Anda di halaman 1dari 15

JY

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
ACARA X
SHORT TERM MEMORY DALAM PEMROSESAN INFORMASI

Disusun oleh:
Plug C / Kelompok C1

1. M. Indra Raishar Sidqi 122210164


2. Vincenso Egan 122210165

LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
LEMBAR ORISINALITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Anggota 1 : M. Indra Raishar Sidqi


NPM Anggota 1 : 122210164
Nama Anggota 2 : Vincenso Egan
NPM Anggota 2 : 122210165

menyatakan bahwa Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


2023 Acara X merupakan hasil karya kami sendiri.
Apabila pernyataan ini terbukti tidak benar, kami bersedia untuk
mempertanggungjawabkan dan menerima sanksi sesuai hukum yang berlaku.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.

Yogyakarta, 20 September 2023


Yang menyatakan

M. Indra Raishar S. Vincenso Egan


122210164 122210165
ACARA X
SHORT TERM MEMORY DALAM PEMROSESAN INFORMASI

10.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum Acara X adalah sebagai berikut:
1. Memahami mengenai Short Term Memory sebagai bagian dari
ergonomi kongnitif.
2. Mengetahui pengaruh musik terhadap Short Term Memory.
3. Dapat memberikan rekomendasi dan evaluasi dari dampak yang
ditimbulkan.

10.2 Landasan Teori


Memori menjadi elemen pokok dalam sebagian besar fungsi kognitif.
Memori membantu seseorang untuk mengambil, menyimpan, mengolah, serta
mengambil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan kembali.
Atkinson dan Shiffrin (1968) membagi memori menjadi tiga bagian yaitu, ingatan
sensoris, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang. Memori jangka
pendek memiliki peran besar dalam proses memori. Memori jangka pendek dapat
digambarkan sebagai meja kerja yang secara terus-menerus mengubah,
mengkombinasikan, memanipulasi, dan memperbarui informasi baru dan lama
(Solso, dkk., 2008). Memori jangka pendek memiliki peran pokok untuk membantu
manusia dalam proses belajar. Memori jangka pendek memiliki kapasitas terbatas.
Informasi hanya dapat bertahan selama setengah menit. Secara umum kapasitas
seseorang dalam menyimpan informasi di memori jangka pendek dalam satu waktu
adalah tujuh informasi (Wade & Tavris, 2008).
Terdapat dua cara untuk meningkatkan kinerja memori jangka pendek yaitu
pengulangan dan pengelompokkan. Teknik pengulangan (rehearsal) merupakan
upaya menyimpan informasi dengan berpikir secara berulang tentang suatu
informasi. Teknik pengelompokkan adalah suatu upaya menyimpan informasi
dengan mengelompokkan atau memaketkan kunci utama dalam melakukan teknik
pengulangan dan pengelompokkan untuk meningkatakan kinerja memori jangka
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-3
pendek adalah kesadaran dan atensi. Memori jangka pendek akan lebih mudah
diaktifkan dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang
ditampilkan. Atensi yang terfokus (selective attention) akan meningkatkan kinerja
memori jangka pendek karena informasi yang menjadi pusat perhatian hanya akan
mendapatkan sedikit gangguan (Julianto dkk, 2011).
Daya ingat yang dimiliki seseorang tergantung pada persepsi atau
pengalaman yang dimiliki oleh setiap individu. Menurut Walgito (1994) daya ingat
atau memori dimaknai tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang pernah
dialami namun juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan dan
menimbulkan kembali apa yang telah diketahui. Kemampuan tersebut disebut
dengan pengkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemulihan kembali
terhadap apa yang telah dialami atau diketahui (retrival).
a. Proses encoding
Dalam proses encoding mengubah suatu sifat sebuah informasi ke dalam
bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori seseorang. Proses encoding
sangat mempengaruhi waktu lamanya suatu informasi disimpan dalam
pikiran/jiwa seseorang. Proses ini dapat berlangsung sengaja atau tidak
disengaja.
b. Proses storage
Proses storage dapat disebut juga dengan retensi yang merupakan proses
mengendapkan informasi yang diterimanya pada suatu tempat tertentu.
Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi kepada jenis memori,
baik itu memori jangka pendek maupun memori jangka panjang.
c. Proses retrival
Dalam proses ini seseorang berusaha mencari dan menemukan kembali
informasi yang telah disimpan dalam memori untuk digunakan kembali.

