Anda di halaman 1dari 49

MERANGKUM KEMBALI MATERI PPT 1 – 15 DENGAN

DITAMBAHKAN 1 SOAL LEVEL HOTS UNTUK MASING -


MASING MATERI

TUGAS AKHIR BAHASA INDONESIA

Oleh:

PIETER YOGA ARNANDO RUMOKOI


NIM. 23051214093
KELAS. SI C 2023

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
RUMPUN TEKNIK INFORMATIKA
PRODI S1 SISTEM INFORMASI
2023
PPT ke-1
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 1

1. Bahasa indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa


nasional, yaitu sebagai lambang nasionalisme,
lambang identitas bangsa, media pemersatu bangsa,
dan media penghubung sosio-kultural bangsa.

2. Sejarah pengembangan dan standarisasi ejaan


bahasa Indonesia meliputi Ejaan Soewandi tahun
1947, Kongres Bahasa Indonesia II (1954) hingga IX
(2008), Ejaan yang Disempurnakan tahun 1972,
Seminar Politik Bahasa Nasional tahun 1975 dan
1999, Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2010,
Seminar Politik Bahasa tahun 2015, serta PUEBI
tahun 2015 dan Peraturan Presiden Nomor 63 tahun
2019.

3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan


ditulis pada Peraturan Presiden RI Nomor 63 Tahun
2019.

4. Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2019 mengatur


penggunaan bahasa Indonesia dalam pidato resmi,
dokumen resmi negara, kegiatan pendidikan nasional,
serta surat perjanjian yang melibatkan lembaga
negara, lembaga swasta, atau warga negara
Indonesia.

5. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,


baik berati tepat sesuai konteks, dan benar berati
tepat sesuai gramatikal.
Soal:

Mana yang merupakan contoh penggunaan bahasa Indonesia


yang tepat secara kontekstual dan gramatikal?

a. "Saya membeli buku baru di toko buku kemarin."

b. "Dia sudah makan nasi tadi pagi."

c. "Kami sedang memasak makanan di dapur saat tadi


hujan deras."

d. "Mereka pergi ke pantai untuk berenang ketika


cuaca cerah."

e. "Setelah belajar, kami ke perpustakaan untuk pinjam


buku-buku baru."
PPT ke-2
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 2

1. Adanya perbedaan dialek bahasa yang digunakan di


Jakarta dan Medan serta variasi ragam bahasa, baik
dalam bentuk lisan maupun tulisan, yang dapat
digunakan oleh cendekiawan maupun
noncendekiawan.

2. Bahasa Indonesia Ilmiah merupakan salah satu ragam


bahasa yang tidak termasuk ragam dialek, digunakan
dalam suasana resmi oleh para cendekiawan untuk
menyampaikan informasi ilmiah baik secara tertulis
maupun lisan dengan unsur kebahasaan yang baku
dan bersifat formal.

3. Karakteristik Bahasa Indonesia ilmiah meliputi


kejelasan, keobjektifan, sifat cendekia, kesingkatan,
konsistensi, serta pemakaian gagasan sebagai titik
awal dalam penulisan.

4. Lugas dalam bahasa ilmiah berarti menyampaikan


informasi tanpa tambahan kiasan atau bahasa
berbunga-bunga, sementara jelas mengacu pada
kejelasan, kegamblangan, dan ketegasan dalam
ungkapan tanpa menyisakan keraguan.

5. Objektif dalam bahasa ilmiah mengacu pada


penyampaian informasi sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, tanpa dipengaruhi oleh emosi personal
atau pandangan sudut pribadi saja, melainkan
memperhatikan sudut pandang secara umum.
Soal:

Mana yang merupakan karakteristik utama Bahasa Indonesia


ilmiah dalam penyusunan tulisan ilmiah?

a. Ungkapan emosional yang kuat

b. Penggunaan bahasa berbunga-bunga untuk


mempercantik tulisan

c. Konsistensi dalam penyampaian gagasan tanpa


struktur yang jelas

d. Kesingkatan dalam penulisan serta pemakaian


gagasan sebagai titik awal dalam penulisan

e. Kekaburan dalam penggunaan sudut pandang pribadi


PPT ke-3
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 3

1. Kegiatan membaca dengan memahami teks secara


mendalam, memberikan respon, dan melakukan
analisis evaluatif untuk menguji apakah informasi
tersebut benar atau tidak.

