Penambangan
nikel dengan
Tanah residual
sistem open pit
yaitu tanah
berpotensi
laterit
terjadi masalah
kestabilan lereng
• Sifat Teknis yang mempengaruhi adalah
cara penimbunan dan derajat kepadatan
tanah.
• Kondisi jangka pendek (saat penimbunan
selesai)
Tanah • Kondisi jangka panjang
• Penurunan muka air seketika (sudden
Timbunan draw‐down)
• Gangguan gempa
• Tingkat nonhomogenitas dari lereng alam
sangat besar, bila dibandingkan dengan
lereng buatan
Pada analisis stabilitas lereng jangka pendek keadaan air
dalam tanah diasumsikan tidak terdrainasi (undrained).
Analisis ketabilan lereng pada kondisi jangka pendek
umumnya menggunakan metode tegangan total (total
stress method)
Karakteristik
gelincir planar atau translational slides.
• Bidang gelincir dan longsoran pada tanah residual umumnya terjadi pada
periode hujan deras atau heavy rainfall, karena terjadi peningkatan sementara
pada tekanan air pori pada lereng tersebut disebabkan karena tingginya
Geotek •
permeabilitas tanah yang juga menyebabkan perubahan muka air yang sangat
cepat sesuai dengan kondisi cuaca
Nilai dari c’ biasanya sangat signifikan dikarenakan akibat lekatan yang lemah
Tanah Residu •
antara partikel
Selisih yang kecil antara peak strength dan residual strength terutama pada
tanah residualyang mengandung allophone atau halloysite.
• Pada beberapa tanah residual, faktor diskontinuitas berupa join, rekahan
(cracks), bidang lemah (planes of weakness), dan fissuremerupakan faktor yang
memegang peranan yang sangat penting.
• Pada tanah residual, segala pengukuran terhadap tekanan air pori dapat
digunakan hanya pada waktu pembacaan atau pada analisis stabilitas lereng
jangka pendek, kurang relevan untuk digunakan pada analisis stabilitas lereng
jangka panjang.
• Perubahan tekanan air pori yang cepat yang terjadi pada tanah residual
menyebabkan analisis stabilitas dilakukan dengan memakai parameter tegangan
efektif.
• Laterit adalah istilah yang berasal dari
kata Latin "later" yang berarti bata merah.
• Laterit adalah istilah yang digunakan
terutama pada tanah residual yang kaya
akan kandungan sesquioxides dari besi,
yang terbentuk akibat pengaruh dari
Optimistic Design
Su=50 kPa, Height of
Conservative Design Waste Dump= 15m
Su=35 kPa, Height of
Waste Dump= 12m
Pesimistic Design
Su=20 kPa, Height of
Waste Dump= 7m
Deskripsi Tanah Berdasarkan hasil SPT,
contoh
Nilai Parameter Koefisien
Permeabilitas, contoh
• Kelongsoran yang dapat terjadi dapat
berupa longsoran setempat yang berskala
kecil, dan longsoran mencakup suatu
Tantangan •
wilayah dan berskala besar
Kestabilan lereng jangka panjang (long
Geoteknik term stability) dan kestabilan lereng
jangka pendek (short term stability),
• Stabilitas galian dan timbunan pada area
tambang nickel.
• Faktor keamanan minimum untuk analisis kestabilan
lereng pada daerah lereng tambang yang masih dapat
ditolerir adalah 1.2 untuk ke
• Faktor keamanan minimum untuk keadaan dinamik adalah
1.0. akselerasis puncak yang digunakan dalam studi adalah
0.1g untuk gempa kecil dengan periode ulang 50 tahun,
sedang untuk gempa skala besar yaitu 0.2g dengan periode
ulang 100 tahunadaan statis.
Parameter •
•
Beban hidup yang digunakan dalam analisis adalah 330 kPa
untuk Dump Truck dan 180 kPa untuk shovel
Kemiringan lereng desain pit adalah 1:1.5 dengan lebar
Analisis •
(undrained),
Analisis kestabilan lereng jangka panjang
(long term stability) dengan kondisi tanah
Kestabilan telah terdrainase (drained),
• dan analisis kestabilan lereng dengan
Lereng •
pengaruh infiltrasi air hujan
Pada analisis kestabilan lereng jangka
pendek dan jangka panjang menggunakan
asumsi tanah jenuh (saturated).
Kondisi Lereng Galian
Analisis Kestabilan Lereng Jangka
Pendek (Short Term Stability)
Tanah Penutup‐Basah
Kandungan Air : 70‐110 %
Indeks Plastisitas : 40‐55 %
Distribusi Ukuran Butiran:
Pasir & Lanau : 40‐50%
Lempung : 30‐65%
Typical Material Residual Soil
Daftar Koreksi Bahaya Lereng & Kajian Resiko
Geoteknik
Inspeksi Geoteknik
Kecelakaan Alat Berat yg Melewati ‘Batas Dumping’ Disposal
20m
Kecelakaan Alat Berat yg Melewati ‘Batas Dumping’ Disposal
10m
Dampak Hujan terhadap Faktor Keamanan Lereng
1.6
1.4
(FoS)
1.2
1
Factor of Safety
0.8
0.6
0.4
Critical Rainfall Duration = 12 and 21 hours
0.2
0 12 jam
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Rain Duration Hours
• Yang dilakukan untuk mentreatment
Residual Soil
1. Membuat lereng selandai mungkin
2. Melakukan mining/stripping yang
baik (tidak overcut)
3. Melakukan aktivitas (parkir
equipment) pada jarak yang aman
dari lereng.
• Dibawah lereng – 1.5x tinggi lereng
• Diatas lereng – 1/3 tinggi lereng atau
minimal 7 m dari tepi tebing
Keuntungan utama dari adanya sistem monitoring
lereng di tambang yaitu:
1. Adanya peringatan deteksi longsor dini yang memungkinkan evakuasi peralatan dan orang‐orang dari daerah berisiko
longsor, sehingga pengurangan risiko cedera dari manusia atau kerusakan peralatan dapat dilakukan.
2. Mengurangi kecemasan setiap operasional tambang dengan mengkonfirmasi bahwa kondisi lereng sedang dipantau
oleh personil yang berpengalaman dan kompeten.
3. Dengan adanya system monitoring yang menyediakan informasi akurat memungkinkan geoteknik, mineplan, produksi
untuk membuat keputusan dalam meningkatkan produktivitas tambang yang lebih optimal.
4. Produksi di daerah berisiko geoteknik dapat ditingkatkan karena system monitoring yang menyediakan informasi real
time dari percepatan massa batuan dengan akurasi yang tinggi.
5. Dapat memantau stabilitas lereng ketika terjadi peledakan dan memungkinkan produksi peralatan ke zona ledakan
lebih cepat.
6. Memungkinkan pemantauan terus‐menerus dan update pada gerakan massa batuan yang berhubungan dengan
kondisi cuaca, sehingga produksi dapat terus dilakukan didasarkan pada real‐time analisis dan reaksi informasi
terhadap risiko geoteknik.
7. Peningkatan umur tambang, dengan adanya monitoring lereng dalam hubungannya dengan prosedur manajemen
risiko. Area pit sebelumnya yang dianggap terlalu berbahaya untuk dilakukan penambangan, dengan adanya informasi
yang akurat dan presisi operasional dapat dilakukan dengan aman dan dinding tambang dapat dibuat lebih curam.
8. Peningkatkan pemahaman tentang kinerja massa batuan dan dampak terhadap stabilitas struktur lereng. Beberapa
tambang secara signifikan dapat meningkatkan laba atas investasi dengan meningkatkan sudut desain pit. Peningkatan
sudut desain dimungkinkan oleh peningkatan pemahaman akan monitoring lereng dan manajemen resiko geoteknik
yang baik.
40