Anda di halaman 1dari 32

11 Juni 2016

Teater Kecil
Demokrasi?

ACT 1
Settingan di alun-alun kota siang hari
Musik bermain sedih nampaklah para warga kota bersedih
Mereka menangisi kematian sang presiden
Banyak wartawan dan undangan dari negara lain berdatangan, mereka semua nampak sedih

LAGU 1
KESEDIHAN PALSU

Ketika lagu usai, seorang menteri maju ke depan

Menteri
Terimakasih buat kehadiran para hadirin sekalian, kami yang berduka merasa terhibur oleh kehadiran
anda semua disini, kami harap ini semakin mempererat tali persahabatan antar negara……

Jeda

Menteri
Negara ini kehilangan pemimpin yang hebat dan penuh tanggung jawab, kita kehilangan seorang sosok,
seorang bapak, seorang pembimbing…

Jeda

Menteri
Semoga kami bisa memilih penggantinya dengan segera sehingga dia yang terpilih bisa mengemban
tugasnya dengan baik. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas perhatian anda sekalian…

Lagu bermain sedih, para perwakilan Negara-negara itu pulang.


Para wartawan pun pulang
Panggung sepi ,

Musik berhenti bermain, nampaklah 2 orang wartawan kembali memasuki panggung


Mereka Nampak mengendap-endap seakan takut ketahuan

X
Tidakkah seharusnya kita pulang? Yang lain sudah pulang, bahkan para wartawan local pun sudah
pulang, sudah tidak ada siapapun disini. Peti mati akan segera masuk ke liang kubur…

Y
Ssssstttttt…… diamlah! Kita ini wartawan…

X
Yasudah, kita pulang…

1
Y
Tugas kita mencari kebenaran yang sebenar-benarnya.

X
Kebenarannya sang penguasa sudah wafat dan dia dikuburkan hari ini dengan penuh kedukaan dan
iringan tangis mata para rakyatnya.

Y
Itu yang terlihat

X
Apa yang tidak terlihat?

Y
Itu yang kita cari…

X
Cari apa lagi?

Y
Kebenaran yang sebenar-benarnya. Sudah kukatakan sejak tadi kan?

X
Itu kebenaran!

Y mengeluarkan secarik kertas dan foto…

X
Foto?

Y
Bukan hanya foto tapi itu kebenaran yang kita cari…

X
Dimana ini? Sepertinya familiar…

Y
Tentu saja. Kita melewatinya baru saja.

X
Kapan?

Y
Ketika dalam perjalanan menuju alun-alun.

X
Jadi foto ini…?

2
Y
Tepat !

X
Di Negara ini…? tidak mungkin, kenyataan yang kulihat berbeda dari gambaran foto ini…

Y
Apa yang kau lihat di foto itu…?

X
Kesengsaraan, penderitaan, kemiskinan, di foto ini rakyat sangat menderita. Kumuh, kotor, terlantar,
jalanan sangat kotor, penuh sampah dimana-mana seakan tidak ada yang bertanggung jawab…

Y
Apa lagi?

X
Nampak kesemerawutan dimana-mana. Tidak mungkin foto ini diambil disini, tapi…

Y
Nah, kau sudah melihat kebenaran kan? Itu yang akan kita cari

Jeda

Y
Kemunafikkan harus dibongkar. Kepalsuan harus disingkap… itu tugas kita…! Jika kita tidak
melakukannya siapa lagi…?

X
Jika itu kebenarannya, maka pandai sekali mereka bersandiwara. Aku melihat rakyat tadi menangis
tersedu-sedu dan melambaikan bendera kebangsaan. Semua raut wajah mereka tertekuk sedih…

Y
Memang sandiwara. Maka itu, aku katakan tadi, tugas kita untuk mewartakan kebenaran.

Mereka bertatapan lalu saling mengangguk

Y
Lihat! Pemakaman sudah usai. Semua sudah kembali.

Kedua wartawan bersembunyi, lalu masuklah para rakyat yang tadi sedih
Mereka duduk di alun-alun sambil menggerutu.
Tak lama masuklah menteri dan membagikan uang ke mereka. Mereka pun tersenyum lebar. Lalu
kembali ke kehidupan seperti biasa. Tidak ada lagi kesedihan.
Musik senang diputar. Mereka menghamburkan uangnya, dll…..
Kedua wartawan yang tadi bersembunyi kembali keluar panggung dan mengabadikan momen tersebut.

3
Y
Lihat apa kataku! Setelah awak media dan utusan negeri asing pulang, barulah kesejatian muncul…

X
Nampak tidak terjad apa-apa…

Musik terus bermain dan mereka membuang sampah sembarangan, mengotori tembok-tembok kota.
Nampak tidak ada pencegahan sama sekali.

Rakyat
Penguasa wafat akan berganti dengan penguasa lainnya…

Semua
Siapa?

Rakyat
Entahlah…

Semua
Kau peduli?

Rakyat
Masa bodoh! Tidak ada gunanya aku peduli. Siapapun pemimpinnya, siapapun penguasanya, kita tetap
miskin. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan hanya mengurus perut sendiri. Aku tidak peduli.

Semua
Kami tidak peduli

Rakyat
Tapi sebentar lagi akan ada hal yang biasa dilakukan jika seorang pemimpin turun jabatan atau wafat.

Semua
Pemilihan umum…!

Rakyat
Dan itulah kesempatan kita untuk kembali memeras, meminta uang, kita akan memilih mereka yang
memberi kita keuntungan….

Semua
Uang

Rakyat
Makanan

Semua
Gratis

4
Rakyat
Mereka pasti butuh kita… demokrasi membutuhkan semua rakyat bergerak… tidak dapat disangsikan
lagi mereka butuh kita… Maka bersenang-senanglah, bersantai-santailah. Kita pilih dia yang
memberikan kita keuntungan paling banyak…

Mereka bersorak-sorai dan suasana sangat gaduh. Para rakyat bernyanyi.

LAGU 2
LAGU RAKYAT

Ketika mereka selesai bernyanyi, mereka mabuk dan tertidur dalam sekejap uang yang tadi dibagikan
habis.

Y
Lihat! Itulah kenyataannya.

X
Kebenaran terungkap

Y
Kebobrokan Negara ini ada di depan matamu, rakyat yang malas, pemimpin yang bejat, dan penipuan
pada dunia internasional.

X
Uang mereka habis hanya dalam sesaat. Apa lagi yang mereka harapkan? Pantas saja mereka tetap
miskin.

Y
Tampilan palsu ini harus kita publikasikan.

X
Demi terungkapnya kebenaran

Jeda

Tiba-tiba ada seorang terbatuk-batuk, seorang kakek duduk di tengah lantas berseru…

Kakek
Kalian bilang, kalian ingin lepas dari jurang kemiskinan. Kalian bilang, kalian ingin berhasil. Jika ini yang
masih kalian lakukan kapan keberhasilan akan datang. Kapan kemiskinan itu akan lenyap? Kapan
kebobrokan akan hilang. Mustahil !

Sang kakek Nampak terlihat sedih. Dua wartawan mendekat…

Y
Sebenarnya apa yang terjadi, kek?

5
Kakek
Apa yang kau lihat?

Y
Ketidaksinkronan antara fakta dan fiksi yang diciptakan.

Kakek
Negara ini memang bagai dongeng, propaganda selalu didengungkan, Negara kaya raya, rakyat makmur
sejahtera, pemimpin bermartabat, hukum selalu ditegakkan, produk dalam negeri selalu diutamakan,
kesehatan rakyat diperhatikan, omong kosong.

Jeda

Kakek
Selalu itu yang mereka janjikan di awal. Namun ketika kita sudah berharap, itu hanya harapan kosong.
Tidak terwujud bahkan ketika dinanti.

Y
Memang itu yang kami dengar di luar

Kakek
Dan kalian tertipu

Y
Hampir. Tapi tidak dengan diriku.

Kakek
Kalian wartawan asing

Y
Kami berdua

Kakek
Dan kalian dalam bahaya, lebih baik lupakan saja.

Y
Dan pulang seperti mereka.

Kakek
Wartawan asing lainnya

Y
Kami tidak seperti mereka

Kakek
Kalian sungguh berani, kadang aku mendambakan mereka yang berani bertaruh di atas nyawa mereka
untuk menyatakan kebenaran.

6
Y
Kami siap untuk itu!

Kakek
Dan kalian ada di tempat yang tepat.

Mereka memperhatikan para rakyat miskin

Kakek
Kalian lihat mereka? Tidur, mabuk, dan berlaku seenaknya dan selalu mengharapkan belas kasihan. Di
Negara ini bukan hanya pemimpinnya yang brengsek, tapi juga rakyat, kalian pikir mereka tidak punya
kesempatan, kalian pikir tidak ada yang menolong mereka keluar dari kemiskinan.

Jeda

Kakek
Selalu ada orang yang menolong mereka, selalu ada yang mengulurkan tangan untuk mereka,

X
Tapi mereka tetap miskin

Kakek
Mereka terlalu manja, terlalu malas, bahkan ketika ada yang menawarkan peluang, mereka mencari
makan dari kemiskinan mereka dan ketika tidak ada yang memberi mereka makan, mereka berteriak
atas nama hak asasi manusia untuk mendapatkan makanan. Berteriak, merengek, untuk mendapatkan
ikan.

Jeda

Kakek
Mereka terlalu malas untuk diberi kail

Y
Jadi, kemiskinan ini bukan hanya salah penguasa

Kakek
Silahkan ambil kesimpulan sendiri. Aku sudah terlalu letih untuk berpikir.

Lagu mengalun sesaat


Kakek pergi. Kedua wartawan menatapnya dari belakang sampai ia menghilang.

Y
Kau catat semuanya?

X
Terekam dengan baik

7
Y
Kau pahami ucapannya.
X
Sedikit.

Y
Banyak kebenaran yang belum kita ketahui. Jadi ….

X
Kita pulang

Y
Kalau kau mau pulang, pulanglah sendiri.

X
Tidakkah kau dengar yang dia katakan, kita bisa terbunuh.

Y
Kau hanya mendengar apa yang ingin kau dengar

X
Aku mau hidup.

Y
Dalam kepalsuan dan tidak memberitakan kebenaran

X
Pilihan sulit.