2. Keterampilan yang diaplikasikan dalam membaca


kritis meliputi interpretasi, evaluasi, analisis,
eksplanasi, regulasi, dan inferensi.

3. Orang yang melakukan aktivitas membaca kritis


cenderung fokus pada fakta, memiliki pemikiran
analitis dan terbuka, aktif bertanya dengan sikap
skeptis positif, kreatif, serta aktif secara intelektual.

4. Prosedur membaca kritis meliputi identifikasi


masalah/isu, pembuatan koneksi, interpretasi bukti-
bukti, penantangan terhadap asumsi, pengaplikasian,
dan pengambilan sudut pandang yang berbeda.

5. Salah satu pendekatan dalam membaca kritis adalah


teknik membaca aktif, yang melibatkan tindakan
seperti membuat catatan, bertanya-tanya, dan
menghubungkan informasi untuk meningkatkan
pemahaman dan analisis terhadap teks yang dibaca.
Soal:

Mana pernyataan yang paling menggambarkan kegiatan


membaca yang melibatkan pemahaman mendalam, respons
terhadap teks, dan analisis evaluatif informasi yang diberikan?

a. Membaca ringkas untuk mendapatkan ide utama dari


teks.

b. Membaca cepat untuk menyelesaikan bacaan dengan


cepat.

c. Membaca sekilas tanpa memberikan tanggapan


terhadap informasi yang diberikan.

d. Membaca dengan seksama, memberikan


tanggapan, dan melakukan analisis evaluatif
terhadap kebenaran informasi.

e. Membaca tanpa mempertimbangkan kebenaran


informasi yang disajikan.
PPT ke-4
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 4

1. Sejak 1901 hingga 2022, sejarah ejaan bahasa


Indonesia mengalami serangkaian perubahan dan
revisi yang telah diberlakukan secara resmi. Ini
meliputi Ejaan van Ophuijsen pada 1901, kemudian
Ejaan Soewandi pada 1947, dilanjutkan dengan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan pada 1972.
Selanjutnya, terdapat revisi PUEBI Edisi III pada tahun
1987 dan 2009, serta PUEBI Edisi IV pada 2015.
Terakhir, pada tahun 2022, diperkenalkan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Edisi V.

2. Penggunaan tanda hubung (-) untuk pemenggalan


kata, pengulangan, penyambungan, dan penjelasan
dalam penulisan, termasuk penyatuan tanggal, bulan,
tahun, pengejaan huruf, imbuhan, kata ganti, serta
penggabungan bahasa Indonesia dengan bahasa
asing sambil menandai bentuk terikat yang menjadi
objek bahasan.

3. Tanda pisah (—) digunakan untuk membatasi


penyisipan penjelasan tambahan, mengapit
keterangan (aposisi) dalam kalimat, serta menyatakan
"sampai dengan" atau "sampai ke".

4. Pemilihan kata yang tepat dalam ragam formal,


terutama dalam penulisan ilmiah, menitikberatkan
pada penggunaan kata baku yang ada dalam bahasa
Indonesia, menghindari penggunaan padanan kata
asing yang seringkali dapat digantikan dengan kata-
kata dalam bahasa Indonesia sesuai KBBI dari Badan
Bahasa.

5. Padanan kata adalah kata atau frasa yang serupa


maknanya; dapat disingkat sebagai "kata/ frasa
serupa makna".
Soal:

Penggunaan tanda hubung (-) dalam penulisan bahasa


Indonesia termasuk penggunaannya untuk:

a. Memisahkan subjek dan predikat dalam kalimat.

b. Menandai perubahan topik dalam paragraf.

c. Memenggal kata yang terlalu panjang.

d. Menyusun kalimat majemuk setara.

e. Menyambungkan kata ganti dalam struktur kalimat.


