaha tanaman pangan dan peternakan
(Iqtishodiyah, 2020)
sangat baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat
diterima oleh masyarakat, dengan akses yang mudah diperoleh dan harga
Salah satu usaha perunggasan yang cukup berkembang adalah usaha ternak
itik. Meskipun tidak sepopuler ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar
sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan ternak unggas yang
lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan
terhadap penyakit. Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif
Pada umumnya usaha peternakan itik bertujuan untuk mengambil telur itik.
Namun kini itik pedaging juga bisa diambil dari itik jantan dan itik betina yang
sudah lewat masa produksinya. Tidak hanya itu, pembibitan ternak itik kini juga
dapat digunakan sebagai salah satu bisnis tersendiri, terutama sebagian masyarakat
Itik pedaging adalah itik yang mampu tumbuh cepat dan efisien dalam
mengubah pakan menjadi daging yang bernilai gizi tinggi. Struktur perdagingan
yang baik dari itik pedaging saat ini mulai lebih diminati oleh masyarakat, karena
rasa dagingnya gurih dan enak. Itik hibrida dan itik peking merupakan jenis itik
pedaging yang sudah dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia. Itik
hibrida merupakan persilangan antara itik peking dengan Khaki Campbell atau itik
peking dengan itik Mojosari (Ketaren, 2002). Itik hibrida dan itik peking adalah
jenis itik pedaging yang pertumbuhan bobot badannya dan umur pemeliharaannya
konsumsi pakan rata-rata 160 gram/hari akan mencapai bobot 1,3-1,5 kg setelah
dipelihara selama 35-45 hari. Sementara dengan konsumsi pakan rata-rata 220
gram/hari seekor itik hibrida hanya akan mencapai bobot 0,6-1 kg setelah dipelihara
selama 35-45 hari. Karena adanya rekayasa genetika (kawin silang) dan perbaikan
mutu pakan, pembesaran bebek peking hanya memerlukan waktu 35-45 hari
tahunnya sehingga permintaan terhadap itik pedaging juga akan bertambah maka
dari itu produksi itik pedaging juga harus meningkat untuk memenuhi kebutuhan
pasar. Hal ini menunjukan bahwa peluang pasar itik pedaging sangat besar untuk
dikembangkan.
ketersediaan yang memadai. Hal ini disebabkan banyaknya peternak itik pedaging
yang memelihara dalam pemeliharaan skala kecil sehingga permintaan daging itik
tersebut tidak dapat dipenuhi secara maksimal. Pertumbuhan yang cepat dari itik
hibrida dan itik peking apabila dipelihara dengan baik dan benar dapat memenuhi
kebutuhan daging itik (Prawira, 2015) Dalam usaha peternakan itik, skala usaha
unggas dalam kaitan untuk mencapai apa yang diistilahkan sebagai suatu economic
of scale atau skala usaha yang ekonomis dan menguntungkan (Soekartawi, 1995).
Pengaturan jadwal produksi ini dilakukan dengan mengatur jadwal masuknya bibit
pasar pada saat pasar membutuhkan itik pedaging. Pengaturan jadwal produksi juga
sebenarnya pendapatan yang diperolehnya baik dalam kurun waktu satu periode.
pendapatan yang maksimal dan pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup dan
dengan R/C ratio 1,212 yang artinya ini sangat layak untuk dijalankan. Sehingga
dengan hal ini tersebut dapat meningkatkan tarif hidup dan ekonomi secara
keseluruhan.
1.2 Tujuan
Rp. 30.000.000.
2. Memberikan penawaran itik pedaging yang berkualitas dan daging itik yang
2.1 Produk
Produk yang akan dipasarkan adalah itik pedaging yang telah berusia 28
hari dengan bobot 1,3 kg. Produk itik pedaging yang dipasarkan yaitu itik pedaging
dalam keadaan hidup yang akan dipasarkan ke pengepul dan itik pedaging yang
sudah dipotong dengan keadaan bersih dipasarkan ke industri pecel ayam. Jenis itik
Produk yang dihasilkan terdapat dua jenis produk yaitu, itik pedaging hidup
dan daging itik. Wilayah pemasaran itik hidup yang akan dituju yaitu pengepul itik
pedaging yang ada di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, terdapat 3 Kecamatan
yang menjadi target pasar pada itik pedaging hidup, dimana 3 Kecamatan tersebut
Payakumbuh. Terdapat 4 Nagari yang menjadi target pasar adalah Nagari Koto
survey terhadap jumlah kebutuhan itik pedaging pada penduduk. Survey dilakukan
mengalami kenaikan peningkatan pada Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019.
Y = 8.358,2 + 86,1 X
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah rumah tangga di
meningkatnya jumlah rumah tangga pada suatu daerah maka kebutuhan akan suatu
pertahun setiap rumah tangga adalah sebesar 21 ekor/tahun. Jadi prediksi jumlah
permintaan pada komoditi itik pedaging pada tahun 2024 – 2028 di Kecamatan
pedaging. Untuk mengetahui jumlah penawaran dari produk yang akan diproduksi,
maka dilakukan survey pada produsen yang memproduksi bibit itik pedaging
Hasil survey produsen itik pedaging di Kecamatan Payakumbuh dapat dilihat pada
lampiran 4.
tahun 2024 – 2028. Hasil survey produksi itik pedaging dapat dilihat pada tabel
dibawah, lampiran 4.
Berdasarkan tabel 7 dan 8 diatas dapat dilihat bahwa penawaran itik pedaging
itik pedaging memiliki prospek yang tinggi untuk diusahakan dan dikembangkan.
Tabel 5.Proyeksi peluang pasar itik pedaging di Kabupaten Lima Puluh Kota,
Kecamatan Payakumbuh Tahun 2024-2028
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Pasar
2024 188.181 7.734 180.447
2025 189.987 7.694 182.293
2026 191.793 7.654 184.129
2027 193.599 7.614 185.985
2028 195.405 7.574 187.831
Sumber : data diolah
Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa peluang pasar
produk itik pedaging yaitu mengalami peningkatan setiap tahun dengan selisih
antara permintaan dan penawaran cukup besar. Artinya jika permintaan lebih besar
dari pada penawaran berarti produk itik pedaging ini nantinya mampu memenuhi
permintaan pasar.
Dari rencana penjualan dan besarnya penawaran terhadap itik pedaging di masing-
masing wilayah pemasaran dapat diketahui proykesi pangsa pasar tahun 2024-2028
Penjualan Perusahaan
Pangsa pasar= x 100%
Total Penjualan Industri
kematian. Dalam masa panen 28 hari usaha itik pedaging maka selama satu tahun
Tabel 6. Pangsa pasar itik pedaging di Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan
Payakumbuh Tahun 2024-2028
Penjualan Penawaran Total Penawaran Pangsa
Tahun
(ekor/tahun) (ekor/tahun) (ekor) pasar (%)
2024 3.648 7.734 11.382 32,05
2025 3.648 7.694 11.342 32,16
2026 3.648 7.654 11.302 32,27
2027 3.648 7.614 11.262 32,38
2028 3.648 7.574 11.222 32,49
Sumber : Data diolah
2.4.1 Segmentasi
heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen. Penentuan segmentasi pasar didasari oleh empat hal yaitu atas
bisnis ini segmentasi pasar yang diterapkan adalah segmentasi atas dasar geografis,
yaitu berdasarkan orang yang tinggal didaerah yang sama memiliki kebutuhan dan
Target pasar dari itik pedaging hidup adalah pengepul itik pedaging yang
berada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk daging itik dijual kepada industri
rumah makan pecel ayam dan juga masyarakat di Kecamatan Payakumbuh yang
Rencana produksi per periode yaitu sebanyak 912 ekor itik pedaging, yang
mana penjualan itik pedaging hidup 40% ke pengepul itik pedaging dan 60% ke
industri rumah makan pecel ayam. Rencana penjualan untuk pengepul itik pedaging
sebanyak 365 ekor dan untuk industri rumah makan pecel ayam sebanyak 547 ekor.
laksanakan secara tepadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara bersamaan
dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri.
