Anda di halaman 1dari 6

DARI AYI.

K - SELASA, 28 AGUSTUS 2012, 08:52


Inisiasi IV
Individu dalam Perubahan Organisasi
Memahami Bacaan
Saudara, perubahan organisasi merupakan keniscayaan. Ketiga tingkatan organisasi yaitu individu, kelompok,
dan organisasi merupakan sasaran perubahan. Tujuan utama setiap perubahan adalah perubahan perilaku
pada tingkat individu. Perubahan paling mendasar adalah jika perubahan tersebut menyangkut perubahan
pada kepercayaan (belief) dari individu. Perubahan tersebut menyangkut adanya perubahan tata nilai, norma,
keyakinan, dan asumsi. Keberhasilan manajemen melakukan perubahan pada tingkat individu akan
menentukan keberhasilan perubahan pada level kelompok dan organisasi.
Inisiasi IV ini membahas isi Modul 5. Pada :
KB 1 dibahas tentang program-program yang umum dilakukan untuk mendorong terjadinya perubahan pada
tingkat individu.
Sedangkan pada KB 2 disajikan tentang masa transisi perubahan organisasi, masalah-masalah yang sering
muncul dalam melakukan perubahan organisasi, dan pendekatan yang umum digunakan untuk mengatasi
masalah.
Sedangkan dalam KB 3 disajikan tentang pendekatan yang umum digunakan dalam melaksanakan
perubahan organisasi. Secara keseluruhan Modul 5 ini membahas perubahan pada tiga level yaitu individu,
kelompok, dan organisasi.
Saudara, silakan dibaca secara seksama dan sesekali cocokkan dengan situasi dimana Anda bekerja. Hal ini
akan membantu Anda dalam memahami penjelasan Modul 5 ini.
Substansi Diskusi
1. Dahlan Iskan membuat tulisan tentang Ide kreatif PT Pelni. Direktur Utama Pelni menyampaikan tentang ide
baru Kapal 3 in1". Ide bermula dari menurunnya jumlah penumpang kapal. Sejak maraknya penerbangan
murah 10 tahunan yang lalu, penumpang kapal Pelni menurun drastis.Tinggal 50 persen. Tentu, Pelni
mengalami kerugian yang sangat besar. Padahal, Pelni tidak boleh menghentikan operasi. Pelni harus tetap
mengemban tugas merangkai pulau-pulau Nusantara. Kalau Pelni tidak beroperasi, tidak ada pilihan bagi
masyarakat golongan bawah yang ingin bepergian. Sekarang saja, kalau ada kapal Pelni yang dok (diperbaiki),
harga-harga barang di suatu daerah terpencil langsung naik drastis. Di samping itu, penumpang Pelni adalah
juga para pedagang kecil yang hanya dengan menggunakan Pelni dia bisa membawa barang dalam jumlah
banyak dengan biaya yang murah. Bahkan, untuk kilogram tertentu, tidak perlu membayar. Di saat pesawat
semakin ketat dalam mengontrol berat barang bawaan, Pelni menjadi tumpuan bagi pedagang kecil
antarpulau. Memang, kadang agak keterlaluan. Barang yang dibawa bukan lagi ratusan kilo, tetapi mendekati
ton. Kalau ditegur, bisa memecah kaca terminal. Inilah yang membuat Pelni kian sulit. Melihat gejala baru itu,
Pelni bertekad mengubah semua kapalnya menjadi kapal 3 in 1. Agar tidak hanya bisa mengangkut orang.
Kapal Pelni harus bisa mengangkut barang dan ternak. Artinya,sebagian ruang penumpang yang kini
separuhnya tidak diisi diubah untuk bisa dimasuki kontainer. Direksi Pelni sedang mendesain kontainer mini,
sekaligus untuk menambah fleksibilitas, dan agar biaya modifikasinya lebih murah, cukup
mengadakan crane yang ukurannya kecil yang lebih murah. Untuk itu, Pelni bekerja sama dengan Fakultas
Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). ITS sudah punya pengalaman
meredesain kapal Pelni untuk kepentingan serupa. Dengan cara ini Pelni kembali hidup layak.
2. Anda diminta untuk mengurai dan mendiskusikan tulisan Dahlan Iskan tentang terobosan yang membawa
arah perubahan pada PT. Pelni tersebut. Diskusi mengacu pada konsep perubahan organisasi, dengan kata
kunci: individu, kelompok, dan organisasi. Kemukakan dan diskusikan atas dasar analisis dan argumen
akademis!
3. Mengapa Anda harus mempelajari perubahan organisasi? Apa manfaatnya? Kemukakan dan diskusikan
atas dasar argumen akademis!

