Anda di halaman 1dari 3

1.

Kasus laporan keuangan Worldcom tahun 2001 yang diaudit oleh KAP Arthur
Anderson.Awal tahun1999 s/d 2002 Bernard Ebberrs pendiri dan CEO, Scott Sullvian
CFO , David Myers Controller, dan Bufford Yates Direktur Akuntansi, mereka secara
bersama-sama melakukan earning management untuk membuat pertubuhan sales serta
profitabilitas yang lebih baik, agar dapat menjaga pertumbuhan harga saham di bursa.
Creative accounting yang mereka lakukan melalui 1) menekan cost melalui kapitalisasi
serta 2) membukukan penghasilan yang lebih besar. Hasil audit investigative yang
dilakukan oleh internal Worldcom menemukan fraud USD 3,8 Milyar. Pemeriksaan SEC
( OJKnya AS ) atas audit 2001 menemukan perusahaan manaikan total asset sekitar USD
11 Milyar. Tahun 2005 Bernard Ebberrs dinyatakan bersalah dan dihukum 25 tahun
penjara, begitu juga para direksi lainnya.

Diminta :
1) Kenapa kecurangan yang telah dilakukan sejak tahun 1999 baru tercium oleh SEC dari
audit tahun 2001 dan perusahaan 2002, apakah tidak ada red flag yang dapat digunakan
oleh SEC atau Rapat Umum pemegang saham untuk mendeteksi terjadinya fraud.
2) Coba saudara sebutkan berapa red Flag yang mungkin dapat dijadikan indikasi terjadinya
fraud dalam laporan keuangan
3) Prosedur audit investigative apa yang dilakukan oleh pihak internal world com untuk
membuktikan terjadinya fraud.
4) KAP Arthur Andersen yang mengaudit buku tahun 2001, kenapa tidak menemukan dalam
audit mereka kalau asset perusahaan dinaikan sekitar USD 11 Milyar.
5) Saudara berikan penjuelasan yang masuk akal untuk menjelaskan kenapa fraud tersebut
dapat terjadi.

2. Berdasarkan survey Deloitte Forensic Center, terhadap laporan – laporan keuangan emiten
pasar modal di Amerika Serikat yang diduga mengandung fraud (Fraudulent financial
statement), terlihat sebagai berikut :
Hasil survey menunjukan akun yang laporan keuangan yang paling tinggi prosentase fraudnya
yaitu revenue, selanjutnya expenses, disclosure, Liabilities, asset dan seterusnya.
Diminta :
1) Saudara ilustrasikan cara-cara yang ditempuh perusahaan termasuk dokumen pendukung
yang mereka siapkan, untuk melakukan fraud atas revenue, expenses dan asset, sehingga
ketika dilakukan audit, prosedur vouching maupun analytical prosedur yang diterapkan
auditor ekternal tidak dapat menggungkapkan fraud tersebut.
2) Motivasi terbesar yang mendorong perusahaan untuk melakukan fraud dalam laporan
keuangan mereka.
3) Menurut saudara komisaris indipendent dengan anggotanya dua orang komite audit
dengan backgraud Pendidikan akuntansi, mampukah mencegah fraud yang dilakukan
oleh pemegang saham moyoritas yang menguasai direksi perusahaan.

3. JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) akhirnya menjabarkan


secara rinci kronologi kasus yang membelit Jiwasraya hingga berakhir tak mampu
membayar ( Gagal Bayar) polis asuransi JS Savings Plan. Ketua BPK RI Agung Firman
Sampurna menuturkan, penyebab utama gagal bayarnya Jiwasraya adalah kesalahan
mengelola investasi di dalam perusahaan. Jiwasraya kerap menaruh dana di saham-saham
berkinerja buruk. "Saham-saham yang berisiko ini mengakibatkan negative spread dan
menimbulkan tekanan likuiditas pada PT Asuransi Jiwasraya yang berujung pada gagal
bayar," kata Agung di BPK RI, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Pada tahun 2015, Jiwasraya meluncurkan produk JS Saving Plan dengan cost of fund yang
sangat tinggi di atas bunga deposito dan obligasi. Sayangnya, dana tersebut kemudian
diinvestasikan pada instrument saham dan reksadana yang berkualitas rendah.
Tahun 2018, Jiwasraya membukukan kerugian sebesar Rp 15,3 triliun ( Anudited
Report). Pada September 2019, kerugian menurun jadi Rp 13,7 triliun. Kemudian pada
November 2019, Jiwasraya mengalami negative equity sebesar Rp 27,2 triliun.

Dalam investigasi tahun 2016, BPK mengungkapkan 16 temuan terkait dengan


pengelolaan bisnis, investasi, pendapatan, dan biaya operasional tahun 2014-2015.
Temuan tersebut mengungkapkan, Jiwasraya kerap berinvestasi pada saham gorengan,
seperti TRIO, SUGI, dan LCGP. Lagi-lagi, investasi tak didukung oleh kajian usulan
penempatan saham yang memadai. Dalam tahun yang sama, Jiwasraya telah diwanti-
wanti berkaitan potensi gagal bayar dalam transaksi investasi dengan PT Hanson
Internasional. Permasalah bertambah rumit Jiwasraya kurang optimal dalam mengawasi
reksadana yang dimiliki.

Tak sampai di situ, Agung menyebut investasi langsung pada saham yang tidak likuid
dengan harga tak wajar juga disembunyikan pada beberapa produk reksadana. Pada posisi
per 30 Juni 2018, Jiwasraya diketahui memiliki 28 produk reksadana dengan 20
reksadana di antaranya memiliki porsi di atas 90 persen, dimna" Reksadana tersebut
sebagian besar adalah reksadana berkualitas rendah dan tidak likuid.
Diminta :
1) Dengan mengunakan beberapa teori berkaitan dengan fraud, coba sauadara jelaskan teori
yang mana yang paling valid menurut saudara untuk menjelaskan kondisi tersebut.
2) Saudara jelaskan dari sisi internal control, hal hal apa yang dilanggar, sehingga kasus ini
dapat terjadi.
3) Prosedur audit investigative yang digunakan BPK untuk membuktikan terjadinya fraud
dalam kasus investasi Jiwasraya.
4) Menurut saudara prosedur audit umum atas laporan keuangan yang digunakan auditor
selama melakukan audit, apakah mungkin dapat mememukan fraud yang dilakukan oleh
persekongkolan pihak direksi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai