Anda di halaman 1dari 2

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

Instruksional BAB 5
Pada bab kelima, pembaca diajak mendalami kemampuan memberkas yang sejatinya
merupakan perwujudan keterampilan selanjutnya dari berbagai kajian bedah kasus maupun riset
hukum yang sudah dilakukan sebelumnya, yang dituangkan dalam sebuah memoranda hukum.
Legal memorandum sebagai bentuk tertulis dari argumentasi hukum / konstruksi hukum, dalam
penggunaannya memiliki dua cakupan yang sama-sama penting, baik demi kepentingan
peradilan, maupun di luar ranah peradilan. Keterampilan merancang legal memorandum dalam
pembelajaran moot court menemukan urgensinya, sebab berkait erat dengan penyelesaian
kasus yang dihadapi. Tidak jarang setiap kasus mempunyai clue (entery point) yang tersembunyi
atau bahkan menjebak dalam menemukan fakta hukum yang dikandungnya. Jika demikian, maka
diperlukan pencermatan terhadap isu hukum, yang selanjutnya dianalisis menggunakan sumber
hukum yang menjadi rujukan relevan. Langkah demikian tentu ditujukan guna menghasilkan
suatu kesimpulan dalam opini hukum, yang berakhir dengan rekomendasi untuk ditindaklanjuti.

Peta Konsep

MENYUSUN
Legal Memorandum di luar
LEGAL
kepentingan peradilan
MEMORANDUM
 Legal memorandum yang sarat
akan bahasa hukum
dimanfaatkan dalam
komunikasi antar sesama ahli
Legal Memorandum hukum yang dipraktikkan
demi kepentingan dalam pengembangan wacana
peradilan hukum dan keilmuan.
Legal memorandum  Legal memorandum yang
dalam hal ini bersifat konsultatif dengan
menunjukkan dimensi pembahasaaan yang lebih
praktis empiris dalam umum demi kepentingan klien
penuangannya. juga terimplementasi dalam
 Surat dakwaan, praktik advokasi, yang sering
 Nota keberatan disebut dengan istilah
(eksepsi), pendapat hukum (legal
 Nota pembelaan opinion).
(pleidooi),
 Tanggapan atas nota
pembelaan (replik),
 Tanggapan atas Output
replik (duplik), Penyelesaian polemik hukum
merupakan contoh berdasarkan pengkajian dan
aplikasi argumentasi Output analisis mendalam atas
hukum demi Kelengkapan Berkas permasalahan hukum kasuistik
kepentingan beracara Peradilan (dari proses sebagai pengembangan
di pengadilan penyidikan hingga wacana hukum dan keilmuan
putusan yang
berkekuatan hukum
tetap)

Kata Kunci
 legal memorandum  konsultatif
 berkas  wacana hukum
 pendapat hukum
 kepentingan peradilan

98
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
MOOT COURT DAN IMPLEMENTASI
MEMBUMIKAN PENGALAMAN
MERANCANG LEGAL MEMORANDUM

K eterampilan lanjutan yang sangat bermanfaat bagi sebuah tim moot


court adalah kemampuan memberkas secara lengkap dan cermat,
sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Kemampuan memberkas ini sejatinya
merupakan perwujudan dari berbagai kajian bedah kasus maupun riset hukum yang
sudah dilakukan sebelumnya, yang selanjutnya dituangkan dalam sebuah
memoranda hukum. Berikut adalah contoh rincian berkas yang merupakan legal
memorandum yang harus disusun oleh sebuah tim moot court untuk memeroleh poin
kelengkapan berkas.
Tabel 3. Rincian Kelengkapan Berkas Legal Memorandum Moot Court
Rincian Berkas
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) 26) Surat Permintaan Perpanjangan Penahanan
1) Laporan Polisi 27) Berita Acara Permintaan Perpanjangan
2) Surat Pelimpahan Perkara (sesuai locus) Penahanan
3) Sampul Berkas Perkara 28) Surat Perpanjangan Penahanan
4) Daftar Isi Berkas Perkara 29) Berita Acara Pelaksanaan Perpanjangan
5) Surat Perintah Penyidikan Penahanan
6) Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan 30) Permintaan Ijin Penetapan Penggeledahan
(SPDP) dan Penyitaan Barang Bukti dari Tersangka
7) Resume (dan/atau saksi ...)
8) Surat Pemanggilan Saksi dan/atau Ahli 31) Penetapan (Ketua Pengadilan Negeri
9) Berita Acara Penyumpahan (bagi setiap saksi setempat berkait upaya paksa penggeledahan
maupun ahli) dan penyitaan BB)
10) Surat Pernyataan dan Surat Kuasa 32) Surat Perintah Penggeledahan
Penunjukkan Advokat (pendampingan advokat 33) Berita Acara Penggeledahan
di tingkat penyidikan atas diri tersangka) 34) Surat Perintah Penyitaan
11) Berita Acara Pemeriksaan (bagi setiap saksi 35) Berita Acara Penyitaan
maupun ahli) 36) Surat Tanda Penerimaan
12) Berita Acara Konfrontasi Keterangan Saksi 37) Berita Acara Pembungkusan dan/atau
... terhadap Tersangka (jika ada) Penyegelan Barang Bukti (BB)
13) Daftar Pencarian Orang (jika ada pelarian 38) Laporan Guna Memeroleh Persetujuan
atas diri tersangka) Penggeledahan dan Penyitaan

99

Anda mungkin juga menyukai