Y
Mari kita berhati-hati

Keduanya bertatapan lalu saling mengangguk. Tak lama para rakyat miskin tadi terbangun. Mereka
berseru-seru.

Semua
Makan……Makan…..Makan……

Rakyat
Wahai para penguasa, jikalau kalian tidak member kami makan, kami akan berontak, beri kami makan !
beri kami uang ! beri kami kesejahteraan! Beri kami semuanya!

Jeda
Mereka terus berteriak-riak. X dan Y mendekati salah satu dari mereka.

Y
Apakah memang kewajiban pemerintah untuk memberi kalian makan?

8
Orang 1
Tentu saja !
Y
Mengapa?

Orang 1
Kami warga Negara, kami berhak untuk itu.

Y
Apakah kalian tidak ada usaha lain selain meminta?

Orang 1
Negara wajib memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.

Y
Adakah usaha dari rakyat miskin untuk menggapai kesejahteraan?

Orang 1
Ada.

Y
Misalnya?

Lalu mereka kembali berteriak-riak.

Semua
Makan…….Makan…….Makan……

X dan Y Nampak menghampiri seorang ibu yang membawa anaknya.

Y
Ibu, apa pekerjaan ibu?

Orang 2
Mengemis.

Y
Untuk apa?

Orang 2
Untuk mendapatkan uang, bodoh!

Y
Setelah mendapatkan uang

Orang 2

9
Untuk makan, minum, judi, mabuk, dan sebagian diberikan pada coordinator pengemis.

Y
Ibu pikir mengapa orang-orang harus memberikan uang pada ibu?

Orang 2
Kau tidak lihat apa yang ada di tanganku?

Y
Bayi?

Orang 2
Dulu..

Y
Sekarang?

Orang 2
Sudah mati 3 bulan yang lalu

Y
Astaga….. Mengapa tidak dikubur?

Orang 2
Jika aku kuburkan dia, apakah orang akan kasihan padaku dan memberikan uang mereka?

Kembali mereka berteriak-teriak.

Semua
Makan…..Makan……Makan…….

Tak lama masuklah C. Ia berjalan bersama dengan tiga orang sahabatnya.

Rakyat
Selamat datang tuan. Apa yang tuan bisa berikan bagi kami?

C
Harapan, tujuan hidup.

Semua terdiam dan Nampak bingung.

C
Nasib ada di tangan sendiri. Hendak kemana kalian bawa hidup kalian, kalian sendiri yang menentukan.
Aku menjanjikan bantuan , dukungan, sokongan, dan bimbingan agar kita bisa bersama-sama mencapai
kesejahteraan.

Semua terdiam.

10
C
Mari bersama-sama keluar dari kesengsaraan menuju hidup baru.

Semua akhirnya bersorak. Tiba-tiba terdengar teriakan. Nampaklah B.

B
Omong kosong! Tau apa kau, kau lahir dari keluarga mapan, kehidupanmu mapan, hampir tidak ada
kesulitan yang kau hadapi. Kau punya semuanya, kau tidak tahu apa-apa tentang kesejahteraan.

C
Kemapanan akan membutakan, sejak kecil aku selalu memutuskan apa yang akan menjadi tujuan
hidupku.

B
Saudara-saudara sekalian, aku tahu apa perasaan kalian, aku lahir dari kalangan kalian dan aku tumbuh
dan besar di tempat-tempat kalian biasa berada. Jika kalian ingin sejahtera, biarkan aku yang
memperjuangkannya. Mari bersama-sama menggapai impian. Keluar dari kemiskinan!

Semua bersorak. Tiba-tiba music bermain keras.

LAGU 3
ARTIS KONDANG

Nampaklah seorang wanita dengan glamour dan anggunnya berjalan masuk diiringi para pengawal dan
asistennya.
Para rakyat dibagikan uang dan makanan.
Lalu A bicara.

A
Itu sedikit dari yang kujanjikan, kita harus bisa member bukti bukan janji, bukan?

Disambut sorak-sorai para rakyat

A
Kesejahteraan, makanan, dan kehidupan yang layak, itu yang harus dijanjikan.

B
Anda curang!

A
Memberikan bantuan makanan bagi yang membutuhkan dank au sebut aku curang?

Semua rakyat bersorak.

A
Aku memberi bukti, bukan hanya pepesan kosong.

11
Di saat-saat menjelang pemilihan

C
Itu merupakan pelanggaran

A
Atas dasar kemanusiaan, itu diperbolehkan.

B
Kau hendak membeli suara?

A
Apakah aku katakan demikian?

Semua
Tidak!

C
Secara tidak tersirat.

A
Aku tulus dan tidak ada maksud. Hanya hati kecilku terpanggil untuk melakukannya. Apakah kalian
merasa dibeli?

Semua
Tidak!

A
Kalian berdua dengar sendiri. Itu kenyataannya.

B dan C terdiam. Tak lama masuklah menteri bersama dengan dua petugas dan jajarannya.

Menteri
Astagaa…. Semua sudah hadir. Berarti saya terlambat.

A
Tentu tidak. Tidak ada yang terlambat untuk melakukan sesuatu bagi bangsa dan Negara. Bukan begitu,
tuan?