10.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Acara X adalah:
1. Software Design Tools-Memory Span Test
https://brainscale.net/memory-span/training

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-4


2. Earphone
3. Laptop/smartphone
4. Lembar praktikum
5. Video sumber kebisingan
6. Software SPSS

10.4 Prosedur Praktikum


Prosedur pelaksanaan praktikum Acara X adalah:
1. Masing-masing operator melakukan tes short term memory.
2. Mencatat hasil yang ditampilkan tiap layar pada lembar pengamatan.
3. Melakukan tes dalam 2 kondisi, kondisi pertama tanpa musik, dan
kondisi kedua setelah diiringi musik klasik selama 20 menit.
4. Melakukan perulangan test sebanyak 10 kali pada tiap kondisi.
5. Melakukan analisis terhadap data yang didapatkan dan membuat
rekomendasi dalam laporan.

10.5 Pengumpulan Data


Data rate hasil pengujian dengan menggunakan website Brain Scale dapat
dilihat pada Tabel 10.1.
Tabel 10.1 Data rate
Nama Perulangan
No. Kondisi
Pratikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum Raishar 0,85 0,95 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
1 mendengarkan
musik Egan 0,95 0,95 0,95 1,00 1,00 1,00 0,95 0,85 0,70 1,00
Setelah Raishar 1,00 0,95 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,90 1,00
2 mendengarkan
musik klasik Egan 1,00 0,90 0,95 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,90 0,90

10.6 Pengolahan Data


10.6.1 Perhitungan uji F pada kondisi sebelum mendengarkan musik
Nilai F hitung pada kondisi sebelum mendengarkan musik dapat dilihat
pada Tabel 10.2.

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-5


Tabel 10.2 Kondisi sebelum mendengarkan musik
Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
Between Groups 0,010 1 0,010 1,800 0,196
Within Groups 0,101 18 0,006
Total 0,111 19

Nilai F tabel pada kondisi sebelum mendengarkan musik dapat dilihat pada
Gambar 10.1.

Gambar 10.1 Tabel uji F kondisi sebelum mendengarkan musik


Keterangan:
H0: Kondisi lingkungan mempengaruhi daya ingat
H1: Kondisi lingkungan tidak mempengaruhi daya ingat

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-6


Berdasarkan perhitungan uji F, diperoleh nilai F hitung < F tabel yaitu 1,800 < 3,35,
maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya kondisi lingkungan tidak
mempengaruhi daya ingat.
10.6.2 Kondisi setelah mendengarkan musik klasik selama 20 menit
Nilai F hitung pada setelah mendengarkan musik dapat dilihat pada Tabel
10.2.
Tabel 10.2 Uji F setelah mendengarkan musik klasik selama 20 menit
Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
Between Groups 0,002 1 0,002 1,180 0,292
Within Groups 0,031 18 0,002
Total 0,032 19

Nilai F tabel pada pada kondisi setelah mendengarkan musik klasik selama
20 menit dapat dilihat pada Gambar 10.2.

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-7


Gambar 10.1 Tabel uji F kondisi setelah mendengarkan musik klasik
Keterangan:
H0: Kondisi lingkungan mempengaruhi daya ingat
H1: Kondisi lingkungan tidak mempengaruhi daya ingat
Berdasarkan perhitungan uji F, diperoleh nilai F hitung < F tabel yaitu 1,180 < 3,35,
maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya kondisi lingkungan tidak
mempengaruhi daya ingat.

10.7 Analisis Hasil


Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan dengan 10 kali
perulangan dalam 2 kondisi yang berbeda, kondisi pertama melakukan percobaan
sebelum mendengarkan musik, dan kondisi kedua melakukan percobaan setelah
mendengarkan musik klasik selama 20 menit. Tingkat daya ingat antar Raishar dan
Egan sedikit berbeda. Sebelum mendengarkan musik, Raishar memiliki tingkat
daya ingat sekitar 98%, yang menunjukkan bahwa Raishar memiliki kemampuan
untuk mengingat sebagian besar angka dengan sangat baik. Ini berarti bahwa
sebelum mendengarkan musik, kemampuan daya ingat Raishar sudah sangat tinggi.
Egan, sementara itu, memiliki tingkat daya ingat sekitar 94%, yang juga bisa
dianggap tinggi. Meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Raishar, Egan
masih memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat angka-angka. Setelah
mendengarkan musik klasik selama 20 menit, Raishar mengalami peningkatan ke
tingkat daya ingat sekitar 99%, yang menunjukkan bahwa musik klasik mungkin
memiliki efek positif pada kemampuan daya ingatnya. Peningkatan ini
menunjukkan bahwa musik klasik mungkin membantu meningkatkan konsentrasi
atau fokusnya. Egan juga mengalami peningkatan ke tingkat daya ingat sekitar
97%, meskipun tidak sebesar peningkatan yang dialami Raishar. Meskipun
demikian, ini masih menunjukkan bahwa musik klasik juga dapat memiliki efek
positif pada kemampuan daya ingat Egan. Dengan demikian, keduanya memiliki
tingkat daya ingat yang tinggi, dan musik klasik tampaknya memiliki dampak
positif pada kemampuan daya ingat mereka, meskipun efeknya sedikit berbeda
antara Raishar dan Egan.

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-8


Jika kita melihat pada hasil perhitungan F dalam kondisi ketenangan tanpa
adanya musik, diperoleh nilai F sebesar 1,800. Hasil perhitungan uji F
menunjukkan bahwa nilai F yang dihitung (1,800) lebih kecil daripada nilai F pada
tabel (3,35). Oleh karena itu, kita dapat menerima hipotesis alternatif (H1) dan
menolak hipotesis nol (H0), yang berarti bahwa dalam kondisi lingkungan yang
tenang tanpa suara musik, tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap daya ingat.
Sementara itu, dalam kondisi setelah mendengarkan musik klasik selama 20 menit,
perhitungan F menghasilkan nilai sebesar 1,180. Hasil perhitungan uji F juga
menunjukkan bahwa nilai F yang dihitung (1,180) lebih kecil daripada nilai F pada
tabel (3,35). Oleh karena itu, hipotesis alternatif (H1) dapat diterima sementara
hipotesis nol (H0) ditolak, yang berarti bahwa dalam kondisi setelah mendengarkan
musik klasik, juga tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap daya ingat.
Secara keseluruhan, hasil perhitungan F pada kedua kondisi menunjukkan bahwa
lingkungan tidak memiliki dampak yang signifikan pada daya ingat, baik dalam
kondisi tanpa musik maupun setelah mendengarkan musik klasik.
Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh musik terhadap daya ingat dapat
bervariasi antara individu. Dalam kasus Egan dan Raishar, keduanya mengalami
peningkatan daya ingat setelah mendengarkan musik klasik selama 20 menit.
Meskipun peningkatan ini mungkin tidak signifikan secara statistik, itu
menunjukkan potensi positif musik dalam meningkatkan konsentrasi dan daya
ingat. Beberapa rekomendasi yang kami rasa dapat membantu dalam memahami
pengaruh musik pada setiap individu adalah kenali preferensi musik dengan
mengidentifikasi genre musik yang paling meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
seseorang, lalu mencoba eksperimen dengan durasi seperti mencoba bermain musik
selama berbagai periode waktu untuk menentukan durasi yang paling efektif.
Rekomendasi berikutnya adalah memperhatikan lingkungan, pastikan lingkungan
mendengarkan musik bebas dari gangguan atau kebisingan yang mengganggu.
Terakhir, uji efek personal dengan melakukan eksperimen pribadi untuk menilai
bagaimana musik memengaruhi daya ingat dalam berbagai konteks.

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-9


10.8 Kesimpulan
Short term memory (STM) dapat dianggap sebagai pintu gerbang yang
menentukan informasi apa yang akan diambil dari ruang sensorik dan dipindahkan
ke dalam memori jangka pendek. STM memiliki kapasitas terbatas yang
memungkinkan kita untuk menahan sekitar tujuh potongan informasi sekitar 30
detik lamanya. Ini adalah komponen penting dari proses kognitif dan berhubungan
erat dengan konsep ergonomic kognitif, yang melibatkan kenyamanan saat
melakukan tugas untuk memperoleh dan memproses informasi.
Dalam percobaan yang telah dilakukan pada Egan dan Raishar, terlihat
bahwa musik memiliki pengaruh yang bervariasi tergantung pada preferensi musik
individu. Setiap orang memiliki genre musik yang mungkin lebih cocok untuk
meningkatkan konsentrasi mereka di otak. Dengan demikian, penting bagi setiap
individu untuk memilih genre musik yang sesuai dengan preferensi mereka agar
dapat memaksimalkan konsentrasi dan daya ingat dalam STM mereka. Ini
menunjukkan bagaimana aspek-aspek seperti musik dapat memengaruhi kinerja
STM dan mengapa memahami preferensi individu dalam hal ini penting.

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2023 X-10


DAFTAR PUSTAKA

Julianto, V. (2017). MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK


DENGAN KARAWITAN. Jurnal Ilmiah Psikologi, Volume 2, Nomor 2,
2017.
Nofindra, R. (2019). INGATAN, LUPA, DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN. Jurnal Pendidikan Rokania, Volume 4, Nomor 1,
2019.
LAMPIRAN

Kondisi 1 – Tanpa Musik


Perulangan
Raishar (Praktikan 1) Egan (Praktikan 2)
ke-

5
6

10
Kondisi 2 – Setelah mendengarkan musik klasik selama 20 menit
Perulangan
Raishar (Praktikan 1) Egan (Praktikan 2)
ke-

5
6

10

Anda mungkin juga menyukai