Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk yang membutuhkan bantuan dari orang lain dalam mewujudkan kesejahteraan
dan ketentraman. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhkluk sosial. Dalam mewujudkan
kesejahteraan, setiap orang harus memiliki dan mengaktualisasikan akhlak/sikap terpuji supaya tidak
terjadi kesalahpahaman yang berujung pada perpecahan. Akhlak terpuji harus diwujudkan dalam cara
berbicara dan bertindak dengan mematuhi peraturan yang ada.
Akhlak terpuji adalah perbuatan yang apabila kita melaksanakannya mendatangkan kebaikan baik bagi
pribadi maupun bagi orang lain. Sedangkan akhlak tercela adalah perbuatan yang apabila kita
melaksanakannya tidak akan mendatangkan kebaikan dan hanya akan mendatangkan keburukan dan
kehancuran.
Ukuran akhlak itu baik atau buruk adalah motif yang mendasari perbuatan dan tindakan dan adanya
petunjuk yang mengatakan itu baik berdasarkan firman Allah dan sabda Rasul saw. Jadi pemahaman
akhlak adalah seseorang yang mengerti benar tentang segala sesuatu tindakannya hanya mengharap ridha
Allah SWT.
Akhlak merupakan masalah yang sangat penting dalam islam. Seseorang dapat dikatakan berakhlak
ketika dia menerapakan nilai-nilai islam dalam aktifitas hidupnya. Jika aktifitas itu terus dilakukan
berulang-ulang dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik. Akhlak
merupakan perpaduan antara hati, pikiran, perasaan, kebiasaan yang membentuk satu kesatuan tindakan
dalam kehidupan. Sehingga bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang jelek dan mana
yang cantik dan hal ini timbul dari fitrahnya sebagai manusia. Hati nurani manusia selalu mendambakan
dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt.
Contoh akhlak terpuji yang sudah seharusnya kita terapkan di kehidupan sehari-hari antara lain seperti
semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, kreatif dan
inovatif. Untuk lebih jelasnya berkaitan dengan akhlak tersebut akan dibahas di bagian pembahasan
dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja pengertian dari sikap semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif,
dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif?
2. Bagaimana penerapan sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa saja manfaat sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 TUJUAN

1. Menjelaskan ragam bentuk sikap terpuji seperti sikap semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja
keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif.
2. Mengetahui manfaat sikap semangat berlomba dalam kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis
dan optimis, serta kreatif dan inovatif.
3. Mampu mengamalkan dan meneladani sikap terpuji yang berkaitan dengan sikap semangat berlomba
dalam kebaikan, bekerja keras dan kolaboratif, dinamis dan optimis, serta kreatif dan inovatif.

BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak
Akhlak menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa arab (‫ )اخالق‬jamak dari kata ‫ خلق‬yang berarti tingkah
laku, perangai atau tabiat.
Sedangkan menurut istilah akhlak didefenisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1. Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan kegiatan-kegiatan
dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
2. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlah adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan (sebelumnya).
ilmu akhlak ialah ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laku manusia kemudian memberi
hukum/nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan norma-norma akhlak dan tata
susila. Berdasarkan pentingnya akhlak yang baik, kita dapat mewujudkan sikap terpuji seperti perilaku
sikap bekerja keras, kolaboratif, fastabiqul khairaat, optimis, dinamis, kreatif, dan inovatif

A. Bekerja Keras
Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan. Di antara alasan pentingnya bekerja keras adalah
hal-hal sebagai berikut. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai
akal, rasa, dan karsa sehingga harus menjaga harkat dan martabat dirinya.
Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur’an dijelaskan
bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras selalu melakukan
perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya. Meskipun hasilnya tidak dapat ia petik langsung, tetap
dapat dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya. Dengan berbagai keutamaan dari kerja keras,
menunjukkan sifat ini sangat penting untuk dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja
keras kita akan dapat memperoleh kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Bekerja Keras dalam Keseharian :
Sikap kerja keras harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya dengan menjalankan sesuatu
secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak mudah menyerah. Bekerja keras harus dilakukan,
meskipun memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras dapat dilakukan dalam
berbagai lingkungan, misalnya keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Bekerja keras dalam lingkungan
keluarga dapat dilakukan dengan cara berikut :

 Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.


 Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.
 Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara.
 Bekerja dengan sungguh-sungguh di rumah untuk membantu orang tua.
 Memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
 Tidak membuang waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna.
 Membelanjakan uang dengan hati-hati dan gemar menabung.
 Berhemat dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan energi, seperti listrik, gas, bahan bakar
minyak, dan air.

B. Kolaboratif
Definisi Kolaborasi merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang
bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai
hasil positif bagi khalayak yang mereka layani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk
mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab
untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program untuk mencapai
tujuan bersama. Anggota kolaborasi harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan
tujuan
Tujuan Kolaborasi
Tujuan dari kolaborasi adalah untuk membawa individu, lembaga, organisasi, dan masyarakat itu
sendiri bersama-sama dalam suasana mendukung secara sistematis memecahkan masalah yang ada dan
muncul yang tidak bisa dengan mudah diselesaikan oleh satu kelompok saja. Kolaborasi harus fokus pada
peningkatan, komunikasi kapasitas dan efisiensi sekaligus meningkatkan hasil.

Manfaat kolaborasi
Manfaat kolaborasi mungkin langsung atau jangka panjang, langsung atau tidak langsung. Penting
untuk dicatat bahwa beberapa anggota kolaborasi mungkin akan mendapat keuntungan lebih dari yang
lain. Manfaat meliputi:

 Peningkatan pengiriman pemrograman;


 Peluang bagi pengembangan profesional;
 Peningkatan komunikasi dan informasi yang disempurnakan;
 Peningkatan penggunaan program dan sumber daya yang tersedia dalam komunitas;
 Penghapusan duplikasi;
 Datang dalam berbagai bentuk, ukuran dan durasi yang bervariasi – satu ukuran tidak cocok
untuk semua
 Peningkatan ketersediaan sumber daya, dan
 Peningkatan citra publik.
 Permasalahan sarana dan mentalitas;
 Kurangnya staf atau waktu untuk berpartisipasi dalam kolaborasi;
 Benturan dengan fokus dan prioritas organisasi antara kolaborasi dan anggotanya;
 Ketidakpercayaan dari organisasi lain;
 Memperlambat pengambilan keputusan;
 Terbatasnya sumber daya atau kurangnya keinginan untuk berbagi sumber daya yang ada;
 Posisi pernyataan yang tidak sesuai dengan kebijakan dari anggota koalisi individu;
 Penarikan dukungan sebagai akibat dari tekanan luar dari individu atau kelompok;
 Penurunan tingkat kerjasama antar kolaborator selama krisis.

C. Fastabiqul Khairat
Fastabiqul khairat adalah sebuah ajakan yang artinya `berlomba-lombalah berbuat kebajikan`
Kalimat Fastabiqul Khairat bs kamu temukan di dlm QS. Al Baqaroh: 148 n Al Maa`idah: 48
Kebaikan yang dimaksud pasti kebaikan yang sesuai dengan perintah Allah, banyak contoh dari
berfastabiqul khairat, menolong sesama, guru bisa menjadi teladan yang baik bagi siswanya, penjual bisa
berdagang dengan jujur, pemerintah bisa jujur adil dan bijaksana dan banyak lagi. Maka berlomba-
lombalah kalian dalam berbuat kebaikan.

Tafsir al Qurtuby (6/153)


‫ وذلك ال اختالف فيه في‬، ‫ سارعوا إلى الطاعات ; وهذا يدل على أن تقديم الواجبات أفضل من تأخيرها‬: ‫ فاستبقوا الخيرات أي‬: ‫قوله تعالى‬
‫ل على‬oo‫ه دلي‬oo‫ وفي‬، ‫ا‬oo‫ه إلكي‬oo‫ وعموم اآلية دليل عليه ; قال‬، ‫العبادات كلها إال في الصالة في أول الوقت ; فإن أبا حنيفة يرى أن األولى تأخيرها‬
‫ وقد تقدم جميع هذا في ” البقرة‬، ‫ ” أن الصوم في السفر أولى من الفطر‬.
Firman Allah ” Maka berlomba-lombalah kalian dalam berbuat kebaikan ” maksudnya bersegeralah
kalian pada keta’atan.

Ayat ini menunjukkan bahwa mendahulukan kewajiban lebih utama daripada mengaakhirkannya,
hal ini tdk ada perbedaan ulama’ dalam hal ibadah semuanya kecuali dalam masalah sholat di awwal
waktu.karena sesungguhnya imam abu hanifah berpendapat bahwa yang lebih utama adalah
mengakhirkan sholat.

Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa puasa saat berpergian lebih utama daripada tidak berpuasa,
keterangan semuanya telah ada sebelumnya dalam surat al baqoroh.

Tafsir Ibnu Katsir (3/130)


‫ه‬o‫ذي جعل‬o‫ ال‬، ‫رعه‬o‫اع ش‬o‫ة هللا واتب‬o‫يرات ) وهي طاع‬o‫تبقوا الخ‬o‫ ( فاس‬: ‫ال‬o‫ فق‬، ‫ثم إنه تعالى ندبهم إلى المسارعة إلى الخيرات والمبادرة إليها‬
‫ والتصديق بكتابه القرآن الذي هو آخر كتاب أنزله‬، ‫ ناسخا لما قبله‬.

Kemudian Allah memberikan anjuran kepada mereka agar bergegas kepada kebaikan dan bersegera
kepada kebaikan, maka Allah berfirman : ” Maka berlomba-lombalah kalian dalam berbuat kebaikan “

D. Optimis
Optimis ialah sifat orang yang mempunyai harapan positif dalam menghadapi segala hal atau
persoalan. Pengertian optimis lainnya adalah sebuah sikap atau pandangan positif seseorang terhadap
suatu hal yang di gambarkan dengan ciri-ciri berkeyakinan kuat, gembira, adanya harapan dan rasa
percaya diri yang tinggi yang akan membuahkan hasil yang maksimal di masa yang akan datang. Sifat
optimis termasuk perilaku terpuji yang harus di miliki oleh seorang muslim. Karena sifat optimis akan
selalu membuahkan pikiran positif dan prasangka baik kepada Allah.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki rasa optimis dalam dirinya :
 Mempunyai harapan yang baik pada saat sebelum melakukan suatu pekerjaan
 Melakukan sesuatu dengan sepenuh hati dan dengan rasa senang
 Mensyukuri keberhasilannya dan mengevaluasi kekurangannya
 Melihat segala sesuatu sebagai sebuah peluang, kesempatan, dan kemungkinan
 Dalam situasi sulit selalu menganggap masih ada kesempatan untuk berhasil
 Mempunyai wajah berseri-seri dan mudah tersenyum.

Seperti firman Allah dalam Q.S. Az-Zumar [39] : 53 yang menjelaskan tentang Pengertian Optimis Dan
Manfaatnya

