Anda di halaman 1dari 42

Zine special 3rd Anniversary of Indramayu campus boys

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 1


Dalam rangka menuju bertambahnya usia Indramayu campus
boys yang ke 3 tahun, maka kami dari civitas akademika tak
berhenti untuk terus menciptakan dan menuangkan ide – ide
kreatif.
Lewat tulisan ini, kami ingin sekedar berbagi cerita, kesenangan,
hingga keresahan yang ada dalam perjalanan kami selama 3
tahun.
Tentu kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas
terbitnya zine vol 2 kali ini.
Kami harap ide – ide kreatif tak berhenti disini saja sesuai
dengan tujuan Indramayu campus boys yakni sebagai rumah
yang nyaman untuk menuangkan minat dan bakat bagi para
penghuninya

ERSAMA DIBARISAN!

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 2


SPECIAL THANKS TO :
Farelian Firza Al Fatah
(PENULIS)

Aliet Ubaidillah
(NARASUMBER)

Roswanda hadi surya bahari


(NARASUMBER)

Adri Gilang Buana


(NARASUMBER)

ALL CREW
INDRAMAYU CAMPUS BOYS

@0932crew

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 3


OUR NAME CAN’T BE LOST!
Zine ini didedikasikan untuk kawan seperjuangan yang terus
berada digaris ini.

Ah rasanya baru kemarin, kita merayakan pertemuan yang


tanpa diduga akan terus berlanjut hingga kini. Saya ingat ketika
pertemuan pertama kali yang hangat, tanpa paksaan namun
penuh makna itu. Berawal dari sebuah mimpi akan
membangkitkan gairah Bobotoh mahasiswa yang selama ini
tidak mempunyai tempat untuk merayakan atau sekedar
bersulang, namun mimpi itu kini menjadi nyata, kita mempunyai
rumah yang senantiasa terbuka untuk siapa saja dan tanpa
memandang tingkatan kita di Kampus. Mengutip dari lagu dari
The Fish yang berbunyi “This is our way, This is our dream,
We'll never run, please God save our roots” seakan tersirat
bahwa rumah ini adalah rumah kita, senantiasa apapun
keadannya tetap menjadi rumah yang menyimpan banyak
mimpi. Oleh karena itu izinkan penulis untuk membagikan
sedikit memori tentang rumah ini.

Please God save our roots!

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 4


HOME IT’S HOME
Dirumah ini, siapapun boleh masuk dan ketika sudah masuk
dalam rumah ini, niscaya siapapun itu ia akan merasakan
kenyamanan yang mungkin tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Rumah ini didirikan atas dasar kekeluargaan, solidaritas, dan
tanpa memandang latar belakang. Bagi saya rumah ini tidak
akan mengenal mantan ataupun alumni, karena ketika sudah
menjadi penghuni maka setiap individu akan tetap diterima
apapun keadaannya.
"Siapapun yang datang akan dipeluk hangat, dan siapapun yang
pergi akan selalu teringat"

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 5


MANGO CITY
BLOOD PERSIB HEART

Berbicara tentang kota ini, Saya. Teringat sebuah kata


mungkin beberapa dari yang turun – temurun yakni
kami mempunyai makna “Mencintai Persib adalah
tersendiri, namun yang pasti warisan dari leluhur” justru
dari bumi wiralodra kami saya berbeda, mungkin saya
mempunyai darah dan hati adalah generasi pertama
yang sama yakni PERSIB dalam keluarga yang
Bandung. Mencintai Persib mencintai Persib, ya karena
dari Indramayu mempunyai Saya besar dilingkungan
arti tersendiri bagi Saya, yang tak begitu mencintai
hidup di kota yang Persib. Justru hal ini yang
sederhana, tak begitu kental menjadi istimewa bagi
dengan sepak bola, bahkan Saya, karena Saya
berbeda bahasa dengan mencintai Persib seperti
wilayah jawa barat lainnya. mencintai dalam pandangan
Kota ini tetap menjadi pertama, mungkin selain
spesial walau diiringi beryukur terlahir menjadi
problematika yang ada, ah seperti sekarang, Saya juga
apapun itu Saya kecil dan bersyukur menjadi Bobotoh
dibesarkan di kota ini maka di Indramayu
tetap memiliki tempat dihati