Semua tersenyum.

Menteri
Baiklah hadirin sekalian, untuk mengisi kekosongan dalam pemerintahan, tentunya kita semua sudah
mengetahui bahwa kita akan mengadakan pemilihan umum dan telah hadir di hadapan anda sekalian
tiga calon kita yang akan saling bersaing untuk menjadi pemimpin baru kita.

Semua bertepuk tangan.

12
Menteri
Ingat! Kesejahteraan adalah yang terutama. Apapun yang dijanjikan harap terealisasi dengan baik dan
tentunya tidak merugikan rakyat banyak. Hanya demikian pesan-pesan dari saya. Semoga pemilihan
berjalan dengan lancar.

Semua bertepuk tangan. Lalu, A dan para kroninya memberikan hadiah pada menteri dan jajarannya.

Menteri
Biasanya saya tidak menerima hadiah, namun karena ini adalah hari bahagia kita bersama, maka hadiah
saya terima.

A
Dan tentunya jamuan makan siang sudah disiapakan, tuan.

Para menteri, A dan jajarannya pun pergi diiringi dengan tepuk tangan..
Lalu, C mengajak beberapa orang untuk berdiskusi.

Orang 1
Jadi…. Saya harus menginvestasikan waktu saya?

C
Jika anda ingin berhasil, tentunya iya.

Orang 2
Apakah dijamin akan berhasil?

C
Tidak ada jaminan. Bahkan kita pun tidak tahu berapa lama jaminan umur kita.

Orang 1
Seperti mempertaruhkan sesuatu.

C
Tidak ada keberhasilan tanpa resiko

Orang 2
Adakah pilihan lain?

C
Ada. Tetap diam dan tetap miskin. Silahkan pilih.

Lalu C bersama rekan-rekannya pergi. Beberapa rakyat mengikuti mereka.


Nampak B sedang bersama rakyat yang lain.

B
Sejak lahir saya disini, ayah ibu saya juga lahir disini, juga kakek dan nenek saya. Bahkan eyang buyut
saya juga lahir disini sepertinya kita bersaudara. Bisa jadi kau adalah saudara sepupuku. Apakah
mungkin saya tidak memperjuangkan kepentingan saudara-saudaraku?

13
Para rakyat bertepuk tangan.

B
Untuk itu para saudara, mari kitaa bersama-sama membangun negeri yang baru, membangun struktur
yang baru sehingga tidak ada lagi rakyat miskin.

Y
Kira-kira bagaimana caranya?

B
Dengan mensejahterakan rakyat. Maka semua bisa dicapai

Y
Caranya?

B
Memberi rakyat makan dan uang.

Y
Bagaimana caranya memberi rakyat makan?

B
Dengan memberi mereka pekerjaan.

Y
Pekerjaan yang mana?

B
Yang mana saja.

Y
Apakah bapak yakin mereka bisa melakukannya dengan baik?

B
Tentu saja!

Y
Pekerjaan model apa?

B
Ya apa saja.

Y
Bisa lebih spesifik?

14
Misalnya menjadi manager, menjadi karyawan.

Y
Apakah ada yang mau mempekerjakan mereka?

B
Ya harus mau.

Y
Tidak adakah cara lain untuk mensejahterakan rakyat?

B
Ya memberi mereka makan.

Y
Dengan apa?

B
Kan sudah saya bilang tadi, dengan memberikan mereka pekerjaan.

Y
Jika tidak ada yang mau mempekerjakan mereka?

B
Kita paksa.

Y
Tapi…… kita hidup di alam demokrasi dan persaingan bebas. Apakah anda yakin, mereka sanggup
bersaing?

B
Sudah saya bilang bisa. Sudah cukup! Jangan kau rendahkan saudara-saudaraku! Mereka pasti bisa
dengan cara apapun. Jika kau tidak percaya dan masih bertanya lagi, kau akan rasakan kemarahan kami.

Semua bersorak.

B
Atas nama rakyat mari membangun bersama

Semua kembali bersorak. Tak lama para pengawal A masuk sambil berteriak-teriak.

Pengawal
Kami memberi bukti bukan janji. Kami member kenyataan bukan impian. Kami mengajukan fakta. Jika
anda sekalian tidak ingin kelaparan, ikutlah dengan kami! Ada makanan tersedia. Jika kalian tidak ingin
kedinginan, ikutlah dengan kami. Banyak pakaian tersedia. Jika kalian ingin sesuatu, berjalanlah bersama
kami. Amplop tersedia.

15
Semua bersorak-sorai lalu mengikuti Pengawal A menuju tempat yang sudah disediakan meninggalkan
B sendirian.

B
Dasar curang ! dasar rakyat bodoh! Mau saja disuap. Ingat siapa kalian, jangan mau dibeli, jangan mau
dibayar, jangan mauuuuuu………. Pilih saya….pilih sayaaaaa! Saya salah satu dari antara kaliannnnn………..

Tak lama satu orang rakyat masuk dan memberi dia nasi bungkus. B pun mengambilnya lalu pergi.
Tinggallah X dan Y berdua di tengah alun-alun kota.

LAGU 4
DAGELAN POLITIK

Lagu ending. Lampu fade out.

ACT 2
Settingan Nampak sebuah pesta di kediaman A. Musik bermain lincah.
Nampak A bersama para pengawal, asisten, dan Pengawal bersama dengan menteri, petugas
keamanan, para kepala sekolah, para wartawan, dan coordinator pengemis.
Musik ending.

A
Jadi bapak-bapak, ibu-ibu, seperti yang sudah sering saya ulangi bahwa saya selalu member bukti di
depan mata bukan janji, dan inilah salah satu realisasinya. Saya menjamu anda semua dengan makanan
mewah, makanan mahal, dan tempat yang nyaman. Bagaimana kita bisa mensejahterakan rakyat jika
kita sendiri tidak sejahtera? Bukan begitu, saudara-saudara?

Semua bertepuk tangan.

Menteri
Nyonya bukan hanya seorang artis dan penghibur, bukan hanya pengusaha, dan sosialita, namun juga
seorang negarawan yang handal. Tentulah rakyat akan senang pada pemimpin yang bisa merealisasikan
janji-janjinya.

Semua bertepuk tangan

A
Mohon maaf bapak menteri, tapi semua yang saya lakukan hari ini, termasuk makanan yang anda
makan, bukanlah upaya pembelian suara, melainkan tanggung jawab saya pada masyarakat. Tidak ada
maksud sedikit pun walaupun besok sudah pemilihan umum. Bukankah kita harus berbuat baik
sepanjang waktu?

Semua bertepuk tangan.

Rakyat

16
Kami harap anda selalu berbuat baik sepanjang waktu, nyonya. Buat saya, nyonya adalah idola, saya
selalu menyaksikan film-film yang nyonya bintangi. Tidak ada yang jelek, semua bagus. Reputasi nyonya
sudah mendunia.

A
Kau jangan khawatir. Janji adalah hutang dan saya paling benci berhutang, dan para rekan-rekan
wartawan seperti anda saksikan sendiri bagaimana rakyat menyambut dengan gegap gempita realisasi
janji yang aku berikan. Aku harap kita selalu bisa bekerja sama saat ini sampai selamanya.

Para wartawan mengangguk sambil mengunyah.

A
Dan demi pendidikan, saya pribadi akan menyumbangkan beberapa buku. Ini sumbangan buku jejak
langkah dan pikiran saya. Menurut professor Albert buku ini bisa membentuk karakter anak didik dan
sangat disarankan untuk digunakan dari jenjang kelompok bermain hingga SMA. Silahkan ambil dengan
Cuma-Cuma. Sisanya akan dikirimkan langsung ke setiap sekolah di seantero negri.

Semua bertepuk tangan.

A
Baiklah bapak-bapak, ibu-ibu , terimakasih sudah memenuhi undangan saya, semoga kita bisa
memajukan negeri ini bersama. Di luar sudah disediakan mobil untuk mengantar anda sekalian ke tujuan
masing-masing. Sampai jumpa.

Mereka pun pergi. Tinggallah A bersama para pengawal.

A
Aku tau! Tidak usah bicara!

Pengawal
Si anjing penjilat rakyat pasti bisa kita bereskan dengan cepat, ia miskin dan melarat sama seperti
mereka. Tidak akan menjadi masalah.

A
Aku tidak khawatir dengan dia.

Pengawal
Memang bukan dia yang kita khawatirkan.

A
Pengusaha bangsat itu ternyata mencalonkan diri. Berani sekali dia menghadang langkahku!

Pengawal
Jangan khawatir nyonya, kau lihat menteri dan para jajarannya sudah ada di tangan kita.

A
Tapi jutaan rakyat lain belum tentu jadi milik kita. Apa yang harus kita lakukan?

17
Pengawal
Kita ambil si anjing penjilat dan kita jadikan kroni kita sehingga kita bisa mengontrol dirinya dan
menyuruhnya mengundurkan diri, maka akan hilang satu pesaing.

A
Itu tidak akan menjadi masalah. Uang selalu ada, apa strategi selanjutnya?

Pengawal
Aku akan menawarkan uang dalam jumlah sangat besar pada sang pengusaha agar dia mengundurkan
diri.

A
Jika gagal?

Pengawal
Banyak cara lain nyonya

A
Baiklah. Lakukan sesuai rencanamu.

Pengawal
Kita akan kuasai negri ini nyonya. Bolehkan saya menyebut anda sekarang, nyonya penguasa?

A
Hari ini kau esok seluruh negri

Berdua
Kita harus berhasil.

Musik bermain.
Lampu fade out.

ACT 3
Settingan di alun-alun nampaklah X dan Y bersama dengan para rakyat.
Tak lama nampaklah B berlari-lari dikejar Pengawal.

B
Kalau saya bilang tidak mau ya tidak mau!

Pengawal
Yakin tuan?

B
Dan mengkhianati saudara-saudaraku?

Pengawal
Uangnya sangat besar, tuan.

18
B
Tidak! Atas nama rakyat, tidak !

Pengawal mengeluarkan koper berisi uang.

Pengawal
Yakin tidak mau, tuan?

B
Tidak !

Lalu ia berbisik

B
Jangan disini.