‫ُقْل َٰي ِع َباِدَى ٱَّلِذ يَن َأْس َر ُفو۟ا َع َلٰٓى َأنُفِس ِهْم اَل َتْقَنُطو۟ا ِم ن َّرْح َم ِة ٱِهَّلل ِإَّن ٱَهَّلل َيْغ ِفُر ٱلُّذ ُنوَب َجِم يًعا ِإَّن ۥُه ُهَو ٱْلَغ ُفوُر ٱلَّر ِح يُم‬
“Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Az-Zumar [39] : 53)”.
Manfaat Sikap Optimis
Optimis juga memiliki berbagai manfaat untuk diri kita. Optimis sangat di perlukan
dalam kehidupan kita sehari-hari guna mancapai sebuah kesuksesan dan keberhasilan dalam
hidup di dunia dan di akhirat. Dengan adanya sikap optimistis dalam diri setiap Muslim, kinerja
untuk beramal akan meningkat dan persoalan yang di hadapi dapat di selesaikan dengan baik.
Kemudian doa, ikhtiar, dan tawakal harus senantiasa mengiringi, karena hanya dengan
kekuasaan-Nya apa yang kita harapkan dapat terwujud.
Selain itu, optimis juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Para ilmuwan telah
membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang manfaat berpikir positif dan optimis
bagi kesehatan. Hasil dari riset menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan lebih
panjang umur di banding orang lain apalagi di banding dengan orang pesimis. Para peneliti juga
memperhatikan bahwa orang yang optimis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil
kemungkinannya mengalami depresi.

E. Dinamis
Dinamisme merupakan kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif,
sekalipun berada dalam kesulitan. Dinamisme adalah pendekatan yang positif terhadap kehidupan sehari-
hari untuk mencapi keberhasilan yang berguna bagi kehidupan.
Dalam firman Allah yang Artinya:
Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang,
dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian Aku tiada dapat melepaskan
kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah;
kepada-Nya-lah Aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah
diri”.(Q.S. yusuf [12]: 67)
Dinamis adalah Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan. Seseorang yang dinamis akan selalu berkembang dan berusaha untuk
meningkkatkan kualitasnya. Dia akan berinovasi demi dirinya, keluarga dan masyarakat. Berikut
beberapa manfaat memiliki sifat dinamis.
1. Selalu berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan. Orang dinamis tidak akan diam dan
berpangku tangan dalam menjalani kehidupan. Dia akan melakukan sesuatu dengan sungguh-
sungguh dalam hidupnya.
2. .Tidak mudah putus asa dan selalu berusaha meningkatkan kualitas diri. Orang yang
Dinamis akan menyikapi sebuah cobaan dan ujian untuk sarana meningkatkan derajat sebagai
hamba Allah swt.
3. Berpikir tentang masa depan. Orang dinamis merupakan orang yang optimis dalam mencapai
apa yang dicita-citakan untuk kebaikan dimasa mendatang.

F. Kreatif
Secara sederhananya pengertian kreatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
(atau sekelompok orang) yang memungkinkan untuk membuat mereka menemukan pendekatan-
pendekatan atau juga terobosan baru dalam menghadapi situasi atau juga sauatu masalah tertentu yang
biasanya itu tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru serta juga unik yang berbeda
dan juga lebih baik dari sebelumnya.
Aspek-Aspek Kreatif
Berdasarkan pertimbangan itu, kita dapat melihat kreatif ke dalam empat aspek.
 Kreatif itu dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau energi yang ada dalam diri individu. Energi ini
menjadi daya dorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara atau untuk
mendapatkan hasil yang terbaik. Menurut Robert Franken, ada tiga dorongan yang menyebabkan
orang bisa kreatif, yaitu (a). Kebutuhan untuk memiliki sesuatu yang baru, bervariasi dan lebih
baik, (b). dorongan untuk mengomunikasi nilai dan ide, (c). keinginan untuk memecahkan
masalah. Ketiga dorongan itulah yang kemudian membuat seseorang untuk berkreasi. Dengan
kata lain, masalah kreatif ini dapat dimaknai sebagai sebuah energi atau dorongan dalam diri yang
menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu.
 Kreatif dimaknai sebagai sebuah proses, yaitu proses mengelola informasi, melakukan sesuatu,
membuat sesuatu, atau proses yang tercermin dalam kelancaran, dan kelenturan dalam berpikir.
 Kreatif adalah sebuah produk. Penilaian orang lain terhadap kreatif seseorang akan dikaitkan
dengan produknya. Maksud dari produk ini bisa dalam pengertian produk pikiran (ide), karya
tulis, atau produk dalam pengertian barang.
 Kreatif dimaknai sebagai person. Kreatif ini tidak dialamatkan pada produknya atau pada
prosesnya. Tetapi kreatif disini ditujukan pada individunya. Menurut Sternberg (dalam Sfifa
2007) seseorang yang kreatif adalah seseorang yang dapat berpikir secara sintesis, artinya dapat
melihat hubugan-hubungan di mana orang lain tidak dapat melihatnya, dan mempunyai
kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas
karya pribadinya, mampu menerjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis
sehingga mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.

