MANAJEMEN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERNAL - Bahan Ajar
MANAJEMEN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERNAL - Bahan Ajar
PENGENDALIAN INTERNAL
Penyusun:
Nofryanti
Iin Rosini
Penulis:
Nofryanti, Iin Rosini
ISBN: 978-623-5437-80-4
Editor:
Ibram Pinondang Dalimunthe
Desain sampul:
Aden
Tata Letak:
Nara Dwi Angesti
Redaksi:
Unpam Press
Jl. Surya Kecana No. 1, Ruang 212 Gedung A
Pamulang – Tangerang Selatan
Telp. 021-7412566, Fax. 021 74709855
Email: unpampress@unpam.ac.id
Website: https://unpampress.unpam.ac.id/
Anggota IKAPI
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
1. Konsep Risiko
Masalah mempertahankan operasi bisnis di
lingkungan bisnis yang semakin tidak stabil dan kompleks
memerlukan solusi proaktif dan terintegrasi yang
mencakup orang, data, dan infrastruktur. Organisasi
harus menetapkan arah yang jelas dari tingkat atas
sehingga ada kejelasan tentang bagaimana bertindak
ketika tantangan muncul. Organisasi perlu bergerak
dengan cepat untuk menangani risiko seiring dengan
perkembangannya.
-Dampak
Penyebab peristiwa
dan/atau -Peristiwa risiko pada
sumber risiko sasaran
risiko
d. Risk Type
Risiko yang paling berbahaya adalah yang kita
abaikan, karena dapat menyebabkan kejutan yang
tidak menyenangkan. Sebelum mengatur risiko dalam
daftar, penting untuk mengidentifikasi risiko yang
spesifik untuk bisnis sendiri, bukan hanya berdasarkan
daftar eksternal, menilai, mengurangi, dan
memantaunya.
D. Referensi
Alao, Esther Monisola & Adebawojo, Oladipupo. (2012). Risk
And Uncertainty In Investment Decisions: An
Overview. Arabian Journal of Business and
Management Review (OMAN Chapter). Vol. 2, No.4.
Chapelle, Ariane. (2019). Operational Risk Management:Best
Practices in the Financial Services Industry. Wiley,
New. Jersy: John wiley & Sons, Inc New York.
Collier, Paul M., Bery, Anthony J., Burke, Gary T. (2007). Risk
and Manajemen Accounting: Best Practice
Guidelines for Enterprise-Wide Internal Control
Procedures. Elsevier. First Edition.
Dionne, Georges. (2013). Risk Management: History,
Definition and Critique. Canada Research Chair in
Risk Management. March 13-2.
Ennouri W. (2018). Risks Management: New Literature
Review. Polish Journal Of Management Studies, Vol
8.
ISO 31000:2018.
www.crmsindonesia.org.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
a. Budaya;
b. Stakeholder internal;
c. Struktur organisasi;
d. Kemampuan sumber daya yang ada;
e. Sasaran dan strategi pencapaiannya.
Membangun konteks internal sangat penting
karena manajemen risiko terbentuk dalam hubungan
antara sasaran dan juga tujuan organisasi. Tindakan
Manajemen risiko mencakup empat tindakan secara
sederhana, yaitu:
Risk Risk
Monitoring Assessment
Risk
Mitigation
a. Identifikasi risiko
Merupakan langkah dasar untuk mendeteksi
ketidakpastian peristiwa yang bisa mengganggu
ketertiban kerja yang baik dalam rantai pasokan.
b. Penilaian risiko
Langkah yang dibutuhkan untuk pemilihan
respon korektif yang sesuai dengan risiko yang
diidentifikasi, mengacu pada penetapan probabilitas
terjadinya peristiwa.
d. Pemantauan risiko
Menjadi langkah terakhir pada proses
manajemen risiko, dimana sistem diawasi untuk
mengukur efisiensi tindakan korektif dan mendeteksi
potensi risiko yang tidak teridentifikasi pada langkah-
langkah sebelumnya, langkah ini dapat meningkatkan
sistem manajemen risiko.