Strategi Belajar
1.

Anda perlu memahami secara baik konsep-konsepnya, untuk itu perlu membaca setiap kegiatan
belajar Modul 5 ini dengan seksama.

2.

Dalam lingkungan Anda, perhatikan tanggapan individu terhadap program-program baru di kantor
Anda. Lalu perhatikan pula kelompok-kelompok kerja dalam kantor Anda. Jika kebetulan Anda
melakukan progress check tentang suatu kegiatan, lakukan observasi apakah program-program
perubahan tersebut juga tercermin dalam hasil akhir?

3.

Cobalah untuk mengobservasi atau menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan perilaku
individu dan proses organisasi serta perhatikan apakan instrumen perubahan yang digunakan sudah
sesuai?

4.

Kerjakan tugas setiap Modul dan diskusikan dengan teman-teman Anda.

Sumber Bacaan lain


Agar lebih mudah mencerna materi ini, silakan Anda mengunduh dari internet materi-materi yang relevan serta
contoh-contoh terkait dengan perubahan organisasi dan individu.

Yth. Bp. Ayi. K dan rekan-rekan mahasiswa.


Kita pahami bersama bahwa organisasi hidup di tengah-tengah lingkungan, sehingga ia
akan selalu terpengaruh oleh perubahan lingkungan. Untuk menjawab perubahan
lingkungan organisasi akan dituntut lebih inovatif dan kreatif. Agar dapat kreatif dan
inovatif organisasi dituntut untuk meningkatkan peranan kepemimpinan, struktur, proses,
dan sumberdaya manusia dalam proses perubahan organisasi. Kemampuan pemimpin
mengombinasikan kemampuan pribadinya dengan komponen internal dan eksternal
organisasi akan menentukan tingkat kreativitas dan inovasi dalam organisasi.
Dengan demikian kepemimpinannya adalah faktor kendali utama dalam melaksanakan
perubahan dan inovasi. Hal ini yang juga penting adalah keberanian pemimpin mengambil
risiko. Banyak hal yang sulit untuk diprediksi terutama bila menyangkut soal hasil.
Sehingga keberanian seorang pemimpin untuk memikul risiko yang mungkin timbul adalah
sangat berpengaruh terhadap keputusan terhadap perubahan dan inovasi organisasi.
Organisasi privat yang ingin sukses menjalankan perubahan organisasi, perlu adanya
individu pimpinan yang visioner, yang memiliki keberanian untuk mengambil resiko,
memiliki inisiatif, dan memiliki fokus atau tujuan yang jelas dalam masa
kepemimpinannya. Tujuan utama setiap perubahan adalah perubahan perilaku pada tingkat
individu. Perubahan paling mendasar adalah jika perubahan tersebut menyangkut perubahan
pada kepercayaan (belief) dari individu. Perubahan tersebut menyangkut adanya perubahan
tata nilai, norma, keyakinan, dan asumsi. Keberhasilan manajemen melakukan perubahan
pada tingkat individu akan menentukan keberhasilan perubahan pada level kelompok dan
organisasi.

Perilaku kerja beberapa pegawai RSUD yang kurang mendukung budaya kerja yang
produktif dan inovatif memberi dampak negatif pada organisasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap produktivitas pegawai tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan faktor-faktor yang
berpengaruh secara tidak langsung.

Dalam konteks organisasi privat, dengan kepemimpinannya dituntut kemampuannya


melakukan perubahan perombakan dalam tata pemerintahannya. Daerah tersebut telah
sukses menjalankan perubahan organisasi berkat adanya individu pimpinan daerah yang
visioner, yang memiliki keberanian untuk mengambil resiko, memiliki inisiatif, dan
memiliki fokus atau tujuan yang jelas dalam masa kepemimpinannya. Hanya
kepemimpinan yang efektif tersebutlah yang mampu membangun komunikasi yang
efektif sehingga mampu memelihara motivasi organisasi dengan optimal.
Selanjutnya dalam konteks organisasi publik, pengukuran kinerja penting dilakukan
karena berguna sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut agar lebih
baik lagi di masa yang akan datang. Mardiasmo (2002) menyatakan bahwa penilaian
kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud, yaitu : (1) membantu
memperbaiki kinerja pemerintah, (2) pengalokasian sumber daya dan pembuatan
keputusan, (3) mewujudkan pertanggungjawaban organisasi publik dan memperbaiki
komunikasi kelembagaan.