Strategi ini bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal melalui beberapa
variabel. Variabel tersebut terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi
A. Strategi Produk
Target pasar yaitu pengepul itik pedaging dan industri pengolahan yang
berbahan baku itik pedaging, strategi produk yang dipasarkan adalah itik pedaging
hidup dan daging itik segar. Sedangkan untuk daging itik diproduksi dalam keadaan
segar dan sudah bersih dari bulunya, kemudian dibungkus dengan menggunakan
kantong plastik.
B. Strategi Harga
untuk membeli dan memiliki loyalitas terhadap suatu produk. Penentuan harga itik
mempertimbangkan BEP harga. Harga jual yang akan ditetapkan ke pengepul itik
pedaging adalah Rp. 52.000/ekor dan untuk penjualan daging itik dijual ke industri
C. Saluran Distribusi
Produk utama memiliki dua jenis produk, yaitu produk itik pedaging hidup
dan produk daging itik. Saluran distribusi memiliki dua distribusi yaitu saluran
distribusi secara langsung dan tidak langsung. Saluran distribusi itik pedaging
60%
Produsen Konsumen
Produsen Konsumen
40%
Pengepul
Saluran distribusi langsung dari itik pedaging dijual dengan dua target
pemasaran, yaitu pengepul itik pedaging dan industri rumah makan pecel ayam.
Lima Puluh Kota, dan untuk daging itik di pasarkan ke industri pecel ayam
Kecamatan Payakumbuh.
Pada saluran distribusi terdapat dua target pasar untuk itik pedaging, dimana
untuk itik hidup dijual ke pengepul itik pedaging yang ada di Kabupaten Lima
Puluh Kota, untuk pengepul itik pedaging jumlah itik hidup yang akan distribusikan
sebanyak 40% atau 365 ekor/periode. Untuk daging itik dijual ke industri rumah
makan, jumlah daging itik yang akan di distribusikan sebanyak 60% atau 547 ekor
yang akan didistribusikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan rumah makan pecel
Distribusi daging itik untuk industri rumah makan pecel ayam rata – rata
kebutuhan 3-7 ekor/hari, sehingga setiap produksi akan dipasarkan dalam satu
minggu.
D. Promosi
pengepul itik pedaging di Kebupaten Lima Puluh Kota dan industri rumah makan
dilakukan 1 minggu sebelum panen, promosi untuk daging itik dilakukan 3 hari
sebelum panen sehingga ketika itik pedaging siap dipanen dan hasil panen itik
Untuk DOD (day old duck) dan pakan dapat diperoleh dengan bermitra di
Limo Farm yang berada di Batu Nan Limo, Kecamatan Payakumbuh. Jenis yang
DOD diperoleh adalah itik peking. Jumlah bibit atau DOD yang dibutuhkan dalam
satu periode adalah 12 box atau 960 ekor DOD. Sedangkan jumlah pakan yang
dibutuhkan dalam satu periode yaitu 48 karung atau 2.400 Kg pakan. Pada pakan
itik pedaging ini hanya terdapat satu jenis pakan yaitu pakan komersil PIP Super 1
Pemberian Desinfektan
Pemberian Vitamin
Pemeliharaan
Pengaturan Alas Kandang
Pembersihan Kandang
Panen dan Pasca Panen
Penimbangan
Proses Karkas
Pengemasan
Alat dan bahan merupakan bagian penting yang untuk melakukan budidaya
itik pedaging. Berikut merupakan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses
• Alat
kualitas dan kuantitas adalah menyediakan kendaraan untuk proses pemasaran dan
juga mesin perontok bulu unggas untuk proses pasca panen itik pedaging.
• Bahan
Persiapan bahan juga sama penting dengan persiapan alat karena untuk
yaitu:
b. Persiapan Kandang
persiapan kandang dengan kapasitas 960 ekor dengan kandang box yaitu 1 m x 2,5
padi 2 karung.
• Mencuci tempat makan dan minum agar terhindar dari kuman dan
c. Penerimaan DOD
Pengadaan bibit atau DOD (day old duck) ini sebanyak 960
untuk dibudidayakan.