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 6


Menjadi Bobotoh di kota ini menjadi tantangan sendiri, selain
jarak yang menjadi pemisah semua dikorbankan untuk Persib,
seperti kata Alm. Ayi beutik “Jika menghitung untung dan rugi,
maka dukungan itu tak murni lagi” Ah mau apapun itu mencintai
Persib adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari. Manusia
mempunyai sifat yang ketika kita sudah cinta, maka apapun akan
dilakukan demi bertemu dengan sang pujaan. Mungkin itulah
yang menjadi prinsip bagi Bobotoh seperti saya yang jauh dari
Kota Bandung. Toh apapun itu menjadi Bobotoh adalah takdir
yang harus disyukuri

“ Aku akan kembali kepada cinta yang abadi “

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 7


PRE ICB

Pada zine pertama, Saya sempat menulis bagaimana rumah ini


berdiri, mungkin kali ini izinkan Saya kembali menulis sekedar
berbagi cerita bagaimana rumah ini terbentuk.
Ah Saya masih mengingat jelas bagaimana hangatnya malam
itu, pertemuan yang tak disangka bisa membuat sebuah rumah
yang nyaman utuk para penghuninya. Jujur saja pertemuan ini
tidak pernah

membahas akan pendirian sebuah wadah, pertemuan itu hanya


membahas seputar bagaimana membangkitkan gairah Bobotoh
khususnya di Indramayu yang sedikit menurun karena pandemi
Covid-19, hingga akhirnya sepakat bahwa kami mengadakan
nonton bareng Persija vs Persib di café 456. Tentu tujuannya
hanya ingin membangkitkan gairah dan silaturahmi antar
Bobotoh yang sudah lama tidak terjalin, tentu dengan dibantu

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 8


dari beberapa kawan Bobotoh yang sudah terlebih dahulu eksis.
Dari situ kami berpikir mengapa tidak membangun rumah saja?,
toh kita dari latar belakang yang sama yakni mahasiswa,
bukankah lebih mudah jika kita mempunyai rumah sendiri.
Tercetuslah ide membangun sebuah wadah untuk Bobotoh yang
berlatar belakang mahasiswa.

Lebih baik di sini


Rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita

Sepenggal lirik dari God akan terasa nyaman walau


Bless seperti apapun keadaanya. Semoga
menggambarkan kita saat saja akan terus terasa
itu. Ya apapun itu, nyaman untuk semua
percayalah rumah sendiri penghuninya

I’M FOREVER LOVE PERSIB & THIS FIRM

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 9


FROM COLLAGE TO THE TERRACE

Sebagai civitas akademika, tentu akan terus dituntut untuk


menjadi pribadi yang lebih terbuka dan melahirkan jiwa yang
kritis. Beriringan sebagai pribadi yang menyukai sepak bola
tentu kita butuh wadah untuk menyampaikan atau bertukar
aspirasi bahkan menemukan teman yang sejalan dan sepaham
tentang sepak bola. Mahasiswa dan sepak bola berjalan
beriringan dan mungkin tak bisa dipisahkan, banyak lahir dari
kalangan mahasiswa yang pecinta sepak bola dan menghasilkan
aktivis yang mampu berpikir kritis lewat sepak bola. Bagi saya
mahasiswa dan sepak bola tak bisa dipisahkan, inilah yang
mampu melahirkan Indramayu campus boys, saya sempat
bertanya kebeberapa kawan yang tergabung dalam keluarga ini,
tentang seberapa pentingnya komunitas supporter dikalangan
mahasiswa dan beberapa mengatakan bahwa komunitas
supporter dikalangan mahasiswa sangat dibutuhkan,
bagaimanapun mahasiswa bisa sebagai inisiator bahkan bisa
menjadi motor penggerak untuk menciptakan supporter yang
kritis, toh selama ini stigma supporter masih sangat jelek
dikalangan masyarakat, peran mahasiswa bisa sangat
dibutuhkan untuk merubah stigma tersebut dan mahasiswa bisa
menjadi kontrol bagi klub jika dirasa klub sangat melenceng dari
harapan supporter.