PPT ke-5
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 5

1. Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat, sesuai


dengan tujuan dan target audiens, mampu
menyampaikan pesan dengan jelas dan
mempengaruhi pembaca atau pendengar dengan
baik.

2. Kalimat efektif ditandai oleh kevariasian, kehematan,


kesatuan, kesejajaran, dan penekanan yang menyatu
untuk menyampaikan pesan dengan efisien dan kuat.

3. Kesatuan dan kepaduan dalam kalimat menandakan


keselarasan antara kesatuan gagasan, predikat yang
tepat, dan ketepatan fungsi kalimat serta kesesuaian
subjek, predikat, objek, dan keterangan.

4. Kehematan dalam kalimat efektif tercermin melalui


tiga prinsip, yakni menghindari pengulangan,
memanfaatkan kata-kata yang lebih spesifik, dan
merangkum frasa menjadi kata-kata yang padat.

5. Kesejajaran dalam kalimat efektif mengacu pada


konsistensi dalam kategori kata dan struktur yang
tepat, memastikan keselarasan yang jelas antara
elemen-elemen kalimat.
Soal:

Kalimat mana yang memenuhi kriteria kalimat efektif?

a. "Kalimat itu baik jika terdapat penggunaan kata-kata


yang menarik."

b. "Kalimat yang sesuai aturan tata bahasa secara


otomatis menjadi efektif."

c. "Kalimat efektif ditandai oleh kecocokan dengan


tujuan dan audiensnya serta kemampuan
menyampaikan pesan dengan jelas dan
berpengaruh."

d. "Kalimat yang panjang dan rumit selalu dianggap


efektif karena lebih menarik perhatian."

e. "Kalimat yang paling banyak menggunakan kata-kata


sulit adalah kalimat efektif."
PPT ke-6
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 6

1. Syarat-syarat dalam pembentukan paragraf meliputi


kesatuan gagasan, kepaduan kalimat, serta
pengembangan yang menyeluruh dan terperinci.

2. Ciri paragraf dalam karya ilmiah adalah kesatuan yang


diiringi kepaduan, pengembangan yang memadai,
serta gaya paparan yang cukup dalam penyajiannya.

3. Kesatuan gagasan dalam sebuah paragraf tercapai


saat semua uraian atau detail pendukung secara
konsisten mengarah pada satu gagasan pokok, tanpa
adanya kalimat yang menyimpang dari inti gagasan
tersebut.

4. Kepaduan dalam paragraf tercipta melalui hubungan


yang padu secara gramatikal dan semantis antara
kalimat-kalimatnya, tercermin dalam pengulangan
bagian kalimat, penggunaan kata ganti, sinonim,
antonim, serta penyesuaian antara kata-kata umum
dan khusus.

5. Paragraf yang memiliki pengembangan yang memadai


adalah paragraf yang mampu menyediakan
penjelasan yang memadai dalam jumlah kalimat yang
cukup, sehingga tema yang diungkapkan dapat
tercapai secara memadai.
Soal:

Manakah pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan syarat-


syarat pembentukan paragraf yang telah disebutkan
sebelumnya?

a. Kesatuan gagasan merupakan bagian penting dalam


membentuk sebuah paragraf yang koheren.

b. Kepaduan kalimat membantu membangun hubungan


yang konsisten antara kalimat-kalimat dalam paragraf.

c. Pengembangan yang terperinci tidak diperlukan


dalam pembentukan paragraf yang efektif.

d. Kesatuan gagasan dalam paragraf menjamin


konsistensi gagasan pokok tanpa adanya penjelasan
yang menyimpang.

e. Pengembangan yang menyeluruh membantu


memberikan detail dan penjelasan yang memadai
untuk menguatkan tema paragraf.
PPT ke-7
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 7

1. Keterampilan akademis yang esensial dalam


penyusunan karya ilmiah melibatkan empat aspek
utama, yaitu pencatatan, pemarafrasaan, peringkasan,
dan penyintesisan.

2. Pencatatan adalah Penulisan informasi penting saat


membaca atau menyimak. Informasi dapat berupa
opini, data, dan fakta. berfokus pada kegiatan ilmiah
untuk mendapatkan informasi dari sumber.