VALUE
CREATION AND
PROTECTION
4. Kategori Risiko
Risiko dapat bersumber dari internal perusahaan
maupun ekstenal perusahaan. Perusahaan dalam
melakukan manajemen risiko penting untuk membuat
klasifikasi terkait dengan berbagai jenis risiko yang akan
dikelola. Ada banyak cara pendekatan yang disampaikan
oleh para penulis dan pakar dalam membuat kategori
sebagimana dijelaskan berikut ini.
a. Metode Duckert
Metode pendekatan yang diusulkan oleh
Duckert, G.H. (2011) adalah pendekatan dengan
rnenggunakan proses bisnis (a business process
approach). Duckert mulai pendekatannya dengan
mempertanyakan apakah bisnis itu?. Dari sini ia akan
menggunakannya untuk merancang model kategori
risiko. Pertanyaan di atas akan rnengarah pada
a. Hazard
b. Economic
c. Operational
d. Strategic
Gambaran paparan risiko yang dihadapi
organisasi dan dibuat menjadi kategori risiko
ditampilkan pada tabel berikut:
C. Latihan
1. Silahkan Anda jelaskan terkait dengan Gambar 2.3 yaitu
peran dalam manajemen risiko?
2. Berdasarkan pendekatan Anderson & Schroeder kategori
risiko terbagi menjadi 4. Jelaskan dan sebutkan
contohnya?
3. Melacak sumber risiko merupakan faktor utama dalam
manajemen risiko jelaskan dan bagaimana caranya?
ISO 31000:2018.
www.crmsindonesia.org.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
1. Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan keseluruhan
sistem yang diciptakan untuk menjamin kewajaran dari
operasi perusahaan yang efektif dan efisien. Proses
pengendalian internal dilakukan oleh personil entitas,
manajemen hingga dewan direksi. Pengendalian internal
merupakan bagian penting dari proses audit baik di sektor
publik maupun swasta. Pengendalian internal dapat
didefinisikan sebagai sebuah kebijakan dan prosedural di
perusahaan yang memberikan jaminan terciptanya
efektifitas operasional perusahaan yang sesuai dengan
aturan yang berlaku.
1.Kepatuha
n pada
1.Keandala peraturan
n pelaporan perundang-
1.Efektivitas keuangan undangan
dan efisiensi
operasi yang
berlaku
b. Penilaian risiko
Penilaian risiko adalah proses dinamis untuk
mengidentifikasi dan menganalisis risiko dalam
mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, penilaian
risiko merupakan bentuk dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus dikelola dan mengidentifikasi
area dimana kemungkinan ancaman atau risiko
ketidakakuratan atau kerugian akan terjadi. Dalam
penilaian risiko, manajemen perlu mempertimbangkan
dampak dari kemungkinan perubahan lingkungan
internal dan eksternal dan berpotensi mengelola
dampak tersebut.
c. Aktivitas kontrol
Tindakan yang ditetapkan oleh kebijakan,
prosedur, dan standar organisasi untuk membantu
e. Kegiatan pemantauan/monitoring
Pemantauan adalah evaluasi berkelanjutan
untuk memastikan bahwa masing-masing dari lima
komponen pengendalian internal, termasuk aturan
C. Latihan
1. Pengendalian internal yang efektif serta efisien bertujuan
untuk memenuhi tujuan perusahaan dan melindungi
kepentingan perusahaan. Jelaskan kepentingan apa
yang dimaksud?
2. Jelaskan hubungan pengendalian internal dengan
manajemen risiko?
3. Peran direksi penting dalam pelaksanaan pengendalian
internal. Jelaskan?
4. Bagaimana mengukur pengendalian yang efektif dan
efisien?
D. Referensi
Attah-Botchwey, E. (2018). Internal Control As A Tool For
Efficient Management Of Revenue Mobilization At
The Metropolitan, Municipal And District Assemblies
in Ghana: A case study of Accra Metropolitan
Assembly. American International Journal of
Contemporary Research. 8(1), 29–36.
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission. (2013). Internal Control. Integrated
Framework. New York.
