Anda di halaman 1dari 12

1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

Khutbah

Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin


Jum, 2 Maret 2018 | 02 15 WIB

Khutbah I

‫وﺣﺪه ﻻ ﺷ ﻚ‬ ‫ﻤَﻨﺎھ ِ ﻞ ﻄﺎ ت ﺷﮭﺪ ن ﻻَ َِإﻟَﮫ ِإﻻﱠ‬ ‫ا ْﻟ‬ ‫ اﻟﱠ أَ ﺮ‬Æِ ‫اﻟﺤﻤُﺪ‬


َُ
َ‫ﺮ ﻟُﮫ‬ ‫أ‬ ‫ أ‬. ‫ﻲ ﻓﻌ اﻟ ﻋﺎ‬ ‫ِﺬي ﻣ َﻧﺎ‬
‫ﷲ‬ ‫َﺘﺮك‬
‫ْﯾ‬ ‫و‬
‫ﮭﻢ ﺼ ِ ّﻠ ﻋﻠ‬ .‫ْ ﻮﻟُُﮫ اﻟﺪﱠاﻋﻰ ْ ﻮ ِ ِ ﮫ ِإﻟَﻰ ﺷﺎ ِد‬ ‫ﮭﺪ ﺳ ﻣﺤﻤًﺪ ﻋ‬ ُ ‫› وأ ﺷ‬
‫ْﻢ ﻰ‬ ‫ﻓ‬ ‫اَ ﻟﻠ‬ ‫اﻟﺮ‬ ‫ورﺳ ِﻟﮫ ﻘَ ﻓ ﻠ‬ ‫ا ْﺒُﺪ ُه‬ ‫أَ ن ِّﯿﺪﻧﺎ‬
‫ّﻞ‬
‫وﺳ‬ ‫وﻌ‬
‫ﻟ ﻦ ْ ِ ﺑ ﺴﺎ َﯾ ْﻮ ِم اْ ﻤﺂ‬ ‫ِﺑ ﻰ ب ْ ﯿ‬ َ ‫ﻦ ﻟﻠ ا‬ ‫ﮫ اﻟ ِ د‬
‫ﻟ َﻰ ﻟ ب‬ ‫ﮭ ﻢ ِﺈﺣ ن‬ ‫ﱠ‬
‫اﻟﺘﺎ وﻋﻠَ ﻌ‬ ‫ﺼ ﻮ‬ ‫ْﯾ ﮭﺎ‬
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 1
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

‫ﺑ ِﺎ ﺻﺤ‬ َ‫آ وأ‬ ِ ‫وﻋﻠَﻰ ﮫ ﻟ‬ ٍ ‫ﺪ‬ ‫ ﻤ ﺤ ﻣ‬. ‫ﺳ ِّﯿ ِﺪَﻧﺎ‬

ُ‫ل ﷲ‬ ‫ِ إﻻﱠ ِ ْ ن ﺪ‬ َ ‫ﻓََﯿَﺎا ﱡﯾ ﮭﺎ ا ِ ْ ﻮ ﺗﱠﻘُ ْﻮا ﷲ ﺣﻖ ﺗُ ﻘَﺎ‬


‫وﻻَﺗ ﻤ‬ ‫َاﻣﺎ ﺑ‬
‫َﺗَﻌﺎﻟﻰ‬ ‫وأَﻧـُﺘ ﻢ ﻠ ﻮ ﻓَﻘ ﻗَﺎ‬ ُ ْ
‫ﻮﺗ‬ ‫ِﺗ ﮫ‬ ›‫ﻌﺪ› ْﻟﻤ ﻠ ن‬ُ
ْ ْ َ
‫ﻣ‬ ‫ﻤ‬
‫ﺴ‬
‫ﻦ ﺴ ﻤ‬
‫َﯾﻜ ﺴﺒُﻮ‬ ُ ‫و ِ َأ ْﯾ ِﺪﯾ ْ و ﺸ‬
‫ﮭﺪ ﺟ ْ ِ ﺑ‬ ْ ‫ﻋﻠَﻰ أ‬ ِ ‫ ا َﻧ‬:‫ﻛﺘﺎ ِﺑ ا ْ ﯾ ِﻢ‬
َ ‫ﻲ‬
‫ﻛﺎﻧﻮا ن‬
ُ ‫ُﺗ ﻠّ ﻤَﻨﺎ ﻢ َﺗ أَ ر ﻠ ﻢ ﻤﺎ‬ ‫ْﻓ ﻮا ﻢ‬ ‫ْﻟ َْﻟﯿ ْﻮ ﻜﺮ م ﺘﻢ‬
َ
‫ﻜ‬ ‫ھ‬ ‫ﺨ‬ ‫ﮫ‬
‫ﮭ‬ ‫ﮭ‬ ‫ﮭ‬
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 2
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

