Anda di halaman 1dari 6

Bahan

1. Mempelajari manajemen desain komunikasi visual penting bagi para profesional di industri kreatif
karena proses desain komunikasi visual adalah proses yang kompleks dan membutuhkan
pengelolaan efektif. Manajemen desain komunikasi visual membantu para profesional dalam
mengelola proyek desain, memastikan kepuasan klien, dan meningkatkan kinerja tim desain.
Dengan mempelajari manajemen desain komunikasi visual, para profesional dapat memahami
konsep manajemen, teori manajemen, dan manajemen proses dalam desain komunikasi visual.
Mata kuliah ini juga mengajak mahasiswa untuk mempelajari perkembangan terbaru dalam
industri desain, inovasi dalam strategi desain, penggunaan teknologi terbaru, dan tren terkini
yang memengaruhi bidang desain komunikasi visual

2. Komunikasi yang efektif dengan klien penting dalam manajemen desain komunikasi visual karena
ia membantu mengelola proyek desain, memastikan kepuasan klien, dan meningkatkan kinerja
tim desain. Bagaimana manajer desain dapat memastikan terjalinnya komunikasi yang kuat dan
berkesinambungan dengan klien? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Memahami kebutuhan klien: Manajer desain harus memahami kebutuhan, harapan, dan tujuan
bisnis klien yang ingin dicapai melalui desain komunikasi visual. Ini dapat dilakukan melalui
pengenalan, pengumpulan informasi, dan komunikasi langsung dengan klien.

Memastikan tujuan dan visi klien terwujud: Manajer desain harus memastikan bahwa tujuan dan
visi klien terwujud dalam desain yang kreatif, relevan, dan memenuhi kebutuhan bisnis yang
diinginkan. Ini dapat dilakukan melalui pengendalian kualitas, pengelolaan proses, dan
pengawasan hasil desain.

Memastikan ekspektasi klien: Manajer desain harus memastikan bahwa ekspektasi klien diterima
dan dipenuhi. Ini dapat dilakukan melalui pengendalian kualitas, pengawasan proses, dan
komunikasi langsung dengan klien.

Memastikan komunikasi: Manajer desain harus memastikan bahwa pesan klien diterjemahkan
dengan baik kepada tim desain. Ini dapat dilakukan melalui pengumpulan informasi, pengaturan
komunikasi, dan pengawasan proses.

Memastikan pengelolaan anggaran: Manajer desain harus memastikan bahwa proyek desain
diselesaikan dengan sukses sesuai dengan batas waktu dan anggaran yang ditentukan. Ini dapat
dilakukan melalui pengelolaan anggaran, pengawasan proses, dan pengendalian kualitas.

Tantangan yang mungkin dihadapi dalam komunikasi dengan klien antara lain:

Komunikasi yang tidak efektif: Klien mungkin tidak memahami pesan atau tidak memprioritaskan
komunikasi dengan tim desain.
Komunikasi yang tidak teratur: Klien mungkin tidak memiliki waktu atau tidak tersedia untuk
komunikasi langsung.

Komunikasi yang tidak terintegrasi: Klien mungkin memiliki komunikasi yang tidak terintegrasi
dengan proyek desain.

Komunikasi yang tidak tepat: Klien mungkin memiliki komunikasi yang tidak tepat atau yang tidak
sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Cara mengatasinya antara lain:

Memastikan komunikasi yang efektif: Manajer desain harus memastikan bahwa komunikasi
dengan klien efektif, terintegrasi, dan teratur.

Memastikan komunikasi yang terintegrasi: Manajer desain harus memastikan bahwa komunikasi
dengan klien terintegrasi dengan proyek desain.

Memastikan komunikasi yang tepat: Manajer desain harus memastikan bahwa komunikasi dengan
klien tepat, sesuai dengan kebutuhan bisnis, dan sesuai dengan tujuan proyek desain.

Memastikan komunikasi yang teratur: Manajer desain harus memastikan bahwa komunikasi
dengan klien teratur, sesuai dengan jadwal, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Memastikan komunikasi yang terintegrasi dengan proyek desain: Manajer desain harus
memastikan bahwa komunikasi dengan klien terintegrasi dengan proyek desain, sehingga klien
dapat memahami dan memperbaiki pesan yang diberikan.

3. Manajer desain dapat memastikan kualitas desain yang tinggi dengan beberapa langkah
pengawasan dan pengendalian kualitas desain, seperti:

Pengawasan proses desain: Manajer desain melakukan pengawasan terhadap seluruh proses
desain, memastikan bahwa setiap tahap, mulai dari pengumpulan kebutuhan klien,
pengembangan konsep, pengembangan desain, pengujian, dan pengimplementasian, memenuhi
standar yang ditetapkan.

Pemenuhan standar kualitas: Manajer desain bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
desain memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, termasuk standar internal perusahaan,
panduan merek, atau harapan kualitas klien.

Pengecekan kualitas: Pengecekan kualitas membantu memastikan bahwa desain tidak memiliki
kesalahan, inkonsistensi, atau masalah lain yang dapat mengganggu pesan yang ingin
disampaikan.
Memastikan kualitas tanpa melebihi anggaran: Manajer desain bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa kualitas desain tetap terjaga tanpa melebihi anggaran yang ditentukan.

Pembuatan perkiraan biaya: Manajer desain membuat perkiraan biaya untuk proyek desain,
memantau pengeluaran, dan mengelola sumber daya keuangan secara efisien.

Memastikan kepuasan klien: Manajer desain memastikan bahwa tujuan dan visi klien terwujud
dalam desain yang kreatif, relevan, dan memenuhi kebutuhan bisnis yang diinginkan.
Pengendalian kualitas: Manajer desain bertanggung jawab untuk memastikan kualitas desain
yang dihasilkan, termasuk pengendalian kualitas dalam proses desain, pengujian, dan evaluasi
kinerja.

Pengendalian tahapan manajemen desain: Manajer desain mengoptimalkan keberhasilan bisnis


dengan menggunakan tahapan manajemen desain, seperti pengarahan, perencanaan, penelitian
dan analisis, kreativitas, dan evaluasi serta iterasi.
Pengendalian kualitas tanpa melebihi tenggat waktu: Manajer desain memastikan bahwa proyek
desain tetap berada dalam batas waktu yang ditentukan tanpa mengorbankan kualitas atau
efisiensi.

Pengendalian supply chain: Manajer desain mengatur hubungan perusahaan dengan produsen
yang memasok bahan baku, memastikan bahwa semua proses, mulai dari pengumpulan bahan
baku hingga pengiriman, berjalan dengan baik dan efisien.

Manajer desain dapat menilai kesesuaian desain dengan tujuan dan kebutuhan klien dengan
berbagai langkah, seperti:

Memahami kebutuhan klien: Manajer desain memahami kebutuhan, harapan, dan tujuan bisnis
klien yang ingin dicapai melalui desain komunikasi visual.

Memastikan tujuan dan visi klien terwujud: Manajer desain memastikan bahwa tujuan dan visi
klien terwujud dalam desain yang kreatif, relevan, dan memenuhi kebutuhan bisnis yang
diinginkan.
Memastikan ekspektasi klien: Manajer desain memastikan bahwa ekspektasi klien diterima dan
dipenuhi.
Memastikan komunikasi: Manajer desain memastikan bahwa pesan klien diterjemahkan dengan
baik kepada tim desain.

Memastikan pengelolaan anggaran: Manajer desain memastikan bahwa proyek desain tetap
berada dalam batas anggaran yang ditentukan tanpa mengorbankan kualitas desain.
Memastikan pengawasan proses: Manajer desain memastikan bahwa setiap tahap proses desain
memenuhi standar yang ditetapkan.
Memastikan pemenuhan standar kualitas: Manajer desain bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa desain memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Memastikan berkomunikasi secara teratur: Manajer desain memastikan bahwa komunikasi


dengan klien terintegrasi dengan proyek desain, sehingga klien dapat memahami dan
memperbaiki pesan yang diberikan.

Memastikan pemenuhan keputusan: Manajer desain adalah titik kontak utama antara klien dan
tim desain, mengatur keputusan, ide, dan konsep desain tertentu kepada klien, dan memberikan
umpan balik dari mereka kepada desainer.

Memastikan pengendalian tahapan manajemen desain: Manajer desain menggunakan tahapan


manajemen desain, seperti pengarahan, perencanaan, penelitian.

4. Evaluasi dan pembelajaran penting dalam manajemen desain komunikasi visual karena mereka
membantu meningkatkan kinerja tim desain dan mencapai desain yang lebih baik di masa depan.
Evaluasi dapat membantu manajer desain mengetahui kelemahan dan keuntungan dari proses
dan hasil desain, serta membantu mereka mengambil keputusan yang efektif dan
mengoptimalisasi proses desain.
Manajer desain melaksanakan evaluasi terhadap hasil desain dan proses yang dilakukan dengan
berbagai cara, seperti:
Pengukuran kinerja: Manajer desain menggunakan metrik dan indikator kinerja untuk mengukur
efektivitas desain dan memperbaiki kinerja di masa depan

Pengumpulan umpan balik: Manajer desain mengumpulkan umpan balik dari klien, tim desain,
dan stakeholders lainnya, termasuk penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif

Analisis kritik: Manajer desain melakukan analisis kritik terhadap hasil desain, termasuk
penggunaan metode, seperti analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Pengujian: Manajer desain menggunakan pengujian, seperti uji coba, pengujian focus group, dan
pengujian online, untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk evaluasi dan
pembelajaran

