oleh
Akhyana Arham
2100001118
2023/2024
1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................2
PENDAHULUAN ........................................................................................................2
A. Latar Belakang .....................................................................................................2
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian..................................................................................................5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................6
BAB II ..........................................................................................................................7
LANDASAN TEORI....................................................................................................7
A. Deskripsi Teoritik ..............................................................................................7
1. Layanan Bimbingan Kelompok .....................................................................7
2. Teknik Assertive Training............................................................................11
3. Sikap Kooperatif...........................................................................................13
C. Kerangka Berpikir ...........................................................................................18
D. Hipotesis Penelitian .........................................................................................19
BAB III .......................................................................................................................20
METODE PENELITIAN ...........................................................................................20
A. Jenis Penelitian ................................................................................................20
B. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................20
C. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................................21
D. Variabel Penelitian...........................................................................................21
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data..........................................................24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................25
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada kemajuan bangsa. Sekolah juga berfungsi sebagai tempat atau lingkungan
sosial diman remaja berinteraksi dengan teman, guru dan orang lain. Diharapkan
siswa bisa bekerjasama dengan orang lain untuk membentuk interaksi yang baik.
membentuk pribadi siswa yang berkualitas dan berprestasi tinggi, tugas utama
terbaik mereka. Siswa yang telah mencapai kemampuannya yang baik akan
ditunjukkan melalui hasil belajar mereka. Untuk mendapatkan hasil belajar yang
baik, siswa harus memiliki kemampuan asertif dan kooperatif, salah satu
keterampilan yang dibutuhkan dalam kelas atau aktifitas belajar berkelompok, agar
mental dengan sikap kerjasama atau kooperatif. Kelompok kecil dapat bekerja sama
untuk menjadi lebih mandiri, tanggung jawab, percaya terhadap orang lain,
kegiatan berkelompok yang terjadi antara makhluk hidup yang kita kenal (Lewis
Thomas dan Elaine B Johnson 2014). Kerjasama juga dikenal sebagai beljar bersama
atau berkelompok dimana orang orang bekerja sama dan bergantung satu sama lain
3
Namun kenyataannya saat ini adalah kerjasama siswa yang belum
seperti (1) kerjasama antar siswa yang sudah mulai luntur, (2) siswa yang sibuk
dengan diri sendiri dan gadget tanpa mempedulikan temannya yang membutuhkan
bantuan, (3) banyaknya siswa yang tidak menghargai temannya saat menyampaikan
pendapat. Masalah tersebut muncul karna diri sendiiri atau pun dari luar. Dalam
situasi ini konselor atau guru di sekolah diharapkan memberikan bantuan layanan
bimbingan kelompok.
pengembangan diri, dan penyebaran dan menerimaan pendapat orang lain untuk
tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Menurut
Bahri (2020), Guru bimbingan memiliki akses terhadap berbagai layanan konseling
untuk mendukung pembelajaran siswa. Ada beberapa layanan yang tersedia bagi
pendidikan mereka.
bimbingan kelompok, yang akan membantu mereka berkembang dengan lebih baik.
Bimbingan kelompok adalah jenis layanan yang melibatkan berbagai metode atau
adalah salah satu teknik penting dalam menerapkan layanan bimbingan kelompok
4
yang sesuai untuk masalah ini. Menurut Willis (2019, p.72) berpendapat bahwa
pelatihan asertif adalah suatu teknik yang dikhususkan untuk menolong individu
membantu orang menjdi lebih mandiri dan lebih kuat. Tujuannya adalah untuk
sesuai kebutuhan, hasrat, dan pendapat mereka sambil tetap menghargai orang lain.
Teknik asertif ini juga merupakan keterampilan dan sikap yang dapat
pendapat, pikiran, perasaan, keinginan, dan kebutuhannya dengan percaya diri serta
dapat berhubungan baik dan menghargai orang lain. Dengan demikian, teknik asertif
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah masalah internal yang
2. Ditemukan siswa yang sibuk sendiri tanpa menghargai orang lain, tidak
5
3. Belum adanya bukti kuat mengenai keefektifan teknik assertive training
siswa.