Persoalan pemimpin dalam Islam sangat krusial. Ia dibutuhkan dalam masyarakat


atau komunitas bahkan dalam lingkup yang sangat kecil sekalipun. Adanya pemimpin
mengandaikan adanya sistem secara lebih terarah. Tentu saja pemimpin di sini bukan
seseorang dengan otoritas mutlak. Ia dibatasi oleh syarat-syarat tertentu yang
membuatnya harus berjalan di atas jalan yang benar.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda:

ْ ‫ﻼﺛٌَﺔ ِﻓﻲ ﺳﻔ ﻓَ ْﻠﯿ ّ ﺮوا ﺣ‬


َ َ‫ﺛ‬ ‫ذَا‬
‫ﻛﺎن ﺮ ﻣ أَ ﺪ ﻢ‬

‫ھ‬ ‫ﺆ‬

“Bila ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara
mereka menjadi pemimpinnya.” HR Abu Dawud)

Hadits ini memuat pesan bahwa kepemimpinan adalah hal penting dalam sebuah aktivitas
bersama. Perjalanan tiga orang bisa dikatakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim
kecil. Artinya, perintah Nabi tersebut tentu lebih relevan lagi bila diterapkan dalam konteks
komunitas yang lebih besar, mulai dari tingkat rukun tentangga RT , rukun warga RW ,
desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga negara. Juga ada lingkup-lingkup aktivitas
lainnya yang memperlukan kebersamaan. Hadirnya pemimpin membuat kerumunan massa
menjadi jamaah yang terorganisasi: ada tujuan, pembagian peran, dan aturan yang
ditegakkan bersama.

Bisa dibayangkan seandainya sebuah wilayah dengan populasi yang banyak tanpa
pemimpin. Tentu kekacauan aka nada di mana-mana karena kehidupan sosial tidak
terkontrol, kejahatan tanpa sanksi, dan sumber daya alam tidak terkelola secara tertib. Tak
heran jika ada pendapat yang mengatakan bahwa pemimpin yang zalim lebih baik
daripada tanpa kepemimpinan. Tentu ini bukan hendak menoleransi karakter pemimpin
yang sewenang-wenang melainkan petunjuk betapa pentingnya mengangkat pemimpin
dalam Islam.

Imam Al-Ghazali mengaitkan pentingnya pemimpin dengan kelestarian agama sebagai


berikut:

‫وﻣﺎ ﺣﺎ س‬ ‫ْو‬ ‫س ﻻ ﺻﻞ ﻟ َﮫ‬ ‫ﺴ ْ ﻄ ﺣﺎ‬ ‫َﻓﺎﻟ ِّﺪْ ﯾ ﻦ أ ﺻ‬ ‫ﻦ َﺗ‬ ‫واﻟ ِّﺪ‬


‫ﻻ ر َﻟُﮫ‬ ‫م‬ ‫ﻓ َﻤ‬ ‫وﻣﺎ أ‬ ‫ﻠ ﺎن ر‬ ‫ﻞ‬ ‫ن‬ َ‫ْﻮأ‬
‫ْﯾ‬
‫ﮭُﺪ‬ ‫واﻟ‬ ‫ﻣﺎ‬
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 3
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

‫ﻚ ُ ٌﻊ‬ ‫ِﺋ ﻀ ﺎ‬ ‫اﻟﻤ‬ ‫ْﻠ‬ َ‫ﻓ‬

“Kekuasaan dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama sebagai landasan dan
kekuasaan sebagai pengawalnya. Sesuatu yang tidak memiliki landasan pasti akan

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 4
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

tumbang. Sedangkan sesuatu yang tidak memiliki pengawal akan tersia-siakan.” Abu
Hamid al-Ghazali, Ihyâ Ulumiddin, tt, Beirut: Darul Ma’rifah, Juz 1, h. 17

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Dengan demikian, kita sebagai Muslim sekaligus warga negara yang baik punya tanggung
jawab untuk mengangkat pemimpin. Dalam sistem pemilihan umum yang dianut di
Indonesia, partisipasi masyarakat dalam memilih sangat signifikan. Pilihan mereka
menentukan kualitas kepemimpinan di masa-masa yang akan datang. Pertanyaannya
adalah pemimpin seperti apa mesti kita pilih?

Sebagaimana yang tersemat dalam diri Rasulullah, kriteria pemimpin setidaknya memiliki
empat sifat, yakni shiddiq (jujur), amanah (bertanggung jawab dan dapat terpercaya),
tabligh (aspiratif dan dekat dengan rakyat), fathanah (cerdas, visioner). Inilah sifat-sifat
ideal yang mesti ada dalam diri pemimpin, di mana pun levelnya, apa pun jenis institusinya.

Kita bisa saja pesimis terhadap pilihan-pilihan yang ada di hadapan kita karena tidak
memenuhi idealitas empat kriteria tadi. Tapi keputusan untuk diam sama sekali, misalnya
dengan menjadi golput, jelas tidak lebih baik. Sebab, umat tidak dipaksa memenuhi
idealitas ketika hal itu tidak memungkinkan, tapi ia berkewajiban berikhtiar membuat pilihan
yang “paling ideal” di antara orang-orang yang tak ideal. Atau dengan bahasa lain, memilih
terbaik di antara yang terburuk.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Lantas dari mana kita mengetahui kriteria-kriteria itu? Cara paling mudah adalah pertama
dengan melihat rekam jejaknya. Sebagai rakyat yang bakal dipimpin, pemilik hak suara
mesti aktif mencari tahu tentang kualitas calon pemimpin yang hendak mereka pilih.
Sebab, sikap pasif tidak hanya membuat seseorang buta informasi tapi juga mudah
dibohongi, bahkan diadu-domba.

Musyawarah Alim Ulama NU pada tahun 2012 pernah mendiskusikan persoalan ini dan
berujung pada kesimpulan tidak boleh mencalonkan diri, dicalonkan, dan dipilih untuk
menduduki jabatan publik (urusan rakyat/umat), orang yang terkena satu di antara
beberapa hal berikut: 1 terbukti atau diduga kuat pernah melakukan korupsi, 2
mengabaikan kepentingan rakyat, 3 cenderung memanfaatkan jabatannya untuk
kepentingan pribadi, 4 gagal dalam melaksanakan tugas-tugas jabatan sebelumnya.

Dasar tentang hal ini sangat jelas:

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 5
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

‫ﺣﻜﻤ ْ ﻦ س ن ﺤﻜﻤ ْ ﻟ لۚ ن‬ ‫ﷲ َﯾﺄْﻣﺮ ﻛ‬


ِ ‫ﻰ ھ‬ ‫ﺆدوا ا َْﻷ ت‬
‫ُﺗ ﱡ‬ َ ‫ن‬
‫إذا ﺘُ ْﻢ ﯿ اﻟﻨﱠﺎ أ ﺗ ﻮا َﻌﺪ ِإ‬
َ ‫أ ِﻠﮭﺎ‬ ‫َﻣﺎَﻧﺎ ن ِإﻟ‬ َ‫ْﻢ أ‬
‫ﺎ‬ ‫َﺑ‬ ‫و‬
‫ﺼﯿﺮا‬ ‫ﻤﯿﻌﺎ‬
ً ‫َ ﺳ‬ ۗ‫ﻌﻤﺎ َﯾﻌ ﻈﻜ ﮫ‬
‫ﺑ‬ ‫ﻛﺎن‬ ‫ْﻢ ﺑ ِإن‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil...” QS an-Nisa: 58

Kedua, cara calon pemimpin untuk naik ke kursi kepemimpinan. Secara ideal pemimpin
tidak dianjurkan mencalonkan atau mengajukan dirinya sendiri, melainkan dicalonkan atau
diajukan oleh masyarakat. Namun, bila hal ini tidak terlaksana, setidaknya ia
menggunakan cara-cara bersih dalam menunaikan proses pencalonan, kampanye, hingga
prosedur pemilihan yang disepakati bersama.