Perlunya Memiliki Sifat Produktif dan Kreatif


Zaman semakin maju persaingan hidup makin ketat. Terjadinya persaingan hidup itu karena
jumlah manusia makin banyak, sementara bumi yang menjadi lahan tempat tinggal tidak bertambah.
Selain itu lahan pertanian yang menghasilkan bahan makanan pun juga semakin sempit akibat banyak
dijadikan lokasi perumahan, tempat industri dan lain sebagainya. Sementara kebutuhan hidup manusia
semakin bertambah.
Mengingat perihal tersebut di atas maka kreatifitas manusia sangat di perlukan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu juga di butuhkan produktifitas yang tinggi untuk bisa
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Selama ini masyarakat Indonesia belum banyak yang dapat
menghasilkan produk sendiri dan masih banyak yang menggunakan produk luar negeri. Allah SWT selalu
mendorong hambanya untuk selalu produktif dan kreatif sehingga mencapai sesuatu yang didambakan
bersama yaitu terpenuhinya kebutuhan hidup.

H. Inovatif
Pengertian Inovatif
Kata inovatif berasal dari bahasa Inggis innovate yang artinya memperkenalkan sesuatu yang
baru. Sedangkan innovatif berarti bersifat memperbarui. Dengan demikian kata inovatif berarti bersifat
memperkenalkan sesuatu yang baru. Pengertian baru di sini adalah sesuatu yang belum dapat diterima
secara luas oleh seluruh warga masyarakat menyangkut sikap (attitude) dan belum diterima dan
diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovatif dapat berarti juga temuan baru yang
menyebabkan berdayagunanya produk atau jasa ke arah yang lebih produktif dan mempunyai nilai
manfaat bagi masyarakat. Misalnya dalam dunia perbankan aplikasi bank syariah di Indonesia baru
dikembangkan pada dekade awal tahun 1990-an sebagai inovasi dari penerapan bank konvensional.
Bank syariah lebih mengembangkan ajaran muamalah dalam tradisi syariah Islam yakni adanya akad
bagi hasil dalam pengelolaan hasil pada satu sisi dan sama-sama menanggung resiko kerugian pada sisi
yang lain. Sedangkan bank konvensional lebih berorientasi profit sehingga rentan dengan masalah suku
bunga atau riba.
Dalam dunia pendidikan pembelajaran inovatif adalah suatu proses pemeblajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pemebelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru
konvensional. Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki potensi dan kemampuan yang
begitu besar. Kekuatan nalar manusia merupakan salah satu keistimewaan yang membedakan manusia
dengan mahluk lainnya karena dengan kekuatan nalarnya itu ia bisa menemukan dan menciptakan hal-
hal baru serta memperbaiki taraf hidupnya. Sejatinya, jika manusia memanfaatkan akal dan
pengalamannya secara maksimal dan pantang menyerah, niscaya ia mampu meraih kemajuan yang
menakjubkan. Dalam kondisi semacam itu, kekuatan inovasi dan kreatifitas memiliki andil yang
strategis dalam mengubah kualitas hidup dan mewujudkan masyarakat yang baik.
Allah Swt berfirman:

Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (QS. Al Jatsiyah (45): 13)

Nilai Positif Inovatif


a. Berfikir ilmiah, obyektif, cerdas dan kritis
Kegiatan berfikir yang teratur dan sistematis menghasilkan pengetahuan yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan. Berbagai macam problem, mendorong kita untuk berfikir lebih mendalam dan
sistematis dengan mengunakan metode ilmiah tertentu untuk memecahkanya. Seorang yang bersikap
inovatif akan mengerahkan segala kemampuan nalarnya untuk menemukan beberapa hal baru yang lebih
baik dan bermanfaat dari temuan-temuan yang telah ada.
Allah Swt berfirman:

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke
bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya Makan hewan ternak
mereka dan mereka sendiri. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan?”(QS. As Sajdah (32):27)

b. Melakukan perbaikan
Untuk mencapai kemajuan harus diusahakan dengan ikhtiar yang maksimal. Perubahan kondisi
manusia merupakan sunnatullah yang letak keberhasilannya tergantung pada usaha manusia. Allah SWT
memberikan respon tentang perubahan ini yang dimulai dari perubahan diri manusia itu sendiri, baik kondisi
manusia secara individual, maupun di masyarakat. Perubahan kondisi baik dan buruk ini terkait dengan
ketaatan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia kepada Allah SWT. Di sini manusia akan bersikap
inovatif dalam melakukan perbaikan-perbaikan.
Allah swt berfirman:

‫َٰذ ِلَك ِبَأَّن َهَّللا َلْم َيُك ُم َغ ِّيًر ا ِّنْع َم ًة َأْنَع َم َها َع َلٰى َقْو ٍم َح َّتٰى ُيَغِّيُروا َم ا ِبَأنُفِس ِهْم ۙ َو َأَّن َهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم‬

“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekalikali tidak akan merubah sesuatu nikmat
yang telah dianugerahkanNya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apaapa yang ada pada diri mereka
sendiri”. (QS. Al Anfal (8):53) Dalam suatu hadits dari Khalid bin walid dan Abu Bakar berkata:
Sesungguhnya kami mendengar Rasulullah Saw bersabda,

“Jika manusia melihat orang zhalim lalu mereka tidak menahannya, maka tak lama lagi Allah akan
menjatuhkan hukuman yang meliputi mereka semua”. (HR. Abu Daud)

c. Penerapan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar


Dalam menerapkan prinsip amar ma’ruf dan nahi munkar, Pelaku sikap inovatif mengharuskan diri
untuk bersikap lembut, santun, lapang dada, sabar, menyayangi, bersahabat, bersungguh-sungguh dan rela
berkorban. Penerapan prinsip amar ma’ruf dan nahi munkar akan tetap mempertimbangkan nilai-nilai dan
budaya masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama.
Sedangkan untuk mengaplikasikan prinsip amar ma’ruf dan nahi munkar, berikut petunjuk Nabi SAW dalam
sabdanya,
“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya.
Sekiranya ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Sekiranya ia tidak mampu (juga) maka dengan hatinya, dan
itulah selemahlemahnysa iman”. (HR. Muslim).

d. Berorientasi kemanfaatan dan kemaslahatan


Segala ciptaan Allah Swt mengandung maksud dan tujuan. Perintah memakmurkan alam berarti
perintah untuk menjadikan alam semesta sebagai media mewujudkan kemaslahatan hidup manusia di muka
bumi. Sikap pelaku inovatif dengan potensi akalnya akan menjadikan realitas kealaman sebagai kemaslahatan
bagi manusia. Dalam hal ini Allah Swt berfirman:
‫َٰذ‬
‫َوَم ا َخ َلْقَنا الَّس َم اَء َو اَأْلْر َض َوَم ا َبْيَنُهَم ا َباِط اًل ۚ ِلَك َظُّن اَّلِذ يَن َكَفُرواۚ َفَو ْيٌل ِّلَّلِذ يَن َكَفُروا ِم َن الَّناِر‬

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. yang
demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan
masuk neraka”. (QS. Shad: 27)

Hikmah Perilaku Inovatif


Membiasakan berperilaku inovatif melahirkan hikmah dalam kehidupan sehari-hari di antaranya :
a. Dapat mendayagunakan kemampuan dan keahlian dalam melakukan ataupun mengembangkan karya
tertentu.
b. Dapat melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.

Anda mungkin juga menyukai