C. Pembatasan Masalah
yang dihadapi, maka pembatasan masalah penelitian ini adalah “Efektivitas Teknik
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
keefektifan teknik assertive training dalam bimbingan kelompok untuk siswa sekolah
kooperatif.
F. Manfaat Penelitian
6
1. Manfaat secara teoritis
mningkatkan sikap kooperatif dan referensi untuk melakukan layanan bimbingan dan
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan sikap kooperatif dan bisa lebih aktif lagi dalam mengikuti
meningkatkan sikap kooperatif serta dapat menjadi bahan masukan bagi guru BK
yang akan melakukan layanan konseling terhadap siswa yang kurang aktif atau
c. Bagi Peneliti
kooperatif siswa. Dan penelitian ini diharapkan menjadi pedoman dalam usaha
7
meningkatkan sikap kooperatif
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
mengarahkan diskusi agar anggota kelompok jadi lebih aktif dan bisa saling
apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang
kelompoknya untuk lebih aktif dalam kegiatan ini sehingga bisa mencapai
temannya.
5) Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
1. Tahap pembentukan
Tahap ini adalah tahap perkenalan, pada tahap ini para anggota
9
bimbingan kelompok, aturan-aturan serta asas-asas yang terdapat
2. Tahap Peralihan
anggota.
3. Tahap Kegiatan
anggota dengan penuh rasa empati. Pada tahap ini anggota kelompok
kelompok.
4. Tahap Pengakhiran
10
pesan serta hasil dari kegiatan, lalu membahas kegiatan lanjutan.
11
Asertivitas merupakan suatu kemampuan individu dalam
dengan orang lain. Dalam hal ini seorang individu dituntut untuk
sikap asertif dalam situasi yang lebih spesifik, kemudian hal tersebut
training, yaitu:
12
perilaku asertif Situasi yang digambarkan harus jelas dan detil,
tubuh, nada suara, kontak mata, dan sebagainya. Dalam tahap ini
13
Dalam pemberian assertive training ini diharapkan dapat
3. Sikap Kooperatif
14
kita kenal, Lewis Thomas dan Elaine B. Johson (2004:164).
berikut.
menyelesaikan masalah.
komunikasi.
siswa.
15
4) Untuk dapat memahami dan menghargai satu sama lain
antar teman
Permasalahan
16
Ketika sikap kooperatif terjalin dengan orang lain, maka
Manfaat akhir dari sikap ini adalah rasa gembira. Sebaliknya, sifat
kuat. Sikap ini membuat seseorang memiliki harga diri yang lebih
7) Kesejahteraan Bersama
menyelesaikan tugas.
2. Orientasi individu
kelompok.
3. Komunikasi
18
thitung sebesar 1,903 dan menghasilkan nilai ttabel sebesar 1,812. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 1,903 lebih besar dari nilai ttabel
Ajaran 2020/2021
C. Kerangka Berpikir
Sikap Kooperatif
Layanan Bimbingan
Siswa Rendah (belum
Kelompok
optimal)
konselor membantu konseli untuk mengatasi kesulitan yang dialami agar lebih
mampu bersikap koopeeratif, lebih tegas pada diri dan lebih berani mengemukakan
teknik assertive training ini dapat meningkatkan sikap kooperatif pada siswa.
D. Hipotesis Penelitian
berikut.
Ha: Layanan Bimbingan Kelompok dengan teknik assertive training efektif untuk
Ho: Layanan Bimbingan Kelompok denga teknik assertive training tidak efektif
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
20
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemahaman yang lebih tepat tentang hasil yang diperoleh setelah perlakuan
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
kondisi dan keadaan situasi sekolah, agar penelitian ini dapat berjalan secara fektif
Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA
yang masih memiliki sikap kooperatif rendah atau belum teroptimalkan. Dan
nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok untuk melaksanakan treatment yaitu
21
layanan bimbingan kelompok.
