Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1

A. Judul Praktikum............................................................................................. ...1


B. Tujuan Praktikum..............................................................................................1
C. Manfaat Praktikum............................................................................................1
D. Obyek Praktikum...............................................................................................1
E. Peralatan Praktikum...........................................................................................1
F. Bahan Habis Pakai.............................................................................................1
G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)………………...………….......……..2
BAB II KAJIAN TEORI ……………………………………….……………...……3

A. Pengertian ……………………………………….………………...………….3
B. Konstruksi Busi……………………………………….……………...……….3
C. jenis Busi berdasarkan Heat Resistance………………………………………3
D. Jenis-jenis Busi……………………………………….……………..…....…..4
BAB III PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR……………………...………8

A. Persiapan Praktikum……………………………………….……………….....9
B. Pelaksanaan
Praktikum……………………………………….……………………………10
C. Akhir
Praktikum……………………………………….……………..…………......16
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………….....17

A. Data Hasil Praktikum ……………………………………….……………….17


B. Analisis dan
Pembahasan……………………………………….…………………………18

i
BAB V
PENUTUP……………………………………….……………………….....19

A. Simpulan……………………………………….………...…………..19
B. Saran……………………………………….……………...…………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….………………20

ii
DAFTAR TABEL

1. Perbedaan Antara busi panas dan busi dingin …………………………….4


2. Hasil pengukuran setiap busi ……………………………………………..17

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Konstruksi busi …………………………………………………………3


2. Busi biasa/standart ……………………………………………………...4
3. Busi iridium …………………………………………………………….4
4. Busi recung ……………………………………………………………..5
5. Busi platina ……………………………………………………………..6
6. Busi resistor …………………………………………………………….7
7. Pemeriksaan air radiator ………………………………………………..8
8. Pengisian air radiator …………………………………………………...9
9. Pemeriksaan Oli ………………………………………………………..9
10. Cara Cabut kabel busi ………………………………………………….10
11. Cara melepas busi menggunakan kunci busi …………………………..11
12. Proses pembersihan menggunakan sikat ………………………………12
13. Cara membersihkan dengan Kompressor ……………………………...12
14. Cara mengukur menggunkan fuller gauge …………………………….13
15. Cara memasang kembali busi ke mesin mobil ………………...………13
16. Proses mengencangkan busi ………………………………………….. 14
17. Cara memasang kembali kabel busi ………………………….………..14
18. Hasil setelah busi di bongkar …………………….……………………15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Praktikum
PEMBERSIHAN DAN PEMERIKSAAN BUSI

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa akan dapat membersihkan, mengukur, menyetel, dan
mengenali kondisi busi yang normal dan yang tidak normal.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui cara membuka dan
memasang kembali busi pada mesin

C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mampu menganalisa penyebab kerusakan pada busi
2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab kerusakan pada busi
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara menyetel dan memperbaiki busi
dengan celah yang telah tentukan.

D. Obyek Praktikum
1. Mesin Kijang 4K kode 0041668
2. Busi DENSO W16EX-U

E. Peralatan Praktikum
1. Kunci busi
2. Fuller gauge
3. Ember
4. Sikat baja

F. Bahan Habis Pakai


1. Bensin
2. Majun/Lap

1
G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Utamakan keselamatan dalam bekerja
2. Memakai baju prakek yang telah ditemtukan sesuai SOP
3. Memakai sepatu yang telah ditentukan
4. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dilaboratium.
5. Disiplin dan tidak bermain-main yang dapat membayakan keselamatan.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian dan Fungsi Busi


Busi adalah sebuah suku cadang yang diletakkan pada pada bagian
dalam dari mesin pembakaran dengan ujung electroda besi pada ruang bakar.
Fungsi busi bertugas untuk memercikkan bunga api yang dibutuhkan untuk
membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi hingga
menjadi langkah usaha.
Busi adalah komponen yang sangat vital karena jika busi rusak atau
bermasalah, mobil dan sepeda motor tidak akan bisa dinyalakan.

B. Kontruksi Busi

Gambar 1. Kontruksi busi

C. Jenis-jenis Busi berdasarkan Heat Resistance


Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas
yang dapat dipindahkan oleh busi Kemampuan busi menyerap dan

3
memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator / luas permukaan
isolator. Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesin.