Hasil evaluasi dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja tim desain dan mencapai desain yang
lebih baik di masa depan dengan berbagai cara, seperti:
Memperbaiki proses desain: Manajer desain menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki
proses desain, termasuk pengendalian kualitas, pengendalian waktu, pengendalian anggaran, dan
pengendalian risiko
Memperbaiki desain: Manajer desain menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki desain,
termasuk penggunaan metrik dan indikator kinerja untuk mengukur efektivitas desain dan
memperbaiki kinerja di masa depan

Memperbaiki komunikasi: Manajer desain menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki


komunikasi dengan klien, tim desain, dan stakeholders lainnya, termasuk penggunaan metode,
seperti analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Memperbaiki kinerja tim: Manajer desain menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki kinerja
tim desain, termasuk pengendalian sumber daya, pengendalian kualitas, dan pengendalian risiko

Memperbaiki kinerja klien: Manajer desain menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki
kinerja klien, termasuk pengendalian harapan dan umpan balik klien

5. Manajer desain memiliki peran penting dalam pengembangan strategi desain yang efektif. Berikut
adalah langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk mengembangkan strategi desain yang
sesuai dengan tujuan proyek dan kebutuhan klien:
Tentukan tujuan: Manajer desain perlu memahami tujuan proyek dan kebutuhan klien. Ini dapat
dilakukan melalui penelitian dan analisis pasar, serta komunikasi dengan klien untuk
mengumpulkan informasi yang relevan

Bandingkan dengan kompetitor: Manajer desain perlu mengetahui kompetitor dan bagaimana
menghadapi mereka. Ini dapat dilakukan melalui analisis pasar dan pengumpulan data tentang
kompetitor

Buat sasaran terukur: Manajer desain perlu membuat sasaran yang jelas dan tepat yang dapat
digunakan sebagai pusat referensi dalam mengembangkan strategi desain

Menggunakan data: Manajer desain perlu mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan,
seperti data pasar, preferensi konsumen, dan teknologi terkini

Mengoptimalkan kreativitas: Manajer desain perlu memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran ide
dalam tim desain, serta memastikan bahwa kreativitas dapat diterapkan untuk mencapai tujuan
bisnis

Strategi desain tersebut diimplementasikan dalam tim desain dengan berbagai cara, seperti:
Komunikasi: Manajer desain perlu mengkomunikasikan visi dan tujuan bisnis kepada tim,
memberikan arahan yang jelas, dan menginspirasi kreativitas

Kolaborasi: Manajer desain perlu memfasilitasi kolaborasi yang baik antara anggota tim dan
memastikan bahwa semua anggota tim bekerja secara efektif
Pengujian: Manajer desain perlu melakukan pengujian dan evaluasi terhadap progres dan hasil
desain, serta melakukan tindakan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan

Pengendalian: Manajer desain perlu memastikan bahwa desain yang dihasilkan sesuai dengan
tujuan bisnis dan memberikan nilai tambah yang diperlukan

6. Untuk menggarap rebranding Maspion dengan kesan sylish, anak muda, dan produk-produk
untuk anakmuda, Anda sebagai Projek Manajer dapat melakukan berbagai proses sebagai
berikut:

Pengumpulan informasi: Anda perlu mengumpulkan informasi tentang Maspion, seperti visi, misi,
dan tujuan bisnis. Anda juga perlu mengumpulkan informasi tentang pasar, konsumen, dan
kompetitor Maspion.

Definisikan tujuan: Anda perlu membuat tujuan yang jelas dan tepat untuk rebranding Maspion,
seperti mengubah gambar brand Maspion menjadi lebih sylish dan anak muda.

Pengembangan konsep: Anda perlu membangun konsep rebranding Maspion yang sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan klien. Anda juga perlu mengembangkan desain visual yang sesuai
dengan konsep tersebut.

Pengujian: Anda perlu melakukan pengujian terhadap konsep dan desain visual rebranding
Maspion. Anda juga perlu mengumpulkan umpan balik dari klien dan stakeholders lainnya.
Pembuatan gambar: Anda perlu membangun gambar Maspion yang sesuai dengan konsep
rebranding. Anda juga perlu membuat slogan, tagline, dan pesan yang sesuai dengan gambar
tersebut.

Implementasi: Anda perlu menyediakan alat-alat dan fasilitas yang diperlukan untuk implementasi
rebranding Maspion, seperti logo, website, aplikasi, dan media sosial.

Pengendalian: Anda perlu memastikan bahwa semua aspek rebranding Maspion berjalan lancar,
termasuk pengendalian kualitas, waktu, dan anggaran.

Pengawasan: Anda perlu mengawasi pesan yang diberikan oleh Maspion kepada masyarakat,
termasuk pengawasan media sosial, event, dan lain-lain.

Pengujian dan evaluasi: Anda perlu melakukan pengujian dan evaluasi terhadap rebranding
Maspion setelah implementasi, termasuk pengumpulan umpan balik dari klien dan stakeholders
lainnya.

Pengendalian kinerja: Anda perlu memastikan bahwa rebranding Maspion berhasil memenuhi
tujuan dan kebutuhan klien, serta memperbaiki kinerja tim desain di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai