Kelas : XI MIA 2
Mapel : Kimia
Tanggal : 06 April 2021
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan larutan
bersifat asam.
Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat
basa.
- Prinsip kerja larutan penyangga ketika ditambahkan sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat
1. Mencapurkan larutan Asam Lemah dengan Basa Konjugasinya
contoh : CH₃COOH + CH₃COONa ; H₂CO₃ + NaHCO₃
Rumus :
dengan
Larutan penyangga basa (Buffer basa) dapat dibuat dengan dua cara yaitu :
Rumus :
dengan
Ciri Larutan Penyangga adalah adanya sisa asam / basa lemah dan asam / basa kuat habis
bereaksi. (ketika MRS terdapat sisa pada asam/basa lemah dan tidak terdapat sisa pada
asam/basa kuat).
- Cara membuat larutan penyangga asam atau penyangga basa (cara langsung dan tidak
langsung)
- pH awal larutan penyangga sebelum ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat
- pH akhir larutan penyangga asam/basa ketika timbahkan sedikit asam kuat atau sedikit basa
kuat
- menghitung kadar larutan asam atau basa dengan titrasi
- membaca grafik titrasi
- menentukan indicator yang tepat untuk melakukan titrasi
- memperkirakan pH zat dari hasil titrasi
- Cir-ciri koloid
Ciri-ciri koloid :
Tampak homogen, tetapi heterogen dengan mikroskop ultra.
Tidak jernih.
Dua fase.
Dapat disaring dengan kertas saring ultra.
Stabil.
Diameter : 10-7 - 10-5 cm.
- Jenis-jenis koloid
koloid tersebut.
- Sifat-sifat koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh partikel koloid, di mana partikel larutan
berukuran lebih kecil daripada partikel koloid. Oleh karena itu, berkas cahaya dapat
dihamburkan.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat hanya lewat mikroskop
ultra. Pergerakan acak tersebut disebabkan adanya tumbukan.
3. Absorpsi
Absorpsi adalah proses penyerapan, atau tepatnya penyerapan ion oleh partikel koloid karena
ukuran luas partikel koloid yang cukup besar. Dengan begitu ion dapat menempel di
permukaannya, baik ion positif maupun negatif. Lebih jauh lagi, koloid pun dapat bermuatan
sesuai muatan ion yang telah diserap.
4. Koagulasi koloid
5. Dialisis
Dialisis adalah pemurnian koloid agar bebas dari ion-ion pengganggu. Contoh
pengaplikasiannya adalah proses cuci darah alias hemodialisis.
6. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik karena adanya
muatan yang terkandung di dalam partikel koloid tersebut. Kutub negatifnya disebut katoda,
sementara kutub positifnya disebut anoda.
8. Koloid pelindung
Sol liofil pun dapat digunakan sebagai koloid pelindung dari sol liofob. Dengan begitu,
partikel sol liofil akan menjadi pelindung sol liofob dari koagulasi. (