Oleh :
Abstrak : Tanah merupakan material yang dapat memiliki fungsi sebagai landasan struktur jalan atau struktur
suatu bangunan, sehinga tanah berperan sangat penting maka, material tersebut harus memiliki karakter yang
disyaratkan sehingga dapat di gunakan sesui dengan fungsinya, untuk itu syarat – syarat kreteria sifat tanah
yang akan di fungsikan mengikuti sesui dengan peraturan yang berlaku seperti SNI. Dari analisis uji saringan
didapat 21,78 % tertahan saringan No 4 (4,75 mm), berat jenis tanah sebesar (Gs) 2,679 , berat kering ɣd =
1,720 gr/cm³ dan nilai indeks plastisitasnya PI = 10,19% senginnga dinyatakan tanah tersebut termasuk tanah
Lanau.
Kata kunci : Pengujian Tanah, Pemeadatan Standard Proctor
PENDAHULUAN
Tanah memiliki peran dalam ilmu teknik sipil, untuk mensimulasi berat unit tanah yang dipadatkan
karena tanah merupakan bagian dasar sebagai dengan metode lapangan, untuk itu syarat – syarat
tumpuan struktur bangunan. Tanah juga sebagai kreteria sifat tanah yang akan di fungsikan
media penerima beban atau gaya yang berkerja di mengikuti sesui dengan peraturan yang berlaku
atasnya. Berdasarkan letak geografis, jenis, seperti SNI. Penelitina ini mengambil material tanah
karakteristik dan sifat tanah sama maka belum tentu salah satunya di pulau Lombok terletak di
tanah tersebut dapat digunakan untuk pendukung kabupaten lombok barat, desa Bengkel.
struktur, maka perlu dilakkukan kajian atau
penelitian terhadap material tersebut. kita tidak bisa LANDASAN TEORI
hidari, Ilmu pengetahuan merupakan dasar kita
sebagai penuntun untuk melaksanakan suatu 1. Cara A dan cara B digunakan untuk
penelitian di tingkat tenik sipil, salah satunya ilmu campuran tanah yang tertahan saringan No.4
mekanika tanah dengan adanya teori – teori tersebut sebesar 40% atau kurang. Cara C dan cara D
dapat disimpulkan suatu pengujian sudah dilakukan digunakan untuk campuran tanah yang tertahan
dengan metode pendekatan dinamakan cara uji saringan 19,00 mm sebesar 30% atau kurang
kepadatan ringan untuk tanah. (Sumber SNI 1742:2008)
Tujuan pemadatan pada tanah (kompaksi) 2. Indeks plastisitas (plasticity index/PI) selisih
adalah meningkatkan kekuatan tanah sehingga dapat antara batas cair tanah dan batas plastis tanah
meningkatkan daya dukung suatu bangunan maupun (SNI 1966:2008)
pondasi diatasnya. Pengujian pemadatan di bentuk 3. Berat jenis tanah yg dimaksudkan di sini adalah
Tabel 1 Cara Uji Kepadatan Ringan Untuk Tanah
Uraian Cara A Cara B Cara C Cara D
Diameter cetakan (mm) 101,60 152,40 101,60 152,40
Tinggi cetakan (mm) 116,43 116,43 116,43 116,43
Volume cetakan (cm3) 943 2124 943 2124
Massa penumbuk (kg) 2,5 2,5 2,5 2,5
Tinggi jatuh penumbuk (mm) 305 305 305 305
Jumlah lapis 3 3 3 3
Jumlah tumbukan per lapis 25 56 25 56
Bahan lolos saringan No. 4 No. 4 19,00 mm 19,00 mm
(4,75 mm) (4,75 mm) (3/4") (3/4")
berat jenis apparent yg berkisar antara 2,50-2,80 Dari klasifikasi Pembagian butiran tanah dibagi
dinyatakan tanah lanau organik, dan sebagian menjadi butir kasar dan butir halus oleh saringan
besar jenis tanah lempungan organic memiliki no.200. Bila lebih dari 50% terhadap berat kering
berat jenis 2,58 -2,65 (Sumber : tertinggal diatas saringan no. 200, material tersebut
Hardiyatmo,2002) adalah material berbutir kasar. Bila 50% atau lebih
lolos saringan 200, material tersebut disebut sebagai
METODE PENELITIAN material berbutir halus.