Calon pemimpin wajib mengedepankan watak kejujuran (shiddiq) karena ini bekal paling
mendasar dalam mewujudkan tata pemerintahan yang bersih nanti. Kejujuran tersebut
diaplikasikan mulai dari tidak melakukan politik uang (risywah), tidak membual dengan janji-
janji palsu, dan sejenisnya. Juga menandakan sebagai pribadi yang amanah, tidak
menyeleweng dari tanggung jawab. Pemimpin memang memiliki hak politik, kewenangan-
kewenangan, tapi jangan lupa bahwa ia juga memiliki tanggung jawab untuk berbuat adil
dan berpihak pada kesejahteraan umum.

Calon pemimpin yang baik juga merupakan mereka yang aspiratif terhadap cita-cita rakyat
(tabligh). Ia dekat dengan masyarakat, mau bertukar pikiran (musyawarah), dan peduli
terhadap kepentingan publik. Tindak lanjut dari hal ini terencananya program-program
bermanfaat yang hanya bisa dilakukan oleh pemimpin-pemimpin yang visoner dan cerdas
(fathanah).

Bila sejak pencalonan saja, seseorang terindikasi kuat bakal menyalahgunakan wewenang
—misalnya dengan money politics—rakyat yang memilih calon tersebut sejatinya sedang
berbuat zalim. Pertama, zalim kepada dirinya sendiri karena menjatuhan dirinya pada
“politik dagang sapi”. Kedua, zalim kepada orang lain sebab ia mengorbankan masa
depan kepentingan publik dengan memilih calon pemimpin yang kotor.

Ibnu ‘Asyur dalam kitab tafsir at-Tahrîr wat Tanwîr, mengutip pernyataan Imam
Fahruddin ar-Razi, mengatakan:

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 6
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

‫ﻓَ ْ ﻮا ﻈ ْﻠﻢ‬ ‫راد ﻋﱠﯿﺔ ن ﺨﻠﱠ ﺼ أَ ِﻣْ ﯿﺮ ظ‬


َ ‫ ن‬: ‫ﻗَﺎ ل ﺨﺮ‬
‫ﻣﻦ ﺎ ِﻟ َْﻠﯿْﺘﺮ اﻟ ﻛ‬ ‫ﻮا‬ ‫أ َﯾﺘ‬ ‫ِإ أ اﻟﺮ‬ ‫اﻟﻔ‬
‫ٍﻢ‬

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 7
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

“Jika rakyat ingin terbebas dari pemimpin yang zalim maka ia harus
meninggalkan perbuatan zalim itu sendiri.”

Pernyataan ini dilontarkan saat memberikan tafsir ayat:

‫ﻤﺎ ﻛﺎﻧُﻮا ﺴﺒُﻮن‬ ‫ﺾ ﻈﺎ ﻦ ﻌ‬ ‫ُﻧ َﻮ ِﻟّﻲ‬ َ


‫وﻛﺬ ِﻟ‬
‫َﯾﻜ‬ ‫اﻟ ِﻟﻤﯿ ﺑ ﻀﺎ‬ ‫َﺑﻌ ﻚ‬

“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim sebagai pemimpin bagi sebagian
yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” QS al-An’am: 129

Demikianlah, partisipasi masyarakat dalam hal kepemimpinan amatlah penting, dan lebih
penting lagi memilih pemimpin yang benar-benar berpihak pada kemaslahatan orang
banyak. Hal itu tentu tak akan terwujud bila tidak dimulai dari diri kita sendiri. Sekali lagi,
“Jika rakyat ingin terbebas dari pemimpin yang zalim maka ia harus meninggalkan
perbuatan zalim itu sendiri.”

Kita berdoa semoga pemilihan umum di Indonesia, di mana pun berada, berjalan dengan
aman, damai, adil, dan jujur. Kita sebagai warga negara semoga dapat memberikan hal
terbaik bagi bangsa dan negara ini. Wallahu a’lam.

‫ْ ﯿ ِﻢ َ وَﺗ ﻘَﱠﺒ َ ﻞ‬‫ﺑَﺎ َر َ ك ﷲ ِ ﻟﻲ َ وﻟَ ُﻜ ْﻢ ِ ﻓﻰ اْﻟﻘُ ْﺮآ ِ ن اْﻟﻌَ ْ ﻢ ِﺑ َﻤﺎ ِﻓ ْﯿ ِﮫ آﯾَ ِﺔ َ و ِذ ْﻛ ِﺮ‬
‫ﷲُ ِ ﻣﻨﱠﺎ‬ ‫ِﻈ ْﯿ ِﻢ› َ وﻧَﻔَﻌَ ِﻨﻲ ِﻣ ْﻦ َو ِﱠإﯾﺎ ُﻛ ا ْﻟ َ ﺤ ِﻜ‬
‫ُ ھ َﻮ اﻟﻐَﻔُ ْﻮ‬ ‫ْ ﻨ ُﻜ ْﻢ َ وإِﻧﱠُﮫ ُ ھ َﻮ ُ ﻊ اﻟﻌَ ِﻠ ْﯿ ُﻢ› َ وأَ ﻗُ ْﻮ ُ ل ﻗَ ْﻮ ِﻟﻲ ﷲَ اﻟﻌَ ِ ﻈ ْﯿ َﻢ‬
‫ُر‬ ‫ِإﱠﻧُﮫ‬ ‫َھَﺬا ﻓَﺄ ْ ﺳَﺘ ْﻐ ِﻔ ُﺮ‬ ‫اﻟ ﱠﺴ ِﻤ ْﯿ‬ َ ِ
َ َ ‫ﺗﻼ‬
‫وﺗُﮫ َو ِﻣ‬
‫اﻟﺮﺣ ْﯿﻢ‬

Khutbah II

‫إﻻ ﷲ وﷲ وﺣﺪَُه ﻻ‬
‫ﻤﺪ ﻋﻠﻰ ﺴﺎ وا ﺸﻜﺮ ﻋﻠﻰ ﺗَ ْﻮ و ِ ﺘَﻨﺎ و ﺷﮭﺪ ن ﻟَﮫَ ِ ﱠ‬ ُ ‫اَ ْﻟ ﺤ‬
‫أ ﻻ‬ َ‫ ﻣ أ‬.‫ِﻓ ْﯿ ِﻘﮫ ِا ِﻧﮫ‬ ‫ﻟ َﮫ‬ ‫ِإﺣ ِﻧﮫ ﻟ‬
‫ ﺻ ﻋﻠ ِ ّﯿ‬.‫ﮫ‬ َ ‫ﮭﺪ ِ ّﯿ ﻣﺤﻤًﺪ ْ ﺒ ْ ﻮﻟُُﮫ اﻟﺪﱠا ﻋﻰ إﻟﻰ‬ ُ ‫ﺷﺮ ْﯾ ﻚ و ﺷ‬
‫ﻰ ِﺪَﻧﺎ‬ ‫ر ﻮا اﻟﻠﮭﻢ‬ ‫ورﺳ‬ ُ‫ا ُﺪه‬ ‫أن َﺪَﻧﺎ‬ َ‫َﻟُﮫ أ‬
‫ﺳ‬ ‫ّﻞ‬ ‫ِﻧ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺳ‬
‫ﺿ‬
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 8
‫‪1/31/24, 9:19 PM‬‬ ‫‪Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin‬‬

‫َا ِﻟﮫ و ﺻﺤ ِ ﻠّ ْﻢ ِ ﻠ ﻛﺜ ْﯿﺮا‬ ‫ﻣﺤﻤ ٍﺪ‬


‫وﻋﻠﻰ أَ ﺎ ِﺑﮫ ﺗَ وﺳ ْﯿﻤﺎ‬
‫َ‬
‫ﺴ‬

‫ﷲ ْ ِ ﺑ َﺑَﺪأَ ِﻓ‬
‫ن َ‬ ‫ﻋﻤﺎ واﻋ ﻤ‬
‫ْ‬ ‫ﻮﷲ ِﻓ ﻤﺎ ْ‬‫اِﱠﺗﻘُ َ‬ ‫َأﻣﺎ ﺑ ُ‬
‫ﻌﺪ َﻓﯿﺎَ َاﯾﱡ ﮭﺎ‬
‫أَﻣﺮ ﻢ ﺄَ ْﻣ ْﯿﮫ ﺮ‬ ‫َﻠ ْﻮا أَ‬
‫ﻮ‬ ‫ﻧ َﮭ ﻰ‬ ‫ْﯿ س أَﻣﺮ َﻧﺘ‬ ‫اﻟﻨﱠﺎ‬
‫ا‬ ‫وا‬
‫ﻛ‬ ‫ﮭ‬
‫ن ِ ﺋ ﻜﺘَُﮫ ﯾ ﺼﻠﱡ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﱠ ِﺒﻰ ﯾﺂ اﻟﱠ ِﺬ ْﯾﻦ‬ ‫وﺛـَﻨﻰ ِ ﻘُﺪﺳﮫ وﻗَ ل َﺗﻌﺎَﻟَﻰ‬ ‫َ‬ ‫َﻨ ْﻔﺴﮫ‬
‫ﮭﺎ‬ ‫اَ ﯾ‬ ‫ْﻮ ن‬ ‫ﷲ وﻣﻶ‬ ‫ِإ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤﻶ ﺘ‬
‫ﮫ‬
‫ﻜ‬
‫وﻋﻠَﻰ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﻋﻠَ ِ ّﻠ‬ ‫ﻋﻠ ِ ّﯿ ٍﺪ‬ ‫ﺻ ﻋﻠَ وﺳ ﻤ ْﻮا ِ ﻤﺎ‪ .‬ﺻ‬ ‫ُ‬
‫آﻣﻨ ْﻮا‬
‫آل‬ ‫ﷲ ْﯿ ﮫ ْ ﻢ‬ ‫ﻰ ِﺪَﻧﺎ ﻣﺤﻤ‬ ‫اﻟﻠﮭﻢ‬ ‫َﺗ ﻠ‬ ‫ﻠﱡ ْﯿﮫ ِّﻠ‬
‫ﺳ‬ ‫ّﻞ‬ ‫ْﯿ‬
‫وﺳ‬ ‫ْﻮا‬
‫ﺴ‬
‫أَ‬ ‫ض ﻋﻦ ﺨﻠ ء ِ‬ ‫ﻤ ِ ﺑ وا‬ ‫َا ْﻧ ِﺒﯿﺂ ِﺋﻚ ِ ﻠﻚ ِ ﺋ ﻜﺔ‬ ‫ٍﺪ‬ ‫ﺳ ِّﯿ ِﺪﻧﺎَ‬
‫ْ‬ ‫اﻟﻠّﮭﻢ‬ ‫ﻘَ ْﯿﻦ ر‬ ‫وﻋﻠَﻰ ورﺳ وﻣﻶ اْﻟ‬
‫اﻟ ﻔَﺎ اﻟﺮا ﺪ ِﺑﻰ‬ ‫ﻣﺤﻤ‬
‫ْﯾ‬ ‫ﺮ‬
‫ﺷ ﻦ‬

‫‪https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH‬‬ ‫‪9‬‬
‫‪1/31/24, 9:19 PM‬‬ ‫‪Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin‬‬

‫َﺑ ِﻘ ﱠﯿ ﺔ ﺼﺤ ِ ﺑ ْ ِ ﻌﻲ اﻟﺘﱠﺎ ْ ﻦ ْ ِ ﺑ ﺴﺎن اِﻟَﯨﯿ‬ ‫ِﻠ‬ ‫َﺑﻜﺮ وﻋﻤ وﻋ ﻤﺎ‬


‫ْﻮ ِ م‬ ‫ِﺑ ﯿ ﻟ ﻢ ِﺎﺣ‬ ‫واﻟﺘﺎ ﯿﻦ ﺑ‬
‫ﱠ‬ ‫وﻋﻦ اﻟ ﺎﺑَﺔ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﺮ ﺜْ ن‬
‫ﻌ‬ ‫ﻌ َ‬
‫وﺗ‬ ‫وﻋ‬
‫ﮭ‬ ‫ﺎ‬
‫ﮭ ْﻢ ِ ﺘ ﻚ َﯾﺎ ﺣﻢ ﺣﻤ ْﯿﻦ‬ ‫ض ﻣ‬ ‫اﻟ ِّﺪ ْﯾﻦ وا‬
‫أَر اﻟﺮا‬ ‫ﺮﺣ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻋﻨﺎ َﻌ‬ ‫ر‬
‫ﻤ‬

‫ﮭﻢ‬ ‫ﺣﯿ ْ ْ واْ َ ت‬ ‫اَﻟﻠ ﮭﻢ ِ ْ ِ ﻨ واْ ﻤﺆﻣَﻨ ت ِ ْ واْﻟ ﺴ ت‬


‫أَﻋﺰ‬ ‫ﺂء ﻨ ﻢ ﻻَ ﻮا اﻟﻠ‬ ‫ا ﻔ ﻠ ْﯿﻦ ﻟ ﺎ واْﻟﻤ ﻠ ﯿﻦ ﻤ ِﻠﻤﺎ َاﻻ‬
‫ﻣ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻤﺆﻣ‬ ‫ﺮ‬
‫ﻣ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻟ‬
‫ﮭ‬ ‫ﻏ‬
‫ﺼﺮ ﺼﺮ اﻟ‬ ‫ك ّﺣ ْ‬
‫َ‬ ‫اْﻹ ﺳ واْﻟ ِ ْ ِ ل ّ ﺸ واْﻟ ﺸﺮﻛ ْ ﺼﺮ‬
‫ِ ﺪ ّ ْﯾ ﻦ‬ ‫ﻣﻦ ﻧ‬ ‫اْﻟ ﻮ ِﺪﱠﯾﺔ ﻧ‬ ‫ﻋﺒﺎد‬
‫َ‬ ‫ﻼَم ﻤ ﻠ ﯿﻦ ذ اﻟ ﺮك ﻤ ْﯿﻦ ﻧ‬
‫و‬ ‫و‬ ‫ﺴ ﻤ و َأ‬
‫ا‬ ‫ا‬
‫ﻤ‬
‫ِ َإﻟﻰ اﻟ ِّﺪ ﻦ‪ .‬ﮭﻢ دﻓَ ﻋﱠﻨﺎ‬ ‫واﻋ ِ ِ‬ ‫واﺧﺬ ل ﺧ ل ِ ْ و د ﺮ ﻋ اﻟ ِّﺪ‬
‫َﯾ ْﻮ ﻚ ْﯾ م اﻟﻠ ا ﻊ‬ ‫ﻞ ﻠ ﺗ‬ ‫ﻣﻦ ﺬ اْﻟﻤ ﻠ ﯿﻦ ِّﻣ أ َﺪا ْﯾﻦ ء‬
‫ﻤ‬ ‫ﻤ‬
‫ﻛ‬ ‫ﺴ‬
‫ﺎ‬
‫ﻋﻦ ﺑَﻠ‬ ‫وﻣﺎ‬ ‫واْﻟ ﺤﻦ ظ ﻣ‬ ‫اْﻟ‬ ‫ِ زل واْ ﻤﺤ ْ‬ ‫وا‬ ‫اَْﻟﺒﻼَء َ َ‬
‫ﻮﺑﺎ‬
‫ِﺪﻧَﺎ‬ ‫َﺑﻄﻦ‬ ‫ﻤ ﻣﺎ ﮭﺮ ْﻨﮭﺎ‬ ‫ﺰﻻ ﻟ ﻦ ﻮ‬
‫ِْﻔﺘَﻨﺔ‬ ‫َ‬ ‫ﻟ‬ ‫ء واْﻟ‬
‫ء‬ ‫وﺳ‬
‫آ ِﺗﻨﺎَ ِﻓﻰ اﻟﺪﱡ َْﻧﯿﺎ ﺣﺴ ِ‬ ‫اَْﻟﻌﺎﻟَ ِﻤ ْﯿﻦ‪.‬‬ ‫ِ ﺋ اُْﻟﺒ ْ َ‬
‫ﻠﺪا ن ِ ْ ﻦ ﯾَﺎ‬ ‫ْ ﻧُﺪو ِﻧ ﺴﱠﯿﺎ ﺻ‬
‫رﺑﱠَﻨﺎ ﻨَﺔ ﻓﻰ‬ ‫ﺮ اْﻟﻤ ﻠ ﯿ ﻋﺂ ً‬
‫ﻣﺔ‬ ‫وﺳﺎ‬ ‫ْﯿ ﺧﺂ ﺔ‬
‫رب‬
‫و‬
‫ﺴﻤ‬
‫ﻤﻨﺎ ْ ﻦ ﻣﻦ‬ ‫وﺗ ﺣ َ‬
‫َ‬ ‫ب رﺑﱠَﻨ ظ اَ ُْﻧﻔ ﺴ وا ن ﻟَ ْﻢ ِ ﺮ‬ ‫ﺣﺴ ِ ﻋ‬ ‫اْﻵﺧﺮ‬
‫ﻟَﻨ ﻮَﻧ‬ ‫ﺗ ﻔ ﻟََﻨﺎ ﺮ‬ ‫ﻨَﺔ ﻗَﻨﺎ ﺬَا اﻟﻨﱠﺎر‪ .‬ﺎ ﻠ ﻤَﻨﺎ ﻨَﺎ إ‬
‫ﻜ‬ ‫و‬
‫ﻐ‬
‫ﺤﺸ‬ ‫ﺂ‬ ‫ﻋﻦ ء‬
‫‪https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH‬‬ ‫‪1‬‬
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