D. Variabel Penelitian
Salah satu cara untuk menilai tingkat sikap kooperatif siswa adalah melalui
penggunaan angket sikap kerjasama. Kuesioner ini terdiri dari 20 pernyataan berbeda
yang bertujuan untuk mengukur berbagai aspek kerjasama, sikap saling menghargai,
E. Definisi Operasional
suatu yang diinginkan dan dipikirkan dengan menjaga perasaan dan hak orang lain
tanpa menyinggung perasaan orang lain. Teknik Assertive training adalah latihan
yang digunakan untuk melatih individu yang mengalami kesulitan dalam menyatakan
yang berisikan instruksi, arahan, serta praktek sikap asertif dalam situasi yang lebih
spesifik, kemudian hal tersebut dilakukan secara konsisten sehingga individu akan
mampu melakukannya pada situasi yang lebih umum. Dengan adanya pelatihan
22
perasaan, pemikiran „dengan bebas, dan asertifitas individu akan meningkat.
Sikap kooperatif atau kerjasama adalah sebuah interaksi atau hubungan antar
anggota kelompok baik siswa dengan siswa, siswa dengan guru untuk mencapai
suatu tujuan yang diinginkan bersama. Kerjasama juga merupakan suatu kegiatan
kelompok dan mempunyai tujuan yang sama untuk dapat dicapai bersama-sama
Penelitian ini menggunakan teknik tes sebagai metode utama pengumpulan data.
Dalam konteks ini, tes mengacu pada metodologi atau instrumen tertentu yang
digunakan untuk mengukur tingkat keahlian atau kemahiran seseorang dalam bidang
tertentu.
angket tes sikap kooperatif dengan model skala. Skala ini digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok. Tes ini jugadigunakan untuk
dikenal sebagai angket atau kuisioner sikap kooperatif, yang berfungsi sebagai alat
berharga untuk menilai dan mengukur tingkat sikap kerjasama seseorang. Kuesioner
23
ini dirancang khusus untuk mengukur dan mengevaluasi seberapa besar rasa
sesorang.
validitasnya melalui penerapan teknik validitas isi. Validitas isi mengacu pada
tingkat kesesuaian antara isi kuesioner dan konsep spesifik yang ingin diukur.
reliabilitas alpha Cronbach yang biasa digunakan untuk menilai konsistensi internal
suatu alat ukur. Teknik ini membantu menentukan sejauh mana item-item dalam
kuesioner mengukur konstruk dasar yang sama secara akurat dan konsisten. Dengan
3. Analisis Data
yang biasa disebut analisis statistik. Dalam penelitian ini data akan dianalisis dengan
Instrumen angket sikap kooperatif pada awalnya akan diberikan kepada kelompok
kecil untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya melalui uji validitas dan
reliabilitas.
24
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, W., & Nurjannah, N. (2022). Teknik Assertive Training Dalam Pendekatan Behavioristik
Dan Aplikasinya Konseling Kelompok: Sebuah Tinjauan Konseptual [Assertive Training
Techniques in Behavioristic Approaches and Its Applications Group Counseling: a
Conceptual Review]. Journal of Contemporary Islamic Counselling, 2(2), 101–112.
https://doi.org/10.59027/jcic.v2i2.155
Faradita, R. M., Elita, Y., & Sinthia, R. (2018). Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik
Assertive Training Terhadap Kemampuan Asertivitas Siswa Smpn Kota Bengkulu.
Consilia : Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 49–57.
https://doi.org/10.33369/consilia.1.2.49-57
Riansyah, H., & Wulandari, W. (2017). Layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan
interaksi sosial siswa. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 1(1), 47.
https://doi.org/10.26539/1110
Ermanto, P. (2020). Model pembelajaran kooperatif sebagai upaya penerapan layanan bimbingan
25
konseling belajar siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wongsorejo.
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(3), 114–119.
https://doi.org/10.26539/teraputik.33278
26