ISO 31000:2018.
www.crmsindonesia.org.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu
mengaplikasikan apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam
manajemen risiko berbasis ISO.
B. Materi
a. Integrated (Terintegrasi)
Manajemen risiko telah menjadi bagian yang
terpadu dari seluruh kegiatan organisasi. Integrated
berhubungan dengan upaya membentuk dan
mengatur untuk dapat berfungsi atau secara
keseluruhan menjadi kesatuan. Integrated dalam
konsep manajemen risiko adalah bahwa manajemen
risiko tidaklah berdiri sendiri atau terpisah tetapi
menjadi satu kesatuan dari aktivitas-aktivitas yang ada
pada organisasi.
d. Inclusive (Inklusif)
Keterlibatan para stakeholder secara memadai
dan tepat akan memberikan input terkait pengetahuan,
pandangan, dan persepsi sebagai bahan
pertimbangan. Pandangan dan persepsi yang
berbeda dari para pemangku kepentingan dapat
dijadikan dasar sebagai pertimbangan dan
e. Dynamic (Dinamis)
Risiko dapat hadir, berubah atau menghilang
dapat dikarenakan adanya perubahan konteks
eksternal. Manajemen risiko akan mengantisipasi,
memindai, dan memahami, serta menangani
perubahan dan peristiwa yang terjadi secara memadai
dan tepat waktu. Pentingnya prinsip dynamic
dikarenakan:
2. ISO 31000
ISO (International Organization for Standardization)
adalah suatu organisasi non pemerintah yang
beranggotakan Badan Standarisasi Nasional tiap-tiap
negara. Didirikan pada tahun 1947 ISO yang merupakan
gabungan dari ISA (International Federation of the
National Standardizing Associations) yang didirikan di
New York tahun 1926. Dalam perkembangannya
D. Referensi
Alao, Esther Monisola and Adebawojo, Oladipupo. (2012).
Risk And Uncertainty In Investment Decisions: An
Overview. Arabian Journal of Business and
Management Review (OMAN Chapter). Vol. 2, No.4.
Chapelle, Ariane. (2019). Operational Risk Management:Best
Practices in the Financial Services Industry. Wiley,
New. Jersy: John wiley & Sons, Inc New York.
Dionne, Georges. (2013). Risk Management: History,
Definition and Critique. Canada Research Chair in
Risk Management. March 13-2.
Ennouri W. (2018). Risks Management: New Literature
Review. Polish Journal Of Management Studies, Vol
8.
ISO 31000:2018.
www.crmsindonesia.org.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
1. Kerangka Manajemen Risiko
Sumber: djpb.kemenkeu.go.id
Direksi
1. Menerapkan semua komponen dari kerangka
kerja.
2. Menetapkan kebijakan manajemen risiko dan arah
penetapan manajemen risiko.
3. Mengalokasikan sumber daya untuk mengelola
risiko.
4. Menetapkan peran, kewenangan, tanggung jawab
dan akuntabilitas pengelolaan risiko.
b. Integrasi
Integrasi yang dimaksud adalah bahwa
manajemen risiko merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari semua kegiatan. Integrasi
manajemen risiko bergantung pada pemahaman
terhadap struktur dan konteks organisasi.
c. Desain
Ketika mendesain kerangka kerja pengelolaan
risiko, organisasi sebaiknya memeriksa dan
memahami konteks eksternal dan internal.
Pemeriksaan konteks eksternal organisasi dapat
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
d. Implementasi
Organisasi sebaiknya mengimplementasikan
kerangka kerja manajemen risiko dengan:
e. Evaluasi
Hal yang perlu diperhatikan organisasi dalam
mengevaluasi terkait efktivitas kerangka kerja
manajemen risiko, maka organisasi harus mampu:
f. Perbaikan
Adaptasi:
Dalam kerangka kerja manajemen risiko penting
untuk melakukan adaptasi pada perubahan-
perubahan yang terjadi. Organisasi secara
berkelanjutan sebaiknya memantau dan
mengadaptasi kerangka kerja manajemen risiko untuk
mengatasi munculnya perubahan eksternal dan
perubahan internal, sehingga organisasi dapat
meningkatkan nilainya.