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 10


Mahasiswa memiliki kontrol terhadap
beberapa peran penting, manajemen klub yang
salah satunya sebagai agen mereka dukung atau
perubahan. Dalam konteks terhadap beberapa regulasi
ini, agen perubahan dalam liga yang dianggap
mengacu pada mahasiswa kurang realistis. Ketika
yang memiliki pengetahuan kontrol manajemen sudah
dan pemahaman yang melewati batas seperti kasus
memadai serta mampu beberapa kawan Bobotoh
mendorong perubahan di yang ditangkap dan
lingkungan sekitarnya. dikriminalisasi oleh
Dengan literatur yang manajemen, hal inilah yang
memadai, mahasiswa dapat mendorong Indramayu
menjadi penggerak campus boys dalam
semangat untuk beberapa program nya
memunculkan ide-ide membuat diskusi tanpa
perubahan di antara sesama kelas yang menyasar
pendukungnya. Mereka kalangan Bobotoh untuk
juga dapat menginisiasi saling bertukar pendapat
perubahan dalam dan aspirasi. Supporter
manajemen yang dianggap diharapkan mampu menjadi
tidak sejalan dengan nilai kontrol manajemen ketika
atau prinsip yang benar. supporter menjadi kontrol
Selain peran sebagai agen maka manajemen tidak akan
perubahan, mahasiswa juga mampu bergerak semena –
berperan sebagai kontrol mena.
sosial. Dalam konteks ini,
mahasiswa dapat berperan SAVE 5 KAWAN
sebagai pengawas atau BOBOTOH!

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 11


Pada akhirnya, pengimplementasian tri dharma perguruan tinggi
bisa diwujudkan dalam berkomunitas untuk mendukung tim
kebanggaan. Dari kampus untuk Persib!

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 12


BERSAMA, BERKAWAN,
BERLAWAN!

Jika bertanya tentang tujuan Indramayu campus boys, teringat


slogan atau jargon atau apalah itu dari kawan – kawan BSA
(Bandung supporter Alliance) “Bersama, berkawan, berlawan”
mungkin salah satu tujuannya ialah dari ketiga kata itu. Salah
satu poin pentingnya tak lain tak bukan ialah mendukung tim
kebanggaan yakni Persib bandung, dan poin penting lainnya
yakni berkawan. Sekilas menelaah lebih dalam organisasi ini
diisi oleh orang dari berbagai daerah asal, salah satunya dari
Indramayu yang menjadi tuan rumah atas ICB sendiri, dan kota
kota besar lainnya (bandung, Jabodetabek, Purwakarta, dll). ICB
juga bisa dikatakan sebagai rumah kepada orang - orang rantau
yang sedang melanjutkan pendidikan di kampus area
Indramayu. Mungkin saya sendiri lebih memojokan ICB ini
bertujuan sebagai tempat perkawanan.

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 13


Menjadi supporter sebuah klub sepak bola yang menanamkan
nilai-nilai sosial adalah hal yang sudah harus dimulai. Jika
berbicara mahasiswa terlintas banyak julukan dari mulai kontrol
sosial, agen of change, dan lain lain. Menurut saya semua orang
adalah kontrol sosial dan agen of change. Peran mahasiswa
dikalangan supporter ini bisa menjadikan Setiap isu yang
muncul dan menarik dibahas. Maka akan memantik ruang
diskusi dan berbagi ilmu
serta

informasi sebagaimana idealnya sesuai teori. banyak contohnya


seperti tragedi Kanjuruhan, tiket match yang naik, manajemen
yang tutup mata, hingga kriminalisasi 5 Bobotoh, dll.

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 14


INDRAMAYU CAMPUS BOYS 15
CINTA YANG ABADI

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,


dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang
menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada
hujan yang menjadikannya tiada.

Penggalan puisi dari Pak Sapardi yang berjudul “Aku ingin”


mungkin sedikit menggambarkan bagaimana cinta yang satu ini
mengajarkan bagaimana jatuh cinta dengan sederhana, ya
mencintai Persib adalah salah satu bentuk cinta yang sederhana
menurut saya. Kita tidak harus dituntut bermacam – macam,
cukup dengan sederhana yang tidak bisa diartikan untuk
mencintai Persib. Toh cinta yang ini akan menjadi abadi didalam
hati saya, seperti orang – orang terdahulu yang menurunkan rasa
cinta kepada anak cucunya.

“ Mencintai Persib adalah bagian dari budaya ”

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 16


CAMPUS BOYS NEVER DIE!

Berkomunitas memang sama halnya dengan roda yang berputar,


toh ada saatnya rasa lelah atau hanya ingin sekedar beristirahat
dari hiruk pikuk berkomunitas, wajar memang apalagi bagi
seorang mahasiswa, ada kalanya memang
butuh

waktu sejenak untuk


menyelesaikan tugas, skripsi, ataupun hal lainnya

“ Pasang surut gairah berkomunitas adalah batas yang


wajar, eratkan kembali rangkulan itu ”

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 17


Berbicara penurunan gairah,
mungkin teman – teman di
ICB pernah merasakan
puncaknya itu ketika ICB
memutuskan vakum selama 1
tahun. Ah ketiika mengingat
momen itu rasanya sedikit
sesak, dimana ketika selama 1
tahun penuh kami
memutuskan untuk vakum
berkomunitas. Ada banyak
hal sehingga kami
memutuskan vakum, dimulai
dari tragedi kanjuruhan,
perayaan ulang tahun yang
menurut kami gagal, hingga
kesalah pahaman antar
anggota. Aneh memang tapi
inilah roda kehidupan dalam
berkomunitas, dimana kami harus selalu menurunkan ego dan
mementingkan keputusan Bersama. Saya ingat ketika momen
dimana kami tengah berkumpul sebelum “lebaran”, lebaran
menurut kami Bobotoh adalah pertandingan melawan Persija
Jakarta, bukan karena adu gengsi semata, kami menganggap
laga melawan Persija ialah momen dimana seluruh Bobotoh
berkumpul di rumah, ya situasi ini seperti lebaran. Ketika malam
itu kami tengah berkumpul di sekre dan tengah asik berbincang
sembari menunggu pagi untuk siap bergegas berangkat ke
Bandung. Bak disambar petir tengah malam, ketika salah satu
kawan kami membuka twitter terdengar kabar bahwa tengah

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 18


terjadi tragedi yang mengerikan di Malang. Ah rasa
kemanusiaan kami tergugah dimana sodara – sodara kami yang
berada di Malang seharusnya menikmati sepak bola justru
dilempari gas air mata oleh pihak aparat, tragedi yang
seharusnya tidak pernah terjadi. Kami seperti kehilangan arah,
tak lagi bernafsu untuk menyambut hari esok,
membayangkannya saja tak cukup kuat untuk kami, bagaimana
sodara – sodara kami yang merayakan itu?. Ah seharusnya
aparat melindungi dan mengayomi rakyatnya, bukan seperti ini.
Setelah mendengar kabar tersebut kami sedikit terdiam dan
tanpa aba – aba kami memutuskan untuk vakum sementara dari
sepak bola lokal. Memang dengan vakumnya kami tidak akan
berdampak pada apapun, tapi menurut kami sepak bola
seharusnya dinikmati

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 19


Tentu apapun alasan aparat menembakkan tear gas sangat
dikutuk, bahkan dalam peraturan FIFA dilarang penggunaan
tear gas di área stadion. Ah berbicara mengenai aparat tidak
akan ada habisnya, toh seharusnya mereka mengayomi bukan
malah berbuat arogan

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 20


INDRAMAYU CAMPUS BOYS 21
Satu bulan setelah tragedi bertujuan untuk
kanjuruhan, tibalah dibulan mengeratkan kembali antar
november, bulan yang kawan justru keadaan
spesial bagi Indramayu semakin meruncing,
campus boys. Pada saat ini permasalahan ini dibiarkan
kami genap berusia satu berlarut – larut. ketika
tahun, dibawah rundungan setelah merayakan
duka kami ingin merayakan anniversary 1 tahun banyak
kecil – kecilan atas lahirnya kekecewaan yang hadir.
komunitas ini. Saya ingat Problem – problem yang
ketika ide untuk merayakan memuncak ketika saling
satu tahun tercetus berkat salah paham satu sama lain
obrolan tengah malam, dan menurut kami dalam
terlintas timbul rasa ingin acara 1 tahun tersebut gagal.
kembali berkumpul sembari Ya kekecewaan yang begitu
ada beberapa kawan yang mendalam membuat kami
ingin bergabung, kami memutuskan vakum selama
sepakat untuk mengadakan 1 tahun. Kesalahpahaman
camping di pantai tirta ayu yang begitu dibiarkan
balongan. Dengan persiapan berlarut – larut justru
yang sangat mepet dan menjadikan kami tetap
kurangnya kordinasi kami belajar, meskipun saat itu
menganggap acara ini gagal kami terkesan berjalan
total, ah rasanya sedikit sendiri – sendiri.
geram ketika itu terjadi
kesalahpahaman dari kami.
Acara yang awalnya

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 22


GRASSROOT MOVEMENT

Sebuah sikap tanpa kepercayaan merupakan sebuah omong


kosong dan begitupun sebaliknya,kepercayaan tanpa sikap sama
saja kekosongan belaka. Kami 0932 CREW atau yang biasa
disapa dengan Indramayu campus boys hanya melakukan
beberapa pergerakan kecil saja yang memang pada dasarnya
kami merupakan sedikit kumpulan mahasiswa yang gila akan
Persib Bandung oleh karena nya kami bergerak melalui
pergerakan kecil saja dan pada dasarnya pohon yang tinggi
menjulang memiliki akar yang kuat sehingga pada akhirnya
kami mempercayai bahwa Grassroots movement ini bisa
sebagai landasan kami untuk mencintai club kebanggan kita.

“Adde parvum parvo, magnus acervus erit ”

begitu kira kira pepatah latin kuno mengatakan yang artinya


kurang lebih adalah “sedikit demi sedikit akan menjadi bukit”
Kami mempercayai bahwa pergerakan akar rumput ini sangat
menguatkan kecintaan kita oleh karenanya kami mengadakan

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 23


beberapa grassroots movement di kabupaten kecil tempat kita
berada ini.

Setelah satu tahun penuh kami memutuskan vakum, kami


tergerak untuk sekedar bereuni kembali pada nonton bareng
Persib vs Persis solo di café dekat tridaya, sembari meluruskan
kembali kesalahpahaman serta problem selama satu tahun
kebelakang

Kami lanjutkan dengan obrolan mengarah kepada sebuah


grassroot movement. Setelah vakum cukup lama dan menurunya
gairah Bobotoh di Indramayu karena efek aksi boikot ke stadion,

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 24


kami ingin membangkitkan kembali gairah ditengah aksi boikot
tetap berjalan.
Setelah obrolan tersebut, kami berkumpul kembali di Jl. Let
Jend. Suprapto di Kepandean. Berkumpul sembari berbincang
mengenai acara yang bisa menyatukan dan membangkitkan
semangat Bobotoh disaat aksi boikot tetap berjalan sembari
membahas pola penerimaan anggota baru karena kami sadar,
disetiap organisasi pasti ada masa nya dan kuncinya adalah
regenerasi, ya apapun itu kepentingan kami mendukung dan
membesarkan nama Persib lah yang menjadi motor pergerakan
kami.

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 25


Beberapa movement kami canangkan seperti Campus boys
collectif, Diskusi tanpa kelas, hingga Tour de campus. Ah
semata – mata demi Persib, toh tujuan utamannya ialah
menambah perkawanan serta mengeratkan kembali lingkaran
bobotoh di Indramayu.

“ Our name can be lose, but our pride still alive ”

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 26


CAMPUS BOYS COLLECTIF

“ Kolektif rendah dalam definisi, tinggi dalam partisipasi “

Itulah mungkin yang bisa saya katakana apa itu kolektif, toh
definisi kolektif itu luas. Setelah beberapa saat akan pertemuan
itu, kami kembali bertemu ditempat yang sama guna membahas
lebih dalam acara ini. Saya ingat maksud tujuan acara ini adalah
utamanya ialah silaturahmi antar bobotoh di Indramayu, jujur
saja terselenggaranya acara ini tak lepas dari berbagai acara yang
pernah terselenggara seperti Cirebon relive together, Bandung
extra times, dan lainnya. Merekalah inspirasi bagi kami guna
mengadakan acara yang sama toh esensinya sama yakni
silaturahmi antar Bobotoh. Kami ingin membuat wadah yang
tidak hanya berhenti disatu acara. Kami belajar dan menggodok
acara tersebut. Berlatar belakang mahasiswa tentu tidak asing
atas penyelenggaraan acara. Setelah hari itu kami berkumpul
kembali sembari menggodok dan mematangkan konsep acara,
dengan semakin menipisnya waktu yang kami punya kami
maksimalkan hingga kami setuju bahwa pemilihan tanggal 16
september 2023 bertepatan dengan laga melawan persikabo.
Dengan persiapan dan waktu yang ssangat mepet, kami hanya
punya waktu 1 minggu dari pertama kali kami merencanakan
acara ini. Ya awalnya pesimis atas terselenggaranya acara ini
namun kami saling bahu membahu dengan kolektif dari semua
anggota yang ada, kami mencari tempat yang cocok untuk acara
tersebut dan band yang bersedia. Pencetakan tiket, alat, hingga
tempat kami selesaikan dalam satu malam, lalu kontak band

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 27


bersedia hingga tersebut, kami berusaha
mengundang guest star yang bernegosiasi dan
menurut kami sangat memperjuangkan acara
terkenal di Indramayu. tersebut dengan menimbang
Petaka datang
ketika H-1 Kami
dipanggil

pihak kepolisian, dengan tiket yang telah terjual


materi, tenaga, hingga habis. Negosiasi dimulai
pikiran yang kami curahkan pukul 2 siang hingga
selama satu minggu non berakhir pukul 7 malam di
stop seakan – akan mako polres indramayu,
tersambar petir disiang kami dipersilahkan
bolong. Terjadi melanjutkan acara tersebut
misskomunikasi antara dengan catatan yang
kami dengan pihak diberikan pihak kepolisian.
kepolisian. H-1 kami Tanpa istirahat kami
dianjurkan untuk berkumpul semua di CPO
membatalkan kegiatan Sport café tempat

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 28


diselenggarakannya acara sembari membantu proses loading
dari pihak vendor dan melayani penukaran tiket. Pagi tiba, kami
hanya punya waktu beberapa jam untuk mempersiapkan semua,
dibuka dengan brifing kami memulai
acara hari itu dengan baik hingga acara selesai kami bersyukur
terselenggara dengan aman dan baik. Harapan kami campus
boys collectif tidak hanya berhenti di vol 1

“ DARI KITA, UNTUK KITA ”

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 29


DISKUSI TANPA KELAS

Belum lama ini kami menangadakan diskusi tanpa


kelas,mungkin beberapa pembaca disini bertanya tanya apa
maksud tanpa kelas ini? Diskusi tanpa kelas disini berarti kami
mengadakan diskusi seluas lasnya terhadap siapapun yang
ingin mengikuti diskusi ini. Kami tidak peduli dengan
darimana kalian berasal dan apa tribun kalian ketika
mendukung klub kebanggaan atau apa culture mana yang
kalian kiblat kan atau apapun itu persetan dengan semua kelas
dan sekat tersebut. Belum lama ini ada diskusi yang kami
adakan yang mana kami berbicara tentang banyak hal beberapa
diantaranya adalah isu kemanusiaan,akulturasi gaya
mendukung klub kebanggaan. Didalam diskusi tersebut
tentunya dua arah kami membebaskan siapapun yang terlibat
disana untuk menuangkan ide dan pikiran nya diforum diskusi
tersebut.
Tentunya diskusi ini tidak akan kami adakan sekali atau dua
kali saja. kami akan mengadakan ini terus menerus hingga
suara suara kecil dari akar rumput tersebut bisa menjadi pohon
yang menjulang tinggi kuat diterpa angin kencang sekalipun.
Kami juga tidak hanya menunggu dari anggota kami saja

untuk memulai diskusi ini,jika para pembaca ingin melakukan


diskusi bersama kami tentang apapun itu kami sangat terbuka
lebar.

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 30


TOUR DE CAMPUS

Menurut saya, regenerasi ditiap komunitas ialah salah satu rantai


yang tak bisa dipisahkan, setiap masa ada orangnya dan setiap
orang ada masa nya. Saya ingat ketika ide ini pertama kali
dicetuskan, dimana kami sangat ingin terbuka bagi kawan –
kawan mahasiswa khususnya yang ada di Indramayu, memang
selama vakum kami memutuskan untuk menutup diri. Hingga
akhirnya sadar bahwa kami butuh regenerasi guna melanjutkan
tongkat komunitas. Guna menyasar mahasiswa – mahasiswa
kami membuat gebrakan yakni acara yang diselenggarakan di
kampus – kampus, istilah lainnya kami ingin jemput bola dan
mengkampanyekan komunitas ini. Isi dari acara ini bisa diisi
dengan diskusi tanpa kelas, nobar, hingga sing a long. Syukurlah
acara ini terselenggara hingga kini

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 31


MENGASAH MIMPI

Sudah hampir 1 dekade kami tidak menyaksikan tim


kebanggaan merengkuh gelar juara, tim sebesar Persib harus
berpuasa selama ini, toh patokan dari tiap klub sepak bola adalah
menjadi yang terbaik, dalam kurun waktu 1 dekade kebelakang
ah rasanya seperti naik – turun, bahkan gelar terakhir yang
diantar ke kota Bandung ialah 10 tahun yang lalu, 10 tahun yang
lalu bahkan saya masih duduk di kelas 6 sekolah dasar, sungguh
dahaga ini semakin haus, saya sendiri sangat rindu melihat
Persib kembali merengkuh gelar juara

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 32


PENUTUP

Sejujurnya untuk menceritakan lebih dalam tentang harapan dan


perjalanan firm ini tidak cukup hanya sampai disini. Namun
apapun itu harapan dan doa yang slalu dipancarkan tiap – tiap
anggota keluarga semoga tercapai, tak lupa juga zine ini
didedikasikan untuk alm. Taufan devi ranchman yang telah
mendahului kita semua. Saya hanya mahasiswa jurusan Teknik
semester 6 yang tak pandai membuat tulisan, namun berkat
dorongan dan bantuan kawan – kawan zine ini dapat diterbitkan,
tak bisa saya sebutkan satu – satu namun nama itu ada dalam
satu keluarga yakni Indramayu campus boys.

“ CAMPUS BOYS! NEVER DIE “

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 33


CAMPUS BOYS MENURUT
MEREKA?

Sebagai penutup, saya merangkum beberapa Jawaban tentang


apa makna firm ini bagi mereka

 Menurut saya, icb tidak hanya sekedar komunitas belaka,


melainkan icb juga layaknya rumah pulang bagi seluruh
mahasiswa indramayu yg mempunyai kecintaan yang
sama kepada tim sepak bola yaitu persib bandung, persib
bandung yang mempersatukan kita, mempertemukan
kita hingga terbentuk lah komunitas selayaknya rumah
bagi seluruh mahasiswa indramayu yang mencintai
PERSIB BANDUNG!
 Firm madep, walaupun firm kecil sampai sekarang bisa
berkembang dan dikenal oleh dunia luar

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 34


 Hallo lads, semoga kabar baik menyertai kalian. yang
pertama selamat bertahan sampai sejauh ini, tetap pada
ideologi, tetap benci polisi. sejak tahun 2022 sejak
pertama kali kita meet sempat tidak diluar eksepektasi
akan pertemuan itu, banyak hal diluar dugaan. tapi ahs
udahlah lupain, toh bagian dari proses juga. seiiring
berjalannya waktu menemui irama yang sejalur.
pertemuan kedua dengan mengikuti gigs dari teman
teman cirebon yang pertemuan hangat sekali. dan buat
bebeerapa tahun kbelakang menjadi tahun terbaik
dengan diadakannya nobar dan mini gigs. eh anying
jadi curhat. intinya kalian terbaik lopyu kalian

Dan sejujurnya masih banyak lagi, ya saya merasa bersyukur


karna firm ini tetap dijadikan rumah oleh semua kalangan

INDRAMAYU CAMPUS BOYS 35


INDRAMAYU CAMPUS BOYS 36
INDRAMAYU CAMPUS BOYS 37
INDRAMAYU CAMPUS BOYS 38
INDRAMAYU CAMPUS BOYS 39
INDRAMAYU CAMPUS BOYS 40
.

Anda mungkin juga menyukai