Saat DOD datang diberikan larutan air gula sebanyak 5% dengan isi
air 2 liter. Pemberian larutan ini bertujuan untuk mengembalikan energi itik
yang terbuang pada saat perjalanan, karena larutan air gula ini mengandung
d. Pemeliharaan
Pakan yang diberikan untuk DOD umur 1 hari sampai panen adalah ransum
komersil yaitu PIP Super 1 Comfeed. Cara pemberian pakan dilakukan dengan
hari adalah 2 kali, yaitu jam 06.00 WIB dan 17.30 WIB. Untuk kebutuhan pakan
Tabel 10. Kebutuhan pakan harian itik pedaking sampai masa panen
Konsumsi Jumlah Konsumsi Pakan/Ekor
Umur
Pakan/Harian/Ekor (g) (g)
1-7 hari 26 182
8-14 hari 66 644
15-21 hari 110 1.414
22-28 hari 130 2.324
29 hari 170 2.494
Sumber : PT. Multi Farmindo Jaya.
Untuk pakan itik pedaging usia 1 sampai masa panen menghabiskan pakan
sebanyak 2.494/g/ekor/minggu. Jadi untuk jumlah populasi 960 ekor, pakan yang
pemberian minum juga wajib diberikan kepada itik, ketersediaan air harus
hidup. Jika air itu sering kosong akan menyebabkan dehidrasi pada ternak
2. Pemberian Vitamin
diakibatkan serangan virus yang dapat membahayakan dan juga dapat menjaga
nafsu makan itik pedaging. Vitamin yang diberikan pada itik pedaging yaitu
Neobro. Neobro dilakukan pada saat umur 1 hari sampai umur 3 hari melalui minum
Alas kandang yang digunakan pada budidaya itik pedaing ini adalah serbuk
kayu. Alas kandang diberikan pada awal periode sebanyak 10 karung dan setelah
segala macam jenis penyakit itik dan menjaga kenyaman itik di dalam kandang.
4. Pembersihan Kandang
Pembersihan kandang dilakukan setiap hari ditempat yang rawan kotor dan
basah seperti disekitar tempat minum, bertujuan untuk menjaga kesehatan itik dan
kenyamanan itik, karena biasanya jika kandang tidak bersih nafsu makan itik
pedaging berkurang, hal tersebut dapat menghambat proses budidaya itik pedaging
ini.
Masa panen itik pedaging apabila sudah mencapai bobot yang diinginkan
yaitu 1,3 kg. Itik bisa panen setelah berumur 28-29 hari dan bobotnya tercapai yaitu
1,3 kg. Panen itik pedaging yang hidup memiliki sepesifikasi tampilan mata yang
cerah, lincah, dan tidak terkena penyakit. Untuk panen itik hidup dimasukkan
Proses panen untuk daging itik, untuk usia itik 28 hari dengan bobot itik 1,3
kg, yang dimana proses panen dan pasca panen daging itik dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1) Timbang itik yang berada di dalam kandang, itik hidup dipilih dengan melihat
2) Apabila berat itik yang ditimbang memiliki berat 1,3 kg, maka itik tersebut
3) Setelah itu itik di sembelih, jika itik sudah dalam keadaan benar-benar mati
4) Rebus itik lebih kurang 2 menit dengan membolak-balikkan itik tersebut, setelah
5) Setelah itu keluarkan itik dari mesin, bersihkan bulu bulu halus yang masih
menempel.
6) Jika kulit itik sudah bersih, potong bagian kepala, leher, kaki, dan bagian buntut
itik.
7) Setelah dipotong ambil bagian dalaman itik seperti, hati, empedu, ambil
1. Menangkap itik yang sudah memenuhi kriteria panen yang berada di dalam
kandang.
digunakan diantaranya seperti sepeda motor roda tiga dan mesin perontok bulu
unggas.
a. Rencana Produksi
Rencana produksi per periode yaitu sebanyak 960 ekor atau 3.840 ekor per
tahun. Usaha itik pedaging membutuhkan waktu 3 bulan per periode, sedangkan
Lay out merupakan tempat pengaturan tata letak fasilitas fisik dan peralatan
produksi. Tujuan dari perencanaan lay out produksi adalah untuk mengoptimalkan
susunan letak peralatan produksi sehingga proses produksi dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Tujuan lain dari perencanaan lay out adalah untuk mendapatkan
kombinasi yang paling optimal antara fasilitas - fasilitas produksi agar proses
produksi berjalan lancar. Berikut ini adalah lay out kandang untuk budidaya itik
Keterangan :
= Tempat Makan
= Tempat Minum
4 1
5 2
4. Kandang box.
5. Kandang tanah.
c. Skedul Produksi
Keterangan:
Kegiatan usaha itik pedaging dilakukan setiap hari. Tahap pelaksanaan yang
1. Pembelian alat dilakukan satu kali dalam 1 tahun yaitu pada minggu
seperti tempat makan, tempat minum, ember, gayung, sekop, dan lain-lain.