3. Strategi pengorganisasian pencatatan melibatkan


klasifikasi catatan ke dalam tiga bagian berupa
informasi penting, informasi penunjang, dan
keterangan, yang menuntut penulisan lengkap dan
terperinci untuk mengatur catatan dengan baik.

4. Syarat dalam kegiatan parafrasa meliputi


ketidakadaan informasi penting yang ditinggalkan,
panjangnya parafrasa yang idealnya hampir
sebanding dengan teks asli yang dikutip, penggunaan
kata-kata yang berbeda untuk menyampaikan makna
yang sama dengan tingkat kesamaan yang tidak
melebihi dua puluh persen, serta kewajiban
mencantumkan sumber sitiran yang digunakan
(Bailey, 2003:21).

5. Peringkasan melibatkan penggunaan kata-kata


penyitasi untuk merekspresikan kembali ide dari
sumber tertentu, di mana dalam perbedaan antara
memarafrasa dan meringkas, pemarafrasa mengambil
semua informasi sedangkan peringkas hanya
menangkap ide-ide utama; dengan panjang parafrasa
yang relatif sebanding dengan teks asal, sementara
panjang ringkasan jauh lebih singkat dari teks sumber.
Soal:

Berdasarkan empat aspek keterampilan akademis dalam


penyusunan karya ilmiah, manakah yang paling menekankan
pada pengambilan inti dari informasi yang ada?

a. Pemarafrasaan

b. Peringkasan

c. Penyintesisan

d. Analisis

e. Pencatatan
PPT ke-9
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 9

1. Karya ilmiah adalah hasil pemikiran yang disusun


sistematis, logis, dan bertanggung jawab dengan
menggunakan bahasa yang tepat, laporan tertulis
yang memenuhi kaidah etika keilmuan dan
memaparkan hasil penelitian.

2. Karya ilmiah resmi, seperti skripsi, tesis, dan disertasi,


memiliki model penulisan yang ditentukan secara
lengkap dengan penunjukan eksplisit bagi setiap
bagian, sedangkan karya ilmiah subresmi, seperti
makalah dan artikel ilmiah, tidak mengikat model
penulisan secara lengkap, meskipun memiliki elemen
umum seperti judul, pendahuluan, isi, penutup, daftar
pustaka, dan lampiran.

3. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah meliputi


penentuan topik, judul, identifikasi rumusan masalah,
kajian pustaka, metode penelitian, penerapan kode
etik, penggunaan bahasa yang tepat, serta penulisan
hasil penelitian.

4. Penentuan topik dan judul dalam penulisan karya


ilmiah mengacu pada pokok permasalahan yang
menjadi inti tulisan, dengan topik sebagai
pembicaraan utama dan judul yang mencerminkan
esensi tulisan, memperhatikan aspek menarik,
relevansi, kecakapan penulis, serta memberikan
informasi yang padat dan menarik.

5. Identifikasi masalah dalam karya ilmiah berasal dari


data lapangan atau sumber lain, membahas
permasalahan yang dapat memberikan sumbangan
ilmiah, dan dikonkretkan menjadi tujuan penelitian.
Soal:

Dalam konteks penyusunan karya ilmiah yang memerlukan


aspek berfikir tingkat tinggi, mengapa penting bagi penulis
karya ilmiah untuk memperhatikan aspek etika keilmuan?

a. Etika keilmuan tidak memiliki kaitan langsung dengan


kualitas karya ilmiah, sehingga tidak begitu penting
untuk diperhatikan.

b. Etika keilmuan memastikan karya ilmiah memenuhi


tuntutan pasar, bukan sekadar kaidah akademis.

c. Etika keilmuan memperhatikan kejujuran,


integritas, dan validitas ilmiah, memberikan dasar
untuk mencegah plagiarisme, dan menjaga
integritas hasil penelitian.

d. Etika keilmuan hanya penting bagi peneliti senior yang


telah menguasai dunia ilmiah, bukan bagi peneliti
pemula.

e. Etika keilmuan hanya berlaku dalam bidang-bidang


ilmu tertentu dan tidak relevan dalam semua disiplin
ilmu.
PPT ke-10
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 10

1. Etika merujuk pada penilaian dan penentuan arah


tindakan moral terhadap apa yang dianggap baik dan
buruk, berasal dari bahasa Yunani yang mengandung
arti 'moral, susila, adab' dan 'karakter, sifat, watak,
kebiasaan'.

2. Etika dalam penulisan ilmiah melibatkan aturan dan


larangan yang harus dipatuhi, dengan prinsip-prinsip
penghormatan dan pengakuan sebagai landasan
utama (Wiradi, 2020: 27).

3. Plagiarisme, berasal dari kata Latin plagiarius,


menunjukkan pencurian karya orang lain sebagai milik
sendiri, sedangkan plagiat, berasal dari Belanda
'plagiaat', merujuk pada tindakan pencurian karya;
perbedaan terletak pada fokus kata tersebut (Wiradi,
2020:57; Harliansyah, 2017:103).

4. Plagiarisme memiliki beragam jenis, termasuk


plagiarisme kata per kata, pergantian kata, gaya
penulisan, metafora, ide, dan plagiarsme diri sendiri
(Wibowo, 2012:197).

5. Strategi untuk menghindari plagiat meliputi


pemahaman etika menulis, penghormatan terhadap
karya orang lain, menggunakan parafrasa, serta
memanfaatkan perangkat lunak seperti Turnitin dan
sejenisnya.
Soal:

Mengapa penting untuk memahami dan mencegah tindakan


plagiarisme dalam dunia akademik?

a. Plagiarisme memperkuat integritas penulis tanpa


mengurangi keaslian karya.

b. Plagiarisme hanya relevan dalam disiplin ilmu tertentu


dan tidak signifikan dalam dunia akademik secara
umum.

c. Plagiarisme dapat meniru karya orang lain tanpa


konsekuensi hukum.

d. Memahami dan mencegah plagiarisme


memastikan integritas akademis, menghargai
karya orang lain, dan menjaga keaslian karya
sendiri.

e. Plagiarisme merupakan metode yang dapat


diterapkan untuk mempercepat proses penelitian
tanpa melanggar kode etik akademik.
PPT ke-11
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 11

1. Proposal merupakan suatu rencana atau rancangan


kegiatan, baik penelitian maupun kegiatan umum,
yang disusun secara sistematis dan terstruktur,
mencakup detail perencanaan serta estimasi
anggaran biaya (Rachman dkk, 2006).

2. Sistematisasi proposal penelitian melibatkan sampul,


halaman pengesahan, judul penelitian, bidang ilmu,
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
kajian pustaka, metode penelitian, jadwal, personel,
biaya, daftar rujukan, dan lampiran.

3. Laporan penelitian, sebagai karya ilmiah resmi, terdiri


dari bagian awal (pembuka), bagian isi, dan bagian
akhir (penutup) yang meliputi halaman judul,
pengesahan, persembahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel/gambar/bagan, daftar istilah, pendahuluan
hingga simpulan, serta daftar rujukan dan lampiran.

4. Pendahuluan, sebagai bab pertama dalam karya


ilmiah resmi, membimbing pembaca memahami
tujuan, alasan, latar belakang, permasalahan, tujuan,
dan manfaat dari penelitian tersebut.

5. Simpulan dan implikasi menyoroti jawaban terhadap


permasalahan yang diajukan dengan ringkas, padat,
dan jelas, sementara implikasi mengungkapkan
temuan utama, langkah selanjutnya, dan rekomendasi
dari penelitian tersebut.
Soal:

Mengapa faktor sistematisasi dalam penyusunan proposal


penelitian memiliki peran yang penting?

a. Untuk menambah jumlah halaman proposal agar


terlihat lebih lengkap.

b. Sistematisasi hanya diperlukan dalam bagian


pendahuluan proposal.

c. Faktor ini hanya merupakan formalitas tanpa dampak


signifikan terhadap kelengkapan proposal.

d. Sistematisasi membantu menata secara


terstruktur seluruh komponen proposal, dari
halaman sampul hingga lampiran, memastikan
keseluruhan rancangan penelitian tersaji dengan
baik.

e. Sistematisasi hanya memengaruhi aspek biaya dan


jadwal dalam proposal.
PPT ke-12
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 12

1. Pengutipan merupakan pengambilalihan satu kalimat


atau lebih dari karya tulis lain untuk tujuan ilustrasi
atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri
(depdiknas, 2008)

2. Jenis kutipan meliputi kutipan langsung panjang,


kutipan langsung pendek, serta kutipan tidak langsung
panjang dan pendek.