Busi panas Busi dingin

 Luas permukaan kaki isolator  Luas permukaan kaki isolator


besar kecil
 Banyak menyerap panas  Sedikit menyerap panas
 Lintasan pemindahan panas  Lintasan pemindahan panas
panjang, akibatnya pemindahan pendek, cepat menimbulkan
panas sedikit panas

Table 2.1 tabel perbedaan busi panas dan busi dengin

D. Jenis-jenis Busi

Gambar 2. Busi standart

1. Busi Standar
Jenis busi yang satu ini adalah bawaan motor dari pabrikan, yang bisa
dipakai sampai jarak 20 ribu km pada kondisi pembakaran normal. Diameter

4
center electrodenya rata-rata berukuran 2,5 mm. Sementara itu bagian ujung
elektroda terbuat dari nikel.

Gambar 3. Busi iridium

2. Busi Iridium
Busi ini bisa dikatakan semi kompetisi, biasa di pergunakan untuk motor
non standard. Busi ini sangat cocok untuk motor bermesin besar di atas 150cc,
ciri khas busi ini ujung electrodanya terbuat dari nikel dan center electrodanya
terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Busi ini biasanya berumur
lama dan mampu bertahan dari 50-70rb km.

Gambar 4. Busi racing

3. Busi racing
Busi ini didesain dan di buat dengan bahan yang tahan terhadap kompresi
tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan juga dipersiapkan agar mampu

5
mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing cenderung
memiliki diameter center electroda yang relatif kecil meruncing seperti jarum.
Umur busi ini pun terbilang pendek sekitar 20rb-30rb km.

Gambar 5 platinum

4. Busi platinum
Busi ini banyak disukai oleh kalangan bikers dan penyuka touring
karena kemampuannya. Ujung electroda terbuat dari nikel dan center electroda
terbuat dari platinum sehingga pengaruh panas yang dihantarkan ke metal
platinum lebih kecil. umur busi ini juga bisa mencapai 30rb km.

Gambar 6. Busi resistor

6
5. Busi Resistor
Ini dia jenis busi yang kadang sering mengecoh konsumen karena
mempunyai logo huruf R dengan font miring yang melekat pada body busi.
Banyak orang mengiri huruf R tersebut singkatan dari RACING padahal arti
huruf tersebut adalah RESISTOR. Busi ini dipakai untuk melindungi berbagai
perangkat elektronik digital motor, seperti speedometer dan yang lainnya.

7
BAB III
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

A. Persiapan Praktikum
Sebelum melakukan pembersihan dan pemeriksaan pada Busi Mobil,
sebaiknya mesin mobil dihidupkan terlebih dahulu dalam waktu 3-5 menit
untuk mendapatkan suhu ideal dan juga memastikan apakah Busi mobil masih
bisa dipakai atau tidak.
Langkah- langkah sebelum mesin dihidupkan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1. Periksa terlebih dahulu air radiator mobil, kalau air radiatornya
kurang sebaiknya di isi agar mesin mobil tidak cepat panas.

Gambar 7. Pemeriksaan air radiator

8
Gambar 8. Pengisian air radiator

2. Kemudian periksalah oli kendaraan yang anda ingin gunakan

Gambar 9. Pemeriksaan Oli

3. Setelah selesai pasang baterai, mobil dapat dihidupkan , selalu


perhatikan apakah mesin susah untuk dihidupkan atau tidak.

B. Pelaksanaan Praktikum

9
Dari proses awal tadi, kita bisa mengetahui apakah mesin mobil bisa
lansung hidup atau susah untuk dihidupkan. ketika mobil mudah dihidupkan
maka tidak ada masalah dengan busi mobil itu, tetapi jika mobil susah untuk
dihidupkan kita bisa pastikan bahwa Busi mobil dalam keadaan kotor atau
rusak, karena tebalnya karbon pada busi mobil itu.
Untuk melakukan pembersihan dan pemeriksaan kita dapat melakukan
dengan langkah sebagai berikut.
1. Cabut kabel busi dari busi mobil.