Tanah berbutir kasar dipisahkan sebagai pasir
Untuk pelaksanaan kegiatan ini persiapannya
dan kerikil oleh saringan no. 4. Bila 50% atau lebih
dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari tinjauan
dari butir yang kasar tertahan oleh saringan no. 4,
pustaka, prerumusan masalah dan peninjauan ulang
butir tanah tersebut digolongkan sebagai kerikil.
standart nasional yang dijadikan sebagai acuan
Bila lebih dari 50% lolos saringan no. 4, butiran
penelitian, dan ditetapkakan perencanaan penelitian
tersebut digolongkan sebagai pasir.
yang akan dilaksanakan. Material tanah tersebut
yang berasal dari desa Bengkel,
Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat
MODEL PENGUJIAN PL PL PL
NOMER CAWAN L G
JUMLAH PUKULAN
Brt. Tanah Basah + Cawan 32.2 34.3
Brt. Tanah Kering + Cawan 29 30.7
BERAT CAWAN 12.7 12.5
BERAT AIR 3.2 3.6
BERAT TANAH KERING 16.3 18.2
KADAR AIR 19.63 19.78 - 19.7
Dari analisa saringan didapatkan yang Dari hasil pengujian Berat Jenis tanah
tertahan saringan No 4 sebesar 21,78 % dan yang tersebut didapatkan (Gs) = 2,679
lolos saringan No. 4 sebesar 78,22 %.
Kadar Air :
No. NOMOR PERCOBAAN 1 2 3 4 5
298. 264. 312. 279. 342.
A tanah basah + cawan 3 0 9 7 1
tanah kering + 265. 233. 271. 241. 287.
B cawan 9 2 3 7 6
C Berat air (A-B) 32.4 30.8 41.6 38 54.5
D Berat cawan 53.3 53.6 53.8 60.7 53
212. 179. 217. 234.
E Berat tanah kering (B-D) 6 6 5 181 6
((C/D) x 15.2 17.1 19.1 20.9 23.2
F Kadar air % 100 )) 4 5 3 9 3
Dari gambar grafik 3 garis polynomial dari SNI 03-1742-2008. Cara Uji Kepadatan Ringan
npuncak optimalnya didapatkan berat kering 1,720 Untuk Tanah, Badan Standardisasi
gr/cm³ dengan kadar air optimum 19,5 % Nasional. Jakarta
SNI 1966:2008. Cara uji penentuan batas plastis dan
PENUTUP
indeks plastisitas tanah, Badan
a. Simpulan Standardisasi Nasional. Jakarta
1. Dari analisis diatas didapatkan untuk uji SNI 1967: 2008. Cara Uji penentuan batas cair tanah.
saringan didapat 21,78 % tertahan saringan No Jakarta
4 (4,75 mm) dan PI = 10,16 % dinyatakan Slide-TSP301.(2016). Mekanika Tanah 2.
timbunan tersebut berbutir halus, tidak berbutir, Universitas Pembangunan Jaya
dan plastis sedang bersifat kohesif
2. Didapatkan dari hasil uji berat jenis tanah
2,679 dan berat kering ɣd = 1,720 gr/cm³
dinyatakan tanah Lempung
b. Saran
Adanya penelitian lanjutan seperti mencari nilai
Konsolidasi, Kuat Geser dan uji CBR tanah
tersebut sehingga di ketahui Klasifikasi
pemanfatan tanah tersebut sebagai material
konstruksi
DAFTAR PUSTAKA