Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ALIRAN STRUKTURALISME

Dosen : Noer Suci Endah Puspitaningrum, S.Psi., M.Psi.

Oleh :

Shofiah Maulidta Islami ( 230701012 )

Nisfatul Putri Aaulia ( 230701038 )

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,

Segala puji dan puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat
rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi kemudahan
dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah, “Psikologi
Umum” sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi


Muhammad SAW, yg telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke
jalan yang penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam.

Walaupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan


makalah ini, kami sangat mengharapkan bimbingan dan kritik dari berbagai pihak,
dengan harapan kami dapat menyempurnakan segala kesalahan dari makalah ini.

Oleh karena itu sudah sepatutnya jika kami menyampaikan ucapan terima kasih,
rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1.Yang terhormat Dosen Pengampu Mata Kuliah “Psikologi Umum” prodi


Psikologi Noer Suci Endah, M.Psi

2. Teman-teman fakultas Psikologi semester ini

Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima
oleh Allah SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir kepada
penguasa alam semesta.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini mash jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat
diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini mampu memberi manfaat serta
menunjang ilmu pengetahuan bagi kami khususnya dan bagi para generasi yang
akan dating.

Gresik, 28 September 2023

Noer Suci Endah, M.Psi

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah ..............................................................................................1
1.3.1 Tujuan Umum ..........................................................................................1
1.3.1 Tujuan Khusus .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
2.1 Definisi Aliran Strukturalisme ...................................................................2
2.2 Sejarah Aliran Strukturalisme ....................................................................3
2.3 Tokoh Aliran Strukturalisme .....................................................................3
2.4 Konsep Umum Aliran Strukturalisme .......................................................4
2.5 Manfaat Pandangan Aliran Strukturalisme Bagi Kehidupan Manusia .......5
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Aliran Strukturalisme .....................................5
2.6.1 Kelebihan Aliran Strukturalisme .............................................................5
2.6.2 Kekurangan Aliran Strukturalisme ..........................................................6
2.7 Tujuan Aliran Strukturalisme .....................................................................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungannya, meliputi semua orang, gejala, keadaan, atau
peristiwa yang terjadi disekitar manusia. Di dalam Psikologi terdapat beberapa
aliran, salah satunya adalah aliran Strukturalisme. Aliran Psikologi Strukturalsme
merupakan aliran pertama Psikologi.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah “Definisi aliran strukturalisme?” “Sejarah aliran strukturalisme?” “Tokoh
aliran strukturalisme?” “Konsep umum aliran strukturalisme?” “Manfaat
pandangan aliran strukturaslime bagi kehidupan?” “Kelebihan dan kekurangan
aliran strukturaslime?”

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui tentang Aliran Strukturalisme yang merupakan termasuk dalam


salah satu Aliran yang beerada Pelajaran dasar Ilmu Psikologi Umum.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tentang Definisi Aliran Struktualisme


2. Mengetahui tentang sejarah Aliran Struktualisme
3. Mengetahui tentang tokoh Aliran Struktualisme
4. Mengidentifikasi dari konsep umum dari Aliran Strukturalisme
5. Menganalisis manfat pandangan Aliran Strukturalisme bagi kehidupan
6. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan Aliran Strukturalisme

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aliran Strukturalisme

Aliran strukturalisme adalah metode atau pendektan untuk


mempelajari humaniora yang terinspirasi dari karya perintis Ferdinand de
Saussure tentang linguistik. Dengan membedah aspek-aspeknya yang
paling mendasar, strukturalisme bertujuan untuk memahami struktur
(konfigurasi elemen) pemikiran dan persepsi. Strukturalisme ini
berpendapat bahwa persepsi ini dapat dihasilkan dari tindakan refleksi.
Introspeksi adalah proses melihat ke dalam pikiran seseorang saat mereka
sedang diamati dan dilihat.

Menurut Jean Piaget, Aliran Strukturalisme ini mencakup banyak


ragam dan sulit menampilkan sifat umum karena strukturnya cenderung
berbeda beda. Piaget juga menjelaskan tiga sifat yang dimaksud dalam
sebuah struktur, yaitu totalitas, pengaturan diri dan transformasi. Struktur
unsur - unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya
dalam sebuah kesatuan. Menurut hirarkinya, sebuah struktur
memiliki sub struktur dan terikat dengan struktur yang
membawahinya.