3. Kutipan langsung merupakan pernyataan yang disalin


secara utuh dari sumber aslinya, namun perlu dibatasi
(maksimal 30%) agar menunjukkan kreativitas penulis
serta menghindari ketidakkritisan, sedangkan
kesalahan penulisan dapat ditandai dengan "(sic!)" di
akhir kutipan.

4. Kutipan langsung panjang adalah kutipan dengan


lebih dari empat puluh kata atau empat baris,
ditempatkan pada tempat tersendiri, diketik dalam
spasi tunggal, menjorok ke dalam sebanyak lima
ketukan dari garis tepi kiri, tanpa tanda petik, dan
diikuti oleh sumber kutipan (nama pengarang,
tahun:halaman).

5. Kutipan tidak langsung panjang adalah pengutipan


yang telah dimodifikasi oleh penulis dari sumber lain,
disarankan untuk singkat dan mencakup inti dari teks
asli, dimasukkan dalam teks tanpa tanda petik,
dengan penulisan sumber di akhir kutipan (nama,
tahun:halaman), serta mengikuti ketentuan spasi dan
margin yang sama dengan teks.
Soal:

Jenis-jenis kutipan dalam penulisan meliputi...

a. Kutipan langsung pendek dan kutipan tidak langsung


panjang

b. Kutipan langsung panjang, kutipan langsung


pendek, serta kutipan tidak langsung panjang dan
pendek

c. Kutipan langsung pendek, kutipan tidak langsung


panjang, dan kutipan langsung panjang

d. Kutipan tidak langsung panjang dan kutipan langsung


panjang

e. Kutipan langsung panjang dan kutipan tidak langsung


pendek
PPT ke-13
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 13

1. Rujukan adalah bahan sumber yang digunakan


untuk memperoleh informasi tambahan, yang
termasuk dalam daftar rujukan sebagai koleksi
sumber-sumber yang digunakan dalam sebuah
tulisan.

2. Syarat-syarat penulisan daftar rujukan meliputi


penulisan sumber yang akurat, konsistensi
dengan kutipan, dan penggunaan format
penulisan yang konsisten sesuai dengan pedoman
yang digunakan seperti APA, MLA, IEEE, dan
sebagainya.

3. Dalam daftar rujukan dari buku, penting untuk


mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul,
kota penerbitan, dan lembaga penerbit sebagai
informasi yang diperlukan.

4. Dalam penulisan rujukan artikel jurnal dari


internet, penting untuk menyertakan nama
pengarang, judul artikel dalam tanda petik dua,
judul jurnal dalam cetak miring dengan volume
dan nomor, alamat sumber jurnal, serta tanggal
akses. Contoh: Hanafi, Hasan. 1997. "Kepribadian
Ganda." Jurnal Psikologi (online), volume 2,
nomor 6. https://www.Surabaya.ac.id. Diakses 20
Juni 2000.

5. Dalam penulisan rujukan dari internet untuk bahan


diskusi, perlu mencantumkan nama pengarang
dengan format seperti rujukan lain, disertai
tanggal diskusi, topik bahan diskusi (online),
alamat sumber rujukan, dan waktu akses.
Contohnya: David, E. 10 Desember 1994. Summary
of Citing Internet Sites. Education Discussion List,
(online). NETTRRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu.
Diakses 28 Desember 1994.
Soal:

Dalam penulisan daftar rujukan untuk artikel jurnal dari


internet, informasi apa yang diwajibkan?

a. Nama penulis dan judul artikel dalam tanda kutip


b. Judul jurnal dalam cetak miring tanpa informasi
tambahan
c. Hanya alamat sumber jurnal yang harus dicantumkan
d. Nama pengarang dan tahun terbit artikel saja yang
penting
e. Nama pengarang, judul artikel dalam tanda kutip,
judul jurnal dalam cetak miring dengan volume,
nomor, alamat sumber, dan tanggal akses
PPT ke-14
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 14

1. Penyuntingan karya ilmiah melibatkan


penyuntingan isi, teknis, dan bahasa.