Perbaikan berkesinambungan:
Organisasi sebaiknya secara
berkesinambungan meningkatkan kesesuaian,
kecukupan, dan efektivitas kerangka kerja manajemen
risiko, serta bagaimana proses manajemen risiko
diintegrasikan.
C. Latihan
1. Peran dewan komisaris dan direksi dalam pembentukan
kerangka manajemen risiko sangatlah penting. Jelaskan?
2. Manajemen risiko tidak terpisahkan dari, tujuan, tata
kelola, kepemimpinan dan komitmen, strategi, sasaran,
dan operasi organisasi. Jelaskan?
3. Saat merencanakan membuat kerangka kerja
manajemen risiko perusahaan harus memahami terkait
konteks internal dan konteks eksternal. Jelaskan
mengapa hal tersebut penting?
D. Referensi
Chapelle, Ariane. (2019). Operational Risk Management:Best
Practices in the Financial Services Industry. Wiley,
New. Jersy: John wiley & Sons, Inc New York.
Dionne, Georges. (2013). Risk Management: History,
Definition and Critique. Canada Research Chair in
Risk Management. March 13-2.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
Pengawas
Pemilik Risiko Audit Internal
Risiko
C. Latihan
1. Jelaskan hubungan antara tata kelola dengan
manajemen risiko?
2. Jelaskan fungsi dari kerangka tata kelola risiko?
3. Metode lini pertahaan tiga lapis membedakan antar
fungsi, yang kesemuanya berfungsi memainkan peranan
penting dalam pengelolaan risiko. Jelaskan?
4. Jelaskan perbedaan antara lini pertahanan pertama dan
kedua dalam model pertahanan tiga lapis?
D. Referensi
Committee of Sponsoring Organizations (COSO) and Institute
of Internal Auditor. (2015). Leveraging COSO Across
The Three Lines Of Defense. COSO.
Erasmus, Johan., Riche, Nina Le. (2014). Risk Committee
Resource Guide. Delloite.
Graham, L. (2015). Internal control audit and compliance. 1st
ed. Hoboken, New Jersey: Wiley, pp.4-5, 9.
Kumar, Sonjai. (2021). Risk Management Framework.
Fortune Institute of International Business. New
Delhi, India.
Moeller, R. (2011). COSO Enterprise Risk Management:
Establishing Effective Governance, Risk, and
Compliance (GRC) Processes. 2nd ed. Hoboken,
N.J.: John Wiley & Sons.
Pritchard, Carl L. (2015). Risk Management Concepts and
Guidance. Fifth Edition, Tylor & Francis Group. New
York.
PWC. (2017). The Three Lines of Defense Model of
Tomorrow. PWC Publishing.
OECD. (2014). Risk Management and Corporate
Governance. OECD Publishing.
ISO 31000:2018.
https://djpb.kemenkeu.go.id/.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
2. Budaya Risiko
3. Selera Risiko
Selera risiko adalah jumlah risiko yang
diinginkan/dihadapi organisasi untuk dapat dikelola oleh
perusahaan dalam upaya mencapai tujuan strategis
perusahaan. Selera risiko (risk appetite) adalah konsep
yang diadopsi oleh beberapa organisasi untuk
menyatakan dan menyetujui jumlah risiko yang bersedia
mereka terima dalam mengejar misi dan tujuan
C. Latihan
1. Jelaskan secara terperinci terkait dengan Gambar 7.2
model ABC dalam manajemen risiko?
2. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menyusun budaya risiko?
3. Salah satu faktor penentu dalam selera risiko adalah
kekuatan keuangan dan kapabilitas umum organisasi.
Jelaskan?
D. Referensi
Aven, Terje. (2015). Risk Assessment and Risk Management:
Review of Recent Advances on Their Foundation.
European Journal of Operational Research. 253.(1-
33).
Badan Mutu Nasional. (2016). Penerapan SNI Manajemen
Risiko ISO 31000 Upaya Membangun Kepercayaan
Publik. Jakarta: Badan Mutu Nasional.
Brown, Anthony Scott. (2014). Risk Management. A
Handbook for Clinical and Biomedical Engineers.
Kumar, Sonjai. (2021). Risk Management Framework.
Fortune Institute of International Business. New
Delhi. India.
Pritchard, Carl L. (2015). Risk Management Concepts and
Guidance Fifth Edition, Tylor & Francis Group. New
York.
Susilo, Leo J., Kaho, Victor Riwu (2018). Manajemen risiko
Berbasis ISO 31000:2018. Gramedia. Jakarta.
ISO 31000:2018.
https://djpb.kemenkeu.go.id/.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
1. Proses Manajemen Risiko
Manajemen risiko sebagai suatu disiplin yang telah
lama memainkan peran penting dalam organisasi. Proses
manajemen risiko meliputi penerapan yang sistematis
yang berasal dari kebijakan, prosedur, dan berbagai
pendekatan guna menjalankan komunikasi dan
konsultasi, kemudian membangun konteks serta menilai
risiko mulai dari perlakuan, memantau, meninjau ulang,
mencatat dan melaporkan (pihak yang memiliki
kepentingan).
c. Mengidentifikasi stakeholder.
Identifikasi stakeholder dibutuhkan untuk
memahami pihak-pihak yang berhubungan dengan
1) Dampak fraud
Fraud menjadi dampak risiko yang memiliki
bobot tinggi atau dampak yang tinggi hal ini
dimungkinkan akibat kegagalan mengelola risiko
atau sistem pengendalian internal yang tidak baik.
2) Penurunan reputasi
Dampak ini akan mengakibatkan adanya
penurunan tingkat kepercayaan publik pada
perusahaan dan tentunya memberikan kerugian
yang besar bagi perusahaan.
5. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah pemeriksaan menyeluruh
untuk mengidentifikasi hal-hal, situasi, proses, dan
lainnya yang dapat menyebabkan kerugian. Setelah
identifikasi dilakukan, kemudian menganalisis dan
mengevaluasi seberapa besar kemungkinan dan tingkat
keparahan risikonya.
a. Identifikasi bahaya.
Untuk menghindari bahaya, sangat penting
untuk memahami apa yang mungkin akan menjadi
buruk serta bagaimana dan mengapa hal itu bisa
menjadi buruk.
D. Referensi
Aven, Terje. (2015). Risk Assessment and Risk Mangement:
Review of Recent Advances on Their Foundation.
European Journal of Operational Research. 253.(1-33).
Badan Mutu Nasional. (2016). Penerapan SNI Manajemen
Risiko ISO 31000 Upaya Membangun Kepercayaan
Publik. Jakarta: Badan Mutu Nasional.
Frame, J. Davidson. (2003). Managing risk in organizations: A
Guide For Managers. First Edition. Published by
Jossey-Bass. A Wiley Imprint.
International Organization for Standardization. (2015). A
Practical Guide For SMES.ISO 31000: Risk
Management. Published In Switzerland.
https://irmapa.org.
ISO 31000:2018.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
1. Identifikasi Risiko
a. Pengujian dokumen
Dokumen yang diuji terutama adalah dokumen
disaat penyusunan sebuah rencana bisnis
perusahaan dan berfokus pada potensi risiko yang
dapat menghambat pencapaian sasaran secara
jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Sehingga akan menghasilkan daftar risiko yang
bersumber dari internal dan eksternal perusahaan.
b. Analisis stakeholders
Analisis stakeholders dilakukan bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memahami potensi risiko
ataupun potensi dukungan para stakeholder dengan
organisasi, di mana masing-masing pihak mempunyai
kepentingan dan sasaran yang berbeda-beda.
D. Referensi
Aven, Terje. (2015). Risk Assessment and Risk Mangement:
Review of Recent Advances on Their Foundation.
European Journal of Operational Research. 253.(1-
33).
Badan Mutu Nasional. (2016). Penerapan SNI Manajemen
Risiko ISO 31000 Upaya Membangun Kepercayaan
Publik. Jakarta: Badan Mutu Nasional.