2. Penyediaan bahan dilakukan 3 kali dalam satu periode usaha itik pedaging.
Bahan baku yang dibutuhkan antara lain DOD, pakan komersil, vitamin,
dan terbebas dari bakteri ataupun virus penyebab penyakit pada itik.
4. Penerimaan DOD dilakukan 3 kali dalam produksi. DOD yang baru datang,
perjalanan dan merangsang nafsu makannya. Air gula dibuat dari air bersih
memberi pakan dan minum itik dua kali sehari, yaitu pagi dan sore,
memberikan serbuk kayu pada titik kandang yang sudah tidak nyaman bagi
6. Panen dilakukan 3 kali dalam satu periode produksi. Itik yang akan dipanen
7. Kegiatan pasca panen itik pedaging yaitu untuk itik yang hidup dengan cara
hingga pengemasan itik yang akan dijual ke industri rumah makan pecel.
tempat konsumen.
perseorangan karena didirikan oleh satu orang. Usaha ini dilakukan di Kecamatan
Manager
Perusahaan
Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh
suatu usaha, mereka akan menentukan baik atau buruknya usaha tersebut. Berikut
a. Manager
pemasaran produk serta peningkatan mutu usaha budidaya itik pedaging yang
dihasilkan.
b. Divisi Produksi
Pada bagian produksi bertanggung jawab atas seluruh kegiatan mulai dari
kali dalam seminggu dengan waktu mulai dari jam 07:00 WIB di pagi hari dan
minggunya dalam 1 tahun sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga
kerja tetap untuk proses produksi sedangkan untuk panen menggunakan tenaga
kerja borongan. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 1 orang untuk bagian
produksi.
Divisi panen, pasca panen, dan pemasaran bertanggung jawab pada bidang
pemasaran produk. Selain itu bagian pemasaran juga bertanggung jawab untuk
pengemasan produk.
Tenaga kerja yang akan direkrut adalah masyarakat yang berada di wilayah
Kecamatan Payakumbuh atau yang berada di sekitar tempat produksi itik pedaging
terutama masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Maka sebisa mungkin tenaga
4.4 Upah/Gaji
kepada karyawan atau tenaga kerja sebagai balas jasa atas tenaga dan pikiran yang
telah diberikan kepada perusahaan. Dalam usaha itik pedaging ini untuk tenaga
600.000/bulan dengan jumlah produksi itik 960 ekor selama satu periode, untuk
manajer dan produksi dilakukan 1 orang yang sama. Sedangkan untuk tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki untuk usaha itik pedaging dengan
produksi itik 960/periode yaitu 1 orang. 1 orang di bidang panen dan pasca panen
karena kapasitas produk yang dihasilkan 960 ekor, untuk manajer dan produksi
dilakukan oleh 1 orang yang sama. Berikut ini struktur organisasi usaha :
Manager
Perusahaan
a. Manager
Pimpinan dalam usaha itik pedaging ini adalah pemilik usaha sendiri dari
perlengkapan
- Aktif dalam mencari investor dan bertanggung jawab atas keuangan usaha
b. Divisi Produksi
Pada bagian panen, pasca panen, dan pemasaran terdapat 1 orang dengan
waktu kerja waktu panen dan pasca panen, tenaga kerja pemasaran mulai dari
jawab :
V. ASPEK FINANSIAL
Sumber pendanaan berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman dari
Bank. Dana akan dikelola untuk keberlangsungan usaha itik pedaging. Modal
sendiri dengan persentase 54% atau sebesar Rp 29.599.000 dan modal pinjaman
5.2 Biaya
digunakan untuk usaha itik pedaging. Berikut adalah tabel rencana biaya pembelian
alat yang akan digunakan dalam usaha itik pedaging selama 1 tahun.