2. Penyuntingan isi karya ilmiah melibatkan


perbaikan kesalahan isi, penambahan ide penting,
penghilangan informasi yang tidak relevan, serta
penggantian gagasan yang kurang tepat, dengan
fokus pada konsep, contoh, istilah teknis, dan
penggunaan rujukan.

3. Penyuntingan bahasa dalam karya ilmiah


bertujuan agar memiliki kualitas bahasa yang baik,
mencakup aspek tata bahasa, pemilihan kata yang
tepat, tata kalimat yang efektif, hubungan antar
kata dan kalimat yang baik, serta kesesuaian
dengan aturan EYD Edisi V.

4. Penyuntingan bahasa melibatkan ketepatan ejaan,


keakuratan kalimat, variasi kalimat, dan pilihan
kata yang tepat untuk meningkatkan kualitas
tulisan.

5. Hasil penyuntingan bertujuan untuk meningkatkan


kualitas pendidikan dan pengajaran dengan sistem
pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan
praktik, memberikan pengalaman lapangan kepada
mahasiswa, menciptakan suasana belajar
demokratis, tenang, estetis, dan menyenangkan di
kelas.
Soal:

Penyuntingan karya ilmiah melibatkan penyuntingan isi, teknis,


dan bahasa. Dalam konteks ini, penyuntingan isi berkaitan
dengan...

a. Struktur umum tulisan dan penyajian informasi

b. Penggunaan referensi dan kutipan yang tepat

c. Kelengkapan alur cerita dan poin-poin


penting

d. Penambahan gambar, ilustrasi, dan tabel


yang relevan

e. Tidak ada jawaban yang benar


PPT ke-15
5 Informasi/pengetahuan baru (bagi saya) yang penting
untuk diingat dari materi PPT pertemuan 15

1. Presentasi adalah bentuk penyajian informasi,


gagasan, atau pendapat, baik secara ilmiah
maupun populer, dalam forum ilmiah seperti
seminar, kongres, atau lokakarya, yang melibatkan
laporan lisan tentang suatu fakta kepada
pendengar.

2. Komponen-komponen presentasi meliputi penyaji,


penyimak, moderator, dan notulis yang berperan
dalam jalannya sesi presentasi.

3. Penyaji harus mempersiapkan informasi latar


belakang peserta, variasi suara, media yang
beragam, alur presentasi yang fokus, penjelasan
singkat tapi padat, dan etika yang menjaga
keselarasan dalam presentasi.

4. Etika dalam presentasi memerlukan penghormatan


terhadap pendapat, pendengaran yang baik
kepada peserta, penilaian tanpa menguji penyaji,
dan menjaga ketenangan emosi, baik bagi penyaji
maupun peserta.

5. Bahan dan media presentasi yang efektif terdiri


dari slide dengan latar belakang sederhana, grafik
yang jelas, isi slide yang singkat, padat, dan
mudah dipahami, jumlah slide yang terbatas, serta
mencantumkan kontak yang relevan.
Soal:

Dalam konteks presentasi sebagai penyajian informasi,


gagasan, atau pendapat, faktor-faktor apa yang mungkin
mempengaruhi kesuksesan sebuah presentasi?

a. Faktor latar belakang pendengar dan laporan lisan


yang tidak terlalu jelas
b. Tingkat kesulitan materi yang disajikan dan variasi
topik yang dibahas
c. Kualitas informasi yang diberikan dan bentuk
penyajian laporan lisan yang terstruktur
d. Jumlah materi yang disampaikan dan intensitas
penggunaan media visual
e. Seberapa populer forum ilmiah tersebut dan
seberapa seringnya presentasi dilakukan

Anda mungkin juga menyukai