Chapman, RJ (1998). The Effectiveness of Working Group
Risk Identification and Assessment Techniques. Int.
J. Project Manag.
Frame, J. Davidson. (2003). Managing risk in organizations :
A Guide For Managers. First Edition. Published by
Jossey-Bass. A Wiley Imprint.
https://irmapa.org.
ISO 31000:2018.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
1. Analisis Risiko
Risiko bersifat subyektif. Tidak ada yang tahu apa
yang akan terjadi di masa depan, bahkan secara statistik.
Oleh sebab itu selain risiko perlu diidentifikasi juga perlu
untuk di analisis. Analisis risiko adalah suatu proses yang
dilaksanakan untuk menanggulangi hal-hal yang
berpotensi memunculkan bahaya, dan harus dikelola
menurut prosedur standar tertentu yang mencakup
identifikasi bahaya yang muncul, penilaian atas risiko,
proses manajemen risiko dan komunikasi risiko.
a. Analisis kualitatif
Analisis ini didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan dari subjek dan pemilik risiko terkait,
akibatnya data yang digunakan akan bersifat tidak
dalam bentuk terukur melainkan sebuah pernyataan
dan suatu gambaran. Untuk sektor riil, ini adalah
kenyataan yang paling banyak dijumpai karena data
terkait dengan risiko masalah belum terkompilasi,
antara lain sebagai berikut:
c. Menolak risiko
Current risk level masih di atas batasan risk
appetite dan pemilik risiko meyakini peluang yang ada,
tidak bermanfaat bagi ketercapaian sasaran.
a. Metode sederhana
Metode ini merupakan metode kuantitatif yang
paling sederhana. Metode ini mengukur risiko
berdasarkan pengetahuan risiko yang pernah terjadi
secara historis dalam berbagai elemen proyek.
Semakin tinggi risk factor, maka semakin tinggi juga
estimasi cost contingency. Contoh pengguanan
metode kuantitatif sederhana yaitu dengan penilaian
risiko kuantitatif (Quantitatif Risk Assesment-QRA)
salah satu cara melakukan analisis risiko secara
sistematik terhadap kegiatan yang berbahaya
kemudian melakukan evaluasi secara rasional
terhadap tingkat bahayanya.
b. Sensitivity analysis
Tiap risiko mempunyai dampak yang berbeda-
beda. Sensitivity analysis memungkinkan untuk
mengetahui risiko mana yang punya dampak paling
hebat terhadap keberlangsungan suatu proyek.
Sensitivity analysis dilakukan dengan cara
menganalisa kemungkinan perubahan suatu elemen,
C. Latihan
1. Jelaskan perbedaan metode evaluasi risiko kuantitatif
dan kualitatif?
2. Risiko dapat dianalisis dengan cara mengombinasikan
munculnya akibat dan kemungkinan yang akan terjadi.
Berikan contohnya?
3. Jelaskan lebih lanjut terkait dengan skema
pemeringkatan risiko?
4. Jelaskan hubungan evaluasi risiko dengan keputusan
manajemen dalam hal tindak lanjut untuk pengambilan
keputusan?
D. Referensi
Badan Mutu Nasional. (2016). Penerapan SNI Manajemen
Risiko ISO 31000 Upaya Membangun Kepercayaan
Publik. Jakarta: Badan Mutu Nasional.
Frame, J. Davidson. (2003). Managing risk in organizations :
A Guide For Managers. First Edition. Published by
Jossey-Bass. A Wiley Imprint.
Institute of Risk Management. (2018). A Risk Practitioners
Guide to ISO 31000. A company limited by
Guarantee.
ISO 31000:2018.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu
Mengaplikasikan terkait dengan perlakuan risiko dalam suatu
perusahaan serta dapat menganalisis jenis-jenis penanganan
risiko yang ada yang dapat digunakan oleh perusahaan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ada.