Tabel 12. Rencana Biaya pembelian alat untuk usaha itik pedaging
Pembelian Alat
No Nama Alat Satuan Jumlah Harga/Unit
(Rp)
1 Sekop Unit 2 120.000 240.000
2 Gerobak Unit 1 350.000 350.000
3 Tadah untuk Pakan Unit 8 8.000 64.000
4 Tempat Pakan Unit 16 30.000 480.000
5 Ember untuk Pakan Unit 16 12.000 192.000
6 Tempat Minum 2 Liter Unit 12 20.000 240.000
7 Tempat Minum 5 Liter Unit 12 30.000 360.000
8 Knapsack Sprayer Unit 1 300.000 300.000
9 Ember Unit 2 15.000 30.000
10 Gayung Unit 1 10.000 10.000
11 Timbangan 5 Kg Unit 1 70.000 70.000
12 Keranjang Ayam Unit 8 100.000 800.000
13 Sepeda Motor roda tiga Unit 1 8.000.000 8.000.000
14 Mesin Salon Unggas Unit 1 2.500.000 2.500.000
15 Tabung Gas 3 Kg Unit 4 150.000 600.000
16 Pisau Catter Unit 10 2.000 20.000
17 Pisau Daging Unit 2 30.000 60.000
18 Baskom Unit 2 20.000 40.000
19 Kompor Unit 1 280.000 280.000
20 Panci Unit 2 40.000 80.000
21 Talenan Kayu Unit 2 20.000 40.000
Total ( Rp) 14.756.000
Berdasarkan tabel 12 diatas dapat diketahui total biaya pembelian alat untuk
usaha itik pedaging sebesar Rp 14.756.000 dengan biaya pembelian tertinggi pada
setiap aktiva tetap yang telah dipakai. Peralatan dangan harga di atas Rp.100.000
diasumsikan memiliki nilai sisa sebesar 10% dari harga beli. Sedangkan peralatan
Tabel 13. Rencana biaya penyusutan peralatan untuk usaha itik pedaging
Umur Nilai Penyusutan Penyusutan
Biaya
No Nama Alat Ekonomis Sisa Tahun periode
Pembelian alat
(Tahun) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Sekop 240.000 3 2.400 79.200 19.800
2 Gerobak 350.000 3 3.500 115.500 28.875
3 Tadah untuk Pakan 64.000 2 - 32.000 8.000
4 Tempat Pakan 480.000 2 - 240.000 60.000
5 Ember untuk Pakan 192.000 2 - 96.000 24.000
Tempat Minum 2
6 240.000 2 - 120.000 30.000
Liter
Tempat Minum 5
7 360.000 2 - 180.000 45.000
Liter
8 Knapsack Sprayer 300.000 2 3.000 148.500 37.125
9 Ember 30.000 1 - 30.000 7.500
10 Gayung 10.000 1 - 10.000 2.500
11 Timbangan 5 Kg 70.000 2 - 35.000 8.750
12 Keranjang Ayam 800.000 3 8.000 264.000 66.000
Sepeda Motor roda
13 8.000.000 1 80.000 7.920.000 1.980.000
tiga
14 Mesin Salon Unggas 2.500.000 8 25.000 309.375 77.344
15 Tabung Gas 3 Kg 600.000 0 - - -
16 Pisau Catter 20.000 1 - 20.000 5.000
17 Pisau Daging 60.000 2 - 30.000 7.500
18 Baskom 40.000 1 - 40.000 10.000
19 Kompor 280.000 5 2.800 55.440 13.860
20 Panci 80.000 2 - 40.000 10.000
21 Talenan Kayu 40.000 1 - 40.000 10.000
Total 14.356.000 9.669.575 2.417.394
usaha itik pedaging dalam 1 tahun adalah Rp 9.659.575 dan biaya penyusutan
Biaya bahan baku yang diperlukan dalam usaha itik pedaging dapat dilihat
untuk usaha itik pedaging untuk satu periode adalah Rp. 27.673.000 dan untuk
satu tahun yaitu Rp 110.692.000. Biaya pembelian bahan yang tertinggi yaitu biaya
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka
Tabel 15. Rencana biaya tenaga kerja untuk usaha itik pedaging
Sistem Gaji Tahunan
No Pekerjaan Jumlah Gaji (Rp)
Upah (Rp)
1 Manajer 1 Periode 2.250.000 9.000.000
2 Produksi 1 Periode 1.800.000 7.200.000
3 Pemasaran 1 Periode 960.000 3.840.000
Total 5.010.000 20.040.000
Berdasarkan tabel 15 diatas terlihat bahwa biaya tenaga kerja yang akan
dikeluarkan untuk usaha itik pedaging per periode Rp.5.010.000 dan untuk biaya
Biaya lain-lain adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung yang terjadi dalam suatu kegiatan produksi. Berikut ini
itik pedaging dalam satu periode adalah Rp.2.620.000 dan untuk satu tahun adalah
Rp.10.480.000.
