Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MEKANIKA TANAH

“IDENTIFIKASI TANAH SEBAGAI DASAR BANGUNAN DAN


BAHAN BANGUNAN”

Nama: Luluk Fatimaturahma


Kelas : 1TKJJBA1
NIM : 2231330019

POLITEKNIK NEGERI MALANG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
1. Identitas proyek

Nama proyek : Bukit Cinta Residence


Alamat :Jalan Raya Lawangan Daya kel. Lawangan Daya
Kec.Pamekasan
Pengelola : PT.BUKIT CINTA PAMEKASAN
Pemilik : Achmad Syafii
2. Tanah Sebagai Dasar Bangunan

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa proyek perumahan tersebut
menggunakan dua macam jenis tanah untuk bahan dasar bangunan atau yang
biasa disebut pondasi. Yaitu tanah lempung dan tanah lempung berpasir.
Lempung sendiri termasuk dalam sifat tanah kohesif, yaitu tanah yang
mempunyai sifat lekatan antara butiran – butirannya. Jenis tanah kohesif,
memang sangat cocok digunakan sebagai dasar bangunan.

Tetapi, untuk lempung sendiri masih memiliki kekurangan yang cukup sulit
diolah menjadi dasar bangunan atau pondasi. Karena Jenis tanah lempung atau
tanah hitam mempunyai nilai kembang susut yang cukup besar. Pada musim
penghujan, tanah lempung akan mengembang cukup besar, dan pada musim
kemarau/kering tanah lempung akan menyusut yang cukup besar pula.
Sehingga dapat dikatakan mempunyai pergerakan yang besar. Kestabilannya
dalam mendukung bangunan di atasnya menjadi jauh berkurang. Apalagi bila
pergerakan dan penurunan bangunan ini mempunyai tidak merata pada seluruh
bangunan dan pondasi, maka akan berakibat pada timbulnya retakan-retakan
dan patahan

Tanah lempung mempunyai sifat yang khas yaitu kohesifitas tinggi, dalam
keadaan kering bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis,,
mengembang dan menyusut dengan cepat. Oleh karenanya kestabilannya
volumenya kecil karena pengaruh air.
Lempung termasuk dalam tanah anorganik. Yaitu tanah yang terbentuk dari
pelapukan batuan, baik terbentuk secara kimiawi ataupun fisik. Selain itu, tanah ini
juga memiliki ciri-ciri khusus yang dapat kita lihat melalui warnanya. Warna-warna
tersebut meliputi hitam pekat, kecokelatan, merah bata, kuning, atau putih.
3. Tanah Sebagai Bahan Bangunan

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa proyek perumahan


tersebut menggunakn tanah jenis pasir untuk bahan bangunan perumahan.
Pasir adalah jenis butiran tanah yang kasar hasil pelapukan batuan beku dan
sedimen, serta tidak berstruktur. Pasir terdiri dari partikel batuan dan
mineral yang terpecah halus.Pasir adalah bahan bangunan yang banyak
dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam
bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran beton.
Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat kita jumpai seperti:
1. Penggunaan sebagai urugan, misalanya pasir urug bawah pondasi, pasir
urug bawah lantai, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan lain
lain.
2. Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan
untuk lantai kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata,
spesi untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk
pemasangan batu alam , plesteran dinding dan lain lain.
3. Penggunaan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun
tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang,
sloof, lantai, kolom , plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.
Disamping itu masih banyak penggunaan pasir dalam bahan
bangunan yang dipergunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan
material cetak seperti pembuatan paving block, kansteen, batako dan lain
lain.
Pasir sendiri termasuk dalam sifat tanah non kohesif. Tanah Non Kohesif
adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-
butirannya atau hampir tidak mengandung lempung. Sama seperti lempung,pasir
termasuk dalam tanah anorganik. Yaitu tanah yang terbentuk dari pelapukan
batuan, baik terbentuk secara kimiawi ataupun fisik. Selain itu, tanah ini juga
memiliki ciri-ciri khusus yang dapat kita lihat melalui warnanya. Warna-warna
tersebut meliputi hitam pekat, kecokelatan, merah bata, kuning, atau putih.

Anda mungkin juga menyukai