Ketika sesuatu dilihat dari perspektif hierarkis, itu terdiri dari


sejumlah struktur yang lebih kecil yang dihubungkan oleh struktur yang
lebih besar. Selain itu, komponen-komponen ini bergabung satu sama lain
sebagai struktur tunggal. Akibatnya, konsep struktur mencakup konsep
pengaturan proses dan konsep struktur itu sendiri. Strukturalisme
membangun model teoretis suatu objek dengan berangkat dari sekumpulan
fakta awal dan mengungkap serta mendeskripsikan esensi entitas. Secara
umum, strukturalisme juga dapat digambarkan sebagai filsafat, linguistik,
psikiatri, fenomenologi agama, ekonomi, dan aliran pemikiran politik(Ali
Mudhofir 1988).

2
3

2.2 Sejarah Aliran Strukturalisme

Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada awal berdirinya psikologi


sebagai satu disiplin ilmu yang mandiri, psikologi didominasi oleh
gagasan serta usaha mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan
mental orang dewasa normal, melalui penelitian taboratorium dengan
menggunakan metode intropeksi. Pada masa itu, tercatat aliran psikologi
yang disebut psikologi strukturalisme. Tokoh psokologi strukturalisme ini
adalah Wilhelm Wundt. Wundt dan pengikut-pengikutnya disebut
strukturalis karena mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang
kompleks itu sebenarnya adalah "struktur" yang terdiri atas keadaan-
keadaan mental yang sederhana, seperti halnya persenyawan-persenyawan
kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Ciri-ciri dari
strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atau proses
kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-etemen dasar, serta
usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar
elemen kesadaran tersebut. Karena pandangan elementalistiknya ini,
psikologi strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme.

2.3 Tokoh Aliran Struktualisme

1. Wilhelm Wundt adalah tokoh dari aliran strukturalisme ini.


Menurut Wilhelm Wundt dan pendukung strukturalisme, dinamika
psikologis seseorang tersusun dari struktur psikologis yang lebih
sederhana. Anggapan ini berasal dari gagasan bahwa tugas psikologi
adalah memahami aturan yang mengaturpenciptaan kesadaran dan
merangkum struktur kesadaran(Ladidlaus Naisaban 2004).

2. Selain itu juga ada seorang mahasiswa Wundt yaitu Edward


Bradford Titchener (1867-1927) yang pernah mendirikan institut
psikologi di Cornell University dan mendirikan studi strukturalisme di
Amerika(Wahyu Saefuddin 2020).
4

Edward Bradford Titchener adalah orang yang sangat menonjol


dan cukup signifikan dalam aliran strukturalisme selain Wundt.
Titchener mempopulerkan strukturalisme di Amerika sedangkan Wundt
melakukannya di Eropa. Dia juga mengembangkan konsep dari Wundt,
meskipun dia juga punya konsep yang berbeda dari wundth. Titchener
berhasil mengembangkan sistem psikologi struktural, yang kemudian
dikenal sebagai strukturalisme, berdasarkan pemeriksaan introspektif
terhadap susunan kesadaran unsur.

3. Oswald Kulpe ia adalah seorang sejarawan yang kemudian


pindah ke psikologi setelah ia belajar pada Wundt. Pada tahun 1894
Kulpe pindah ke Wurzburg untuk memisahkan diri dari Wundt, dan
mendirikan laboratorium yang kemudian menjadi pusat kegiatan aliran
psikologi Wurzburg pada tahun 1896. Aliran yang didirikan Kulpe ini
menolak anggapan Wundt bahwa berpikir selalu merupakan image.
Kulpe juga mengemukakan bahwa proses berpikir yang tinggi
tidak terikat pada penginderaan dan dapat pula diselidiki secara
eksperimental.
Untuk membuktikannya Kulpe mengadakan eksperimen dan
menggunakan metode instropeksi esperimen yang sistematis. Dengan
metodenya tersebut Kulpe membuktikan bahwa proses berpikir bebas
dari penginderaan.

2.4 Konsep Umum Aliran Strukturalisme

Metode yang dipakai dalam strukturalisme adalah metode


instropektif. Metode introspeksi adalah orang yang menjalani percobaan
diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya
setelah ia melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manic, pahit,
dingin dapat diidentifikasi memakai introspeksi.
5

2.5 Manfaat Pandangan Aliran Strukturaslime Bagi Kehidupan

Manfaat yang didapatkan dari mempelajari aliran strukturalisme yakni


yang pertama menyadarkan kita bahwa kita bukanlah manusia yang hidup sendiri
dengan kebebasan semau kita dalam berbuat, tetapi kita memiliki lingkungan atau
orang lain yang pasti ada hal-hal yang sesuai dan tidak sesuai untuk kita lakukan.
Bisa menjadikan kita sebagai pribadi yang disiplin, pribadi yang menaati
peraturan yang berlaku disekitar kita, berbudaya sesuai dengan budaya yang
berlaku dilingkungan kita dan berbahasa dengan bahasa yang berlaku
dilingkungan kita. Dengan kita yang mengikuti semuanya yang berlaku, kita akan
dirasakan kehadirannya atau akan di anggap oleh orang lain, ini karena kita
menjadi bagian dari mereka dengan mematuhi peraturan yang berlaku di
lingkungan kita, seperti kata pepatah “Dimana bumi dipijak disitu langit
dijunjung”.

