BENCANA BANJIR
Perencanaan prosedur tanggap darurat dapat dikatakan sebagai upaya penanggulangan guna
mengurangi dampak kerugian yang mungkin terjadi, seperti kecelakaan yang menimpa
karyawan, kerusakan aset, terhentinya kegiatan operasi perkantoran, dan kerusakan atau
pencemaran lingkungan.
Keadaan darurat, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tersengat listrik, atau terkena
tumpahan bahan kimia memang bisa terjadi kapan saja dan tidak terduga. Maka dari itu, setiap
perusahaan wajib memiliki prosedur perencanaan tanggap darurat dan para karyawan harus
diberi pelatihan simulasi saat keadaan darurat
Berikut empat hal yang harus Anda ketahui dalam merencanakan prosedur tanggap darurat:
1. Identifikasi kemungkinan bahaya
Anda perlu mengetahui area mana saja yang bisa menimbulkan potensi bahaya. Misalnya,
penempatan bahan kimia berbahaya, area listrik bertegangan tinggi, atau mungkin lokasi
tempat kerja Anda termasuk daerah yang sering terkena banjir.
2. Prosedur evakuasi.
Dalam hal ini, Anda harus mengetahui bagaimana cara mengevakuasi para karyawan untuk
keluar dari gedung? Untuk prosedur evakuasi, Anda harus menentukan jalur evakuasi secara
tepat, memasang emergency signs, dan menentukan titik kumpul darurat.
3. Ingat tugas Anda
Petugas evakuasi harus menerapkan tugas dan kewajibannya, baik perorangan maupun kerja
sama tim. Misalnya, petugas harus segera menyalakan alarm sesuai dengan keadaan darurat
yang terjadi, menghubungi polisi, ambulance, petugas pemadam kebakaran, atau jasa-jasa
penanganan keadaan darurat lainnya, hingga mengevakuasi para karyawan hingga berkumpul
di area yang sudah ditentukan (assembly point).
Nomor telepon penting dan alamat kantor harus dipasang di setiap telepon di tempat kerja Anda
untuk memudahkan saat keadaan darurat.
4. Sistem alarm
Para karyawan juga harus peka dengan berbagai suara alarm di tempat kerja. Biasanya alarm
akan mengeluarkan bunyi berbeda sesuai dengan masing-masing kondisi, seperti
keadaan emergency, evakuasi, dan aman.