Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Yusronila

Kelas : 12 IPS 1

Koruptor Budiman

Karya : Agus Noor


Seorang koruptor kakap mendadak muncul di kantor peradilan, ia menyerahkan meminta untuk
ditangkap.

Koruptor : “Pak..pak..pak..(mencari-cari) tolong tangkep saya pak, pak tolong tangkep saya pak,
pak tolong tangkep saya pak, tolong tangkep saya. Saya ingin menjadi koruptor yang baik dan
benar (Memaksa sambil mengepalkan kedua tangan seperti ingin diborgol).”

Koruptor : “Saya ingin memberi contoh kepada rekan-rekan koruptor lain tidak baik melarikan
diri lebih baik duduk tenang dipengadilan (sembari duduk di bangku dengan gaya yang sok
tinggi). Kalo ingin sembunyi (sambil berdiri lalu mengumpat ke belakang bangku) bukankah
persembunyian paling aman bagi koruptor justru ada dipengadilan (sambil berdiri dan
memunculkan kepala), kita tidak akan diperlakukan macam maling ayam, ampun..ampun..tolong
ampuni saya..tolong ampuni saya (berlagak mempraktikan maling ayam saat dipersidangan, lalu
tertawa meledek) yaah palingan ditanya sedikit-sedikit lah basa-basi minta bagian hasil korupsi,
gada salahnya kalo kita berbagi rezeki dengan hakim, jaksa, dan polisi. Anggap saja zakat buat
mereka, toh itu juga bukan uang kita (sambil berbisik), makanya saya disini minta diadili.”

Wartawan : “Bu apakah ibu takut di azab, bu berapa banyak uang yg ibu korupsi, jadi ibu
mengaku bahwa ibu maling negara.”

Koruptor : “Tidak..tidak tidak tidak tidak tidak Tidak..saya tak hendak membantah itu bukan
urusan saya, itu urusan para pengacara saya karena untuk itulah mereka dibayar, membuat saya
keliatan tak bersalah saya hanya ingin meluruskan anggapan keliru yang menyatakan koruptor
macam saya tidak lebih dari benalu bangsa, koruptor macam saya jelas…aset bangsa, kamilah
yang menggerakan roda perekonomian, dengan korupsi uang jadi terdistribusi, terjadi
pemerataan pembangunan, korupsi juga terjadi disegala bidang tapi kami tidak pernah
menikmati sendiri, kami ikut menyumbang pembangunan rumah ibadah, menyantuni anak yatim,
membantu korban bencana bahkan iuran 17 an (sambil menghitung dengan jari)
Banyakkk....karena sebagai koruptor yang baik kami tahu cara mengelabungi, dengan berbuat
baik kami jadi dihormati. Duduk didepan bila ada hajatan (sembari duduk dengan tangan diatas
paha dan tengak kanan-kiri) dan dimintai bicara dipengajian (sambil berdiri dan tangan seperti
memegang mic) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh bapak-bapak dan ibu-ibu yang
berbahagia, korupsi adalah sumber kebahagiaan tapiii... harus pinter-pinter nyembunyiinnya
HAHAHAHA (tertawa meledek).”

Wartawan : “Lalu bagaimana pendapat ibu dengan para mahasiswa yang terus berdemonstrasi
menuntut semua koruptor dipenjara.”

Koruptor : “Naif..bila semua mahasiswa menuntut koruptor dipenjara nanti malah repot mesti
bikin buanyak penjara karena 70% warga republik ini pasti akan masuk penjara tidaklah itu
hanya menghabiskan anggaran belanja negara, percayalah biaya memenjarakan koruptor jauh
lebih tinggi ketimbang dana subsidi BBM yang dialokasikan untuk mengatasi kemiskinan, jadi
memenjarakan koruptor itu justru kontra produktif bagi keuangan negara dari pada uang
dihambur-hamburkan membangun penjara lebih baik uang itu kan dikorupsi lalu kami bagikan
secara adil dan merata (sambil menyebarkan uang) itu baru namanya korupsi yang adil dan
beradab sesuai pancasila (lalu tertawa).”

Anda mungkin juga menyukai