Gambar 10. Cara Cabut kabel busi

2. Lepas semua busi menggunakan kunci busi

10
Gambar 11. Cara melepas busi menggunakan kunci
busi

3. Setelah selesai melepas busi mobil letakkan busi pada ember


yang telah disediakan agar busi tidak hilang, lalu dilanjutkan
dengan pembersihan residu karbon di sekeliling elektroda
menggunakan sikat baja.

11
Gambar 12. Proses pembersihan dengan sikat

4. Setelah selesai dibersikan, kemudian tiup dengan compressor


agar kerak karbon yang masih tertempel di busi dapat
dibersikan lebih malsimal.

Gambar 13. Cara membersihkan dengan kompressor

5. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengukuran menggunakan


fuller gauge, karena busi yang digunakan mobil kijang 4K
adalah Busi DENSO W16EX-U karena huruf terakhir dari kode
busi tersebut adalah huruf U maka celah ideal dari busi itu
adalah 0,8 mm karena sudah kesepakatan internasional.

12
Gambar gambar 14. Cara mengukur menggunakan fuller
gauge

6. Setelah selesai pengukuran, kita harus kumpulkan data dari


setiap busi yang kita ukur menggunakan fuller gauge.

7. Setelah selesai pengukuran, kita lanjutkan dengan memasang


kembali busi ke mesin mobil.

Gambar 15. Proses memasang busi kembali

13
8. Kencangkan kembali busi menggunakan kunci busi, jangan
sampai ada busi tidak dikencangkan, karena mesin bisa tidak
hidup.

Gambar 16. Proses mengencengkan busi

9. Setelah busi dipasang, kemudian pasang kembali kabel busi,


pastikan nomor kabel busi sama dengan urutan busi mobil.

14
Gambar 17. Cara memasang kembali kabel busi

10. Hasil akhir setelah selesai pembersihan dan pemeriksaan busi


pada mobil Toyota 4K.

Gambar gambar 18. Hasil akhir setelah busi dibongkar

15
C. Akhir Praktikum
Setelah selesai melakukan Praktek Pembersihan dan Perbaikan Busi,
kita dapat mengetahui apakah setelah dilakukan pembersihan dan perbaikan
ada peningkatan ketika mesin dihidupkan atau mesin jadi tidak bisa hidup.
Setelah selesai lanjutkan dengan membersihkan lab dan mengambalikan
peralatan dan mesin ke tempat semula.

16
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Praktikum
Dari hasil pengukuran, dikumpulkan sebagai berikut.

Nomor busi Celah busi Warna busi

Busi 1 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Busi 2 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Busi 3 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Busi 4 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Tabel 2.2 Hasil pengukuran setiap busi

17
B. Analisis dan Pembahasan
Dari obyek yang diukur, yaitu busi DENSO dengan kode
W16EX-U merupakan jenis busi panas, dan warna dari setiap busi yang
diperiksa dan diukur semuanya hampir tidak ada perbedaan, dapat
dipastikan juga bahwa panas yang didapat oleh semua busi itu mencapai
suhu ideal yang menyebabkan warna busi jadi abu abu dengan warna
busi yang normal ini maka memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng, Serta celah dari setiap busi sama yaitu 0,80 mm maka tidak
perlu penyetelan untuk memperbesar atau memperkecil celah dari setiap
busi, karena huruf terakhirnya U maka standart dari celah busi itu harus
0,80 mm.

18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tentang pembersihan dan pemeriksaan
busi maka dapat disimpulkan bahwa :
 Dengan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
cara dapat membersihkan, mengukur, menyetel, dan mengenali
kondisi busi yang normal dan yang tidak normal.
 Mahasiswa dapat menganalisa penyebab kerusakan sebuah busi.
 Mempermudah mahasiswa dalam hal informasi tentang bagian
bagian busi dan jenis-jenis busi.

B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut, saran dari saya untuk perkuliahan
selanjutnya yaitu :
 Perlunya penambahan alat kerja dalam melakukan sebuah
praktek, karena alat yang dibutuhkan seperti kunci busi masih
kurang, dan memperlambat hasil kerja.
 Untuk mengoptimalkan praktikum ini, diperlukan alat atau
obyek kerja baru agar mahasiswa lebih memahami karakteristik
dari sebuah obyek yang ingin di teliti.

19
20

Anda mungkin juga menyukai