Yang kedua, dengan memahami aliran strukturalisme juga menyadarkan


kita bahwa kita adalah makhluk sosial (membutuhkan orang lain) bukan makhluk
individu yang dapat berdiri sendiri atau melakukan segala halnya sendiri. Karena
diri kita tanpa orang lain tidak sama fungsinya atau maknanya, dan juga tidak tau
kedudukan kita dalam bermasyarakat. Dengan keberadaan orang lain disekitar kita
dan saling berkomunikasi, membantu disitulah diri kita terlihat bermakna dan
berfungsi.

2.6 Kelebihan dan kekurangan Aliran Strukturaslime

2.6.1 Kelebihan Aliran Stukturalisme

1. Mendorong psikologi menjadi ilmu pengetahuan. Wundt mendeklarasikan


sebuah disiplin formal yakni psikologi yang didasari formulasi-formulasi
ilmiah, sehingga psikologi diakui sebagai ilmu pengetahuan.

2. Sebagai tombak utama lahirnya system - sistem yang lain, seperti


fungsionalisme.
6

2.6.2 Kekurangan Aliran Stukturalisme

1. Salah persepsi artinya partisipan - partisipan yang melakukan intropeksi


kerap memberikan laporan-laporan yang saling bertentangan antara yang
satu dengan yang lain.

2. Banyak pandangan Wundt yang bersifat abstrak atau sulit di mengerti akal
sehat, sehingga membuat murid-muridnya menentang ajaran Wundt.

2.7 Tujuan Aliran Stukturalisme

Strukturalisme bertujuan untuk memberikan analisis ilmiah


tentang pengalaman sadar. Introspeksi adalah teknik penelitian utama
yang digunakan oleh strukturalis. Dalam metode ini, subjek dengan
penuh perhatian memeriksa dan mendeskripsikan pikiran, perasaan, dan
pengalamannya sejujur mungkin.
Selain itu Aliran Stukturalisme juga mempunyai tujuan :
1. Menyebutkan elemen dasar yang membentuk kesadaran.
2. Menjelaskan komponen dasar kesadaran gabungan.
3. Penjelasan tentang bagaimana sistem saraf dan komponen kesadaran
berinteraksi ( Adnan Achiruddin Saleh 2018
BAB III

PENUTUP

Aliran Strukturalisme ini didirikan oleh Wilhelm Wundt. Ia


mengatakan bahwa segala kejiwaan harus dipelajari melalui
penginderaan. Wundt juga mengatakan tentang teori 3 dimensinya.
Bahwa ada 3 pasang kutub emosi, yaitu : lust - unlust ( senang – tidak
senang ), sannus – losuns ( tegang – tidak tegang ), dan erreguns –
beruhigung ( semangat – tenang ).
Tetapi teori Wundt itu berlawanan dengan pendapat Edward
Bradford Titchener yang juga murid Wundt. Titchener berpendapat
bahwa hanya ada 1 pasang kutub emosi yaitu lust – unlust. Awalnya
Titchener melakukan penyebaran ajaran Wundt untuk mempengaruhi
para sarjana Amerika Serikat, tetapi tidak berhasil. Karena pada saat
itu para sarjana Amerika Serikat sudah mempunyai ajaran sendiri,
yaitu aliran Fungsionalisme.
Pada aliran ini yang mengungkapkan bahwa manusia itu
“terkungkung” atau tidak bebas dikarenakan adanya segala macam
aturan - aturan yang seseorang harus tunduk kepada aturan tersebut,
bahasa dan budaya yang ada di sekitar manusia itu sendiri termasuk
suatu sistem yang mereka harus ikuti dan patuhi dengan
beranekaragam bentuk bahasa dan budaya maka akan membentuk
manusia dengan berbagai macam struktur sesuai dengan ketentuannya,
semua itu terstruktur, manusia tidak bisa melakukan segala macam hal
sebebas yang mereka inginkan tetapi ada aturan yang harus diikuti.
Dengan manusia membuat dirinya beda dengan segala aturan yang
ada disekitarnya maka manusia itu tidak akan dipahami oleh orang lain
dan juga aliran ini berpendapat bahwa manusia tak ada gunanya jika
seseorang hanya dengan dirinya sendiri tetapi dirinya haruslah ikut
berperan dalam suatu kelompok karena itu lebih bermakna
dibandingkan hanya bekerja sendiri, itulah strukturalisme.

Anda mungkin juga menyukai