2. Fungsi komunikasi bagi pimpinan adalah memungkinkan melaksanakan tugas-tugas


mereka dalam fungsi manajemen. Sedangkan bagi bawahan memungkinkan untuk
memberikan umpan balik. Fungsi Komunikasi adalah sebagai interaksi antara atasan dan
bawahan baik secara lisan maupun secara tulisan. Hanya kepemimpinan yang efektif
yang mampu membangun komunikasi yang efektif sehingga mampu memelihara
motivasi organisasi dengan optimal.

Motivasi merupakan aspek yang fital untuk bekerja dengan baik. Aktivitas ini
berhubungan dengan seberapa jauh komitmen orang terhadap pekerjaan mereka dan
dalam mencapai tujuan mereka, atau daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja aktif dan terintegrasi dengan segala
daya upaya untuk mencapai kepuasan.

Kita pahami bersama bahwa organisasi hidup di tengah-tengah lingkungan, sehingga ia


akan selalu terpengaruh oleh perubahan lingkungan. Untuk menjawab perubahan
lingkungan organisasi akan dituntut lebih inovatif dan kreatif. Agar dapat kreatif dan
inovatif organisasi dituntut untuk meningkatkan peranan kepemimpinan, struktur, proses,
dan sumberdaya manusia dalam proses perubahan organisasi. Kemampuan pemimpin
mengombinasikan kemampuan pribadinya dengan komponen internal dan eksternal
organisasi akan menentukan tingkat kreativitas dan inovasi dalam organisasi.

Dengan demikian kepemimpinannya adalah faktor kendali utama dalam melaksanakan


perubahan dan inovasi. Hal ini yang juga penting adalah keberanian pemimpin
mengambil risiko. Banyak hal yang sulit untuk diprediksi terutama bila menyangkut soal
hasil. Sehingga keberanian seorang pemimpin untuk memikul risiko yang mungkin
timbul adalah sangat berpengaruh terhadap keputusan terhadap perubahan dan inovasi
organisasi.
Untuk itu Tim telah merekomendasikan kepada Pemerintah (Depdagri dan Kantor Menpan)
diminta segera menerbitkan pengganti PP No. 8 Tahun 2003 tentang Pendoman
Organisasi Perangkat Daerah, karena hal ini akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah
dalam menyusun kelembagaannya. Kelambanan Pemerintah dalam menerbitkan hasil
revisi PP 8 jelas akan berpengaruh terhadap penataan kelembagaan daerah secara
keseluruhan.
2. Komunikasi merupakan faktor penting untuk pencapaian suatu tujuan organisasi yang
ada pada instansi/perusahaan. Instansi/perusahaan dituntut secara rutin melakukan
komunikasi dengan para pekerja terutama pegawai yang ada pada organisasi
instansi/perusahaan.
Fungsi komunikasi bagi pimpinan adalah memungkinkan melaksanakan tugas-tugas
mereka dalam fungsi manajemen. Sedangkan bagi bawahan memungkinkan untuk
memberikan umpan balik. Fungsi Komunikasi adalah sebagai interaksi antara atasan dan
bawahan baik secara lisan maupun secara tulisan.
Motivasi rnerupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan dan itu jarang muncul
dengan sia-sia. Kata-kata butuh, ingin, hasrat dan penggerak semuanya sama dengan
motiv, yaitu motivasi. Motivasi merupakan titik awal didalam menggerakan ide-ide yang
ada dalam pikiran karyawan yang mempunyai persepsi yang berbeda menurut alur
pemikiran masing-masing. Kemampuan bekerja seseorang tergantung dari motiv dan
dukungan yang diterima.
Motivasi merupakan aspek yang fital untuk bekerja dengan baik. Aktivitas ini
berhubungan dengan seberapa jauh komitmen orang terhadap pekerjaan mereka dan
dalam mencapai tujuan mereka.
Fungsi motivasi bagi karyawan adalah berhungan memungkinkan penguasaan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan didalam memenuhi kebutuhan. edangkan bagi
bawahan memungkinkan untuk memberikan umpan balik. Sebagai interaksi antara atasan
dan bawahan baik secara lisan maupun secara tulisan. Proses motivasi adalah suatu hal
yang kompleks, yang berkaitan dengan kebutuhan (need), desakan (agree), keinginan
(wish), dan dorongan (drive) (Handoko : 1998 : 269). Motivasi daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja aktif
dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.
Demikian, mohon tanggapannya...

Anda mungkin juga menyukai