Anda di halaman 1dari 3

Kondisi Politik Bangsa Arab Pra Islam

Pada masyarakat Arab pra-Islam dapat dibagi menjadi bua bagian berdasarkan atas batas territorial:

Penduduk kota (al-hadharah ) yang tinggal di kota perniagaan jazirah arabia, seperti Makkah dan
Madinah. Kota Makkah merupakan kota penghubung perniagaan Utara dan Selatan. Para pedagang
dengan kabilah-kabilah yang berani membeli barang dagangan dari India dan Cina di Yaman dan
menjualnya ke Syiria di Utara.

Penduduk pedalaman yang mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Cara mereka hidup adalah
nomaden, berpindah dari suatu daerah ke daerah lain, mereka tidak mempunyai perkampungan yang
tetap dan mata pencaharian yang tepat bagi mereka adalah memelihara ternak, domba dan unta.

Sebelum datangnya Islam, ada tiga kekuatan politik besar yang mempengaruhi politik arab: yaitu
kekaisaran Nasrani Byzantium, kekaisaran Persia memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang
berkuasa di Arab bagian selatan.

Kondisi Religius Arab Pra Islam

Pada awalnya, masyarakat Makkah adalah penganut agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as.
Kemudian dilanjutkan oleh putranya Nabi Ismail as. Perjalanan hidup Nabi Ibrahim, Siti Hawa (istrinya),
dan Nabi Ismail (putranya) membuahkan sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang sampai sekarang
terpelihara, seperti Ka’bah, maqam Ibrahim, dan peristiwa qurban. Bahkan Proses perjalanan kehidupan
keluarga ini dinapaktilasi oleh umat Islam dalam salah satu rukun haji

Setelah Nabi Ismail as. wafat, masyarakat Makkah mulai pindah menyembah selain Allah. Proses
perpindahan kepercayaan itu berawal dari Amir bin Lubai seorang pembesar suku Khuza'ah yang
melakukan perjalanan ke Syam (Syiria). Dia melihat penduduk kota Syam melakukan ibadah dengan
menyembah berhala. Dia tertarik untuk mempelajari dan mempraktikannya di Makkah. Dia membawa
berhala yang diberi nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah. Berhala Hubal menjadi pimpinan berhala
lainnya seperti Latta, Uzza dan Manna.

Kondisi Ekonomi Arab Pra Islam

Pada masa pemerintahan kerajaan Saba’ dan Himyar di Jazirah Arab Selatan, kegiatan perdagangan
orang Arab meliputi laut dan darat. Kegiatan perdagangan di laut mereka pergi ke India, Tiongkok, dan
Sumatera dan kegiatan perdagangan di darat ialah di Jazirah Arab.
Akan tetapi setelah Yaman dijajah oleh bangsa Habsyi dan bangsa Persia, maka kaum penjajah itu
menguasai kegiatan perdagangan di laut, sedangkan perdagangan di darat berpindah ke tangan orang
Makkah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Makkah berkembang menjadi kota perdagangan.
Pertama, orang Yaman banyak yang berpindah ke Yaman, sedang mereka telah berpengalaman dalam
perdagangan. Kedua, di kota Makkah dibangun Ka’bah setiap tahun jama’ah-jama’ah berdatangan ke
Makkah melakukan haji yang membuat Makkah semakin masyhur. Ketiga, letak kota Makkah berada di
tengah-tengah tanah Arab antara utara dengan selatan. Keempat, daerahnya yang gersang membuat
penduduknya suka merantau untuk berdagang.

Kondisi Sosial Arab Pra Islam

Bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat,
hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pimpinan, pola hidup
sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkikis oleh kejahiliyahan
mereka. Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai mabuk,
berzina, berjudi, merampok dan sebagainya. Mereka menempatkan kaum perempuan pada kedudukan
yang sangat rendah. Perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan
kekuatan untuk membela diri.

Laki-laki memiliki kebebasan untuk menikah dan menceraikan semaunya. Tradisi yang terburuk di
masyarakat Arab adalah mengubur anak-anak perempuan mereka secara hidup-hidup. Mereka merasa
terhina dan malu memiliki anak perempuan dan marah bila istrinya melahirkan anak perempuan.
Mereka menyakini bahwa anak perempuan akan membawa kemiskinan dan kesengsaraan.

DAFTAR PUSTAKA

Arlan, Rudi Al-Farisi. 2009. Sejarah Arab Pra Islam di https://spistai.blogspot.com/sejarah-arab-pra-islam


(akses 3 September 2019).

Nasution, Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pusaka Riau.

Sugeng, Mas. 2015. Kondisi Masyarakat Arab Sebelum Islam di https://pendidikan60detik.blogspot.com/


kondisi-masyarakat-arab-sebelum-islam (akses 3 September 2019).
Suhardi, Kathur. 1997. Sirah Nabawiyah. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai