Bangunan bagian bawah merupakan suatu bagian pada bangunan yang terletak di
bawah permukaan tanah Jadi, jika selama ini Anda mengira lanta merupakan bangunan paling
bawah anggapan Anda ternyata salah Di bawah lantai masih ada bagian dari bangunan yang
paling mendukung kokoh atau tidaknya suatu bangunan Bagian bawah bangunan terdiri atas
fondasi dan balok sloof.
Bagian paling bawah dan bangunan disebut dengan pondasi Pondasi inilah yang
merupakan bagian dan bangunan yang langsung berhubungan dengan tanah yang keras Balok
sloof berupa balok yang mendatar dan bertumpu pada pondasi staal bugian atas. Kekuatan dari
dua bagian bawah bangunan tersebut bergantung dar pemilihan buhan-bahan atau material
bangunan Dalam suatu bangunan material-material yang dipakai untuk membuat suatu struktur
bangunan itu sangatlah penting Kualitas material atau bahan bangunan dapat menentukan usta
dari sebuah bangunan. Jika Anda salah dalam mencampur bahan-bahan yang akan digunakan
sudah dipastikan bulwa bangunan yang Anda bangun tidak akan bertahan lama. Scbaliknya bila
Anda membuat sebuah bangunan dengan komposisi bahan yang cocok dan akurat sudah dapat
dipastikan usia dan bangunan akan bertahan lama.
1. Bahan-Bahan Fondasi
Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang bahan baku untuk membuat pondasi, ada yang
perlu anda ketahui bahwa adalah struktur pondasi ini memiliki banyak jenis-jenisnya
Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan pada berbagai jenis pondasi.
a. Pondasi Umpak
Jenis pondasi umpak ini, belum banyak yang mendengar atau mengenalnya.
Fondasi ini banyak digunakan pada bangunan-bangun zaman dahulu dan seining
perkembangan zaman fondasi jenis ini mulai ditinggalkan Bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembuatan pondasi umpak sebagai berikut.
Batu belah berasal dan batu bulat yang berukuran besar kemu dian dipecah
menjadi bongkahan-bongkahan kecil. Jenis batu belah ini, umumnya berwarna
kehitaman, coklat keputihan tergantung daerah bukit atau gunung asalnya Batu
belah kebanyakan berada di daerah perbukitan dan gunung aktif Namun, tidak
memung. kinkan terdapat pada aliran sungai yang perlu masih butuh bantuan alat
berat untuk mengangkut batu besar ini.
Batu belah sangat baik untuk pondasi menerus dan pondasi umpak (tua)
karena batu ini biasanya berasal dari letusan batu yan ikut keluar dari perut bumi
ketika terjadinya letusan gunung Selam itu, keuntungan lain penggunaan batu
belah sebagai bahan fondan bangunan bisa mengikuti lebar yang diinginkan
secara rap sehingga porsi beban yang akan diterapkan pada pondasi lebih
maksimal .
2. Semen
3. Pasir
Pondasi batu kali ini paling sering digunakan dalam konstruksi bangunan gedung
baik di kota atau di desa.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan pondasi batu kali dijabarkan sebagai
berikut
1. Batu Kali
Batu kali termasuk dalam jenis batu bulat yang mudah ditemui hampir di
seluruh pelosok Indonesia. Biasanya batu bulat menjadi primadona pilihan dalam
pembuatan pondasi bangunan, khususnya batu kali Batu kali umumnya berukuran
tidak terlalu besar, yakni berdiameter berkisar 25 cm.
Gambar 2.5 batu kali
2. Semen
3. Pasir
4. Batu Cadas
Kayu dan papan dibutuhkan dalam kegiatan pekerjaan pondasi sebagai alat
bantu dalam pengukuran dan panyipatan
Jenis pondasi ini juga banyak digunakan pada konstruksi bangunan gedung-
gedung di Indonesia.
1. Semen
2. Pasir
3. Split/Kerikil
4. Besi Behel
Sloof merupakan jenis konstruksi beton bertulang yang biasanya dibuat pada
bangunan rumah atau gedung, posisi sloof terdapat pada lantai satu atau lantai dasar Inilah
sebabnya kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah berdiri tegak. Walaupun
bentuknya tidak terlihat, tetapi fungsinya sangat dibutuhkan dalam suatu bangunan Sloof
juga berfungsi untuk memikul beban dinding sehingga dinding tersebut berdiri pada beton
yang kuat dan tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding
rumah menjadi retak atau pecah.
Gambar 2.8 Pemasangan kerangka besi untuk sloof
Pekerjaan membuat sloof merupakan proses pengecoran kerangka besi sloof di atas
pondasi dengan adukan beton 1:2:3, di dalam cetakan papan cor yang sudah disetting atau
dibentuk. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat kita identifikasi bahan-bahan
bangunan yang dibutuhkan dalam pekerjaan sloof dijabarkan sebagai berikut.
a. Kerangka besi sloof yang sudah dianyam sesuai dengan ukuran dan volume pekerjaan
b. Papan cor untuk mencetak adonan.
c. Benang nilon untuk mall as pondasi dan kelurusan pemasangan papan cor sloof
d. Paku papan untuk melekatkan papan cor.
e. Bahan atau material adukan beton meliputi semen, pasir, batu split/kerikil, dan air