‫اْﻟﻔ‬ ‫ذي ﺮﺑﻰ ْ ﻨ‬ ‫و ِإ‬ ‫ﻟﻌﺪل واْﻹ ﺴﺎ‬


َ ْ‫ن ﷲَ ِ ﺑﺎ‬ ‫ﷲ‬
ِ ‫ﺨﺎﺳﺮ ﻋَﺒﺎَد‬ ‫اْﻟ‬
‫ﮭﻰ‬ ‫اْﻟﻘ‬ ‫ْﯾﺘﺂء‬ ‫ﺮَﻧﺎ ﺣ ن‬ ‫َﯾﺄْﻣ‬ ! .‫ْﯾﻦ‬
‫وﯾ‬
َ
ْ ‫ْ وهُ ﻋﻠ ِ ﮫ‬ ‫ﷲ ْاﻟﻌ ْ ﻢ ْ ﻢ‬
َ ‫واﻟ ﻐﻲ ﻈ ﻟََﻌﻠ ْ ﺗَﺬ ْ و وا ﻛﺮوا‬ ْ ‫واْﻟ ﻤ‬
‫واﺷﻜﺮ ﻰ ﻤ َﯾﺰد ﻢ‬ ‫ﯿ َﯾﺬ ﻛﺮﻛ‬ ‫ن ذ‬ ‫ﻢ‬ ‫َﯾﻌ ﻜ‬ ‫ْﻨﻜﺮ َﺒ‬
‫ﻌ‬ ‫ﻈ‬ ‫ﻛﺮ‬ ‫ْﻢ‬
‫ﻛ‬ ‫ﻜ‬
‫ﻛﺒﺮ‬
َ ‫ﷲ‬ ِ ‫وﻟَ ِﺬﻛ ﺮ‬
‫أ‬

Alif Budi Luhur

: Mahbib Khoiron
Editor: Mahbib Khoiron

Tags

Terpopuler

1 Hidupkan Warisan Negeri Bahari, GP Ansor Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut

2 Gus Mus: Urusan NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres

3 Ketua LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin Alami Kecelakaan di Tol Ngawi

4 Khutbah Iftitah Konbes NU 2024, KH Miftachul Akhyar Tekankan Pentingnya Tabayun

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 1
1/31/24, 9:19 PM Khutbah Jumat: Mari Berpartisipasi Aktif dalam Pemilihan Pemimpin

5 KH Afifuddin Muhajir Ungkap Keistimewaan Panggilan ‘Gus’ Dibanding Titel Lain

6 Pemilu 2024, Begini Tata Cara Mencoblos yang Benar di TPS

Terkini Lihat Semua

Syariah

Apakah Syahadat Termasuk Rukun Khutbah Jumat? Ini Penjelasan Ulama Mazhab Empat
Rab, 31 Januari 2024 | 20 00 WIB

Syariah

Membuka Aib Calon Pejabat Apakah Termasuk Ghibah?


Rab, 31 Januari 2024 | 19 00 WIB

Syariah

Cara agar Tobat dari Prostitusi Diterima


Rab, 31 Januari 2024 | 17 00 WIB

Syariah

Dua Jenis Debat yang Dilarang dalam Islam


Rab, 31 Januari 2024 | 16 00 WIB

Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Opat Permata Mulya dina Diri Manusia
Rab, 31 Januari 2024 | 15 00 WIB

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berpartisipasi-aktif-dalam-pemilihan-pemimpin-NbmvH 1

Anda mungkin juga menyukai