kegiatan produksi dan pemasaran usaha itik pedaging. Adapun rekapitulasi biaya
yang akan dikeluarkan dalam proses produksi itik pedagig adalah sebagai berikut:
Rp.150.881.575/tahun.
Kas minimum adalah jumlah harta cair paling sedikit yang harus dipenuhi
oleh sebuah perusahaan. Dibawah ini adalah kas minimum dari usaha itik pedaging.
Kas minimum merupakan jumlah kas yang harus disediakan untuk memulai
usaha itik pedaging. Untuk periode pertama jumlah kas yang dibutuhkan adalah
Rp.54.559.000.
5.4.1 Produksi
Rencana produksi yang akan dilakukan dalam usaha itik pedaging dapat
yang akan di produksi adalah sebanyak 960 ekor itik/periode dengan tingkat
mortalitas kematian sebesar 5%, dan dijual ke pengepul itik pedaging sebanyak
38% dalam keadaan hidup dan untuk industri pecel ayam sebanyak 57% dalam
5.4.2 Pendapatan
Rencana pendapatan yang akan dilakukan dalam usaha itik pedaging ini
Dari tabel 20 diatas dapat dilihat bahwa pendapatan yang dihasilkan dari
usaha itik pedaging dalam sutu periode adalah Rp.51.800.000 dan per tahun
Rp.207.200.000.
dalam hal laba yang diperoleh oleh perusahaan. Untuk melihat laporan laba rugi
yang didapatkan dari usaha itik pedaging dapat dilihat pada tabel berikut :
1 Pendapatan
Itik Hidup 75.920.000
Daging Itik 131.280.000
Total Pendapatan 207.200.000
2 Biaya
Penyusutan alat 9.669.575
Biaya Bahan 110.692.000
Biaya Tenaga kerja 20.040.000
Biaya lain-lain 10.480.000
Total Biaya 150.881.575
3 Laba 56.318.425
keuntungan atau laba yang diperoleh selama 1 tahun adalah sebesar Rp.56.318.425.
pengeluaran atau biaya. R/C ratio usaha itik pedaging dalam satu tahun adalah
sebagai berikut:
207.200.000
=
150.881.575
= 1,37
Artinya usaha ini layak dilakukan karna R/C ratio yang diperoleh lebih dari
Berikut adalah BEP produksi itik pedaging untuk satu tahun adalah sebagai
berikut :
Pendapatan
Harga Rata-rata = Jumlah Produksi
207.200.000
= 3.648
= Rp.56.800
Total Biaya
BEP Produksi = Harga Produk
150.881.575
= 56.800
= 2.657 Ekor.
Artinya : Apabila BEP produksi itik pedaging sebanyak 2.657 ekor, dari
rencana produksi sebanyak 3.648 maka usaha itik pedaging berada di titik impas.