Kembali dia berteriak.

B
Tidak mau !

B kembali berbisik.

B
Disana sajaa…..

Lalu ia kembali berteriak.

B
Saya tidak bisa disuap.

Pengawal berbisik

Pengawal
Dimana tuan?

B
Di pinggir kali, dekat kandang kuda. Disana sepi.

Lalu, ia kembali berteriak.

B
Jangan kau coba-coba mempengaruhi abdi rakyat.

B pergi. Pengawal pergi. B mendorong Pengawal sambil berbisik.

19
Jangan barengan, bodoh!

Akhirnya B pergi. Pengawal hanya tersenyum.


Nampak C sedang memberikan beberapa wejangan pada rakyat dibantu oleh kedua temannya dan para
rakyat simpatisan.

C
Dengan keahlian yang kalian punya, maka akan terbuka dengan sendirilah lapangan pekerjaan. Tidak
perlu ada yang mencarikan, tapi kalian akan dicari.

Jeda

C
Lawan kemalasan! Dibutuhkan usaha untuk bisa menguasai suatu keahlian, tapi itu akan menjadi
pegangan hidup kalian. Lihat!

Beberapa orang menunjukkan hasil karya, jahitan, baju, dan draft buku.

C
Dibuat dari apa yang ada tapi dengan ketekunan.

Rakyat
Apakah akan laku terjual?

C
Tergantung bagaimana kita melihat peluang.

Rakyat
Apakah tidak ada cara yang lebih mudah?

C
Jika kalian ingin berhasil, tidak ada cara yang mudah.

A dan B masuk bersamaan.


Musik bermain meriah.

A
Saudara-saudara sekalian, lihat siapa yang mendukung saya sekarang.

B maju dan tersenyum.

B
Setelah mendengar secara detail dan seksama, penjabaran program dan rancangan pembangunan milik
nyonya, saya akhirnya luluh dan berkeputusan dengan seluruh jiwa dan raga mendukung pencalonan
nyonya sebagai penguasa. Hal ini lebih dikarenakan, saya menginginkan kesejahteraan bagi seluruh
saudara-saudara saya tanpa terkecuali.

Semua bertepuk tangan.

20
A
Seperti biasa, tindakan saya bisa meluluhkan hati banyak orang. Ini ada sedikit berkat berlebih yang akan
saya bagikan untuk kalian.

Para rakyat mengelilingi mereka dan para ajudan A membagikan amplop. Lalu mereka pergi. Para
rakyat mengikuti A.

Tinggallah C bersama dua orang temannya dan beberapa rakyat simpatisan. X dan Y mendekati C.

Y
Mungkinkah anda masih berpeluang?

C
Mengapa tidak?

Y
Semua diambilnya. Pastilah dukungan suara untuk anda akan berkurang.

C
Mungkin. Tapi yang kau lihat, hanya sebagian kecil.

Y
Tidak tertutup kemungkinan, ia melakukan hal yang sama di tempat lain.

C
Aku percaya pada ketulusan dan ketekunan. Lihat! Matahari sudah hamper tenggelam. Mari kita pulang.

Semua pergi. Ketika C hendak pergi, empat orang pengawal A mendekatinya. Mereka menaruh empat
koper penuh berisi uang.

C
Jika kalian meminta jawaban sekarang, jawabannya adalah tidak.

Ia hendak berjalan pergi, namun keempat pengawal itu menghentikannya.

C
Kekerasan? Itukah jalan yang hendak kalian tempuh? Percuma.

C hendak kembali berjalan. Tiba-tiba Pengawal muncul.

Pengawal
Justru itu yang hendak kami hindari.

C
Maka menyingkirlah. Bermainlah secara adil dan benar.

Pengawal memperlihatkan sebuah foto.

21
Pengawal
Kau tidak khawatir dengan dirimu? Tapi tentunya kau khawatir dengan mereka.

C
Jangan sentuh keluargaku.

Pengawal
Kami pun tidak ingin. Jika kau ingin mereka selamat, datanglah, nyonya berbaik hati mengundangmu.

C
Dan memaksaku mengundurkan diri? Tidak!

C kembali hendak melangkah pergi. Para pengawal memukulnya.

Pengawal
Ikut! Atau yang lebih buruk akan terjadi.

Akhirnya C pun ikut pergi.


Musik bermain.
Nampaklah X dan Y melihat kejadian tersebut.

Y
Kau merekamnya?

X
Dengan jelas.

Y
Biadab!

Lampu fade out.

ACT 4
Lampu masuk…
Musik mengalun sedih…
Nampaklah C sendirian nampak gelisah dan sedih…
Tak berapa lama kemudian…
Masuklah A sendirian…

A
Jika uang dan harta tidak dapat merayumu… mungkin ini dapat…

A menggoda dan merayu C…

LAGU 5
PENGHIBUR SEJATI

22
Lagu end…

C
Kenakan pakaianmu…

A
Jangan berpura – pura…

C
Tidak tahu malukah dirimu…?

A
Aku tahu menempatkan diri…

C
Menghalalkan segala cara maksudmu…

A
Dan kau akan dapatkan semuanya yang kau inginkan jika tidak menghalangi langkahku…

C
Aku punya keluarga… anak dan isteri…

A
Mereka tidak akan tahu…

Kembali A merayu C…

C
Namun aku tetap menolak…

A
Kau berkeras hati…!