B. Materi
1. Perlakuan Risiko
Perlakuan risiko melibatkan pengembangan
berbagai pilihan untuk mengurangi risiko, menilai pilihan
tersebut dan kemudian menyiapkan serta menerapkan
rencana tindakan. Risiko dengan peringkat tertinggi
harus ditangani sebagai masalah yang mendesak.
a. Merubah kemungkinan
b. Mengubah dampak
Perlakuan yang buat dan dilaksanakan guna
mengurangi kerugian hingga kerusakan yang timbul
dari risiko yang memilki dampak negatif yang tidak
dapat dicegah atau sebaliknya digunakan untuk
optimalisasi manfaat risiko yang memiliki dampak
positif. jika suatu risiko dengan dampak negatif tidak
dapat dicegah atau untuk optimalisasi manfaat jika
risiko tersebut berdampak positif.
C. Latihan
1. Apa yang Anda pahami terkait dengan perlakuan risiko?
2. Pada kondisi apa perusahaan harus menerapkan risk
avoidance. Berikan contohnya?
3. Jelaskan dampaknya apabila perusahaan gagal dalam
melakukan tindakan risk reduction?
D. Referensi
Badan Mutu Nasional. (2016). Penerapan SNI Manajemen
Risiko ISO 31000 Upaya Membangun Kepercayaan
Publik. Jakarta: Badan Mutu Nasional.
Brown, Anthony Scott. (2014). Risk Management. A
Handbook for Clinical and Biomedical Engineers.
Institute of Risk Management. (2018). A Risk Practitioners
Guide to ISO 31000. A company limited by
Guarantee.
International Organization for Standardization. (2015). A
Practical Guide For SMES.ISO 31000: Risk
Management. Published In Switzerland.
Pritchard, Carl L. (2015). Risk Management Concepts and
Guidance Fifth Edition, Tylor & Francis Group. New
York
Susilo, Leo J., Kaho, Victor Riwu (2018). Manajemen risiko
Berbasis ISO 31000:2018. Gramedia. Jakarta.
https://kepatuhanintern.ciptakarya.pu.go.id.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu
mengelola risiko keuangan dan mengidentifikasi jenis-jenis
risiko keuangan yang ada.
B. Materi
1. Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah suatu keadaan yang
muncul sebagai dampak dari perubahan, baik secara
internal maupun secara eksternal, yang mengakibatkan
kerugian keuangan orang pribadi, kelompok ataupun
organisasi. Kerugian yang ditimbulkan oleh risiko
keuangan ini sangatlah beragam seperti hilangnya aset,
timbulnya kerugian yang cukup besar hingga arus kas
yang terganggu dan lainnya.
b. Risiko pengeluaran
Risiko pengeluaran adalah risiko yang muncul
ketika menggunakan uang untuk memenuhi
kebutuhan tetapi pengeluaran yang ada lebih besar
dari pendapatan. Pendapatan yang ada tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan karena sedang
mengalami kondisi darurat yang membutuhkan
pengeluaran yang banyak uang.
c. Risiko aset/investasi
Risiko aset atau investasi adalah risiko yang
timbul karena instrumen investasi atau aset yang
dimiliki mengalami beberapa kendala.
d. Risiko kredit/utang
Risiko kredit atau utang mencakup beberapa
poin antara lain ketidakmampuan membayar utang,
penalti finansial, terjebak dalam utang dengan tingkat
bunga tinggi, dan lain-lain.
D. Referensi
Chapelle, Ariane. (2019). Operational Risk Management:Best
Practices in the Financial Services Industry. Wiley,
New. Jersy: John wiley & Sons, Inc New York.
Frame, J. Davison. (2003). Managing Risk In Organizations A
Guide Form Managers. Published By Jossey-Bass.
A Wiley Imprint.
Horcher, Karen A. (2000). Essenstials of Financial Risk
Management. John Wiley & Sons, Inc.
Hull, John C. (2015). Risk Management And Financial
Institutions. Fifth Edition. Wiley.
Kumar, Sonjai. (2021). Risk Management Framework.