Berikut adalah BEP harga produk usaha itik pedaging untuk satu tahun
Total Biaya
Harga Rata-rata = Jumlah Produksi
150.881.575
= 3.648
= Rp.41.360.
keuntungan.
investasi yang dibutuhkan pada awal berjalannya usaha. Payback periode untuk
Kas Minimum
Payback Period = Laba
54.559.000
= 56.318.425
= 0,968 x 12 bulan
= 11,63 bulan
= 11 bulan 24 hari
Arus kas digunakan untuk mengetahui aliran uang baik aliran uang masuk
ataupun aliran uang keluar selama usaha tersebut dijalankan pada jangka waktu
tertentu. Proyeksi arus kas pada usaha itik pedaging yang akan dijalankan memiliki
modal yang berasal dari pinjaman bank sebesar Rp25.000.000. dengan bunga
pinjaman 12% per tahun dan modal sendiri sebesar Rp.29.559.000. Arus kas usaha
Net present value (nilai sekarang bersih) merupakan selisih antara nilai
sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu
proyek. Dengan kata lain NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usaha ini mempunyai NPV
positif pada tingkat bunga 12% per tahun atau 3% per periode yaitu Rp36.125.228.
sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha itik pedaging ini menguntungkan dan
layak untuk diusahakan. Dengan demikian juga dapat diketahui bahwa usaha ini
dimasa yang akan datang juga akan mendapatkan keuntungan. NPV yang didapat
positif, artinya proyek usaha ini menghasilkan lebih banyak kas dari yang
yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengannilai
sekarang dari biaya proyek tersebut. IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV
proyek sama dengan nol. Berikut ini IRR dari usaha itik pedaging :
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai IRR itik pedaging yaitu 37,5780625%
per periode. Angka ini jauh lebih besar dari bunga pinjaman yang diterapkan yaitu
VI. KESIMPULAN
1. Usaha itik pedaging ini merupakan pengembangan dan perluasan usaha dari
Proyek Usaha Mandiri yang telah dijalankan dengan total laba per tahun yang
bahan baku, maka dilakukan kerja sama dengan para pemasok dengan cara
bermitra.
3. Hasil produksi selama satu tahun adalah sebanyak 3648 ekor sehingga
pendapatan dan biaya tersebut, maka diperoleh R/C ratio sebesar 1,37. Artinya
usaha ini layak untuk dijalankan karena memiliki R/C besar dari 1. NPV yang
diperoleh sebesar Rp.36.125.228. Dimana NPV yang bernilai positif, IRR yang
diperoleh adalah 37,578065% per periode. Nilai ini jauh lebih tinggi bila
sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan dan dapat
menarik investor untuk melakukan investasi pada usaha itik pedaging ini.
dengan rumus :
Y = a + bX
a = Y/n b = XY/X²
= 861/10 = 41.791/5
= 86,1 = 8.358,2
Maka diperoleh persamaan Y= 8.358,2 + 86,1 X
berikut :
Y = a + bX
a = Y/n
= 23.440/3
= 7.814
b = XY/X²
= -80/2
= -40
30.000.000
= 8.998.212
= 3,33 kali
= 4 kali
= 4 x 240 ekor/periode
= 960 ekor/periode
Ember
DOD
Pakan
Serbuk Kayu
Disinfektan
Untuk pakan itik pedaging usia 1 sampai masa panen menghabiskan pakan
sebanyak 2.494/g/ekor/minggu. Jadi untuk jumlah populasi 960 ekor, pakan yang
Ini adalah skedul produksi untuk satu periode, dalam satu tahun ada empat periode sehingga untuk skedul produksi ini akan diulangi dalam
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Toko Limo Farm yang
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya
disebut pembeli.
Kedua pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian jual beli
dimana syarat dan ketentuan diatur dalam pasal seperti dibawah ini:
Pasal 1
Pokok Perjanjian
1. Pihak penjual bersedia menjual bibit itik pedaging sebanyak 960 ekor per 3 bulan
dan pakan pip super I sebanyak 48 karung per 3 bulan kepada pihak pembeli.
2. Pihak penjual bersedia menjual alat-alat peternakan seperti tempat pakan dan
minum serta pendukung lainnya kepada pihak pembeli untuk usaha budidaya itik
pedaging.
3. Pembayaran dilakukan saat barang sampai ditempat dan dibayar secara tunai.
Hal lain-lain
Kedua belah pihak setuju dengan itikad baik bahwa setiap perselisihan
perjanjian ini dibuat setelah dibaca, dipahami, dan dimengerti oleh kedua pihak.
Kecamatan Payakumbuh,.........................2024
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
SAKSI 1 (Ridho)
SAKSI 2 (Putra)