C
Jangan sentuh keluargaku…

A
Aku tidak akan menyentuh mereka…

C
Dan kawan kawanku…

A
tapi menyakiti mereka…!

C
Kalau kau berani…!

23
A
Tidak ada yang menghalangi…! Ayo kau bisa bunuh aku sekarang jika kau mau… aku lemah tidak
berdaya… wanita lemah lembut… kau bisa habisi diriku dengan mudah…

C
Menjijikan…!

A
Lihat…! Kau takut…!itu yang akan menjadi sumber kekalahanmu…!

C
Jangan sentuh keluargaku…! Kau dengar…!

C pun langsung pergi…


A marah…
Masuklah Pengawal dan para bodyguard…

A
Habisi usahanya… bakar semua miliiknya…!

Jeda…

A
Agar dia paham…! Dan bawa mereka berdua kemari…

Masuklah kedua teman C…


Dengan tangan diikat…

A
Kalian berdua…! Akan kulepaskan…!

Mereka berdua dilepaskan….

A
Namun akan kembali kutangkap… jika tidak bisa membuatnya menyerah…! Sekarang pergi…!

Kedua teman C berlarian keluar…

A
Laksanakan…..! aku tidak mau mendengar kegagalan…! Sedikit lagi ambisiku tercapai…! Nyawa kalian
taruhannya…

Semua pun pergi keluar…


A sendirian…

LAGU 6
PENGHIBUR SEJATI

24
ACT 5
Nampak banyak orang berkumpul dialun – alun termasuk para rakyat miskin, semua wartawan dan lain
– lain… nampak semua sedang mengejar – ngejar C….

C
Jika ini ancaman… maka saya mengatakan… saya tidak akan mundur…! Saya tidak akan mundur
selangkahpun…! Rakyat sudah terlalu lama menderita…! Dan saya sudah berjanji… jiwa raga saya akan
saya berikan untuk mengabdi…

Jeda…

C
Walaupun kebakaran menghabiskan semua toko dan usaha milik saya… tapi saya masih punya kalian…
rakyat dibelakang saya… saya tidak akan mundur…!

Jeda…

C
Kita harus bisa membedakan mana persaingan sehat dan persaingan licik…! Namun yang lebih pasti lagi
adalah… kita harus tetap pada pendirian… berpegang teguh pada keyakinan…!

Tiba tiba A, B dan rombongan masuk…

A
Sayang sekali, saya baru mendengar kabar tadi pagi…

B
Saudara – saudara… Nyonya baru saja mendengar kabar menyedihkan…

A
Maka itu saya langsung kemari…

B
Karena tergerak oleh belas kasihan dan perhatian pada sesama…

A
Jika kolega sedang kesulitan maka wajiblah kita sebagai sesama menolong dan membantu…

B
Lihat betapa nyonya sangat murah hati…! walalupun bersaing namun tetap, cinta kasih adalah segala –
galanya…

A
Ini ada sedikit cek…

B
4 Milyar… angka yang cukup banyak saudara –saudara…

25
A
Untuk membantu usahamu kembali…

B
Jangan salah sangka…! Ini bukan pembelian suara… ini bukan kecurangan… ini bukan pencitraan…!
Namun sebuah ketulusan dari dasar hati yang paling dalam….

A
Ambilah, aku tahu kau membutuhkannya… keluargamu butuh makan… aku ingin persaingan yang
sehat…. Tidak timpang…

B
Kerinduan hati nyonya yang paling dalam saudara – saudara…

Namun C diam saja….

A
Baiklah kuletakan disini…

B
Cek senilai 4 Milyar hadirin… diletakan begitu saja…

Jeda…

A
Sudahlah… intinya saya sudah bermurah hati…!

B
Saudara – saudara dan seperti biasa… disebelah sana ada sajian makan siang bersama… mari… mari
kalian semua… ikutlah kami… ikutlah…! Para rekan wartawan silahkan…

Semua pun pergi meninggalkan mereka…


Hanya C dan X serta Y yang bersembunyi…
Musik mengalun…
C nampak bimbang….

Tak lama kedua teman C masuk…

Teman 1
Tidakkah kau ambil ceknya…?

Teman 2
Itu uang kontan…

Jeda…

Teman 1

26
Sudah tidak ada orang…

Teman 2
Tidak ada yang melihat…

Jeda…

Teman 1
Tidak ada wartawan…

Teman 2
Sepi… tiada siapapun…

Jeda….

Teman 1
Kami tidak akan bilang pada siapapun…

Teman 2
Hanya sekarang pikirkanlah dirimu… keluargamu… anak anakmu…!

C pun mengambil cek tersebut…


Lalu merobeknya…

C
Uang bisa dicari… tapi hati tidak bisa dibeli…

Jeda…

C
Pergilah…! Percuma…!

Jeda…

C
Jika kalian pikir aku menyerah… aku tidak akan menyerah…

Kedua teman C pun pergi dengan gontai…

C
Aku tidak akan menyerah kalian dengar…!

Musik bermain…
C pergi keluar…
Kedua wartawan pun memasang tampang sedih…

LAGU 7
KEMENANGAN YANG CURANG

27
Lalu mereka tertidur…
Lampu fade out…

ACT 6
Suasana hari pagi…
Hari pemilihan…
Semua bersiap – siap… untuk ketempat pemilihan…
Settingan di alun – alun… semua sedang bersiap – siap…
Dan semua wartawan luar negeri pun sudah datang untuk meliput hari bersejarah tersebut…
Tiba – tiba di tengah kemeriahan tersebut…
Berteriaklah sang Kakek…

Kakek
Mayaaaatt….. ada mayat….

Namun semua hanya menganggapnya angin lalu…

Kakek
Mayaaatt…. Benar deh… ini mayat… lihat ia tidak bergerak…

Semua hanya mengacuhkannya…

Kakek
Ini benar – benar mayat….! Banyak darah dimana – mana…!

Semua hanya terdiam….

Kakek
Apa aku berhalusinasi…? Sudah tua rupanya… tidak ada mayat rupanya…!

Jeda…
Semua kembali ramai…
Tiba – tiba seseorang berteriak….

Orang 1
Mayat….! Mayaaat…!

Semua berkumpul….
Dan ribut…
Musik meriah main…
Para wartawan meliput kejadian tersebut…

Sett berubah ke ruangan rumah A…


Nampaklah C diseret oleh beberapa Preman…
Pengawal dan lain – lain…

28
Tandatangani ini…! Surat pengunduran diri….! Sekarang…!

B
Satu jam lagi pemilihan berlangsung…! Cepat…!

C dipaksa…

A
Masih diam saja… belum cukupkah…?

C
Kau bunuh puteriku…!

B
Itu kecelakaan…!

C
Kau biang keladinya…!

B
Terlihat natural bukan…?

C
Jangan harap…!

A
Bawa masuk…

Kali ini beberapa orang membawa masuk isteri C…


C terkejut…

A
Masih ingin kehilangan…?

B
Tandatangani dan kau akan bebas…! Bersama dia…

C
Laknat…! Jangan kira penegak hukum akan berdiam diri…!

A
Penegak hukum…? Yang mana...?

Tak lama masuklah kepala penegak hukum membawa dua teman C…

A
Yang ini…? Hahahaha….

29
C
Dimana hati nurani kalian…?

A
Disini…!

A mengeluarkan uang…

A
Tanda tangani… dan mereka akan bebas… juga ini menjadi milikmu…! Cek kontan…!

C terdiam….

A
Baiklah… kau tanggung sendiri resikonya…

Semua mengluarkan pisau untuk membunuh mereka…

A
Bunuh mereka…

Jeda…

C
Baik…!

Semua tersenyum puas…


C perlahan menandatanganinya…
B mengecek kebenaran tanda tangan…

A
Mungkin puterimu tidak perlu tewas jika kau mau berlunak hati sejak awal…

C pun pergi meninggalkan mereka… bersama isteri dankedua temannya…

A
Kau tidak ambil uangmu…?

C
Diriku tidak untuk dibeli…

Lalu ia pergi…

A
Terserah….! Sampai jumpa di alun – alun…! Ingat kau wajib hadir…

Semua tertawa lepas…


Musik bermain keras….

30
Lampu black out…

ACT 7
Settingan di alun – alun…
Semua sudah bersiap ketika PM memasuki ruangan….
Semua ada disana…

Mentri
Perhatian – perhatian… setelah melalui pemilihan umum yang jujur adil dan terbuka…

Jeda…

Mentri
Maka dengan ini saya menyatakan… bahwa Nyonya Artis Kondang menjadi Pemimpin baru negeri ini…
dan akan memimpin kita kepada kemakmuran sejati…!

Semua bertepuk tangan bahagia…

Mentri
Dengan ini saya menyerahkan mandaat saya sebagai pemimpin sementara silahkan Nyonya Presiden…

Semua bertepuk tangan…

A
Kesejahteraan rakyat akan menjadi tujuan utama saya… negeri ini dibangun dari peluh rakyat maka dari
itu haruslah kita kembali kan pada rakyat…! Saya bangga atas semua dukungan kalian…! Semoga ini
menjadi awal yang baik…. Menuju Negeri yang sejahtera…!

Semua bertepuk tangan…

B
Dan seperti biasa… ada jamuan makan siang disebelah sana… silahkan semua beranjak…

Semua pun pergi mengikuti tinggalah C,isteri dan kedua temannya…


Mereka pergi dengan gontai…
Wartawan X dan Y pun masuk dan mengambil gambar…

X
Ini mengerikan…!

Y
Pengkhianatan pada keadilan dan kebenaran…

X
Semua rekaman ini harus dipublikasikan…

Y
Sekarang juga ayo…

31
Tak lama masuklah para penegak hukum…
Bersama Pengawal…
Mereka mengepung X & Y…
Dan mencoba mengambil rekaman…
Namun X & Y melindunginya..
Akhirnya mereka mati ditembak…

LAGU 8
LAGU RAKYAT

Venantius Vladimir Ivan SH.,MH.

32

Anda mungkin juga menyukai