Fortune Institute of International Business. New
Delhi. India.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu:
B. Materi
Sistem
Aktivitas Prosedur
Bisnis
a. Business interruption
b. Errors or omissions by employees
c. Product failure
d. Health and safety
e. Failure of it systems
f. Fraud
g. Loss of key people
h. Litigation
i. Loss of suppliers.
c. Risiko sistem
Kemajuan sistem teknologi tentunya banyak
memberikan kebermanfaatan bagi perusahan tetapi
selain itu juga dapat memberikan risiko bagi
perusahaan. Risiko yang muncul bisa seperti adanya
kerusakan sistem dan masalah keamanan.
d. Risiko eksternal
Risiko ini muncul dari luar organisasi
perusahaan dan sulit untuk dikendalikan sebagai
C. Latihan
1. Berikan contoh nyata kegagalan operasional yang
menyebabkan kerugian untuk perusahaan?
2. Jelaskan faktor eksternal dan internal yang
menyebabkan munculnya risiko operasional?
3. Jelaskan peran dewan direksi dan dewan komisaris
dalam manajemen risiko operasional?
D. Referensi
Bessis, Joel. (2015). Risk Management In Banking, Fourth
Edition, John Wiley & Sons Ltd.
Chapelle, Ariane. (2019). Operational Risk Management:Best
Practices in the Financial Services Industry. Wiley,
New. Jersy: John wiley & Sons, Inc New York.
Frame, J. Davidson. (2003). Managing risk in organizations: A
Guide For Managers. First Edition. Published by
Jossey-Bass. A Wiley Imprint.
Horcher, Karen A. (2000). Essenstials of Financial Risk
Management. John Wiley & Sons, Inc.
International Organization for Standardization. (2015). A
Practical Guide For SMES.ISO 31000: Risk
Management. Published In Switzerland.
Liuksiala., Oskar Aleksi. (2012). The Use Of The Risk
Management Standard ISO 31000 In Finnish
Organizations. School of Management. Insurance
Science.
Murphy, David. (2008). Understanding Risk: The Theory and
Practice of Financial Risk Management. Taylor &
Francis Group.
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, adapun capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa mampu
melakukan pengelolaan terkait dengan risiko likuiditas dan
mengidentifikasi dampak yang terjadi.
B. Materi
1. Risiko Likuiditas
Likuiditas didefinisikan sebagai kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan jangka
pendeknya disebut likuiditas. Likuiditas dianggap penting
karena mampu mempertimbangkan ketidakmampuan
atas kewajiban. Nilai likuiditas yang tinggi mengakibatkan
perusahaan menjadi insovabilitas dan kebangkrutan.
Analisis kewajiban
jangka pendek
Melakukan
analisis atas arus
Analisis arus kas
dana jangka
pendek
a. Fluktuasi musiman
b. Penurunan pendapatan yang tidak direncanakan
c. Gangguan bisnis
d. Penurunan profitabilitas yang berkelanjutan
e. Belanja modal yang tidak direncanakan
f. Peningkatan biaya operasional
D. Referensi
Bessis, Joel. 2015. Risk Management In Banking, Fourth
Edition, John Wiley & Sons Ltd.
Chapelle, Ariane. (2019). Operational Risk Management:Best
Practices in the Financial Services Industry. Wiley,
New. Jersy: John wiley & Sons, Inc New York.
Dinu, Ana Maria. (2013). Risk In Financial Transactions And
Financial Risk Management. Procedia Social and
Behavioral Sciences 116 (2014) 2458–2461.
Frame, J. Davison. 2003. Managing Risk In Organizations A
Guide Form Managers. Published By Jossey-Bass.
A Wiley Imprint.
Horcher, Karen A. (2000). Essenstials of Financial Risk
Management. John Wiley & Sons, Inc.
Hull, John C. 2015. Risk Management And Financial
Institutions. Fifth Edition. Wiley.
Collier, Paul. M., Bery, Anthony J., Burke, Gary T. (2007). Risk
and Management Accounting: Best Practice
Guidelines for Enterprise-Wide Internal Control
Procedures. Elsevier. First Edition.
ISO 31000:2018.
https://djpb.kemenkeu.go.id/.
https://irmapa.org.
https://www.pu.go.id/.
www.crmsindonesia.org.